Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Pe

Tugas Kelompok

Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen
Penelitian

Mata Kuliah
Dosen Pengampu

: Metode Penelitian
: Imam Suseno, S.E., M.Pd.
Disusun oleh:
Kelompok 4

1.
2.
3.
4.
5.

Muhammad Faizal
Rada Branasti

Firda Riandari
Imas Sulasti
Zahra U.

201312500277
201312500
201312500
201312500
201312500
R6C

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Jl. Nangka No. 58C (Jl. TB. Simatupang) Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan
Telp. (021)78835283 – 7818718 Fax. (021) 78835283
Website: http://www.unindra.ac.id E-mail: university@unindra.ac.id
Jakarta
2016


Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan hidayahnya, kepada tim penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian.
Penulis menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk
itu dalam kesempatan ini penulis mengaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian tim
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki
sehingga dapat selesai dengan baik. Oleh karena itu tim penulis dengan rendah hati
dan dengan tangan terbuka menerima masukan saran dan usul guna menyempurnakan
makalah ini.
Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
seluruh pembaca.
Jakarta, 30 Maret 2016

Tim Penulis


1

Daftar Isi

Kata Pengantar……………………………………………………………………... i
Daftar Isi…………………………………………………………………………….ii
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………….. 2
C. Tujuan……………………………………………………………………… 3
BAB II Pembahasan
A. Pengertian Pengumpulan Data……………………………………………... 4
B. Jenis-jenis Metode atau Instrumen Pengumpulan Data
1. Instrumen Tes…………………………………………………………... 5
2. Instrumen Non-test
a. Angket atau Kusioner……………………………………………….6
b. Wawancara atau Interview…………………………………………. 9
c. Observasi……………………………………………………………10
d. Dokumentasi……………………………………………………….. 12
BAB III Penutup

A. Simpulan…………………………………………………………………… 14
B. Saran………………………………………………………………………...15
Daftar Pustaka……………………………………………………………………… 16

2

BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran, agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan
masyarakat. Salah satu sumber daya manusia pendukung yang berperan dalam
peningkatan kualitas mutu pendidikan adalah guru.
Guru sebagai perangkat yang ikut terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan
dituntut profesional sehingga dapat melaksanakan pembelajaran yang relevan dan
inovatif. Oleh karena itu, guru dituntut menggunakan paradigma baru dalam
pembelajaran. Salah satunya yaitu pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student

Oriented). Pemahaman siswa tentang materi pelajaran yang diajarkan dapat dilihat
dari hasil belajar siswa. Kreativitas siswa akan muncul jika guru memberikan kepada
siswa agar mau mengembangkan pola pikirnya, mau mengemukakan ide-ide, kreatif,
dan inovatif dalam mengelola pelajaran
Pendidikan anak merupakan upaya melahirkan generasi berkualitas tinggi untuk
itu metode yang di terapkan harus mampu memotivasinya pada pemahaman hakikat
habluminallah dan habluminannas. Melalui metode tersebut maka anak akan

1

2

terperihala fitrahnya tanpa kehilangan eksistensinya sebagai manusia kecil yang
butuh akan pemahaman.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Pengumpulan Data?
2. Sebutkan jenis-jenis metode atau instrumen pengumpulan data!
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pengumpulan Data.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis metode atau instrumen pengumpulan data.


BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Pengumpulan data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam bentuk
hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan penelitian. Jawaban itu
masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud inilah dibutuhkan pengumpulan
data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh variabel-variabel yang ada dalam
hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
Sampel tersebut terdiri atas sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
Secara sederhana, pengumpulan data diartikan sebagai proses atau kegiatan yang
dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring berbagai fenomena, informasi
atau kondisi lokasi penelitian sesuai dengan lingkup penelitian.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:1630) bahwa metode penelitian adalah cara
yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya, sedangkan
instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, dan hasilnya lebih baik, dalam
arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.

Instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti
dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan

3

4

dipermudah olehnya. Instrumen pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat
digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Instumen sebagi alat bantu dalam
menggunakan metode pengumpulan data merupakan sarana yang dapat diwujudkan
dalam benda, misalnya tes, kusioner/angket, interview/wawancara, observasi, dan
dokumentasi.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:149) ada beberapa instrumen yang
namanya sama dengan metodenya, antara lain:

1. Instrumen untuk metode tes a\dalah tes atau soal tes;
2. Instrumen untuk metode angket atau kusioner adalah angket atau kusioner;
3. Instrumen untuk metode observasi adalah check-list;
4. Instrumen untuk metode dokumentasi adalah pedoman dokumen-tasi atau
dapat juga check-list.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa pengertian pengumpulan data dan
instrumen penelitian adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengungkap
berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat dengan menggunakan berbagai cara
dan metode agar proses ini berjalan secara sisitematis dan lebih dapat dipertanggung
jawabkan kevaliditasnya.
B. Jenis-jenis Metode atau Instrumen Pengumpulan Data
Secara garis besar dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu Tes dan Non-test
(bukan tes).

5

1. Instrumen Tes
Menurut Suharsimi Arikunto (2002:193) tes adalah serentetan
pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki
oleh individu atau kelompok. Dalam membicarakan tes ini akan disampaikan
sekaligus alat ukur lain yang sifatnya terstandar (standardized). Ditinjau dari
sasaran atau objek yang akan dievaluasi, maka dibedakan adanya beberapa
macam tes dan alat ukur lain.
a.


Tes kepribadian (personality test), yaitu tes yang digunakan untuk
mengungkap kepribadian seseorang. Yang diukur bisa self-concept,
kreativitas, disiplin, kemampuan khusus, dan sebagainya.

b. Tes bakat (aptitude test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau
mengetahui bakat seseorang.
c.

Tes intelegensi (intelligence test), yaitu tes yang digunakan untuk
mengadakan estimasi atau perkiraan terhadap tingkat intelektual
seseorang dengan cara memberikan berbagai tugas kepada orang yang
akan diukur intelegensinya.

d. Tes sikap (attitude test), yaitu alat yang digunakan untuk mengadakan
pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
e.

Tes minat (measures of interest), yaitu alat untuk menggali minat
seseorang terhadap sesuatu.


f.

Tes prestasi (achievement test), yaitu tes yang digunakan untuk
mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu.

6

Dalam menggunakan metode tes, peneliti menggunakan instrumen berupa
tes atau soal-soal tes. Soal tes terdiri dari banyak butir tes (item) yang masingmasing mengukur satu jenis variabel.
2. Instrumen Non-test (bukan tes)
a. Angket atau Kusioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya,
atau hal-hal yang ia ketahui. Kusioner dipakai untuk menyebut metode
maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kusioner,
instrumen yang dipakai adalah angket atau kusioner.
Kuesioner dapat dibedakan atas beberapa jenis, tergantung pada sudut
pandangan:
1) Dipandang dari cara menjawab, maka ada:

a) Kusioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada responden
untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
b) Kusioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggal memilih.
2) Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:
a) Kusioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.
b) Kusioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang
orang lain.
3) Dipandang dari bentuknya maka ada:
a) Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan
kuioner tertutup.
b) Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kusioner terbuka.

7

c) Check

list,

sebuah

daftar,

di

mana

responden

tinggal

membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai.
d) Rating-scale (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti
oleh

kolom-kolom

yang

menunjukkan

tingkatan-tingkatan

misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat setuju.
4) Keuntungan Kuesioner:
a) Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
b) Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
c) Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masingmasing, dan menurut waktu senggang responden.
d) Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak
malu-malu menjawab.
e) Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat
diberi pertanyaan yang benar-benar sama.
5) Kelemahan kuesioner:
a) Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada
pertanyaan yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang
untuk diberikan kembali kepadanya.
b) Seringkali sukar dicari validitasnya
c) Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan
sengaja memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
d) Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos. menurut
penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya
sangat rendah, hanya sekitar 20% (Anderson).
e) Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama, bahka kadangkadang ada yang terlalu lama sehingga terlambat.
Agar responden merasa dihargai, maka perlu memberikan surat pengantar.
Hal-hal yang harus ada dalam surat pengantar adalah:

