Unsur Kimia Halogen dan Gas Mulia

BAB 1
PENDAHULUAN
A. HALOGEN
Unsur-unsur halogen terdapat pada golongan VII A periodik tabel.Halogen artinya
pembentuk garam, karena unsur-unsur tersebut di alam sebagian besar kita jumpai dalam
bentuk senyawa garamnya. Kata halogen berasal dari kata dalam bahasa Yunani hals, yang
berarti “garam” dan genes, yang berarti “melahirkan”.Halogen merupakan oksidator kuat
yang daya oksidasinya menurun dari atas ke bawah dalam satu golongan tabel periodik.
F2(g) + 2e

2F-(aq)

E = +2,87 V nomor atom 9

Cl2(g) + 2e

2Cl-(aq)

E = +1,36 V nomor atom 17

Br2(l) + 2e


2Br-(aq)

E = +1,06 V nomor atom 35

I2(s) + 2e

2I-(aq)

E = +0,54 V nomor atom 53

Di dalam alam, halogen tidak di temukan dalam keadaan bebas, tetapi selalu dalam
keadaan sebagai senyawa, karena kereaktifannya. Pada umumnya halogen berada dalam
keadaan sebagai senyawa dengan bilangan oksidasi -1 (halide).
Sumber utama halogen adalah air laut, yang mengandung natrium klorida (NaCl),
bromide (Br_), dan iodide (I-). Beberapa sumber air panas mengandung senyawa NaCl dan
NaI. Misalnya, sumber air panas Bledug Kuwu di daerah Purwodadi (Jawa Tengah) dan
Watudokan di daerah Mojokerto (Jawa Timur).

Sifat – Sifat Gas Halogen

a. Sifat Fisis

Beberapa sifat fisis unsur-unsur halogen dan perubahannya dalam satu golongan yang
perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
1. Konfigurasi elektronnya menunjukkan bahwa halogen mempunyai elektron
valensi ns2np5, ini berarti halogen mempunyai sebuah elektron yang belum
berpasangan.
2. Titik didih dan leburnya yang semakin tinggi. Hal itu dapat dikaitkan dengan
gaya van der Waals yang bekerja pada molekul-molekul halogen.
3. Energi ionisasinya yang tinggi mengakibatkan unsur halogen suka melepaskan
elektronnya untuk menjadi ion positif. Kecenderungan perubahan energi
ionissi dri atas ke bawah dalam sistem periodik unsur semakin rendah, karena
jari-jari atomnya yang semakin panjang
4. Afinitas elektronnya yang tinggi (H berharga negative, berarti pada saat
menangkap elektron dilepaskan energi), menyebabkan halogen sangat mudah
menangkap elektron untuk menjadi ion negatif
5. Energi ionisasi ikatan X-X dalam satu golongan dari atas ke bawah
menunjukan perubahan yang cenderung semakin kecil. Hal ini berkaitan
dengan jari-jari atom unsur-unsur halogen yang semakin panjang, sehingga
gaya tarik inti atom terhadap pasangan elektronnya semakin kuat.

b. Sifat Kimia
Halogen merupakan unsur nonlogam yang paling reaktif. hal itu didukung oleh
beberapa faktor, antara lain :
 Konfigurasi elektronnya. Dengan sebuah elektron tak berpasangan pada konfigurasi
elektronnya, memungkinkan halogen dengan membentuk ikatan kovaeln.
 afinitas elektronnya yang tinggi mengakibatkan halogen mudah membentuk ion
negatif dan membentuk senyawa dengan berikatan ion.
Oleh karena kereaktifannya, halogen dapat bersenyawa dengan hampir semua unsur,
termasuk fluorin yang dapat bereaksi dengan gas mulia. Beberapa halogen dapat bereaksi
langsung dengan unsur lain membentuk suatu halida.

Reaksi – Reaksi Halogen
a. Reaksi Halogen dengan unsur Logam
Unsur-unsur halogen dengan unsur logam, baik logam golongan A maupun golongan
B, dapat langsung membentuk garam. reksi pembentukan garam ini berlangsung hebat

Na(s) + ½ Cl2(g)

NaCl(s)


Fe(s) + Cl2(g)

FeCl2(s)

b. Reaksi Halogen dengan unsur golongan IVA
Semua unsur golongan IVA, kecuali karbon,dapat bereaksi langsung dengan halogen
membentuk senyawa halida.
Si(s) + 2Cl2(g)

SiCl4(s)

c. Reaksi halogen dengan unsur golongan VA
Unsur-unsur halogen dengan golongan VA, kecuali N2, dapat bereaksi langsung pada
suhu kamar.
P4(S) + 6Cl(g)
d. Reaksi halogen dengan halogen

4PCl3(g)

Unsur-unsur halogen dengan unsur halogen yang lain dapat membentuk senyawa

antar halogen dengan rumus molekul: XX’n, dengan X’ lebih elektron negative daripada X
dan n merupakan bilangan gasal.
I2(g) + 3F2(g)
I2(g) + 5F2(g)
Br2(g) + Cl2(g)
e. Reaksi halogen dengan gas hidrogen

2IF3(g)
2IF5(g)
2BrCl(g)

Unsur-unsur halogen dengan gas hidrogen bereaksi sangat hebat dan membentuk gas
hidrogen halida. reaksinya:
H2(g) + F2(g)

