PURWANI PUJI UTAMI, M.PD

PENDIDIKAN GENERASI MUDA
DISUSUN OLEH:
P U R WA N I P U J I U TA M I , M . P D

PERGERAKAN NASIONAL DAN PEMUDA
Tahun 1908 adalah titik permulaan bangkitnya kesadaran nasional dengan
munculnya organisasi pergerakan nasional
Latar Belakang tumbuhnya pergerakan nasional dapat identifikasi:
A. Penderitaan rakyat yang cukup lama hingga menimbulkan dorongan yang kuat
untuk berjuang membebaskan diri dari segala penderitaan
B. Timbulnya kaum terpelajar dan pemuda yang menjadi pelopor pergerakan nasional
C. Pengalaman perjuangan masa lalu berupa perjuangan bersifat kedaerahan yang
tidak membawa hasil sehingga memotivasi untuk memperjuangan pergerakan
bersifat nasional
D. Kemenangan Jepang atas Rusia pada perang 1904-1905 yang bisa menimbulkan
semangat bangsa-bangsa Asia termasuk Indonesia untuk mengusir Penjajah
E. Adanya pengaruh gerakan nasional yang dilakukan bangsa Asia lain sehingga
termotivasi pemuda saat itu berjuang dalam satu pergerakan nasional

1. LATAR BELAKANG LAHIRNYA PERGERAKAN
NASIONAL

PERGERAKAN NASIONAL LAHIR DARI
PENDERITAAN RAKYAT. BANGSA INDONESIA
TERBELAKANG DISEMUA BIDANG. MEREKA
MISKIN, EKONOMINYA DIKUASAI BANGSA ASING.
PENDIDIKAN INDONESIAPUN TERTINGGAL
SEBAHAGIAN BESAR RAKYAT MASIH BUTA HURUF

A. Pergerakan

2. PENGERTIAN PERGERAKAN NASIONAL

Maksud
dari
kata “Pergerakan” disini
meliputi segala macam aksi dengan
menggunakan
“organisasi”
untuk
menentang penjajahan dan mencapai
kemerdekaan.

Dengan
organisasi
ini
menunjuk bahwa aksi tersebut disusun
secara
teratur,
dalam
arti
ada
pemimpinnya, anggota, dasar, dan tujuan
yang ingin dicapai.

B.
Nasional
Istilah “Nasional” menunjuk

sifat dari
pergerakan, yakni semua aksi dengan
organisasi yang mencakup semua aspek
kehidupan, seperti ekonomi, sosial,

politik, budaya, dan kultural

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG LAHIRNYA PERGERAKAN NASIONAL

Faktor Intern
a. Sejarah Masa lampau yang gemilang indonesia sebagai bangsa telah
mengalami zaman nasional pada masa kebesaran Majapahit dan Sriwijaya
b. Penderiataan rakyat akibat penjajah. Bangsa Indonesia mengalami
masa penjajahan yang panjang dan menyakitkan sejak masa Portugis
c. Pengaruh perkembangan pendidikan barat di Indonesia
d. Pengaruh perkembangan pendidikan Islam di Indonesia
e. Pengaruh perkembangan pendidikan kebangsaan di Indonesia

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MENDORONG
LAHIRNYA PERGERAKAN NASIONAL
Faktor Ekstern
a. Kemenangan Jepang melawan Rusia dalam perang
tahun 1905 yang bisa menimbulkan semangat bangsa bangsa Asia termasuk Indonesia untuk mengusir
Penjajah
b. Adanya pergerakan nasional di negara lain seperti

India, Fillipina, Cina, Turki sehingga termotivasi
pemuda saat itu berjuang dalam satu pergerakan
Nasional

Pergerakan Nasional Indonesia memiliki
pengertian sebagai berikut :Maksud dari
kata “Pergerakan” disini meliputi segala
macam
aksi
dengan
menggunakan
“organisasi” untuk menentang penjajahan
dan mencapai kemerdekaan. Dengan
organisasi ini menunjuk bahwa aksi
tersebut disusun secara teratur, dalam arti
ada pemimpinnya, anggota, dasar, dan
tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan
Istilah “Nasional” menunjuk
sifat
dari

pergerakan, yakni semua aksi dengan
organisasi yang mencakup semua aspek
kehidupan, seperti ekonomi, sosial, politik,
budaya, dan kultural

AWAL PERTUMBUHAN ORGANISASI PEMUDA
Tidak dapat dipungkiri bahwa sejarah pergerakan nasional sebagai fenomena
historis adalah hasil dari perkembangan faktor ekonomi, sosial, politik,
kultural, dan religius dan di antara faktor-faktor itu saling terjadi interelasi.
Awal pertumbuhan organisasi pemuda pada saat itu dapat diidentifikasi
sebagai berikut :
a. Budi Utomo (BU) , didirikan 20 Mei 1908 oleh mahasiswa STOVIA di
Batavia dengan pimpinan Soetomo atas idenya dr.Wahidin Sudirohusodo
dengan idenya membentuk Studiesfound (pergerakan ini tidak dalam
politik tetapi memajukan pendidikan pemuda saat itu
b. Sarikat Islam (SI), didirikan 10 September 1912. Organisasi ini bertujuan :
1) memajukan perdagangan, 2) memberi modal usaha anggotanya, 3)
memajukan kepentingan rohani dan jasmani pribumi, dan 4) memajukan
kehidupan agama Islam
c. Indische Partij (IP), Bandung,25 Desember 1912 oleh Tiga Serangkai,

yakni Douwes Dekker (Setyabudi Danudirjo), dr. Cipto Mangunkusumo,
dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewantara). Organisasi bertujuan
menyatukan semua golongan yang ada di Indonesia, artinya IP
menumbuhkan semangat nasionalisme menuju Indonesia Merdeka