8

1) Alamat responden, lengkap dengan jabatan.
2) Pengantar penyampaian angket.
3) Tujuan mengadakan penelitian.
4) Pentingnya penelitian dilakukan.
5) Pentingnya responden dalam penelitian.
6) Waktu pengisian angket.
7) Waktu dan tempat/alamat pengembalian angket.
8) Penyampaian hasil
9) Ucapan terima kasih kepada responden
10) Tanda tangan pengirim.
11) Nama jelas pengirim.
12) Tanggal pengiriman.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan angket atau kusioner terutama (b)
dan (c), peneliti perlu menyilang jawaban responden dengan data yang
diperoleh melalui metode lain. Istilahnya, peneliti mengatakan cross-check.
Contoh:
Peniliti mengadakan penelitian tentang kerajinan dan semangat kerja
karyawan X. Agar penelitian dapat meraih sejumlah besar responden, peneliti
menggunakan angket. Namun karena angket mengandung kelemahan, yakni
mungkin jawabannya kurang sesuai dengn keadaan sesungguhnya, peneliti
teknik lain untuk cross-check. Secara naluriah, setiap orang ingin tampak
baik. Keinginan ini dicapai dengan menutupi kejelakannya atau membesarbesarkan kebaikkanya. Waktu untuk menjawab angket sangat sempit, dan
responden tidak takut berbohong kepada peneliti karena hanya berjumpa saat
mengisi angket. Dalam berperilaku sehari-hari, responden tidak dapat lagi
berbohong. Perilakunya dapat dilaksanakan oleh temannya, maka peniliti
dapat bertanya informal kepada teman sejawat untuk cross-check tentang
kerajinan dan semangat kerja karyawan X.

9

b. Wawancara (Interview)
Interview yang sering disebut juga dengan wawancara atau kuesioer lisan
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk
memperoleh informasi dari terwawancara (interviewee). Interview digunakan
oleh peneliti untuk meneliti keadaan seseorang misalnya untuk mencari data
tentang variabel latar belakang murid, orang tua, pendidikan, perhatian, sikap
terhadap sesuatu.
Secara fisik interview dapat dibedakan atas interview terstruktur dan tidak
terstruktur. Pada umumnya interview terstruktur di luar negeri telah dibuat
terstandar. Seperti halnya kuesioner, interview terstruktur terdiri dari
serentetan pertanyaan di mana pewawancara tinggal memberikan check (√)
pada pilihan jawaban yang telah disiapkan. Interview terstandar ini kadangkadang disembunyikan oleh pewawncara, akan tetapi tidak sedikit pula yang
diperlihatkan kepada responden, bahkan respondenlah yang dipersilakan
memberikan tanda. Dalam keadaan terakhir, maka interview ini tidak ubahnya
sebagai kusioner saja.
Ditinjau dari pelaksanaannya, maka interview dibedakan atas:
1) Interview bebas (inguided interview), di mana pewawancara bebas
menanyakan apa saja, tetapi juga mengingat akan data apa yang akan
dikumpulkan.
2) Interview terpimpin (guided interview), di mana pewawancara
dengan membawa sederetan pertanyaan lengkap dan terperinci
seperti yang dimaksud dalam interview terstruktur.

10

3) Interview bebas dan terpimpin, yaitu antara kombinasi antara
interview bebas dan interview terpimpin.
Keunggulan teknik interview adalah:
1) Peneliti memiliki peluang atau kesempatan memeperoleh respon atau
jawaban yang relative tinggi dari responden
2) Peneliti dapat memebantu menjelaskan lebih, jika ternyata responden
mengalami kesulitan menjawab yang diakibatkan ketidak jelasan
pertanyaan
3) Peneliti dapat mengontrol jawaban responden secara lebih teliti
dengan mengamati reaksi atau tingkah laku yang diakibatkan oleh
pertanyaan dalam proses interview
4) Peneliti dapat memperoleh informasi yang tidak dapat diungkapkan
dengan cara kuesioner atau observasi.
c. Observasi
Di dalam pengertian psikologik, observasi atau yang disebut pula dengan
pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek
dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan
melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Apa
yang di katakan ini sebenarnya adalah pengamatan langsung. Di dalam artian
penelitian observasi dapat dilakuka dengan tes, kuesioner, rekaman gambar,
rekaman suara.
1) Observasi dapat di bagi menjadi 2 jenis yaitu:
a)

Observasi non-sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan
tidak menggunakan instrumen pengamatan.

b) Observasi sistematis yang dilakukan oleh pengamat dengan
menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan.