2HF(g)

f. Reaksi halogen dengan air
Fluorin dapat mengoksidasi air dan menghasilkan gas oksigen. reaksinya:
F2(g) + H2O(l)


2HF(aq) + ½ O2(g)

Bila gas klorin dialirkan kedalam air, maka klorin mengalami reaksi disproporsionasi.
reaksinya:
Cl2(g) + H2O

HCl(aq) + HClO(aq)

Reaksi tersebut berada dalam kesetimbangan, sehingga didaalm air masih tetap ada
gas klorin sebagai Cl2. larutan ini disebut air klorin. Br2 dan I2 dalam air tidak bereaksi dan
larutannya disebut sebagai air bromine dan air iodine.

g. Reaksi halogen dengan basa kuat

Semua halogen, kecuali F2, didalam basa kuat akan mengalami reaksi disproporsionasi
(otoredoks), dimana reaksi yang terjadi dipengaruhi oleh suhu.
pada suhu rendah : X2(g) + 2OH-(g)

X-(aq) + XO-(aq) + H2O(l)


pada suhu tinggi : 3X2(g) + 6OH-(aq)

5X-(aq) + XO3-(aq) + 3H2O(l)

h. Reaksi halogen dengan halide
Dengan memperhatikan harga potensial elektroda dari masing-masing halogen, maka
halide akan dapat dioksidasi oleh halogen yang mempunyai daya oksidasi lebih tinggi. harga
potensial elektroda halogen sebagai berikut:
F2(g) + 2e

2F-(aq)

E = +2,87 V nomor atom 9

Cl2(g) + 2e

2Cl-(aq)

E = +1,36 V nomor atom 17


Br2(l) + 2e

2Br-(aq)

E = +1,06 V nomor atom 35

I2(s) + 2e

2I-(aq)

E = +0,54 V nomor atom 53

Perhatikan reaksi berikut.
2Cl-(aq) + F2(g)
2Cl-(aq) + Br2(g)

2F-(aq) + Cl2

E = +1,51 V(reaksi spontan)


Cl2(g) + 2Br-(aq) E = -0,03 (reaksi tak spontan)

Dapat disimpulkan bila halida direaksikan dengan halogen yang terletak di atasnya
dalam sistem periodik unsur, maka halida tersebut akn mengalami oksidasi menghasilkan
halogen. Sebaliknya, halogen akan mengalami reduksi menjadi halida.Akan tetapi hal yang
sebaliknya tidak dapat terjadi, sebab reaksi akan mempunyai potensial reaksi negatif.
Penerapan reaksi tersebut dalam reaksi molekuler, sebagai berikut.
2KCl(aq) + F2(g)

2KF(aq) + Cl2(g) (reaksi dapat berlangsung spontan)

KCl(aq) + Br2(g)

(reaksi tidak berlangsung spontan)

Dengan demikian, dalam sistem pertiodik unsur, halogen dapat mendesak halida di bawahnya
dari suatu senyawa.
 F2 dapat mendesak Cl-, Br-, dan I- dari senyawanya.
 Cl2 dapat mendesak Br-, I- dari senyawanya, tetapi tidak dapat mendesak F Br2 dapat mendesak I- dari senyawanya, tetapi tidak dapat mendesak Cl- dn F- dari

senyawanya.

B.GAS MULIA

Gas mulia terdapat pada golongan VIIIA atau golongan 0 (nol) atau golongan 18. Gas
mulia terdiri dari unsur – unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon
(Xe). Semua unsur gas mulia merupakan unsur yang tidak stabil disebut juga inert.
Penemu gas mulia adalah Lord Raleigh dan William Ramsey. Pada tahun 1892
raleigh dan ramsey menemukan Argon yang merupakan unsur gas mulia pertama ditemukan
oleh mereka. Selama tahun 1894 sampai dengan 1898, ramsey berhasil menemukan gas mulia
lainnya ,yaitu Helium yang diperoleh dari pemanasan mineral uranium. Unsur ini di namakan
Helium karena spektrum gas tersebut sama dengan spektrum gas yang ada di matahari (helios
= matahari). Berikutnya dari penyulingan udara cair ramsey menemukan gas Kripton
(krypton = tersembunyi), neon (neo = baru), dan xenon (xenon = tak dikenal atau asing).
Semua contoh gas tersebut dikirimkan kepada Moissan (ahli kimia yang mengisolasi fluorin)
untuk direaksikan dengan fluorin tetapi semua gas tersebut tidak bereaksi. Maka ramsey
memasukkan gas tersebut sebagai kelompok senyawa yang di letakkan pada golongan
tersendiri falam sistem periodik unsur dan di sebut golongan 0 (nol) yang pada waktu itu
dalam sistem periodik unsur belum ada.
Kecuali radon (Rn), gas mulia terdapat diudara sebagai atom tunggal. Di antara gas

