BAB IV PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: The Different Influent of The Model of Inquiri and Discovery Learning Toward The Outcome of Student Learning

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Penelitian
4.1.1

Gambaran Subjek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Sidomukti.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini tidak dipilih secara
ramdom. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas 5 dengan
jumlah 309 peserta didik yang terdiri dari kelas 5 SD mangunsari 1
sebanyak 40 peserta didik, kelas 5 SD mangunsari 2 sebanyak 22
peserta didik, kelas 5 SD mangunsari 3 sebanyak 37 peserta didik,
kelas 5 SD mangunsari 5 sebanyak 33 peserta didik, kelas 5 SD
mangunsari 6 sebanyak 17 peserta didik, kelas 5 SD MI Dukuh
sebanyak 12 peserta didik, kelas 5 SD MI Kecandran sebanyak 28
peserta didik, kelas 5 SD Negeri Dukuh 1 sebanyak 33 peserta
didik, kelas 5 SD Negeri Dukuh 2 sebanyak 31 peserta didik, kelas
5 SD Negeri Dukuh 3 sebanyak 28 peserta didik, kelas 5 SD
Negeri Dukuh 5 sebanyak 24 peserta didik.
Sampel dari penelitian ini adalah peserta didik kelas 6 SD
Mangunsari 1 sebagai kelas validitas yang berjumlah 38, peserta

didik kelas 5 SD Mangunsari 1 dengan jumlah 40 sebagai kelas
eksperimen dan kelas 5 SD Negeri Dukuh 2 yang berjumlah 24
sebagai kelas kontrol. Berikut ini adalah tabel jumlah peserta didik
yang menjadi sampel dalam penelitian:
Tabel 4.1
Data Subjek Penelitian
No

Nama Sekolah

1

SD Mangunsari 1 kelas
VI
SD Mangunsari 1
SD Negeri Dukuh 2

2
3


35

Jumlah Peserta
Didik
38

Kelompok
Uji Validitas

40
31

Eksperimen
Kontrol

Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam kelas 5 Sekolah Dasar. Peserta didik SD
Mangunsari sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan model
pembelajaran inkuiri, sedangkan peserta didik SD Negeri Dukuh 2
sebagai kelas kontrol dengan model pembelajaran discovery

learning.

4.1.2

Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa tahapan kegiatan yang
dilakukan kepada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Tahapan
kegiatan tersebut diantaranya adalah pretes, perlakuan/treatment,
dan postes. Tahapan pretes dilakukan tepat sebelum guru
memberikan perlakuan/treatment kepada peserta didik, sedangkan
postes dilakukan setelah pemberian perlakuan. Pretest dan
perlakuan dan postes kelas eksperimen dilakukan pada 12 Juni
2017. Sedangkan untuk kelas kontrol dilakukan pada tanggal 13
Juni 2017. Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk kelas eksperimen
dan kontol adalah 2x35 menit untuk satu kali pertemuan. Pretes
yang diberikan bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal
peserta didik sebelum diberikan perlakuan, sedangkan postes
diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui apakah terdapat
perbedaan antara sebelum diberi perlakuan dan sesuadah diberikan
perlakuan terhadap hasil belajar peserta didik.


4.1.2.1 Proses pembelajaran kelas eksperimen
Proses pembelajaran kelas eksperimen dilakukan pada
tanggal 12 Juni 2017 yang disampaikan langsung oleh guru
kelas dengan pertemuan sebanyak satu kali. Pembelajaran di
mulai dengan guru menjelas tujan dan langkah-langkah
pembelajaran. Kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan
memberikan 2 bacaan mengenai ekosistem dan peserta didik
diminta untuk menuliskan pertanyaan yang berkaitan dengan

36

bacaan

yang diberikan. Setelah itu siswa menuliskan

pertanyaan yang ada di kertas yang sudah disediakan oleh guru
di depan kelas. Kemudian peserta didik bersama dengan guru
memilih pertanyaan yang merupakan masalah yang harus
diselesaikan. Setelah memilih 5 pertanyaan, guru membagi

peserta didik dalam kelompok yang berisikan 5 orang setiap
kelompoknya. Peserta didik kemudian mencari hipotesis untuk
pertanyaan yang sudah disepakati oleh kelas dikertas yang
sudah disediakan oleh guru. Setelah menuliskan hipotesis,
peserta didik kemudian mengumpulkan kertas tersebut dan
dilanjutkan dengan mencari informasi mengenai permasalahan
yang terjadi dengan membaca buku, bertanya kepada teman
sekelompok dan membaca artikel yang disediakan oleh guru.
Setelah

