Psi kepribadian mischel dan rotter
eori Kepribadian
(Gordon.W.Alport’s)
Allport’s Profile
Gordon.w.allport dilahirkan di indiana pada tahun 1897
tetapi dibesarkan di Clevenland. Pada tahun 1919
menyelesaikan pelajarannya di Ekonomi dan filsafat. Dan
pada tahun 1922 ia mendapatkan gelar Ph.D dalam
psikologi. Pada tahun 1922-1924 belajar di luar negeri
yakni di Berlin sehingga ia mendapatkan perhatian dari
dunia internasional dan menjadi juru tafsir psikologi
jerman di AS. Beliau begitu banyak mendapat
penghargaan salah satunnya adalah sebagai presiden dari
The American Psychology association.
Ciri khas teori Allport
1. Tulisannya selalu menunjukkan untuk menjelaskan
tentang keunikan tingkah laku manusia.
2. Penggunaan model mesin, hewan, dan anak2 tidak
dapat merumuskan untuk menyusun teori yang
bermanfaat mengenai TL manusia.
3. Penggunaan metode tindakan tidak tterbatas pada
dinding laboratorium.
4. Karyanya diutamakan untuk ditujukan pada
masalah2 empiris bukan untuk kesatuan metodologi
dan teori.
5. Mengetumakan Trait (sifat) sehingga diberi teori
Allport disebut dengan “Trait Psychology”
KEPRIBADIAN menurut ALLPORT
Organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem
psikofisik individu yang menentukan caranya yang khas
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Struktur dan Dinamika kepribadian
1. Traits
2. Personal Disposition
3. Hubungan antara traits,habit,attitides dan type
4. Motivation: Functional Autonomi
5. proprium
Traits
Trait merupakan disposisi untuk berperilaku dalam cara
tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku seseorang
pada berbagai situasi. Dan ia juga membedakan antara
common traits dan individual traits. Contoh Jika seseorang
suka pergi ke disko, secara umum dia orang yang suka
bergaul tapi ada tingkah laku khusus bahwa dia suka
mendengarkan musik.
Sifat-sifat traits
1. Real
2. Render many stimulibfuncionally equivalent
3. Dynamic/determinative in behavior
4. Empirical
5. Relative independent traits
Personal Disposition
Personal disposition adalah manivestasi dari COMMON
traits sehingga menjadi individu yang unik. Dan ia juga
memiliki tingkatan yang berbeda-beda yaitu Disposisi
Pokok, Disposisi Sentral danDisposisi Sekunder
Disposisi Pokok :Sesuatu yang begitu umum
sehingga dapat ditemukan pada setiap individu.
Contoh : Orang Narcistik adalah orang yang
memberikan perhatian kuat dan terus-menerus pada
kebutuhan dan ketertarukannya.
2. Disposisi Sentral: Kecenderungan karakter yang
kuat (khas) pada seseorang. Contoh: Mungkin kita
menggambarkan karya Shakespeare (Hamlet)
introspektif, obsesif, melankolis, dramatik.
3. Disposisi Sekunder: Berfungsi terbatas, kurang
menentukan dalam deskripsi kepribadian dan lebih
terpusat pad respon yangt dicocokinya.Contoh:
Seseorang yang menyenangkan, mungkin meledak
marah ketika seseorang menghina kelompoknya.
Hubungan antara traits,habit,attitides dan type
Keempat hal tersebut merupakan kecenderungan
(predisposisi) yang unik, hasil dari faktor genetik dan
pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku
seseorang .
1.
Traits : adalah hasil kombinasi dua habit atau lebih.
Kebiasaan: Kurang lebih umum ( sifat /trait paling umum) ,
respons khusus pada stimulus tertentu, kurang evaluatif.
Contoh: membaca dengan bersuara.
Sikap : lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi
lingkungan (kecenderungan untuk berespon positif atau
negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif. Contoh:
Kesukaan terhadap partai, atau makanan tertentu.
Tipe: adalah konsep yang paling umum bahkan
merangkum pada ketiga konsep diatas.
Motivation: Functional Autonomi
Functional otonomy memandang motif-motif orang
normal dan dewasa beraneka ragam , otonom,
independen, berkembang tetapi secara fungsional tidak
bergantung pada masa lalu. Menurut allport ada 2 tingkat
otonomi fungsional yakni
1.
Perseverative Otonomi Fungsional : meliputi
bentuk-bentuk kecanduan,mekanisme sirkular,
perbuatan yang diulang-ulang atau secara rutin.
Contoh : Tindakan seorang anak yang mengoceh
berulang-ulang,
2. Propriate Otonomi Fungsional : meliputi minatminat yang dipelajari, nilai-nilai, sentimen-sentimen,
motif-motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri
dan gaya hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk
menjadi lebih integral dan daya penyatiu yang
paling penting adalah propriate function, dimana
usaha mengejar tujuan yang membentuk
kepribadian. Contoh: Seseorang yang ingin menjadi
dokter bukanlah merupakan sifat bawaan atau
karena diperlukan tapi belajar untuk hidup.
Proprium
Proprium adalah hakekat manusia yakni kreatif, ingin
berkembang dan bergerak maju. Proprium adalah suatu
hal yang membuat kita sadar sehingga menjadi inti dari
sebuah kehidupan. Teoritisi lain mengatakan proprium sbg
self atau ego. Proprium tidak dibawa sejak lahir melainkan
berkembang karena perkembangan individu. Allport
menghindari ego sebagai penggerak utama kepribadian
karena pengalaman juga berpengaruh.
Perkembangan Kepribadian
1.Bayi:
Allport melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai
seorang ciptaan keturunan, hanya memiliki dorongan
primitif, dan tingkah laku reflek ,tidak memiliki kepribadian
tapi memiliki potensi yang akan terpenuhi atau terbentuk
pada saat pertumbahan dan pematangannya. Dan bayi
tidak memiliki kepribadian.
2. Perkembangan proprium
0-3 tahun :
Pembanguanan keadaran diri : sense of bodily self (enak
tidak enak), perasaan identitas diri berkelanjutan
kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam hal
ini bahasa menjadi faktor yang penting. Harga diri atau
kebanggaan sebagai periode terakhir dimanan\ anak ingin
melakukan sesuatu, membuatnya terwujud, dan
mengontrol dunianya.
4-6 tahun:
Perluasan diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri,
perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal
yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan
lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting.
Muncul perasaan lingkuangan tersebut adalah bagian
dirinya. Gambaran diri; terkait dengan penanamanpenanaman nilai, tangung jawab moral, intensi, tujuan
dan pengetahuan diri yang akan berperan mencolok
dalam kepribbadiannya kelak.
6-12 tahun:
Kesadaran diri. Pengenalan kemampunan diri mengatasi
persoalan-persoalan dengan alasan dan gagasan karena
anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
Remaja
Propriate striving, pembanguanan tujuan dan rencana ke
depan: intensi-intensi, long-range purposes,distant
goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas,
”apakah saya seorang anak atau dewasa?”
Dewasa
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang
matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras
yang mendorong dan membimbing tingkahlaku menurut
prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang sebagai berikut:
Ekstensi sense of self : Kemampuan
berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam
jangkauan yang luas. Dan Kemampuan merencanakan
masa depan (harapan dan rencana)
Hubungan hangat/akrab dengan orang lain :
Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga
dan teman) dan compassion (pengungkapan hubungan
yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap
orang)
Penerimaan diri : Kemampuan untuk mengatasi
reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan
khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan
menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan
proporsional.
Dewasa
Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan
penugasan : Kemampuan memandang orang lain, objek,
dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian
masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang
dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik,
mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
Objektifikasi diri: insight dan humor : Kemampuan diri
untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain.
Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga
mampu menghubungkan secara positif pada saat yang
sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
Filsafat Hidup : Ada latar belakang yang mendasari
semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan
arti. Contohnya lewat agama.
Kepribadian sehat
Kriteria kepribadian sehat menurut Allport
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kritik
Perluasan perasaan diri
Hubungan diri yang hangat dengan orang lain
Persepsi atau pandangan realistis
Keamanan emosional
Keterampilan dan tugas – tugas
Pemahaman diri
Filsafat hidup yang mempersatukan
teori Allport
Kelebihan
1. Tidak terpacu pada masa lalu
2. Memandang manusia sebagai manusia yang unik
3. Melakukan penyelidikan kualitatif dan
mengutamakan dorongan sadar
4. Pemikirannya yang teliti dan sistematis sehingga
dapat mempersatukan gagasan dari beberapa tokoh
Kekurangan
Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga tidak
memadai untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan
konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan
adanya diskontinuitas antara hewan-manusia, masa
kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal,
menekankan keunikan kepribadian, memberikan perhatian
yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor
situasioanal, serta menggambarkan manusia pada
gambaran terlalu positif.
Referensi
Alwisol. 2006. psikologi kepribadian. malang: UMM Press
Hand out “pengantar psikologi kepribadian nonpsikoanalitik
Sumadi. 1995. psikologi kepribadian. Jakarta: raja grafindo
persada
Schultz,duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan model-model
kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius
”
https://nerys2.wordpress.com/teori-kepribadian-gordon-w-alports/04 April 2016
pda pukul 20.39 wib
Teori Kepribadian Menurut Gordon W. Allport
16 April 2014 - dalam Etika dan Kepribadian Oleh dimas-p-a-fib11
Teori Kepribadian Menurut Gordon W. Allport
Komponen Kepribadian
Menurut Gordon W. Allport, kepribadian adalah sesuatu yang unik dan dimiliki
masing-masing pribadi. Ia mengatakan bahwa manusia itu dipengaruhi oleh
kesadarannya yang meliputi 3 komponen berikut :
1. Dynamic Organization
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian itu mengalami perkembangan dan
perubahan
2. Psychophysical System
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal yang tersirat
namun kepribadian adalah hal yang nyata dan merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat terpisahkan.
3. Determine
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu konsep namun ia
dapat mengerjakan sesuatu dan mempengaruhi tingkah laku seseorang.
Sturuktur Kepribadian
1. Sifat (Trait)
Di dalam kepribadian terdapat sifat dasar yakni : (Nyata, Berkembang, Fleksibel,
Empirik dan Kemandirian yang relatif). Dari 5 sifat dasar ini, terdapat sifat umum
dan sifat khusus yang berkembang pada tiap-tiap sifat dasar.
2. Traits-Habit-Attitude
Dalam struktur ini, dinyatakan bahwa kepribadian dapat dibentuk karena sifat
dasar, kebiasaan, sikap dalam menghadapi sesuatu, dan kategori nomotetik.
