Makalah Pemakaian Huruf Penulisan Kata P
PEMAKAIAN HURUF, PENULISAN KATA, PENULISAN
UNSUR SERAPAN, DAN PEMAKAIAN TANDA BACA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia oleh dosen
pengampu Sinta Rosalina, S.S., M. Pd.
Kelompok III / 2C
AHMAD AMIRUL FAUZI
1610631190010
ANDHIKA PRAYOGA
1610631190023
ANITA NILANA
1610631190028
AZIEH SHINTA BELLA
1610631190036
FIRHAN ANDE
1610631190064
LIFIA DAMEISTIN
1610631190099
SYLVIA RAHMAN
1610631190184
RIZAL FAUZI
1610631190160
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017
1
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah. Kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan berbagai kajian dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan sebuah karya yang dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami
ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik;
2. Ayahandan dan Ibunda yang senantiasa mendo’akan kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu;
3. Sinta Rosalina, S.S., M.Pd. Selaku Dosen Bahasa Indonesia
yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik;
4. Teman-teman yang mau bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.
Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami membutuhkan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah
ini.
Terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi
kita
Karawang, 10 Februari 2017
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pemakaian Huruf..........................................................................................6
2.2 Penulisan Kata.............................................................................................14
2.3 Pemakaian Tanda Baca...............................................................................26
2.4 Penulisan Unsur Serapan..................................................................................38
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulam....................................................................................................51
3.2 Saran.............................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................52
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada bermacam-macam bahasa di dunia ini. Dan setiap bahasa memiliki ciri
dan ke khasannya masing-masing, terutama pada setiap huruf dan ejaannya.
Begitupun dengan bahasa Indonesia yang memiliki ciri khas pada alfabet,
cara membaca. Dan setiap ejaannya sehingga ketiganya dijadikan panduan
untuk menulis sebuah kata, kalimat, artikel, jurnal. Dan sampai penulisan
karya ilmiah pun sudah ditentukan bagaimana penggunaan huruf, tanda baca,
serta ejaan yang baik, benar sesuai dengan aturan tata bahasa yang berlaku
saat ini.
Sesuai dengan keputusan Presiden No. 57 tahun 1972 diresmikanlah aturan
ejaan baru yang dinamakan Ejaan yang Disempurnakan dan sebagai bentuk
sosialisasi melalui ejaan yang disempurnakan ini Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menyebarkan buku pedoman penggunaan ejaan bahasa
Indonesia yang disempurnakan.Tahun 1987 tepatnya tanggal 9 September
diterbitkan kembali edisi kedua dari ejaan yang disempurnakan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, No.
0543a/U/1987. Selanjutnya pada tahun 2009 sesuai dengan peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 46/U/2009 muncul kembali
pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan yang berlaku
sampai sekarang.
Pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan membahas banyak hal
seperti pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan
unsur serapan.
Mengingat banyaknya pembahasan dan aturan ejaan yang wajib dipedomani,
maka makalah ini hanya akan membahas beberapa pembahasan seperti,
penulisan hurufhuruf, dan penulisan kata.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara penulisan huruf dengan baik dan benar?
2. Bagaimana cara penulisan kata dengan baik dan benar?
3. Bagaimana cara penulisan unsur serapan dengan baik dan benar?
4. Bagaimana cara pemakaian tanda baca dengan baik dan benar?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Memahami penulisan huruf
2. Memahami penulisan kata
3. Memahami penulisan unsur serapam
4. Memahami pemakaian tanda baca
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa untuk menulis makalah atau skripsi
dengan penggunaaan ejaan yang baik dan benar.
2. Sebagai resume bagi mahasiswa untuk memberikan pelajaran singkat pada
orang lain mengenai cara penggunaan ejaan yang baik dan benar.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemakaian Huruf
2.1.1
Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf
berikut. Pengucapan huruf disertakan disebelahnya.
Huruf
Kapital
A
Nonkapital
a
Nama
B
b
be
C
c
ce
D
d
de
E
e
e
F
f
ef
G
g
ge
H
h
ha
I
i
i
J
j
je
K
k
ka
L
l
el
M
m
em
N
n
en
O
o
o
P
p
pe
Q
q
ki
R
r
er
S
s
es
T
t
te
U
u
u
a
6
2.1.2
V
v
ve
W
w
we
X
x
eks
Y
y
ye
Z
z
zet
Huruf Vokal
huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf
a, e, i, o,dan u. Berikut berikut huruf vokal dalam bahasa Indonesia yang
disertai dengan penggunaanya dalam kata.
Misal Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
Huruf Vokal
a
2.1.3
api
padi
lusa
e
enak
petak
sore
i
itu
simpan
tipe
o
u
oleh
ulang
kota
bumi
murni
ibu
Huruf Konsonan
Huruf konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf b, c, d, f, g, h, j,
k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, dan z.
Huruf
Konsonan
b
c
d
f
g
h
j
k
l
Misal Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
bahasa
cakap
dua
fakir
guna
hari
jalan
kaki
lekas
sebut
kaca
ada
kafan
tiga
saham
manja
paksa
alas
7
adab
abad
maaf
gudeg
tuah
mikraj
politik
akal
m
n
p
q*
r
s
t
v
w
x*
y
z
maka
nama
perah
qariah
riah
sampai
tali
variasi
wanita
xenon
yakin
zeni
kami
tanah
apa
iqra
bara
asli
mata
larva
hawa
payung
lazim
diam
daun
siap
putar
tangkas
rapat
molotov
takraw
juz
Keterangan:
Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri (seperti Taufiq dan Xerox)
dan keperluan ilmu (seperti status quo dan sinar-x)
2.1.4
Huruf Diftong
Huruf diftong atau vokal ganda merupakan huruf yang terjadi jika ada dua
huruf vokal yang berurutan. Kedua huruf vokal tersebut harus berada di
dalam satu suku kata dan menciptakan bunyi luncuran (bunyi yang
berubah kualitasnya). Bunyi luncuran tersebut sama lafalnya dengan bunyi
yang huruf asli. Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang
dilambangkan dengan ai, au, ei, dan oi.
Huruf
Diftong
ai
au
ei
oi
2.1.5
Misal Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
autodidak
eigendom
-
balairung
taufik
geiser
boikot
pandai
harimau
survei
amboi
Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan. Yaitu hk, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan.
8
Gabungan
Huruf
Misal Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
Konsonan
kh
ng
ny
sy
2.1.6
khusus
ngarai
nyata
syarat
akhir
bangun
banyak
musyawarah
tarikh
senang
arasy
Huruf Kapital atau huruf Besar
Berikut cara penulisan huruf kapital atau huruf besar dalam perjalanan
bahasa Indonesia
a.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh :
b.
Dia merasakan lapar
Apa yang harus kita lakukan ?
Hutruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
orang,termasuk julukan.
Contoh :
c.
Amir Hamzah
Lifia Dameistin
Huruf kapital dipakai sebagai pada awal kalimat dalam petikan
langsung.
Contoh :
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
d.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama sertiap nama kata
agama, kitab suci, dan Tuhan
Contoh :
e.
Alquran
Kristen Alkitab
Huruf kapital dipakai pada unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
9
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat terbagi menjadi
dua, yakni.
1)
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur atau nama gelar
kehormatan keturunan, keagamaan.
Contoh :
2)
Sultan Hasannudin
Agung Permana, Sarjana Hukum
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan
kepangkatan yang dipakai sapaan.
Contoh :
f.
Selamat datang, Yang Mulia.
Selamat pagi, Dokter.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang terntentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh :
g.
Wakil Presiden Adam Malik
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa.
Contoh :
h.
bangsa Indonesia
suku Dayak
Huruf kapital pada nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah terbagi menjadi dua,yakni.
1)
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,
bulan, hari raya.
Contoh :
10
2)
tahun Hijriah
tarikh Masehi
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
peristiwa/sejarah.
Contoh :
i.
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contoh :
j.
Jakarta
Pulau Mangas
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga,
badan, organisasi, atau do- kumen, kecuali kata tugas, seperti di,
ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Contohnya sebagai beikut.
k.
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk
unsur kata ulang sempurna). Didalam judul buku karangan, artikel
dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas
seperti di, ke, dari, dan, yang dan untuk, yang tidak terletak pada
posisi awal.
Contohnya sebagai berikut.
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
11
l.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat atau sapaan.
Contohnya sebagai berikut.
m.
S.H.
sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik dan paman, serta kata
unjuk lain yang dipakai dalam penyapaan atau penyebutan
Contohnya sebagai berikut.
2.1.7
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
“Silahkan duduk, Dik!” kata orang itu.
Huruf Miring
Berikut cara penulisan huruf kapital atau huruf besar dalam pelajaran
bahasa Indonesia.
a.
Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah,
atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam
daftar pustaka.
Contohnya sebagai berikut.
Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel
Moeis.
Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat
kebangsaan.
b.
Huruf miring dipakai sebagai menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
12
Contohnya sebagai berikut.
c.
Huruf terakhir kata abad adalah d.
Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing.
Contohnya sebagai berikut.
Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan
asing yang berkunjung ke Aceh.
2.1.8
Huruf Tebal
a. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring.
Contohnya sebagai berikut.
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
b. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan,
seperti judul buku, bab, atau sub bab.
2.2 Penulisan Kata
2.2.1 Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contohnya sebagai berikut.
2.2.2
Buku itu sangat menarik.
Saya pergi ke sekolah.
Kata Berimbuhan
13
a.
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan
akhiran) ditis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Contohya sebagai berikut.
b.
Berjalan
Gemetar
Bentuk terkait ditulis serangkaian dengan kata yang mengikutinya.