LAHIRNYA SUMPAH
PEMUDA
DAN
ORGANISASI LAINNYA

LAHIRNYA SUMPAH PEMUDA
Lahirnya Sumpah Pemuda hasil perkembangan dari dari organisasi Budi
Utomo yang mempelopori perjuangan menanamkan rasa kebangsaan dan
nasionalisme yang melahirkan organisasi pemuda yang menjadi cikal bakal
Sumpah pemuda
Tanggal 30 April 1926 berbagai organisasi organisasi Pemuda
mengadakan Rapat Besar yang dikenal dengan Kongres Pemuda I
26-28 Oktober 1928, Organisasi-Organisasi Pemuda,
Mahasiswa
danPartai Politik berkumpul kembali dalam Kongres Pemuda II dengan

agenda utama mempersatukan dan mengobarkan semangat perjuangan
dalam diri masing-masing peserta. Pada hari ke ketiga tepatnya 28 Oktober
1928 Sumpah Pemuda di deklarasikan
Rumusan Sumpah Pemuda di tulis ditulis oleh Muhamad Yamin. Pada
saat itu Bahasa Melayu menjadi bahasa persatuan dan untuk pertama
kalinya WR.Supratman memperdengarkan lagu “ Indonesia Raya”

Latar

Organi
sasi

Tujuan

Lahirn
ya

LAHIRNYA SOEMPAH
PEMOEDA
PA D A

S A AT
MASA
PENJAJAHAN
PORTUGIS,
PERJUANGAN
R A K YAT
INDONESIA
TERUS
MENGALAMI
KEGAGALAN
KARENA
PERJUANGAN
B A N G S A K I TA PA D A S A AT I T U M A S I H
B E R S I FAT K E D A E R A H A N S E R TA S A N G A T
B E R G A N T U N G K E PA D A P E M I M P I N , H A L
INI
MENJADI
DASAR
T E R C E T U S N YA
S U M PA H P E M U D A PA D A TA H U N 1 9 2 8 .

S U M PA H
PEMUDA
ADALAH
S AT U
TONGGAK
U TA M A
DALAM
SEJARAH
PERGERAKAN
KEMERDEKAAN
INDONESIA.
IKRAR
INI
DIANGGAP
SEBAGAI
K R I S TA L I S A S I
S E M A N G AT
UNTUK
MENEGASKAN
C I TA - C I TA

B E R D I R I N YA
NEGARA
INDONESIA.
YA N G
DIMAKSUD
DENGAN
“ S U M PA H
P E M U D A”
ADALAH
KEPUTUSAN
KONGRES
PEMUDA
KEDUA
YA N G
D I S E L E N G G A R A K A N D U A H A R I , YA I T U
PA D A TA N G G A L 2 7 - 2 8 O K T O B E R 1 9 2 8
D I B ATAV I A ( J A K A RTA ) .

Awal perjuangan para pemuda Indonesia memprakarsai
Sumpah pemuda 1928 adalah berdirinya Budi Utomo. Pada

saat itu bangsa Indonesia Khususnya pemuda Indonesia mulai
bangkit.
Akibat
berdirinya
organisasi
Budi
Utomo,
memunculkan organsisasi baru seperti Tri Koro Darmo, Jong
Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Betawi, Jong Minahasa,
Sekar Rukun, dan Pemuda Timor. Pemuda di daerah sangat
bersemangat , namun rasa persatuan mereka terhadap tanah
air sangat minim. Organisasi-organisasi itu gencar melakukan
pengumandangan persatuan bangsa, khususnya organisasi
Perhimpunan Indonesia (PI).
Pada tanggal 15 November 1925 diadakan Kongres Pemuda
untuk membahas panitia pelaksanaan kesepakatan bersama.
Dan pada tanggal 30 april 1926 organisasi pemuda berkumpul
dan melaksanakan rapat Kongres Pemuda I. Kongres ini
berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama yaitu :
Kemerdekaan Indonesia merupakan Cita-cita bersama seluruh
pemuda di Indonesia.Seluruh Organisasi kepemudaan
bertujuan untuk menggalang persatuan.

Pada rapat umum yang ketiga yang juga merupakan sidang penutup
kongres,bertepatan
dengan hari Minggu malam Senin 28 Oktober 1928,
dibacakan hasil keputusan kongres, intinya berbunyi:
1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu,tanah
Indonesia.
2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bebangsa satu, bangsa Indonesia.
3. Kami Putra dan Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.
Inilah yang dikenal sebagai Sumpah Pemuda,dan dibacakan kembali setiap
upacara peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober setiap tahun.
Pokok persoalan yang dibahas dalam kongres tersebut adalah bagaimana
cara mendapatkan bentuk persatuan diantara pemuda-pemuda Indonesia
yang sudah lama dicita-citakan oleh para pemuda dan mahasiswa
Indonesia,baik di Indonesia maupun di negeri Belanda.
Kongres Pemuda II berlangsung dalam rapat umum terbuka ditiga tempat
yang berbeda, menampilkan tiga prasaran,yaitu ‘’Persatuan dan Kesatuan
Indonesia’’ oleh Muh.Yamin, ‘’Pendidikan’’ oleh Nn.Purnomowulan,Darwono
dan S.Mangunsarkoro, ‘’Kepanduan’’ oleh Ramelan dan Mr.Suaryo.