3. Trait dan Konsistensi Pribadi
Stuktur ini mengarah pada praktikum stimulus-respon. Dia membagi atas 3 trait
didalamnya. yaitu (gregarious=suka berteman); (shyness=pemalu) dan (self
esteem=harga diri).
4. Propium
Propium adalah struktur yang membahas tentang perkembangan baik itu dalam
emosi, kecakapan individu, kemampuan persepsi dan tujuan hidup seseorang.
Perkembangannya sama dengan perkembangan yang telah dijabarkan oleh Sigmund
Freud, ia membaginya dalam 5 tahap yaitu Oral, Anal, Phalic, Laten dan Genital.
5. Motivasi
Kekuatan dari stuktur motivasi dalam kepribadian menurut Gordon Allport berbeda
dengan yang lain, dimana ia mengatakan bahwa yang paling menunjang dalam
motivasi ialah kemampuan kognitif dan perencanaan hidup. Dari dua hal itu, ia
mampu membentuk motivasi
dalam dirinya karena ia telah memiliki kemampuan kognitif dan perencanaan.
6. Otonomi Fungsional
Otonomi fungsional adalah struktur yang membahas tentang keanekaragaman
pribadi. Kenapa ada yang suka membaca? Kenapa ada yang suka Melukis? itulah
yang disebut dengan keanekaragaman pribadi yang dibagi dalam dua tingkat
otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat. Kebiasaan adalah struktur yang terbentuk dari
keterikatan lingkungan kita. Misalnya jika kita tinggal di lingkungan yang banyak
pemain bola, maka kita akan ikut juga untuk bermain bola, sedangkan Minat adalah
stuktur yang terbentuk dari kesadaran akan target yang kita inginkan.
Tanggapan saya dari teori yang telah dikemukakan oleh George W. Allport hampir
sama seperti tanggapan saya terhadap teori dari Sigmund Freud. Tetapi Allport
mempunyai sudut pandang yang lebih positif terhadap kodrat manusia daripada
Freud. Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol
dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar/kekuatan-kekuatan yang tidak dapat
dilihat dan dipengaruhi. Karena menurut beliau pandangan orang yang sehat adalah
ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa yang akan datang
dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kecil kita. Dari apa yang
telah disampaikan oleh Allport, menurut saya Allport ingin mengajak para
pembacanya agar menjadi pribadi yang selalu optimis dan menatap kedepan, tanpa
harus mengingat hal-hal yang telah berlalu.
Teori yang telah disampaikan oleh Allport bisa kita terapkan pada diri sendiri.
Karena teori tersebut lebih menekankan akan pentingnya untuk bertindak dan
berpikir kedepan. Sehingga kita bisa lebih termotivasi agar dapat berkembang
menjadi individu yang unggul, yang selalu menatap suatu hal dari sudut pandang
yang positif. Dan hal tersebut berguna bagi diri saya, agar saya selalu termotivasi dan
optimis dalam menggapai impian saya dan membangun masa depan yang lebih baik
bagi saya.
REFERENCE :
-
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press
-
Schultz, Duane dan Schultz, Sydney Allen. 2005. The Theories of Personality. Thomson Learning:USA
-
Buku PSIKOLOGI KEPRIBADIAN oleh Sumadi Suryabrata
-
http://en.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allport
http://dimas-p-a-fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-99860-Etika%20dan
%20Kepribadian-Teori%20Kepribadian%20Menurut%20Gordon%20W.
%20Allport.html 04-05-2016 pkl. 20.42
Kepribadian menurut Gordon
Willard Allport
A. Latar Belakang Tokoh
Gordon Willard Allport lahir pada 11 November 1897 di Montezuma,
Indiana. Dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Ibunya, Nellie Wise
Allport adalah seorang guru dan ayahnya, Jhon E. Allport adalah seorang
pengusaha yang kemudian memutuskan untuk menjadi seorang dokter. Ibu
Allport
sangat
taat
terhadap
agamanya
sehingga
ajaran
tersebut
diterapkan terhadap kehidupan rumah tangganya. Oleh karena itu, Allport
menghabiskan masa kecil yang dipenuhi perjuangan untuk mendapat perhatian
dari beberapa teman yang dimilikinya, karena dia jarang diijinkan bermain
dengan saudaranya yang rentang usianya terpaut jauh dengannya. Allport
mengaku pada dasarnya dia bukanlah orang yang memiliki antusiasme dan rasa
ingin tahu yang tinggi, Allport sangat tergantung pada orang lain dan kurang
memiliki inspirasi. Namun dia memiliki kemampuan yang baik dengan kata-kata,
meskipun dia tidak terbilang mahir dalam bidang olahraga.
Pada tahun 1915, Allport lulus dengan peringkat kedua di kelasnya dan
mendapatkan beasiswa di Univertsitas Harvard. Setelah mendapatkan A.B.
Sarjana Filsafat dan Ekonomi dari Harvard pada tahun 1919, Allport melakukan
perjalanan ke Istanbul, Turki untuk mengajar filsafat dan ekonomi. Setelah satu
tahun mengajar, ia kembali ke Harvard untuk menyelesaikan studinya. Allport
meraih gelar Ph.D. Psikologi pada tahun 1922.
Dalam sebuah esai berjudul ‘Pattern and Growth in Personality’ , Gordon
Allport menceritakan pengalamannya bertemu Psikiater Sigmund Freud. Saat
menemui Freud pertama kalinya, Allport disambut oleh keheningan. Freud tidak
menyapa dan tidak berbicara sepatah kata pun, sampai akhirnya Allport
membuka pembicaraan dengan menceritakan apa yang dilihatnya dalam
perjalanan menuju kediaman Freud.“Aku melihat seorang anak kecil di angkutan
umum yang sangat takut badannya menjadi kotor, dia berganti-ganti tempat
duduk, bahkan meminta pada ibunya jangan mengijinkan orang yang badannya
kotor untuk duduk di sebelahnya”. Freud balik bertanya “Apakah anak kecil itu
kamu ?”. Peristiwa ini benar-benar tidak terlupakan oleh Allport, yang
membuatnya yakin bahwa sudah saatnya ilmu psikologi tidak lagi hanya
menekuni terlalu dalam dengan pengalaman masa lampau (alam bawah sadar),
tapi mulai mengeksplorasi alam kesadaran dan motivasi-motivasi yang ada di
dalamnya.
B. Definisi Kepribadian
Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap
manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri
sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari
teorinya, yaitu” gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan dan
menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya
merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasan dari
teori Allport.
Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari
system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik
atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya .
Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan
kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal
ini tang menjadi kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori Allport
antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam
membentuk identitas diri kita.
Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah
melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh
teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori
yang dikemukakan oleh Freud.
Perkembangan Proprium
Allport mengemukakan bahwa semua fungsi diri atau fungsi ego yang
telah dijelaskan disebut dengan fungsi proprium dari kepribadian. Fungsi-fungsi
ini termasuk perasaan jasmaniah, identitas diri, harga diri, perluasan diri, rasa
keakuan, pemikiran rasional, gambaran diri, usaha proprium, gaya kognitif dan
fungsi mengenal. Semuanya merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari
kepribadian. Fungsi-fungsi tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal
dan “makna penting”. Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium.
Proprium itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan berkembang karena usia.
Allport menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium atau kediri-sendiri-an (self hood). Selama 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni :
rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri berkesinambungan dan harga-diri atau
rasa bangga. Antara usia 4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya muncul, yakni :
perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara usia
6 dan 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat
menanggulangi masalah-masalahnya dan akal pikiran. Selama masa remaja,
munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka panjang, dan cita-cita yang masih
jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.
Dengan penjelasan seperti dia atas, Allport ingin menghindari pendapat
yang mengundang pertanyaan dari banyak teoritikus yang menyatakan bahwa
diri atau ego itu serupa manusia mikro (homunculus) atau “manusia yang berada
di dalam dada” yang melakukan tugas mengorganisasikan, memegang kendali
dan menjalankan sistem kepribadian. Ia mengakui pentingnya semua fungsi
psikologis yang bersumber pada diri dan ego, namun ia berusaha keras
menghindari teori yang memandang diri dan ego sebagai pelaku atau penggerak
kepribadian. Bagi allport, diri dan ego dapat digunakan sebagai kata sifat untuk
menunjukkan fungsi-fungsi proprium di dalam seluruh bidang kepribadian.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang
adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan
membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1. Ekstensi sense of self
· Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan
yang luas.
· Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat
mereka.
· Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas intimacy (hubungan
kasih
dengan
keluarga
dan
teman) dan compassion(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan
menghargai dengan setiap orang).
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung
dorongan khusus (misal: mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa
frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat
dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang
dipilih, mengatasi berbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau
tingkah laku lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain.
Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan
secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan
orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang
memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama. Untuk memahami orang
dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang
dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan
sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
C. Struktur Kepribadian
Traits adalah kunci dalam mendefinisikan strukur kepribadian menurut
Allport.. Allport berpendapat bahwa pengertian-pengertian kebiasaan, traits,
sikap, diri (self) dan kepribadian itu masing-masing bermanfaat dan berbeda
satu sama lain. Allport menekankan pada trait, di mana ia menyatakan bahwa
intensi itu berbeda dari attitude. eori-teori Allport kemudian dinamakan “trait
psychology”.
Di sisi lain, tanggapan Allport mengenai temperamen juga berbeda dan
mendetail. Bagi Allport temperamen adalah konstitusi kejiwaan atau bagian dari
jiwa yang melalui darah dan memiliki hubungan dengan jasmaniah / biologis dan
bersifat hereditas, termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi,
kekuatan serta kecepatan bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala
cara daripada fluktuasi dan intensitat suasana hati; gejala ini tergantung kepada
faktor konstitusional.
Pada akhirnya, kontribusi terbesar Allport adalah teorinya mengenai Trait.
Ia mengklasifikasikan beberapa trait, dan merevisinya menurut perkembangan
teorinya sendiri. Dia berhasil membedakan antara trait sebagai hal yang dimiliki
setiap induvidu sebagai identitas dan attitude yang dimiliki setiap individu.
Sumbangsih terbesar Allport adalah pengembangan dan penarikan perhatian
psikolog pada kepribadian terutama dari perspektif bagaimana individu
memandang dirinya sendiri.
1. TRAITS (PERSONALITY TRAITS)
Traits menurut teori Allport adalah proses mental/neuropsikis yang
berkapasitas dan mampu mengarahakan stimulus yang akan menghasilkan
perilaku yang adaptif atau ekspresif.
