makalah dan pembuatan dan kertas
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kertas merupakan salah satu penemuan dunia yang sangat populer.
Sejak penemuannya, kertas menjadi tonggak percepatan bagi peradaban
manusia hingga saat ini. Kertas merupakan salah satu bahan baku penting
yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik untuk mencetak,
untuk menulis, untuk melukis dan kini juga banyak yang digunakan sebagai
pembersih (tissue).
Pada umumnya kertas berbentuk tipis dan rata yang dihasilkan dari
kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya
adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas telah
terkenal sejak abad kedua sebelum masehi. Kertas pertama kali dibuat oleh
orang Tionghoa dari kulit pohon murbey dan bambu, kemudian setelah
kertas banyak diminati masyarakat, bahan kertas beralih ke kapas dan linen.
Kira-kira seratus lima puluh tahun yang lalu, Frieddrich Gottlob Keller,
seorang pekerja Jerman menghasilkan pulp kayu mekanis pertama dengan
cara yang sederhana yaitu dengan menumbuk balok-balok kayu sehingga
seratnya terpisah-pisah. Kertas dari bahan baku kayu, pertama kali dibuat
dengan cara mencetak pulp kayu temuan Frieddrich Gottlob Keller menjadi
lapisan-lapisan kertas. Proses kayu tumbuk ini tersebar ke seluruh dunia
sebagai proses pembuatan kertas yang paling baik saat itu. Namun pada saat
ini proses pembuatan kertas yang paling mutakhir adalah berasal dari pulp
hasil proses dengan memanfaatkan bahan kimia.
Pulp merupakan hasil pemisahan serat dari bahan baku yang
mengandung serat, baik dari kayu maupun non kayu. Pulp terdiri dari serat serat yang berupa selulosa dan hemiselulosa diperoleh melaui proses
mekanis, kimia, dan semikimia. Prose mekanis menekankan pada
pengikisan dengan menggunakan alat seperti gerinda dan proses semikimia
menekankan pada kombinasi antara mekanis dan kimia yang dilakukan
1
seperti proses mekanis, tetapi dibantu dengan bahan kimia untuk lebih
melunakkan, sehingga serat-serat selulosa mudah terpisah dan tidak rusak.
Sedangkan proses pembuatan pulp dengan proses kimia atau dikenal dengan
sebutan proses kraft menekankan pada pengelolaan bahan baku yang
dimasak dengan bahan kimia tertentu untuk menghilangkan zat lain yang
tidak perlu dari serat-serat selulosa. Dengan proses ini, dapat diperoleh
selulosa yang murni dan tidak rusak. Hasil dari proses ini memiliki kekuatan
lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen
yang dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang
terdegradasi lebih banyak (lignin, ekstraktif, dan mineral).
2. Tujuan Penulisan Makalah
a. Mengetahui proses pembuatan bubur kertas (Pulping)
b. Mengetahui proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp.
3. Metode Penulisan Makalah.
Penulisan makalah ini menggunakan metode studi literatur yang
diambil dari beragai sumber.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Kertas
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan
kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan
bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi.
Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya
bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan
itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang
sangat rahasia.
Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert
menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu
wire screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini
dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John
Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan
mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam
cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada
tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah
menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin
lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan
proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang
dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh
Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses
soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin
Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang
dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft
dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig.
Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai
make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
3
2. Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulping)
Pada dasarnya proses pembuatan pulp (bubur kertas) terintegrasi
dengan pembuatan kertas mekipun ada yang dilakukan dari pabrik yang
berbeda. Pulp bisa diperoleh dari kayu yang mengandung senyawa-senyawa
yang terdiri dari selulosa, hemisellulosa, lignin, dan zat ekstraktif. Tujuan
utama pembuatan pulp kayu adalah untuk melepaskan serat-serat dari
komponen lain yang terkandung dalam pulp tersebut. Pelepasan serat-serat
ini dapat dikerjakan baik secara mekanik maupun secara kimia. Dalam
pembuatan pulp dengan proses kraft (sulfat) digunakan white liquor (lindi
putih) sebagai cairan pemasak. White liquor adalah larutan yang bersifat
basa yang terdiri dari NaOH dan Na2S. Derajat keasaman (pH) dari larutan
yang tidak berwarna ini berkisar antara 13,5-14. Senyawa kimia aktif dalam
white liquor adalah NaOH dan Na2S yang dinyatakan sebagai Na2O.
Produksi pulp secara komersial meiliki metode pelunakkan lignin
dengan cara memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia antara selulosa
dengan lignin untuk memperoleh fiber. Pelunakkannya terjadi sampai
memiliki derajat lebih besar atau lebih kecil pada berbagai langkah yang
dilakukan selama proses. Proses pulping atau pembuatan bubur kertas dapat
diuraikan menjadi 9 bagian atau tahapan, sebagai berikut:
1). Woodyard
Merupakan tahap penerimaan dan menyimpan kayu gelondongan
yang selanjutnya dilakukan proses pengkulitan, pemotongan
kecil-kecil & penyaringan potongan kayu.
2). Barker
Merupakan proses penghilangan kulit kayu dimana glondongan
kayu dimasukkan dalam "debarking drums", gelondongan silinder
berputar mengakibatkan gelondongan kayu ikut berputar dan
bergesekan satu dengan yang lain melucuti kulit kayunya.
3). Chipper
Merupakan proses pemotong gelondongan kayu menjadi ukuran
kecil yaitu kurang dari 2 cm dan setipis 1/2 cm dengan
menggunakan mesin.
4
4). Screen
Merupakan filter penyaring untuk memisahkan potongan kayu
yang lebih besar dari target ukurannya, dan menghilangkan debu
hasil potong yang tidak perlu.
