Penanggulangan Kemiskinan Data dan Kebij (3)
•
•
•
Krisis Pangan dan
Energi Global
•
Krisis Keuangan
Global
•
•
Sumber: BPS
Kebijakan dan Program Pemerintah Pusat dan Daerah
Mendorong pertumbuhan ekonomi, menjaga stabilitas makro ekonomi, stabilisasi harga, penciptaan lapangan
kerja, menjaga iklim investasi, regulasi perdagangan, pengembangan infrastruktur di wilayah-wilayah tertinggal
dan lain-lain
Meningkatkan Pendapatan
Menurunkan Beban Pengeluaran
Program Perlindungan Sosial
• Pemberdayaan masyarakat
• Dukungan pengembangan usaha mikro
(KUR)
• Pelatihan kerja (BLK)
• Pendampingan usaha sektoral (KUBE)
Data Terpadu sebagai
Instrumen Utama
Penanggulangan Kemiskinan
•
•
•
•
•
•
•
•
100%
90%
80%
●
●
60%
●
●●
●
50%
●
70%
40%
30%
20%
10%
0%
●● ●
● ●
●●●
● ●●
1976
40.10
1980
21.60
1987
1993
1996
43.20
28.60
1984
1990
54.20
35.00
17.40
30.00
15.10
27.20
13.70
25.90
11.30
22.50
1997
34.50
17.70
1998
49.50
24.20
1999
48.00
23.40
2000
38.70
19.14
2001
18.41
37.90
2002
18.19
38.39
2003
2004
39.05
17.75
2007
37.17
16.58
34.97
15.42
32.53
14.15
31.02
2011
12.49
Mar-12
11.96
29.13
Sep-12
11.66
28.60
Mar-13
11.37
28.07
Sep-13
11.47
28.55
Mar-14
11.25
28.28
Sep-14
10.96
Mar-15
11.22
28.59
Sep-15
11.13
28.51
Mar-16
10.86
28.01
30.02
27.72
Populasi Penduduk Miskin (Juta Jiwa)
13.33
Persentase Penduduk Miskin (%)
2010
35.10
15.97
2006
2009
36.15
16.66
2005
2008
37.34
17.42
•
•
Tahun 2010 (%)
% Populasi
60%
40%
33,94% di
bawah
1,4 x GK
20%
Miskin
2
Hampir Miskin
0
% Hampir Tidak
0
Miskin
9
Tidak Miskin
Hampir Miskin
44.30
20.21
15.14
20.34
100.00
21.52
22.66
21.76
34.06
100.00
11.54
15.16
23.90
49.41
100.00
2.94
4.71
9.74
82.61
100.00
Total
Sumber : BPS, dari Sumarto (2010)
23,78% di
bawah
1,2 x GK
12,49% di
bawah GK
Sumber: Susenas (2010)
T
a
h
u
n
Hampir Tidak
Tidak Miskin
Miskin
Miskin
Konsumsi bulanan per kapita (Rp.)