TUJUAN SUMPAH PEMUDA
Nilai-nilai itu antara lain:
1. Kebersamaan dan persaudaraan
2. Toleransi
3. Tanggung jawab dan disiplin diri
4. Wawasan
5. Nasionalisme
ORGANISASI POLITIK YANG LAHIR SETELAH SUMPAH PEMUDA:
1. Partai Sarekat Islam(PSII) Tahun1929
2. Partai Indonesia(PARTINDO)Tahun 1931
3. Persatuan Bangsa Indonesia(PBI)Tahun1931
4. Partai Indonesia Raya(PARINDRA)Tahun1935
5. Organisasi Indonesia Muda(31 Desember 1930)

PEMUDA DI GERBANG KEMERDEKAAN
Kekalahan Jepang terhadap Sekutu adalah awal timbulnya semangat para
pemuda pada saat itu untuk segera memproklamirkan kemerdekaan
Indonesia
Pemerintah Jepang mulai mengubah kebijakan politiknya, yaitu merangkul
barisan nasionalis-nasionalis muda Indonesia untuk memperoleh
kemenangan di medan tempur perang Asia Timur Raya dengan membentuk
sebuah organisasi pemuda yang diberi nama Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
yang dipelopori oleh ”empat serangkai” terdiri dari Sukarno, Moh. Hatta, Ki
Hadjar Dewantoro, dan Haji Mas Mansyur.
15 Agustus dua pemuda yakni Darwis dan Wikana menyampaikan hasil rapat
pemuda kepada Sukarno. Rapat yang telah dipimpin oleh Chaerul Saleh
memutuskan memproklamirkan kemerdekaan harus segera diumumkan dan
dilaksanakan oleh bangsa Indonesia, dan yang tepat mengumandangkan
adalah Sukarno dan Hatta.
16 Agustus seorang pemuda tokoh pergerakan nasional Ahmad Subardjo
Djojoadisurjo menuju Rengasdengklok untuk meyakinkan Sukarno-Hatta
tentang menguatnya gerakan pemuda untuk memprokalamasikan
kemerdekaan yang dipercayakan kepada Sukarno-Hatta. Oleh sebab itu,
Sukarno-Hatta dibawa ke Jakarta. Pada pagi harinya tanggal 17 Agustus 1945
Sukarno dan Hatta membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia,
sebagai tanda gerakan pemuda sudah di depan pintu gerbang kemerdekaan

Latar belakang kekalahan jepang dimulai pada akhir Perang Dunia
II teijadi penyerangan besar-besaran terhadap kekuasaan Jepang
diAsia. Peristiwa-penistiwa yang terjadi pada masa tersebut yaitu
tentara sekutu mënjatuhkan bom atom yang pertama pada
tanggal 6 Agustus 1945 di Hiroshima, Jepang, yang menewaskan
sedikitnya 78.000 orang.
Pada masa kekuasaan Jepang di Asia mulai mnngalami
kegoncangan dan juga akan mengalami kejatuhan. Sehari
kemudian keanggotaan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) yang telah dibentuk pada tanggal 7Agustus 1945
menggantikan BPUPKI diumumkan di Jakarta yang kemudan
disiarkan ke seluruh Indonesia Lembaga ini adalah Iembaga yang
nantinya menjadi perumus kemendekaan bangsa Indonesia.
Keanggotaannya terdiri dan wakil-wakil dan Jawa maupun dan
luar Jawa, yang didominasi oleh genenasi tua. Rencana untuk
melakukan pertemuan dijadwalkan pada tanggal 19 Agustus 1945.

Sehari kemudian keanggotaan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) yang telah dibentuk pada tanggal 7Agustus 1945 menggantikan
BPUPKI diumumkan di Jakarta yang kemudan disiarkan ke seluruh Indonesia
Lembaga ini adalah Iembaga yang nantinya menjadi perumus kemendekaan
bangsa Indonesia. Keanggotaannya terdiri dan wakil-wakil dan Jawa maupun
dan luar Jawa, yang didominasi oleh genenasi tua. Rencana untuk melakukan
pertemuan dijadwalkan pada tanggal 19 Agustus 1945.

Tentara Sukarela Pembela Tanah Air atau PETA adalah kesatuan militer yang
dibentuk Jepang di Indonesia dalam masa pendudukan Jepang. Tentara Pembela
Tanah Air dibentuk pada tanggal 3 Oktober 1943 berdasarkan maklumat Osamu
Seirei No 44 yang diumumkan oleh Panglima Tentara Ke-16, Letnan Jendral
Kumakichi Harada sebagai Tentara Sukarela. Pelatihan pasukan Peta dipusatkan
di kompleks militer Bogor yang diberi nama Jawa Bo-ei Giyûgun Kanbu Resentai.