5). Digester
Merupakan proses pengukusan Potongan kayu yang yang
dimasak dengan suhu dan tekanan yang tinggi dalam suatu larutan
kimia penghancur. Larutan dan proses masak ini akan
melembutkan dan akhirnya memisahkan serat kayu yang
diinginkan dari "lignin" yaitu unsur kayu semacam lem yang
menahan serat kayu bersatu.
6). Chemical Recovery and Regeneration
Merupakan proses memasak Bahan kimia buangan dari proses
memasak sebelumnya atau biasa disebut dengan proses proses
sampingan kimia inorganik.
7). Blow Tank
Merupakan proses penyajian pulp atau bubur kertas yang telah
jadi, dimana serat kayunya sudah terpisah satu sama lain
8). Washing
Pada tahap ini akan membersihkan sisa-sisa larutan kimia dan
ligin yang masih tertinggal, yang nantinya akan dikembalikan
keproses tahap ke 6 yaitu chemical recovery process. Bubur
kertas yang dihasilkan merupakan bubur kertas alami yaitu
berwarna coklat dan pada umunya digunakan untuk membuat
kertas kantong dan corrugated box yang coklat.
9). Bleaching
Proses ini merupakan tahap pemutihan bubur kertas dengan
menggunakan zat kimia pemutih atau bleach, yang tujuan
khususnya adalah untuk membuat kertas cetak atau kertas budaya.
Jadi proses pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis kertas
yang akan dibuat.
Pada mekanisme ini proses kimia mulai dilibatkan pada tahap digester,
adapun proses yang berlangsung pada umumnya dapat dibagi kedalam dua
metode yaitu :
Metoda proses basa
Pada metode ini, proses yang terjadi dibagi kedalam dua jenis sesuai
dengan bahan yang digunakan dalam pemasak yaitu :
5
-
Proses soda yang memanfaatkan bahan kimia NaOH 7%.
-
Proses sulfat yang memanfaatkan bahan kimia NaOH, Na 2S dan
Na2CO3
Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang
lain. Reaksi pada proses ini pada dasarnya sangat rumit, tetapi dapat
disederhanakan sebagai berikut:
Larutan pemasak
Kayu ———————————> pulp (selulosa) + senyawasenyawa alkohol + senyawa-senyawa asam + merkaptan + zat-zat
pengotor lainnya.
Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke
dalam mesin pemisah pulp dan disaring. Pulp kasar dapat digunakan
untuk membuat karton dan pulp halus yang warnanya masih coklat
harus dikelantang (diputihkan/dipucatkan). Pemucatan dilakukan
dengan menggunakan Kaporit atau Natrium hipoklorit. Perlu
diperhatikan bahwa, bahan-bahan kimia yang sudah terpakai tidak
dibuang, tetapi diolah kembali untuk dipakai lagi. Hal ini berarti
menghemat biaya dan mencegah pencemaran lingkungan
Proses Asam
Secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap yang
sama dengan proses basa. tetapi larutan yang digunakan adalah:
SO2, Ca(HSO3)2 dan Mg(HS03)2
3. Proses Pembuatan Kertas Pulp
Saat ini, sampai 97% kertas dunia dan board diproduksi dari pulp
kayu, dan 85% pulp kayu ini berasal dari cemara, firs, dan pinuskonifer dan
tumbuhan berdaun jarum lainnya Dinding kayu dari kayu-kayu lunak yang
lebih banyak digunakan dalam produksi pulp memiliki 40-45% berat
sellulosa, 15-25% berat hemiselulosa dan 26-30% berat lignin. Maksud dari
proses produksi pulp adalah memisahkan serat kayu tanpa merusaknya
6
sehingga dapat dibuat menjadi lembaran kertas. Komponen lignin dalam
kayu harus dilunakkan dan dilarutkan ke dalam fiber kayu itu sendiri.
Proses Pembuatan kertas Pulp akan dilewatkan pada berbagai unit
proses dan operasi, diolah secara kimia maupun mekanik, ditambahkan
berbagai zat additive kemudian masuk ke dalam mesing pembuat kertas
khusus. Secara sederhana proses pembuatan lembaran kertas dapat diuraikan
menjadi 6 bagian atau tahapan, sebagai berikut:
1). Pemurnian
Pada tahap ini pulp dilewatkan pada plat yang berputar pada alat
pemurnian yang berbentuk disk. Pada proses mekanis ini terjadi
penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat menjadi
lebih
lentur.
Tingkat
pemurnian
pada
proses
ini
mempengaruhi kualitas kertas yang dihasilkan.
2). Pembentukan (Sizing dan Pewarnaan)
Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan
pewarnaan dengan tujuan untuk menghasilkan spesifikasi kertas
yang diinginkan. Sizing dilakukan untuk meningkatkan
kehalusan
permukaan
kertas;
pada
saat
pewarnaan
ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses
dilanjutkan dengan pembentukan lembaran kertas yang
dimulai pada headbox, dimana serat basah ditebarkan pada
saringan berjalan.
3). Pengepresan
Prose ini dilakukan untuk mendapatkan lembaran kertas kering,
yang diperoleh dengan cara mengepres lembaran diantara
silinder pada calendar stack.
4). Pengeringan
Merupakan prose penghilangan sebagian besar air yang
terkandung didalam lembaran kertas, dikeringkan dengan
melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air.
5). Calender Stack
Merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas
dilakukan pada calendar Stack, yang terdiri dari beberapa
pasangan silinder dengan jarak tertentu untuk mengontol
ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
6). Pope Reel
Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan
kertas yaitu pemotongan kertas dari gulungannya. Pada
bagian ini, kertas yang digulung dalam gulungan besar, dibelah
7
pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi
dirapikan kemudian dikemas.
lembaran,
Gambar 1. Proses Pembuatan Kertas
4. Jenis dan Tipe Kertas
Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi dan peran kertas juga
mengalami peningkatan. Keadaan ini membuat pangsa pasar kertas menjadi
beranekaragam
jenisnya.