Proporsi / Bobot (%)
Beras
Bahan makanan lain
Makanan jadi & rokok
Perumahan
Pakaian
Kesehatan
Pendidikan
Transportasi
Sumber:
Total BPS, Diolah dari Susenas
Pengeluaran
Rumah Tangga
Umumnya
Pengeluaran
Rumah Tangga
Miskin
5
15
17
26
7
4
7
19
100
29
28
8
17
4
3
4
7
100
Persentase Penerima Bantuan
100
75
Raskin
50
25
Jamkesmas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
Desil Konsumsi Rumah Tangga
Sumber: Susenas 2009
Population by Age and Sex,
Indonesia Census 1980
Population by Age and Sex,
Indonesia Census 2000
Not Stated
85 +
75+
80 - 84
70-74
75 - 79
65-69
70 - 74
60-64
60 - 64
55-59
55 - 59
50-54
50 - 54
45-49
Age Group
Age Group
65 - 69
45 - 49
40 - 44
35 - 39
40-44
35-39
30 - 34
30-34
25 - 29
25-29
20 - 24
20-24
15 - 19
15-19
10 - 14
10-14
5-9
5-9
0-4
20
15
10
5
0
0
5
Percentage
10
15
0-4
20
20
Percentage
Male
15
10
5
0
10
15
20
15
20
Percentage
Male
Female
Population by Age and Sex,
Indonesia 2030
Population by Age and Sex,
Indonesia 2050
75+
75+
70-74
70-74
65-69
65-69
60-64
60-64
55-59
55-59
50-54
50-54
45-49
45-49
Age Group
Age Group
5
Percentage
Female
40-44
35-39
30-34
40-44
35-39
30-34
25-29
25-29
20-24
20-24
15-19
15-19
10-14
10-14
5-9
05-9
0-4
0-4
20
15
10
5
0
5
Percentage
10
Percentage
Male
Female
15
20
20
15
10
5
0
5
Percentage
10
Percentage
Males
Male
Female
•
•
•
•
Tujuan:
menurunkan inclusion dan
exclusion error
Miskin
Tidak
miskin
Menerima
bantuan
Tidak menerima
bantuan
Penyusunan Daftar Awal Rumah Tangga
Pre-List
Rumah Tangga
+
Data individual dari
program lain
(Berdasarkan peta
kemiskinan yang
berasal dari data
Sensus Penduduk
2010)
+
Konsultasi dengan
Rumah Tangga Miskin
+
Penyisiran
Daftar awal
Rumah
Tangga
Disurvei
pada PPLS
2011
DAFTAR
AWAL
PPLS11
PPLS11
Distribusi daftar
rumah tangga
sementara ~28.1 Juta
Daftar RT
sementara
DESA
Pengesahan
oleh Bupati/
Walikota
Forum Konsultasi Publik
daftar rumah tangga
sementara
Basis Data
Terpadu
Daftar rumah tangga
yang telah disahkan oleh
Bupati/Walikota
DAFTAR
FINAL
PPLS11
PPLS11
Daftar RT
hasil konsultasi
publik yang
telah disahkan
Bupati/Walikot
a
Pengolahan dan
pemeringkatan
Pendataan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
✔
✔
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
✔
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
http://bdt.tnp2k.go.id
SUF cash transfer
(Chile)
RPS conditional cash PRAF Cash transfer Progresa conditional BLSM cash transfer
transfer (Nikaragua)
(Honduras)
cash transfer
and KPS (Indonesia)
(Mexico)
0
20
-2
-4
15
Poin Persen
Persentase Penerima Manfaat
25
10
5
0
-6
-8
-10
-12
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Desil Pengeluaran Perkapita
2012
2014
-14
-16
0
25%
20%
Poin Persen
Persentase Manfaat Total
30%
15%
10%
-10
5%
-15
0%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-2.86
-5
-12.16
10
Desil Pengeluaran Perkapita
SD 2009
0
25%
-2
20%
Poin Persen
Persentase Manfaat Total
SD 2013
15%
10%
-4
-6
-8
-10
5%
-12
0%
-14
1
2
3
4
5
6
7
8
Desil Pengeluaran Perkapita
SMP 2013
SMP 2009
9
10
-3.98
-3.76
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Tingkat Makro
Tingkat Mikro
• Stabilitas harga kebutuhan
pokok
• Adanya peluang-peluang bisnis
dan kesempatan kerja
• Adanya akses untuk mendapat
pendidikan atau keterampilan
yang memperbesar
kemampuan orang untuk
meningkatkan pendapatan
• Adanya kebijakan dan program
pembangunan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat
• Jaringan sosial dan koneksi yang
menguntungkan
• Keterampilan/pendidikan yang
memadai (baik melalui jalur
formal maupun informal)
• Kondisi kesehatan yang relatif
baik (yang memungkinkan
untuk bekerja penuh secara
kolektif)
• Kemauan untuk bekerja keras
(motivasi)
1
2
3
Pertumbuhan ekonomi sangat penting
untuk penanggulangan kemiskinan.