Perbedaan pendapat terjadi ketika para pemuda yang melihat kekosongan
kekuasaan di Indonesia ingin segera di proklamirkan mengenai wilayah
Indonesia. Namun, pada golongan tua menolak untuk segera memerdekakan diri
dengan cara sendiri. Golongan tua berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia
harus dilaksanakan melalui revolusi secara terorganisasi. Hal ini memicu
perbedaan pendapat mengenai masalah kemerdekaan antara golongan tua dan
golongan muda.
Perbedaan pendapat mengenai cara pelenpasan diri dari Jepang mendorong
pemuda untuk membawa Soekarno-Hatta (golongan tua) ke Rengasdengklok
tanggal 16 Agustus 1945, agar jauh dari pengaruh pemerintah pendudukan
Jepang. Rengasdengklok dipilih karena berada jauh dari jalan raya utama
Jakarta-Cirebon. Di samping itu mereka dengan mudah dapat mengawasi tentara
Jepang yang hendak datang ke Rengas dengklok. Setelah perundingan di daerah
Rengasdengklok tersebut tercapai bahwa proklamasi Indonesia akan dilakukan
setelah tercapai kesepakatan antara golongan tua dan golongan muda yang
berisikan tentang kesepakatan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia harus
dilaksanakan di Jakarta.

Dalam perumusan naskah proklamasi itu Ir. Soekarno membuat suatu konsep dan
kemudian disempurnakan dengan paendapat dari Drs. Moh Hatta dan Ahmad
Soebardjo. Saat menjelang subuh naskah proklamasi berhasil diselesaikan. Ketika
naskah proklamasi selesai dibuat timbul masalah mengenai penandatanganan teks
proklamasi tersebut. Sukarni sebagai wakil dari golongan muda mengusulkan agar
yang menandatangani naskah proklamasi adalah Soekarno-Hatta atas nama
bangsa Indonesia. Usul Sukarni itu disetujui dengan baik para hadirin yang
menyaksikan dalam pembuatan naskah proklamasi. Setelah mendapat persetujuan
dari para hadirin, maka Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik sesuai
dengan naskah tulisan tangannya yang telah mengalami perubahan-perubahan
yang telah disepakati.
Soekarno menganggap bahwa apabila proklamasi kemerdekaan Indonesia
dilaksanakan di Lapangan Ikada dikawatirkan akan mengalami kegagalan akibat
terjadinya bentrokan antara rakyat Indonesia dengan pihak Jepang. Oleh
karena itu, disepakati bahwa pembacaan proklamasi kemerdekaan Indonesia
dilaksanakan di depan rumah Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56
Jakarta, pada hari Jumat 17 Agustus 1945 pikul 10.00 WIB (pertengahan bulan
Ramadhan).

PROKLAMASI
Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia itu dilaksanakan
pada hari Jumat tanggal 17 Agustus 1945. Detik-detik yang sangat
bersejarah bagi bangsa Indonesia itu dilaksanakan di Jalan
Pegangsaan Timur No. 56. Sekarang jalan itu disebut sebagai Jalan
Proklamasi No.1, Jakarta Pusat
Soekarno didampingi oleh Drs. Moh Hatta membacakan teks naskah
Proklamasi yang sebelumnya telah diketik oleh Sayuti Melik. Teks
proklamasi yang dibacakan pada hari itu sebelumnya disusun oleh Ir.
Soekarno, Drs. Muhammad Hatta dan Mr. Achmad Soebardjo.
Pembacaan proklamasi juga disaksikan oleh Sukarni, BM. Diah,
Sudiro dan Sayuti Melik..
Teks proklamasi itu ditulis di ruang makan di rumah Laksamana
Tadashi Maeda. Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti Melik
menyalin dan mengetik naskah tersebut. Naskah diketik
menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL
Jerman, milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler.

PERISTIWA RENGAS DENGKLOK
Pada dini hari pada tanggal 16 Agustus 1945, mereka bersama Shodanco
Singgih, salah seorang anggota PETA dan pemuda lain, mereka membawa
Soekarno bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan, dan
Hatta ke Rengasdengklok, yang kemudian dikenal dengan peristiwa
Rengasdengklok . Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
tidak terpengaruh terhadap Jepang, disini mereka kembali meyakinkan
Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap
untuk melawan Jepang apapun risikonnya.

DETIK – DETIK PEMBACAAN NASKAH
PROKLAMASI
Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dan penyusunan
teks proklamasi kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 – 04.00
dini hari.
Teks proklamasi ditulis di ruang Laksamana Tadashi Maeda Jln. Imam
Bonjol no 1 para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs.
Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebardjo.
Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri di ruang depan,
hadir B.M.Diah , Sayuti Malik, Sukarni, dan Sudiro.
Teks proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti Malik, pagi harinya 17
Agustus 1945, di kediaman Soekarno di jalan pengangsaan timur 56 telah
hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan
Trimurti, acara dimulai pada pukul 10.00.

ISI TEKS PROKLAMASI : NASKAH PROKLAMASI
KLAD
Teks naskah Proklamasi Klad adalah asli tulisan tangan sendiri oleh Ir. Soekarno
sebagai pencatat dan merupakan hasil gubahan ( karangan ) oleh Drs. Moh. Hatta dan
Mr. Raden Ahmad Soebardjo Djojoadisoerdjo.
Adapun yang merumuskan proklamasi Kemerdekaan Indonesia terdiri dari Tadashi
Maeda, Tomegoro, Yoshizumi, S. Miyoshi, Moh. Hatta, Soekarno, dan Ahmad Soebardjo.
Para pemuda yang berada diluar meminta teks proklamasi bunyinya keras, namun
Jepang tidak mengizinkan, beberapa kata yang dituntut adalah ‘’ penyerahan,
dikasihkan, diserahkan atau merebut ‘’. Akhirnya yang dipilih adalah ‘’ pemindahan
kekuasaan ‘’. Setelah dirumuskan dan dibacakan dirumah orang Jepang, isi proklamasi
pun disiarkan di radio Jepang.