mencari

informasi

yang

berkaitan

dengan


permasalahan, peserta didik kemudian menguji kembali
hipotesis sebelumnya dan memebandingkan jawaban antara
hipotesis dan jawaban setelah mencari informasi. Peserta didik
kemudian diberikan tugas berupa membuat gambar suatu
ekosistem, hewan di dalamnya, dan rantai makanan yang
terjadi di dalam ekosistem tersebut bersama kelompok. Setelah
membuat tugas tersebut, peserta didik kemudian melakukan
presentasi di depan kelas dan menjelaskan tentang tugas yang
didapatkan kelompoknya. Selanjutnya, setelah presentasi
selesai, peserta didik bersama guru kemudian mengambil
kesimpulan tentang pembelajaran yang dilakukan.
Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran
inkuiri membuat peserta didik belajar secara aktif dan
menyenangkan. Peserta didik juga diajarkan untuk menguji
kembali jawaban yang sudah didapat serta peserta didik
menjadi pusat dari pembelajaran di mana guru hanya
memfasilitasi. Secara keseluruhan, banyak peserta didik yang

37


aktif dalam pembelajaran dan kelompok, namun masih ada
beberapa

siswa

yang

ketinggalan

pembelajaran

karena

dipanggil oleh guru lainnya.
4.1.2.2 Proses pembelajaran kelas kontrol
Penelitian untuk kelas kontrol dilaksanakan pada 13 Juni
2017 dengan pertemuan sebanyak satu kali dan disampaikan
oleh peneliti. Proses pembelajaran kelas kontrol dimulai
dengan guru menjelaskan tentang tujuan pembelajaran dan
langkah-langkah


pembelajaran

yang

akan

dilaksanakan.

Selanjutnya guru memberikan cerita dan gambar yang
kemudian

disusul

dengan

stimulus

berupa


pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan oleh guru. Setelah itu peserta didik
mengidentifikasi permasalahan yang harus diselesaikan dan
mencari informasi serta mengolah data dengan membaca buku
dan artikel yang disediakan oleh guru. Pengecekan kembali
data yang didapat oleh peserta didik dilakukan dengan bertanya
kepada guru. Guru bersama dengan peserta didik kemudian
melakukan tanya jawab dan membuat kesimpulan dari materi
yang diberikan.
Proses

pembelajaran

dengan

menggunakan

model


pembelajaran discovery learning membuat peserta didik belajar
secara aktif meskipun ada beberapa peserta didik yang masih
banyak bertanya mengenai istilah dalam materi pembelajaran
yang tidak dimengerti.

4.2 Hasil Penelitian
4.2.1

Hasil Pretes

4.2.1.1 Hasil pretes kelas eksperimen
Hasil dari pretes kelas ekperimen diperoleh dari tema 8
yaitu ekosistem untuk kelas 5 Sekolah Dasar. Berikut adalah

38

tabel distribusi frekuensi dan statistik nilai pretes kelas
eksperimen:
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Eksperimen

PretestEksperimen
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

35

3

7.5

7.5

7.5

40

7

17.5

17.5

25.0

45

5

12.5

12.5

37.5

50

6

15.0

15.0

52.5

55

4

10.0

10.0

62.5

60

3

7.5

7.5

70.0

65

4

10.0

10.0

80.0

70

2

5.0

5.0

85.0

75

4

10.0

10.0

95.0

80

2

5.0

5.0

100.0

40

100.0

100.0

Total

Data distribusi frekuensi dan statistik nilai pretes kelas
eksperimen di atas menunjukan bahwa peserta didik yang
mendapatkan nilai 35 adalah sebanyak 3 orang, yang
mendapatkan nilai 40 sebanyak 7 orang, nilai 45 sebanyak 5
orang, niali 50 sebanyak 6 orang, niali 55 sebanyak 4 orang,
nilai 60 sebanyak 3 orang, nilai 65 sebanyak 4 orang, nilai 70
sebanyak 2 orang, nilai 75 sebanyak 4 orang, dan nilai 80
sebanyak 2 orang.
Nilai di atas menunjukan bahwa peserta didik yang
mencapai nilai KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal adalah
sebanyak 12 orang, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar peserta didik sebelum mendapatkan perlakuan masih
tergolong rendah.