1. Karakter Traits
Menurut Allport ada beberapa karakteristik traits:
nyata dan benar-benar ada di setiap individu, bukan hanya sekadar label dan
sebutan (claim)
menjadi kausal (sebab) dari suatu perilaku yang biasanya terjadi
empiris (bisa di identifikasi indra)
masing masing salaing berkorelasi
fleksibel dan berubah sesuai situasi(versatilitas)
2. Individual Traits dan Common Traits
Berdasarkan teorinya mengenai distifikasi antara Trait dan Attitude, Allport
kemudian mengklasifikasikan traits dalam 2 bentuk :
Individual Traits : keunikan pada seseorang dan menunjukkan karakter
mereka.
Common Traits : perilaku yang dilakukan oleh sejumlah manusia, misalnya
sebagai bagian dari budaya.
3. Personal Dispositions
Allport merevisi beberapa teori sebelumnya (dalam terminologi) . personal
dispositions artinya dimana perilaku tidak memiliki intensitas dan signifikansi
yang sama.
Cardinal traits adalah sifat yang berperan besar dalam kehidupan dan trait
yang kuat
Central traits adalah sifat yang lebih umum dan khas yang menonjol dari
perilaku manusia itu sendiri.
Secondary traits adalah sifat yang lebih spesifik dan tidak terlalu
mendeskripsikan kepribadian. Sifat ini berfungsi lebih terbatas, khusus pada
respons yang didasarnya serta perangsang tertentu dan tidak konsisten.
Habit (kebiasaan) adalah respon yang tidak fleksibel dan spesifik
terhadap suatu stimuli, bisa bergabung/dikombinasikan dengan trait lain.
Attitudes (sikap) adalah makna yang hampir sama dengan traits,
kecuali bahwa attitudes memiliki objek tertentu yang lebih spesifik, dan
melibatkan pertimbangan dan evaluasi baik positif maupun negatif (baik
mendukung atau menolak).
Perbedaan antara sifat (trait) dan sikap (Attitude) termasuk sulit dalam
teori Allport. kedua-duanya itu adalah respons dan memiliki kekhasan, selain itu
keduanya juga dapat memulai atau membimbing tingkah laku hal ini juga
diperngaruhi hasil dari faktor genetis-genetis dan belajar. Namun kalau diteliti
terdapat perbedaan antara kedua hal tersebut.
SIKAP (ATTITUDE)
SIFAT (TRAIT)
-berhubungan dengan suatu
objek
-tidak
berhubungan
dengan suatu objek
-cenderung berlingkup kecil
-sifat yang hampir selalu
besar dan ruang lingkup
-dapat berbeda-beda dari yang luas
yang khusus ke lebih umum
-selalu bersifat umum
-biasanya
memberikan
penilaian (menerima atau -tidak
memeberikan
menolak)
penilaian
2. INTENSI
Penyelidikan mengenai intensi atau keinginan individu mengenai masa
depan lebih penting daripada kejadian di masa lalu (Allport). Istilah intensi
menurut Allport meliputi beberapa pengertian:
harapan-harapan
keinginan-keinginan
ambisi
cita-cita
niat untuk melakukan sesuatu.
Dalam hal inilah terlihat jelas perbedaan Allport dengan lain-lain ahli teori
kepribadian dewasa ini. Teori Allport menunjukkan, bahwa apa yang akan dicoba
dilakukan oleh seseorang merupakan kunci dan hal terpenting bagi apa yang
dikerjakannya sekarang. Jadi kalau dewasa ini, banyak ahli yang mengutamakan
masa lampau, maka pendapat Allport itu mirip sekali dengan pendapat Adler dan
Jung; walaupun tidak ada alasan untuk mengatakan adanya pengaruh dari
mereka ini.
3. TYPE
Allport membedakan antara sifat dan type. Menurut Allport, orang dapat
memiliki suatu sifa, tetapi tidak dapat memiliki sesuatu type. Type adalah
konstruksi ideal si pengamat, dan seseorang dapat disesuaikan dengan type itu
tetapi dengan konsekuensi diabaikan sifat-sifat khas individuilnya. Sifat dapat
mencerminkan sifat khas pribadi sedangkan type lebih menyembunyikannya.
Jadi bagi Allport, type menunjukkan perbedaan-perbedaan buatan yang
tidak begitu cocok dengan kenyataan, sedangkan sifat adalah refleksi
sebenarnya daripada yang sebenar-benar ada.
4. PROPARIUM
Proprium adalah istilah yang diciptakan Allport yang mengindikasikan
semua fungsi self atau ego. Hal ini juga disebut fungsi proprium (propriate
function) daripada kepribadian. Fungsi tersebut adalah kesadaran jasmani, self
identity, self-esteem, self extention, rational thinking, self image, propriate
stiving, dan fungsi mengenal. Semua itu bagian-bagian yang vital daripada
kepribadian. Proprium tidak dibawa sejak lahir tetapi berkembang didalam
perkembangan individu. Allport menggunakan kata proprium daripada self
karena lebih mudah dipahami sebagai sifat atau fungsi kepribadian secara
umum.
Ada tujuh aspek dalam perkembangan proporium :
1.
Bodily Self : tahap 1-3.Pada 3 tahun pertama, bayi menjadi lebih peduli
terhadap
keberadaan dirinya dan membedakan tubuhnya dari objek-objek
yang ada disekitarnya.
2.
Self Identity : anak-anak membuktikan dan menemukan identitas mereka tetap
terlepas dari perubahan di lingkungan mereka.
3.
Self-esteem : anak-anak mulai bangga pada prestasi (pencapaian) yang mereka
raih.
4.
Extension of self : tahap ke 4-5. umur 4 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak
mengakui objek-objek yang ada di sekitarnya dan orang-orang disekitar
lingkungan mereka.
5.
Self-image : anak-anak mengembangkan gambaran aktual dan idealis dalam
diri mereka dan perilaku mereka serta menjadi lebih peduli terhadap kepuasan
(atau ketidakpuasan) terhadap harapan Orangtua.
6.
Self as a rational coper : tahap 6. Umur 6-12 tahun, anak-anak mulai mengaplikasikan alasan dan pengetahuan untuk mencapai solusi terhadap masalah yang
mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
7.
Propriate striving : tahap 7. pada masa remaja awal (sebelum teenage) mulai
membentuk tujuan jangka panjang dan rencana.
D. Dinamika atau Proses Kepribadian
Allport menekankan bahwa pengaruh keberadaan seseorang pada masa
sekarang tidak hanya ada di dalam teori kepribadiannya tetapi juga ada dalam
pandangan motivasinya. Dia juga menegaskan bahwa kehidupan masa lalu atau
masa lampau tidak lagi dapat menjelaskan perilaku seseorang kedepannya,
kecuali hanya sebagai motivasi saja. Sehingga allport hanya terfokus kepada
kehidupan individu di masa depan ketimbang dimasa lalu.
Allport menentang teory Freud yang terfokus pada alam bawah sadar
seseorang. Menurut Allport proses kognitif seseorang juga memiliki peran
penting, yang mana suatu rencana dan tujuan seseorang dibuat secara sadar.
Sehingga ia menyimpulkan bahwa kehidupan di masa lalu tidak ada hubungan
dan sangkutpautnya dengan kehidupan mendatang dari tiap individu, kehidupan
masa lalu itu hanya sebagai motivasi atau dukungan kearah yang lebih baik.
Kemudian Allport juga menjelaskan proses dari kepribadian itu dalam
sebuah konsepnya, “functional autonomy”. Konsep ini menjelaskan bahwa
motif kematangan, kesehatan emosional seseorang tidak terhubung secara
fungsional kepada pengalamannya di masa lalu sejak ia lahir. Dari konsep
tersebut dapat diketahui bahwa allport berpendapat bahwa motivasi dari tiap
individu itu bersifat independent dan tidak terikat atau terhubung dengan hal
yang lainnya.
Konsep ini terdiri atas dua level fungsi otonom, yaitu Perseverative functional
autonomy dan Propriate functional autonomy.
Perseverative functional autonomy merupakan level yang dasar, berkaitan
dengan perilaku seseorang yang sudah menjadi kegiatan rutin, seperti
kecanduan atau tindakan fisik yang berulang. Contohnya : perokok.
Propriate functional autonomy merupakan level yang lebih penting ketimbang
level
Perseverative
functional
autonomy
dan penting
untuk pemahaman motivasi dewasadihubungan pada nilai-nilai, self-image, dan
gaya hidup.
Selain itu, terdapat tiga prinsip pada level propriate functional autonomy, yaitu:
1.
Organizing the energy level, menjelaskan bagaimana kita memperoleh motif
baru
2.
Mastery and competence, mengacu pada level yang mana akan kita pilih untuk
memuaskan motif
3.
Propriate
patterning, menjelaskan perjuang (usaha)
danintegrasi kepribadian
terhadap konsistensi
E. Perkembangan Kepribadian
Menurut Allport perkembangan kepribadian manusia akan selalu berubahubah seiring berjalannya waktu.
3 Fase perkembangan Allport :
Anak-anak
transformasi anak – anak
masa dewasa
1. Masa Anak – Anak
Masa ini dimulai dari masa neonatus yang menjadi awal perkembangan
dari kepribadian anak. Pada masa perkembangan ini anak mulai bisa melakukan
gerakan refleks yang belum bisa dibedakan. Ekspresi emosi anak pada masa ini
cenderung monoton dan akan mengalami perkembangan sesuai dengan masa
yang dilewatinya.
2.
Masa Transformasi Anak – Anak
Pada masa ini, perkembangan kepribadian seseoarang akan terlihat dari :
diferensiasi
integrasi
pematangan
belajar
kesadaran (sugesti)
harga diri
inferioritas ataupun kompensansi
mekanisme psikoanalitis
otonomi fungsional
reorintasi mendadak trauma
objektivitas
insting
humor
pandangan hidup
3. Masa Dewasa
Merupakan masa terpenting dalam perkembangan kepribadian seseorang.
Masa – masa ini sangat menentukan bentuk kepribadian seseorang melalui
tingkah laku yang ditujukannya.
Menurut Allport, seseorang dikatakan dewasa, jika :
mulai bisa memproyeksikan kebutuhannya tidak hanya untuk masa
sekarang tapi untuk masa yang akan datang (extension self)
mulai mengenal apa yang diinginkannya dan yang menjadi kebutuhannya
serta mengerti akan hal – hal yang bisa memberikan kesenangan pada dirinya
(insight & humor)
mengerti arti dan tujuan hidup yang dijalaninya, mulai memiliki
pandangan hidup atau filsafat hidup yang terus dipertahankan.
Pada masa perkembangan kepribadian, unsur religius menjadi unsur yang
sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang.