mulia,argon merupakan gas mulia yang paling banyak terdapat di udara dengan kadar 0,93%
dari udara kering (bebas uap air). Kemudian neon 1,8 x 10 -3%, helium 5,2 x 10-4%, kripton
1,1 x 10-4%dan xenon 8,7 x 10-6%.gas alam kadang – kadang mengandung helium dalam
jumlah relatif banyak.
Tampak pola kecenderungan perubahan dari He ke Rn antara lain sebagai berikut:
1. semakin panjang jari-jari atomnya, molekul gas mulia semakin mudah membentuk Dipo
sesaat dan berakbat pula terhadap semakin kuatnya gaya vanderWaals.
2. semakin kuatnya gaya Van derWaals (dari He ke Rn ) menyebabkan titik didih dan titik
lebur gas mulia dari atas ke bawah dalam satu golongan semakin tinggi.
3. energi ionisasinya semakin kecil dan bahkan untuk Xe dan Rn mempunyai energi
ionisasi lebih rendah dari hidrogen ( energi ionisasi hidrogen = 1312 KJ mol-10).
Gas mulia disebut gas “ lembam” yang artinya sama sekali tidak reaktif. Ini
menyiratkan bahwa gas-gas ini tidak dapat bereaksi dengan zat lain manapun. Namun, pada
kondisi laboratorium,xenon telah di buat untuk bereaksi dengan fluorin. Sekarang kata mulia
diterima sebagai istilah untuk gas-gas pada golongan 18.

Sifat – Sifat Gas Mulia

Secara umum gas mulia merupakan unsur yang sangat stabil, bahkan sebelum 1962
dianggap tidak dapat bersenyawa dengan unsur lain. Kestabilan gas mulia ini didukung oleh
beberapa faktor, yaitu:
1. Konfigurasi elektron gas mulia (kecuali He) berakhir pada ns 2np6. Konfigurasi tersebut
merupakan konfigurasi elektron yang stabil, sebab semua elektron pada subkulitnya
sudah berpasangan. Oleh karena semua elektronnya sudah berpasangan, maka tidak
memungkinkan membentuk ikatan kovalen dengan atom lain.
2. Energi ionisasinya yang sangat tinggi menyebabkan gas mulia sukar membentuk ion
positif dan berarti sukar membentuk senyawa secara iotonik.
3. Afinitas elektronnya yang sangat rendah menyebabkan gas mulia tidak dapat mengikat
elektron untuk menjadi ion negatif. Hal ini mengakibatkan unsur-unsur gas mulia tidak
dapat membentuk senyawa ionik.
Jadi secara umum gas mulia sukar membentuk ikatan (senyawa) secara kovalen
ataupun secara ionik dengan unsur lain
Sifat Fisis Gas Mulia
Unsur Lambang Nomor E.ionisasi
Jari-jari Titik leleh Titik Lebur
-1
Atom
(kJ mol ) Atom(Å)
(K)
(K)
Helium
He
2
2379
1,40
1
4
Neon
Ne
8
2087
1,54
25
27
Argon
Ar
18
1527
1,88
84
87
Kripton
Kr
36
1357
2,02
116
121
Xenon
Xe
54
1177
2,16
161
166
Radon
Rn
86
1043
202
211
Dari tabel tersebut tampak bahwa terdapat pola kecenderungan perubahan dari

Diudara
(% volum)
5,2 x 10-4
1,8 x 10-3
0,93
1,1 x 10 -4
8,7 x 10-6
sedikit
He ke

Rn sebagai berikut :
1. Semakin panjang jari-jari atomnya, molekul gas mulia semakin mudah membentuk dipol
sesaat dan berakibat pula terhadap semakin kuatnya gaya van der Waals.
2. Semakin kuatnya gaya van der Waals (dari He ke Rn) menyebabkan titik didih dan titik
lebur gas mulia dari atas ke bawah dalam satu golongan semakin tinggi
3. Energi ionisasinya semakin kecil dan bahkan untuk Xe dan Rn mempunyai energi
ionisasi lebih rendah dari hidrogen (energi ionisasi hidrogen = 1312 kJ mol-1).

Sifat Kimia Gas Mulia

Senyawa
Helium (He)
Neon (Ne)
Argon (Ar)
Kripton (Kr)
Xenon (Xe)
Radon (Rn)

Sifat Umum

Dari atas ke bawah

a. tak berwarna,tak berbau,tak

a. jari jari atom makin besar

berasa

b. energi ionisasi makin kecil

b. konfigurasi elektron stabil

c. kestabilan semakin berkurang

c. energi ionisasi sangat tinggi

d. kereaktifan makin bertambah

d. sangat sukar bereaksi

(He,Ne,Ar belum ditemukan

e. dialam selalu dalam keadaan

senyawanya; Kr,Xe,Rn sudah

bebas (gas monoatomik)

ditemukan senyawanya)

f. Radon (Rn) bersifat

e. kelarutan makin bertambah

radioaktif,terdapat pada rongga

(He,Ne praktis tidak larut dalam

batuan uranium

air, Ar,Kr,Xe,Rn larut, karena

g. diatmosfer paling banyak

ukuran atom makin besar)

Ar, dialam paling banyak He

Senyawa Gas Mulia
Sebenarnya sejak tahun 1894 telah diupayakan pembentukan senyawa gas mulia,
mulai dari Moissan yang berusaha mereaksikan gas argon dengan fluorin, sampi beberapa

ahli kimia telah berupaya tetapi selalu gagal. Pada tahun1962, Niels Barlett, seorang ahli
kimi Kanada, mengamati bahw O2 dapat bereaksi dengan senyawa PtF6 pada suhu kamar
untuk membentuk zat padat O2PtF6 (Oksigenil heksafluoro palatinat).
O2(g) + PtF6(s)
O2+PtF6-(s)
Dalam penelitin dengan sinar X diketahui bahwa senyawa tersebut merupakan
senyawa ionic dari ion oksigenil (O 2+) dengan ion PtF6-. Dari pengamatan selanjutnya di
dapatkan bahwa energy ionisasi molekul oksigen sedikit lebih tinggi daripada energy ionisasi
Xe.
O2+(g) + e-