Contohnya sebagai berikut
2.2.3
aerodinamika
antarkota
Bentuk Ulang
Bentuk ualng ditulis dengan menggunakan tnda hubung (-) diantara unsurunsurnya.
Contohnya sebagai berikut.
•
Anak- anak
•
Buku-buku
2.2.4 Gabungan kata
a. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majeuk, termasuk istilah
khusus, ditulis terpisah.
Contohnya sebagai berikut.
Duta besar
Kambing hitam
14
b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubungan (-) di antara unsur-unsurnya.
Contohnya sebagai berikut.
•
anak-istri pejabat
•
ibu-bapak kami
c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika
mendapat awalan atau akhiran.
Contohnya sebagai berikut.
• bertepuk tangan
• menganak sungai
d. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis
serangkai.
Contohnya sebagai berikut.
•
dilipatgandakan
•
menyebarluaskan
2.2.5 Pemenggalan Kata
a. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.
1) Jika ditengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.
Contohnya sebagai berikut.
• bu-ah
• ma-in
15
2) Huruf diftong au, ai,ei, dan oi tidak dipenggal.
Contohnya sebagai berikut.
• pan-dai
• au-la
3) Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk
gabungan
huruf
konsonan)
di
antara
dua
huruf
vokal,
pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu.
Contohnya sebagai berikut.
•
ba-pak
•
ke-nyang
4) Jika ditengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang
berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf
konsonan itu.
Contohnya sebagai berikut.
•
Ap-ril
•
makh-luk
5) Jika ditengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih
yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya
dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf
konsonan yang kedua.
Contohnya sebagai berikut.
•
ul-tra
•
ben-trok
16
b.
Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan di antara
bentuk dasar dan unsur pembentuknya.
Contohnya sebagai berikut.
• ber-jalan
• mem-bantu
c.
Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu
unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya
dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu
dipenggal seperti pada kata dasar.
Contohnya sebagai berikut.
d.
• Biodata
bio-data
bi-o-da-ta
• Fotografi
foto-grafi
fo-to-gra-fi
Nama orang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris
dipenggal di antara unsur-unsurnya.
Contohnya sebagai berikut.
• Lagu “Indonesia Raya” digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
• Buku Layar Terkambang dikarang oleh Sutan Takdir Alisjahbana.
2.2.6 Kata Depan
Kata depan, seperti di,ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Contohnya sebagai berikut.
•
Di mana dia sekarang?
17
•
Kain itu disimpan di dalam lemari .
2.2.7 Partikel
a. Partikel -lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contohnya sebagai berikut.
• Bacalah buku itu baik-baik!
• Apakah yang tersirat dalam surat itu?
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contohnya sebagai berikut.
• Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya
dengan bijaksana.
• Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih
tersedia.
c. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya.
Contohnya sebagai berikut.
• Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.
• Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
2.2.8 Singkatan dan Akronim
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkar diikuti
dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.
Contohnya sebagai berikut.
• A.H.
Nasution Abdul Haris Nasution
18
• W.R. Supratman
Wage Rudolf Supratman
b. 1) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga
pemerintahan dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
•
NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia
•
PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa
2) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama
diri ditulis dengan huruf tanpa tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
•
MAN
madrasah aliah negeri
•
KTP
kartu tanda penduduk
c. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda
titik.
Contohnya sebagai berikut.
•
hlm.
halaman
•
dll.
dan lain-lain
d. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam suratmenyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
•
a.n.
atas nama
•
u.b.
untuk beliau
19
e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
f.
•
Cm
sentimeter
•
Rp
rupiah
Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
g.
• BIG
Badan Informasi Geospasial
• LIPI
Lembaga Ilmu Pemerintahan Indonesia
Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
h.
• Bulog
Badan Urusan Logistik
• Suramadu
Surabaya Madura
Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku
kata atau gabungan suku kata ditulis engan huruf kecil.
Contohnya sebagai berikut.
• Iptek
• Pemilu
2.2.9
ilmu pengetahuan dan teknologi
pemilihan umum
Angka dan Bilangan
20
Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angkai dipakai
sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan
angka Arab atau angka Romawi.
Angka
Angka Romawi
Angka
Angka Romawi
1
I (unus)
21
XXI
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
15
16
20
II
29
XIX
III
30
XXX
IV
40
XL
V
50
L (quinquaginta)
VI
90
XC
VII
100
C (centum)
VIII
200
CC
IX
300
CCC
X
400
CD
XI
500
D (quingenti)
XII
900
CM
XV
1000
M
XIV
2000
MM
XX
a. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai
secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan.
Contohnya sebagai berikut.
•
Mereka menonton drama itu samapai tiga kali.
•
Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku.
b. 1) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Contohnya sebagai berikut.
•
Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari
pemerintah daerah.
•
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
21
2) Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.
Contohnya sebagai berikut.
Sebelum Diubah
Setelah Diubah
250 orang peserta diundang
Panitia mengundang 250 orang
Panitia.
25 naskah kuno tersimpan di
peserta.
Di lemari itu tersimpan 25 naskah
lemari itu.
kuno.
c. Angka yang menunjukan bilangan besar dapat ditulis sebagian
dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Contohnya sebagai berikut.
• Dia
mendapatkan
bantuan
250
juta
rupiah
untuk
mengembangkan usahanya.
• Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar
rupiah.
d. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas,
isi, dan waktu serta (b) nilai uang.
Contohnya sebagai berikut.
• 0,5 sentimeter
• 5 kilogram
• 2 tahun 6 bulan 5 hari
e. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jala, rumah,
apartemen, atau kamar.
Contohnya sebagai berikut.
•
Jalan Tanah Abang I No. 15
22
•
Gedung Samudra, Lantai ll, Ruang 201
f. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab
suci.
Contohnya sebagai berikut.
• Bab X, Pasal 5, halaman 252
• Surah Yasin: 9
g. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
1) Bilangan Utuh
Contohnya sebagai berikut.
• dua belas (12)
• tiga puluh (30)
2) Bilangan Pecahan
• setengah atau seperdua (1/2)
• satu persen (1%)
h. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya:
• Abad XX
• Abad ke-20
• Abad kedua puluh
i. Penulisan angka yang mendapat akhiran –an dilakukan degan cara
berikut.
Misalnya:
23
• Tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
• Uang 5000-an (uang lima ribuan)
j. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan
dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Contohnya:
Telah diterima uang sebanyak Rp. 2.950.000,00 (dua juta
sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu
unit televisi.
k. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis
dengan huruf.
Contohnya sebagai berikut.
• Simpanglima
• Rajaampat
2.2.10 Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, sedangkan –ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Contohnya sebagai berikut.
• Rumah itu telah kujual
• Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
2.2.11 Kata Sandang si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan
unsur nama Tuhan.
24
Contohnya sebagai berikut.
2.3
•
Surat itu dikembalikan kepada si pengirim
•
Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.
Pemakaian Tanda Baca
2.3.1 Tanda Titik (.)
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Contohnya sebagai berikut.
• Mereka duduk di sana.
• Dia akan datang pada pertemuan itu.
b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam satu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
Contohnya sebagai berikut.
• I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
a.
Bahasa Indonesia
Kedudukan
Fungsi
b.
Bahasa Daerah
Kedudukan
Fungsi
• 1. Patokan Umum
25
1.1. Isi Karangan
1.2. Ilustrasi
c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukan waktu atau jangka waktu.
Contohnya sebagai berikut.
• Pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
• 00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
d. Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam
penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel,
bagan, grafik, atau gambar.
Contohnya sebagai berikut.
• Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia
• Bagan 2 Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Bagan Umum
e. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru),
dan tempat terbit.
Contohnya sebagai berikut.
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang menunjukan jumlah.
Contohnya sebagai berikut.
26
•
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
•
Anggaran lembaga itu mencapai Rp. 225.000.000.000,00.
2.3.2 Tanda Koma (,)
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilangan.
Contohnya sebagai berikut.
a) Telepon seluler, Komputer, atau internet bukan barang asing lagi.
b) Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
b. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung seperti tetapi,
melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Contohnya sebagai berikut.
• Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
• Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului
induk kalimatnya.
Contohnya sebagai berikut.
• Kalau diundang, saya akan datang.
• Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
d. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar
kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan
dengan itu dan meskipun demikian.
Contohnya sebagai berikut.
27
• Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh
beasiswa belajar di luar negeri.
• Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia
menjadi bintang pelajar.
e. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti
o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai
sapaan,
seperti Bu, Dik, atau Nak.
Contohnya sebagai berikut.
• O, begitu?
• Wah, bukan main!
f. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain dalam kalimat.
Contohnya sebagai berikut.
• Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
• “Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena
manusia adalah makhluk sosial.”.
g. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian- bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan
wilayah
atau negeri yang ditulis berurutan.
Contohnya sebagai berikut.
•
Sdr, Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis,
Kecamatan Matraman, Jakarta 13130
•
Surabaya,10 mei 1960
28
h. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
Contohnya sebagai berikut.
• Gunawan, ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu
Agung.
•
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1.
Jakarta:Pusat
Bahasa.
2.3.3 Tanda Titik Koma (;)
a. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara
yang lain di dalam kalimat tersebut.
Contohnya sebagai berikut.
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
b. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Contohnya sebagai berikut.
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
c. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian
dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Contohnya sebagai berikut.
29
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang, apel
dan jeruk.
2.3.4
Tanda Titik Dua (:)
a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
Contohnya sebagai berikut.
• Mereka memerlukan parabot rumah tangga: kursi, meja,
dan lemari.
• Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan:
hidup atau mati.
b. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
c. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Contohnya sebagai berikut.
