KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN BANGKA SELATAN

BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN BANGKA SELATAN BAB

  6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI

KABUPATEN BANGKA SELATAN

6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN

  Berikut ini merupakan struktur organisasi SKPD terkait dengan persampahan. air limbah dan drainase Kabupaten Bangka Selatan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Bangka Selatan , Peraturan Bupati Nomor 52 Tahun 2008 tentang BP3MD (Badan Perencanaan Pembangunan dan penanaman Modal Daerah), Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2008 tentang DPU (Dinas Pekerjaan Umum), Peraturan Bupati Nomor 40 Tahun 2008 tentang Dinkes (Dinas Kebersihan), Peraturan Bupati Nomor 56 Tahun 2008 tentang BLH (Badan Lingkungan Hidup) Peraturan Bupati Nomor 58 Tahun 2008 tentang Kantor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, Peraturan Bupati Nomor 55 Tahun 2008 tentang Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa serta Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2008 tentang Kantor Sekretariat Daerah bagian Humas dan Protokol.

6.1.1 Kondisi Kelembagaan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bangka Selatan

  Perencanaan pembangunan daerah Kabupaten Bangka Selatan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bangka Selatan. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bangka Selatan merupakan unsur pendukung tugas kepala daerah yang melaksanakan urusan pemerintah daerah.

  Dalam pelaksanaan Tugas dan Fungsi, BAPPEDA dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang bertanggung jawab kepada Bupati Kabupaten Bangka Selatan melalui Sekretaris

  Daerah. Bappeda Kabupaten Bangka Selatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah dalam hal penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang Perencanaan Daerah Sedangkan Kepala Bappeda mempunyai tugas memimpin, mengoordinasikan dan melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan daerah dibidang Perencanaan Pembangunan Daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang diberikan oleh Bupati.

  Bappeda Kabupaten Bangka Selatan merupakan lembaga perencana atau pemikir bukan lembaga teknis atau pelaksana, sehingga perlu kemampuan untuk terus berinovasi agar dapat merumuskan kebijakan perencanaan yang semakin berkualitas, dinamis, inovatif, dan aspiratif sesuai dengan tujuan organisasi serta ketentuan yang berlaku.

  Bappeda Kabupaten Bangka Selatan berdasarkan Peraturan Daerah (perda) Nomor 21 Tahun 2008 tentang Pembentukan Susunan dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bangka Selatan mempunyai tugas pokok membantu kepala daerah dalam menyusun dan menentukan kebijakasanaan perencanaan pembangunan serta menilai hasil pelaksanaannya. Sedangkan fungsi Bappeda sebagai perangkat daerah adalah sebagai berikut:

  1. Menyusun Dokumen Induk Perencanaan Daerah seperti RPJP, RPJM, Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bangka Selatan.

  2. Menyusun Rencana Pembangunan Daerah baik yang akan dibiayai oleh APBD Kabupaten Bangka Selatan, maupun yang akan diusulkan pada APBD Propinsi Bangka Belitung dan Pusat.

  3. Melakukan koordinasi perencanaan di atara Badan/Dinas/Kantor/Bagian sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Selatan.

  4. Menyusun RAPBD bersama instansi terkait di bawah koordinasi sekretaríat Kabupaten Bangka Selatan.

  5. Menyusun laporan pertanggungjawaban Tahunan dan Akhir Masa Jabatan Kepala Daerah bersama instansi-instansi lanilla dibawah koordinasi Sekretariat Kabupaten Bangka Selatan.

  6. Melakukan koordinasi dan atau mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah.

  7. Memonitor dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan pembangunan daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dibidang perencanaan pembangunan daerah, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bangka Selatan memliki visi dan misi. Visi Bappeda yaitu “menjadi Institusi Perencana yang Menghasilkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang Berkualitas”. Sedang misi yang diemban adalah sebagai berikut:

  1. Merumuskan kebijakan makro untuk mendukung program pembangunan daerah;

  2. Mengembangkan sistem perencanaan pembangunan berdasarkan aspirasi masyarakat;

  3. Menciptakan koordinasi yang harmonis antar dinas/ instansi dalam perencanaan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah

  4. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia Perencana agar semakin profesional. Dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya, Kepala Bappeda dibantu oleh seorang sekretaris dan empat orang kepala bidang (Kabid) beserta staf. Sekretaris membawahi tiga orang Kepala Sub Bagian (Kasubag) yaitu Kasubag Perencanaan Kegiatan, Kasubag Keuangana dan Kasubag Umum. Sedangkan masing – masing kepala bidang bertanggung jawab kepada Kepala Badan dan membawahi beberapa Kepala Sub Bidang (Kasubid) sebagai berikut:

  1. Kepala Bidang (Kabid) Statistik dan Penelitian, terdiri atas 2 Sub Bidang: Kepala Sub Bidang (Kasubid) Statistik

   Kepala Sub Bidang (Kasubid) Penelitian 

  2. Kepala Bidang (Kabid) Ekonomi, terdiri atas 2 Sub Bidang: Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pengembangan Dunia Usaha

   Kepala Sub Bidang (Kasubid) Produksi dan Pertanian 

  3. Kepala Bidang (Kabid) Pemerintahan dan Kesejahteraan, terdiri atas 2 Sub Bidang: Kepala Sub Bidang (Kasubid) Pemerintahan

   Kepala Sub Bidang (Kasubid) Kesejahteraan 

  4. Kepala Bidang (Kabid) Fisik dan Prasarana, terdiri atas 2 Sub Bidang:

   Kepala Sub Bidang (Kasubid) Tata Ruang, Lingkungan dan Pertamanan  Unsur Bappeda yang melaksanakan tugas dibidang Ke-PU-an / Kecipta Karyaan adalah Bidang Fisik dan Prasarana. Bidang Fisik dan Prasarana mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Badan Bidang Perencanaan Pembangunan Fisik dan Prasarana meliputi penyusunan rencana serta pengendalian atas pelaksanaan pembangunan fisik dan prasarana. Sedangkan untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Fisik dan Prasarana Bappeda Kabupaten Bangka Selatan mempunyai fungsi :

  Kepala Sub Bidang (Kasubid) Sarana dan Prasarana

  1. Pengoordinasian an Penyusunan perencanaan pembangunan di bidang Fisik dan Prasarana

  2. Penetapan petunjuk pelaksanaan perencanaan dan pengendalian pembangunan di bidang Fisk dan Prasarana

  3. Pelaksanaan kerjasama pembangunan antar daerah kabupaten/kota dan antar daerah kabupaten/kota dengan swasta, dalam dan luar negeri dibidang Fisik dan Prasarana.

  4. Bimbingan supervisi dan konsultasi penyusunan rencana pembangunan dibidang Fisik dan Perencana.

  5. Pengendalian pembangunan dibidang fisik dan Prasarana. Dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya Bidang Fisik dan Parasarana dibantu oleh Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan Sub Bidang Sarana dan Prasarana.

  Masing-masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.

6.1.2 Kondisi Kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan

  Penanganan prasarana dan sarana bidang keciptakaryaan di Kabupaten Bangka Selatan dilaksanakan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2008 tentang DPU (Dinas Pekerjaan Umum) tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan sesuai dengan kewenangan desentralisasi daerah.

  Sebagai unsur pelaksana, maka Dinas Pekerjaan Umum selalu melakukan upaya penyesuaian (Adjusment) sejalan dengan besaran pada tingkat kebutuhan pelayanan yang menjadi tuntutan masyarakat Kabupaten Bangka Selatan. Berdasarkan hal tersebut maka pola kebijaksanaan pelayanan organisasi yang akan dilaksanakan adalah kebijaksanaan pelayanan terhadap masyarakat secara lebih profesional sesuai dengan tingkat kebutahan pelayanan yang dibutuhkan masyarakat Kabupaten Bangka Selatan.

  Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan sebagai berikut :

  1. Perumusan kebijakan teknis dibidang Bina Marga, Cipta Karya, dan Pengairan/Irigasi

  2. Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan dan Pelayanan Umum sesuai dengan lingkup pekerjaanya.

