Bab VII Pengembangan Sistem Basis Data

  Tujuan Instruksional Umum  Mahasiswa dapat mengerti Pengembangan Sistem Basis Data. Tujuan Instruksional Khusus  Mahasiswa dapat mengerti tentang tujuan pengembangan sistem basis data.Mahasiswa dapat mengerti tentang langkah pengembangan sistem basis data.Mahasiswa dapat mengerti tentang analisis kelayakan pengembangan basis data.Mahasiswa dapat mengerti perhitungan manfaat aplikasi sistem basis data secara kuantitatif.Mahasiswa dapat mengerti analisi biaya manfaat dari alternatif desain sistem basis data.Mahasiswa dapat mengerti kelemahan pendekatan sistem basis data.

  BAB

  7

PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA

  2. Pemeliharaan integritas data.

  3. Proteksi data dari kerusakan dan penggunaan yang ilegal.

  4. Penyediaan sarana untuk penggunaan bersama (hare).

  5. Penyediaan sarana kerelasian antar data (interelated data).

  7.1 Tujuan Pengembangan Sistem Basis Data

  7. Menghilangkan ketergantungan data pada program–program aplikasi (data independence).

  8. Menstandarkan definisi–definisi rinci data (data item).

  9. Meningkatkan produktivitas personal sistem informasi.

  7.2 Langkah Pengembangan Sistem Basis Data

  Proyek pengembangan sistem basis data bukan hanya sekedar menyusun file–file yang diperlukan untuk disimpan sebagai basis data, tetapi juga termasuk di dalamya mengatur bagaimana agar basis data tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal

  1. Penyediaan sarana akses yang fleksibel.

  Tujuan pengembangan sistem basis data berhubungan dengan masalah–masalah yang timbul dalam file basis data. Tujuan sistem basis data meliputi :

  6. Minimalisasi kerangkapan data (data redudancy). oleh pemakai untuk memenuhi kebutuhan datanya. Jadi proyek pengembangan sistem basis data meliputi pengembangan file basis data, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) dan menyiapkan personal–personal yang akan terlibat benar.

  Adapun tahap–tahap utama dalam proyek pengembangan sistem basis data dapat terdiri atas tiga atau lima tahap.

  a. Pengembangan Sistem Basis Data yang terdiri 3 Tahapan Pengembangan sistem basis data yang terdiri dari 3 tahapan adalah sebagai berikut :

  1. Analisis

  Tahapan analisis, meliputi beberapa langkah, yaitu :

  1. Menentukan masalah utama dan lingkup sistem

  2. Mengumpulkan fakta yang berhubungan dengan masalah

  3. Menganalisa fakta–fakta

  4. Menentukan alternatif pemecahan yang mungkin

  5. Memilih alternatif pemecahan masalah

  6. Pembuatan studi kelayakan

  7. Laporan ke manajemen

  2. Desain/Perancangan

  Tahapan perancangan, meliputi beberapa langkah, yaitu :

  1. Review kebutuhan

  2. Desain umum

  3. Desain terinci, meliputi :

  a. Desain input

  b. Desain proses

  c. Desan output

  d. Desain basis data

  e. Desain dialog

  4. Laporan ke manajemen

  3. Implementasi

  Tahapan implemetasi, meliputi beberapa langkah, yaitu :

  1. Review desain

  2. Penjadwalan tugas pengembangan

  3. Coding program

  4. Testing program, meliputi :

  a. Testing modul

  b. Testing menyeluruh

  5. Pelatihan petugas

  6. Konversi sistem

  7. Laporan ke manajemen b. Pengembangan Sistem Basis Data yang terdiri 5 Tahapan Pengembangan sistem basis data yang terdiri dari 5 tahapan adalah sebagai

  1. Perencanaan

  Perencanaan merupakan tahap paling awal yang memberikan pedoman dalam melakukan langkah selanjutnya. Tahap perencanaan meliputi kegiatan sebagai berikut :