Ketua
:
Andhika Prayoga
Sekretaris
:
Adhitya Gumilar
Bendahara :
Anindya Salsabila
Narasumber
:
Siti Komariah S.Ag.
Pemandu
:
Abdul azam S.I.Kom
d. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukan pelaku dalam percakapan.
Contohnya sebagai berikut.
30
Ibu
:
“Bawa koper ini, Nak!”
Yoga
:
“Baik, Bu.”
Ibu
:
“Jangan lupa, letakkan baik-baik.’’
e. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak
judul
suatu
karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam
daftar pustaka.
Contohnya sebagai berikut.
•
Surah Albaqarah: 2-5
•
Horison, XLII, No.8/2008:8
2.3.5 Tanda Hubung (-)
a. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris.
Contohnya sebagai berikut.
• Disamping cara lama, diterapkan juga caRa baru ….
• Kini ada cara baru untuk mengUkur panas.
b. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
c. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun
yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf
kata yang dieja satu-satu.
d. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan.
e. Tanda hubung dipakai untuk merangkai
31
dalam
1) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (seIndonesia, se- Jawa Barat);
2)
ke- dengan angka (peringkat ke- 2);
f. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing.
Contohnya sebagai berikut.
•
di-sowan-i (bahasa jawa, ‘didatangi’)
•
di-back up
2.3.6 Tanda Pisah (-)
a. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang mem-beri penjelasan di luar bangun kalimat.
Contohnya sebagai berikut.
• Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akantercapai –diperjuangkan
oleh bangsa itu sendiri.
•
Keberhasilan itu –kita sependapat –dapat dicapai jika kita mau
berusaha keras.
b. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan
aposisi atau keterangan yang lain.
Contohnya sebagai berikut.
Soekarno-Hatta –proklamator kemerdekaan RI –diabadikan menjadi
nama bandar udara Internasional.
32
c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
2.3.7
Tanda Tanya (?)
a. Tanda tanya dipakaipada akhir kalimat tanya.
Contohnya sebagai berikut.
• Kapan hari pendidikan nasional diperingati?
• Siapa pencipta lagu “Indonesia Raya”?
b. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
Contohnya sebagai berikut.
• Monumen nasional mulai dibangun pada tahun 1961(?).
• Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.
2.3.8
Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contohnya sebagai berikut.
2.3.9
•
Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia !
•
Bayarlah pajak tepat pada waktunya !
•
Merdeka !
Tanda Elipsis (…)
33
a. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau kutipan ada bagian yang di hilangkan.
Contohnya sebagai berikut.
• Penyebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.
• Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa Negara
ialah ….
…, lain lubuk lain ikannya
b. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam
dialog.
Contohnya sebagai berikut.
“menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”
2.3.10 Tanda Petik (“…”)
a. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan,naskah, atau bahan tertulis lain.
Contohnya sebagai berikut.
• “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalampidatonya.
• “Kerjakan tugas ini sekarang!”perintah atasannya.
b. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron,
artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contohnya sebagai berikut.
Saya sedang membaca “Peningkatan
Mutu Daya Ungkap Bahasa
Indonesia” dalam buku Bhasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani.
34
c. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contohnya sebagai berikut.
“Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi.
2.3.11
Tanda Petik Tunggal (‘…’)
a. Tanda petik tunggal dipakai sebagai untuk mengapit petikan yang
terdapat dalam petikan lain.
Contohnya sebagai berikut.
Tanya dia, “kaudengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
b.
Tanda petik tunggal dipakai untukmengapit makna, terjemahan,
atau penjelasan kata atau ungkapan.
Contohnya sebagai berikut.
Tergugat
‘yang digugat’
2.3.12 Tanda Kurung ((…))
a. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.
Contohnya sebagai berikut.
• Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM)
• Warga baru itu belum memiliki KTP (kartu tanda penduduk)
b. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan
yang bukan bagian utama kalimat.
Contohnya sebagai berikut.
35
•
Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama tempat
yang
terkenal di bali) ditulis pada tahun 1962.
• Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan
baru pasar dalam negeri.
c. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang
keberadaannya di dalam teks dapat dimuculkan atau dihilangkan.
Contohnya sebagai berikut.
• Dia berangkat ke kantor selalu menaiki (bus) Transjakarta.
d. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang
digunakan sebagai penanda pemerincian.
Contohnya sebagai berikut.
• Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b) biaya produksi,
dan (c) tenaga kerja.
• Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan
(1) akta kelahiran,
(2) ijazah terakhir, dan
(3) surat keterangan kesehatan.
2.3.13
Tanda Kurung Siku ([…])
a. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf,kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di
dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contohnya sebagai berikut.
• Sang sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
36
• Ulang tahun [proklamasi kemerdekaan] republik Indonesia
dirayakan secara khidmat.
b. Tanda kurung atau siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam
kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
Contohnya sebagai berikut.
Persamaan kedua prose situ (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab
II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
2.3.14
Tanda Garis Miring (/)
a. Tanda garis miring dipakai dalam nomorsurat, nomor pada alamat, dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contohnya sebagai berikut.
• Nomor: 7/PK/II/2013
• Jalan Kramat III/10
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta
setiap.
Contohnya sebagai berikut.
• Mahasiswa/mahasiswi ‘mahasiswa dan mahasiswi’
• Buku dan/atau majalah ‘buku dan majalah atau buku atau majalah’
c. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan
di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contohnya sebagai berikut.
• Buku pengantar Ling/g/uistik karya verhaar dicetak beberapa kali.
37
•
2.3.15
Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.
Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
Tanda penyingkat dipakaiuntuk menunjukkan penghilangan bagian kata
atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.
Contohnya sebagai berikut.
•
Dia ‘kan kusurati. (‘kan = akan )
•
Mereka sudah dating, ‘kan? (‘kan = bukan)
•
Malam ‘lah tiba.
2.4 Penulisan Unsur Serapan
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsure dari berbagai
bahasa, baik dari bahasa daerah,seperti bahasa Jawa, Sunda , dan Bali,
maupun dari bahasa asing, seperti bahasa Sansekerta, Arab, Portugis,
Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan
dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi duakelompok besar. Pertama,
unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia,
seperti force majeur, de facto, de jure, dan I’exploitation de I’homme par
I’homme.
Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara
pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur
asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indoensia. Dalam hal ini, penyerapan diusahakan agar ejaannya diubah
seperlunya sehingga bentuk Imdonesianya masih dapat dibandingkan
dengan bentuk asalnya. Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu
adalah sebagai berikut.
No
1
Huruf
Kata Asing
Effect
E tetap e
38
Kata Serapan
Efek
2
3
4
Ea tetap ea
Ee (Belanda) menjadi e
Description
Idealist
Deskripsi
Habeas
Habeas
Habeas
Strastofeer
Strastofee
System
Sistem
Eidetik
Ei tetap e
Eidetic
Einsteinium
Einstenium
5
6
Eo tetap eo
Stereo
Stereo
Geometry
Geometri
Zeolite
Zeolit
Neutron
Neutron
Eugenol
Eu tetep eu
Eugenol
7
F tetap f
Fanatic
Fanatik
8
Gh menjadi g
Factor
Ghanta
Faktor
Genta
Gue menjadi g
Sorgum
Igue
Sorgum
Ige
Aa (Belanda) menjadi a
Gigue
Paal
gige
Pal
Baal
Bal
octaaf
Oktaf
Ae tetap ae
Aeroba
Aerob
Jika tidak bervariasi dengan e
Aerodinamics
Aerobdinamika
Ae jika bervariai dengan e,
Haemoglobin
Hemoglobin
Menjadi e
Haematie
Hematit
Ai tetap ai
Trailer
Trailor
Caisson
Kaison
9
11
12
13
14
39
15
16
17
18
19
20
21
22
Au tetap au
Audiogram
Audiogram
Autotroph
Autotrof
Tautomer
Tautomer
Caustic
Kaustik
C di muka a, u, o, dan konsonan
Calomel
Kolomel
menjadi k
Cubic
Kubik
Crystal
Kristal
Central
Sentral
Cylinder
Silinder
Coelom
Selom
Cc di muka o, u, dan konsonan
Acculturation
Alkulturasi
menjadi k
Acclamation
Aklmasi
Accumulation
Akumulasi
Accent
Aksen
Accessory
Aksesori
Vaccine
Vaksin
Cch dan ch di muka a, o dan
Saccharin
Sakarin
konsonan menjadi k
Charisma
Karisma
Cholera
Kolera
Chromosome
kromosom
Ch yang lafalnya s atay sy
Echelon
Eselon
menjadi s
Machine
Mesin
Ch yang lafal nya c
Chip
Cip
menjadi c
Voucher
Vocer
C di muka e, i, oe, dan y menjadi s
Cc di muka e dan i menjadi ks
40
China
cina
23
Ck menjadi k
Check
Cek
24
A (Arab,bunyi pendek atau bunyi
Ticker
Bz
dsdsd
Tiket
Nahu
aFDERTDT
Nubuat
AZASQ M<
kuat
Awrát
Aurat
Hawl
Xanhate
Haul
Xantat
Xenon
Xenon
Xylophone
Xilofon
Executive
B
Eksekutif
Taxi
Taksi
Exudation
Eksudasi
Latex
Lateks
Exception
Eksepsi
Excess
Ekses
Excision
Eksisi
Excitation
Eksitasi
Xc di muka a, o, u, dan konsonan
Excavation
Ekskavasi
menjadi ksk
Excommunic
Ekskomunikasi
ation
Ekskursif
Excursive
Eksklusif
Exclusive
Yakitori
Yakitori
Yangonin
Yangonin
Yen
Yen
Yuan
Yuan
panjang) menjadi (a bukan o)
25
Aw
26
termasuk yang diikuti konsonan
X pada awal kata tetap x
27
28
29
30
(diftong
Arab)
menjadi
au,
X pada posisi lain menjadi ks
Xc di muka e dan I menjadi ks
Y tetap y jika lafalnya y
41
31
32
33
34
35
36
37
Y menjadi I jika lafalnya i
Ya (Arab) di awal suku menjadi kata y
Ya (Arab) di depan I dihilangkan
Z tetap z
Zai (Arab) tetap z
Zal (Arab) menjadi z
Za (Arab) menjadi z
Yttrium
Itrium
Dynamo
Dynamo
Propyl
Ìnayah
Propil
Inayah
Yaqin
Yakin
Ya’nì
Yakni
Khiyánah
Khianat
Qiyás
Kias
Ziyárah
Ziarah
Zenith
Zenit
Zirconium
Zirkonium
Zodiac
Ìjázah
zodiak
Ijazah
Khazánah
Khazanah
Zìyárah
Ziarah
Zaman
Zaman
Azán
Azan
Izn
Izin
Ustaz
Ustaz
Zát
Zat
Hafiz
Hafiz
Ta’zim
Takzim
Zalim
Zalim
Konsonan ganda menjadi tunggal, kecuali kalau dapat membingungkan.