  3. Pembinaan dan Pelaksanaan Tugas sesuai dengnan lingkup tugasnya

  4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya Oleh karenanya pola kebijaksanaan program Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan lebih diarahkan pada upaya-upaya mengoptimalkan fungsi pelayanan dan perencanaan, pelaksanaan serta pengendalian pembangunan dibidang kebina margaan, perumahan pemukiman dan penyehatan lingkungan sesuai dengan perangkat peraturan dan perundang-undangan yang berlaku guna mengarahkan dan mengendalikan agar pelaksanaan pembangunan terkendali serta terarah sesuai dengan apa yang dicita- citakan. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan yang tertuang didalam Surat Keputusan Bupati Kabupaten Bangka Selatan Peraturan Bupati Nomor 43 Tahun 2008 tentang Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan mempunyai Tugas menyelenggarakan sebagian urusan Rumah Tangga Daerah di Bidang Bina Marga dan Pemukiman berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh Kepala Daerah dan mengacu kepada perundang-undangan yang berlaku. Untuk mendukung dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan maka dilakukan distribusi tugas, wewenang dan tanggung jawab Sekretaris, Kepada Bidang dan Kepala Seksi serta Unit Pelaksana Teknis. Susunan Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Struktur

  Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan adalah sebagai berikut: a) Sekretariat

  b) Bidang Tata Ruang

  c) Bidang KPK

  d) Bidang Bina Marga

  e) Bidang Cipta Karya

  f) Bidang Sumber Pengairan

  g) Unit Pelaksana Teknis

  h) Kelompok Jabatan Fungsional Setiap Bidang di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan memiliki bidang tugas tertentu dalam menjunjang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan. Masing – masing Bidang terdiri atas beberapa seksi yang membidangi bidang tugas tertentu. Bidang yang ada di lingkungan Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bangka Selatan adalah sebagai berikut :

  1. Sekretariat :

  a) Sub Bagian Penyusunan Program, Monitoring dan Evaluasi

  b) Sub Bagian Umum Kepegawaian

  c) Sub Bagian Keuangan

  2. Bidang Tata Ruang :

  a) Seksi Penataan Ruang

  b) Seksi Pemetaan dan Pendataan

  c) Seksi Jasa Konstruksi

  3. Bidang Bina KPK :

  d) Seksi Kebersihan

  e) Seksi Pertamanan

  f) Seksi Kebakaran

  4. Bidang Bina Marga : g) Seksi Jalan dan Jembatan

  h) Seksi Pemeliharaan/Rehabilitasi Jalan dan Jembatan i) Seksi Peralatan Pengujian

  5. Bidang Cipta Karya :

  a) Seksi Tata Bangunan

  b) Seksi Teknik Penyehatan

  c) Seksi Perijinan

  6. Bidang Sumber Pengairan :

  a) Seksi Perencanaan dan Program Pengairan

  b) Seksi Pelaksanaan Jaringan Pengairan

  c) Seksi Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Pengairan

KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN SEKRETARIAT FUNGSIONAL

  DAN PELAPORAN KEUANGAN UMUM KEPEGAWAIAN BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG KPK CIPTA KARYA PENGAIRAN TATA RUANG BINA MARGA SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI Kebersihan Tata Bangunan

  

Penataan Ruang Banting Perencanaan & Program

Jalan & Jembatan Pengairan SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI

  SEKSI

Pertamanan Teknik Penyehatan

Pendataan & Pemetaan Pemeliharaan/ Rehabilitasi Pelaksanaan Jaringan

Pengairan

  Jalan & Jembatan SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI

  SEKSI Kebakaran Perijinan O & P Jaringan Pengairan Jasa Konstruksi Peralatan & Pengujian

UPT PAM

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Kab. Bangka Selatan

6.1.3 Kondisi Kelembagaan Dinas Kebersihan Kabupaten Bangka Selatan

  2. Sekretariat

  c) Seksi pengamanan sampah dan tinja.

  b) Seksi Pemeliharaan Peralatan.

  3. Bidang Kebersihan a) Seksi Operasional kebersihan.

  c) Sub Bagian Keuangan

  b) Sub BagianPenyusunan Program, Monitoring dan Evaluasi

  a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

  Susunan Organisasi Dinas Kebersihan dan Keindahan Kota sebagaimana diatur dalam Surat Keputusan Bupati Nomor 40 Tahun 2008 Tentang Struktur Organisasi dan Tata Ketja Dinas Kebersihan Kabupaten Bangka Selatan adalah sebagai berikut:

