Pengetahuan Tentang Bola Basket dan

OLAHRAGA BOLA BASKET
DAN
LEMPAR CAKRAM

OLEH
RETAR DENI KUSUMA (23)

[ X MAT & SAINS 1 ]
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KABUPATEN BLITAR
SMAN 1 SUTOJAYAN
JL. DIPONEGORO 103 SUTOJAYAN
TAHUN AJARAN 2014/2015

Bola Basket

B

ola basket adalah suatu permainan yang dimainkan oleh dua regu dimana
masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain. Inti dari permainan ini
adalah berusaha mencari nilai atau angka sebanyak-banyaknya dengan
cara memasukkan bola ke keranjang (basket) lawan. Dalam memainkan


bola, pemain dapat mendorong bola, memukul bola dengan telapak tangan terbuka,
melemparkan atau menggiring bola ke segala penjuru dalam arena permainan.

1. Sejarah Permainan Bola Basket

P

ermainan bola basket yang kita kenal sekarang ini diciptakan oleh Dr. James
Naismith pada tahun 1891 atas anjuran Dr. Luther Halsey Gulick. Dr. Luther
menganjurkan kepada Dr. Naismith untuk menciptakan permainan baru
yang dapat dimainka di dalam gedung, mudah dimainkan, mudah dipelajari,

dan menarik. Pada mulanya Dr. Naismith menggunakan keranjang sebagai sasarannya. Oleh
karena itu permainan baru itu dinamakan "basketball". Ternyata permainan baru ini
mendapat sambutan baik dan dengan cepat berkembang di seluruh dunia. Pada tahun 1924
permainan bola basket didemonstrasikan pada Olimpiade di Perancis. Pada tanggal 21 Juni
1932 atas prakarsa Dr. Elmer Beni, direktur sekolah olahraga di Jenewa diadakan konferensi
bola basket. Dalam konferensi ini terbentukla Federasi Bola Basket International yang diberi
nama Federation Internationale de Baskteball Amateur (FIBA). Pada tahun 1936 untuk

pertama kali permainan bola basket masuk ke Indonesia yaitu setelah perang dunia ke-1
dibawa oleh perantau Cina. Pada PON I di Surakarta bola basket telahmasuk dalam olahraga
yang dipertandingkan. Pada tanggal 23 Oktober 1951 berdirilah Persatuan Basketball
Seluruh Indonesia (PERBASI). Tahun 1953 PERBASI diterima menjadi anggota FIBA, dan
tahun 1955 kepanjangan PERBASI diubah menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia.

2. Peraturan dalam Permainan Bola Basket

Sebelum melakukan prakti permainan bola basket, terlebih dulu Anda harus
mengetahui peraturan dasar dalam permainan bola basket. Dalam suatu kompetisi tentunya
harus ada peraturan yang jelas, walaupun mungkin hanya kompetisi kecil. Jelas dalam artian
sesuai dengan peraturan dasar dan Technical Meeting.
1.

Sistem pertandingan menggunakan sistem setengah kompetisi yang terdiri dari 8 tim
dan akan disitribusikan ke dalam 2 (dua) group, masing-masih group terdiri dari 4
(empat) tim.

2.


Setiap tim terdiri dari 5 pemain inti yang bermain di lapangan dan max 7 pemain
cadangan.

3.

Pergantian pemain inti dan cadangan pada saat pertandingan berlangsung tidak
dibatasi.

4.

Pertandingan tidak akan ditunda apabila salah satu atau lebih dari satu anggota tim
sedang bermain untuk cabang olahraga yang lain.

5.

Jumlah pemain minimum yang boleh bermain di lapangan adalah 5 orang.

6.

Apabila di lapangan terdapat kurang dari 5 orang, maka tim yang bersangkutan akan

dianggap kalah.

7.

Setiap peserta hanya diperbolehkan membuat maksimal 4 (empat) personal fouls
(pada personal foul ke 5 (lima), fouled out).

8.

Team foul maksimum adalah 5 (lima). Setiap foul setelah foul ke 5 (lima), maka tim
lawan berhak mendapatkan 2 (dua) buah free throw.

9.

Team foul akan di-reset pada perpindahan babak. Namun, pada saat overtime, team
foul tidak akan di-reset.

10.

Waktu pertandingan untuk penyisihan group adalah 2 X 20 menit kotor, dimana

waktu tidak akan dimatikan pada saat time out dan free throw.

11.

Waktu pertandingan untuk babak semi final adalah 2 x 20 menit semi kotor, dimana
waktu akan dimatikan pada saat time out dan free throw.

12.

Waktu pertandingan untuk babak final adalah 2 x 20 menit bersih, dimana waktu
akan dimatikan pada saat bola mati, time out dan free throw.

13.

Waktu istirahat pergantian babak ditetapkan selama 5 menit.

14.

Waktu time out ditetapkan selama 1 (satu) menit dengan masing-masing tim
memperoleh 1 (satu) kali time out pada setiap babak.


15.

Apabila pada akhir game, kedua tim memperoleh angka yang sama, overtime akan
diadakan.

16.

Masa overtime berlangsung selama 1 x 5 menit (bersih).

17.

Apabila sampai dengan akhir waktu dari babak overtime, masih terdapat perolehan
angka yang sama, maka akan dilakukan adu free-throw. Setiap tim diwakili oleh 2
orang dengan masing-masing orang memiliki 5 kali kesempatan.

18.

