Menjadi Pioner dalam Pembangunan Zona Integritas

  1 Edisi 2/ Tahun II/ April-Juni 2016

  Bidang Penmad :

  Prestasi Penting Kejujuran adalah Utama

  

Sosialisasi Pengisian

Instrumen Akreditasi

  22

  28 Artikel : Alqur’an dan Darurat Narkoba media pemersatu umat

  ISSN : 2460 - 3813

Bersama Menepis

Radikalisme

9 Dinamika Daerah :

  Salam Redaksi ISSN : 2460 - 3813 Assalamualaikum wr wb Pembaca Budiman! media pemersatu umat Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan sekalian Alam yang selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya semoga kita mampu menjadi ASN-ASN yang berprestasi, beristiqomah dalam meng- abdi bangsa dan Negara.

  Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap terlimpah curah- kan keharibaan beliau, Baginda Nabiyullah Muhammad SAW, karena dengan perjuangan beliaulah kita mampu mengetahui kebaikan dan keburukan. Jika tanpa perjuangan Beliau tentu keburukan itu akan merajalela. Mudah-mudahan kita mendapat syafaat beliau di hari kiamat kelak. Amiin.

  Pembaca Budiman! Majalah yang ada di tangan pembaca ini merupakan terbitan tri wulan ke dua tahun 2016. Majalah yang berfungsi untuk menelurkan ide dan gagasan melalui sebuah tulisan dan menjadi wadah berkarya bagi ASN Kemenag Se Jawa Tengah juga menjadi media tepat untuk menyampaikan sebuah gagasan.

  Awas , PKI Edisi ini kami mengangkat tema ”PKI akan Bangkit Lagi”.

  Tema itu kami angkat karena bersamaan dengan peringatan hari pendidikan nasional adanya isu-isu terkait isu komunisme.

  Bangkit Lagi? Komunisme adalah salah satu ideologi di dunia, selain kapi- talisme dan ideologi lainnya.Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu daftar isi mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.

  Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan Marxisme.

  Salam Redaksi ...................................................... 2 Komunisme adalah ideologi yang digunakan partai komunis di

  Pembinaan ............................................................ 3 seluruh dunia. Racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat pula disebut “Marxisme-Leninisme”.

  Laporan Utama ..................................................... 5 Ada kemungkinan Indonesia menjadi negara komunis andai

  Laporan Khusus .................................................... 8 saja PKI berhasil berkuasa di Indonesia. Namun hal tersebut tidak

  Bidang PENMAD ................................................. 9 menjadi kenyataan setelah terjadinya pelanggaran HAM super

berat dan pembantaian manusia secara sia-sia oleh tentara dan Bidang PONTREN ................................................ 10

kelompok-kelompok agama terhadap orang-orang yang dicurigai

  Bidang PAIS .......................................................... 11 dan dituduh mempunyai hubungan dengan PKI pada pertenga-

  Bidang PHU .......................................................... 12 han tahun 1960-an. Hal ini juga membawa kesengsaraan luar

biasa bagi para warga Indonesia dan anggota keluarga yang Bidang URAIS ...................................................... 14

dituduh komunis meskipun belum tentu kebenarannya. Hal ini

  Bidang PENAIS .................................................... 15 merupakan halaman terhitam sejarah negara Indonesia. Bimas Kristen ....................................................... 16

  Secara hukum, mempelajari komunisme diperbolehkan dalam Bimas Katolik ....................................................... 18 konteks pendidikan, tetapi dilarang jika ada upaya penyebaran paham itu di lingkungan masyarakat. Konteks inilah yang harus

  Bimas Hindu ......................................................... 19 dipahami secara komprehensif dalam meberikan respon kepada

  Khonghucu ............................................................ 20 salah satu fenomena sebuah kelompok, aliran. Dinamika Daerah ................................................. 22

  Akhirnya dengan diterbitkannya majalah ini mudah-mudahan dapat menjadi pendorong dalam melakukan inovasi, untuk itu Artikel .................................................................... 28 kami menyadari di edisi ini terdapat banyak kekurangan yang

  KUB ...................................................................... 36 kami torehkan dalam coretan di Majalah ini. Kritik dan saran

  Karya Umat .......................................................... 38 yang membangun sangat kami harapkan.

  Selamat membaca ! (Ali) Prestasi ................................................................. 40

  Wassalamualaikum wr wb Terapan .................................................................. 42 Lensa Foto ............................................................. 43

  Penanggung Jawab : Badrus Salam ; Redaktur : Ali Fakhrudin, Budiawan, Gentur Rachma In- driadi, Suripah, Martina Wulandari; Penyunting / Editor : Muhammad Saronji ; Design Grafis : Djati Prasetyo, Seno Kurniawan ; Sekretariat : Yudi Prasetyo, Penerbit: Subbag Informasi & Humas Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah Alamat Redaksi :

  Jalan Sisingamangaraja No 5 Semarang - 50232 Telp : 024-8412547, 8412548, id 8412552 Fax. 024-8315418, EMAIL : sejahtera_jateng@kemenag.go.

  Redaksi SEJAHTERA menerima sumbangan dalam bentuk tulisan, foto ilustrasi dan lainnya yang sesuai dengan Majalah Bulanan misi Majalah SEJAHTERA. Ketikan 1,5 spasi maks 2 hal kuarto, disertai identitas resmi penulis. Redaksi berhak

  SEJAHTERA merubah tulisan tanpa mengurangi substansinya. Demi perbaikan penerbitan, redaksi mengharapkan kritik dan

  Diterbitkan oleh : saran dari para pembaca. Subbag Informasi & Humas Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Keterangan Cover Depan :

  Kakanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah H Ahmadi menandatangani Nota Kesepahaman Anti Radikalisme dengan Kapolda Jateng, Condro Kirono.

  2

  3 Pembinaan

Menjadi Pioner dalam Pembangunan

Zona Integritas

  D

  emi penyelenggaraan pemerin- tahan yang baik dan pelayanan masyarakat yang semakin pri- ma, pemerintah secara terus menerus melakukan ikhtiar, antara lain dengan menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 81 tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi yang men- gatur tentang pelaksanaan program reformasi birokrasi. Ada tiga sasaran utama yang akan dicapai, sebagaimana dirumuskan dalam grand design terse- but, yaitu peningkatan kapasitas dan akuntabilitas organisasi, pemerintah yang bersih dan bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, serta peningkatan pelayanan publik.