Namun, sumber-sumber pertumbuhan
perlu disesuaikan
Dengan tumbuhnya perekonomian,
penting untuk mencegah meningkatnya
ketimpangan
Memberi hak kepemilikan dan akses
terhadap kredit dan pendidikan bagi si
miskin
4
Sangatlah penting untuk
mengembangkan perlindungan sosial
…agar dapat memberikan dampak yang
paling besar terhadap penciptaan
lapangan kerja dan penurunan
kemiskinan
…karena hal ini akan mengurangi
dampak pertumbuhan terhadap
kemiskinan
…akan mengurangi ketimpangan,
merangsang pertumbuhan dan
mengurangi kemiskinan
…karena walaupun terjadi pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, sebagian populasi
akan tetap rentan terhadap kemiskinan
Subsidi barang (khususnya BBM dan
listrik) perlu dikurangi
…untuk menambah anggaran program
perlindungan sosial dan
penanggulangan kemiskinan
Meningkatkan dan memperbaiki desain
program perlindungan sosial
…dengan memperhatikan dimensi
complementarity antara sisi permintaan
dan penawaran serta completeness
5
6
7
Pengembangan program perlindungan
sosial seperti Program Keluarga Harapan
(PKH) yang memfokuskan pada investasi
di bidang pendidikan dan kesehatan
8
Perbaikan penetapan sasaran programprogram perlindungan sosial
…penting untuk mengurangi
ketimpangan
…karena minimalisasi exclusion error
dan inclusion error berperan penting
dalam upaya mengurangi ketimpangan
9
Penetapan pedoman yang jelas untuk
memastikan kebijakan pasar yang tepat
dan pengembangan sistem insentifdisentif
…karena tata kelola pemerintahan
yang baik penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan
…termasuk pihak swasta
10
Perbaikan sistem insentif untuk
penyedia layanan
11
Fokus DAU dan DAK pada kegiatan
penanggulangan kemiskinan, perbaikan
kapasitas Pemda serta tanggung jawab
fungsional yang lebih jelas
12
Masyarakat sipil perlu meningkatkan
kapasitas mereka dan membangun koalisi
…alokasi anggaran yang
menguntungkan masyarakat miskin
…untuk melawan praktik-praktik tata
kelola pemerintahan yang buruk
•
•
Krisis Pangan dan
Energi Global
•
Krisis Keuangan
Global
•
•
Sumber: BPS
Kebijakan dan Program Pemerintah Pusat dan Daerah
Mendorong pertumbuhan ekonomi, menjaga stabilitas makro ekonomi, stabilisasi harga, penciptaan lapangan
kerja, menjaga iklim investasi, regulasi perdagangan, pengembangan infrastruktur di wilayah-wilayah tertinggal
dan lain-lain
Meningkatkan Pendapatan
Menurunkan Beban Pengeluaran
Program Perlindungan Sosial
• Pemberdayaan masyarakat
• Dukungan pengembangan usaha mikro
(KUR)
• Pelatihan kerja (BLK)
• Pendampingan usaha sektoral (KUBE)
Data Terpadu sebagai
Instrumen Utama
Penanggulangan Kemiskinan
•
•
•
•
•
•
•
•
100%
90%
80%
●
●
60%
●
●●
●
50%
●
70%
40%
30%
20%
10%
0%
●● ●
● ●
●●●
● ●●
1976
40.10
1980
21.60
1987
1993
1996
43.20
28.60
1984
1990
54.20
35.00
17.40
30.00
15.10
27.20
13.70
25.90
11.30
22.50
1997
34.50
17.70
1998
49.50
24.20
1999
48.00
23.40
2000
38.70
19.14
2001
18.41
37.90
2002
18.19
38.39
2003
2004
39.05
17.75
2007
37.17
16.58
34.97
15.42
32.53
14.15
31.02
2011
12.49
Mar-12
11.96
29.13
Sep-12
11.66
28.60
Mar-13
11.37
28.07
Sep-13
11.47
28.55
Mar-14
11.25
28.28
Sep-14
10.96
Mar-15
11.22
28.59
Sep-15
11.13
28.51
Mar-16
10.86
28.01
30.02
27.72
Populasi Penduduk Miskin (Juta Jiwa)
13.33
Persentase Penduduk Miskin (%)
2010
35.10
15.97
2006
2009
36.15
16.66
2005
2008
37.34
17.42
•
•
Tahun 2010 (%)
% Populasi
60%
40%
33,94% di
bawah
1,4 x GK
20%
Miskin
2
Hampir Miskin
0
% Hampir Tidak
0
Miskin
9
Tidak Miskin
Hampir Miskin
44.30
20.21
15.14
20.34
100.00
21.52
22.66
21.76
34.06
100.00
11.54
15.16
23.90
49.41
100.00
2.94
4.71
9.74
82.61
100.00
Total
Sumber : BPS, dari Sumarto (2010)
23,78% di
bawah
1,2 x GK
12,49% di
bawah GK
Sumber: Susenas (2010)
T
a
h
u
n
Hampir Tidak
Tidak Miskin
Miskin
Miskin
Konsumsi bulanan per kapita (Rp.)