O2(g)

H = + 1170 kJ mol-1

ion oksigenil

Xe+(g) + e-

Xe(g)

H = + 1170 kJ mol-1

Dengan berdasarkan pengamatan tersebut, maka dicoba untuk mereaksikan Xe
dengan PtF6 pada suhu kamar dan berhasil mendapatkan senyawa gas mulia yang pertama
kali, yaitu XePtF6 dalam bentuk Kristal merah yang stabil.
Xe(g) + PtF6(s)

XePtF6(s)

Beberapa bulan kemudian penelitian di pusat penelitian Argone Naationl Laboratory
Chicago berhasil mereaksikan gas Xe dengan gas F2 pada suhu 400oC dan mendapatkan zat
padat tak berwrna dan XeF4, XeF2, dan XeF6.
3Xe(g) + 6F2(g)

XeF2(s) + XeF4(s) + XeF6 (g)

Setelah itu didapat tak kurang dari 200 jenis senyawa gas mulia. Beberapa senyawa oksi dari
Xe, misalny XeOF2, XeOF4, XeO2F2, XeO3F2, XeO2F4, XeO3, dan XeO4 dapat diperoleh dari
XeF4 dan XeF6. Sebagai contoh, ion perxenat (XeO64-) dpat diperoleh dari reaksi antara XeF6
dengan bsa kuat.
XeO64-(aq)+ 16OH-(g)

XeO64-(aq) + Xe(g) + O2(g) + 12F-(aq) + 8H2O(I)

Senyawa XeF2, XeF4, dan XeF6 merupakanoksidator kuat, dpat mengoksidasi H2O
menghasilkan O2.
2XeF2(s)+ 2H2O2(I)
O2(g) + 2 Xe(g) + O2(g) + 4HF(I)
Senyawa XeO3 merupakan zat padat putih yang mudah meledak hanya dengan sedikit
ditekan atau digosok, daya ledaknya setingkat TNT.

Setelah penemuan senyawa xenon, sampai sekrang sudah dapt disintesis pula
senyawa-senyawa Kr dan Rn, misalnya KrF2. Namun, sampai saat ini senyawa dari He, Ne,
dan Ar belum berhasil disintesis. Hal ini mungkin disebabkan tingginya energy ionisasi dari
unsur-unsur tersebut.

BAB 2
KAJIAN TEORI
A. Unsur Halogen
Fluorin

Fluorin (Fr) adalah salah satu unsur halogen yang berwujud gas pada keadaan standar,
bersifat bukan logam, reaktif, berwarna kuning kehijauan, berbau tidak enak dan menyengat,
sedikit lebih berat dibandingkan udara, bersifat racun dan korosit. Sumber komersial dari

fluor adalah mineral fluorspar, CaF2. Dengan mengolah kalsium flurida itu dengan asam
sulfat, dihasilkan hidrogen fluorida.
Ditemukan oleh

Karl Scheele tahun 1771 dan diisolasi oleh Henri Moissan

pada tahun 1886
Massa atom
18,99840 sma
Nomor atom
9
Jari – jari atom
0,57 Å
Konfigurasi elektron
2 7 atau [He] 2s22p5
Bilangan oksidasi
-1
Volum atom
17,10 cm3/mol
Struktur kristal
Kristal kubus
Titik didih
-188,13 oC
Titik lebur
-219,61 oC
Massa jenis
1,696 gram/cm3
Kapasitas panas
0,824 J/g K
Potensial elektroda
+2,87 volt
Elektronegativitas
3,98
Konduktivitas kalor
0,0279 W/m K
Harga entalpi pembentukan 0,26 kJ/mol
Harga entalpi penguapan
3,2698 kJ/mol
Energi ionisasi pertama
1680 kJ/mol
Afinitas elektron
-348 kJ/mol
Fluorin menempati urutan ke-17 dalam kelimpahan unsur-unsur pada kerak bumi.
Dialam ini flour terdapat dalam bentuk senyawa-senyawanya, khususnya sebagai flourit,
kriolit, dan apatit. Selain itu flour juga ditemukan sebagai senyawa-senyawa fluorida dalam
air laut dan sungai, pada batang beberapa jenis rumput, serta dalam tulang dan gigi binatang.
Reaksi Flourin:
KHF2

KF + HF

HF
Anoda

H+ + F: 2F-

F2 + 2e

Katoda : 2H+ + 2e
Sel

: 2H+ + 2F

H2

+

H2 + F2

Gas fluor sangat beracun, sehingga dalam keadaan murni gas ini jarang digunakan, tetapi
dalam bentuk senyawanya fluor banyak digunakan diantaranya :

 Dalam bentuk klorofluorokarbon, yaitu cairan atau gas yang tidak berwarna dan tidak
beracun seperti freon digunakan sebagai zat pendispersi dalam semprotan aerosol dan
zat pendingin (refrigerant)

 politetrafluoroetilena (teflon) yaitu sejenis plastik yang sangat tahan terhadap
sebgaian besar reaksi kimia, banyak digunakan dalam industri mobil.