F. Psikopatologi dan Perubahan Perilaku
Psikopatologi adalah bidang yang mempelajari patologi / kelainan dari
proses kejiwaan. Bagi Allport, pribadi yang sehat dan matang adalah orang yag
terus menerus dalam kondisi berubah (becoming), sedang pribadi yang tidak
sehat adalah mereka yang perkembangannya berhenti. Allport setuju dengan
Freud bahwa perkembangan individu dapat terpenjara sebagai akibat kesalahan
hubungan dengan orangtua, khususnya dengan ibunya pada awal masa kanakkanak . Semua orang membutuhkan keamanan dan perlindungan ,dan
kekurangan cinta dan kasih sayang dapat berdampak buruk dan berjangka lama
terhadap pertumbuhan .
Untuk mengatasi kekurangan itu, Allport berpendapat orang harus dapat
merasa “diterima dan dikehendaki oleh terapis, keluarga dan masyarakatnya”.
Orang harus merasa dicintai dan belajar mencintai .Menurutnya,”bentuk
terbaikdari terapi adalah memberri cinta dan menerima cinta .”
Tetapi itu hanya satu sisi dari gambaran manusia dari gambaran manusia
. Ada banyak orang yang memilki latarbelakang rasa aman dan cinta ternyata
belakangan menjadi neurotik . Walaupunn latar belakang keamanan dan cinta
membuat mereka bebas berkembang ,masalah lain muncul merusak . Orang
mendapat tekanan untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat normal, dan
sering penyesuaian itu menghalangi pertumbuhan yang positif . Ini terjadi
karena masyarakat sendiri sedang sakit . Kondisi masyarakat yang penuh
ketidakadilan, hipokrit (munafik) perang, perbedaan kelas sosial, adalah
potensial berbenturan dengan aspirasi pribadi.
Dampaknya bisa muncul perbatasan perluasan diri , gambaran diri yang
menyimpang , lumpuhnya usaha menjadi propiate, dan sikap tidak toleran
kepada kelompok lain. Mereka juga menilai dirinya dan tujuan hidupnya
berdasarkan nilai-nilai orang lain. Tugas–tugas terapi menurut Allport adalah
membantu mereka menyadari sumber-sumber yang melencengkan tujuan
hidupnya, dan membantu mereka mencapai kematangan dan kesejahteraan.
G. Assesment dan Riset
Allport menggunakan Personal Document Technique yang merupakan
metode untuk mengetahui kepribadian yang melibatkan catatan-catatan harian,
atau rekaman pembicaraan dengan subjek yang diteliti.
Nilai (Value)
Pada tahun 1920 seorang ahli bernama Eduard Spranger mengadakan
penelitian mengenai minat dan motif, dengan meneliti nilai-nilai yang dimiliki
individu tersebut. Allport sependapat dengan Spranger bahwasanya setiap
individu memiliki nilai-nilai dalam kehidupannya, yang berbeda tingkat
dominansinya, yang akan mempengaruhi kepribadiannya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
teoritis
ekonomis
estetika
sosial
politis
religious
Perilaku
Allport membedakan perilaku menjadi expressive behavior dan coping
behavior. Coping behavior adalah perilaku yang dilakukan dengan terencana,
secara sadar dan dilakukan untuk tujuan tertentu. Sementara expressive
behavior adalah perilaku yang umumnya muncul secara spontan, kadang susah
untuk dirubah, tujuannya tidak jelas dan terencana seperti coping behavior.
Misalnya, ketika seorang dosen mengajar dia akan memiliki copig behavior
(mengajar berdasarkan urutan materi yang disediakan), sementara dalam proses
penyampaian materi dosen akan banyak melakukan gerakan, bahasa tubuh,
intonasi suara yang berubah-ubah yang tidak bisa dielakkan. Hal ini merupakan
perilaku spontan yang secara tidak langsung menggambarkan elemen
kepribadian yang dimiliki dosen tersebut
H. Isu-Isu Penting dalam Kepribadian Menurut Allport
Allport me-review 50 definisi kepribadian yg berbeda sebelum akhirnya
menawarkan definisinya sendiri “Personality is dynamic organization within
the
individual
of
those psychophysical systems
that determine his characteristic behavior and thought”.
Uniqueness VS Universality
Allport mendapatkan insight dan ide dari berbagai macam pendekatan untuk
membentuk teori kepribadian yang eklektif dimana ia memandang individu
adalah unik dan berfungsi secara dinamis. Yang paling membedakan Allport
dengan teoritikus kepribadian lain adalah keunikan individu dapat dijelaskan
dengan trait yang menjadi karakter setiap individu. Kepribadian tidak bersifat
universal, tapi spesifik dan unik untuk tiap individu. Allport percaya setiap orang
memiliki keunikan. Meskipun sifat-sifat umum mengkonotasi beberapa prilaku
universalitas, ciri-ciri individu atau disposisi pribadi menentukan dan
menggambarkan alam kita lebih tepatnya.
Nature VS Nurture
Keturunan
dan
lingkungan
adalah
hal
yang
mempengaruhi
kepribadian. Gordon Allport memandang Latar belakang genetik bertanggung
jawab untuk porsi yang signifikan dari kepribadian. Individu adalah produk dari
pembentukan hereditas dan lingkungan. Hereditas menyediakan materi mentah
lalu membentuk (berkembang atau berkurang) sesuai kondisi lingkungan.
Contohnya seperti kondisi fisik, inteligensi, temperamen. Temperamen adalah
irama emosi. contohnya bagaimana respon individu terhadap stimulasi juga
fluktuasi & intensitas mood. Persediaan dasar fisik, temperamen dan kecerdasan.
Bahan-bahan baku tersebut kemudian dibentuk oleh pengalaman dan belajar.
Freewill VS Determinisme
Menurut pandangan allport tentang kepribadian, individu diberikan
kebebasan dalam memilih masa depan mereka juga mengakui bahwa banyak
dari perilaku kita ditentukan oleh sifat-sifat dan kecenderungan pribadi. Setelah
ini terbentuk, mereka sulit untuk mengubah.
Growth Vs Eqilibrium
Allport tidak percaya teori-teori yang lebih tua untuk kepribadian yang
memperbolehkan pertumbuhan bagi seseorang. Psikoanalisis dan berbagai teori
belajar yang pada dasarnya adalah teori homeostatik, ataureaktif, karena
mereka melihat orang-orang termotivasi terutama oleh kebutuhan untuk
mengurangi ketegangan dan kembali kekeadaan keseimbangan, tetapi Allport
percaya bahwa teori kepribadian yang memadai harus memungkinkan untuk
perilaku proaktif. Orang harus dipandang sebagai sadar bertindak di lingkungan
mereka dengan cara yang memungkinkan pertumbuhan menuju kesehatan
psikologis.
Past Vs Present
Berbagai faktor yang berbeda berkontribusi terhadap motivasi individu,
penggerak sekarang, dan peristiwa masa lalu. Jika orang memiliki tujuan di satu
tempat akan berpikir, bertindak dan mencari beberapa resolusi damai dan
merasa istimewa cara sendiri. Sebagai contoh, motivator seperti prestasi,
kekuatan dan keintiman akan memberikan motivasi individu. Motif lainnya akan
menjadi pengaktualisasian diri, ini bukanlah motif defisit, tetapi pertumbuhan
motif dan ini menanamkan re-enforcement positif yang dapat menjadi lebih dari
satu set untuk dilakukan.
Allport percaya bahwa sesuatu didorong oleh pengalaman sekarang
bukannya pengalaman masa lalu. Allport juga percaya itu, karena individu
memiliki waktu dalam hidup, untuk memahami diri sendiri lebih baik dan
menyadari apa yang ia lakukan serta mengapa hal itu dilakukan. Allport dengan
jelas melihat pola perilaku yang dihasilkan dari individu menjadi reaktif dan
proaktif. Ia menemukan bahwa pencipta terjadi karena lingkungan di mana
seseorang hidup. Tapi di sisi lain, Allport mengatakan bahwa teori-teori yang
lebih tua tidak memberikan hasil seperti mengapa satu menjadi termotivasi dan
tidak
memungkinkan
untuk
prospek
pertumbuhan.
REFERENCE
:
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. UMMpress:Malang
Schultz, Duane dan Schultz, Sydney Allen. 2005. The Theories of Personality.
Thomson Learning:USA
http://en.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allport
http://12008ars.blogspot.co.id/2013/06/kepribadian-menurut-gordon-willard.html
04-05-2016 pkl.20.45 wib
(Gordon.W.Alport’s)
Allport’s Profile
Gordon.w.allport dilahirkan di indiana pada tahun 1897
tetapi dibesarkan di Clevenland. Pada tahun 1919
menyelesaikan pelajarannya di Ekonomi dan filsafat. Dan
pada tahun 1922 ia mendapatkan gelar Ph.D dalam
psikologi. Pada tahun 1922-1924 belajar di luar negeri
yakni di Berlin sehingga ia mendapatkan perhatian dari
dunia internasional dan menjadi juru tafsir psikologi
jerman di AS. Beliau begitu banyak mendapat
penghargaan salah satunnya adalah sebagai presiden dari
The American Psychology association.
Ciri khas teori Allport
1. Tulisannya selalu menunjukkan untuk menjelaskan
tentang keunikan tingkah laku manusia.
2. Penggunaan model mesin, hewan, dan anak2 tidak
dapat merumuskan untuk menyusun teori yang
bermanfaat mengenai TL manusia.
3. Penggunaan metode tindakan tidak tterbatas pada
dinding laboratorium.
4. Karyanya diutamakan untuk ditujukan pada
masalah2 empiris bukan untuk kesatuan metodologi
dan teori.
5. Mengetumakan Trait (sifat) sehingga diberi teori
Allport disebut dengan “Trait Psychology”
KEPRIBADIAN menurut ALLPORT
Organisasi dinamis dalam individu sebagai sistem
psikofisik individu yang menentukan caranya yang khas
dalam menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Struktur dan Dinamika kepribadian
1. Traits
2. Personal Disposition
3. Hubungan antara traits,habit,attitides dan type
4. Motivation: Functional Autonomi
5. proprium
Traits
Trait merupakan disposisi untuk berperilaku dalam cara
tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku seseorang
pada berbagai situasi. Dan ia juga membedakan antara
common traits dan individual traits. Contoh Jika seseorang
suka pergi ke disko, secara umum dia orang yang suka
bergaul tapi ada tingkah laku khusus bahwa dia suka
mendengarkan musik.