  Jika Reformasi Birokrasi telah berhasil, maka diharap- kan akan dapat terwujud birokrasi yang efisien, hemat anggaran, bersih dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme, transparan dan akuntabel, terdesentralisasi, teropti- malkan sumberdaya yang bersih, teroptimalkan kinerja pemerintahan yang baik (governance), selalu dapat memperbaiki sistem, dan dapat meningkat mutu pe- layanan yang prima kepada masyarakat.

  Untuk menerjemahkan maksud tersebut, diterbitkanlah Permenpan dan RB Nomor 60 Tahun 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, yang kemudian disempurnakan dengan Peraturan Menteri PAN dan RB No. 52 Tahun 2014 tentang hal yang sama, yang menjadi pedoman bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dalam Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi(WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

  Dalam rangka melaksanaan Peraturan Presiden dan Permen PAN & RB tersebut, Kementerian Agama telah mencanangkan pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM pada bulan Desembar 2012, dengan diterbitkannya Instruksi Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBM dan WBBM di Lingkungan Kementerian Agama. Sebagai langkah awal, telah me- netapkan dari beberapa Satuan Kerja di Kementerian Agama sebagai pilot project. Beberapa pertimbangan yang menjadi sebab sebagai sasaran pilot project, antara lain ; satuan kerja tersebut dianggap sebagai unit yang strategis dalam melakukan pelayanan pub- lik, mengelola sumber daya yang cukup besar, serta memiliki tingkat keberhasilan reformasi birokrasi yang cukup tinggi. Dengan demikian satuan kerja ini diharapkan dapat benar-benar menjadi pioner dalam pembangunan Zona Integritas di Kementerian Agama , bukan hanya sekadar kelinci percobaan.

  Apa Itu Zona Integritas

  Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mem- punyai komitmen untuk mewujudkan zona/wilayah bebas dari korupsi (WBK) dan wilayah birokrasi yang bersih dan melayani (WBBM).

  Ada dua tahapan yang harus dilaku- kan, yaitu Pertama, Pencanangan, yang berupa deklarasi/pernyataan dari pimpi- nan bahwa instansinya telah siap membangun Zona

  Integritas, menandatangani dokumen Pakta Integritas oleh pimpinan dan semua/sebagian besar ASN, melalui deklarasi kepada masyarakat, agar semua pihak dan masyarakat umumnya dapat mengawal, mengawasi dan berperan serta dalam pelaksanaan reformasi birokrasi, pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

  Tahapan Kedua, proses Pembangunan ZI itu sendiri, dengan menyelenggarakan program/kegiatan yang dapat menjadi komponen pengungkit, yaitu mana- jemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan manajemen SDM, penguatan akuntabilitas kinerja, penguatan pengawasan, dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

  Untuk manajemen perubahan, diharapkan dapat berubah secara sistematis dan konsisten mekanisme kerja, berubah pola pikir (mind set), serta budaya kerja (culture set) individu pada unit kerja yang dibangun, menjadi lebih baik sesuai dengan tujuan dan sasa- ran pembangunan zona integritas. Dengan Penataan Tatalaksana, diharapkan akan meningkat penggunaan teknologi informasi dalam manajemen pemerintahan, meningkat efisiensi dan efektivitas manajemen pe- merintahan menuju WBK/WBBM.

  Penataan Manajemen SDM, diharapkan akan meningkat ketaatan terhadap pengelolaan SDM aparatur, trans- paransi dan akuntabilitas pengelolaan SDM aparatur, disiplin SDM aparatur, efektivitas manajemen SDM aparatur, dan profesionalisme SDM aparatur menuju WBK/WBBM.

  Penguatan Akuntabilitas Kinerja, diharapkan akan meningkat kinerja instansi pemerintah dan meningkat pula akuntabilitasnya. Dengan Penguatan Pengawasan, diharapkan akan meningkat kepatuhan terhadap pe-

  

Oleh

Muhammad Saidun

  4

  Menjadi Pioner

  Mewujudkan Pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN misalnya, adalah nilai yang secara jelas dan tegas diperintahkan oleh agama manapun. Demikian pula menin- gkatkan kualitas pelayanan publik kepada masyarakat, juga secara gamblang merupakan nilai yang sangat ditekankan dalam ajaran-ajaran agama manapun. Kementerian Agama adalah pengawal dilaksanakannya nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa (agama), maka Kementerian Agama lah sepatutnya yang menjadi pioner dan berdiri di garda pal- ing depan dalam pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Semoga..

  Kalau kita menilik gool akhir yang diharapkan dalam proses pembangunan Zona Integritas, maka sesungguhnya itu pulalah nilai-nilai yang semestinya menjadi salah satu gool akhir dan harus ditegakkan oleh Kementerian Agama.

  Inilah sesungguhnya fungsi terkandung yang sebenarnya justru menjadi marwah Kementerian Agama . Karena itu- lah menjadi wajar jika masyarakat menaruh harapan atau bahkan tuntutannya begitu tinggi kepada Kementerian Agama dan aparaturnya, melebihi tuntutan mereka ke- pada Kementerian lainnya. Bagi masyarakat, dosa karena suatu kesalahan yang dilakukan oleh aparatur Kementerian Agama, nilai dosanya akan berlipat ganda, dibandingkan dosa karena kesalahan yang sama yang dilakukan oleh aparatur lainnya. Situasi ini sebenarnya menjadi pengendali yang cukup efektik bagi aparatur Kementerian Agama agar tidak begitu mudah melakukan kesalahan.

  Dibentuknya Kementerian Agama, sebenarnya juga menjadi penghargaan atas sikap umat Islam yang telah bersedia meng- hapus tujuh kata dalam Piagam Jakarta, yaitu ”dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Satu sisi Kementerian Agama mempunyai fungsi terkandung sebagai salah satu perekat tetap utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan disisi lain Kementerian Agama sesung- guhnya mempunyai fungsi yang sangat strategis dan mulia, sebagai jaminan dan pengawal agar bangsa Indonesia tetap menjadi bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa (agama), mengamalkan nilai-nilai dan syari’at agama sesuai dengan agama dan keyakinan masing-masing, serta agar bangsa Indonesia senantiasa menjadikan agama sebagai spirit, motivasi dan etos kerja dalam mengisi ke- merdekaan negeri ini dengan pembangunan.