42
Contoh sebaagai berikut.
•
Accu
aki
•
Állámah
alamah
•
Commission
komisi
•
Effect
efek
•
Ferrum
ferum
•
Gabbro
•
Salfeggio
salfegio
•
Tafakkur
tafakur
•
Tammat
tamat
•
Ummat
gabro
umat
Perhatikan penyerapan berikut!
•
Állah
Allah
•
Mass
massa
•
Missal
massal
Selain kaidah penulisan unsur serapan diatas, berikut ini di sertakan daftar istilah
asing yang mengandung akhiran serta penyesuian secara utuh dalam bahasa
Indonesi.
N
o
1
2
Huruf
-aat (Belanda) menjadi –at
-age menjadi –ase
Kata Asing
Kata Serapan
Advocaat
advokat
Percentage
Persentase
Etalage
Etalase
43
3
4
‘aqidah
Akidah
Ìjázah
Ijzah
‘umrah
Umrah
Ákhirah
Akhirat
-ah (Arab) menjadi –ah atau ‘áyah
Ayat
–at
Ma’ssiyah
Maksiat
‘amánah
Amanah
Hikmah
Hikmah
‘ibádah
Ibadah, ibadat
Sunnah
Sunah, sunat
Surah
Structural
Surah, surat
-al (Inggris)
Structureel
Structural
-eel (Belanda)
Formal,
Formal
-aal (Belanda) menjadi –al
formeel
Normal
Normal,
normaal
Accountant
5
-ant menjadi –an
Consultant
Informant
Akuntan
Konsultan
Informan
Anarchy,
6
7
-archy,
-archie
menjadi –arki
(Belanda)
anarchie
Oligarchy,
oligarchie
Anarki
oligarki
-ary, -air (Belanda) menjadi Complementar
Komplementer
–er
y
Primer
Complementair
Sekunder
Primary,
primair
44
Secondary,
8
-(a)tion,
-(a)tie
(Belanda)
menjadi –asi, -si
secundair
Action, actie
Aksi
Publication,
Publikasi
publicatie
Ideal
9
-eel (Belanda) menjadi –el
Materiel
Moreel
10
Casein
-ein tetap –ein
Protein
‘alami
11
-I, -iyyah (akhrian Arab) ‘insani
menjadi –I atau –iah
Aliyyah
‘amaliyyah
Ideal
Materiel
Morel
Kasein
Protein
Alami
Insani
Aliah
amaliah
Logic, logica
Phonetics,
phonetiek
12
-ic, -ics, -ique, -iek, -ica Physics,
(Belanda) menjadi –ik, -ika
physica
Dialectics,
Logika
Fonetik
Fisika
dailetika
dialektica
Electronic,
13
14
-ic, -isch (adjektiva Belanda)
menjadi –ik
-ical,
-isch
menjadi –is
electronisch
Elektronik
Mechanic,
Mekanik
mechanisch
(Belanda) Economical,
economisch
Partical,
45
Ekonomis
Praktis
partisch
Percentile,
15
-ile, -iel menjadi –il
percentile
Persentil
Mobile, mobile
mobil
Modernism,
16
-ism,
-isme
(Belanda) modernism
menjadi –isme
Communism,
Modernism
komunisme
communism
17
Publicist
-ist menjadi –is
Egoist
Publisis
Egois
Descriptive,
-ive, -ief (Belanda) menjadi- descriptief
18
if
Demonstrative,
demonstratief
Deskriptif
Demonstrative
Analogue,
analog
19
-logue (Inggris)
Catalogue
-loog (Belanda) menjadi –log Dialogue,
Analog
Dialog
dialoog
Technology,
20
-logy,
-logie
(Belanda)
menjadi –logi
technologie
Physiology,
physiologie
Teknologi
fisiologi
Hominoid,
21
-oid, oide (Belanda) menjadi
–oid
hominoide
Hominoid
Anthropoid,
Anthropoid
anthropoide
46
22
Trotoir
-oir(e) menjadi –oar
Repertoire
Trotoar
Repertoar
Director,
23
24
-or, -eur (Belanda) menjadi –
ur, -ir
-or tetap –or
directeur
Direktur
Inspector,
Inspektur
inspecteur
Ditactor
Corrector
Ditaktor
Korektor
University,
25
-ty, -teit (Belanda) menjadi – universiteit
Universitas
tas
Kualitas
Quality,
kwaliteit
Structure,
26
-ure,-uur (Belanda) menjadi structuur
Struktur
–ur
Premature
Premature,
prematuur
27
-wi, -wiyyah (Arab) menjadi Dunyawi
Duniawi
–wi, -wiah
Kimiyawi
Kimiawi
Lugawiyyah
Lugawiah
47
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang meliputi penulisan huruf, kata,
unsur serapan dan pemakaian tanda baca. Dalam konteks ini ragam bahasa
meliputi bahasa lisan dan tulisan. Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan
para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD),
sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para warga Indonesia mampu
mengucapkan dan memakai bahasa dengan baik serta bertutur kata sopan
sebagai pedoman yang ada.
3.2 Saran
Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita semua mempelajari
ragam bahasa yang kita miliki, kemudian mempelajari dan mengambil halhal yang baik, yang dapat kita amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi
dalam kehidupan sehari-hari. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca dan menambah pengetahuan dan wawasan anda. Mohon maaf jika
dalam penyusunan terdapat banyak kekeliruan penulis mohon maaf. Untuk
kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan karena itu menjadi acuan
48
untuk penulis agar membuat makalah menjadi lebih baik lagi, Sekian dan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Alviani, Puput. 2016. Panduan Lengkap Ejaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
Pusat Kajian Bahasa.
49
UNSUR SERAPAN, DAN PEMAKAIAN TANDA BACA
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia oleh dosen
pengampu Sinta Rosalina, S.S., M. Pd.
Kelompok III / 2C
AHMAD AMIRUL FAUZI
1610631190010
ANDHIKA PRAYOGA
1610631190023
ANITA NILANA
1610631190028
AZIEH SHINTA BELLA
1610631190036
FIRHAN ANDE
1610631190064
LIFIA DAMEISTIN
1610631190099
SYLVIA RAHMAN
1610631190184
RIZAL FAUZI
1610631190160
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2017
1
KATA PENGANTAR
Allhamdulillah. Kami panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas dengan baik.
Makalah ini dibuat dengan berbagai kajian dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan sebuah karya yang dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Kami
ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga makalah
ini dapat terselesaikan.
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik;
2. Ayahandan dan Ibunda yang senantiasa mendo’akan kami sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu;
3. Sinta Rosalina, S.S., M.Pd. Selaku Dosen Bahasa Indonesia
yang telah
membimbing kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik;
4. Teman-teman yang mau bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.
Kami menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kami membutuhkan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan makalah
ini.
Terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi
kita
Karawang, 10 Februari 2017
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pemakaian Huruf..........................................................................................6
2.2 Penulisan Kata.............................................................................................14
2.3 Pemakaian Tanda Baca...............................................................................26
2.4 Penulisan Unsur Serapan..................................................................................38
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulam....................................................................................................51
3.2 Saran.............................................................................................................51
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................52
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ada bermacam-macam bahasa di dunia ini. Dan setiap bahasa memiliki ciri
dan ke khasannya masing-masing, terutama pada setiap huruf dan ejaannya.
Begitupun dengan bahasa Indonesia yang memiliki ciri khas pada alfabet,
cara membaca. Dan setiap ejaannya sehingga ketiganya dijadikan panduan
untuk menulis sebuah kata, kalimat, artikel, jurnal. Dan sampai penulisan
karya ilmiah pun sudah ditentukan bagaimana penggunaan huruf, tanda baca,
serta ejaan yang baik, benar sesuai dengan aturan tata bahasa yang berlaku
saat ini.
Sesuai dengan keputusan Presiden No. 57 tahun 1972 diresmikanlah aturan
ejaan baru yang dinamakan Ejaan yang Disempurnakan dan sebagai bentuk
sosialisasi melalui ejaan yang disempurnakan ini Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menyebarkan buku pedoman penggunaan ejaan bahasa
Indonesia yang disempurnakan.Tahun 1987 tepatnya tanggal 9 September
diterbitkan kembali edisi kedua dari ejaan yang disempurnakan berdasarkan
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, No.