NASKAH BARU SETELAH
MENGALAMI
Teks naskah proklamasi yangPERUBAHAN
telah mengalami perubahan,

yang
dikenal dengan sebuah naskah ‘’ Proklamasi Otentik ‘’. Adalah
merupakan hasil ketikan oleh Mohammad Ibnu Syuti Malik ( seorang
tokoh pemuda yang ikut andil dalam persiapan kemerdekaan ).

PROKLAMASI
KAMI BANGSA INDONESIA DENGAN INI MENYATAKAN KEMERDEKAAN
INDONESIA . HAL – HAL YANG MENGENAI PEMINDAHAN,
KEKUASAAN DAN LAIN – LAIN DISELENGGARAKAN DENGAN CARA
SEKSAMA DAN DALAM TEMPO YANG SESINGKAT – SINGKATNYA.

JAKARTA, 17 AGUSTUS 1945
ATAS
NAMA BANGSA INDONESIA
SOEKARNO – HATTA

CARA PENYEBARAN TEKS PROKLAMASI
KEMERDEKAAN INDONESIA

PEMUDA DAN KONFLIK POLITIK
Mengungkapkan realitas politik pada kenyataannya eksistensi konflik politik
dengan keberadaan pemuda memnjurus pada suatu disimpulkan bahwa
transformasi politik adalah suatu keniscayaan, sehingga sekurang-kurangnya
yang menjadi agenda atas persoalan itu adalah:
1. Soal bagaimana para elit-elit partai politik mampu memberi arti keberadaan
suatu partai politik, bukan semata pada tujuannya untuk menjadi instrumen
pencapaian kedudukan, tetapi jauh lebih berarti adalah menggerakan fungsifungsinya untuk mengartikulasikan kemaslahatan rakyat banyak.
2. Elit-elit para pelaku politik untuk tidak terjebak pada adagium dan paradigma
lama untuk meletakkan status quo, tetapi pada komitmen dan integritas sebagai
elemen perubahan khususnya pemberian kesempatan kepada kalangan
pemuda.
3. Bagaimana para pelaku politik mampu mendorong tercipatanya sistem politik di
satu sisi, dan menggerakkannya secara komplementer dengan budaya politik
yang bertumbuh kembang di tengah masyarakat, dengan pemberian
pembelajaran kepada generasi penerusnya
4. Pemuda dalam kegiatan politik masih terlalu kecil porsinya, padahal merekalah
sebagai penentu bangsa ini, masih adanya stagnasi “kurang berpengalaman”
yang dikuatkan dengan masih adanya kondisi “status quo”

Potensi pemuda untuk masuk kedunia politik diIndonesia tidaklah
kecil.Potensi mereka justru dapat dikatakan besar.Potensi yang besar
itu sekarang ini di Indonesia jarang yang dikembangkan dan dibina
terus menerus,hal ini terlihat partisipasi pemuda dalam partai politik
sanagtlah kecil,walaupun ada juga yang ikut dalam partai politik serta
terpengaruh terhadap politik di Indonesia.

“Berikan padaku 10 pemuda revolusioner,maka akan kuguncang dunia….
“(Soekarno,Proklamator RI)
Menarik ketika membicarakan peran pemuda kaitannya dengan
pergulatan politik ditanah air.Sejarah menunjukkan,sejarah bangsa ini
tidak lepas dari peran pemuda,khususnya mahasiswa.Telah tercatat
dalam sejarah bangsa ini 6 fase penting pergerakan pemuda.Yaitu :

1. Angkatan 08 lahirnya Budi Utomo
2. Angkatan 28 dengan lahirnya Sumpah pemuda
3. Angkatan 45 kegigihan pemuda yang
“menekan” golongan tua untuk memproklamasikan kemerdekaan RI
4. Angkatan 66 tumbangnya Soekarno dan lahirnya orde baru
5. Angkatan 74 peristiwa malarinya
6. Angkatan 98 meruntuhkan Soeharto dengan orde baru
Semua itu telah menjadi bukti bahwa keberadaan pemuda tidak
sebatas dalam ranah advokasi semata.Lebih dari itu pemuda
juga terlibat jauh dalam dinamika konstelasi politik nasional.

KRISIS POLITIK PERJUANGAN
Berbagai fenomena krisis politik perjuangan mewarnai dari berbagai
manuver para elit politik yang lebih dominan ke luar dari koridor dari
tujuan yang hakiki yaitu untuk kemaslahatan bersama dalam berbangsa
dan bernegara. Kondisi ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:
a. Adanya berbagai kepentingan sehingga terindikasi dengan jelas
kepentingan pribadi dan golongannya lebih dominan dari kepentingan
bangsa dan negara
b. Orientasi para elit politik cenderung lebih mendahulukan kepentingan
pribadi dan golongannya ketimbang memikirkan persoalan bangsa
yang semakin rumit
c. Makin bertambahnya jumlah oknum elit politik yang sudah menjadi
anggota dewan terjerat dengan kejahatan korupsi, kondisi ini
menendakan betapa perekrutan anggota kader partainya tidak lagi
berdasarkan kualitas pribadi namun lebih cenderung kedekatan dan
unsur menguntungkan partainya
d. Runtuhnya budaya malu dari para elit politik selalu mempertontonkan
tindakan-tindakan yang negatif sehingga secara langsung dapat
menumbuhkan krisis ketidakpercayaan masyarakat pada partai politik