Sifat-sifat traits
1. Real
2. Render many stimulibfuncionally equivalent
3. Dynamic/determinative in behavior
4. Empirical
5. Relative independent traits
Personal Disposition
Personal disposition adalah manivestasi dari COMMON
traits sehingga menjadi individu yang unik. Dan ia juga
memiliki tingkatan yang berbeda-beda yaitu Disposisi
Pokok, Disposisi Sentral danDisposisi Sekunder
Disposisi Pokok :Sesuatu yang begitu umum
sehingga dapat ditemukan pada setiap individu.
Contoh : Orang Narcistik adalah orang yang
memberikan perhatian kuat dan terus-menerus pada
kebutuhan dan ketertarukannya.
2. Disposisi Sentral: Kecenderungan karakter yang
kuat (khas) pada seseorang. Contoh: Mungkin kita
menggambarkan karya Shakespeare (Hamlet)
introspektif, obsesif, melankolis, dramatik.
3. Disposisi Sekunder: Berfungsi terbatas, kurang
menentukan dalam deskripsi kepribadian dan lebih
terpusat pad respon yangt dicocokinya.Contoh:
Seseorang yang menyenangkan, mungkin meledak
marah ketika seseorang menghina kelompoknya.
Hubungan antara traits,habit,attitides dan type
Keempat hal tersebut merupakan kecenderungan
(predisposisi) yang unik, hasil dari faktor genetik dan
pembelajaran dan mendorong/menuntun tingkah laku
seseorang .
1.
Traits : adalah hasil kombinasi dua habit atau lebih.
Kebiasaan: Kurang lebih umum ( sifat /trait paling umum) ,
respons khusus pada stimulus tertentu, kurang evaluatif.
Contoh: membaca dengan bersuara.
Sikap : lebih umum dari kebiasaan, penekanan segi
lingkungan (kecenderungan untuk berespon positif atau
negatif terhadap objek tertentu), paling evaluatif. Contoh:
Kesukaan terhadap partai, atau makanan tertentu.
Tipe: adalah konsep yang paling umum bahkan
merangkum pada ketiga konsep diatas.
Motivation: Functional Autonomi
Functional otonomy memandang motif-motif orang
normal dan dewasa beraneka ragam , otonom,
independen, berkembang tetapi secara fungsional tidak
bergantung pada masa lalu. Menurut allport ada 2 tingkat
otonomi fungsional yakni
1.
Perseverative Otonomi Fungsional : meliputi
bentuk-bentuk kecanduan,mekanisme sirkular,
perbuatan yang diulang-ulang atau secara rutin.
Contoh : Tindakan seorang anak yang mengoceh
berulang-ulang,
2. Propriate Otonomi Fungsional : meliputi minatminat yang dipelajari, nilai-nilai, sentimen-sentimen,
motif-motif pokok, disposisi pribadi, gambaran diri
dan gaya hidup. Manusia selalu dalam proeses untuk
menjadi lebih integral dan daya penyatiu yang
paling penting adalah propriate function, dimana
usaha mengejar tujuan yang membentuk
kepribadian. Contoh: Seseorang yang ingin menjadi
dokter bukanlah merupakan sifat bawaan atau
karena diperlukan tapi belajar untuk hidup.
Proprium
Proprium adalah hakekat manusia yakni kreatif, ingin
berkembang dan bergerak maju. Proprium adalah suatu
hal yang membuat kita sadar sehingga menjadi inti dari
sebuah kehidupan. Teoritisi lain mengatakan proprium sbg
self atau ego. Proprium tidak dibawa sejak lahir melainkan
berkembang karena perkembangan individu. Allport
menghindari ego sebagai penggerak utama kepribadian
karena pengalaman juga berpengaruh.
Perkembangan Kepribadian
1.Bayi:
Allport melihat bahwa anak yang baru lahir sebagai
seorang ciptaan keturunan, hanya memiliki dorongan
primitif, dan tingkah laku reflek ,tidak memiliki kepribadian
tapi memiliki potensi yang akan terpenuhi atau terbentuk
pada saat pertumbahan dan pematangannya. Dan bayi
tidak memiliki kepribadian.
2. Perkembangan proprium
0-3 tahun :
Pembanguanan keadaran diri : sense of bodily self (enak
tidak enak), perasaan identitas diri berkelanjutan
kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam hal
ini bahasa menjadi faktor yang penting. Harga diri atau
kebanggaan sebagai periode terakhir dimanan\ anak ingin
melakukan sesuatu, membuatnya terwujud, dan
mengontrol dunianya.
4-6 tahun:
Perluasan diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri,
perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal
yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan
lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting.
Muncul perasaan lingkuangan tersebut adalah bagian
dirinya. Gambaran diri; terkait dengan penanamanpenanaman nilai, tangung jawab moral, intensi, tujuan
dan pengetahuan diri yang akan berperan mencolok
dalam kepribbadiannya kelak.
6-12 tahun:
Kesadaran diri. Pengenalan kemampunan diri mengatasi
persoalan-persoalan dengan alasan dan gagasan karena
anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
Remaja
Propriate striving, pembanguanan tujuan dan rencana ke
depan: intensi-intensi, long-range purposes,distant
goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas,
”apakah saya seorang anak atau dewasa?”
Dewasa
Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang
matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras
yang mendorong dan membimbing tingkahlaku menurut
prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang sebagai berikut:
Ekstensi sense of self : Kemampuan
berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam
jangkauan yang luas. Dan Kemampuan merencanakan
masa depan (harapan dan rencana)
Hubungan hangat/akrab dengan orang lain :
Kapasitas intimacy (hubungan kasih dengan keluarga
dan teman) dan compassion (pengungkapan hubungan
yang penuh hormat dan menghargai dengan setiap
orang)
Penerimaan diri : Kemampuan untuk mengatasi
reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan
khusus (misal : mengolah dorongan seks) dan
menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan
proporsional.
Dewasa
Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan
penugasan : Kemampuan memandang orang lain, objek,
dan situasi. Kapasitas dan minat dalam penyelesaian
masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang
dipilih, mengatasi pelbagai persoalan tanpa panik,
mengasihani diri, atau tingkah laku lain yang merusak.
Objektifikasi diri: insight dan humor : Kemampuan diri
untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain.
Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga
mampu menghubungkan secara positif pada saat yang
sama pada keganjilan dan absurditas diri dan orang lain.
Filsafat Hidup : Ada latar belakang yang mendasari
semua yang dikerjakannya yang memberikan tujuan dan
arti. Contohnya lewat agama.
Kepribadian sehat
Kriteria kepribadian sehat menurut Allport
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kritik
Perluasan perasaan diri
Hubungan diri yang hangat dengan orang lain
Persepsi atau pandangan realistis
Keamanan emosional
Keterampilan dan tugas – tugas
Pemahaman diri
Filsafat hidup yang mempersatukan
teori Allport
Kelebihan
1. Tidak terpacu pada masa lalu
2. Memandang manusia sebagai manusia yang unik
3. Melakukan penyelidikan kualitatif dan
mengutamakan dorongan sadar
4. Pemikirannya yang teliti dan sistematis sehingga
dapat mempersatukan gagasan dari beberapa tokoh
Kekurangan
Kekurangan Allport pada persamaan formal sehingga tidak
memadai untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan
konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan
adanya diskontinuitas antara hewan-manusia, masa
kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal,
menekankan keunikan kepribadian, memberikan perhatian
yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor
situasioanal, serta menggambarkan manusia pada
gambaran terlalu positif.
Referensi
Alwisol. 2006. psikologi kepribadian. malang: UMM Press
Hand out “pengantar psikologi kepribadian nonpsikoanalitik
Sumadi. 1995. psikologi kepribadian. Jakarta: raja grafindo
persada
Schultz,duane. 1991. Psikologi Pertumbuhan model-model
kepribadian sehat. Yogyakarta: Kanisius
”
https://nerys2.wordpress.com/teori-kepribadian-gordon-w-alports/04 April 2016
pda pukul 20.39 wib
Teori Kepribadian Menurut Gordon W. Allport
16 April 2014 - dalam Etika dan Kepribadian Oleh dimas-p-a-fib11
Teori Kepribadian Menurut Gordon W. Allport
Komponen Kepribadian
Menurut Gordon W. Allport, kepribadian adalah sesuatu yang unik dan dimiliki
masing-masing pribadi. Ia mengatakan bahwa manusia itu dipengaruhi oleh
kesadarannya yang meliputi 3 komponen berikut :
1. Dynamic Organization
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian itu mengalami perkembangan dan
perubahan
2. Psychophysical System
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu hal yang tersirat
namun kepribadian adalah hal yang nyata dan merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat terpisahkan.
3. Determine
Komponen ini menyatakan bahwa kepribadian bukan hanya suatu konsep namun ia
dapat mengerjakan sesuatu dan mempengaruhi tingkah laku seseorang.
Sturuktur Kepribadian
1. Sifat (Trait)
Di dalam kepribadian terdapat sifat dasar yakni : (Nyata, Berkembang, Fleksibel,
Empirik dan Kemandirian yang relatif). Dari 5 sifat dasar ini, terdapat sifat umum
dan sifat khusus yang berkembang pada tiap-tiap sifat dasar.
2. Traits-Habit-Attitude
Dalam struktur ini, dinyatakan bahwa kepribadian dapat dibentuk karena sifat
dasar, kebiasaan, sikap dalam menghadapi sesuatu, dan kategori nomotetik.
3. Trait dan Konsistensi Pribadi
Stuktur ini mengarah pada praktikum stimulus-respon. Dia membagi atas 3 trait
didalamnya. yaitu (gregarious=suka berteman); (shyness=pemalu) dan (self
esteem=harga diri).
4. Propium
Propium adalah struktur yang membahas tentang perkembangan baik itu dalam
emosi, kecakapan individu, kemampuan persepsi dan tujuan hidup seseorang.
Perkembangannya sama dengan perkembangan yang telah dijabarkan oleh Sigmund
Freud, ia membaginya dalam 5 tahap yaitu Oral, Anal, Phalic, Laten dan Genital.
5. Motivasi
Kekuatan dari stuktur motivasi dalam kepribadian menurut Gordon Allport berbeda
dengan yang lain, dimana ia mengatakan bahwa yang paling menunjang dalam
motivasi ialah kemampuan kognitif dan perencanaan hidup. Dari dua hal itu, ia
mampu membentuk motivasi
dalam dirinya karena ia telah memiliki kemampuan kognitif dan perencanaan.
6. Otonomi Fungsional
Otonomi fungsional adalah struktur yang membahas tentang keanekaragaman
pribadi. Kenapa ada yang suka membaca? Kenapa ada yang suka Melukis? itulah
yang disebut dengan keanekaragaman pribadi yang dibagi dalam dua tingkat
otonomi yaitu: Kebiasaan dan Minat. Kebiasaan adalah struktur yang terbentuk dari
keterikatan lingkungan kita. Misalnya jika kita tinggal di lingkungan yang banyak
pemain bola, maka kita akan ikut juga untuk bermain bola, sedangkan Minat adalah
stuktur yang terbentuk dari kesadaran akan target yang kita inginkan.
