faktor individu dan faktor psikologis te

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia pendidikan yang semakin pesat mengakibatkan
persaingan semakin ketat, diupayakan untuk dosen yang terlibat dalam kegiatan
organisasi penyelenggara pendidikan dapat memberikan prestasi dalam bentuk
produktivitas kerja setinggi mungkin untuk mewujudkan tujuan yang telah
ditetapkan, sebagai pengemban tri darma perguruan tinggi.1,2
Dalam upaya menghasilkan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi,
maka mutu SDM kesehatan perlu ditingkatkan melalui pengembangan kualitas
institusi pendidikan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas institusi
pendidikan yaitu melalui peningkatan kinerja dosen dalam

melaksanakan Tri

Darma Perguruan tinggi. Kualitas institusi pendidikan sangat dipengaruhi oleh
masukan sebagai sistim pendidikan diantaranya adalah mahasiswa, dosen dan
fasilitas saranan pendukung proses belajar mengajar. Ketiga faktor tersebut saling
tergantung dan mempengaruhi satu sama lain dalam menciptakan proses belajar
mengajar yang berhasil. 1,2

Dosen sebagai tenaga akademisi yang bekerja dalam suatu organisasi
lembaga perguruan tinggi memiliki peran penting dan ikut menentukan kelancaran
dan keberhasilan suatu organisasi tersebut. Agar para dosen dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik dan efektif, mereka dituntut untuk memiliki kemampuan,

1

motivasi kerja, disiplin kerja, etika kerja, budaya kerja, etos kerja, dan semangat
kerja yang tinggi.
Dosen adalah pendidik profesional dari ilmuwan dengan tugas utama
metransformasikan, mengembangkan dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni melalui pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.3
Dosen sebagai profesi dalam bidang keilmuan (akademik) memiliki
kedudukan dan peran penting untuk mewujudkan Out-put yang kompeten dalam
bidangnya masing-masing. Fungsi dosen sebagai pengemban Tri Darma
Perguruan tinggi, dosen bukan sekedar pandai dalam menyampaikan materi
perkuliahan, tetapi juga dituntut untuk melakukan penelitian-penelitian (research)
ilmiah dan pengabdian terhadap masyarakat. Apabila Perguruan tinggi (dosen)
semata-mata menyelenggarakan fungsi pendidikan secara rutin dan mengabaikan
fungsi lainnya, maka tidak akan memiliki semangat dan gairah sebagai suatu

lembaga penyelenggara pendidikan yang pada gilirannya akan berdampak pada
budaya kerja dosen yang rendah.3
Penelitian mempunyai peran yang amat penting. Kegiatan penelitian di
perguruan tinggi merupakan kunci utama dalam upaya mengembangkan ilmu
pengetahuan. Anggapan umum menyatakan bahwa pengabdian masyarakat
merupakan upaya pengalaman ilmu dan teknologi (Iptek) dan seni untuk
kepentingan masyarakat.3
Kinerja dosen diukur berdasarkan beban kerja dosen mencakup kegiatan
pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran,
melakukan evaluasi pembelajaran, membimbing dan melatih, melakukan

2

penelitian, melakukan pengabdian pada masyarakat dan melakukan tugas
tambahan. Beban kerja dosen sepadan dengan 12 satuan kredit semester (SKS)
dan sebanyak banyaknya 16 satuan kredit semester (SKS).3
Kinerja adalah tingkat keberhasilan seorang karyawan di dalam
menyelesaikan

pekerjaan. Penilaian kinerja berkenaan dengan seberapa baik


seseorang melakukan pekerjaan yang ditugaskan/diberikan. Penilaian kinerja
formal biasanya berlangsung dalam periode waktu tertentu sekali atau dua kali
setahun. 6
Kinerja (performance) dipengaruhi oleh tiga faktor: a) faktor individual
meliputi kemampuan dan keahlian, latar belakang, karakteristik/ demografis: usia,
jenis kelamin, status perkawinan, masa kerja dan pendidikan, b) faktor psikologi
meliputi persepsi, sikap, motivasi, kepuasan,

kepribadian, belajar; c) faktor

organisai meliputi kepemimpinan, imbalan, kondisi kerja, dan supervise .7,10
Kinerja akan merosot dengan meningkatnya usia, sedangkan
meningkatnya usia bagi tenaga professional maka akan meningkatkan kinerja.
Meningkatnya umur biasanya diimbangi dengan meningkatnya pengalaman 5
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting dalam
meningkatkan

kinerja


dosen.

Pendidikan

adalah

proses

seseorang

mengembangkan kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya
sehingga dia dapat memperoleh atau mengalami perkembangan kemampuan
sosial dan kemampuan individu yang optimal.
Motivasi adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong
keinginan individu untuk melakukan kegiatan–kegiatan tertentu, guna mencapai

3

suatu tujuan. Semakin tinggi motivasi seseorang, akan semakin kuat dorongan
yang timbul untuk bekerja lebih giat sehingga dapat meningkatkan kinerjanya.9

