GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965 PKI

GERAKAN 30 SEPTEMBER 1965/PKI

Setelah pemberontakan PKI Madiun berhasil ditumpas, PKI ternyata tetap
bergerak di bawah tanah. PKI muncul kembali pada tahun 1950 dalam kehidupan
politik Indonesiadan ikut serta dalam pemilu I tahun 1955.

a. Sebab-sebab Munculnya G30S/PKI
-

D.N. Aidit terpilih menjadi ketua PKItahun 1951, ia dengan cepat
membangun kembali PKI yang porak-poranda akibat kegagalan pada
tahun 1948.

-

PKI membentuk biro khusus yang secara rahasia bertugas
mempersiapkan kader-kader di berbgai organisasi politik.

-

Mempengaruhi Presiden Soekarno.


-

Pimpinan TNI AD membentuk Dewan Jenderal yang akan melakukan
kudeta terhadap presiden Soekarno pada saat peringatan HUT ABRI
tanggal 5 Oktober 1965.

b. Gerakan G30S/PKI
-

Kesehatan Presiden semakin menurun.

-

Kamaruzaman yang diangkat sebagai ketua Biro khusus PKI
menghubungi kadernya di kalangan ABRI, seperti Brigjen Supardjo,
Letkol Untung, Cakrabirawa, Kolonel Sunardi, Maersekal Madya
Omar Dani, Kolonel Anwar.

-


Letkol Untung memerintahkan kepada seluruh anggota gerakan untuk
siap dan mulai bergerak pada dini hari 1 Oktober 1965 untuk
melakukan serangkaian penculikan dan pembunuhan terhadap 6
perwira tinggi dan seorang perwira pertama dari AD.

-

Para korban dibawa ke Lubang Buaya. Mereka dimasukkan ke dalam
sumur tua dan ditimbun dengan tanah dan sampah. Ketujuh korban
dari TNI AD adalah :
1. Letjen Ahmad Yani (panglima AD)
2. Mayjen R. Soeprapto (Deputy II Pangad)
3. Mayjen Haryono M. T. (Deputy III Pangad)
4. Mayjen S. Parman (Asisten I Pangad)
5. Brigjen D. I. Panjaitan (Asisten IV Pangad)

6. Brigjen Soetojo Siswomiharjo
7. Letnan Satu Pierre Tendean (Ajudan Jend A. H. Nasution)
-


Jenderal A. H. Nasution berhasil menyelamatkan diri, tapi putrinya
yang bernama Ade Irma Suryani menjadi korban sasaran tembak dari
kaum penculik dan kemudian gugur.

-

Pada waktu yang bersamaan, PKI melakukan aksi tersebut di
Yogyakarta, Solo, Wonogiri dan Semarang.

-

Dewan Revolusi di daerah Yogyakarta yang diketuai oleh Mayor
Mulyono telah melakukan penculikan terhadap Kolonel Katamso dan
Letkol Sugiono.

c. Penumpasan G30S/PKI
-

Menetralisipasi pasukan yang berada di sekitar Medan Merdeka yang

dimanfaatkan oleh kaum G30S/PKI.

-

Operasi militer tentang penumpasan G30S/PKI mulai dilakukan sore
hari.

-

Pasukan RPKAD berhasil menduduki kembali gedung RRI pusat,
gedung telekomunikasi dan mengamankan seluruh wilayah Medan
Merdeka tanpa terjadi bentrokan senjata.

-

Pasukan Batalyon 238 Kujang/Siliwangi berhasil menguasai lapangan
banteng dan mengamankan markas Kodam V/Jaya dan sekitarnya.

-


Presiden Soekarno meninggalkan Halim Perdana Kusuma menuju
Istana Bogor. Pasukan RPKAD bergerak menuju sasaran dipimpin
oleh Kolonel Subiantoro.

-

Dalam gerakan pembersihan ke kampung-kampung di sekitar lubang
buaya, Ajun Brigadir Polisi Sukitman yang sempat ditawan oleh regu
penculik berhasil meloloskan diri.