0543a/U/1987. Selanjutnya pada tahun 2009 sesuai dengan peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 46/U/2009 muncul kembali
pedoman umum ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan yang berlaku
sampai sekarang.
Pedoman ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan membahas banyak hal
seperti pemakaian huruf, penulisan kata, pemakaian tanda baca, dan penulisan
unsur serapan.
Mengingat banyaknya pembahasan dan aturan ejaan yang wajib dipedomani,
maka makalah ini hanya akan membahas beberapa pembahasan seperti,
penulisan hurufhuruf, dan penulisan kata.
4
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana cara penulisan huruf dengan baik dan benar?
2. Bagaimana cara penulisan kata dengan baik dan benar?
3. Bagaimana cara penulisan unsur serapan dengan baik dan benar?
4. Bagaimana cara pemakaian tanda baca dengan baik dan benar?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Memahami penulisan huruf
2. Memahami penulisan kata
3. Memahami penulisan unsur serapam
4. Memahami pemakaian tanda baca
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaaat dari penulisan makalah ini adalah:
1. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa untuk menulis makalah atau skripsi
dengan penggunaaan ejaan yang baik dan benar.
2. Sebagai resume bagi mahasiswa untuk memberikan pelajaran singkat pada
orang lain mengenai cara penggunaan ejaan yang baik dan benar.
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pemakaian Huruf
2.1.1
Huruf Abjad
Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf
berikut. Pengucapan huruf disertakan disebelahnya.
Huruf
Kapital
A
Nonkapital
a
Nama
B
b
be
C
c
ce
D
d
de
E
e
e
F
f
ef
G
g
ge
H
h
ha
I
i
i
J
j
je
K
k
ka
L
l
el
M
m
em
N
n
en
O
o
o
P
p
pe
Q
q
ki
R
r
er
S
s
es
T
t
te
U
u
u
a
6
2.1.2
V
v
ve
W
w
we
X
x
eks
Y
y
ye
Z
z
zet
Huruf Vokal
huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf
a, e, i, o,dan u. Berikut berikut huruf vokal dalam bahasa Indonesia yang
disertai dengan penggunaanya dalam kata.
Misal Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
Huruf Vokal
a
2.1.3
api
padi
lusa
e
enak
petak
sore
i
itu
simpan
tipe
o
u
oleh
ulang
kota
bumi
murni
ibu
Huruf Konsonan
Huruf konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf b, c, d, f, g, h, j,
k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, dan z.
Huruf
Konsonan
b
c
d
f
g
h
j
k
l
Misal Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
bahasa
cakap
dua
fakir
guna
hari
jalan
kaki
lekas
sebut
kaca
ada
kafan
tiga
saham
manja
paksa
alas
7
adab
abad
maaf
gudeg
tuah
mikraj
politik
akal
m
n
p
q*
r
s
t
v
w
x*
y
z
maka
nama
perah
qariah
riah
sampai
tali
variasi
wanita
xenon
yakin
zeni
kami
tanah
apa
iqra
bara
asli
mata
larva
hawa
payung
lazim
diam
daun
siap
putar
tangkas
rapat
molotov
takraw
juz
Keterangan:
Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri (seperti Taufiq dan Xerox)
dan keperluan ilmu (seperti status quo dan sinar-x)
2.1.4
Huruf Diftong
Huruf diftong atau vokal ganda merupakan huruf yang terjadi jika ada dua
huruf vokal yang berurutan. Kedua huruf vokal tersebut harus berada di
dalam satu suku kata dan menciptakan bunyi luncuran (bunyi yang
berubah kualitasnya). Bunyi luncuran tersebut sama lafalnya dengan bunyi
yang huruf asli. Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang
dilambangkan dengan ai, au, ei, dan oi.
Huruf
Diftong
ai
au
ei
oi
2.1.5
Misal Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
autodidak
eigendom
-
balairung
taufik
geiser
boikot
pandai
harimau
survei
amboi
Gabungan Huruf Konsonan
Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang
melambangkan konsonan. Yaitu hk, ng, ny, dan sy. Masing-masing
melambangkan satu bunyi konsonan.
8
Gabungan
Huruf
Misal Pemakaian dalam Kata
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
Konsonan
kh
ng
ny
sy
2.1.6
khusus
ngarai
nyata
syarat
akhir
bangun
banyak
musyawarah
tarikh
senang
arasy
Huruf Kapital atau huruf Besar
Berikut cara penulisan huruf kapital atau huruf besar dalam perjalanan
bahasa Indonesia
a.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh :
b.
Dia merasakan lapar
Apa yang harus kita lakukan ?
Hutruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
orang,termasuk julukan.
Contoh :
c.
Amir Hamzah
Lifia Dameistin
Huruf kapital dipakai sebagai pada awal kalimat dalam petikan
langsung.
Contoh :
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
d.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama sertiap nama kata
agama, kitab suci, dan Tuhan
Contoh :
e.
Alquran
Kristen Alkitab
Huruf kapital dipakai pada unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama
9
orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat terbagi menjadi
dua, yakni.
1)
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur atau nama gelar
kehormatan keturunan, keagamaan.
Contoh :
2)
Sultan Hasannudin
Agung Permana, Sarjana Hukum
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan
kepangkatan yang dipakai sapaan.
Contoh :
f.
Selamat datang, Yang Mulia.
Selamat pagi, Dokter.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan
dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai
pengganti nama orang terntentu, nama instansi, atau nama tempat.
Contoh :
g.
Wakil Presiden Adam Malik
Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa.
Contoh :
h.
bangsa Indonesia
suku Dayak
Huruf kapital pada nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah terbagi menjadi dua,yakni.
1)
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun,
bulan, hari raya.
Contoh :
10
2)
tahun Hijriah
tarikh Masehi
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama
peristiwa/sejarah.
Contoh :
i.
Perang Dunia II
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi.
Contoh :
j.
Jakarta
Pulau Mangas
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
semua unsur bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga,
badan, organisasi, atau do- kumen, kecuali kata tugas, seperti di,
ke, dari, dan, yang, dan untuk.
Contohnya sebagai beikut.
k.
Republik Indonesia
Majelis Permusyawaratan Rakyat Indonesia
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk
unsur kata ulang sempurna). Didalam judul buku karangan, artikel
dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas
seperti di, ke, dari, dan, yang dan untuk, yang tidak terletak pada
posisi awal.
Contohnya sebagai berikut.
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan.
Tulisan itu dimuat dalam majalah Bahasa dan Sastra.
11
l.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat atau sapaan.
Contohnya sebagai berikut.
m.
S.H.
sarjana hukum
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik dan paman, serta kata
unjuk lain yang dipakai dalam penyapaan atau penyebutan
Contohnya sebagai berikut.
2.1.7
“Kapan Bapak berangkat?” tanya Hasan.
“Silahkan duduk, Dik!” kata orang itu.
Huruf Miring
Berikut cara penulisan huruf kapital atau huruf besar dalam pelajaran
bahasa Indonesia.
a.
Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah,
atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam
daftar pustaka.
Contohnya sebagai berikut.
Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel
Moeis.
Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat
kebangsaan.
b.
Huruf miring dipakai sebagai menegaskan atau mengkhususkan
huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
12
Contohnya sebagai berikut.
c.
Huruf terakhir kata abad adalah d.
Dia tidak diantar, tetapi mengantar.
Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing.
Contohnya sebagai berikut.
Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian wisatawan
asing yang berkunjung ke Aceh.
2.1.8
Huruf Tebal
a. Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis
miring.
Contohnya sebagai berikut.
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
b. Huruf tebal dapat dipakai untuk menegaskan bagian- bagian karangan,
seperti judul buku, bab, atau sub bab.
2.2 Penulisan Kata
2.2.1 Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contohnya sebagai berikut.
2.2.2
Buku itu sangat menarik.
Saya pergi ke sekolah.
Kata Berimbuhan
13
a.
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan awalan dan
akhiran) ditis serangkai dengan bentuk dasarnya.
Contohya sebagai berikut.
b.
Berjalan
Gemetar
Bentuk terkait ditulis serangkaian dengan kata yang mengikutinya.
Contohnya sebagai berikut
2.2.3
aerodinamika
antarkota
Bentuk Ulang
Bentuk ualng ditulis dengan menggunakan tnda hubung (-) diantara unsurunsurnya.
Contohnya sebagai berikut.
•
Anak- anak
•
Buku-buku
2.2.4 Gabungan kata
a. Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majeuk, termasuk istilah
khusus, ditulis terpisah.
Contohnya sebagai berikut.
Duta besar
Kambing hitam
14
b. Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan
membubuhkan tanda hubungan (-) di antara unsur-unsurnya.
Contohnya sebagai berikut.
•
anak-istri pejabat
•
ibu-bapak kami
c. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika
mendapat awalan atau akhiran.
Contohnya sebagai berikut.
• bertepuk tangan
• menganak sungai
d. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis
serangkai.
Contohnya sebagai berikut.
•
dilipatgandakan
•
menyebarluaskan
2.2.5 Pemenggalan Kata
a. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut.
1) Jika ditengah kata terdapat huruf vokal yang berurutan,
pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf vokal itu.
Contohnya sebagai berikut.
• bu-ah
• ma-in
15
2) Huruf diftong au, ai,ei, dan oi tidak dipenggal.
Contohnya sebagai berikut.
• pan-dai
• au-la
3) Jika di tengah kata dasar terdapat huruf konsonan (termasuk
gabungan
huruf
konsonan)
di
antara
dua
huruf
vokal,
pemenggalannya dilakukan sebelum huruf konsonan itu.
Contohnya sebagai berikut.