Penggolongan
kertas
pada
prinsipnya
dipertimbangkan atas dasar Kegunaan kertas, Jenis pulp yang dipakai dalam
produksi kertas dan Jenis mesin kertas yang digunakan dalam produksi.
Menurut Techninal Information Paper - "TIP 0404-36 Paper Grade
Classifaction" ada 12 jenis kertas yaitu :
Uncoated Groundwood
Kertas yang tidak mempunyai lapisan “coating” pigmen dan
diproduksi menggunakan pulp mekanis (mechanical pulps), bubur
kertas yang diproduksi tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas
jenis ini adalah kertas koran (newsprint). Gramatur (berat kertas dalam
gram per satu meter persegi) adalah 24-75 g/m2, dengan kertas koran
dari 38 g/m2 to 52 g/m2. Disamping itu, jenis kertas lainnya adalah
8
kertas untuk direktori (seperti yellow page), computer paper, katalog,
dan “advertising supplements” (brosur sisipan yang umumnya dicetak
dengan sistim rotogravure).
Coated Groundwood
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya
50-55% groundwood) dengan sisanya menggunakan pulp kimia.
Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena banyak pulp
mekanis dan mempunyai gramtur dari 45 g/m 2 to 130 g/m2. Kertas ini
umumnya ditemukan pada kegunaan kertas dengan mesin cetak
letterpress dan offset, seperti LWC (light weight coated – kertas yang
mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10 gr/m2 dan kertas
coated untuk majalah.
Uncoated Woodfree
Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari
10% umumnya bisa mencapai 0% dan tidak mempunyai lapisan
coating pigmen sama sekali. Kegunaan kertas ini termasuk "office
papers" (formulir, kertas fotokopi, kertas buku tulis, dan kertas
amplop), kertas carbonless (NCR), dan kertas cetak atau anda biasa
sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila
tebal. Bila anda sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis kertas ini
sering juga disebut "printing, writing, and book papers" (kertas cetak,
tulis dan buku).
Coated Woodfree
Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi
mempunyai lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu sisi.
Gramatur kertas berkisar antara 70 gr/m2 dan 300 gr/m2. Art Paper
umumnya mulai dari 70 gr/m2 samapai dengan 150 gr/m2, sementara
Art Board mulai dari 170 gr/m2 sampai dengan 300 gr/m2. Kegunaan
paling umum adalah untuk majalah, buku, cetak commercial dengan
mutu yang tinggi dan mahal karena brightness yang relatif tinggi
dibanding kertas uncoated groundwood.
Kraft Paper
Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4
kegunaan utama: (1). Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk
bungkus kertas plano, kertas bungkus nasi dll, (2). Kantong (bag/sack)
seperti kantong belanja atau "shopping bag", (3). Karung (shipping
sack) - seperti karung atau kantong semen, dan (4). Berbagai fungsi
"converting". Gramatur berkisar antara 50 gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp
kertas yang dipakai bisa melalui proses pemutihan atau "bleaching"
atau tidak. Bila tidak diputihkan maka berwarna coklat.
Bleached Paperboard
9
Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan kegunaan
utama adalah "folding carton" - untuk membuat box, dan kertas karton
susu atau juice. Karena "bleach" maka warna kertas karton ini putih
dan sekitar setengah jumlah produksi adalah coated. Gramatur
bervariasi mulai dari 200 gr/m2 sampai dengan 500 gr/m2. Golongan
jenis kertas ini termasuk untuk membuat gelas kertas, piring kertas,
karton tebal cetak, "tag stock" (kertas karton untuk gantungan, kartu
komputer, "file folders" (map folio), dan kartu index (kartu index
nama).
Unbleached Paperboard
Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi
dari "virgin kraft" (pulp kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral
sulfitesemichemical pulp" (bubur kertas dengan proses semi-kimia
sulfite yang netral). Produk utama adalah linerboard, jenis kertas yang
digunakan untuk membuat "corrugated containers" (corrugated box
yang biasanya berwarna coklat). Berat gramatur umumnya 130 gr/m 2
sampai dengan 450 g/m2. "Ccorrugating medium" atau kertas medium
juga masuk dalam kaetgori ini yang dibuat dengan sebagian campuran
kertas recycle.
Recycled Paperboard
Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis
kertas ini meliputi rentang variasi kertas yang luas mulai dari kertas
medium untuk "corrugated box", folding boxboard atau clay coated
news back – kertas ini sering disebut sebagai Duplex dan Triplex,
setup boxboard - layaknya duplex tetapi uncoated, and berbagai jenis
kertas dan kertas karton. Juga gypsum liner - kertas yang digunakas
sebagai pelapis luar gypsum board, kertas untuk "core tube" dan lain
sebagainya.
MG Kraft specialties
Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang
licin dan seperti kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi diatas
mesin yang memounyai silinder pengering / pemanas yang diametrnya
sangat besar. Di pasar lokal sering disebut dengan kertas Litho,
Doorslag. Jenis kertas lainnya seperti kertas dasar (base paper) untuk
"wax paper", kertas bungkus, "carbonizing", dan kraft specialties.
Tissue
Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach
dengan tambahan bisa 50atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas
tisu digunakan untuk produk sanitari seperti tisu gulung, "towel",
"bathroom", "napkins" dll. Gramatur mempunyai rentang dari 13 gr/
m2 sampai dengan 75 gr/m2. Jenis kertas ini diproduksi dengan sistim
"through air dried" (TAD) atau mesin kertas Yankee (silinder pemanas
10
yang diameternya sangat besar) yang mempunyai "wet atau dry crepe
operation".
Market pulp
Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi
jenisnya berdasarkan jenis kayu, proses pembuatan pulp, dan proses
pemutihan atau "bleaching". Bubur kertas dijual dalam bentuk
lembaran, bal, dan gulungan.