  Kementerian Agama dibentuk dalam rangka memenuhi kewajiban Pemerintah untuk melaksanakan isi UUD 1945 khususnya Pasal 29 dan dalam rangka melindungi kepent- ingan agama dan ummat beragama.

  Dibentuknya Kementerian Agama, lima bulan setelah Proklamasi kemerdekaan RI, adalah suatu bukti bahwa agama merupakan elemen yang amat penting dan terkait secara fungsional dengan kehidupan bernegara. Para founding fa- thers negara pada saat itu menyadari perlunya pengaturan dan kebijakan negara terkait dengan urusan agama oleh sebuah lembaga kementerian, yaitu Kementrian Agama.

  Pembinaan dan pengawasan juga perlu dilakukan den- gan menggunakan berbagai strategi, termasuk dengan pendekatan dan bahasa agama.

  ngelolaan keuangan Negara, meningkat efektivitas pen- gelolaannya, meningkat pula status opini BPK ter hadap pengelolaan keuangan Negara, dan menurun tingkat penyalahgunaan wewenang pada instansi pemerintah.

  Untuk itulah dibutuhkan pembinaan, ketauladanan dari pimpinan sebagai role model dan pengawasan/penegakan aturan yang lebih intens agar secara bertahap tantangan- tantangan tersebut dapat teratasi. Lima budaya kerja Kementerian Agama, yaitu integritas, profesionalitas, ino- vasi, tanggung jawab dan ketauladanan, sangatlah perlu untuk betul-betul diperjuangkan agar dapat diterapkan.

  Cepatnya perkembangan dan perubahan teknologi dan informasi yang seringkali tidak bisa diimbangi dengan ke- mampuan, kualitas dan kompetensi aparatur sipil negara Kementerian Agama, juga menjadi tantangan yang cukup signifikan. Disisi lain, kemajuan teknologi itu juga melahir- kan banyaknya godaan-godaan yang sangat memikat nafsu syahwat melalui berbagai media elektronik dan media sosial lainnya, yang seringkali menjerumuskan ASN Kementerian Agama kepada pola hidup konsumtif, boros dan hedonistik/ materialistik, sehingga menjebaknya untuk menghalalkan segala cara yang seringkali tidak halal dan syubhat.

  Untuk melaksanakan program-program yang bisa menjadi komponen pengungkit pembangunan Zona Integritas tersebut, sebenarnya menghajatkan anggaran secara khusus, karena memang membutuhkan program-program terobosan yang lebih progressif dan beda dari satuan kerja lainnya, tetapi jika tidak tersedia, dan nyatanya memang tidak tersedia, maka terpaksa bisa diintegrasikan dengan kegiatan yang telah terprogramkan. Inilah tantangan pertama yang harus dihadapi. Beberapa tantangan yang lain diantaranya ada- lah masih banyaknya SDM ASN Kementerian Agama yang masih memiliki mind set dan culture set yang tidak selaras dengan semangat dan nafas pembangunan Zona Integritas, dan belum juga memenuhi kualifikasi dan kompetensi stan- dar yang dibutuhkan untuk pelaksanaan tugas pokok dan kegiatan yang menjadi tanggung jawab masing-masing. Disisi lain masih ada stigma negatif dari masyarakat akan buruknya moralitas, karakter dan kinerja aparatur sipil negara Kementerian Agama, sehingga kadangkala membuat sebagian ASN Kementerian Agama menjadi patah arang untuk mencoba berubah untuk menjadi lebih baik.

  Beberapa Tantangan

  Hasil dari pencanangan dan penyelenggaraan kegiatan sebagai proses pembangunan Zona Integritas tersebut akan diketahui dari Indikator Hasil, yaitu pertama, terwujudnya Pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN, dengan menggunakan ukuran nilai persepsi korupsi berdasarkan hasil survei eksternal, dan presentase penyelesaian TLHP. Kedua, terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan pub- lik kepada masyarakat, yang diukur melalui nilai persepsi kualitas pelayanan berdasarkan survei eksternal.

  Dengan Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, diharapkan akan meningkat kualitas pelayanan publik, sehingga lebih cepat, lebih murah, aman, dan mudah dijangkau, meningkat jumlah unit pelayanan yang memperoleh standardisasi, dan meningkat pula indeks kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pelayanan publik.

  Pembinaan

  5 DALAM beberapa bulan terakhir ini, masyarakat Indonesia dan umat Islam khususnya, melihat fenomena paham Partai Komunis Indonesia (PKI) akan dan berusaha bangkit lagi di Bumi Pertiwi ini. Partai terlarang tersebut berupaya meraih simpati masyarakat Indonesia lewat sejumlah aksi simpatik.

  Misalnya, memperjuangkan dan membela hak-hak buruh melalui demo di area publik, khususnya di Jakarta dan sekitarnya. Gambar dan ikon PKI pun bermunculan di sela-sela demo buruh tersebut.

  S

  elain itu, sejumlah orang yang me- namakan aktivis hak asasi manusia (HAM) menyuarakan perlunya pem- bongkaran kuburan massal terkait dugaan pembunuhan massal terhadap orang-orang komunis pada masa lalu. Alasannya pun, seakan masuk akal yakni demi rekonsiliasi nasional.

  Inti dari upaya provokasi tersebut adalah mereka ingin mendapatkan pengakuan dari elemen bangsa ini, khususnya pemerin- tah bahwa PKI tidak bersalah. TAP MPRS No.XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia pun dituntut

  Awas, PKI Bangkit Lagi? Laporan UTAMA

  harus dicabut. Kalau pengakuan ini mereka dapat dan TAP MPRS itu jadi dicabut, maka selanjutnya tidak ada alasan lagi untuk melarang pendirian PKI di Indonesia.

  Gerakan dan provokasi yang mengindikasikan PKI akan bangkit lagi tersebut, mendapat reaksi keras dari kalangan umat Islam, khususnya Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan FPI. Barisan Serba Guna Ansor (Banser), badan otonom NU tersebut, misalnya sejak dini sudah membentengi untuk menentang dan menolak PKI kembali bangkit. Pasalnya, kalau sampai PKI tumbuh dan berkambang lagi di Indonesia, maka kehidupan beragama di Tanah Air ini akan terancam. Selain itu, korban pun hampir dapat dipastikan akan berjatuhan.