•
ba-pak
•
ke-nyang
4) Jika ditengah kata dasar terdapat dua huruf konsonan yang
berurutan, pemenggalannya dilakukan di antara kedua huruf
konsonan itu.
Contohnya sebagai berikut.
•
Ap-ril
•
makh-luk
5) Jika ditengah kata dasar terdapat tiga huruf konsonan atau lebih
yang masing-masing melambangkan satu bunyi, pemenggalannya
dilakukan di antara huruf konsonan yang pertama dan huruf
konsonan yang kedua.
Contohnya sebagai berikut.
•
ul-tra
•
ben-trok
16
b.
Pemenggalan kata turunan sedapat-dapatnya dilakukan di antara
bentuk dasar dan unsur pembentuknya.
Contohnya sebagai berikut.
• ber-jalan
• mem-bantu
c.
Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu
unsurnya itu dapat bergabung dengan unsur lain, pemenggalannya
dilakukan di antara unsur-unsur itu. Tiap unsur gabungan itu
dipenggal seperti pada kata dasar.
Contohnya sebagai berikut.
d.
• Biodata
bio-data
bi-o-da-ta
• Fotografi
foto-grafi
fo-to-gra-fi
Nama orang terdiri atas dua unsur atau lebih pada akhir baris
dipenggal di antara unsur-unsurnya.
Contohnya sebagai berikut.
• Lagu “Indonesia Raya” digubah oleh Wage Rudolf Supratman.
• Buku Layar Terkambang dikarang oleh Sutan Takdir Alisjahbana.
2.2.6 Kata Depan
Kata depan, seperti di,ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Contohnya sebagai berikut.
•
Di mana dia sekarang?
17
•
Kain itu disimpan di dalam lemari .
2.2.7 Partikel
a. Partikel -lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
mendahuluinya.
Contohnya sebagai berikut.
• Bacalah buku itu baik-baik!
• Apakah yang tersirat dalam surat itu?
b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
Contohnya sebagai berikut.
• Apa pun permasalahan yang muncul, dia dapat mengatasinya
dengan bijaksana.
• Jika kita hendak pulang tengah malam pun, kendaraan masih
tersedia.
c. Partikel per yang berarti ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai’ ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya.
Contohnya sebagai berikut.
• Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.
• Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
2.2.8 Singkatan dan Akronim
a. Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkar diikuti
dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu.
Contohnya sebagai berikut.
• A.H.
Nasution Abdul Haris Nasution
18
• W.R. Supratman
Wage Rudolf Supratman
b. 1) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga
pemerintahan dan
ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
•
NKRI
Negara Kesatuan Republik Indonesia
•
PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa
2) Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama
diri ditulis dengan huruf tanpa tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
•
MAN
madrasah aliah negeri
•
KTP
kartu tanda penduduk
c. Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda
titik.
Contohnya sebagai berikut.
•
hlm.
halaman
•
dll.
dan lain-lain
d. Singkatan yang terdiri atas dua huruf yang lazim dipakai dalam suratmenyurat masing-masing diikuti oleh tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
•
a.n.
atas nama
•
u.b.
untuk beliau
19
e. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang tidak diikuti tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
f.
•
Cm
sentimeter
•
Rp
rupiah
Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
g.
• BIG
Badan Informasi Geospasial
• LIPI
Lembaga Ilmu Pemerintahan Indonesia
Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contohnya sebagai berikut.
h.
• Bulog
Badan Urusan Logistik
• Suramadu
Surabaya Madura
Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku
kata atau gabungan suku kata ditulis engan huruf kecil.
Contohnya sebagai berikut.
• Iptek
• Pemilu
2.2.9
ilmu pengetahuan dan teknologi
pemilihan umum
Angka dan Bilangan
20
Bilangan dapat dinyatakan dengan angka atau kata. Angkai dipakai
sebagai lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan
angka Arab atau angka Romawi.
Angka
Angka Romawi
Angka
Angka Romawi
1
I (unus)
21
XXI
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
15
16
20
II
29
XIX
III
30
XXX
IV
40
XL
V
50
L (quinquaginta)
VI
90
XC
VII
100
C (centum)
VIII
200
CC
IX
300
CCC
X
400
CD
XI
500
D (quingenti)
XII
900
CM
XV
1000
M
XIV
2000
MM
XX
a. Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu dua
kata ditulis dengan huruf, kecuali jika bilangan itu dipakai
secara berurutan seperti dalam perincian atau paparan.
Contohnya sebagai berikut.
•
Mereka menonton drama itu samapai tiga kali.
•
Koleksi perpustakaan itu mencapai dua juta buku.
b. 1) Bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
Contohnya sebagai berikut.
•
Lima puluh siswa teladan mendapat beasiswa dari
pemerintah daerah.
•
Tiga pemenang sayembara itu diundang ke Jakarta.
21
2) Apabila bilangan pada awal kalimat tidak dapat dinyatakan
dengan satu atau dua kata, susunan kalimatnya diubah.
Contohnya sebagai berikut.
Sebelum Diubah
Setelah Diubah
250 orang peserta diundang
Panitia mengundang 250 orang
Panitia.
25 naskah kuno tersimpan di
peserta.
Di lemari itu tersimpan 25 naskah
lemari itu.
kuno.
c. Angka yang menunjukan bilangan besar dapat ditulis sebagian
dengan huruf supaya lebih mudah dibaca.
Contohnya sebagai berikut.
• Dia
mendapatkan
bantuan
250
juta
rupiah
untuk
mengembangkan usahanya.
• Perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar
rupiah.
d. Angka dipakai untuk menyatakan (a) ukuran panjang, berat, luas,
isi, dan waktu serta (b) nilai uang.
Contohnya sebagai berikut.
• 0,5 sentimeter
• 5 kilogram
• 2 tahun 6 bulan 5 hari
e. Angka dipakai untuk menomori alamat, seperti jala, rumah,
apartemen, atau kamar.
Contohnya sebagai berikut.
•
Jalan Tanah Abang I No. 15
22
•
Gedung Samudra, Lantai ll, Ruang 201
f. Angka dipakai untuk menomori bagian karangan atau ayat kitab
suci.
Contohnya sebagai berikut.
• Bab X, Pasal 5, halaman 252
• Surah Yasin: 9
g. Penulisan bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.
1) Bilangan Utuh
Contohnya sebagai berikut.
• dua belas (12)
• tiga puluh (30)
2) Bilangan Pecahan
• setengah atau seperdua (1/2)
• satu persen (1%)
h. Penulisan bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara berikut.
Misalnya:
• Abad XX
• Abad ke-20
• Abad kedua puluh
i. Penulisan angka yang mendapat akhiran –an dilakukan degan cara
berikut.
Misalnya:
23
• Tahun 1950-an (tahun seribu sembilan ratus lima puluhan)
• Uang 5000-an (uang lima ribuan)
j. Penulisan bilangan dengan angka dan huruf sekaligus dilakukan
dalam peraturan perundang-undangan, akta, dan kuitansi.
Contohnya:
Telah diterima uang sebanyak Rp. 2.950.000,00 (dua juta
sembilan ratus lima puluh ribu rupiah) untuk pembayaran satu
unit televisi.
k. Bilangan yang digunakan sebagai unsur nama geografi ditulis
dengan huruf.
Contohnya sebagai berikut.
• Simpanglima
• Rajaampat
2.2.10 Kata Ganti ku-, kau-, -ku, -mu, dan –nya
Kata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang
mengikutinya, sedangkan –ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai
dengan kata yang mendahuluinya.
Contohnya sebagai berikut.
• Rumah itu telah kujual
• Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan di perpustakaan.
2.2.11 Kata Sandang si dan sang
Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan
unsur nama Tuhan.
24
Contohnya sebagai berikut.
2.3
•
Surat itu dikembalikan kepada si pengirim
•
Ibu itu menghadiahi sang suami kemeja batik.
Pemakaian Tanda Baca
2.3.1 Tanda Titik (.)
a. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan.
Contohnya sebagai berikut.
• Mereka duduk di sana.
• Dia akan datang pada pertemuan itu.
b. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam satu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
Contohnya sebagai berikut.
• I. Kondisi Kebahasaan di Indonesia
a.
Bahasa Indonesia
Kedudukan
Fungsi
b.
Bahasa Daerah
Kedudukan
Fungsi
• 1. Patokan Umum
25
1.1. Isi Karangan
1.2. Ilustrasi
c. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
yang menunjukan waktu atau jangka waktu.
Contohnya sebagai berikut.
• Pukul 01.35.20 (pukul 1 lewat 35 menit 20 detik)
• 00.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
d. Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam
penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel,
bagan, grafik, atau gambar.
Contohnya sebagai berikut.
• Tabel 1 Kondisi Kebahasaan di Indonesia
Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia
• Bagan 2 Struktur Organisasi
Bagan 2.1 Bagan Umum
e. Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru),
dan tempat terbit.
Contohnya sebagai berikut.
Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang menunjukan jumlah.
Contohnya sebagai berikut.
26
•
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
•
Anggaran lembaga itu mencapai Rp. 225.000.000.000,00.
2.3.2 Tanda Koma (,)
a. Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilangan.
Contohnya sebagai berikut.
a) Telepon seluler, Komputer, atau internet bukan barang asing lagi.
b) Buku, majalah, dan jurnal termasuk sumber kepustakaan.
b. Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung seperti tetapi,
melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Contohnya sebagai berikut.
• Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
• Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului
induk kalimatnya.
Contohnya sebagai berikut.
• Kalau diundang, saya akan datang.
• Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
d. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar
kalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan
dengan itu dan meskipun demikian.
Contohnya sebagai berikut.
27
• Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh
beasiswa belajar di luar negeri.