Others
Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk
dalam ke 11 golongan kertas diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas
dunia masuk dalam kategori ini, jadi sebetulnya relatif kecil.
Contohnya seperti kertas "hardboard", "asbestos board", kertas
cigarette, "condenser", kertas bible), glassine, kertas tahan minyak,
kertas release untuk sticker, dan kertas yang tersusun dari serat
tetumbuhan bukan pohon (sperti kertas serat pisang abaca dll.).
11
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
a) Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulping) dilakukan melalui
beberapa tahap yaitu : Woodyard Barker Chipper Screen
Digester Chemical Recovery and Regeneration Blow Tank
Washing Bleaching.
b) Proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu : Pemurnian Pembentukan (Sizing dan
Pewarnaan) Pengepresan Pengeringan Calender Stack
Pope Reel.
2. Saran.
Kertas dan board pada umunya terbuat dari bahan baku pulp kayu,
oleh sebab itu diharapkan penggunaan kertas dapat dilakukan dengan bijak,
hal ini dapat ditempuh melaui jalan daur ulang kertas maupun dengan
pembatasan lahan kayu bagi bahan baku pulp, sebab keberadaan industri
pulp juga menggeser lahan hutan yang merupakan tempat hidup bagi flora
dan fauna.
12
DAFTAR PUSTAKA
Batubara,
R.
2002.
Kayu
dalam
Kehidupan
Manusia.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=kertas%20dalam
%20kehidupan
%20manusia&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDEQFjAC&u
rl=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream
%2F123456789%2F937%2F1%2Fhutanridwanti5.pdf&ei=d0eaUZy2
GsaPrgfI94CYCw&usg=AFQjCNH2-1J9fzSa4WrwMZtssOXKkNGzA&bvm=bv.46751780,d.bmk
Erwinsyah,. Sugesty, S,. Hidayat. 2012. Aplikasi Enzim Lipase pada Pulp
Tandan Kosong Sawit untuk Kertas Cetak, Moulding dan Media
Tanam Kecambah Kelapa Sawit. Prosiding INSINAS 2012. http://
www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=aplikasi%20enzim%20lipase
%20pada%20pulp%20tandan%20kosong%20sawit%20untuk
%20kertas%20cetak%2C%20moulding%20dan%20media
%20tanam%20kecambah%20kelapa
%20sawit.&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCcQFjAA&url=
http%3A%2F%2Finsentif.ristek.go.id
%2FPROSIDING2012%2Ffile-MT-Word_15.pdf&ei=BpCaUez5
MYOQrgewp4CgDw&usg=AFQjCNF04QT2iyEP9cosaHCyf7MeI
zN_lg&bvm=bv.46751780,d.bmk
Move Indonesia. 2007. Kertas Dalam Kehidupan Manusia. Pusat
Pendidikan
Lingkungan
Hidup
(PPLH).
Mojokerto.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=kertas%20dalam
%20kehidupan
%20manusia&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CCwQFjAB&u
rl=http%3A%2F%2Fmoveindonesia.files.wordpress.com
%2F2011%2F04%2F11-kertas-dalam-kehidupan-manusia.pdf&ei=
d0eaUZy2GsaPrgfI94CYCw&usg=AFQjCNEWS6JJfBfk7dp9Sf5r
hg1i30UGPw&bvm=bv.46751780,d.bmk
P. T. Pindo Deli Pulp & Paper Mills.
Studi Kasus Perusahaan.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=pt.%C2%A0pindo
%C2%A0deli%3A%C2%A0studi%C2%A0kasus
%C2%A0perusahaan
%C2%A0&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCcQFjAA&url=
13
http%3A%2F%2Fwww.energyefficiencyasia.org%2Fdocs
%2Fcasestudies%2Flanguages%2FIndo%2FCase%2520studies
%2520Indo%2FIndonesia%2520Bahasa%2FPindo%2520Deli
%2520-%2520Company%2520case%2520study%2520(Bahasa
%2520Indonesia).pdf&ei=rpCaUZ3cDMiCrgePwoGwCA&usg=A
FQjCNH9veaNza_l1uQ7SQ2xtDHyOlNXEg&bvm=bv.46751780,
d.bmk
14
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kertas merupakan salah satu penemuan dunia yang sangat populer.
Sejak penemuannya, kertas menjadi tonggak percepatan bagi peradaban
manusia hingga saat ini. Kertas merupakan salah satu bahan baku penting
yang banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, baik untuk mencetak,
untuk menulis, untuk melukis dan kini juga banyak yang digunakan sebagai
pembersih (tissue).
Pada umumnya kertas berbentuk tipis dan rata yang dihasilkan dari
kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya
adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas telah
terkenal sejak abad kedua sebelum masehi. Kertas pertama kali dibuat oleh
orang Tionghoa dari kulit pohon murbey dan bambu, kemudian setelah
kertas banyak diminati masyarakat, bahan kertas beralih ke kapas dan linen.
Kira-kira seratus lima puluh tahun yang lalu, Frieddrich Gottlob Keller,
seorang pekerja Jerman menghasilkan pulp kayu mekanis pertama dengan
cara yang sederhana yaitu dengan menumbuk balok-balok kayu sehingga
seratnya terpisah-pisah. Kertas dari bahan baku kayu, pertama kali dibuat
dengan cara mencetak pulp kayu temuan Frieddrich Gottlob Keller menjadi
lapisan-lapisan kertas. Proses kayu tumbuk ini tersebar ke seluruh dunia
sebagai proses pembuatan kertas yang paling baik saat itu. Namun pada saat
ini proses pembuatan kertas yang paling mutakhir adalah berasal dari pulp
hasil proses dengan memanfaatkan bahan kimia.