-

Pada tanggal 3 Oktober 1965 berhasil ditemukan jenazah para perwira
tinggi AD yang telah dikuburkan dalam sumur tua.

-

Keesokan harinya bertepatan dengan HUT ABRI tanggal 5 Oktober
jenazah mereka dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Mereka dianugerahi gelar pahlawan Revolusi.


d. Pemulihan Keamanan dan Ketertiban
-

Mayjen Soeharto ditugaskan untuk pemulihan keamanan dan
ketertiban yang terkait dengan G30S/PKI.

-

Kebijakan Presiden Soekarno mengenai penyelesaian G30S/PKI
dinyatakan dalam sidang paripurna Kabinet Dwikora tanggal 6
Oktober 1965 di Istana Bogor.

e. Penumpasan G30S/PKI di Jawa Tengah dan Yogyakarta
-

Brigjen Surjosumpeno segera memanggil para perwira untuk
melakukan taklimat.

-


Pangdam memerintahkan kepada para pejabat supaya tetap tenang dan
berusaha untuk menenangkan rakyat karena situasi yang sebenarnya
belum diketahui. Berangkat ke Magelang untuk menyusun kekuatan.

-

Tanggal 2 Oktober membebaskan kota Semarang dengan kekuatan 2
pleton BTR.

-

Kota demi kota yang pernah dikuasai oleh pihak G30S/PKI itu
berhasil direbut kembali.

-

Dibentuk Komando Operasi Merapi yang dipimpin oleh Kolonel
Sarwo Edi Wibowo.


-

Kolonel Sahirman, Kolonel Maryono, dan Kapten Sukarno berhasil
ditembak mati.

-

Di Blitar dengan nama Operasi Trisula.

-

Di luar Jakarta dan Jawa Tengah cukup dilakukan dengan Gerakan
Operasi Territorial.

f. Dampak Sosial-Politik Peristiwa G30S/PKI terhadap masyarakat
Indonesia.
-

Kondisi politik Indonesia masih belum stabil, kehidupan ideology
nasional belum mapan, kemelaratan di mana-mana, keamanan

nasional sulit dikendalikan.

-

Demonstrasi besar-besaran terjadi pada tanggal 10 Januari 1966.

-

Isi Tritura :
1. Pembubaran PKI.
2. Pembersihan kabinet Dwikora dari unsure-unsur PKI.
3. Penurunan harga-harga.

-

Aksi semacam itu terus meluas dan berlangsung lama hingga
akhirnya ditandai dengan keluarnya Surat Perintah Sebelas Maret
(Supersemar).

-


Diselenggarakan sidang kabinet untuk membahas kemelut politik
nasional.

-

Isi pokoknya adalah memerintahkan kepada Letjen Soeharto atas
nama presiden untuk mengambil tindakan yang dianggap perlu untuk
terjaminnya keamanan dan ketertiban serta kestabilan jalannya
pemerintahan dan jalannya revolusi serta menjamin keselamatan
pribadi dan kewibawaan presiden.

PERKEMBANGAN POLITIK DALAM UPAYA MENGISI
KEMERDEKAAN INDONESIA

a. Masa Demokrasi Liberal
-

Kabinet Natsir


-

Kabinet Sukiman

-

Kabinet Wilopo

-

Kabinet Ali Sastroamidjojo I

-

Kabinet Burhanuddin Harahap

-

Kaninet Ali Sastroamidjojo II

-

Kabinet Karya

b. Pemilu tahun 1955

c. Masa Demokrasi Terpimpin
-

Konstituante gagal menyusun Undang-undang dasar baru.

-

Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang berisi :
1. Pembubaran Konstituante
2. Berlakunya kembali UUD 1945
3. Tidak berlakunya UUDS 1950
4. Pembentukan MPRS dan DPAS

-

Pengaruh Dekrit Presiden
1. Kedudukan presiden
2. Pembentukan MPRS
3. Manifesto Politik Republik Indonesia
4. Pembubaran DPR hasil pemilu dan pembentukan DPR-GR
5. Masuknya pengaruh PKI
6. Arah politik luar negeri, presiden Soekarno mengumumkan
Dwikora pada tanggal 3 Mei 1964 yang isinya :
+ Perhebat Ketahanan Revolusi Indonesia
+ Bantu Perjuangan Rakyat Malaysia untuk Membebaskan
diri dari Nekolim Inggris.