Proporsi / Bobot (%)
Beras
Bahan makanan lain
Makanan jadi & rokok
Perumahan
Pakaian
Kesehatan
Pendidikan
Transportasi
Sumber:
Total BPS, Diolah dari Susenas
Pengeluaran
Rumah Tangga
Umumnya
Pengeluaran
Rumah Tangga
Miskin
5
15
17
26
7
4
7
19
100
29
28
8
17
4
3
4
7
100
Persentase Penerima Bantuan
100
75
Raskin
50
25
Jamkesmas
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9 10
Desil Konsumsi Rumah Tangga
Sumber: Susenas 2009
Population by Age and Sex,
Indonesia Census 1980
Population by Age and Sex,
Indonesia Census 2000
Not Stated
85 +
75+
80 - 84
70-74
75 - 79
65-69
70 - 74
60-64
60 - 64
55-59
55 - 59
50-54
50 - 54
45-49
Age Group
Age Group
65 - 69
45 - 49
40 - 44
35 - 39
40-44
35-39
30 - 34
30-34
25 - 29
25-29
20 - 24
20-24
15 - 19
15-19
10 - 14
10-14
5-9
5-9
0-4
20
15
10
5
0
0
5
Percentage
10
15
0-4
20
20
Percentage
Male
15
10
5
0
10
15
20
15
20
Percentage
Male
Female
Population by Age and Sex,
Indonesia 2030
Population by Age and Sex,
Indonesia 2050
75+
75+
70-74
70-74
65-69
65-69
60-64
60-64
55-59
55-59
50-54
50-54
45-49
45-49
Age Group
Age Group
5
Percentage
Female
40-44
35-39
30-34
40-44
35-39
30-34
25-29
25-29
20-24
20-24
15-19
15-19
10-14
10-14
5-9
05-9
0-4
0-4
20
15
10
5
0
5
Percentage
10
Percentage
Male
Female
15
20
20
15
10
5
0
5
Percentage
10
Percentage
Males
Male
Female
•
•
•
•
Tujuan:
menurunkan inclusion dan
exclusion error
Miskin
Tidak
miskin
Menerima
bantuan
Tidak menerima
bantuan
Penyusunan Daftar Awal Rumah Tangga
Pre-List
Rumah Tangga
+
Data individual dari
program lain
(Berdasarkan peta
kemiskinan yang
berasal dari data
Sensus Penduduk
2010)
+
Konsultasi dengan
Rumah Tangga Miskin
+
Penyisiran
Daftar awal
Rumah
Tangga
Disurvei
pada PPLS
2011
DAFTAR
AWAL
PPLS11
PPLS11
Distribusi daftar
rumah tangga
sementara ~28.1 Juta
Daftar RT
sementara
DESA
Pengesahan
oleh Bupati/
Walikota
Forum Konsultasi Publik
daftar rumah tangga
sementara
Basis Data
Terpadu
Daftar rumah tangga
yang telah disahkan oleh
Bupati/Walikota
DAFTAR
FINAL
PPLS11
PPLS11
Daftar RT
hasil konsultasi
publik yang
telah disahkan
Bupati/Walikot
a
Pengolahan dan
pemeringkatan
Pendataan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
✔
✔
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
✔
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
http://bdt.tnp2k.go.id
SUF cash transfer
(Chile)
RPS conditional cash PRAF Cash transfer Progresa conditional BLSM cash transfer
transfer (Nikaragua)
(Honduras)
cash transfer
and KPS (Indonesia)
(Mexico)
0
20
-2
-4
15
Poin Persen
Persentase Penerima Manfaat
25
10
5
0
-6
-8
-10
-12
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10
Desil Pengeluaran Perkapita
2012
2014
-14
-16
0
25%
20%
Poin Persen
Persentase Manfaat Total
30%
15%
10%
-10
5%
-15
0%
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-2.86
-5
-12.16
10
Desil Pengeluaran Perkapita