Pulp merupakan hasil pemisahan serat dari bahan baku yang
mengandung serat, baik dari kayu maupun non kayu. Pulp terdiri dari serat serat yang berupa selulosa dan hemiselulosa diperoleh melaui proses
mekanis, kimia, dan semikimia. Prose mekanis menekankan pada
pengikisan dengan menggunakan alat seperti gerinda dan proses semikimia
menekankan pada kombinasi antara mekanis dan kimia yang dilakukan
1
seperti proses mekanis, tetapi dibantu dengan bahan kimia untuk lebih
melunakkan, sehingga serat-serat selulosa mudah terpisah dan tidak rusak.
Sedangkan proses pembuatan pulp dengan proses kimia atau dikenal dengan
sebutan proses kraft menekankan pada pengelolaan bahan baku yang
dimasak dengan bahan kimia tertentu untuk menghilangkan zat lain yang
tidak perlu dari serat-serat selulosa. Dengan proses ini, dapat diperoleh
selulosa yang murni dan tidak rusak. Hasil dari proses ini memiliki kekuatan
lebih tinggi daripada proses mekanis dan semikimia, akan tetapi rendemen
yang dihasilkan lebih kecil diantara keduanya karena komponen yang
terdegradasi lebih banyak (lignin, ekstraktif, dan mineral).
2. Tujuan Penulisan Makalah
a. Mengetahui proses pembuatan bubur kertas (Pulping)
b. Mengetahui proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp.
3. Metode Penulisan Makalah.
Penulisan makalah ini menggunakan metode studi literatur yang
diambil dari beragai sumber.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sejarah Kertas
Tercatat dalam sejarah adalah peradaban Cina yang menyumbangkan
kertas bagi Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan
bambu yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi.
Penemuan ini akhirnya menyebar ke Jepang dan Korea seiring menyebarnya
bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di kawasan
itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang
sangat rahasia.
Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert
menemukan proses untuk membuat lembaran-lembaran kertas dalam satu
wire screen yang bergerak, dengan melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini
dikenal sebagai mesin Fourdrinier. Penemuan mesin silinder oleh John
Dickinson di tahun 1809 telah menyebabkan meningkatnya penggunaan
mesin Fourdrinier dalam pembuatan kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam
cylinder untuk pertama kalinya digunakan dalam pengeringan dan pada
tahun 1927 Amerika Serikat mulai menggunakan mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi oleh mesin Fourdrinier dan mesin silinder telah
menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin
lama makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan
proses mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang
dihasilkan masih rendah. Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh
Burgess mengembangkan pembuatan kertas dengan menggunakan proses
soda. Tahun 1857, seorang kimiawan dari Amerika bernama Benjamin
Chew Tilghman mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang
dihasilkan dari proses sulfit ini bagus dan siap diputihkan. Proses kraft
dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun 1884 di Danzig.
Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan sebagai
make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
3
2. Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulping)
Pada dasarnya proses pembuatan pulp (bubur kertas) terintegrasi
dengan pembuatan kertas mekipun ada yang dilakukan dari pabrik yang
berbeda. Pulp bisa diperoleh dari kayu yang mengandung senyawa-senyawa
yang terdiri dari selulosa, hemisellulosa, lignin, dan zat ekstraktif. Tujuan
utama pembuatan pulp kayu adalah untuk melepaskan serat-serat dari
komponen lain yang terkandung dalam pulp tersebut. Pelepasan serat-serat
ini dapat dikerjakan baik secara mekanik maupun secara kimia. Dalam
pembuatan pulp dengan proses kraft (sulfat) digunakan white liquor (lindi
putih) sebagai cairan pemasak. White liquor adalah larutan yang bersifat
basa yang terdiri dari NaOH dan Na2S. Derajat keasaman (pH) dari larutan
yang tidak berwarna ini berkisar antara 13,5-14. Senyawa kimia aktif dalam
white liquor adalah NaOH dan Na2S yang dinyatakan sebagai Na2O.
Produksi pulp secara komersial meiliki metode pelunakkan lignin
dengan cara memanfaatkan perbedaan sifat fisik dan kimia antara selulosa
dengan lignin untuk memperoleh fiber. Pelunakkannya terjadi sampai
memiliki derajat lebih besar atau lebih kecil pada berbagai langkah yang
dilakukan selama proses. Proses pulping atau pembuatan bubur kertas dapat
diuraikan menjadi 9 bagian atau tahapan, sebagai berikut:
1). Woodyard
Merupakan tahap penerimaan dan menyimpan kayu gelondongan
yang selanjutnya dilakukan proses pengkulitan, pemotongan
kecil-kecil & penyaringan potongan kayu.
2). Barker
Merupakan proses penghilangan kulit kayu dimana glondongan
kayu dimasukkan dalam "debarking drums", gelondongan silinder
berputar mengakibatkan gelondongan kayu ikut berputar dan
bergesekan satu dengan yang lain melucuti kulit kayunya.
3). Chipper
Merupakan proses pemotong gelondongan kayu menjadi ukuran
kecil yaitu kurang dari 2 cm dan setipis 1/2 cm dengan
menggunakan mesin.
4
4). Screen
Merupakan filter penyaring untuk memisahkan potongan kayu
yang lebih besar dari target ukurannya, dan menghilangkan debu
hasil potong yang tidak perlu.
5). Digester
Merupakan proses pengukusan Potongan kayu yang yang
dimasak dengan suhu dan tekanan yang tinggi dalam suatu larutan
kimia penghancur. Larutan dan proses masak ini akan
melembutkan dan akhirnya memisahkan serat kayu yang
diinginkan dari "lignin" yaitu unsur kayu semacam lem yang
menahan serat kayu bersatu.
6). Chemical Recovery and Regeneration
Merupakan proses memasak Bahan kimia buangan dari proses
memasak sebelumnya atau biasa disebut dengan proses proses
sampingan kimia inorganik.