  1. Kepala Dinas Kepala Dinas Kebersihan membawahi 1 (satu) orang Seketaris dan 4 (empat) orang Kepala Bidang (Kabid), Unit Pelaksana Teknis, Kelompok Jabatan Fungsional yaitu:

  f) Unit Pelaksana Teknis

  e) Bidang Pertamanan

  d) Bidang Pendapatan

  c) Bidang Penerangan Jalan dan Pemakaman

  b) Bidang Kebersihan

  a) Sekretariat

  g) Kelompok Jabatan Fungsional Setiap Bidang di lingkungan Dinas Kebersihan Kabupaten Bangka Selatan memiliki bidang tugas tertentu dalam menjunjang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebersihan Kabupaten Bangka Selatan. Masing – masing Bidang terdiri atas beberapa seksi yang membidangi bidang tugas tertentu. Bidang yang ada di lingkungan Dinas Kebersihan dan PertamananKabupaten Bangka Selatan adalah sebagai berikut :

  4. Bidang Penerangan Jalan dan Pemakaman, terdiri dari :

  a) Seksi Penerangan Jalan

  b) Seksi Dekorasi

  c) Seksi Pemakaman

  5. Bidang Pertamanan, terdiri dari :

  a) Seksi Pertamanan

  b) Seksi Penghijauan

  c) Seksi Pembibitan

  6. Bidang Pendapatan, terdiri dari :

  a) Seksi Penetapan

  b) Seksi Pemungutan

  c) Seksi Pembukuan dan Pelaporan

  7. Unit Pelaksana Teknis

  8. Kelompok Jabatan Fungsional Di dalam kerangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam bidang kebersihan dan keindahan kota, maka dibutuhkan beberapa sarana dan prasarana pendukung terhadap pelaksanaan tugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bangka Selatan, diantaranya meliputi Struktur Organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) serta sarana dan prasarana penunjang operasinal kebersihan.

  9. Sumber Daya Manusia Secara struktural, instansi yang menangani masalah pengelolaan persampahan diKabupaten Bangka Selatan adalah Dinas Kebersihan dan PertamananKabupaten Bangka Selatan. Kedudukan, tugas pokok dan fungsi Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Bangka Selatan diatur dalam Peraturan Daerah yaitu Peraturan Bupati Bangka Selatan No. 40 tahun 2008. Tugas pokok dan fungsi Dinas Kebersihan dan PertamananKabupaten Bangka Selatan yaitu : 1) Tugas pokok

  Tugas pokok Dinas Kebersihan Kabupaten Bangka Selatan adalah melaksanakan kewenangan pemerintah daerah kota dibidang kebersihan, Pertamanan,

  Penghijauan, Penerangan Jalan, Dekorasi Kota berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan. 2) Fungsi

  Adapun untuk menyelenggarakan Tugas Pokok tesebut, maka Dinas Kebersihan Kabupaten Bangka Selatan mempunyai Fungsi sebagai berikut:

  a. Perumusan kebijakan teknis di bidang kebersihan, Pertamanan, Penghijauan, Penerangan Jalan, Dekorasi Kota berdasarkan azas otonomi dan tugas pembantuan b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingku tugasnya

  d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas fungsinya. Untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi dalam bidang Kebersihan Kabupaten Bangka Selatan, maka beberapa sarana dan prasarana pendukung terhadap pelaksanaan tugas Dinas Kebersihan Kabupaten Bangka Selatan, diantaranya Struktur Organisasi, Sumber Daya Manusia (SDM) serta Sarana dan prasarana penunjang perkantoran lainnya.

6.1.4 Badan Lingkungan Hidup

  1. Kedudukan Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Bangka Selatan merupakan instansi yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Bupati Bangka selatan Nomor 56 Tahun 2008 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Lingkungan Hidup DaerahKabupaten Bangka Selatan. Badan Lingkungan Hidup DaerahKabupaten Bangka Selatan merupakan suatu lembaga teknis pelaksana tugas Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan yang dipimpin oleh kepala yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati

  2. Tugas Pokok dan Fungsi Badan Lingkungan Hidup Tugas pokok Badan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Bangka Selatan adalah Melaksanakan sebagian urusan pemerintah daerah dalam hal penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daeah dibidang pengelolaan dan pengendalian lingkungan. Dalam melaksanakan tugas pokok, Badan Lingkungan Hidup DaerahKabupaten Bangka Selatan menyelenggarakan fungsi :

  a. Perumusan kebijakan Teknis dibidang Pegelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup

  b. Pemberian dukunngan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan lingkungan tugasnya c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya.

  d. Pengkoordinasian dalam penyusunan program, penngawasan, pemantauan dan evaluasi dibidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan hidup lintas sektoral

  e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya

  3. Struktur Organisasi Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Bangka Selatan terdiri atas :

  1. Kepala Badan Kepala Badan mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan dan melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah dibidang Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup, sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku dan kebijakan yang diberikan oleh Bupati.