Tanggapan saya dari teori yang telah dikemukakan oleh George W. Allport hampir
sama seperti tanggapan saya terhadap teori dari Sigmund Freud. Tetapi Allport
mempunyai sudut pandang yang lebih positif terhadap kodrat manusia daripada
Freud. Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat dikontrol
dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar/kekuatan-kekuatan yang tidak dapat
dilihat dan dipengaruhi. Karena menurut beliau pandangan orang yang sehat adalah
ke depan, kepada peristiwa-peristiwa kontemporer dan peristiwa yang akan datang
dan tidak mundur kembali kepada peristiwa-peristiwa masa kecil kita. Dari apa yang
telah disampaikan oleh Allport, menurut saya Allport ingin mengajak para
pembacanya agar menjadi pribadi yang selalu optimis dan menatap kedepan, tanpa
harus mengingat hal-hal yang telah berlalu.
Teori yang telah disampaikan oleh Allport bisa kita terapkan pada diri sendiri.
Karena teori tersebut lebih menekankan akan pentingnya untuk bertindak dan
berpikir kedepan. Sehingga kita bisa lebih termotivasi agar dapat berkembang
menjadi individu yang unggul, yang selalu menatap suatu hal dari sudut pandang
yang positif. Dan hal tersebut berguna bagi diri saya, agar saya selalu termotivasi dan
optimis dalam menggapai impian saya dan membangun masa depan yang lebih baik
bagi saya.
REFERENCE :
-
Alwisol. 2004. Psikologi Kepribadian. Malang : UMM Press
-
Schultz, Duane dan Schultz, Sydney Allen. 2005. The Theories of Personality. Thomson Learning:USA
-
Buku PSIKOLOGI KEPRIBADIAN oleh Sumadi Suryabrata
-
http://en.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allport
http://dimas-p-a-fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-99860-Etika%20dan
%20Kepribadian-Teori%20Kepribadian%20Menurut%20Gordon%20W.
%20Allport.html 04-05-2016 pkl. 20.42
Kepribadian menurut Gordon
Willard Allport
A. Latar Belakang Tokoh
Gordon Willard Allport lahir pada 11 November 1897 di Montezuma,
Indiana. Dia adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Ibunya, Nellie Wise
Allport adalah seorang guru dan ayahnya, Jhon E. Allport adalah seorang
pengusaha yang kemudian memutuskan untuk menjadi seorang dokter. Ibu
Allport
sangat
taat
terhadap
agamanya
sehingga
ajaran
tersebut
diterapkan terhadap kehidupan rumah tangganya. Oleh karena itu, Allport
menghabiskan masa kecil yang dipenuhi perjuangan untuk mendapat perhatian
dari beberapa teman yang dimilikinya, karena dia jarang diijinkan bermain
dengan saudaranya yang rentang usianya terpaut jauh dengannya. Allport
mengaku pada dasarnya dia bukanlah orang yang memiliki antusiasme dan rasa
ingin tahu yang tinggi, Allport sangat tergantung pada orang lain dan kurang
memiliki inspirasi. Namun dia memiliki kemampuan yang baik dengan kata-kata,
meskipun dia tidak terbilang mahir dalam bidang olahraga.
Pada tahun 1915, Allport lulus dengan peringkat kedua di kelasnya dan
mendapatkan beasiswa di Univertsitas Harvard. Setelah mendapatkan A.B.
Sarjana Filsafat dan Ekonomi dari Harvard pada tahun 1919, Allport melakukan
perjalanan ke Istanbul, Turki untuk mengajar filsafat dan ekonomi. Setelah satu
tahun mengajar, ia kembali ke Harvard untuk menyelesaikan studinya. Allport
meraih gelar Ph.D. Psikologi pada tahun 1922.
Dalam sebuah esai berjudul ‘Pattern and Growth in Personality’ , Gordon
Allport menceritakan pengalamannya bertemu Psikiater Sigmund Freud. Saat
menemui Freud pertama kalinya, Allport disambut oleh keheningan. Freud tidak
menyapa dan tidak berbicara sepatah kata pun, sampai akhirnya Allport
membuka pembicaraan dengan menceritakan apa yang dilihatnya dalam
perjalanan menuju kediaman Freud.“Aku melihat seorang anak kecil di angkutan
umum yang sangat takut badannya menjadi kotor, dia berganti-ganti tempat
duduk, bahkan meminta pada ibunya jangan mengijinkan orang yang badannya
kotor untuk duduk di sebelahnya”. Freud balik bertanya “Apakah anak kecil itu
kamu ?”. Peristiwa ini benar-benar tidak terlupakan oleh Allport, yang
membuatnya yakin bahwa sudah saatnya ilmu psikologi tidak lagi hanya
menekuni terlalu dalam dengan pengalaman masa lampau (alam bawah sadar),
tapi mulai mengeksplorasi alam kesadaran dan motivasi-motivasi yang ada di
dalamnya.
B. Definisi Kepribadian
Secara umum teori Allport memberi definisi yang positif terhadap
manusia, teori Allport itu telah membantu manusia untuk melihat diri sendiri
sebagai mahkluk yang baik dan penuh harapan. Hal tersebut terlihat dari
teorinya, yaitu” gambaran kodrat manusia adalah positif, penuh harapan dan
menyanjung-nyanjung”. Memandang satu pribadi positif dan apa adanya
merupakan salah satu definisi pribadi sehat, inilah kelebihan dan kekuasan dari
teori Allport.
Kepribadian manusia menurut Allport adalah organisasi yang dinamis dari
system psikofisik dalam individu yang turut menentukan cara-caranya yang unik
atau khas dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya .
Kemudian Allport juga berpendapat bahwa kepribadian yang neurotis dan
kepribadian yang sehat merupakan hal yang mutlak terpisah. Namun dalam hal
ini tang menjadi kelebihan Allport adalah tentang antisipasi, Dalam teori Allport
antisipasi adalah penting untuk menentukan siapa dan apakah kita ini, dalam
membentuk identitas diri kita.
Dalam teori Allport juga memandang bahwa kesehatan psikologis adalah
melihat ke depan, tidak melihat ke belakang, dapat dikatakan bahwa seluruh
teori yang dikemukakan oleh Allport ini sangat bertentangan dengan teori-teori
yang dikemukakan oleh Freud.
Perkembangan Proprium
Allport mengemukakan bahwa semua fungsi diri atau fungsi ego yang
telah dijelaskan disebut dengan fungsi proprium dari kepribadian. Fungsi-fungsi
ini termasuk perasaan jasmaniah, identitas diri, harga diri, perluasan diri, rasa
keakuan, pemikiran rasional, gambaran diri, usaha proprium, gaya kognitif dan
fungsi mengenal. Semuanya merupakan bagian yang sebenarnya dan vital dari
kepribadian. Fungsi-fungsi tersebut sama-sama memiliki suatu arti fenomenal
dan “makna penting”. Fungsi-fungsi itu bersama disebut sebagai proprium.
Proprium itu tidak dibawa sejak lahir, melainkan berkembang karena usia.
Allport menunjukkan tujuh aspek dalam perkembangan proprium atau kediri-sendiri-an (self hood). Selama 3 tahun pertama, tiga aspek muncul, yakni :
rasa diri jasmaniah, rasa identitas-diri berkesinambungan dan harga-diri atau
rasa bangga. Antara usia 4 sampai 6 tahun, dua aspek lainnya muncul, yakni :
perluasan diri (the extension of self), dan gambaran diri. Suatu waktu antara usia
6 dan 12 tahun, anak mengembangkan kesadaran-diri sehingga ia dapat
menanggulangi masalah-masalahnya dan akal pikiran. Selama masa remaja,
munculah intensi-intesi, tujuan-tujuan jangka panjang, dan cita-cita yang masih
jauh. Aspek-aspek ini disebut usaha proprium.
Dengan penjelasan seperti dia atas, Allport ingin menghindari pendapat
yang mengundang pertanyaan dari banyak teoritikus yang menyatakan bahwa
diri atau ego itu serupa manusia mikro (homunculus) atau “manusia yang berada
di dalam dada” yang melakukan tugas mengorganisasikan, memegang kendali
dan menjalankan sistem kepribadian. Ia mengakui pentingnya semua fungsi
psikologis yang bersumber pada diri dan ego, namun ia berusaha keras
menghindari teori yang memandang diri dan ego sebagai pelaku atau penggerak
kepribadian. Bagi allport, diri dan ego dapat digunakan sebagai kata sifat untuk
menunjukkan fungsi-fungsi proprium di dalam seluruh bidang kepribadian.
Ciri-Ciri Kepribadian yang Matang Menurut Allport
Menurut Allport, faktor utama tingkah lalu orang dewasa yang matang
adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan
membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Kualitas Kepribadian yang matang menurut allport sebagai berikut:
1. Ekstensi sense of self
· Kemampuan berpartisipasi dan menikmati kegiatan dalam jangkauan
yang luas.
· Kemampuan diri dan minat-minatnya dengan orang lain beserta minat
mereka.
· Kemampuan merencanakan masa depan (harapan dan rencana)
2. Hubungan hangat/akrab dengan orang lain
Kapasitas intimacy (hubungan
kasih
dengan
keluarga
dan
teman) dan compassion(pengungkapan hubungan yang penuh hormat dan
menghargai dengan setiap orang).
3. Penerimaan diri
Kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung
dorongan khusus (misal: mengolah dorongan seks) dan menghadapi rasa
frustasi, kontrol diri, presan proporsional.
4. Pandangan-pandangan realistis, keahlian dan penugasan
Kemampuan memandang orang lain, objek, dan situasi. Kapasitas dan minat
dalam penyelesaian masalah, memiliki keahlian dalam penyelesain tugas yang
dipilih, mengatasi berbagai persoalan tanpa panik, mengasihani diri, atau
tingkah laku lain yang merusak.
5. Objektifikasi diri: insight dan humor
Kemampuan diri untuk objektif dan memahami tentang diri dan orang lain.
Humor tidak sekedar menikmati dan tertawa tapi juga mampu menghubungkan
secara positif pada saat yang sama pada keganjilan dan absurditas diri dan
orang lain.
6. Filsafat Hidup
Ada latar belakang yang mendasari semua yang dikerjakannya yang
memberikan tujuan dan arti. Contohnya lewat agama. Untuk memahami orang
dewasa kita membutuhkan gambaran tujuan dan aspirasinya. Tidak semua orang
dewasa memiliki kedewasaan yang matang. Bisa saja seseorang melakukan
sesuatu hal tanpa tahu apa yang ia lakukan.