7). Blow Tank
Merupakan proses penyajian pulp atau bubur kertas yang telah
jadi, dimana serat kayunya sudah terpisah satu sama lain
8). Washing
Pada tahap ini akan membersihkan sisa-sisa larutan kimia dan
ligin yang masih tertinggal, yang nantinya akan dikembalikan
keproses tahap ke 6 yaitu chemical recovery process. Bubur
kertas yang dihasilkan merupakan bubur kertas alami yaitu
berwarna coklat dan pada umunya digunakan untuk membuat
kertas kantong dan corrugated box yang coklat.
9). Bleaching
Proses ini merupakan tahap pemutihan bubur kertas dengan
menggunakan zat kimia pemutih atau bleach, yang tujuan
khususnya adalah untuk membuat kertas cetak atau kertas budaya.
Jadi proses pemutihan sangat relatif tergantung pada jenis kertas
yang akan dibuat.
Pada mekanisme ini proses kimia mulai dilibatkan pada tahap digester,
adapun proses yang berlangsung pada umumnya dapat dibagi kedalam dua
metode yaitu :
Metoda proses basa
Pada metode ini, proses yang terjadi dibagi kedalam dua jenis sesuai
dengan bahan yang digunakan dalam pemasak yaitu :
5
-
Proses soda yang memanfaatkan bahan kimia NaOH 7%.
-
Proses sulfat yang memanfaatkan bahan kimia NaOH, Na 2S dan
Na2CO3
Pemasakan ini berguna untuk memisahkan selulosa dari zat-zat yang
lain. Reaksi pada proses ini pada dasarnya sangat rumit, tetapi dapat
disederhanakan sebagai berikut:
Larutan pemasak
Kayu ———————————> pulp (selulosa) + senyawasenyawa alkohol + senyawa-senyawa asam + merkaptan + zat-zat
pengotor lainnya.
Kemudian campuran yang selesai dimasak tersebut dimasukkan ke
dalam mesin pemisah pulp dan disaring. Pulp kasar dapat digunakan
untuk membuat karton dan pulp halus yang warnanya masih coklat
harus dikelantang (diputihkan/dipucatkan). Pemucatan dilakukan
dengan menggunakan Kaporit atau Natrium hipoklorit. Perlu
diperhatikan bahwa, bahan-bahan kimia yang sudah terpakai tidak
dibuang, tetapi diolah kembali untuk dipakai lagi. Hal ini berarti
menghemat biaya dan mencegah pencemaran lingkungan
Proses Asam
Secara garis besar, proses sulfit dilakukan melalui tahap-tahap yang
sama dengan proses basa. tetapi larutan yang digunakan adalah:
SO2, Ca(HSO3)2 dan Mg(HS03)2
3. Proses Pembuatan Kertas Pulp
Saat ini, sampai 97% kertas dunia dan board diproduksi dari pulp
kayu, dan 85% pulp kayu ini berasal dari cemara, firs, dan pinuskonifer dan
tumbuhan berdaun jarum lainnya Dinding kayu dari kayu-kayu lunak yang
lebih banyak digunakan dalam produksi pulp memiliki 40-45% berat
sellulosa, 15-25% berat hemiselulosa dan 26-30% berat lignin. Maksud dari
proses produksi pulp adalah memisahkan serat kayu tanpa merusaknya
6
sehingga dapat dibuat menjadi lembaran kertas. Komponen lignin dalam
kayu harus dilunakkan dan dilarutkan ke dalam fiber kayu itu sendiri.
Proses Pembuatan kertas Pulp akan dilewatkan pada berbagai unit
proses dan operasi, diolah secara kimia maupun mekanik, ditambahkan
berbagai zat additive kemudian masuk ke dalam mesing pembuat kertas
khusus. Secara sederhana proses pembuatan lembaran kertas dapat diuraikan
menjadi 6 bagian atau tahapan, sebagai berikut:
1). Pemurnian
Pada tahap ini pulp dilewatkan pada plat yang berputar pada alat
pemurnian yang berbentuk disk. Pada proses mekanis ini terjadi
penguraian serat pada dinding selnya, sehingga serat menjadi
lebih
lentur.
Tingkat
pemurnian
pada
proses
ini
mempengaruhi kualitas kertas yang dihasilkan.
2). Pembentukan (Sizing dan Pewarnaan)
Selanjutnya, proses dilanjutkan dengan proses sizing dan
pewarnaan dengan tujuan untuk menghasilkan spesifikasi kertas
yang diinginkan. Sizing dilakukan untuk meningkatkan
kehalusan
permukaan
kertas;
pada
saat
pewarnaan
ditambahkan pigmen, pewarna dan bahan pengisi. Proses
dilanjutkan dengan pembentukan lembaran kertas yang
dimulai pada headbox, dimana serat basah ditebarkan pada
saringan berjalan.
3). Pengepresan
Prose ini dilakukan untuk mendapatkan lembaran kertas kering,
yang diperoleh dengan cara mengepres lembaran diantara
silinder pada calendar stack.
4). Pengeringan
Merupakan prose penghilangan sebagian besar air yang
terkandung didalam lembaran kertas, dikeringkan dengan
melewatkan lembaran pada silinder yang berpemanas uap air.
5). Calender Stack
Merupakan tahap akhir dari proses pembuatan kertas
dilakukan pada calendar Stack, yang terdiri dari beberapa
pasangan silinder dengan jarak tertentu untuk mengontol
ketebalan dan kehalusan hasil akhir kertas.
6). Pope Reel
Bagian ini merupakan tahap akhir dari proses pembuatan
kertas yaitu pemotongan kertas dari gulungannya. Pada
bagian ini, kertas yang digulung dalam gulungan besar, dibelah
7
pada ketebalan yang diinginkan, dipotong menjadi
dirapikan kemudian dikemas.
lembaran,
Gambar 1. Proses Pembuatan Kertas
4. Jenis dan Tipe Kertas
Seiring dengan perkembangan zaman, fungsi dan peran kertas juga
mengalami peningkatan. Keadaan ini membuat pangsa pasar kertas menjadi
beranekaragam
jenisnya.