  2. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang kesekretariatan, Sekretariat dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Kepala Badan. Sekretariat BLH terdiri atas tiga sub bagian, yaitu:

   Sub Bagian Program  Sub Bagian Keuangan

   Sub Bagian Umum dan Keuangan

  3. Bidang Pengawasan dan Pengendalian dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup

  Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang pengawasan, pengendalian dan Penegakan Hukum Lingkungan yang meliputi Pelaksanaan Teknis, Pembinaan, Koordinasi Pengawasan, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup serta Pembinaan dan Penegakan Hukum Lingkungan. Bidang Pengawasan dan Pengendalian dan Penegakan Hukum Lingkungan dipimpin oleh seorang kepala bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada kepala BLH. Bidang ini terdiri atas dua Sub Bidang yaitu:

   Lingkungan Hidup Sub Bidang Pembinaan dan Penegakan Hukum Lingkungan Hidup  Masing masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

  Sub Bidang Pengawasan, Pengendalian, Pencemaran dan Kerusakan

  4. Bidang Penataan dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup Bidang Penataan dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup mempunyai tugas badan dibidang penataan dan pemanfaatan lingkungan hidup meliputi pelaksanaan teknis, koordinasi penataan dan pemanfaatan lingkungan hidup. Bidang penataan dan pemanfaatan lingkungan hidup dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala BLH.

  Bidang Penataan dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup terdiri atas Dua Sub Bidang, yaitu:

   Sub Bidang Penataan Lingkungan Sub Bidang Pemanfaatan Lingkungan  Masing masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

5. Bidang Pertambangan dan energi

  Bidang Pertanbangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidng Pertambangan dan Energi meliputi Pelaksanaan Teknis, Pembinaan, Koordinasi, Penelitian dan Pengembangan serta pengusahaan pertambangan dan energi. Bidang ini dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala BLH Bidang Pertambangan terdiri atas dua Sub Bidang, yaitu:

    Sub Bidang Pengusahaan Pertambangan dan Energi

  Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan Pertambangan dan Energi

  Masing masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

  6. Bidang Konservasi dan Mitra Lingkungan Hidup

  Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas badan dibidang Konservasi Sumber Daya Alam dan Mitra Lingkungan meliputi Pelaksanaan Teknis, Pembinaan, Koordinasi, Konservasi, Rehabilitas Lingkungan Hidup dan Mitra Lingkungan. Bidang Konservasi dan Mitra Lingkungan ini dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala BPPLH. Bidang Konservasi dan Mitra Lingkungan terdiri atas dua Sub Bidang, yaitu:

  Sub Bidang Konservasi dan Rehabilitasi Sumber Daya Alam

   Sub Bidang Mitra Lingkungan  Masing masing Sub Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Bidang.

  7. Unit Pelaksana Teknis

  Unit Pelaksana Teknis yang telah dbentuk adalah Unit Pelaksana Teknis Laboraorium Lingkungan Hidup berdasarkan Peraturan Bupati Bangka selatan Nomor 56 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis (UPT) Laboratorium Lingkungan Hidup pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Selatan.

  UPT Laboratorium Lingkungan terdiri dari Kepala UPT yang membawahi seorang Kasubbag Tata Usaha. Kepala UPT bertanggungjawab kepada Kepala BPPLH.

6.2 KERANGKA REGULASI

  Dalam Upaya mengatasi permasalahan dibidang PU-Keciptakaryaan di Kabupaten Bangka Selatan tentunya tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan melainkan juga dilakukan dengan membangun komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak antara lain dengan pihak Swasta dan BUMN / BUMD, Perguruan Tinggi, , Lembaga Swadaya Masyarakat dan Tim Perencanaan Pembangunan Kecamatan se Kabupaten Bangka Selatan. Hal ini mengingat keterbatasan dana dan kemampuan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan.