KRISIS POLITIK PERJUANGAN
(PEMUDA, KONFLIK POLITIK)
KRISIS POLITIK ADALAH MASALAH YANG MENGAKIBATKAN KEJADIAN DIMANA
PEMERINTAHAN TIDAK DAPAT MENJALANKAN PEMERINTAHAN DENGAN BAIK YANG
DIAKIBATKAN OLEH MASALAH POLITIK SEPERTI KRISIS KEPERCAYAAN RAKYAT
TERHADAP PEMERINTAH ATAU PESELISIHAN KAUM BIROKRAT DENGAN WAKILWAKIL RAKYAT KARENA WAKIL-WAKIL RAKYAT MEMENTINGKAN KEPENTINGAN
PARTAI DARI PADA RAKYAT YANG MENGAKIBATKAN TIDAK JALANNYA
PEMERINTAHAN KARENA UNTUK MENETAPKAN SEBUAH KEBIJAKAN SEORANG
PRESIDEN MEMBUTUHKAN PERSETUJUAN DARI DPR BEGITU PULA SEBALIKNYA.

KRISIS POLITIK
KRISIS POLITIK YANG TERJADI PADA TAHUN 1998 MERUPAKAN PUNCAK DARI BERBAGAI
KEBIJAKAN POLITIK PEMERINTAHAN ORDE BARU. BERBAGAI KEBIJAKAN POLITIK YANG
DIKELUARKAN PEMERINTAH ORDE BARU SELALU DENGAN ALASAN DALAM KERANGKA
PELAKSANAAN DEMOKRASI PANCASILA.
DEMOKRASI YANG DILAKSANAKAN PEMERINTAH ORDE BARU BUKAN DEMOKRASI YANG
SEMESTINYA MELAINKAN DEMOKRASI REKAYASA,DENGAN DEMIKIAN YANG TERJADI
BUKAN DEMOKRASI YANG BERARTI DARI ,OLEH ,DAN UNTUK RAKYAT, MELAINKAN
DEMOKRASI YANG BERARI DARI,OLEH,DAN UNTUK PENGUASA.KEJADIAN ITU
MENGAKIBATKAN KEADAAN POLITIK DALAM NEGERI MULAI MEMENAS. KEADAAN ITU
SENGAJA DIREKAYASA OLEH PEMERINTAHAN DALAM KERANGKA MEMENANGKAN
PEMILIHAN UMUM SECARA MUTLAK SEPERTI TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA.

PERAN

PEMUDA

UNTUK

IKUT

SERTA

DALAM

MENGELOLA

KONFLIK

PEMUDA MEMILIKI TANTANGAN YANG SEMAKIN RUMIT DAN KOMPLEKS ,SEBAB BEGITU BANYAK SEGI
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA YANG PERLU DITRANSFORNASIKAN UNTUK MENGATASI
ANCAMAN BAGI BANGSA KITA. HAMPIR DISELURUH DAERAH DI INDONESIA ,BEBERAPA KELOMPOK BAIK
AGAMA MAUPUN BUDAYA,TERUS MENGALAMI KOMFLIK YANG AKHIRNYA MENELAN KORBAN JIWA.

Penyelesaian konflik politik di indonesia tidak jarang
hanya merupakan
Represi

konflik ,sehingga terjadi proses pengawetan

dan penumpukan konflik.

Konflik dapat di bagi dua tipe yaitu :
1.Konflik Positif ,yaitu Konflik yang tidak mengancam
eksistensi sistem politik yang biasanya disalurkan
melalui mekanisme penyelesaian konflik yang di
sepakati bersama dalam konstitusi.
2.Konflik Negatif, yaitu konflik yang dapat mengancam
eksistensi sistem politik yang biasanya di salurkan
melalui cara-cara inkonstitusi ,seperti kudeta,GPK,
gerakan Sparatisme,teorisme,dan revolusi.

Persoalan politik yang terkadang menimbulkan suasana krisis atau kemelut politik yang
pelik,kalau menghadapi konflik politik ,melalui mekanis politik kudeta ,klik-klikan
antara berbagai klik didalam lingkaran kekuasaan untuk berebut pengaruh guna
mendapatkan jatah kekuasaan. Dalam proses perebutan pengaruhmuncul dan
berkembang perasaan saling curiga-mencurigai di dalam masyarakat dan sering terlihat
praktek politok mencari keuntungan dsan mancing di air keruh.

KAMPUS DAN PENGALAMAN BERPOLITIK
Pemuda dan karakter dinamisnya pada dasarnya bukan cuma pengalaman unik
Indonesia. Sejarah dunia telah menunjukkan bagaimana kaum muda menempatkan
diri sebagai sebuah kekuatan kolektif yang berkemampuan menjebol tatanan mapan
dan memimpikan dunia baru
Potensi pemuda untuk masuk ke dunia politik di Indonesia tidaklah kecil. Potensi
mereka justru dapat dikatakan besar.Potensi yang besar itu sekarang ini di Indonesia
jarang yang dikembangkan dan dibina terus menerus, hal ini terlihat paritisipasi
pemuda dalam partai politik masihlah kecil
Pemikiran-pemikiran mereka yang cerdas serta cara pikir atau pandang mereka yang
baik mungkin dapat memperbaiki kondisi politik di Indonesia. Kondisi politik di
Indonesia yang saat ini diwarnai dengan golongan elite yang menjadikan politik
sebagai tempat untuk mendapatkan kekuasaan dan uang sehingga mereka tidak
memikirkan orang lain, yang mereka pikirkan hanyalah mendapat kekuasaan serta
uang yang mengakibatkan kepentingan-kepentingan orang lain terlupakan
Dengan masuknya orang-orang muda dalam dunia politik di Indonesia diharapkan
kondisi politik di Indonesia dapat berubah dan dapat mensejahterahkan kehidupan
banyak
orang
di
masa
yang
akan
datang