  Karena itu, ormas-ormas Islam belakangan bersatu padu untuk mem- bendung tumbuh dan berkambangnya lagi PKI di Bumi Nusantara ini. Masukan dan saran kepada pemerintah agar tidak memberikan lampu

  

Laporan UTAMA

  muncul kelompok pelajar yang men- genakan atribut PKI lengkap dengan gambar para pimpinan, seperti Aidit. Tak hanya itu, bendera berlogo palu arit beredar di Salatiga.

  Kiai Said mengungkapkan PBNU se- lamanya berkomitmen untuk menjaga keutuhan bangsa dan berkonsentrasi untuk menggarap generasi-generasi muda nahdiyyin yang berbakat dan dapat memberikan sumbangsih yang baik bagi Islam. Dalam konteks saat ini, PBNU akan mengukuhkan pilar-pilar kebangsaan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 45.

  Indikasi kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) lewat berbagai aksi pro- vokasi akhir-akhir ini juga memunculkan

  Said Aqil Siraj

  keprihatinan Majelis Ulama Indonesia Ahmad Rofiq (MUI) Jawa Tengah. Lembaga wadahnya hijau bagi bangkitnya PKI juga terus para ulama, zuama dan cendekiawan Infokom Isdiyanto Isman, menyebut disampaikan. Peringatan dini kepada muslim ini menyerukan agar pemerin- ada empat indikasi kebangkitan eks PKI seluruh masyarakat Indonesia juga tah menegakkan hukum secara tegas akhir-akhir ini. Pertama, tuntutan pihak kencang disuarakan. terhadap fenomena kebangkitan or- yang mengatasnamakan anak-cucu-

  Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) ganisasi terlarang tersebut, termasuk simpatisan-pembela PKI agar negara menyatakan menolak beredarnya atribut di Jawa Tengah. meminta maaf kepada PKI akibat per- atau simbol palu arit berlambang Partai

  “Ketegasan pemerintah saat ini ditunggu istiwa 1965 sebagai syarat rekonsiliasi Komunis Indonesia (PKI) yang menjadi untuk mematikan kembali kemunculan nasional. perhatian masyarakat. Ketua Umum eks PKI, sebagai organisasi terlarang di Kedua, tuntutan agar pemerintah PBNU Said Aqil Siraj pun menegaskan, Indonesia. Jangan terkesan pemerintah mengusut kuburan massal anggota PKI PBNU sangat menolak munculnya fenom- malah memberi peluang untuk bangkit

  1965. Ketiga, maraknya penyelenggaraan ena tersebut. “Jelas kami menolaknya,” kembali,” kata Wakil Ketua Umum MUI seminar, diskusi, pertemuan-pertemuan tegas Said dalam siaran persnya. yang digagas dan dilaksanakan oleh

  Jawa Tengah Prof Dr H Ahmad Rofiq MA Seperti diketahui, beberapa kali atribut di Semarang, baru-baru ini. pihak yang mengatasnamakan anak-

  PKI muncul di hadapan publik. Salah cucu-simpatisan-pembela HAM PKI satunya pada saat karnaval peringatan Empat Indikasi secara massif, sistematis dan terbuka.

  HUT Ke-70 tahun Indonesia di Pamekasan, Prof Dr Ahmad Rofiq didampingi Komisi Keempat, marak dan tersebarluas-

  Jawa Timur. Dalam karnaval tersebut Hukum Dr Abu Rokhmad MAg dan Komisi nya simbol, logo, dan hal ihwal yang Sejumlah umat Islam menolak PKI bangkit lagi.

  6

  7 Laporan UTAMA berhubungan dengan PKI.

  Ryamizard meminta masyarakat fokus untuk membangun bangsa, serta setia dan cinta dengan Pancasila, Undang- Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Semua komponen bangsa, memiliki tugas untuk membela negara.

  (Mohammad Saronji)

  Pihaknya menuturkan, terkait isu komunisme negara punya parameter sebagai acuan, yakni TAP MPRS 1966, UU No 27 Tahun 1999 dan TAP MPR 2003 tentang larangan partai komunis dan paham marxisme di Indonesia. Dia mengingatkan para peserta Bela Negara agar tidak terpengaruh isu yang berkembang di publik.

  “Anda harus paham ini, bahwa kita, negara ini tidak akan pernah minta maaf pada pemberontakan 1965. Sekali lagi saya minta para pelatih (Bela Negara) juga paham, bahwa kita tidak pernah ada pikiran sedikit pun untuk minta maaf pada PKI itu,” kata Luhut.

  Hal itu disampaikan Luhut dalam Upacara Pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Kader Bela Negara di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, akhir bulan lalu.

  Sementara itu Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menyatakan bahwa negara di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo tidak akan meminta maaf kepada Partai Komunis Indonesia (PKI) dan korban serta keluarga korban pelanggaran HAM berat masa lalu dalam tragedi 1965.

  Ia menjelaskan, bela negara adalah hak dan kewajiban setiap warga negara dengan mengaktualisasikan hal yang terbaik bagi bangsa sesuai dengan pro- fesinya masing-masing. Namun, realitas di lapangan justru masih banyak yang memersepsikan bahwa bela negara adalah tugas TNI. Penanganan, tidak cukup hanya dilakukan oleh TNI, tetapi oleh semua warga negara Indonesia untuk mengatasi ancaman-ancaman yang masuk ke Tanah Air.

  Pihaknya mengajak masyarakat untuk turut membangun negara, bukan malah merusak negara. Adapun saling mem- provokasi dengan isu kebangkitan PKI dianggap justru merusak negara. “Jangan ada yang memancing emosi. Lama-lama bisa terpancing juga,” kata dia.

  Menurut Ahmad Rofiq, terhadap empat indikasi tersebut, MUI Jateng menilai pemerintah belum bertindak apa pun dan malah terkesan melupakan peris- tiwa PKI 1948 dan 1965. Respons yang diberikan antarpejabat tinggi negara juga berbeda-beda. Sehingga publik menangkap kesan seolah-olah pemer- intah memberi peluang bagi anak-cucu PKI dalam menuntut haknya.