SD 2009
0
25%
-2
20%
Poin Persen
Persentase Manfaat Total
SD 2013
15%
10%
-4
-6
-8
-10
5%
-12
0%
-14
1
2
3
4
5
6
7
8
Desil Pengeluaran Perkapita
SMP 2013
SMP 2009
9
10
-3.98
-3.76
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Tingkat Makro
Tingkat Mikro
• Stabilitas harga kebutuhan
pokok
• Adanya peluang-peluang bisnis
dan kesempatan kerja
• Adanya akses untuk mendapat
pendidikan atau keterampilan
yang memperbesar
kemampuan orang untuk
meningkatkan pendapatan
• Adanya kebijakan dan program
pembangunan yang sesuai
dengan kebutuhan masyarakat
• Jaringan sosial dan koneksi yang
menguntungkan
• Keterampilan/pendidikan yang
memadai (baik melalui jalur
formal maupun informal)
• Kondisi kesehatan yang relatif
baik (yang memungkinkan
untuk bekerja penuh secara
kolektif)
• Kemauan untuk bekerja keras
(motivasi)
1
2
3
Pertumbuhan ekonomi sangat penting
untuk penanggulangan kemiskinan.
Namun, sumber-sumber pertumbuhan
perlu disesuaikan
Dengan tumbuhnya perekonomian,
penting untuk mencegah meningkatnya
ketimpangan
Memberi hak kepemilikan dan akses
terhadap kredit dan pendidikan bagi si
miskin
4
Sangatlah penting untuk
mengembangkan perlindungan sosial
…agar dapat memberikan dampak yang
paling besar terhadap penciptaan
lapangan kerja dan penurunan
kemiskinan
…karena hal ini akan mengurangi
dampak pertumbuhan terhadap
kemiskinan
…akan mengurangi ketimpangan,
merangsang pertumbuhan dan
mengurangi kemiskinan
…karena walaupun terjadi pertumbuhan
ekonomi yang tinggi, sebagian populasi
akan tetap rentan terhadap kemiskinan
Subsidi barang (khususnya BBM dan
listrik) perlu dikurangi
…untuk menambah anggaran program
perlindungan sosial dan
penanggulangan kemiskinan
Meningkatkan dan memperbaiki desain
program perlindungan sosial
…dengan memperhatikan dimensi
complementarity antara sisi permintaan
dan penawaran serta completeness
5
6
7
Pengembangan program perlindungan
sosial seperti Program Keluarga Harapan
(PKH) yang memfokuskan pada investasi
di bidang pendidikan dan kesehatan
8
Perbaikan penetapan sasaran programprogram perlindungan sosial
…penting untuk mengurangi
ketimpangan
…karena minimalisasi exclusion error
dan inclusion error berperan penting
dalam upaya mengurangi ketimpangan
9
Penetapan pedoman yang jelas untuk
memastikan kebijakan pasar yang tepat
dan pengembangan sistem insentifdisentif
…karena tata kelola pemerintahan
yang baik penting dalam upaya
penanggulangan kemiskinan
…termasuk pihak swasta
10
Perbaikan sistem insentif untuk
penyedia layanan
11
Fokus DAU dan DAK pada kegiatan
penanggulangan kemiskinan, perbaikan
kapasitas Pemda serta tanggung jawab
fungsional yang lebih jelas
12
Masyarakat sipil perlu meningkatkan
kapasitas mereka dan membangun koalisi
…alokasi anggaran yang
menguntungkan masyarakat miskin
…untuk melawan praktik-praktik tata
kelola pemerintahan yang buruk