Kepuasan kerja merupakan keadaan emosional yang menyenangkan atau
tidak menyenangkan karyawan yang berhubungan dengan pekerjaannya. Semakin
tinggi tingkat kepuasan kerja maka semakin senang karyawan dalam
melaksanakan pekerjaannya yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerjanya.10
Berdasarkan studi pendahuluan bulan Oktober 2010 di Akademi
Kebidanan dan Akademi Keperawatan Mamba’ul’ Ulum Surakarta menunjukkan
data sebagai berikut: jumlah pengajar seluruhnya 62 orang yang terdiri dari 23
orang (37 %) bidan, 25 orang (40%) perawat , 14 (23%) orang non bidan dan non
keperawatan. Dari seluruh jumlah pengajar, 12 orang (19%) diantaranya
memenuhi kaulifikasi akademik

magister, sedang sisanya 50 orang (75 %)

berpendidikan S1, dan DIV. Jumlah peserta didik yang diampu rata – rata sekitar
300 -350 mahasiswa dari masing – masing akademi kebidanan dan keperawatan.
Usia dosen rata – rata adalah 32 tahun dengan rata – rata masa kerja 4 tahun.
Motivasi kerja dosen dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan tinggi
cukup rendah. Berdasarkan hasil wawancara mendalam terhadap 8 dosen tetap
menunjukkan bahwa tanggung jawab dosen dalam memberikan bimbingan kepada
mahasiswa kurang, keinginan untuk berprestasi rendah, minat untuk melakukan

penelitian dan pengabdian masyarakat sangat kurang. Pimpinan belum
memberikan penghargaan bagi dosen berprestasi.Tingkat kepuasan dosen cukup
rendah pada persiapan belajar mengajar yang telah dilakukan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.

4

Kinerja dosen cukup rendah, pada perencanaan proses belajar mengajar
di Akademi Kebidanan dan Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta berdasarkan
dokumen kurikulum 56% dosen tidak membuat RPP (Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran). Pembuatan silabi awal semester mengalami penurunan dari 58 %
pada tahun akademik 2007/2008 menjadi 43 % pada tahun akademik 2009/
20010.

Jumlah hasil penelitian yang dilakukan dosen tidak mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Rata – rata dosen hanya menghasilkan 1-2 judul
penelitian selama lima tahun terakhir. Persoalan lemahnya dalam bidang
penelitian ini, pada dasarnya merupakan masalah yang membutuhkan kajian
tersendiri dan cukup luas, karena masalah ini terkait dengan berbagai faktor.

Diantara faktor tersebut adalah; kemampuan dalam bidang metodologi, motivasi
melaksanakan penelitian, minat meneliti, sikap ilmiah, dan biaya. Hal ini juga
akan berpengaruh pada rendahnya kinerja dosen dalam pengabdian masyarakat
sebagai upaya pengalaman ilmu dan teknologi untuk kepentingan masyarakat.
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas maka tema sentral dalam
penelitian ini adalah: tinggi rendahnya kualitas mutu pendidikan sangat tergantung
pada bagaimana dosen dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang
terdiri dari pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, karena kinerja dosen merupakan penggerak (prime over) bagi
keberhasilan tujuan yang hendak dicapai oleh lembaga perguruan tingi. Kinerja
dosen dipengarui oleh faktor individu yang terdiri dari: usia, masa kerja dan
pendidikan. Faktor lain yaitu faktor psikologi yang terdiri dari motivasi dan
kepuasan kerja. Faktor individu yang akan berpengaruh terhadap kinerja dosen.

5

Bertambahnya umur dan masa kerja bagi tenaga professional maka akan
meningkatkan kinerja. Pendidikan yang tinggi akan meningkatkan kinerja dosen
2,5 kali dibanding dengan yang berpendidikan rendah.
Berdasarkan alasan tersebut selanjutnya perlu dilakukan penelitian

”Pengaruh Faktor Individu dan Faktor Psikologis Terhadap Kinerja Dosen Dalam
Melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi di Akademi Kebidanan dan
Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta tahun akademik 2010 / 2011.

1.2 Rumusan Masalah
Apakah ada pengaruh faktor individu (usia, masa kerja, pendidikan) dan
faktor psikologis (motivasi dan kepuasan) terhadap kinerja dosen dalam
melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi di Akademi Kebidanan dan
Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta tahun akademik 2010 / 2011?

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1

Tujuan Umum
Menganalisis pengaruh variabel individu (usia, masa kerja, pendidikan)

dan Variabel psikologis (motivasi dan kepuasan) terhadap kinerja dosen dalam
melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi di Akademi Kebidanan dan
Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta tahun akademik 2010 / 2011.


1.3.2

Tujuan Khusus

6

1.

Menganalisis pengaruh usia terhadap kinerja dosen Akademi Kebidanan
dan Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta.

2.

Menganalisis pengaruh pendidikan terhadap kinerja dosen Akademi
Kebidanan dan Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta.

3.

Menganalisis pengaruh masa kerja terhadap kinerja dosen Akademi
Kebidanan dan Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta.


4.

Menganalisis pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja dosen Akademi
Kebidanan dan Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta.

5.

Menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja dosen Akademi
Kebidanan dan Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta.

6.

Menganalisis pengaruh secara bersama – sama antara usia, pendidikan, masa
kerja, motivasi kerja, kepuasan kerja terhadap kinerja dosen Akademi
Kebidanan dan Keperawatan Mamba’ul Ulum Surakarta.

1.4 Kegunaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Ilmiah
Secara ilmiah hasil penelitian ini akan bermanfaat dalam pengembangan

teori, khususnya peningkatan motivasi dan kinerja dosen dalam
pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi
1.4.2. Kegunaan Praktis
Secara praktis penelitian ini bermanfaat untuk memberikan masukan dan
informasi yang dapat digunakan dalam pembuatan kebijakan dan strategi

7

penataan serta pengembangan dosen berkaitan dengan peningkatan kinerja
dosen dalam pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi.

8