 cairan hidrokarbon yang terfluorinasi yang di peroleh dari minyak bumi digunakan
sebagai minyak pelumas yang sangat stabil

 uranium heksafluorida digunakan dalam proses difusi gas untuk menyediakan bahan
bakar bagi pembangkit listrik tenaga atom

Klorin

Klorin (Cl) adalah salah satu unsur halogen yang berwujud gas pada keadaan standar,
bersifat racun, korosif, berwarna kuning kehijauan dan sangat reaktif.
Ditemukan oleh
Massa atom
Nomor atom
Jari – jari atom
Konfigurasi elektron
Bilangan oksidasi
Volum atom
Struktur kristal
Titik didih
Titik lebur
Massa jenis
Kapasitas panas
Potensial elektroda
Elektronegativitas

Karl Scheele tahun 1774
35,4527 sma
17
0,97 Å
2 8 7 atau [Ne] 3s23p5
+1, -1, +3, +5, dan +7
18,7 cm3/mol
Kristal ortorombik
-34,05 oC
-101 oC
3,214 gram/cm3
0,48 J/g K
+1,36 volt
3,16

Konduktivitas kalor
0,0089 W/m K
Harga entalpi pembentukan 3,21 kJ/mol
Harga entalpi penguapan
10,20 kJ/mol
Energi ionisasi pertama
1260 kJ/mol
Afinitas elektron
-364 kJ/mol
Sebagian klorin di produksi melalui elektrolisis larutan garam. elektrolisis terhadap
garam untuk memperoleh kolrin tersebut sering di sebut dengan proses Down atau dengan
mengelektrolisis larutan NaOH pekat dalam sel diafragma.
Beberapa manfaat klorin:
 gas klor digunakan untuk mengelantang atau memutihkan bubur kertas dan bahanbahan organik lain, untuk membunuh penyakit di air, dan untuk membuat brom, TEL
(tetraethyl lead), dll.
 dalam bentuk senyawa Ca(CIO)2 (Kaporit) dan CaOCl2 (kapur klor) digunakan
sebagai pemutih dan desinfektan untuk air
 dalam bentuk natrium hipoklorit (NaOCl), klor digunakan sebagai pemutih
(pengelantang), desinfektan, dan pembersih air.
 dalam bentuk NaCl banyak digunakan sebagai penyedap dan pengawet alami.
Metode elektrolisis utama adalah proses diagfragma yang menggunakan alat sehingga
menjadikan lebih dari ¾ dari klor atau natrium hidroksda yang diproduksi secara elektrolisis.
elektrolisi
2NaCl + 2H2O larutan dalam Cl2 + H2 + 2NaOH
Pembuatan dalam laboratorium dapat menggunakan berbagai macam cara. Praktis
semuanya melibatkan oksidasi ion klor. Satu metode menggunakan MnO 2 dan HCl pekat
sebagai pereaksi :
panas
MnO2 + 4HCl dalam air Cl2 + MnCl2 + 2H2O
Zat-zat pengosid lainnya dapat digunakan seperti KMnO4 dan Na2Cr2O7 :
2KMnO4 + 16HCl
Na2Cr2O7 + 14HCl

5Cl2 + 2MnCl2 + 2KCl + 8H2O
3Cl2 + 2CrCl2 + 2NaCl + 7H2O

Bromin

Bromin (Br) merupakan salah satu unsur halogen yang berwujud cairan merah hitam
atau coklat kemerahan pada suuhu standar atau suhu kamar, berbau menyengat, mudah
menguap, dan bersifat nonlogam. Senyawaan brom kita yang paling melimpah adalah larutan
garam pekat (brine) dari sumur-sumur garam dan samudera.hampir seluruh produksi brom
Amerika Serikat berasal dari larutan garam pekat alamiah dari Arkansas (3800-5000 ppm ion
Br-) dan Michigan (1300-2100 ppm ion Br-).
Ditemukan oleh
Massa atom
Nomor atom
Jari-jari atom
Konfigurasi elektron
Bilangan oksidasi
Volum atom
Struktur kristal
Titik didih
Titik lebur
Massa jenis
Kapasitas panas
Potensial elektroda
Elektronegativitas
Konduktivitas listrik
Konduktivitas kalor
Harga entalpi pembentukan
Harga entalpi penguapan
Energi ionisasi pertama
Afinitas elektron

Antoine dan Jerome Balard tahun 1826
79,904 sma
35
1,12 Å
2 8 18 7 atau [Ar] 3d104s24p5
+1, -1, +5 dan +7
23,5 cm3/mol
Kristal ortorombik
58,8oC
-7,2 oC
3,12 gram/cm3
0,226 J/g K
+1,07 volt
0,96 kJ/mol
10-10 ohm-1 cm-1
0,122 W/mK
5,286 kJ/mol
14,725 kJ/mol
1.140 kJ/mol
-342 kJ/mol

Dialam ini, brom terdapat dalam bentuk senyawanya khususnya dalam bentuk
senyawa-senyaa bromida yang banyak ditemukan dalam air garam atau air laut, yang
mengandung rata-rata 85 bagian brom tiap juga bagiannya.
Reaksi Bromin:
2Br -(aq) + Cl2(g) Br2(l) + 2Cl-(aq)
Br2 yang dihasilkan disapu oleh air laut dengan bantuan aliran udara. Bermacammacam cara dilakukan untuk memakatkan Br2 diperoleh. Salah satu cara melawatkan brom
udara ke dalam larutan basa [ biasanya Na2CO3(aq)] dimana terjadi reaksi disproporsionasi.
3Br2 + 6OH -

5Br - + BrO3- + 3H2O(aq)

Dapat dibalik jika larutan diasamkan
5Br - + BrO3- + 6H+

3Br2 (C) + 3H2O

Bromin digunakan dalam sintesis untuk beberapa senyawa karbon. contohnya dalam
pembuatan zat pewarna tertentu dan dibromoetana atau etilen bromida yang digunakan
sebagai bahan cairan anti ketukan untuk bensin bertimbal. selain itu beberapa senyawa
bromida juga di gunakan dalm fotografi serta dalam pembuatan gas alam dan minyak.