  Menurut dia, tak perlu ada pihak-pihak yang memancing emosi dan memicu pertumpahan darah. “Saya selalu ingatkan, saya tidak ingin ada ribut- ribut, apalagi pertumpahan darah,” ujar Ryamizard.

  Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menginginkan agar semua pihak tidak terprovokasi dengan isu-isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia yang belakangan ramai diperbincangkan.

  Selanjutnya, pemerintah, DPR, TNI/ Polri dan masyarakat diminta satu kata dalam menyikapi munculnya kembali PKI sebagai partai dan ideologi yang sangat membahayakan Pancasila dan NKRI. Para tokoh agama dan pimpinan ormas Islam wajib bersatu menyuarakan kepentingan umat Islam dan menjaga tetap utuhnya Pancasila dan NKRI. Para kiai, ustaz dan khatib agar menyampai- kan ceramah agama yang sejuk dan aktif menginformasikan tentang bahaya komunisme yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

  MUI Jateng menolak penilaian Komnas HAM yang menyatakan negara dan umat Islam sebagai pelaku kekerasan terhadap PKI. MUI menegaskan negara dan umat Islam justru menjadi korban kekerasan yang dilakukan PKI baik peristiwa 1948 di Madiun maupun peristiwa G 30 S PKI 1965.

  MUI Jateng juga merekomendasikan pe- merintah agar tegas menyikapi bangkitnya kembali PKI di tengah masyarakat. Dasarnya TAP MPRS No.XXV/MPRS/1966 tentang Pembubaran Partai Komunis Indonesia dan UU Nomor 27 Tahun 1999 tentang Perubahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana yang Berkaitan dengan Kejahatan terhadap Keamanan Negara.

  “Pemerintah harusnya tidak lupa ter- hadap peristiwa pemberontakan PKI di Madiun 1948 dan G30 S/PKI 1965, PKI mencoba kudeta dan hendak meng- ganti ideologi Pancasila dengan ideologi komunis,” katanya.

  Menyikapi hal di atas, lanjut Prof Rofiq, MUI Jateng merekomendasikan tujuh hal, antara lain menolak pendapat pihak yang mengatasnamakan anak-cucu-simpatisan- pembela PKI yang menyatakan negara dan umat Islam sebagai pelaku kekerasan pada 1965. Justru sebaliknya, PKI yang melanggar HAM berat berupa pembunuhan massal terhadap para jenderal, kiai, santri, dan umat beragama dengan sangat kejam.

  

Ryamizard Ryacudu

Pengunjuk rasa menginjak-injak atribut PKI. Mereka menolak PKI bangkit lagi.

  

Raker Kemenag 2016 Sekaligus MoU Anti

Radikalisme dengan Kapolda

R

  Kebutuhan Layanan

  Hasil rapat kerja agar dapat mendorong sistem tatakelola dan organisasi yang baik sangat perlu kekuatan komunal setiap ASN yang terdapat dalam satker, sebab secara keseluruhan membutuhkan pemetaan se- suai skala kebutuhan kelembagaan, dan keterkaitan koordinasi secara vertikal yang terdapat dalam Kemenag. Maka dengan pola kerjasama yang bagus dalam merekomen- dasikan usulan untuk kebijakan hasil raker tetap harus menjadi tolok ukur menejemen baik membuat perencanaan, regulasi, dan kebutuhan real lembaga. (ali)

  Kemudian bidang Keagamaan, skala prioritas adalah peningkatan layanan KUA, dampak modernisasi dari gerakan LGBT, pergaulan Bebas dan Penyalahgunaan Narkoba, meningkatkan peran penyuluh untuk mengantarkan islam yang rahma- tan lil’alamiin, Inovasi layanan Haji dan Umroh. Sedangkan untuk Pembimas adalah melakukan penyelesaian tunjan- gan Profesi Guru, implentasi SNP Mapel Agama, penguatan lembaga keagamaan dan isu-isu kerukunan dan toleransi umat beragama.

  Dan untuk memperkuat secara kelem- bagaan bagaimana Kementerian Agama bersama masyarakat untuk memberi pema- haman Islam yang rahmatan lil’alamiin dan menolak radikalisme. Sebagai langkah nyata Kemenag Provinsi Jawa Tengah bekerjasana dengan Kapolda Jateng untuk melakukan pendampingan ke masyarakat dalam meno- lak radikalisme. Sebab Radikalisme sebuah aliran yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu, dan selama ini bertentangan dengan ideologi dan agama bangsa Indonesia.

  Bidang Pendidikan yang menjadi perhatian utama adalah mempertahankan strategi peningkatan pelaksanaan RKP pendidikan (PIP dan BOS), Implementasi Standart Nasional Pendidikan dan Kualitas Madrasah (kelem- bagaan, kurikulum, sarana dan prasarana, peningkatan tenaga pendidik dan kepen- didikan, yang terpenting lagi membangun secara komunal untuk mentransformasi islam yang rahmatan lil’alamin dengan menolak radikalisme dan terorisme dikalangan pelajar untuk membekali dalam membentuk siswa yang berkarakter.

  Raker 2016, sesuai isu dan Tugas Fungsi Kemenag ; meningkatkan tatakelola pe- merintahan yang menjadi penekanan adalah implementasi KMA No. 09/2016 terkait persuratan bagian kebijakan terbaru yang harus diketahui oleh seluruh satker Kemenag.

  Dalam proses Rapat Kerja (Raker) membahas sekitar tatakelola pemerintahan, layanan pendidikan, keagamaan, layanan dan pen- didikan pembimas Kristen, Katholik, Hindu dan Budha dengan melalui sidang komisi kemudian diplenokan secara masal, saling mengkritisi dan memberi masukan.

  Kebutuhan layanan yang terdapat dalam Rapat Kerja di lingkungan Kemenag Provinsi Jawa Tengah telah melakukan pemetaan sesuai kebutuhan dari masing-masing unit bidang dan pembimas, sesuai dengan kondisi perencanaan masing-masing berdasarkan basis eselon. Sebagai penguatan pengeta- huan dan referensi menejemen para peserta rakor juga diberi materi dari pejabat eselon Kemenag RI, birokrat (Gubernur), mela- lui materi; meneguhkan revolusi mental, Reformasi Birokrasi dan Penguatan peran Kementerian Agama, Peningkatan Kualitas Pengawasan untuk meningkatkan Kinerja yang Berintegritas, mewujudkan Aparatur Sipil Negara Yang Bersih melalui Pencegahan Korupsi, Penanggulangan Radikalisme, dan Pembinaan Umat Beragama.(panduan rakor; 2016).