C. Struktur Kepribadian
Traits adalah kunci dalam mendefinisikan strukur kepribadian menurut
Allport.. Allport berpendapat bahwa pengertian-pengertian kebiasaan, traits,
sikap, diri (self) dan kepribadian itu masing-masing bermanfaat dan berbeda
satu sama lain. Allport menekankan pada trait, di mana ia menyatakan bahwa
intensi itu berbeda dari attitude. eori-teori Allport kemudian dinamakan “trait
psychology”.
Di sisi lain, tanggapan Allport mengenai temperamen juga berbeda dan
mendetail. Bagi Allport temperamen adalah konstitusi kejiwaan atau bagian dari
jiwa yang melalui darah dan memiliki hubungan dengan jasmaniah / biologis dan
bersifat hereditas, termasuk juga mudah tidaknya terkena rangsangan emosi,
kekuatan serta kecepatan bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala
cara daripada fluktuasi dan intensitat suasana hati; gejala ini tergantung kepada
faktor konstitusional.
Pada akhirnya, kontribusi terbesar Allport adalah teorinya mengenai Trait.
Ia mengklasifikasikan beberapa trait, dan merevisinya menurut perkembangan
teorinya sendiri. Dia berhasil membedakan antara trait sebagai hal yang dimiliki
setiap induvidu sebagai identitas dan attitude yang dimiliki setiap individu.
Sumbangsih terbesar Allport adalah pengembangan dan penarikan perhatian
psikolog pada kepribadian terutama dari perspektif bagaimana individu
memandang dirinya sendiri.
1. TRAITS (PERSONALITY TRAITS)
Traits menurut teori Allport adalah proses mental/neuropsikis yang
berkapasitas dan mampu mengarahakan stimulus yang akan menghasilkan
perilaku yang adaptif atau ekspresif.
1. Karakter Traits
Menurut Allport ada beberapa karakteristik traits:
nyata dan benar-benar ada di setiap individu, bukan hanya sekadar label dan
sebutan (claim)
menjadi kausal (sebab) dari suatu perilaku yang biasanya terjadi
empiris (bisa di identifikasi indra)
masing masing salaing berkorelasi
fleksibel dan berubah sesuai situasi(versatilitas)
2. Individual Traits dan Common Traits
Berdasarkan teorinya mengenai distifikasi antara Trait dan Attitude, Allport
kemudian mengklasifikasikan traits dalam 2 bentuk :
Individual Traits : keunikan pada seseorang dan menunjukkan karakter
mereka.
Common Traits : perilaku yang dilakukan oleh sejumlah manusia, misalnya
sebagai bagian dari budaya.
3. Personal Dispositions
Allport merevisi beberapa teori sebelumnya (dalam terminologi) . personal
dispositions artinya dimana perilaku tidak memiliki intensitas dan signifikansi
yang sama.
Cardinal traits adalah sifat yang berperan besar dalam kehidupan dan trait
yang kuat
Central traits adalah sifat yang lebih umum dan khas yang menonjol dari
perilaku manusia itu sendiri.
Secondary traits adalah sifat yang lebih spesifik dan tidak terlalu
mendeskripsikan kepribadian. Sifat ini berfungsi lebih terbatas, khusus pada
respons yang didasarnya serta perangsang tertentu dan tidak konsisten.
Habit (kebiasaan) adalah respon yang tidak fleksibel dan spesifik
terhadap suatu stimuli, bisa bergabung/dikombinasikan dengan trait lain.
Attitudes (sikap) adalah makna yang hampir sama dengan traits,
kecuali bahwa attitudes memiliki objek tertentu yang lebih spesifik, dan
melibatkan pertimbangan dan evaluasi baik positif maupun negatif (baik
mendukung atau menolak).
Perbedaan antara sifat (trait) dan sikap (Attitude) termasuk sulit dalam
teori Allport. kedua-duanya itu adalah respons dan memiliki kekhasan, selain itu
keduanya juga dapat memulai atau membimbing tingkah laku hal ini juga
diperngaruhi hasil dari faktor genetis-genetis dan belajar. Namun kalau diteliti
terdapat perbedaan antara kedua hal tersebut.
SIKAP (ATTITUDE)
SIFAT (TRAIT)
-berhubungan dengan suatu
objek
-tidak
berhubungan
dengan suatu objek
-cenderung berlingkup kecil
-sifat yang hampir selalu
besar dan ruang lingkup
-dapat berbeda-beda dari yang luas
yang khusus ke lebih umum
-selalu bersifat umum
-biasanya
memberikan
penilaian (menerima atau -tidak
memeberikan
menolak)
penilaian
2. INTENSI
Penyelidikan mengenai intensi atau keinginan individu mengenai masa
depan lebih penting daripada kejadian di masa lalu (Allport). Istilah intensi
menurut Allport meliputi beberapa pengertian:
harapan-harapan
keinginan-keinginan
ambisi
cita-cita
niat untuk melakukan sesuatu.
Dalam hal inilah terlihat jelas perbedaan Allport dengan lain-lain ahli teori
kepribadian dewasa ini. Teori Allport menunjukkan, bahwa apa yang akan dicoba
dilakukan oleh seseorang merupakan kunci dan hal terpenting bagi apa yang
dikerjakannya sekarang. Jadi kalau dewasa ini, banyak ahli yang mengutamakan
masa lampau, maka pendapat Allport itu mirip sekali dengan pendapat Adler dan
Jung; walaupun tidak ada alasan untuk mengatakan adanya pengaruh dari
mereka ini.
3. TYPE
Allport membedakan antara sifat dan type. Menurut Allport, orang dapat
memiliki suatu sifa, tetapi tidak dapat memiliki sesuatu type. Type adalah
konstruksi ideal si pengamat, dan seseorang dapat disesuaikan dengan type itu
tetapi dengan konsekuensi diabaikan sifat-sifat khas individuilnya. Sifat dapat
mencerminkan sifat khas pribadi sedangkan type lebih menyembunyikannya.
Jadi bagi Allport, type menunjukkan perbedaan-perbedaan buatan yang
tidak begitu cocok dengan kenyataan, sedangkan sifat adalah refleksi
sebenarnya daripada yang sebenar-benar ada.
4. PROPARIUM
Proprium adalah istilah yang diciptakan Allport yang mengindikasikan
semua fungsi self atau ego. Hal ini juga disebut fungsi proprium (propriate
function) daripada kepribadian. Fungsi tersebut adalah kesadaran jasmani, self
identity, self-esteem, self extention, rational thinking, self image, propriate
stiving, dan fungsi mengenal. Semua itu bagian-bagian yang vital daripada
kepribadian. Proprium tidak dibawa sejak lahir tetapi berkembang didalam
perkembangan individu. Allport menggunakan kata proprium daripada self
karena lebih mudah dipahami sebagai sifat atau fungsi kepribadian secara
umum.
Ada tujuh aspek dalam perkembangan proporium :
1.
Bodily Self : tahap 1-3.Pada 3 tahun pertama, bayi menjadi lebih peduli
terhadap
keberadaan dirinya dan membedakan tubuhnya dari objek-objek
yang ada disekitarnya.
2.
Self Identity : anak-anak membuktikan dan menemukan identitas mereka tetap
terlepas dari perubahan di lingkungan mereka.
3.
Self-esteem : anak-anak mulai bangga pada prestasi (pencapaian) yang mereka
raih.
4.
Extension of self : tahap ke 4-5. umur 4 sampai 6 tahun. Pada masa ini anak
mengakui objek-objek yang ada di sekitarnya dan orang-orang disekitar
lingkungan mereka.
5.
Self-image : anak-anak mengembangkan gambaran aktual dan idealis dalam
diri mereka dan perilaku mereka serta menjadi lebih peduli terhadap kepuasan
(atau ketidakpuasan) terhadap harapan Orangtua.
6.
Self as a rational coper : tahap 6. Umur 6-12 tahun, anak-anak mulai mengaplikasikan alasan dan pengetahuan untuk mencapai solusi terhadap masalah yang
mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
7.
Propriate striving : tahap 7. pada masa remaja awal (sebelum teenage) mulai
membentuk tujuan jangka panjang dan rencana.
D. Dinamika atau Proses Kepribadian
Allport menekankan bahwa pengaruh keberadaan seseorang pada masa
sekarang tidak hanya ada di dalam teori kepribadiannya tetapi juga ada dalam
pandangan motivasinya. Dia juga menegaskan bahwa kehidupan masa lalu atau
masa lampau tidak lagi dapat menjelaskan perilaku seseorang kedepannya,
kecuali hanya sebagai motivasi saja. Sehingga allport hanya terfokus kepada
kehidupan individu di masa depan ketimbang dimasa lalu.
Allport menentang teory Freud yang terfokus pada alam bawah sadar
seseorang. Menurut Allport proses kognitif seseorang juga memiliki peran
penting, yang mana suatu rencana dan tujuan seseorang dibuat secara sadar.
Sehingga ia menyimpulkan bahwa kehidupan di masa lalu tidak ada hubungan
dan sangkutpautnya dengan kehidupan mendatang dari tiap individu, kehidupan
masa lalu itu hanya sebagai motivasi atau dukungan kearah yang lebih baik.
Kemudian Allport juga menjelaskan proses dari kepribadian itu dalam
sebuah konsepnya, “functional autonomy”. Konsep ini menjelaskan bahwa
motif kematangan, kesehatan emosional seseorang tidak terhubung secara
fungsional kepada pengalamannya di masa lalu sejak ia lahir. Dari konsep
tersebut dapat diketahui bahwa allport berpendapat bahwa motivasi dari tiap
individu itu bersifat independent dan tidak terikat atau terhubung dengan hal
yang lainnya.
Konsep ini terdiri atas dua level fungsi otonom, yaitu Perseverative functional
autonomy dan Propriate functional autonomy.
Perseverative functional autonomy merupakan level yang dasar, berkaitan
dengan perilaku seseorang yang sudah menjadi kegiatan rutin, seperti
kecanduan atau tindakan fisik yang berulang. Contohnya : perokok.
Propriate functional autonomy merupakan level yang lebih penting ketimbang
level
Perseverative
functional
autonomy
dan penting
untuk pemahaman motivasi dewasadihubungan pada nilai-nilai, self-image, dan
gaya hidup.
Selain itu, terdapat tiga prinsip pada level propriate functional autonomy, yaitu:
1.
Organizing the energy level, menjelaskan bagaimana kita memperoleh motif
baru
2.
Mastery and competence, mengacu pada level yang mana akan kita pilih untuk
memuaskan motif
3.