Iodin

Iodin (I) merupakan salah satu unsur halogen yang bukan logam, beracun, berwarna
biru-hitam, mengkilat, dan berwujud padat pada suhu kamar.
Ditemukan oleh
Massa atom
Nomor atom
Jari-jari atom

Bernard Courtois pada tahun 1811
126,045 sma
53
1,2 Å

Konfigurasi elektron
2 8 18 18 7 atau [Kr] 4d105s25p5
Bilangan oksidasi
0,+2,+4 dan +6
Volum atom
25,70 cm3/mol
Struktur kristal
Kristal ortorombik
Titik didih
185oC
Titik lebur
113,6 oC
Massa jenis
4,93 gram/cm3
Kapasitas panas
0,145 J/g K
Potensial elektroda
0,54 volt
Elektro negativitas
2,66
Energi ionisasi
1010 kJ/mol
Afinitas electron
-314 kJ/mol
Konduktivitas listrik
10-5 ohm-1cm-1
Konduktivitas kalor
0,449 W/m K
Harga entalpi pembentukan 7,76 kJ/mol
Harga entalpi penguapan
20,9 kJ/mol
Kadar dalam alam
0,93 % dari udara kering (bebas uap air)
Iodium banyak di temukan dalam air laut, tanah, dan batuan dalam senyawasenyawanya. dalam sedikit iodium juga diperoleh dari jaringan-jaringan organism laut,
seperti ganggang laut coklat. Iodium digunakan sebagai antiseptic, terutama untuk obat luka
baru karena sifatnya yang dapat membakar jaringan kulit. Senyawa iodium misalnya KI dan
KIO3, ditambahkan ke dalam garam dapur untuk iodisasi garam (mencegah penyakit
gondok). Iodium dibuat dengan mengalirkan natrium bisulfate (NaHSO 3) ke dalam larutan
garam Chili, (NaIO3).Reaksi iodine:
6NaIO3 + 15NaHSO3

9NaHSO4 + 6Na2SO4 + 3H2O + 3I2

Ion dan iodida adalah pereaksi yang mudah digunakan dalam reaksi oksidasi-reduksi
dalam kimia analitik.Misalnya, larutan baku I2 dapat digunakan untuk mentitrasi senyawa
pereduksi tertentu, seperti ion sulfit.
SO3-2 + I2 + H2O

SO4- + 2I- + 2H+

Ion iodida dapat digunakan untuk mentitrasi senyawa pengoksidasi kuat.
2MnO4- + 10I- + 16H+

2Mn2+ + 5I2 + 8H2O

Kadang-kadang,reaksi diatas ini dapat dilakukan dengan menambahkan I -(aq) berlebih pada
pereaksi pengoksidasi dan kemudian mentitrasi I2 yang dilepaskan dengan natrium tiosulfat.
Sekalipun hanya terdapat iod dalam jumlah kecil, ion membentuk kompleks dengan pati,
yang memberikan warna biru tua.

Astatin

Astatin (At) merupakan salah satu unsur halogen yang bersifat radioaktif dan
merupakan unsur terberat dalam deretan unsur halogen.
Ditemukan oleh

Dale R. Corson, K.R. Mackenzie dan Emilio Segre tahun

1940
Massa atom
290 sma
Nomor atom
85
Jari-jari atom
1,85 Å
Konfigurasi elektron
2 8 18 32 18 7
Bilangan oksidasi
+1,-1,+3,+5 dan +7
Titik didih
337 oC
Titik lebur
302 oC
Elektronegativitas
2,2
Konduktivitas kalor
1,7 W/m K
Harga entalpi pembentukan 12 kJ/mol
Harga entalpi penguapan
30kJ/mol
Astatin tidak ada bisa diigunakan karena merupakan bahan yang berbahaya.

