GENERASI MUDA SEBAGAI AKTOR KELAHIRAN P

“GENERASI MUDA SEBAGAI AKTOR KELAHIRAN PEMIMPIN YANG CAKAP DAN
HANDAL”
1

Adi Chandra1
Prodi Ilmu Politik FISIP Universitas Tanjungpura, Pontianak Kalimantan Barat Indonesia

Abstrak:
Dalam tulisan ini, pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang menjadi aktor
kelahiran pemimpin yang cakap dan handal dalam memimpin. Pendidikan menjadi faktor
utama yang harus diperhatikan dengan upaya pemerintah memperbesar kesempatan
pemuda/I Indonesia dalam mendapatkan pendidikan. Pemuda dalam hal ini juga sebagai
pemantau UU No 23 tahun 2014 tentang tugas Kepala Daerah, harus mampu memahami
dan melihat kinerja yang selama ini di lakukan oleh pemerintah baik itu di tingkat Daerah,
Provinsi dan Pusat, apakah sudah sesuai dengan UU No 23 Tahun 2014 atau belum. Perlu
diperhatikan lebih mendalam dan serius, keberadaan aktor politik serong yang memanfaat
kelompok non- berpendidikan yang mudah terdoktrin oleh siasat politik mereka yang
cenderung dapat di sebut dengan semboyan politik Hallal Haram Sikat. Sehingga, dari
rekomendasi untuk mencapai kestabilan politik di Indonesia tersebut diatas, dapat
terwujud dan mengeratkan pemuda sebagai aktor utama dalam kelahiran pemimpin yang
cakap dan handal dalam memimpin. Tulisan ini mengarah kepada pelajaran masalalu yang

dapat di analisis dengan berbagai macam metode analisis yang tepat. Sehingga, akan
menghantarkan kita semua kepada intisari yang mengarah kepada “Generasi Muda Sebagai
Aktor Kelahiran Pemimpin yang Cakap dan Handal”.
Kata kunci: pemimpin, pemuda, politik

Peran pemuda-pemudi Indonesia tidak
bisa terlepas dari usaha kita semua untuk
mewujudkan kestabilan politik di
Indonesia. Seperti dalam usaha untuk
melahirkan pemimpin yang handal dan
cakap dalam memimpin, baik itu di
daerah, provinsi dan pusat. Kita mulai
dari
sejarah masa lampau saat
penggeseran orde baru yang dimotori
oleh mahasiswa yang kita kenal dengan
tragedi trisakti (12 Mei 1998). Pada masa
itu, demonstrasi menolak orde baru
dilakukan secara besar-besaran dan
berhasil menjatuhkan kepemimpinan

orde baru yang ototoriter di masa itu
(Alfatihah untuk Bapak Soeharto, Semoga
peranan mu membangun bangsa di masa
Orde Baru menghantarkanmu di tempat

yang sebaik-bainya di pangkuan Ilahi,
Amin ya Rabbalalamin) Hasilnya, lahirlah
Era Reformasi yang diawali dengan
kepeimpinan Presiden Bacharuddin Jusuf
Habibie, dimana Itu semua terjadi karena
peran pemuda/I di masa itu. Hingga saat
ini, dampak baik dari tragedi 12 Mei yang
berbuah dengan lahirnya Era Reformasi
masih kita rasakan. Jelas bahwa pemuda
memiliki peran yang banyak untuk
melahirkan pemimpin yang cakap dan
handal.
Kejadian tersebut kemudian dapat kita
telusuri
berdasarkan

tujuan
dan
kepentingannya . Mahasiswa sebagai
kelompok yang dapat kita kategorikan
sebagai kelompok elit berpendidikan

tentunya
memikirkan
masak-masak
sebelum mereka melakukan aksi yang
melahirkan era reformasi yang masih kita
nikmati hingga saat ini. Tujuan dan
kepentingan yang terselubung tersebut
nampaknya baru kita sadari saat ini, saat
semuanya berdampak baik dengan
kehidupan kita sebagai WNI dan
kepentingan sebenar-benarnya aksi yang
dilakukan itupun sebenarnya sebagai
upaya untuk mencapai demokrasi yang
sebenar-benarnya di Indonesia. Hal

tersebut menunjukan adanya suatu
jalinan skenario yang saling berhubungan
antara mahasiswa dan tujuan reformasi
itu
sendiri.
Penurunan
jabatan
pemerintahan seperti kudeta dingin yang
dilakukan oleh mahasiswa terhadap orde
baru jelasnya agak sedikit kasar dengan
konflik fisik yang memakan banyak
korban baik dikalangan aktivis mahasiswa
waktu itu. Namun, hal tersebut Nampak
wajar, karena yang diperjuangkan adalah
kebebasan berpendapat atas diskriminasi
yang terjadi selama pemerintahan orde
baru masa itu. Sehingga, sulit untuk dikaji
dalam kacamata ilmiah dan hukum yang
sah.
Dalam hal ini, peran pemuda sangat