  Dalam rangka membangun Kementerian Agama keterlibatan aparatur Kementerian Agama khususnya para ASN yang ada di Kanwil maupun kankemenag untuk aktif dalam merspon kebijakan akan lebih mampu mendekatkan diri kepada masyarakat serta mampu memberikan respon dan tang- gapan terhadap kebutuhan, solusi prob- lematika sosial, baik dari segi tatakelola, pelayanan, dan pengabdian yang menjadi keluhan masyarakat. Karena Kemanag ada- lah institusi dari lahir mempunyai motto ikhlas beramal.

  apat Kerja Jajaran Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah yang telah berlangsung 23-25 Mei 2016, yang bertempat di hotel Mgsetos Semarang, seyogyanya di buka oleh Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (LHS) namun ber- halangan hadir, akhirnya pembukaan diwakili oleh KaKanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Ahmadi.

  Pemotongan anggaran fungsi pendidikan APBN 2016 memang sangat besar sehingga kondisi untuk unit eselon I pendidikan Islam mempunyai persoalan misalnya bahwa RKP untuk rehabilitasi lembaga pendidikan dan penambahan ruang/kelas baru dan pening- katan sarana prasarana pendidikan madrasah pastilah tidak akan tercapai. Sesungguhnya sama-sama dituntut untuk meningkatkan pelayanan pendidikan melalui program per- luasan akses dan pemerataan pendidikan, meningkatkan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan. Akan tetapi perlakuan anggaran kita yang sungguh belum berkeadilan akan menyebabkan keterlambatan peningkatan mutu pendidikan secara keseluruhan.

  APBN tahun 2016 memang mengalami beberapa kali perubahan. Ada yang dipotong dan ada juga yang ditunda. Pemotongan terhadap APBN didasarkan atas kenyataan bahwa pendapatan negara tahun 2016 diperkirakan tidak akan dapat dipenuhi. Hal ini disebabkan oleh ketidaktercapaian pendapatan dari sektor pajak , s urplus hasil ekspor belum menjadi penyumbang signifi- kan bagi pendapatan negara. Selain itu juga krisis ekonomi yang menjadi penyebab lemahnya ekspor Indonesia ke negara lain.

  a nggaran Kemenag Jateng untuk tahun 2016 sebesar Rp.5.769.179.492.

  Rencana Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU-APBN) 2016 sudah disahkan menjadi Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (UU-APBN) oleh Pemerintah bersama DPR RI. Tahun 2016,

  selaras dengan

  Sistem penganggaran pada tahun 2016

  Rapat Kerja merupakan upaya menciptakan kesamaan persepsi dalam membangun kemitraan, menjadi wahana evaluasi da- lam pelaksanaan tugas, menggali berbagai persoalan mengemuka dari masing-masing daerah di Jawa Tengah. Termasuk melakukan evaluasi serapan anggaran yang telah dicapai pada kurun waktu tahun anggaran 2016 di masing-masing semester anggaran.

  Raker Kantor Kemenag Provinsi di Tahun 2016 mempunyai peran strategis untuk melakukan evaluasi pelaksanaan program kerja tahun 2015, dan menyusun strategi implementasi program 2016 terhadap kes- esuaian dalam hasil perencanaan yang telah ditetapkan.

8 Laporan KHUSUS

  9 Bidang PENMAD

Prestasi Penting, Kejujuran

adalah

  Data Hasil

  Prestasi yang telah madrasah peroleh ini semoga menjadikan motivasi bagi madrasah yang lainnya. Begitu juga prestasi ini semoga diiringi dengan hasil Indek Integritas yang tinggi juga. (ali)

  Patut kiranya kita bersyukur ke- pada Allah SWT pelaksanaan Ujian Nasional madrasah pada tahun ini tidak ada persoalan yang menggang- gu terhadap prestasi maupun integ- ritas penyelenggaraan baik tingkat provinsi, kabupaten kota maupun satuan pendidikan.

  secara beruturut-turut sebagai berikut; (1) Madrasah Aliyah Matholiul Huda Bugel, (2) Madrasah Aliyah N 2 Kudus (3) Madrasah Aliyah Al Hikmah 2 Benda, Kabupaten Tegal (4) Madrasah Aliyah Al Madinah serta (5) MA Al Irsyad.

  Sedangkan MA – Jurusan Agama

  berturut-turut sebagai berikut; (1) Madrasah Aliyah Al Irsyad Gajah, Demak, (2) Madrasah Aliyah NU Banat, Kudus (3) Madrasah Aliyah N 2 Kudus, (4) Madrasah Aliyah N 1 Salatiga (5) Madrasah Aliyah N 1 Semarang.

  Untuk MA – Jurusan Bahasa secara

  berturut-turut sebagai berikut; (1) Madrasah Aliyah Al Irsyad Gajah, Demak (2) Madrasah Aliyah N Demak (3) Madrasah Aliyah N 2 Kudus (4) Madrasah Aliyah An Nur (5) Madrasah Aliyah Safinatul Huda Kedung, Jepara.

  Adapun Jurusan IPS secara

  Berdasarkan data dari hasil ujian dari Kemendikbud, didalamnya juga sudah termasuk peringkat madrasah untuk provinsi, adapun madrasah yang me- nempati peringkat-peringkat teratas dalam perolehan nilai UN 2016 Jenjang Madrasah Aliyah di Jawa Tengah di- antaranya adalah Jurusan IPA Secara berturut-turut sebagai berikut (1) Madrasah Aliyah Walisongo Pecangaan Jepara, (2) Madrasah Aliyah N Demak (3) Madrasah Aliyah Al Irsyad Gajah Demak (4) Madrasah Aliyah NU Raudlatul M (5) Madrasah Aliyah Daarul Ulum.