-

Kehidupan politik di Masa Demokrasi Terpimpin

PERKEMBANGAN PEMERINTAHAN ORDE BARU

a. Latar Belakang Lahirnya Orde Baru
-

Penumpasan G30S/PKI.

-

Munculnya Front Pancasila untuk menghancurkan para pendukung
G30S/PKI yang diduga didalangi oleh PKI.

-

Munculnya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan
Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia
(KASI) yang dikenal dengan Angkatan 66.

-

Diajukannya Tritura.

-

Diadakannya sidang paripurna Kaninet Dwikora di istana Bogor.

-

Terjadinya bentrokan antara mahasiswa dengan pasukan Cakrabirawa,
seorang mahasiswa gugur yang bernama Arief Rahman Hakim.

b. Perkembangan Kekuasaan Orde Baru
-

Pada tanggal 20 Februari 1967 Presiden Soekarno menyerahkan
kekuasaan pemerintahan kepada Soeharto dikukuhkan di dalam
sidang Istimewa MPRS.

-

Orde baru merupakan tatanan seluruh kehidupan rakyat, bangsa dan
negara yang diletakkan pada kemurnian pelaksanaan pancasila dan
UUD 1945.

-

Jawaban dari Tritura :
1. Pengukuhan

tindakan

Pengemban

Supersemar

yang

membubarkan PKI beserta organisasi massanya pada
sidang MPRS.
2. Pelarangan faham dan ajaran Komunisme.
3. Pelurusan

kembali

tertib

konstitusional

berdasarkan

pancasiladan tertib hukum.
-

Lahirlah 3 kelompok di DPR yaitu :
1. Demokrasi Pembangunan yang terdiri dari partai-partai
PNI, Parkindo, Katolik, IPKI, Murba.
2. Persatuan Pembangunan yang terdiri dari partai-partai
NU, Partai Muslimin Indonesia, PSII, Perti.
3. Organisasi profesi tergabung dalam kelompok golongan
karya.

c. Kebijakan Pemerintahan Orde Baru
-

Pembangunan Nasional yang diupayakan pada zaman Orde Baru
direalisasikan

melalui

Pembangunan

Jangka

Pendek

dan

Pembangunan Jangka Panjang.
-

Pembangunan Jangka Pendek dirancang melalui Pelita.

-

Trilogi Pembangunan :
1. Pemerataan Pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju
pada terciptanya keadilan social bagi seluruh rakyat.
2. Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi.
3. Stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.

-

Delapan jalur pemerataan :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat khusunya
pangan, sandang, dan perumahan.
2. Pemerataan

kesempatan

memperoleh

pendidikan

dan

pelayanan kesehatan.
3. Pemerataan pembagian pendapatan.
4. Pemerataan kesempatan kerja.
5. Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
khusunya bagi generasi muda dan kaum wanita.
7. Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah
tanah air.
8. Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

d. Peristiwa-Peristiwa Politik Penting pada Masa Orde Baru
-

Mengakhiri Konfrontasi dengan Malaysia.

-

Kembali menjadi anggota PBB (28 September 1966).

-

Pendirian ASEAN.

-

Integrasi Timor Timur ke dalam wilayah Republik Indonesia.

DAMPAK REVOLUSI HIJAU DAN INDUSTRIALISASI PADA
MASA ORDE BARU

a. Revolusi Hijau
-

Adalah revolusi produksi biji-bijian dari hasil penemuan-penemuan
ilmiah berupa benih unggul baru dari berbagai varietas gandum, padi
dan jagung yang membuat hasil panen komoditas tersebut meningkat
di negara-negara berkembang.

-

Peningkatan produksi pertanian :
1. Pembukaan lahan-lahan pertanian baru.
2. Mekanisasi pertanian
3. Penggunaan pupuk-pupuk baru.
4. Mencari metode yang tepat untuk membrantas hama
tanaman.

b.