B. Unsur Gas Mulia
Helium

Helium (He) merupakan salah satu gas mulia yang tidak mudah terbakar,sukar
bereaksi(inert), tidak berwarna dan tidak berbau.
Ditemukan oleh
Pierre Jansen pada tahun 1868
Massa atom
4,00260 sma
Nomor atom
2
Konfigurasi elektron
2 atau 1s2
Volum atom
32,80 cm3/mol
Struktur kristal
Kristal heksagonal
Titik didih
-268,9oC
Titik lebur
-272,2 oC pada tekanan 26 atm
Massa jenis
0,1785 gram/cm3
Kapasitas panas
5,193 J/g K
Energi ionisasi
2.379 kJ/mol
Konduktivitas kalor
0,152 W/m K
Harga entalpi pembentukan 0,21 kJ/mol
Harga entalpi penguapan
0,084 kJ/mol
Kadar dalam alam
5,2 x 10-4% atau 5,4 ppm
Helium (He) digunakan sebagai pengisi balon gas karena massa jenisnya yang rendah
dan stabil. Oleh karena kestabilannya dan kelarutannya dalam darah kecil, maka gas helium
digunakan sebagai campuran gas oksigen pada tabung penyelam. Helium cair pada suhu 4 K
digunakan sebagai pendingin untuk riset pada suhu sangat rendah. Helium juga lebih aman
disbanding hydrogen karena bersifat inert sehingga tidak akan bereaksi dengan unsur lainnya.
Sifat ini juga digunakan untuk melelehkan logam. Aliran gas helium mencegah gas oksigen
mengoksidasi logam yang di lelehkan.

Neon

Neon (Ne) merupakan salah satu gas mulia yang tidak berwarna, tidak berbau, bersifat
tidak reaktif (inert), dan berwujud gas pada suhu kamar.
Ditemukan oleh
William Ramsay dan Morris Travers pada tahun 1898
Massa atom
20,1797sma
Nomor atom
10
Jari-jari atom
0,51 Å
Konfigurasi elektron
2 8 atau 1s22s22p6
Volum atom
16,90 cm3/mol
Struktur kristal
Kristal fcc
Titik didih
-246,08oC
Titik lebur
-248,59 oC
Massa jenis
0,900 gram/cm3
Kapasitas panas
1,030 J/g K
Energi ionisasi
2.087 kJ/mol
Konduktivitas kalor
0,0493 W/m K
Harga entalpi pembentukan 0,34 kJ/mol
Harga entalpi penguapan
1,77 kJ/mol
Kadar dalam alam
1,8 x 10-3% atau 15 ppm
Neon (Ne) dihasilkan oleh beberapa bintang yang lebih besar (padat) dari matahari
pada tahapan lanjut dari reaksi fusi nuklir yang terjadi pada bintang tersebut. terdapat 3 isotop
neon yang stabil, yaitu neon-20, neon-21, dan neon-22. Diantara isotop-isotop neon tersebut,
neon-20 isotop yang paling melimpah. Selain itu, beberapa mineral juga mengandung
sejumlah kecil gas neon yang terperangkap. Neon digunakan untuk gas pengisi lampu dan
memberikan warna merah yang terang. Lampu di bandara umumnya menggunakan neon
sebagai pengisinya,sebab cahaya yang dihasilkan dapat menembus kabut. Neon juga banyak
di gunakan dalam iklan (reklame). Arus listrik dapat menyebabkan electron atom neon
mengalami eksitasi. Elektron kembali ke keadaan stabil sambil memancarkan cahaya hitam
yang tidak dapat di lihat. Untuk itu, lampu neon di lapisi bubuk fosfor sehingga cahaya hitam
neon akan muncul dalam berbagai warna sesuai dengan jenis bubuk fosfornya.

Argon

Argon (Ar) merupakan salah satu unsure gas mulia yang tidak reaktif atau inert dan
pada suhu kamar berbentuk gas yang terdiri dari molekul-molekul monoatomik dan tidak
berwarna serta tidak berbau.
Ditemukan oleh
John Raylegh dan William Ramsey tahun 1894
Massa atom
39,948 sma
Nomor atom
18
Jari-jari atom
0,88 Å
Konfigurasi elektron
2 8 8 atau 1s22s22p63s23p6
Volum atom
24,2 cm3/mol
Struktur kristal
Kristal fcc
Titik didih
-185,86oC
Titik lebur
-189,3 oC
Massa jenis
1,784 gram/cm3
Kapasitas panas
0,520 J/g K
Energi ionisasi
1527 kJ/mol
Konduktivitas kalor
0,0177 W/m K
Harga entalpi pembentukan 1,188 kJ/mol
Harga entalpi penguapan
6,506 kJ/mol
Kadar dalam alam
0,93 %
Argon mempunyai beberapa kegunaan :
 argon kadang-kadang dicampur dengan neon untuk mengisi lampu pijar dan pada
keadaan murni, argon menghasilkan cahaya biru
 argon di gunakan dalam mengelas stanleis steel atau titanium
 argon juga digunakan dalam laser gas

Kripton

Kripton (Kr) merupakan salah satu gas mulia yang tidak berwarna, tidak berbau, dan
berwujud gas pada suhu kamar.
Ditemukan oleh
William Ramsay dan Morris Travers pada tahun 1898
Massa atom
83,80 sma
Nomor atom
36
Jari – jari atom
1,03 Å
Konfigurasi elektron
2 8 18 8 atau 1s22s22p63s23p64s23d104p6
Bilangan oksidasi
0,dan +2
Volum atom
32,2 cm3/mol
Struktur kristal
fcc (face-centered cubic)
Titik didih
-153,2 oC
Titik lebur
-157,4 oC
Massa jenis
3,75 gram/cm3
Kapasitas panas
0,248 J/g K
Energi ionisasi
1.357 kJ/mol
Konduktivitas kalor
0,00949 W/m K
Harga entalpi pembentukan 1,638 kJ/mol
Harga entalpi penguapan
9,029 kJ/mol
Kegunaan kripton digunakan untuk mengisi lampu kilat pada kamera kecepatan
tinggi, mengisi lampu pada mercusuar, dan mengisi lampu untuk penerangan landasan pacu
bandara.