  Dari hasil pemantauan pelaksanaan Ujian Nasional berjalan dengan lancar. Yang perlu diantisipasi kedepan bila ada siswa yang tidak ikut UN supaya diadakan pendekatan baik kepada anak maupun orang tuanya diberikan pemahaman sehingga belajar yang tinggal beberapa hari supaya diselesi- kan dengan mengikuti UN.

   UTAMA Tampaknya harus ekstra hati-hati dalam memberikan menu pendidikan utamanya kurikulum kepada anak. Seperti moto pada Ujian Nasional (UN) Tahun

  Sebagaimana monitoring dari Tim Komisi E DPRD Provinsi Jawa Tengah ke beberapa daerah, yaitu hari pertama ke Kabupaten Kendal dan dilanjutkan hari kedua ke Kabupaten Kudus, hari ketiga Kota Salatiga, hari keempat ke Kabupaten Demak, dan hari kelima Kabupaten Semarang. Secara prosentase madrasah yang melaksanakan UNBK bila dibanding- kan dengan sekolah masih jauh kes- enjangannya, sehingga direkomen- dasikan supaya kedepan dipersiap- kan untuk mengikuti UNBK madrasah jawa Tengah semakin bertambah.

  Pada tahun pelajaran 2015/2016 madrasah yang ada di Jawa Tengah baru empat madrasah yang melak- sanakan UNBK ini. Dari empat ma- drasah tersebut adalah MTsN 01 Surakarta, MTs Raoudlotul Mubtadiin Balaikambang Nalumsari Jepara, MA Raoudlotul Mubtadiin Balaikambang Nalumsari Jepara dan MA Raden Said Mejobo Kudus. Hal ini masih kecil sekali bila dibandingkan dengan yang belum melaksanakan UNBK di Jawa Tengah. Jumlah lembaga yang mengi- kuti Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2015/2016 terdiri dari 620 MAN/ MAS, 1.645 MTsN/MTsS dan Ujian Madrasah sebanyak 3.973 MI.

  UNBK dan Jujur

  Banyak hal yang diperoleh dari pelaksanaan UNBK yaitu, Minimnya kemungkinan soal yang terlambat datang, tertukar dan ketidakjelasan hasil cetak soal, Proses pengumpulan dan penilaian jauh lebih mudah, Hasil ujian nasional dapat diumumkan jauh lebih cepat, UNBK mendorong terwu- judnya efektifitas, efisiensi dan trans- paransi penyelenggaraan UN.

  Revolosi mental yang dicanangkan oleh presiden Repulik Indonesia Bp. Joko Widodo, langsung diimple- mentasikan pada kebijakan Ujian Nasional yaitu dengan dilaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) begitu juga dengan menetap- kan Indek Integritas Ujian Nasional pada UN yang dimulai satu tahun yang lalu atau diawali kepemerin- tahan Jokowi.

  Pemerintah selalu berusaha semak- simal mungkin untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan ber- daya saing, sehingga selalu melakukan pembenahan-pembenahan dari ber- bagai hal, yaitu dengan meningkatkan program-program yang bersentuhan langsung kepada kebutuhan peserta didik seperti BOS, BSM, PIP.

  adrasah Jawa Tengah pada tahun 2015 ke- marin menduduki per- ingkat ke dua nasional setelah Daerah Istimewa Jogjakarta sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah disampaikan pada saat pelepasan Naskah UN SMP/MTs beberapa waktu yang lalu di PT Pura Baru Tama Kudus.

  M

  Pelajaran 2015/2016 madrasah berlomba-lomba meraih prestasi, namun yang lebih penting hasil ujian nasional tidak hanya pada aspek pengetahuan akan tet api lebih lanjut ada aspek integritas madrasah yang harus ditanamkan.

  Oleh Dr H Nur Abadi, MPd

  Semua Elemen

  Langkah-langkah yang harus kita tem- puh untuk mengatur supaya di lingkungan santri dapat hidup secara sehat antara lain; (1)Meningkatkan nilai gizi dalam makanan dan mengkonsumsi makanan yang higenis, (2)menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan sekitar, berikan ventilasi yang cukup dalam kamar atau tempat tinggal, (3)budayakan pola pe- rilaku hidup sehat dengan ditambah olahraga senam, (4) mengkonsumsi air yang matang, (5) istirahat den- gan cukup, gunakan alas tidur dengan kasur atau karpet. (6) tidak berganti

  esantrenku Ber sih, Pesan- trenku Sehat” slogan itu sangat enak di ucapkan, juga sangat sulit dilaksanakan, karena butuh komitmen, menejemen, dan kebersa- maan terutama di lingkungan lembaga pesantren. Bidang PD pontren Kanwil Kemenag Jateng tahun 2016 membuat program yang diberikan untuk pen- gasuh dan sekaligus santri dilingkungan pesantren.

  Melalui pelatihan dan sosialisasi cara Kemenag lakukan untuk mencetak duta kebersihan di masing-masing pesantren memang sangat dibutuhkan. Karena Pesantren selama ini memiliki im-

  age kumuh dan kotor pelan-pelan kita

  akan rubah. Perlu kesadaran bersama dari berbagai elemen pesantren untuk mewujudkan kebersihan di pesantren. Apakah itu dengan melalui membangun kesadaran untuk menjaga kebersihan harus menjadi mindset santri di pe- santren agar image pesantren dapat berubah. Ke depan sebagai langkah hasil pendampingan agar selalu berjalan maka memakai sistem perlombaan antar pesantren se Jawa Tengah.

  Metode ecofriendly, membuat santri akan terbangun melalui menyatu ro- hani dan jasmani untuk berperilaku menjadikan keseragaman dan terban- gun mindset yang baik dalam disiplin bersih. Dan mendorong santri supaya praktek mengalami kemudahan pen- gasuh dapat membuat dan menyusun Standart Operasional Prosedure (SOP) menjaga kebersihan lingkungan agar ada kejelasan dalam melaksananakan program secara bersama-sama.

  

Bidang PD PONTREN

  Inilah yang kita perlu galakkan bersama. Semua komponen pesantren harus memi- liki kesadaran bahwa kebersihan adalah kepentingan komunal.