Propriate
patterning, menjelaskan perjuang (usaha)
danintegrasi kepribadian
terhadap konsistensi
E. Perkembangan Kepribadian
Menurut Allport perkembangan kepribadian manusia akan selalu berubahubah seiring berjalannya waktu.
3 Fase perkembangan Allport :
Anak-anak
transformasi anak – anak
masa dewasa
1. Masa Anak – Anak
Masa ini dimulai dari masa neonatus yang menjadi awal perkembangan
dari kepribadian anak. Pada masa perkembangan ini anak mulai bisa melakukan
gerakan refleks yang belum bisa dibedakan. Ekspresi emosi anak pada masa ini
cenderung monoton dan akan mengalami perkembangan sesuai dengan masa
yang dilewatinya.
2.
Masa Transformasi Anak – Anak
Pada masa ini, perkembangan kepribadian seseoarang akan terlihat dari :
diferensiasi
integrasi
pematangan
belajar
kesadaran (sugesti)
harga diri
inferioritas ataupun kompensansi
mekanisme psikoanalitis
otonomi fungsional
reorintasi mendadak trauma
objektivitas
insting
humor
pandangan hidup
3. Masa Dewasa
Merupakan masa terpenting dalam perkembangan kepribadian seseorang.
Masa – masa ini sangat menentukan bentuk kepribadian seseorang melalui
tingkah laku yang ditujukannya.
Menurut Allport, seseorang dikatakan dewasa, jika :
mulai bisa memproyeksikan kebutuhannya tidak hanya untuk masa
sekarang tapi untuk masa yang akan datang (extension self)
mulai mengenal apa yang diinginkannya dan yang menjadi kebutuhannya
serta mengerti akan hal – hal yang bisa memberikan kesenangan pada dirinya
(insight & humor)
mengerti arti dan tujuan hidup yang dijalaninya, mulai memiliki
pandangan hidup atau filsafat hidup yang terus dipertahankan.
Pada masa perkembangan kepribadian, unsur religius menjadi unsur yang
sangat penting untuk membentuk kepribadian seseorang.
F. Psikopatologi dan Perubahan Perilaku
Psikopatologi adalah bidang yang mempelajari patologi / kelainan dari
proses kejiwaan. Bagi Allport, pribadi yang sehat dan matang adalah orang yag
terus menerus dalam kondisi berubah (becoming), sedang pribadi yang tidak
sehat adalah mereka yang perkembangannya berhenti. Allport setuju dengan
Freud bahwa perkembangan individu dapat terpenjara sebagai akibat kesalahan
hubungan dengan orangtua, khususnya dengan ibunya pada awal masa kanakkanak . Semua orang membutuhkan keamanan dan perlindungan ,dan
kekurangan cinta dan kasih sayang dapat berdampak buruk dan berjangka lama
terhadap pertumbuhan .
Untuk mengatasi kekurangan itu, Allport berpendapat orang harus dapat
merasa “diterima dan dikehendaki oleh terapis, keluarga dan masyarakatnya”.
Orang harus merasa dicintai dan belajar mencintai .Menurutnya,”bentuk
terbaikdari terapi adalah memberri cinta dan menerima cinta .”
Tetapi itu hanya satu sisi dari gambaran manusia dari gambaran manusia
. Ada banyak orang yang memilki latarbelakang rasa aman dan cinta ternyata
belakangan menjadi neurotik . Walaupunn latar belakang keamanan dan cinta
membuat mereka bebas berkembang ,masalah lain muncul merusak . Orang
mendapat tekanan untuk menyesuaikan diri dengan masyarakat normal, dan
sering penyesuaian itu menghalangi pertumbuhan yang positif . Ini terjadi
karena masyarakat sendiri sedang sakit . Kondisi masyarakat yang penuh
ketidakadilan, hipokrit (munafik) perang, perbedaan kelas sosial, adalah
potensial berbenturan dengan aspirasi pribadi.
Dampaknya bisa muncul perbatasan perluasan diri , gambaran diri yang
menyimpang , lumpuhnya usaha menjadi propiate, dan sikap tidak toleran
kepada kelompok lain. Mereka juga menilai dirinya dan tujuan hidupnya
berdasarkan nilai-nilai orang lain. Tugas–tugas terapi menurut Allport adalah
membantu mereka menyadari sumber-sumber yang melencengkan tujuan
hidupnya, dan membantu mereka mencapai kematangan dan kesejahteraan.
G. Assesment dan Riset
Allport menggunakan Personal Document Technique yang merupakan
metode untuk mengetahui kepribadian yang melibatkan catatan-catatan harian,
atau rekaman pembicaraan dengan subjek yang diteliti.
Nilai (Value)
Pada tahun 1920 seorang ahli bernama Eduard Spranger mengadakan
penelitian mengenai minat dan motif, dengan meneliti nilai-nilai yang dimiliki
individu tersebut. Allport sependapat dengan Spranger bahwasanya setiap
individu memiliki nilai-nilai dalam kehidupannya, yang berbeda tingkat
dominansinya, yang akan mempengaruhi kepribadiannya.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai
teoritis
ekonomis
estetika
sosial
politis
religious
Perilaku
Allport membedakan perilaku menjadi expressive behavior dan coping
behavior. Coping behavior adalah perilaku yang dilakukan dengan terencana,
secara sadar dan dilakukan untuk tujuan tertentu. Sementara expressive
behavior adalah perilaku yang umumnya muncul secara spontan, kadang susah
untuk dirubah, tujuannya tidak jelas dan terencana seperti coping behavior.
Misalnya, ketika seorang dosen mengajar dia akan memiliki copig behavior
(mengajar berdasarkan urutan materi yang disediakan), sementara dalam proses
penyampaian materi dosen akan banyak melakukan gerakan, bahasa tubuh,
intonasi suara yang berubah-ubah yang tidak bisa dielakkan. Hal ini merupakan
perilaku spontan yang secara tidak langsung menggambarkan elemen
kepribadian yang dimiliki dosen tersebut
H. Isu-Isu Penting dalam Kepribadian Menurut Allport
Allport me-review 50 definisi kepribadian yg berbeda sebelum akhirnya
menawarkan definisinya sendiri “Personality is dynamic organization within
the
individual
of
those psychophysical systems
that determine his characteristic behavior and thought”.
Uniqueness VS Universality
Allport mendapatkan insight dan ide dari berbagai macam pendekatan untuk
membentuk teori kepribadian yang eklektif dimana ia memandang individu
adalah unik dan berfungsi secara dinamis. Yang paling membedakan Allport
dengan teoritikus kepribadian lain adalah keunikan individu dapat dijelaskan
dengan trait yang menjadi karakter setiap individu. Kepribadian tidak bersifat
universal, tapi spesifik dan unik untuk tiap individu. Allport percaya setiap orang
memiliki keunikan. Meskipun sifat-sifat umum mengkonotasi beberapa prilaku
universalitas, ciri-ciri individu atau disposisi pribadi menentukan dan
menggambarkan alam kita lebih tepatnya.
Nature VS Nurture
Keturunan
dan
lingkungan
adalah
hal
yang
mempengaruhi
kepribadian. Gordon Allport memandang Latar belakang genetik bertanggung
jawab untuk porsi yang signifikan dari kepribadian. Individu adalah produk dari
pembentukan hereditas dan lingkungan. Hereditas menyediakan materi mentah
lalu membentuk (berkembang atau berkurang) sesuai kondisi lingkungan.
Contohnya seperti kondisi fisik, inteligensi, temperamen. Temperamen adalah
irama emosi. contohnya bagaimana respon individu terhadap stimulasi juga
fluktuasi & intensitas mood. Persediaan dasar fisik, temperamen dan kecerdasan.
Bahan-bahan baku tersebut kemudian dibentuk oleh pengalaman dan belajar.
Freewill VS Determinisme
Menurut pandangan allport tentang kepribadian, individu diberikan
kebebasan dalam memilih masa depan mereka juga mengakui bahwa banyak
dari perilaku kita ditentukan oleh sifat-sifat dan kecenderungan pribadi. Setelah
ini terbentuk, mereka sulit untuk mengubah.
Growth Vs Eqilibrium
Allport tidak percaya teori-teori yang lebih tua untuk kepribadian yang
memperbolehkan pertumbuhan bagi seseorang. Psikoanalisis dan berbagai teori
belajar yang pada dasarnya adalah teori homeostatik, ataureaktif, karena
mereka melihat orang-orang termotivasi terutama oleh kebutuhan untuk
mengurangi ketegangan dan kembali kekeadaan keseimbangan, tetapi Allport
percaya bahwa teori kepribadian yang memadai harus memungkinkan untuk
perilaku proaktif. Orang harus dipandang sebagai sadar bertindak di lingkungan
mereka dengan cara yang memungkinkan pertumbuhan menuju kesehatan
psikologis.
Past Vs Present
Berbagai faktor yang berbeda berkontribusi terhadap motivasi individu,
penggerak sekarang, dan peristiwa masa lalu. Jika orang memiliki tujuan di satu
tempat akan berpikir, bertindak dan mencari beberapa resolusi damai dan
merasa istimewa cara sendiri. Sebagai contoh, motivator seperti prestasi,
kekuatan dan keintiman akan memberikan motivasi individu. Motif lainnya akan
menjadi pengaktualisasian diri, ini bukanlah motif defisit, tetapi pertumbuhan
motif dan ini menanamkan re-enforcement positif yang dapat menjadi lebih dari
satu set untuk dilakukan.
Allport percaya bahwa sesuatu didorong oleh pengalaman sekarang
bukannya pengalaman masa lalu. Allport juga percaya itu, karena individu
memiliki waktu dalam hidup, untuk memahami diri sendiri lebih baik dan
menyadari apa yang ia lakukan serta mengapa hal itu dilakukan. Allport dengan
jelas melihat pola perilaku yang dihasilkan dari individu menjadi reaktif dan
proaktif. Ia menemukan bahwa pencipta terjadi karena lingkungan di mana
seseorang hidup. Tapi di sisi lain, Allport mengatakan bahwa teori-teori yang
lebih tua tidak memberikan hasil seperti mengapa satu menjadi termotivasi dan
tidak
memungkinkan
untuk
prospek
pertumbuhan.
REFERENCE
:
Alwisol. 2009. Psikologi Kepribadian Edisi Revisi. UMMpress:Malang
Schultz, Duane dan Schultz, Sydney Allen. 2005. The Theories of Personality.
Thomson Learning:USA
http://en.wikipedia.org/wiki/Gordon_Allport
http://12008ars.blogspot.co.id/2013/06/kepribadian-menurut-gordon-willard.html
04-05-2016 pkl.20.45 wib