39

Tabel 4.3
Statistik Pretes Kelas Eksperimen
Statistics
PretestEksperimen
N

Valid

40

Missing
Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Skewness
Std. Error of Skewness
Kurtosis
Std. Error of Kurtosis
Range
Minimum
Maximum
Sum

0
54.25
2.145
50.00
40
13.566
184.038
.402
.374
-1.003
.733
45
35
80
2170

Berdasarkan hasil statistik pretes kelas eksperimen di atas,
dapat diketahui bahwa nilai terendah adalah 35 dan nilai
tertinggi adalah 80 dengan nilai selisih antara nilai terendah
dan tertinggi atau range sebesar 45. Harga rata-rata hitung
mean adalah 54.25 dengan nilai standart deviation sebesar
13.566 sedangkan mode atau nilai yang sering muncul adalah
40.
Data diatas menunjukan bahwa rata-rata hitung pretes pada
kelas eksperimen masih tergolong rendah yaitu sebesar 54.25,
hasil

ini

merupakan

hasil

tes

sebelum

mendapatkan

perlakuan/treatment.

4.2.1.2 Hasil pretes kelas kontrol
Hasil dari pretes kelas kontrol diperoleh dari tema 8 yaitu
ekosistem untuk kelas 5 Sekolah Dasar. Berikut adalah tabel
distribusi frekuensi dan statistik nilai pretes kelas kontrol:

40

Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Nilai Pretes Kelas Kontrol
PretesKontrol
Frequency
Valid

Percent

Valid Percent

Cumulative
Percent

30

1

3.2

3.2

3.2

35

2

6.5

6.5

9.7

40

5

16.1

16.1

25.8

45

5

16.1

16.1

41.9

50

4

12.9

12.9

54.8

55

2

6.5

6.5

61.3

60

1

3.2

3.2

64.5

65

5

16.1

16.1

80.6

70

3

9.7

9.7

90.3

85

3

9.7

9.7

100.0

31

100.0

100.0

Total

Data distribusi frekuensi dan statistik nilai pretes kelas
kontrol di atas menunjukan bahwa peserta didik yang
mendapatkan nilai 30 adalah sebanyak 1 orang, yang
mendapatkan nilai 35 sebanyak 2 orang, nilai 40 sebanyak 5
orang, niali 45 sebanyak 5 orang, niali 50 sebanyak 4 orang,
nilai 55 sebanyak 2 orang, nilai 60 sebanyak 1 orang, nilai 65
sebanyak 5 orang, nilai 70 sebanyak 3 orang, dan nilai 85
sebanyak 3 orang.
Nilai di atas menunjukan bahwa peserta didik yang
mencapai nilai KKM atau Kriteria Ketuntasan Minimal adalah
sebanyak 11 orang, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar peserta didik sebelum mendapatkan perlakuan masih
tergolong rendah.

41

Tabel 4.5
Statistik Pretes Kelas Kontrol
PretestKontrol
N

Valid

31

Missing

0
54.35
2.751
50.00
a
40
15.316
234.570
.554
.421
-.531
.821
55
30
85
1685

Mean
Std. Error of Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Variance
Skewness
Std. Error of Skewness
Kurtosis
Std. Error of Kurtosis
Range
Minimum
Maximum
Sum

Berdasarkan hasil statistik pretes kelas kontrol di atas,
dapat diketahui bahwa nilai terendah adalah 30 dan nilai
tertinggi adalah 85 dengan nilai selisih antara nilai terendah
dan tertinggi atau range sebesar 55. Harga rata-rata hitung
mean adalah 54.35 dengan nilai standart deviation sebesar
15.316 sedangkan mode atau nilai yang sering muncul adalah
40. Data di atas menunjukan bahwa data kemampuan awal
peserta didik sebelum diberikan perlakuan atau treatment
antara kelas eksperimen dan kelas kontrol tidak jauh berbeda.
Data diatas menunjukan bahwa rata-rata hitung pretes pada
kelas kontrol masih tergolong rendah yaitu sebesar 54.35, hasil
ini

merupakan

hasil

42

tes

sebelum

mendapatkan

perlakuan/treatment.

Data

pretes

yang

didapat

akan

dibandingkan dengan data hasil postes guna melihat perbedaan
hasil belajar peserta didik.