Xenon

Xenon (Xe) merupakan salah satu unsure gas mulia yang relatif sukar bereaksi (inert),
tidak bewarna, tidak berbau, dan berwujud gas pada suhu kamar.
Ditemukan oleh
William Ramsay dan Morris Travers pada tahun 1898
Massa atom
131,29 sma
Nomor atom
54
Jari – jari atom
1,24 Å
Konfigurasi elektron
2 8 18 18 8 atau 1s22s22p63s23p64s23d104p65s24d105p6
Bilangan oksidasi
0, +2, +4, dan +6
Volum atom
42,9 cm3/mol
Struktur kristal
fcc (face-centered cubic)
Titik didih
-108,1 oC
Titik lebur
-111,8 oC
Massa jenis
5,90 gram/cm3
Kapasitas panas
0,158 J/g K
Energi ionisasi
1.177 kJ/mol
Elektronegativitas
2,6
Konduktivitas kalor
0,00569 W/m K
Harga entalpi pembentukan 2,30 kJ/mol
Harga entalpi penguapan
12,64 kJ/mol
Kegunaan xenon dihasilkan dari distilasi bertingkat dari udara cair dan digunakan
untuk membuat tabung electron serta lampu untuk membubuh bakteri. Selain itu, xenon juga
digunakan untuk mengisi lampu disko dan dalam campurannya dengan 89% Ar dan 1% F2
kira - kira, 10% xenon digunakan untuk menghasilkan laser

Radon

Radon (Rn) merupakan salah satu unsur gas mulia yang bersifat radioaktif, tidak
berwarna, tidak berbau, dan berwujud gas pada suhu kamar.
Ditemukan oleh
Friedrich Dorn pada tahun 1900
Massa atom
222 sma
Nomor atom
86
Jari – jari atom
1,34 Å
Konfigurasi elektron
2 8 18 32 18 8
Bilangan oksidasi
0, dan +2
Volum atom
50,5 cm3/mol
Struktur kristal
fcc (face-centered cubic)
Titik didih
-62 oC
Titik lebur
-71 oC
Massa jenis
9,73 gram/cm3
Kapasitas panas
0,094 J/g K
Energi ionisasi
1.043 kJ/mol
Konduktivitas kalor
0,00364 W/m K
Harga entalpi pembentukan 2,9 kJ/mol
Harga entalpi penguapan
16,40 kJ/mol
Kegunaan radon isotop radon-222 digunakan untuk mengobati tumor ganas dan
digunakan untuk membuat biji radon (radon dalam bentuk gas yang disimpan dalam tabung
kaca atau emas) yang dimasukkan ke dalam jaringan yang terserang penyakit.

BAB 3
KESIMPULAN
Halogen merupakan unsur-unsur yang dapat kita jumpai dialam dalama bentuk
senyawa bentuk garam. Di dalam alam, halogen tidak di temukan dalam keadaan bebas,
tetapi selalu dalam keadaan sebagai senyawa, karena kereaktifannya. Sumber utama halogen
adalah air laut, yang mengandung natrium klorida (NaCl), bromide (Br _), dan iodide (I-). sifat
fisis unsur-unsur halogen dan perubahannya dalam satu golongan yang perlu diperhatikan
antara lain : konfigurasi elektron, titik lebur dan didih, energi ionisasi, afisitas elektron, dan
energi ionisasi ikatan. Sedangkan pada sifat kimia nya yang di perhatikan antara lain :
konfigurasi elektron dan afinitas elektron tinggi.
Gas mulia terdapat pada golongan VIIIA atau golongan 0 (nol) atau golongan 18. Gas
mulia terdiri dari unsur – unsur helium (He), neon (Ne), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon
(Xe). Semua unsur gas mulia merupakan unsur yang tidak stabil disebut juga inert. Kecuali
radon (Rn), gas mulia terdapat diudara sebagai atom tunggal. Di antara gas mulia,argon
merupakan gas mulia yang paling banyak terdapat di udara dengan kadar 0,93% dari udara
kering (bebas uap air). Kemudian neon 1,8 x 10-3%, helium 5,2 x 10-4%, kripton 1,1 x 104

%dan xenon 8,7 x 10-6%.gas alam kadang – kadang mengandung helium dalam jumlah

relatif banyak. Kestabilan gas mulia ini didukung oleh beberapa faktor, yaitu: Konfigurasi
elektron gas mulia (kecuali He), energi ionisasinya yang sangat tinggi,dan Afinitas
elektronnya yang sangat rendah.

DAFTAR PUSTAKA
Sunardi, Zulfiani, dan M.Sudarmo, Padji. 2008. Kimia Bilingul untuk SMA/MA Kelas XII
Semester 1 dan 2. Bandung: CV. YRAMA WIDYA.
Sumarjono.Jalan Pintas Pintar Kimia SMA IPA X,XI,dan XII. Penerbit Andi
Pujaatmaka Ph.D, A. Hadyana. Edisis Keenam Kimia Untuk Universitas Jilid 2. Edisi
Mahasiswa
Foto jpg. http://www.wikipedia.unsur-unsur.kimia.com
A.pt.,M.Si, Muchtaridi, dan Justiana,S.Si, Sandri. 2006. Kimia SMA Kelas XII. Bogor:
Penerbit Yudhistira