  Dalam upaya memenuhi kebutuhan akan sarana dan prasarana kota, berbagai terobosan dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dengan pihak swasta dan BUMN / BUMD dengan memanfaatkan pola Cost Social Responsibity (CSR) yang dimiliki serta berupaya untuk menarik investor yang berkualitas sebanyak mungkin untuk menanamkan modalnya di Bangka Selatan khususnya menyangkut penyediaan infrastruktur kota, dengan mengacu pada kebijakaan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan sebagaimana tertuang dalam dokumen perencanaan yang ada seperti Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bangka Selatan, dan studi – studi lain yang telah dilakukan.

  Komponen lain yang penting dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bangka Selatan adalah keberadaan Tim Perencanaan Pembangunan Kecamatan (TPPK) se- Kabupaten Bangka Selatan. Tim Perencanaan Pembangunan Kecamatan se-Kabupaten Bangka Selatan yang membantu pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam menjaring aspirasi masyarakat akan kebutuhan sarana dan prasarana Kota di wilayahnya masing- masing. Dimana TPPK ini yang menyusun perencanaan khususnya dibidang fisik dan prasarana yang kemudian untuk diteruskan dalam mekanisme penyusunan Rencana Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (RAPBD) Bangka Selatan sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembangunan di Kabupaten Bangka Selatan.

6.2.1 Analisis Permasalahan

  Permasalahan kelembagaan yang dihadapi antara lain masih terbatasnya tingkat pendidikan, pengetahuan dan ketrampilan dari aparatur / sumber daya manusia (SDM) yang menangani / mengelola Bidang Cipta Karya di Kabupaten Bangka Selatan. Peningkatan pendidikan formal para aparatur, kursus singkat, pelatihan dan pemberdayaan masyarakat dalam penanganan sarana dan prasarana keciptakaryaan masih sangat dibutuhkan dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity

building) sehingga kualitas SDM Bidang Cipta Karya semakin tahun semakin meningkat.

Permasalahan menyangkut optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas dan Instansi terkait di Kabupaten Bangka Selatan perlu mendapat perhatian. Mekanisme Pelaksanaan Pembangunan di Kabupaten Bangka Selatan tentunya terkait dengan proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan. Hal ini tentunya tidak terlepas dari mekanisme dan proses yang harus dilalui dari setiap proses tersebut. Perencanaan, pelaksanaan dan Pengawasan Pembangunan khususnya dibidang Ke-Pu / Keciptakaryaan ini tentunya harus didukung oleh sumberdaya manusia yang profesional dalam menjalankan tugas, fungsi dan tanggungjawabnya. Ketersediaan tenaga teknis baik kualitas maupun dari segi kuantitasnya di lingkungan pemerintah Kabupaten Bangka Selatan merupakan kendala dan permasalahan yang perlu mendapat perhatian. Mengingat masiht terbatasnya tenaga teknis yang menangani dibidang Ke-PU / Keciptakaryaan. Selain masih terbatasnya SDM Bidang Cipta Karya, prasarana dan sarana kerja juga masih terbatas seperti: ruang kerja, perangkat komputer, perangkat survey, kendaraan operasional sebagainya. Keterbatasan SDM dan sarana menyebabkan belum optimalnya dalam pelaksanaan kerja. Hal ini juga yang menjadi kendala bagi pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam mengatasi permasalahan dibidang KePU-Ciptakaryaan.

  

Tabel 6-1 Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Masalah Kelembagaan

Kabupaten Bangka Selatan

Faktor Internal

No. Kekuatan (Strangths) No. Kelemahan (Weaknesses)

  

S1 Adanya Ketersediaan SDM yang memadai W1 Masih kurangnya data dan informasi bahan

perencanaan dibidang KePU-an

S2 Adanya kewenangan yang jelas untuk W2 Masih Rendahnya kualitas/ Kemampuan SDM

melakukan proses perencanaan dibidang Aparatur dalam menganalisis dan menyusun

  KePU-an perencanaan dibidang KePU-an

S3 Adanya Pedoman tentang Proses dan Masih kurangnya sarana dan prasana pendukung

Sistem Perencanan perencanaan dibidang KePU-an

  

Faktor Eksternal

No. No. Peluang (Opportunity) Tantangan (Threat)