  1. Mengenali masalah

  2. Menentukan masalah

  3. Menentukan tujuan

  4. Mengenali kendala

  5. Studi kelayakan

  6. Laporan ke manajemen

  2. Analisis

  Analisis sistem (system analysis) merupakan tahap setelah perencanaan sebelum perancangan. Analisis sistem sangat menentukan keberhasilan pengembangan sistem basis data, karena kesalahan dalam tahap ini akan mempengaruhi langkah pengembangan selanjutnya. Bagan alir sistem akan digambarkan dalam tahap ini sebagai alat komunikasi antara analis sistem dan pemakai, serta personil yang terlibat di dalam tim. Tahap analisis sistem meliputi kegiatan sebagai berikut :

  1. Menenentukan kebutuhan informasi

  2. Menentukan kriteria kinerja sistem

  3. Laporan ke manajemen

  3. Desain/Perancangan

  Tahap setelah analisis sistem adalah perancangan sistem (systems design), yaitu bagaimana membentuk sistem baru yang diinginkan. Tahap perancangan berupaya menentukan dan menggambarkan bagimana suatu sistem akan dapat menyelesaikan suatu permasalahan. Tahap perancangan sistem merupakan tahap pemasukan ide atau gagasan guna memenuhi tujuan pengembangan sistem basis data sebagai persiapan untuk rancang bangun implementasi. Perancangan sistem dapat diartikan sebagai :

  1. Tahap setelah analisis sistem

  2. Pendefinisian kebutuhan fungsional

  3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi

  4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem akan dibentuk

  5. Penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

  6. Tahap yang menyangkut konfigurasi komponen perangkat lunak dan perangkat keras sistem.

  Perancangan sistem meliputi kegiatan sebagai berikut :

  1. Menyiapkan desain terinci

  3. Evaluasi konfigurasi sitem alternatif

  4. Memilih konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak terbaik

  5. Laporan ke manajemen Tahap perancangan sistem dapat dikelompokkan dalam dua bagian, yaitu :

  1. Perancangan sistem secara umum (general systems design) atau desain konseptuan (conceptual design) atau perancangan logika (logical design)

  2. Perancangan sistem secara terinci (detailed systems design) atau perancangan sistem secara fisik (physical systems design) atau perancangan internal (internal design)

  4. Implementasi

  Implemenasi sistem merupakan tahap untuk merealisasikan hasil desain/perancangan sistem yang telah dilakukan sebelumnya ke dalam bentuk yang sebenarnya. Implementasi sistem meliputi kegiatan sebagai berikut :

  1. Menyiapkan perangkat keras

  2. Menyiapkan perangkat lunak

  3. Menyiapkan basis data

  4. Menyiapkan fasilitas fisik

  5. Melatih pemakai

  6. Laporan ke manajemen

  5. Penggunaan/review/evaluasi

  Penggunaan/review/evaluasi merupakan tahap terakhir dalam pengembangan sistem basis data, yaitu berupa penggunaan/operasi hasil implementasi sistem. Penggunaan/ review/ evaluasi sistem meliputi kegiatan sebagai berikut :

  1. Operasional sistem

  2. Evaluasi sistem

  3. Memelihara sistem

  4. Mempertahankan kinerja sistem

  5. Meningkatkan kinerja sistem

  6. Laporan ke manajemen

7.3 Analisis Kelayakan Pengembangan Basis Data

  Pendekatan umum yang dilakukan pada analisis kelayakan pengembangan sistem basis data (perangkat keras/lunak baru atau pengganti) adalah :

1. Kelayakan teknis (technical feasibility)

  Evaluasi kelayakan teknis menilai apakah pengembangan sistem basis data dapat dikerjakan dengan teknologi yang tersedia pada organisasi ataukah perlu pengadaan baru. Dan jika perlu pengadaan baru apakah dapat diperoleh dengan mudah dan cepat.

  2. Kelayakan operasional (operational feasibility) akan dapat dikerjakan/berhasil dan apakah sistem sedang atau telah dipakai.

  3. Kelayakan ekonomis (economic feasibility)

  Evaluasi kelayakan ekonomi menilai apakah manfaat pengembangan sistem basis data melebihi biaya–biaya yang harus dikeluarkan dan apakah sistem mampu memberikan penambahan manfaat. Perlu diperhatikan bahwa manfaat suatu sistem basis data dapat berupa manfaat yang tangible dan manfaat yang

  intangible.