11

2) Sedangkan, observasi dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a)

Sign system digunakan sebagai instrumen pengamatan situasi
pengajaran sebagai sebuah potret sesuai pengajaran. Instrumen
tersebut berisi sederetan sub-variabel. Misalnya guru menerangkan,
guru menulis di papan tulis, guru bertanya kepada kelompok, guru
bertanya kepada seorang anak, guru menjawab, murid berteriak,dsb.
Setelah pengamatan dalam satu periode tertentu misalnya 5 menit,
semua kejadian yang telah muncul di cek. Kejadian yang muncul
lebih ari satu kali dalam satu periode pengamatan, hanya di cek satu
kali. Dengan demikian akan diperoeh gambar tentang apa kejadian
yang muncul dalam situasi pengajaran.

b) Category system adalah sistem pengamatan yang membatasi pada
sejumlah variabel misalnya pengamatan ingin mengetahui keaktivan
atau partisipasi murid dalam proes belajarmengajar. Dalam hal ini
pengamat hanya memperhatikan kejadian-kejadian yang masuk ke
dalam kategori keaktifan atau partisipasi murid misalnya: murid
bertanya, murid berdebat dengan guru, murid membahas pertanyaan,
dsb.
3) Dalam penelitian pendidikan, pengambilan data dengan menggunakan
metode observasi dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
a)

Observasi terbuka, yaitu pada posisi ini kehadiran peneliti dalam
menjalankan tugasnya di tengah-tengah kegiatan responden diketahui
secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi
interaksi secara langsung.

b) Observasi tertutup, yaitu pada kondisi ini kehadiran peneliti dalam
menjalankan misinya, yaitu mengambil data dari responden, tidak
diketahui responden yang bersangkutan.

12

c)

Observasi tidak langsung, yaitu pada kondisi inipeneliti dapat
melakukan pengambilan data dari responden walaupun mereka tidak
hadir secara langsung di tengah-tengah responden.

d. Dokumentasi
Dalam uraian tentang studi pendahulan, telah disinggung pula bahwa
sebagai objek yang diperhatikan (ditatap) dalam memperoleh informasi, kita
memperhatikan tiga macam sumber, yaitu tulisan (paper), tempat (place), dan
kertas atau orang (people). Dalam mengadakan penelitian yang bersumber
pada tulisan inilah kita telah menggunakan metode dokumentasi.
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen, yang artinya barang-barang
tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki
benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturanperaturan, notulen rapat, catatan harian, dsb. Metode dokumentasi dapat
dilaksanakan dengan:
1) Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang
akan dicari datanya.
2) Check-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya. Dalam
hal ini peneliti tinggal memberikan tanda atau tally setiap pemunculan
gejala yang dimaksud.
Dalam pengertian yang lebih luas, dokumen bukan hanya yang berwujud
tulisan saja, tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti dan
simbol-simbol. Metode dokumentasi ini dapat merupakan metode utama

13

apabila terdiri melakukan pendekatan analisis isi (content analysis). Untuk
penelitian dengan pendekatan lain pun metode dokumentasi juga mempunyai
kedudukan penting. Jika peniliti memang cermat dan mencari bukti-bukti dari
landasan hukum dan peraturan atau ketentuan, maka penggunaan metode
dokumentasi menjadi tidak terhindarkan.

BAB III
Penutup

A. Simpulan
Berdasarkan isi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. pengumpulan data dan instrumen penelitian adalah suatu proses yang
dilakukan untuk mengungkap berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat
dengan menggunakan berbagai cara dan metode agar proses ini berjalan
secara sisitematis dan lebih dapat dipertanggung jawabkan kevaliditasnya.
2. Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian, dilakukan dengan metode
tertentu sesuai dengan tujuannya. Dalam proses pengumpulan data tertentu
diperlukan sebuah alat atau instrumen pengumpulan data. Alat pengumpulan
data dapat dibedakan menjadi dua yaitu pertama alat pengumpulan data
dengan menggunakan metode tes dan non-test (bukan tes).
3. Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan
dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Tujuan yang diungkapkan dalam
bentuk hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap petanyaan
penelitian. Jawaban itu masih perlu diuji secara empiris, dan untuk maksud
inilah dibutuhkan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan ditentukan oleh
variabel-variabel yang ada dalam hipotesis. Data itu dikumpulkan oleh

14

sampel yang telah ditentukan sebelumnya. Sampel tersebut terdiri atas
sekumpulan unit analisis sebagai sasaran penelitian.
B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan rinci tentang makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih
banyak tertunda dapat dipertanggung jawabkan. Untuk saran bisa berisi kritik atau
saran terhadap penulisan juga bisa untuk menanggapi terhadap simpulan dari bahasan
makalah yang telah dijelaskan.

15

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.

16