4.2.1.3 Analisis deskriptif rata-rata kelas eksperimen dan kontrol
Rangkuman data hasil analisis deskriptif rata-rata kelas
eksperimen dan kontrol dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.6
Deskriptif Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol
Group Statistics
Kelompok
PretestKontrol
PretesEksperimen

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

1

31

54.35

15.316

2.751

2

40

54.25

13.566

2.145

Berdasarkan output hasil analisis deskriptif rata-rata kelas
eksperimen dan kontrol di atas, dengan jumlah N yang berbeda.
N untuk kelas kontrol sebanyak 31 orang dan N untuk kelas
eksperimen sebanyak 40 orang. Tidak terdapat banyak
perbedaan jumlah rata-rata nilai pretes untuk kelas kontrol
maupun kelas eksperimen. Jumlah rata-rata nilai pretes kelas
kontrol adalah sebesar 54.35 dengan standar deviasi 15.316.
Sedangkan rata-rata nilai pretes kelas eksperimen adalah 54.25
dengan standar deviasi sebesar 13.566. Hal di atas menunjukan
bahwa kemampuan awal peserta didik antara kelas kontrol dan
eksperimen tidak jauh berbeda yang ditunjukan dengan nilai
pretes sebelum diberikan perlakuan.

4.2.2

Uji Prasyarat Analisis Data

4.2.2.1 Uji normalitas pretest kelas eksperimen dan kontrol
Uji normalitas dilakukan guna mengetahui apakah populasi
data terdistribusi secara

normal atau tidak. Penelitian ini

menggunakan hasil uji normalitas dengan melihat dari hasil
kolmogrov-smimov. Hal ini karena jumlah N kedua kelas lebih

43

dari 50 data, yaitu sebanyak 71 peserta didik. Uji normalitas
dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7
Uji Normalitas Pretes
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Tests of Normality
a

Kolmogorov-Smirnov
Statistic
Pretes_Kontrol
Pretes_Eksperimen

df

.160
.161

Shapiro-Wilk

Sig.
31
40

.041
.040

Statistic

df

.930
.930

Sig.
31
40

.044
.044

normal

jika

a. Lilliefors Significance Correction

Populasi

data

dinyatakan

berdistribusi

signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05. Apabila signifikasi
dibawah 5% atau 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi tidak
normal.
Berdasasrkan output dari hasil normalitas data di atas,
signifikasi kelas kontrol untuk hasil pretes sebesar 0.41 dan
kelas eksperimen sebesar 0.40. Data tersebut menunjukan
bahwa hasil signifikasi lebih besar dari 0.05 dan data
dinyatakan terdistribusi normal.
Berikut histrogram uji normalitas kelas eksperimen dan
kontrol untuk hasil pretes:

44

Diagram 4.1
Uji Normalitas Pretes Kelas Eksperimen

Diagram 4.2
Uji Normalitas Pretes Kelas Kontrol

4.2.2.2 Uji homogenitas pretest kelas eksperimen dan kontrol
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
dari masing-masing kelompok sampel mempunyai varian yang
sama atau berbeda. Kriteria homogenitas kelas eksperimen dan
kontrol adalah apabila signifikansi varian data >0.05 maka data
dinyatakan homogen atau sama antara kedua data. Berikut

45

adalah tabel hasil pretes uji homogenitas kelas eksperimen dan
kelas kontrol:
Tabel 4.8
Uji Homogenitas
Kelas Eksperimen dan Kontrol
Test of Homogeneity of Variances
NilaiPretestKontrolEksperimen
Levene Statistic

df1

.595

df2
1

Sig.
69

.443

Berdasarkan hasil uji homogenitas pretes kelas eksperimen
dan kontrol di atas mendapatkan nilai signifikansi sebesar
0.443, di mana lebih besar dari 0.05 sehingga data pretes kelas
eksperimen dan kelas kontrol dinyatakan homogen.

4.2.2.3 Independent Sample T-Test
Independent sample T-Test digunakan untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan di antara kelas kontrol dan kelas
eksperimen. Kelas kontrol dan eksperimen dikatakan baik
apabila

tidak

ditemukan

perbedaan

secara

signifikan.

Berdasarkan hasil homogenitas didapat nilai signifikansi
sebesar 0.443 yang lebih besar di bandingkan dengan 0.05
sebagai kriteria signifikansi pengujian. Independent Sample TTest dilakukan apabila data yang didapat merupakan data yang
homogen atau memiliki varian yang sama. Independent Sample
T-Test yang dilihat adalah kolom Equal Variance Assumed
bagian sig.(2-tailed) karena menggunakan 2 sampel. Berikut
adalah kriteria pengujian berdasarkan signifikansi uji T-test:
H0 diterima jika signifikansi >0.05
H0 ditolak jika signifikansi 3,11) serta rata rata
nilai postes kelas inquiry sebesar 82,71, kelas discovery sebesar 79,67 dan
kelas konvensional sebesar 77,7.

59