  4. Kelayakan hukum (law feasibility)

  Evaluasi kelayakan hukum menilai apakah manfaat pengembangan sistem basis data layak dioperasikan tanpa bertentangan dengan batasan hukum yang berlaku. Hal ini penting, karena ada kalanya aturan–aturan atau teknologi yang digunakan dalam sistem basis data pengadaannya memerlukan pertimbangan hukum terlebih dahulu.

  5. Kelayakan jadwal (schedule feasibility)

  Evaluasi kelayakan jadwal menilai apakah manfaat pengembangan sistem basis data dapat dioperasikan dalam batasan waktu tertentu yang ditetapkan.

  7.4 Perhitungan Manfaat Aplikasi Sistem Basis Data Secara Kuantitatif

  Nilai sistem basis data dapat bersifat ekonomis dan non ekonomis. Manfaat ekonomis adalah manfaat yang menyebabkan perbaikan dalam penghasilkan atau memperkecil biaya. Sedangkan manfaat non ekonomis adalah berhubungan dengan mutu hidup manusia. Manfaat non ekonomis cenderung lebih sulit untuk diukur karena sangat sulit untuk memperkirakan seberapa besar angka manfaat yang berhasil diperoleh dari penerapan sistem basis data.

  Dua pendekatan metoda dapat membantu dalam penghitungan ini, yaitu melalui :

  1. Metoda perkiraan langsung atas nilai aplikasi sistem basis data 2. Metoda biaya kurang atau lebih dari angka tertentu yang ditetapkan sebelumnya. Dalam kenyataannya, metoda biaya kurang dari atau lebih dari angka tertentu yang ditetapkan mampu memberikan hasil yang lebih baik daripada metoda pertama. Hal ini dikarenakan perkiraan angkanya cenderung lebih akurat. Sedangkan dalam metoda pertama cenderung sembarangan karena setiap individu yang menilai tidak mempunyai dasar yang sama yaitu tergantung dari pengalaman masing–masing pada masa lampau.

  7.5 Analisis Biaya Manfaat Dari Alternatif Desain Sistem Basis Data

  Analisis biaya/manfaat dari alternatif desain suatu sistem basis data pada umumnya dilakukan atas dasar suatu kompromi. Beberapa masalah yang berhubungan dengan pemilihan desain sistem basis data adalah sebagai berikut :

  1. Waktu tanggap Waktu tanggap adalah waktu yang diperlukan bagi sistem basis data untuk menanggapi kebutuhan–kebutuhan informasi bagi para pemakai. Kebutuhan– peremajaan basis data, pencarian dan penampilan kembali data yang diperlukan.

  2. Perincian tampilan Kompromi dalam perincian tampilan meliputi penyajian berupa :  Laporan tercetak di kertas atau di layar terminal  Laporan terperinci atau ringkasan  Laporan yang memuat analisis mendalam untuk memperoleh perincian atau laporan teragregasi.

  3. Mutu data Pada umumnya pemakai akan lebih mementingkan mutu data yang disajikan daripada kuantitasnya. Hal ini sebenarnya cenderung merupakan kompromi saja.

7.6 Kelemahan1 Pendekatan Sistem Basis Data

  Sebagaimana teknologi lain, teknologi sistem basis data memerlukan biaya mahal dan mempunyai kelemahan. Organisasi pemakai mungkin akan mengalami kesulitan jika penyelesaian permasalahan menggunakan pendekatan sistem basis data. Sekalipun terjadi kecenderungan bahwa harga perangkat keras teknologi basis data (menggunakan komputer) semakin murah, namun masih diperlukan perangkat keras tambahan terutama untuk meningkatkan kinerja sistem. Berbagai biaya tambahan juga diperlukan karena pemrograman basis data lebih kompleks. Para pemrogram harus dilatih agar menguasai teknik–teknik desain basis data dengan benar. Rancangan sistem yang lengkap harus disiapkan, basis data dan program–program aplikasi harus dipesan, didesain dan dikonversi.

  Semuanya ini memerlukan biaya yang cukup besar. Namun tentu saja juga akan memberikan manfaat. Ketika aplikasi dikonversikan ke sistem basis data, biaya mulai menurun karena sebagian besar atau seluruh data yang diperlukan telah siap dan tersedia dalam basis data. Aplikasi sederhana dapat diatasi dengan menggunakan bahasa query atau report generator yang memerlukan waktu jauh lebih singkat.