Penggolongan
kertas
pada
prinsipnya
dipertimbangkan atas dasar Kegunaan kertas, Jenis pulp yang dipakai dalam
produksi kertas dan Jenis mesin kertas yang digunakan dalam produksi.
Menurut Techninal Information Paper - "TIP 0404-36 Paper Grade
Classifaction" ada 12 jenis kertas yaitu :
Uncoated Groundwood
Kertas yang tidak mempunyai lapisan “coating” pigmen dan
diproduksi menggunakan pulp mekanis (mechanical pulps), bubur
kertas yang diproduksi tanpa proses kimiawi. Kurang lebih 80% kertas
jenis ini adalah kertas koran (newsprint). Gramatur (berat kertas dalam
gram per satu meter persegi) adalah 24-75 g/m2, dengan kertas koran
dari 38 g/m2 to 52 g/m2. Disamping itu, jenis kertas lainnya adalah
8
kertas untuk direktori (seperti yellow page), computer paper, katalog,
dan “advertising supplements” (brosur sisipan yang umumnya dicetak
dengan sistim rotogravure).
Coated Groundwood
Kertas jenis ini paling tidak mempunyai 10% pulp mekanis (umumnya
50-55% groundwood) dengan sisanya menggunakan pulp kimia.
Umumnya kertas ini berwarna kekuningan karena banyak pulp
mekanis dan mempunyai gramtur dari 45 g/m 2 to 130 g/m2. Kertas ini
umumnya ditemukan pada kegunaan kertas dengan mesin cetak
letterpress dan offset, seperti LWC (light weight coated – kertas yang
mempunyai lapisan coating rendah sekitar 7-10 gr/m2 dan kertas
coated untuk majalah.
Uncoated Woodfree
Kertas jenis ini mempunyai kandungan pulp mekanis lebih rendah dari
10% umumnya bisa mencapai 0% dan tidak mempunyai lapisan
coating pigmen sama sekali. Kegunaan kertas ini termasuk "office
papers" (formulir, kertas fotokopi, kertas buku tulis, dan kertas
amplop), kertas carbonless (NCR), dan kertas cetak atau anda biasa
sebut HVS untuk brosur, selebaran, iklan, dan bahkan kartu pos bila
tebal. Bila anda sering bergelut dengan pasar ekspor, jenis kertas ini
sering juga disebut "printing, writing, and book papers" (kertas cetak,
tulis dan buku).
Coated Woodfree
Jenis kertas ini juga mengandung kurang 10% pulp mekanis, tetapi
mempunyai lapisan coating pigmen baik dua sisi atau satu sisi.
Gramatur kertas berkisar antara 70 gr/m2 dan 300 gr/m2. Art Paper
umumnya mulai dari 70 gr/m2 samapai dengan 150 gr/m2, sementara
Art Board mulai dari 170 gr/m2 sampai dengan 300 gr/m2. Kegunaan
paling umum adalah untuk majalah, buku, cetak commercial dengan
mutu yang tinggi dan mahal karena brightness yang relatif tinggi
dibanding kertas uncoated groundwood.
Kraft Paper
Kertas kraft, arti harfiahnya adalah kertas kuat, mempunyai 4
kegunaan utama: (1). Kertas bungkus (wrapping) seperti untuk
bungkus kertas plano, kertas bungkus nasi dll, (2). Kantong (bag/sack)
seperti kantong belanja atau "shopping bag", (3). Karung (shipping
sack) - seperti karung atau kantong semen, dan (4). Berbagai fungsi
"converting". Gramatur berkisar antara 50 gr/m2 dan 134 gr/m2. Pulp
kertas yang dipakai bisa melalui proses pemutihan atau "bleaching"
atau tidak. Bila tidak diputihkan maka berwarna coklat.
Bleached Paperboard
9
Pulp kertas yang dipakai adalah "beached sulfate" dan kegunaan
utama adalah "folding carton" - untuk membuat box, dan kertas karton
susu atau juice. Karena "bleach" maka warna kertas karton ini putih
dan sekitar setengah jumlah produksi adalah coated. Gramatur
bervariasi mulai dari 200 gr/m2 sampai dengan 500 gr/m2. Golongan
jenis kertas ini termasuk untuk membuat gelas kertas, piring kertas,
karton tebal cetak, "tag stock" (kertas karton untuk gantungan, kartu
komputer, "file folders" (map folio), dan kartu index (kartu index
nama).
Unbleached Paperboard
Kertas karton ini tidak diputihkan dengan bleaching dan diproduksi
dari "virgin kraft" (pulp kimia dengan serat non-recycle) atau "neutral
sulfitesemichemical pulp" (bubur kertas dengan proses semi-kimia
sulfite yang netral). Produk utama adalah linerboard, jenis kertas yang
digunakan untuk membuat "corrugated containers" (corrugated box
yang biasanya berwarna coklat). Berat gramatur umumnya 130 gr/m 2
sampai dengan 450 g/m2. "Ccorrugating medium" atau kertas medium
juga masuk dalam kaetgori ini yang dibuat dengan sebagian campuran
kertas recycle.
Recycled Paperboard
Pulp yang digunakan terdiri atas kertas recycle atau daur ulang. Jenis
kertas ini meliputi rentang variasi kertas yang luas mulai dari kertas
medium untuk "corrugated box", folding boxboard atau clay coated
news back – kertas ini sering disebut sebagai Duplex dan Triplex,
setup boxboard - layaknya duplex tetapi uncoated, and berbagai jenis
kertas dan kertas karton. Juga gypsum liner - kertas yang digunakas
sebagai pelapis luar gypsum board, kertas untuk "core tube" dan lain
sebagainya.