O1 Adanya peningkatan kemajuan teknologi T1 Menurunnya penghargaan dan partisifasi informasi masyarakat / stakesholder dalam proses perencanaan dibidang KePU-an

O2 Adanya dukungan perguruan tinggi dan T2 Adanya intervensi kekuasaan dalam proses kelembagaan yang berkompeten dalam perencanaan dibidang Ke-PU-an proses perencanaan dibidang Ke-PU-an O3 Adanya peningkatan ketersediaan pendidikan dan latihan aparatur perencanaan dibidang KePU-an T3 Masih adanya ego sektoral dan ego wilayah dalam proses perencanaan dibidang KePU-an

  

Tabel 6-2 Faktor Faktor Kunci Keberhasilan

Faktor Kunci Keberhasilan Internal

No. Kekuatan (Strengths) No. Kelemahan (Weaknesses)

  1 Adanya kewenangan yang jelas untuk melakukan proses perencanaan dibidang KePU-an

  1 Masih Rendahnya kualitas / Kemampuan SDM Aparatur dalam menganalisis dan menyusun perencanaan pembangunan

  2 Adanya Pedoman tentang Sistem dan Prosedur Penyusunan Perencanaan pembangunan

  2 Masih kurangnya data dan informasi bahan perencanaan pembangunan

Faktor Kunci Eksternal

No Peluang (Opportunities) No Ancaman (Threats)

  1 Adanya peningkatan ketersediaan pendidikan dan latihan aparatur perencanaan pembangunan

  1 Menurunnya penghargaan dan pertisipasi masyarakat/ stakerholder dalam proses perencanaan pembangunan

  2 Adanya peningkatan kemajuan teknologi informasi

  2 Adanya intervensi kekuasaan dalam proses perencanaan pembangunan

6.2.2 Usulan Program

  Usulan program dalam pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) Bidang Cipta Karya di Kabupaten Bangka Selatan ditekankan pada pelatihan dan kursus singkat, antara lain pendidikan dan pelatihan di bidang pengelolaan persampahan, air minum, dan bangunan gedung. sehingga diharapkan sampai tahun 2021 atau selama 5 (lima) tahun kedepan ada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dengan adanya peningkatan kapasitas SDM Bidang Cipta Karya ini diharapkan akan dapat diimplementasikan dalam aktivitas kerja dan pelayanan ke masyarakat.

  Berdasarkan hasil analisa terhadap permasalahan kelembagaan di atas, maka sasaran untuk mencapai tujuan adalah sebagai berikut:

   Tersedianya aparatur dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang memadai untuk melaksanakan perencanaan dan pembangunan di bidang PU/Keciptakaryaan.

   Tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang pelaksanaan tugas kelembagaan daerah di Kabupaten Bangka Selatan.

   Terlaksananya sistem perencanaan pembangunan daerah yang partisipatif.

   kebutuhan, dan aspirasi masyarakat. Berdasarkan analisis faktor – faktor internal dan eksternal melalui formulasi Analissi SWOT dengan pemberdayaan sumber daya dan faktor-faktor kunci keberhasilan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam upaya untuk menangani permasalahan dibidang KePU-Ciptakaryaan dilakukan melalui:

  Tersedianya program-program pembangunan daerah yang sesuai dengan potensi,

A. Kebijakan

  Kebijakan yang ditetapkan yaitu: Peningkatan kualitas aparatur dibidang PU-Keciptakaryaan.

   Meningkatkanketersediaan sarana dan prasarana pendukung.

   B. Strategi

  Strategi yang dilakukan dalam peningkatan kapasitas kelembagan daerah yaitu :

  a. Strategi Peningkatan Peran SDM dengan implementasi yaitu memberikan

  dorongan kepada SDM untuk berani mencoba mengambil bagian dalam proses pembaharuan yang dilakukan organisasinya.

  b. Strategi Pembaharuan dengan implementasi yaitu memberikan tantangan bagi SDM untuk dapat bergerak dan termotivasi dalam proses pembaharuan.

  c. Strategi Peningkatan Kesempatan / Peluang dengan implementasi yaitu

  memberikan peluang bagi SDM untuk terlibat dan mengambil peran dalam proses pembaharuan.

  d. Strategi Pendidikan dan Latihan dengan implementasi yaitu memberikan

  kesempatan bagi SDM untuk mengikuti pelatihan dan bimbingan dalam mencoba melaksanakan suatu inovasi.

  e. Strategi Pemberian Penghargaan yang implementasinya dengan menyediakan

  penghargaan yang tepat untuk setia keberhasilan dalam melaksanakan atau mencoba suatu pembaharuan.