KONFERENSI MAHASISWA ASIA
AFRIKA

Diadakan pada Tanggal 16 Juni 1956 (KMAA) yang diikuti oleh 28 negara. Seharusnya
penyelenggaraan diadakan pada 26 Mei, tetapi pihak panitya mengalami kesulitan karena
belum lengkapnya negara-negara yang memastikan diri hadir. Mulainya panitia terdiri 9
negara, Jepang, Filipina, Mesir, RRC, India, Indonesia, Birma, Iran dan Lebanon.
Kemudian menyusut menjadi 5 negara , Indonesia, Jepang, Filipina, Mesir dan
RRC. Selain itu ada gerakan diam-diam yang menghalangi terselenggaranya konferensi
ini.Negara yang diundang semula adalah 46 negara.
Wakil Presiden RI Hatta mengeluarkan reaksi keras bahwa mereka yang menghalangi
KMAA adalah pengkihanat. Untung atas upaya MenteriPendidikan, Pengaran dan
Kebudayaan masa itu Sarino Mengunranoto konferensi diundur antara 30 Mei hingga 10
Juni (Madjalah Merdeka, 9 Juni 1956). Pikiran Rakjat 23 Mei 1956 melaporkan bahwa
wakil-wakil dari Tunisa, Madagaskar, Sudan dan Monaco adalah kontingen-kontingen
yang pertama datang ke kota Bandung. Terpilih sebagai Ketua KMAA adalah Agusdin
Aminoedin, yang juga menjadi Ketua Perserikatan Perhimpunan-perhimpunan Mahasiswa
Indonesia.
Konferensi menghadapi kendala pertentangan politik yang dianut masing-masing negara,
misalnya ada ada mahasiswa negara-negara berhaluan komunis. Suasana perang dingin
yang berkecamuka masa itu tampaknya mewarnai suasana sidang. Peserta seharusnya
membatasi diri selaku mahasiswa yang sifatnya non politis. Beberapa negara juga
sedang bergulat melawan penjajahan. Wakil dari Aljazair misalnya mengungkapkan dari
27 juta anak di negerinya hanya 300 ribu yang bisa sekolah dan hanya 6000 orang yang
dapat memasuki sekolah tinggi.Sementara semua anak Eropa pergi ke sekolah (Pikiran
Rakjat, 4 Juni 1956).

PERJUANGAN TRI TURA
TRIRURA : 1) Pembubaran PKI, 2) Retooling Kabinet, 3) Penurunan Harga
dan Perbaikan Ekonomi
Tuntutan mahasiswa yang tercermin dalam demonstrasi terus-menerus setiap hari dan
dipimpin oleh Kesatuan Aksi Mahsiswa Indonesia (KAMI) berpokok pada soal pembubaran PKI
dan ormas-ormasnya, retooling Kabinet Dwikora dan penurunan kenaikan tarif-harga.
Menindaklanjuti demonstrasi mahasiswa yang semakin gencar di berbagai daerah Presidium
Pusat KAMI telah menginstruksikan mahasiswa Indonesia khususnya yang berada di Jakarta
dan yang bernaung di bawah panji KAMI untuk mempertinggi kewaspadaan dan jangan
bertindak sendiri-sendiri. Instruksi itu diberikan berhubung dengan terjadinya insiden antara
unsur-unsur Front Marhaenis (Ali-Surachman) dengan mahasiswa-mahasiswa dari kalangan
KAMI ketika mereka sedang mendengar amanat Presiden/ Pemimpin Besar Revolusi Bung
Karno di Istana Merdeka. Insiden Istana Merdeka ini telah membawa korban, beberapa orang
mahasiswi terpaksa diangkut ke rumah sakit karena terluka.
Akhirnya, Tujuan dari Tri Tuntutan Rakyat dapat terwujud dengan keluarnya Surat Perintah 11
Maret 1966 (Supersemar) yang memerintahkan kepada Mayor Jenderal Suharto untuk
membubarkan Partai Komunis Indonesia dan ormas-ormasnya. Selain itu, Supersemar juga
mengamanatkan agar meningkatkan perekonomian Indonesia sehingga dapat terwujud
kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.

AWAL ORDE BARU
Ada 3 Peristiwa Besar Menjelang Periode Orde Baru yaitu : 1)
Lahirnya Tri TuRa, 2) SUPERSEMAR, 3) Dualisme Kepemimpinan
Nasional dan Ditolaknya Pidato Pertanggungjawaban Presiden
Sukarno,
Kronologis Peristiwa Politik Pada Masa Orde Baru
1) Tanggal 11Maret 1966 : Keluarnya Supersemar sebagai tanggal
lahirnya Orde Baru 2) Tanggal 11 Agustus 1966 : Normalisasi hubungan
antara Indonesia dengan Malaysia, 3)Tanggal 28 September 1966 :
Indonesiamasuk kembalimenjadi anggota PBB, 4) Tanggal 23 Februari
1967 : Presiden Soekarno menyerahkan kekuasaan pada Letjend
Soeharto, 5) Tanggal 12Maret 1967 : Letjend Soeharto di lantikmenjadi
pejabat presiden RI, 6)Tanggal 27Maret 1968 : Letjend Soeharto dilantik
menjadi Presiden ke-2 Republik Indonesia, 7)Tanggal 3 Juli 1971 :
Pemilu pertama padamasa Orde Baru, 8)Tanggal 2 Mei 1977 : Pemilu
kedua padamasa Orde Baru, 9)Tanggal 4 Mei 1982 : Pemilu ketiga
padamasa Orde Baru, 10)Tanggal 23 April 1987 : Pemilu keempat
padamasaOrde Baru,
11)Tanggal 9 Juni 1992 : Pemilu kelima
padamasa Orde Baru, 12)Tanggal 29 Mei 1997 : Pemilu keenam
padamasaOrde Baru