MG Kraft specialties
Kertas jenis ini mempunyai permukaan dengan penampakan yang
licin dan seperti kaca (glaze) dimana kertas tersebut diproduksi diatas
mesin yang memounyai silinder pengering / pemanas yang diametrnya
sangat besar. Di pasar lokal sering disebut dengan kertas Litho,
Doorslag. Jenis kertas lainnya seperti kertas dasar (base paper) untuk
"wax paper", kertas bungkus, "carbonizing", dan kraft specialties.
Tissue
Bubur kertas yang dipakai untuk tisu adalah pulp kimia yang di-bleach
dengan tambahan bisa 50atau lebih pulp mekanis. Mayoritas kertas
tisu digunakan untuk produk sanitari seperti tisu gulung, "towel",
"bathroom", "napkins" dll. Gramatur mempunyai rentang dari 13 gr/
m2 sampai dengan 75 gr/m2. Jenis kertas ini diproduksi dengan sistim
"through air dried" (TAD) atau mesin kertas Yankee (silinder pemanas
10
yang diameternya sangat besar) yang mempunyai "wet atau dry crepe
operation".
Market pulp
Pulp atau bubur kertas juga dikategorikan sebagai kertas yang dibagi
jenisnya berdasarkan jenis kayu, proses pembuatan pulp, dan proses
pemutihan atau "bleaching". Bubur kertas dijual dalam bentuk
lembaran, bal, dan gulungan.
Others
Kategori lain-lain digunakan untuk jenis kertas yang tidak masuk
dalam ke 11 golongan kertas diatas. Kurang dari 5% jumlah kertas
dunia masuk dalam kategori ini, jadi sebetulnya relatif kecil.
Contohnya seperti kertas "hardboard", "asbestos board", kertas
cigarette, "condenser", kertas bible), glassine, kertas tahan minyak,
kertas release untuk sticker, dan kertas yang tersusun dari serat
tetumbuhan bukan pohon (sperti kertas serat pisang abaca dll.).
11
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
a) Proses Pembuatan Bubur Kertas (Pulping) dilakukan melalui
beberapa tahap yaitu : Woodyard Barker Chipper Screen
Digester Chemical Recovery and Regeneration Blow Tank
Washing Bleaching.
b) Proses pembuatan kertas yang berasal dari pulp dilakukan melalui
beberapa tahapan yaitu : Pemurnian Pembentukan (Sizing dan
Pewarnaan) Pengepresan Pengeringan Calender Stack
Pope Reel.
2. Saran.
Kertas dan board pada umunya terbuat dari bahan baku pulp kayu,
oleh sebab itu diharapkan penggunaan kertas dapat dilakukan dengan bijak,
hal ini dapat ditempuh melaui jalan daur ulang kertas maupun dengan
pembatasan lahan kayu bagi bahan baku pulp, sebab keberadaan industri
pulp juga menggeser lahan hutan yang merupakan tempat hidup bagi flora
dan fauna.
12
DAFTAR PUSTAKA
Batubara,
R.
2002.
Kayu
dalam
Kehidupan
Manusia.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=kertas%20dalam
%20kehidupan
%20manusia&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDEQFjAC&u
rl=http%3A%2F%2Frepository.usu.ac.id%2Fbitstream
%2F123456789%2F937%2F1%2Fhutanridwanti5.pdf&ei=d0eaUZy2
GsaPrgfI94CYCw&usg=AFQjCNH2-1J9fzSa4WrwMZtssOXKkNGzA&bvm=bv.46751780,d.bmk
Erwinsyah,. Sugesty, S,. Hidayat. 2012. Aplikasi Enzim Lipase pada Pulp
Tandan Kosong Sawit untuk Kertas Cetak, Moulding dan Media
Tanam Kecambah Kelapa Sawit. Prosiding INSINAS 2012. http://
www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=aplikasi%20enzim%20lipase
%20pada%20pulp%20tandan%20kosong%20sawit%20untuk
%20kertas%20cetak%2C%20moulding%20dan%20media
%20tanam%20kecambah%20kelapa
%20sawit.&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCcQFjAA&url=
http%3A%2F%2Finsentif.ristek.go.id
%2FPROSIDING2012%2Ffile-MT-Word_15.pdf&ei=BpCaUez5
MYOQrgewp4CgDw&usg=AFQjCNF04QT2iyEP9cosaHCyf7MeI
zN_lg&bvm=bv.46751780,d.bmk
Move Indonesia. 2007. Kertas Dalam Kehidupan Manusia. Pusat
Pendidikan
Lingkungan
Hidup
(PPLH).
Mojokerto.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=kertas%20dalam
%20kehidupan
%20manusia&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CCwQFjAB&u
rl=http%3A%2F%2Fmoveindonesia.files.wordpress.com
%2F2011%2F04%2F11-kertas-dalam-kehidupan-manusia.pdf&ei=
d0eaUZy2GsaPrgfI94CYCw&usg=AFQjCNEWS6JJfBfk7dp9Sf5r
hg1i30UGPw&bvm=bv.46751780,d.bmk
P. T. Pindo Deli Pulp & Paper Mills.
Studi Kasus Perusahaan.
http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=pt.%C2%A0pindo
%C2%A0deli%3A%C2%A0studi%C2%A0kasus
%C2%A0perusahaan
%C2%A0&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCcQFjAA&url=
13
http%3A%2F%2Fwww.energyefficiencyasia.org%2Fdocs
%2Fcasestudies%2Flanguages%2FIndo%2FCase%2520studies
%2520Indo%2FIndonesia%2520Bahasa%2FPindo%2520Deli
%2520-%2520Company%2520case%2520study%2520(Bahasa
%2520Indonesia).pdf&ei=rpCaUZ3cDMiCrgePwoGwCA&usg=A
FQjCNH9veaNza_l1uQ7SQ2xtDHyOlNXEg&bvm=bv.46751780,
d.bmk
14