C. Program a. Program Peningkatan Pendidikan dan Latihan dibidang PU-Keciptakaryaan.

  b. Program Pengembangan Sistem Informasi Potensi Pembangunan Kabupaten Bangka Selatan. c. Pengembangan Prasarana dan Sarana Pendukung Perencanaan Pembangunan D.

   Kegiatan

  a. Program Peningkatan Pendidikan dan Latihan dibidang PU-Keciptakaryaan antara lain:

   Pendidikan dan Latihan, Kursus dan seminar tentang Tata Ruang, Pu- Keciptakaryaan, Amdal,

   Keciptakaryaan, Pengelolaan Lingkungan Hidup.

  Desiminasi dan Sosialisasi Peraturan dibidang Tata Ruang, Pu-

   b. Kegiatan Program Pengembangan Sistem Informasi Potensi Pembangunan Kabupaten Bangka Selatan g antara lain:

  Pengawasan dan Monitoring

   Penyusunan data base potensi pembangunan dibidang PU-Keciptakaryaan. Penyusunan dokumen perencanaan.

   c. Kegiatan Pengembangan Prasarana dan Sarana Pendukung Perencanaan Pembangunan, antara lain: Penyediaan sarana dan prasarana kantor.

   Penyediaan sarana pendukung perencanaan pembangunan daerah

   6.2.3 Usulan Sistem Prosedur Antar Instansi

  1. Kedudukan Fungsi, Tugas Dalam Pelaksanaan RPIJM

  Kedudukan, fungsi, tugas dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2017 – 2021 adalah sebagai acuan/ pedoman dalam pelaksanaan program/ kegiatan Bidang Cipta Karya dalam kurun waktu 5 (lima) tahun kedepan.

  Dokumen RPIJM ini merupakan satu kesatuan dengan dokumen perencanaan yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan selama ini dengan memperhatikan tugas, pokok dan fungsi dari masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

  2. Diagram Hubungan Antar Instansi

  Dalam pelaksanaan RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Bangka Selatan 2017 – 2021 ini melibatkan banyak instansi terkait, baik dari sisi perencanaan, keuangan, pengendalian program/ kegiatan dan pelaksanaan di lapangan. Dinas teknis / Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani Bidang Cipta Karya di Kabupaten Bangka Selatan adalah Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bangka Selatan.

3. Format Umum Rencana Tindakan Peningkatan Kelembagaan

  Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas (capacity building) di bidang keciptakaryaan perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang menangani bidang keciptakaryaan tersebut. Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursus teknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan profesionalisme aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPIJM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

  

Tabel 6-3 Matriks Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan Arah Regulasi dan Substansi Unit Berdasarkan Unit Target Atau Kebutuhan Arahan Penanggung Evaluasi Regulasi Terkait/Institusi Penyelesaian Regulasi Regulasi Jawab Eksisting, Kajian dan Penelitian

  Sumber : Hasil Analisis Tahun 2017

Dokumen yang terkait

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 27 TAHUN 2007 TENTANG PELARANGAN PENGEDARAN DAN PENJUALAN MINUMAN BERALKOHOL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANGKA SELATAN

0 0 10

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PEWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN dan BUPATI BANGKA SELATAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TENTANG PAJAK REKLAME

0 0 15

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

0 0 28

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 21 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG BANGUNAN DAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN

0 0 56

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2009 NOMOR 7 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN REKLAME

0 1 14

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2006 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2006 TENTANG RETRIBUSI PARKIR

0 0 16

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2008 NOMOR 3 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG RETRIBUSI IZIN GANGGUAN

0 0 12

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA SELATAN NOMOR 33 TAHUN 2007 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

0 0 14

6.1 KERANGKA KELEMBAGAAN - DOCRPIJM 01f5e8387d BAB VI6. BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN ATAU KOTA

0 0 10

BAB VI KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN MOJOKERTO - DOCRPIJM 0159498aac BAB VI006. Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Mojokerto

0 0 43