diperlukan untuk melahirkan pemimpin
yang cakap dan handal dalam memimpin.
Pemuda/I di Indonesia harus terlebih
dahulu memahami apa yang menjadi
tugas pokok dari pemimpin tersebut.
Berdasarkan UU no 23 tahun 2014, tugas
kepala Daerah (Bupati, Gubernur,
Walikota) adalah sebagai berikut:
1. memimpin pelaksanaan Urusan
Pemerintahan
yang
menjadi

2.
3.

4.

5.
6.


kewenangan Daerah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangundangan dan kebijakan yang
ditetapkan bersama DPRD
memelihara ketenteraman dan
ketertiban masyarakat;
menyusun
dan
mengajukan
rancangan Perda tentang RPJPD dan
rancangan Perda tentang RPJMD
kepada DPRD untuk dibahas
bersama DPRD, serta menyusun dan
menetapkan RKPD;
mewakili Daerahnya di dalam dan di
luar
pengadilan,
dan
dapat
menunjuk kuasa hukum untuk

mewakilinya
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundangundangan;
mengusulkan pengangkatan wakil
kepala daerah; dan
melaksanakan tugas lain sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan.

Pemuda mestinya mengerti akan keenam
tugas kepala daerah diatas, shingga
mereka dapat memantau pemimpin
tersebut, apakah cakap dan handal dalam
memimpin dan apakah mereka sudah
bekerja dalam koridor hukum yang telah

diatur ke dalam UU No 23 tahun 2014
tersebut.
Pendidikan dapat dikatakan faktor
terpenting
dalam
usaha
untuk
menjadikan pemuda yang sekaligus
merupakan generasi penerus bangsa
sebagai aktor kelahirna pemimpin yang
cakap dan handal dalam memimpin.
Dalam hal ini kita akan membandingkan
pemuda yang berpendidikan dan tidak

berpendidikan. Misalnya, dalam suatu
daerah terdapat banyak sekali pemuda
yang berlatar pendidikan yang rendah,
sedangkan pemuda tersebut berasal dari
mayoritas kelompok di daerah itu sendiri.
Mereka ini akan menjadi sasaran empuk

para aktor polittik yang hendak
memperoleh kekuasaan dengan segala
macam cara. Dalam tanda kutip “hallal
haram sikat”. Tentunya mereka akan
mudah sekali terdoktrin oleh aktor politik
serong tersebut. Berebeda dengan
kelompok
pemuda
yang
berlatar
pendidikan tinggi, pastinya mereka akan
menelaah lebih mendalam apa yang
menjadi tujan politik aktor serong
tersebut, sekaligus potensi yang dimiliki
aktor serong tersebut terlebih dahulu.
Dalam hal ini, pemerintah juga
seharusnya memperbesar kesempatan
pemuda/I Indonesia dalam memperoleh
pendidikan yang layak dan berbobot.
Tolong pemerintah, perhatikan ini demi

kemajuan bangsa yang kita cintai ini.
Sekarang kita sampai pada pokok
bahasan utama setelah kita membahas
apa saja yang diperlukan untuk
mewujudkan pokok bahasan terakhir ini.
“GENERASI MUDA SEBAGAI AKTOR
KELAHIRAN PEMIMPIN YANG CAKAP
DAN HANDAL” akan tercipta apabila
mereka memahami , UU No 23 tahun
2014, memiliki pendidikan yang baik, dan
memiliki niat yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas bangsa. Disini
pemuda/I
sebagai
aktor
dibalik
kemunculan pemimpin yang cakap dan
handal. Sudah kita lihat peranan pemuda
dalam upaya melahirkan era Reformasi di


penghujung pemerintahan orde baru.
Seharusnya semangat tersebut harus
semakin berkembang sampai sekarang.
Peran pemuda tersebut dapat diwujudkan
dengan hal-hal kecil yang dapat
menambah wawasan politik pemuda
lainya, misalnya dengan berdiskusi di
warung kopi, medsos, dan lebih baik lagi
jika pemuda tersebut mau menjabarkan
pemikiran/
pengetahuanya
dengan
tulisan yang dapat dibaca oleh seluruh
pemuda/I di Indonesia. Sehingga, pemuda
semakin berperan dalam melahirkan
pemimpin yang cakap dan handal dalam
memimpin. Hidup Pemuda/I Indonesia.
Maju terus Pantang Mundur!!