• Anak itu memang rajin membaca sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia
menjadi bintang pelajar.
e. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti
o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai
sapaan,
seperti Bu, Dik, atau Nak.
Contohnya sebagai berikut.
• O, begitu?
• Wah, bukan main!
f. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian
lain dalam kalimat.
Contohnya sebagai berikut.
• Kata nenek saya, “Kita harus berbagi dalam hidup ini.”
• “Kita harus berbagi dalam hidup ini,” kata nenek saya, “karena
manusia adalah makhluk sosial.”.
g. Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian- bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan
wilayah
atau negeri yang ditulis berurutan.
Contohnya sebagai berikut.
•
Sdr, Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis,
Kecamatan Matraman, Jakarta 13130
•
Surabaya,10 mei 1960
28
h. Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
Contohnya sebagai berikut.
• Gunawan, ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta: Restu
Agung.
•
Halim, Amran (Ed.) 1976. Politik Bahasa Nasional. Jilid 1.
Jakarta:Pusat
Bahasa.
2.3.3 Tanda Titik Koma (;)
a. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara
yang lain di dalam kalimat tersebut.
Contohnya sebagai berikut.
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
b. Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Contohnya sebagai berikut.
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah
(1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
c. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian
dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
Contohnya sebagai berikut.
29
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus; pisang, apel
dan jeruk.
2.3.4
Tanda Titik Dua (:)
a. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
Contohnya sebagai berikut.
• Mereka memerlukan parabot rumah tangga: kursi, meja,
dan lemari.
• Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan:
hidup atau mati.
b. Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
c. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Contohnya sebagai berikut.
Ketua
:
Andhika Prayoga
Sekretaris
:
Adhitya Gumilar
Bendahara :
Anindya Salsabila
Narasumber
:
Siti Komariah S.Ag.
Pemandu
:
Abdul azam S.I.Kom
d. Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukan pelaku dalam percakapan.
Contohnya sebagai berikut.
30
Ibu
:
“Bawa koper ini, Nak!”
Yoga
:
“Baik, Bu.”
Ibu
:
“Jangan lupa, letakkan baik-baik.’’
e. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak
judul
suatu
karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam
daftar pustaka.
Contohnya sebagai berikut.
•
Surah Albaqarah: 2-5
•
Horison, XLII, No.8/2008:8
2.3.5 Tanda Hubung (-)
a. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris.
Contohnya sebagai berikut.
• Disamping cara lama, diterapkan juga caRa baru ….
• Kini ada cara baru untuk mengUkur panas.
b. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
c. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun
yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf
kata yang dieja satu-satu.
d. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan.
e. Tanda hubung dipakai untuk merangkai
31
dalam
1) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (seIndonesia, se- Jawa Barat);
2)
ke- dengan angka (peringkat ke- 2);
f. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia
dengan unsur bahasa daerah atau bahasa asing.
Contohnya sebagai berikut.
•
di-sowan-i (bahasa jawa, ‘didatangi’)
•
di-back up
2.3.6 Tanda Pisah (-)
a. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang mem-beri penjelasan di luar bangun kalimat.
Contohnya sebagai berikut.
• Kemerdekaan bangsa itu – saya yakin akantercapai –diperjuangkan
oleh bangsa itu sendiri.
•
Keberhasilan itu –kita sependapat –dapat dicapai jika kita mau
berusaha keras.
b. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan
aposisi atau keterangan yang lain.
Contohnya sebagai berikut.
Soekarno-Hatta –proklamator kemerdekaan RI –diabadikan menjadi
nama bandar udara Internasional.
32
c. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
2.3.7
Tanda Tanya (?)
a. Tanda tanya dipakaipada akhir kalimat tanya.
Contohnya sebagai berikut.
• Kapan hari pendidikan nasional diperingati?
• Siapa pencipta lagu “Indonesia Raya”?
b. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.
Contohnya sebagai berikut.
• Monumen nasional mulai dibangun pada tahun 1961(?).
• Di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.
2.3.8
Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang
berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contohnya sebagai berikut.
2.3.9
•
Mari kita dukung Gerakan Cinta Bahasa Indonesia !
•
Bayarlah pajak tepat pada waktunya !
•
Merdeka !
Tanda Elipsis (…)
33
a. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat
atau kutipan ada bagian yang di hilangkan.
Contohnya sebagai berikut.
• Penyebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.
• Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa Negara
ialah ….
…, lain lubuk lain ikannya
b. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam
dialog.
Contohnya sebagai berikut.
“menurut saya … seperti … bagaimana, Bu?”
2.3.10 Tanda Petik (“…”)
a. Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan,naskah, atau bahan tertulis lain.
Contohnya sebagai berikut.
• “Merdeka atau mati!” seru Bung Tomo dalampidatonya.
• “Kerjakan tugas ini sekarang!”perintah atasannya.
b. Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron,
artikel, naskah, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contohnya sebagai berikut.
Saya sedang membaca “Peningkatan
Mutu Daya Ungkap Bahasa
Indonesia” dalam buku Bhasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani.
34
c. Tanda petik dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal
atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contohnya sebagai berikut.
“Tetikus” komputer ini sudah tidak berfungsi.
2.3.11
Tanda Petik Tunggal (‘…’)
a. Tanda petik tunggal dipakai sebagai untuk mengapit petikan yang
terdapat dalam petikan lain.
Contohnya sebagai berikut.
Tanya dia, “kaudengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
b.
Tanda petik tunggal dipakai untukmengapit makna, terjemahan,
atau penjelasan kata atau ungkapan.
Contohnya sebagai berikut.
Tergugat
‘yang digugat’
2.3.12 Tanda Kurung ((…))
a. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau
penjelasan.
Contohnya sebagai berikut.
• Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM)
• Warga baru itu belum memiliki KTP (kartu tanda penduduk)
b. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan
yang bukan bagian utama kalimat.
Contohnya sebagai berikut.
35
•
Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama tempat
yang
terkenal di bali) ditulis pada tahun 1962.
• Keterangan itu (lihat Tabel 10) menunjukkan arus perkembangan
baru pasar dalam negeri.
c. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang
keberadaannya di dalam teks dapat dimuculkan atau dihilangkan.
Contohnya sebagai berikut.
• Dia berangkat ke kantor selalu menaiki (bus) Transjakarta.
d. Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang
digunakan sebagai penanda pemerincian.
Contohnya sebagai berikut.
• Faktor produksi menyangkut (a) bahan baku, (b) biaya produksi,
dan (c) tenaga kerja.
• Dia harus melengkapi berkas lamarannya dengan melampirkan
(1) akta kelahiran,
(2) ijazah terakhir, dan
(3) surat keterangan kesehatan.
2.3.13
Tanda Kurung Siku ([…])
a. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf,kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di
dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contohnya sebagai berikut.
• Sang sapurba men[d]engar bunyi gemerisik.
36
• Ulang tahun [proklamasi kemerdekaan] republik Indonesia
dirayakan secara khidmat.
b. Tanda kurung atau siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam
kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
Contohnya sebagai berikut.
Persamaan kedua prose situ (perbedaannya dibicarakan di dalam Bab
II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
2.3.14
Tanda Garis Miring (/)
a. Tanda garis miring dipakai dalam nomorsurat, nomor pada alamat, dan
penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contohnya sebagai berikut.
• Nomor: 7/PK/II/2013
• Jalan Kramat III/10
b. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta
setiap.
Contohnya sebagai berikut.
• Mahasiswa/mahasiswi ‘mahasiswa dan mahasiswi’
• Buku dan/atau majalah ‘buku dan majalah atau buku atau majalah’
c. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok
kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan
di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.
Contohnya sebagai berikut.
• Buku pengantar Ling/g/uistik karya verhaar dicetak beberapa kali.
37
•
2.3.15
Dia sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.
Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
Tanda penyingkat dipakaiuntuk menunjukkan penghilangan bagian kata
atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.
Contohnya sebagai berikut.
•
Dia ‘kan kusurati. (‘kan = akan )
•
Mereka sudah dating, ‘kan? (‘kan = bukan)
•
Malam ‘lah tiba.
2.4 Penulisan Unsur Serapan
Dalam perkembangannya bahasa Indonesia menyerap unsure dari berbagai
bahasa, baik dari bahasa daerah,seperti bahasa Jawa, Sunda , dan Bali,
maupun dari bahasa asing, seperti bahasa Sansekerta, Arab, Portugis,
Belanda, Cina, dan Inggris. Berdasarkan taraf integrasinya, unsur serapan
dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi duakelompok besar. Pertama,
unsur asing yang belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia,
seperti force majeur, de facto, de jure, dan I’exploitation de I’homme par
I’homme.
Unsur-unsur itu dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi cara
pengucapan dan penulisannya masih mengikuti cara asing. Kedua, unsur
asing yang penulisan dan pengucapannya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indoensia. Dalam hal ini, penyerapan diusahakan agar ejaannya diubah
seperlunya sehingga bentuk Imdonesianya masih dapat dibandingkan
dengan bentuk asalnya. Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu
adalah sebagai berikut.