SUPERSEMAR
Tanggal 11 Maret 1966 para pelajar dan mahasiswa siap memboikot
sidang paripurna kabinet Dwikora yang disempurnakan. Sidang kabinet
dipimpin oleh presiden Soekarno.Pada saat sidang kabinet berjalan,
Brigjen Sabur (ajudan presiden/komandan pasukan pengawal
cakrabirawa)melihat “pasukan tak dikenal” berkeliaran di sekitar Istana
Merdeka. Ia segera melaporkan kepada presiden tentang keberadaan
pasukan tak dikenal itu.
Demi keselamatan jiwa, presiden Soekarno memutuskan meninggalkan
sidang dan menyerahkan pimpinan sidang kepada WaperdamII, Dr. J.
Leimena, presiden kemudian meninggalkan sidangmenuju Istana Bogor
dengan disertai WaperdamIDr. Soebandrio dan Waperdam III Chaerul
Saleh.Setelah sidang ditutup, tiga perwira tinggi ABRI yang ikut
menghadiri rapat segera mengambil prakarsa untuk menemui presiden
Soekarno di Istana Bogor.
Faktor yang melatar belakangi lahirnya Supersemar, antara lain:
A).
Situasi negara dalam keadaan kacau dan genting. B). Untukmengatasi
situasi yang kacau dan genting sebagai akibat pemberontakan G 30
S/PKI. C). MenyelamatkanNegara Kesatuan Republik Indonesia. D)
Untuk memulihkan keadaan dan wibawa pemerintah.

LAHIRNYA KAMI DAN KNPI
Ketika bangsa ini mengalami goncangan social dan politik pada era orde
lama akibat ancaman komunisasi idiologi Negara yang begitu kuat melalui
gerakan revolusioner Partai Komunis Indonesia (PKI), serta problem
bangsa lainya yang kian membebani rakyat, memantik semangat
kelompok organisasi pemuda yang berbasis mahasiswa untuk ikut
mengambil peran atas kondisi kritis tersebut dengan membentuk
Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada tanggal 25 Oktober
1965, KAMI kemudian mengelola massa dan melancarkan demontrasi
yang berujung pada pembubaran PKI dan lengsernya Orde Lama,
meskipun peran tersebut harus dibayar dengan gugurnya Arif Rahman
Hakim sebagai pahlawan AMPERA.
KAMI ini kemudian menjadi pelopor bangkitnya orde baru bersama ABRI,
namun dalam perjalanannya, KAMI justru gagal melanjutkan perannya
dalam masa Orde Baru. Akibatnya, kaum muda sulit untuk melakukan
gerakan mencapai sasaran bersama ditengah situasi konflik nasional.
Keretakan di tubuh KAMI mulai tumbuh, ketika masing-masing organisasi
yang tergabung dalam KAMI seperti HMI, PMKRI, GMKI, GMNI, PMII, serta
Organisasi Mahasiswa Lokal (Somal), Gerakan Mahasiswa Sosialis
(Gemsos), Ikatan Mahasiswa Bandung (Imaba), dan Ikatan Mahasiswa
Djakarta (Imada), mulai kembali ke akar primordialnya baik secara ideologi
maupun politik hingga akhirnya dibubarkan pada bulan Agustus 1966.
Kegagalan KAMI sebagai wadah persatuan dan kesatuan mahasiswa
untuk melanjutkan perannya dalam masa orde baru, inilah yang menjadi
awal sejarah KNPI.

ORGANISASI PEMUDA DIBAWAH ORGANISASI POLITIK
Garda Pemuda di bawah parpol Nasdem
GP Ashor di bawah Parpol PKB
Kosgoro, SOKSI, MKGR, GAKARI, Pemuda Pancasila,
dibawah partai Golkar
Ikatan Pelajar Putra Putri Nahdatul Ulama (IPPNU) di
bawah partai PPP
Banteng Muda Indonesia, Relawan Pejuang Demokrasi,
Taruna Merah Putih di bawah parpol PDI Perjuangan
Lembaga Dakwah Kampus, Gema Keadilan, KAPMI,
KAMMI, YPPAP di bawah parpol PKS

PENDIDIKAN GENERASI MUDA BERTUJUAN
UNTUK MENGHASILKAN PESERTA DIDIK YANG
BERPERILAKU:
1.

Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap
bertanggung jawab sesuai dengan hati nuraninya.

yang

2.

Mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan politik
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

3.

Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan
nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan
Indonesia.

4.

Memiliki pemikiran cerdas yang dapat memperbaiki kondisi
politik di Indonesia.

TERIMAKASI
H

“……….Bangunlah suatu dunia di mana semua bangsa
hidup dalam damai dan persaudaraan……”
“Kita belum hidup dalam sinar bulan purnama, kita
masih hidup di masa pancaroba, tetaplah
bersemangat elang rajawali “. (Pidato HUT
Proklamasi, 1949).- Ir. Soekarno