  

Pesantrenku sehat

P

  Pondok pesantren sebagai bagian lembaga pendidikan harus memberikan contoh dan teladan akan kebersihan dan kesehatan. Tanggung jawab ini tak bisa dibebankan hanya kepada salah satu pihak saja, akan tetapi perlu menjadi komitmen semua elemen pesantren. Nilai kebersihan dan kesehatan harus dijunjung tinggi seluruh pihak di pesantren. Berdasarkan ilmu pengetahuan yang dikaji ttg fikih dan akhlak saat ini di pesantren, sudah seharusnya tampil dalam kehidupan santri pondok pesantren.

  Termasuk melakukan kerjasama den- gan Dinas Kesehatan setempat, sebagai upaya memberikan motivasi pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan di lingkungan pesantren.Pesantren kemu- dian memiliki pos kesehatan pesant- ren (poskestren) yang sampai saat ini pengelolaannya belum optimal untuk kebutuhan pesantren.

  Salah satu wujud upaya untuk menjadi- kan pondok pesantren bersih dan sehat dengan memberikan pemahaman kepada santri bahwa, lingkungan pondok pesant- ren harus tetap terjaga kebersihannya. Hal ini membutuhkan pengetahuan yang cukup untuk memaparkan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan. Kemauan untuk berubah ini menjadi kepentingan bersama untuk mewujudkan pondok pesantren yang lebih baik.

  

Oleh Bidang Pd Pontren Kanwil Kemenag Jateng

Drs H Sholikhin MM

  • – gantian dalam penggunaan baju dan peralatan mandi sesama teman. (7) bagi santri yang membaca sosialisasikan pada santri tentang budaya hidup sehat melalui pertemuan-pertemuan dengan mengundang bidan, dokter, dan dinas kesehatan setempat. (8) Menguras bak mandi seminggu sekali.

  Disarankan kepada pengasuh pon- dok pesantren untuk mensosialisasi- kan pengetahuan kesehatan kepada para santri baik yang diajarkan dalam kitab melalui ngaji maupun dengan cara mengundang para bidan, dokter atau dinas kesehatan setempat melalui sebuah pertemuan untuk menambah wawasan santri tentang hidup sehat. Memanfaatkan puskesmas yang ada dilingkungan pondok jika ada. (ali)

  Persepsi sehat menurut santri adalah individu mempunyai jasmani dan rokhani yang sehat, sehat jasmani adalah badan yang tidak berpenyakit dan sehat, bisa beraktivitas dalam kegiatan sehari-hari sedangkan sehat rokhani adalah menjaga dari penyakit hati. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hidup sehat di pesantren kurang sehat, di sebabkan karena beberapa faktor seperti kebi- asaan, dan kepercayaan santri dalam memaknai kesehatan.

  Kemenag mencangangkan program ini bertujuan membentuk kader PBPK bukan sebagai cleaning service. Maka Bidang PD Pontren, pesantren merupakan destinasi pendidikan di Indonesia yang menjaga moral dan akhlak generasi muda, juga untuk meningkatkan pemahaman, kesadaran dan keterampilan dibidang kebersihan dan penataan lingkungan. Lingkungan yang bersih akan membuat santri betah untuk mengaji dan belajar.

10 Pesantrenku Bersih

  11 Bidang PAIS

Tantangan PAI dan Penguatan Islam

Rahmatan Lil Alamin di Sekolah

  P ada zaman modern ini tantangan Pendidikan Agama Islam semakin berat, seperti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi-komunikasi (TIK) yang berkem- bang cepat; di satu sisi membawa nilai manfaat, tetapi di sisi lain mendatangkan mudarat; begitu juga kenakalan remaja, pergaulan bebas, penggunaan narkoba yang sudah mewabah di kalangan pelajar.

  Dan maraknya faham-faham radikalisme yang kontra dengan nilai-nilai agama Islam dan masuk ke sekolah.

  Melihat tantangan di atas, pendidikan agama memiliki peran sangat penting dalam membentuk peserta didik agar menjadi generasi penerus yang dilandasi oleh kei- manan, ketakwaan dan akhlak mulia. Oleh sebab itu, sebagaimana pendapat (Amin Haedari: 2015) pelaksanaan pendidikan agama di sekolah perlu dikelola dengan baik agar mencapai tujuan, termasuk dalam pembelajaran mengitegrasikan beberapa faktor, yaitu guru, peserta didik, tujuan, materi, metode, media, sarana prasarana, lingkungan, dan evaluasi. Terpenting lagi, guru merupakan komponen penting dan strategis dalam pembelajaran karena untuk penggugah dan pengubah yang bertugas untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik.

  Sebagai sebuah pendidikan nilai, pem- belajaran PAI memiliki karakteristik yang berbeda dari segi penerapan metode pem- belajaran, karena sistem pembelajaran memindahkan nilai-nilai religius (transfer of religious values) kepada peserta didik serta bukan hanya memperkaya penge- tahuan dan keterampilan peserta didik, namun juga memperkokoh keimanan peserta didik.

  Dalam hal ini Pendidikan agama seba- gaimana dijelaskan pada pasal 2 ayat (1) PP 55 Tahun 2007 berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antar-umat beragama. Oleh sebab itu, berdasarkan uraian pasal 2 ayat (1) tersebut di atas, Pendidikan Agama Islam memiliki dua fungsi. Pertama, sebagai wahana dalam pembentukan peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai perwujudan dari hubungan- nya antara manusia dan Tuhan Yang Esa (hablum minallah).

  

Pendidikan Agama Islam, peserta didik

diharapkan menjadi hamba Allah yang

saleh yang senantiasa berperilaku dan

bertindak semata-mata mencari ridha

Allah Swt (Kamaruddin Amin; 2015).

Akan tetapi dalam pembentukan pe-

serta didik agar mempunyai akhlak mu-

lia, seorang guru mampu berkontribusi

memberikan penguatan melalui makna

Islam rahmatan lil alamin yang disertai

dengan mempraktekkan akhlak dalam

masyarakat.

  

Islam Rahmatan lil’alamin adalah aja-

ran Islam yang bersinergi dengan tra-

disi masyarakat dimana Islam itu hadir.

Kehadiran Islam di Indonesia juga mem-

perkuat kondisi bangsa yang multikultural,

toleran, humanis, dan demokratis, dengan

tidak meninggalkan prinsip-prinsip dasar

ajaran Islam, sehingga kehadiran Islam