No
1
Huruf
Kata Asing
Effect
E tetap e
38
Kata Serapan
Efek
2
3
4
Ea tetap ea
Ee (Belanda) menjadi e
Description
Idealist
Deskripsi
Habeas
Habeas
Habeas
Strastofeer
Strastofee
System
Sistem
Eidetik
Ei tetap e
Eidetic
Einsteinium
Einstenium
5
6
Eo tetap eo
Stereo
Stereo
Geometry
Geometri
Zeolite
Zeolit
Neutron
Neutron
Eugenol
Eu tetep eu
Eugenol
7
F tetap f
Fanatic
Fanatik
8
Gh menjadi g
Factor
Ghanta
Faktor
Genta
Gue menjadi g
Sorgum
Igue
Sorgum
Ige
Aa (Belanda) menjadi a
Gigue
Paal
gige
Pal
Baal
Bal
octaaf
Oktaf
Ae tetap ae
Aeroba
Aerob
Jika tidak bervariasi dengan e
Aerodinamics
Aerobdinamika
Ae jika bervariai dengan e,
Haemoglobin
Hemoglobin
Menjadi e
Haematie
Hematit
Ai tetap ai
Trailer
Trailor
Caisson
Kaison
9
11
12
13
14
39
15
16
17
18
19
20
21
22
Au tetap au
Audiogram
Audiogram
Autotroph
Autotrof
Tautomer
Tautomer
Caustic
Kaustik
C di muka a, u, o, dan konsonan
Calomel
Kolomel
menjadi k
Cubic
Kubik
Crystal
Kristal
Central
Sentral
Cylinder
Silinder
Coelom
Selom
Cc di muka o, u, dan konsonan
Acculturation
Alkulturasi
menjadi k
Acclamation
Aklmasi
Accumulation
Akumulasi
Accent
Aksen
Accessory
Aksesori
Vaccine
Vaksin
Cch dan ch di muka a, o dan
Saccharin
Sakarin
konsonan menjadi k
Charisma
Karisma
Cholera
Kolera
Chromosome
kromosom
Ch yang lafalnya s atay sy
Echelon
Eselon
menjadi s
Machine
Mesin
Ch yang lafal nya c
Chip
Cip
menjadi c
Voucher
Vocer
C di muka e, i, oe, dan y menjadi s
Cc di muka e dan i menjadi ks
40
China
cina
23
Ck menjadi k
Check
Cek
24
A (Arab,bunyi pendek atau bunyi
Ticker
Bz
dsdsd
Tiket
Nahu
aFDERTDT
Nubuat
AZASQ M<
kuat
Awrát
Aurat
Hawl
Xanhate
Haul
Xantat
Xenon
Xenon
Xylophone
Xilofon
Executive
B
Eksekutif
Taxi
Taksi
Exudation
Eksudasi
Latex
Lateks
Exception
Eksepsi
Excess
Ekses
Excision
Eksisi
Excitation
Eksitasi
Xc di muka a, o, u, dan konsonan
Excavation
Ekskavasi
menjadi ksk
Excommunic
Ekskomunikasi
ation
Ekskursif
Excursive
Eksklusif
Exclusive
Yakitori
Yakitori
Yangonin
Yangonin
Yen
Yen
Yuan
Yuan
panjang) menjadi (a bukan o)
25
Aw
26
termasuk yang diikuti konsonan
X pada awal kata tetap x
27
28
29
30
(diftong
Arab)
menjadi
au,
X pada posisi lain menjadi ks
Xc di muka e dan I menjadi ks
Y tetap y jika lafalnya y
41
31
32
33
34
35
36
37
Y menjadi I jika lafalnya i
Ya (Arab) di awal suku menjadi kata y
Ya (Arab) di depan I dihilangkan
Z tetap z
Zai (Arab) tetap z
Zal (Arab) menjadi z
Za (Arab) menjadi z
Yttrium
Itrium
Dynamo
Dynamo
Propyl
Ìnayah
Propil
Inayah
Yaqin
Yakin
Ya’nì
Yakni
Khiyánah
Khianat
Qiyás
Kias
Ziyárah
Ziarah
Zenith
Zenit
Zirconium
Zirkonium
Zodiac
Ìjázah
zodiak
Ijazah
Khazánah
Khazanah
Zìyárah
Ziarah
Zaman
Zaman
Azán
Azan
Izn
Izin
Ustaz
Ustaz
Zát
Zat
Hafiz
Hafiz
Ta’zim
Takzim
Zalim
Zalim
Konsonan ganda menjadi tunggal, kecuali kalau dapat membingungkan.
42
Contoh sebaagai berikut.
•
Accu
aki
•
Állámah
alamah
•
Commission
komisi
•
Effect
efek
•
Ferrum
ferum
•
Gabbro
•
Salfeggio
salfegio
•
Tafakkur
tafakur
•
Tammat
tamat
•
Ummat
gabro
umat
Perhatikan penyerapan berikut!
•
Állah
Allah
•
Mass
massa
•
Missal
massal
Selain kaidah penulisan unsur serapan diatas, berikut ini di sertakan daftar istilah
asing yang mengandung akhiran serta penyesuian secara utuh dalam bahasa
Indonesi.
N
o
1
2
Huruf
-aat (Belanda) menjadi –at
-age menjadi –ase
Kata Asing
Kata Serapan
Advocaat
advokat
Percentage
Persentase
Etalage
Etalase
43
3
4
‘aqidah
Akidah
Ìjázah
Ijzah
‘umrah
Umrah
Ákhirah
Akhirat
-ah (Arab) menjadi –ah atau ‘áyah
Ayat
–at
Ma’ssiyah
Maksiat
‘amánah
Amanah
Hikmah
Hikmah
‘ibádah
Ibadah, ibadat
Sunnah
Sunah, sunat
Surah
Structural
Surah, surat
-al (Inggris)
Structureel
Structural
-eel (Belanda)
Formal,
Formal
-aal (Belanda) menjadi –al
formeel
Normal
Normal,
normaal
Accountant
5
-ant menjadi –an
Consultant
Informant
Akuntan
Konsultan
Informan
Anarchy,
6
7
-archy,
-archie
menjadi –arki
(Belanda)
anarchie
Oligarchy,
oligarchie
Anarki
oligarki
-ary, -air (Belanda) menjadi Complementar
Komplementer
–er
y
Primer
Complementair
Sekunder
Primary,
primair
44
Secondary,
8
-(a)tion,
-(a)tie
(Belanda)
menjadi –asi, -si
secundair
Action, actie
Aksi
Publication,
Publikasi
publicatie
Ideal
9
-eel (Belanda) menjadi –el
Materiel
Moreel
10
Casein
-ein tetap –ein
Protein
‘alami
11
-I, -iyyah (akhrian Arab) ‘insani
menjadi –I atau –iah
Aliyyah
‘amaliyyah
Ideal
Materiel
Morel
Kasein
Protein
Alami
Insani
Aliah
amaliah
Logic, logica
Phonetics,
phonetiek
12
-ic, -ics, -ique, -iek, -ica Physics,
(Belanda) menjadi –ik, -ika
physica
Dialectics,
Logika
Fonetik
Fisika
dailetika
dialektica
Electronic,
13
14
-ic, -isch (adjektiva Belanda)
menjadi –ik
-ical,
-isch
menjadi –is
electronisch
Elektronik
Mechanic,
Mekanik
mechanisch
(Belanda) Economical,
economisch
Partical,
45
Ekonomis
Praktis
partisch
Percentile,
15
-ile, -iel menjadi –il
percentile
Persentil
Mobile, mobile
mobil
Modernism,
16
-ism,
-isme
(Belanda) modernism
menjadi –isme
Communism,
Modernism
komunisme
communism
17
Publicist
-ist menjadi –is
Egoist
Publisis
Egois
Descriptive,
-ive, -ief (Belanda) menjadi- descriptief
18
if
Demonstrative,
demonstratief
Deskriptif
Demonstrative
Analogue,
analog
19
-logue (Inggris)
Catalogue
-loog (Belanda) menjadi –log Dialogue,
Analog
Dialog
dialoog
Technology,
20
-logy,
-logie
(Belanda)
menjadi –logi
technologie
Physiology,
physiologie
Teknologi
fisiologi
Hominoid,
21
-oid, oide (Belanda) menjadi
–oid
hominoide
Hominoid
Anthropoid,
Anthropoid
anthropoide
46
22
Trotoir
-oir(e) menjadi –oar
Repertoire
Trotoar
Repertoar
Director,
23
24
-or, -eur (Belanda) menjadi –
ur, -ir
-or tetap –or
directeur
Direktur
Inspector,
Inspektur
inspecteur
Ditactor
Corrector
Ditaktor
Korektor
University,
25
-ty, -teit (Belanda) menjadi – universiteit
Universitas
tas
Kualitas
Quality,
kwaliteit
Structure,
26
-ure,-uur (Belanda) menjadi structuur
Struktur
–ur
Premature
Premature,
prematuur
27
-wi, -wiyyah (Arab) menjadi Dunyawi
Duniawi
–wi, -wiah
Kimiyawi
Kimiawi
Lugawiyyah
Lugawiah
47
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang meliputi penulisan huruf, kata,
unsur serapan dan pemakaian tanda baca. Dalam konteks ini ragam bahasa
meliputi bahasa lisan dan tulisan. Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan
para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar
serta menggunakan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD),
sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para warga Indonesia mampu
mengucapkan dan memakai bahasa dengan baik serta bertutur kata sopan
sebagai pedoman yang ada.
3.2 Saran
Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita semua mempelajari
ragam bahasa yang kita miliki, kemudian mempelajari dan mengambil halhal yang baik, yang dapat kita amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi
dalam kehidupan sehari-hari. Semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca dan menambah pengetahuan dan wawasan anda. Mohon maaf jika
dalam penyusunan terdapat banyak kekeliruan penulis mohon maaf. Untuk
kritik dan saran dari pembaca penulis harapkan karena itu menjadi acuan
48
untuk penulis agar membuat makalah menjadi lebih baik lagi, Sekian dan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Alviani, Puput. 2016. Panduan Lengkap Ejaan Bahasa Indonesia. Yogyakarta:
Pusat Kajian Bahasa.
49