Kemenangan dalam pertandingan penyisihan mendapat nilai 1. Apabila ada dua tim
atau lebih mendapat nilai sama, maka penentuan juara group dan runner up akan

dilihat dari kualitas angka memasukan pada tiap-tiap pertandingan yang dimainkan.

19.

Diluar dari aturan yang tertera disini, peraturan permainan mengikuti peraturan
international.

20.

Peraturan permainan yang dipergunakan juga sangat tergantung dari pada peraturan
PERBASI/FIBA mana yang berlaku. Misalnya pada tahun 1984, peraturan permainan
yang berlaku adalah Peraturan Permainan PERBASI/FIBA tahun 1980 - 1984.

A.

Wasit

Dalam permainan bola basket dipimpin oleh 2 orang wasit, yaitu satu orang wasit
utama (refree), dan satu orang wasit kedua (umpire) serta dibantu satu orang pencatat
score.


B.

Bola Dalam Pertandingan
Bila wasit menempatkan dirinya dalam posisi bola lompat (Jump ball), wasit

menempatkan posisinya dalam pelaksanaan tembakan hukuman, dan bila bola dikuasai
pemain dalam posisi melempar kedalam.

C.

Bola Mati

o

Apabila terjadi kesalahan

o

Apabila terjadi pelanggaran


o

Apabila terjadi gol

o

Terjadi bola pegang atau tersangkut di atas ring

o

Pluit bunyi permainan terjadi pelanggaran 30 detik

o

Berakhir babak permainan

D.

Time – out

Selama dalam pertandingan, time out diberikan 4 kali, setiap satu babak kesempatan

time out 2 kali.

E. Ukuran Lapangan Bola Basket dan Bola Basket
a) Lapangan
Panjang

: 26 m

Lebar

: 14 m

Diameter lingkaran tengah lapangan

: 3.6 m

Tinggi ring


: 2.75 m

Diameter ring

: 0.45 m

Ukuran papan pantul

: 1.80 m x 1.20 m

b) Bola
Terbuat dari kulit, karet atau bahan sintetis lainnya.
Bila dipantulkan pada ketinggian 1.80 m dapat memantul 1.40 m
Jalur bola maksimum 0.635 cm
Lingkaran bola 74.9 cm - 78 cm
Berat 567 gram -650 gram

F. Cara Mendapatkan Nilai dalam Permainan Bila Basket
1) Perolehan angka terjadi pada saaat bola hidup masuk ke keranjang dari atas atau masuk
ketika mengoper bola.
2) Gol yang terjadi di lapangan untuk regu yang sedang melakukan serangan ke jaring akan
mendapat nilai sebagai berikut:
a) Gol dari lemparan bebasi dihitung 1 angka
b) Gol dari lapangan dihitung 2 angka
c) Gol yang dibuat dari daerah 3 angka dihitung 3 angka
3) Bila salah satu pemain tidak sengaja membuat gol dari lapangan ke jaringnya sendiri,
angkanya akan dicatat sebagai gol yang dibuat oleh kapten tim lawannya.
4) Jika pemain dengan sengaja membuat gol ke jaringnya sendiri, maka hal itu dianggap
sebagai pelanggaran dan tidak dihitung.
5) Jika seorang pemain dengan tidak sengaja menyebabkan bola masuk ke jaring dari
bawah, permainan dilanjutkan dengan bola loncat antara 2 pemain dari masing-masing
tim.
6) Jika seorang pemain dengan sengaja menyebabkan bola masuk dari bawah jaring, maka
hal itu dianggap sebagai suatu pelanggaran.

3. Teknik Permainan Bola Basket
Bola basket termasuk jenis permainan yang kompleks gerakannya. Pada permainan
bola basket, gerakan yang efektif dan efisien perlu didasarkan pada penguasaan teknik dasar
yang baik. Teknik dasar permainan bola basket antara lain:

a. Teknik Melempar dan Menangkap Bola
Pada umumnya operan dilakukan dengan cepat, keras, tetapi tidak liar, sehingga dapat
dikuasai oleh teman yang akan menerimanya. Tetapi operan juga dapat dilakukan secara
lunak, tergantung pada situasi teman, timing, dan taktik yang digunakan. memberikan
operan tidaklah semudah yang diduga, karena kerasnya lemparan, terlalu mudahnya arah
bola ditebak lawan atau terlalu tingginya operan akan menyulitkan teman untuk menerima
bola. Berikut contoh passing bola basket:
Macam-macam operan dengan dua tangan :
1. The two hand chest pass

: operan setinggi dada/ tolakan dada

2. The over head pass

: operan atas kepala

3. The bounce pass

: operan pantulan

4. The under hand pass

: operan ayunan bawah

Macam-macam operan dengan satu tangan :
1. The side arm pass/the base ball pass

: operan samping

2. The lop pass

: operan lambung

3. The back pass

: operan gaetan

4. The jump hand pass

: operan lompat

b. Teknik Menggiring Bola (Dribbling)

Menggiring bola adalah salah satu cara yang diperbolehkan dalam peraturan untuk
membawa bola ke segala arah. Seorang pemain boleh membawa bola lebih dari satu langkah,
asal bola sambil dipantulkan baik dengan berjalan maupun berlari. Menggiring bola dapat
digunakan sebagai salah satu usaha untuk membawa bola menuju ke depan atau ke
lapangan lawan. Cara menggiring bola yang dibenarkan adalah dengan satu tangan (kiri atau
kanan). Kegunaan menggiring bola adalah mencari peluang serangan, menerobos
pertahanan lawan, dan memperlambat tempo permainan.

c. Teknik Menembakkan Bola Basket

Keberhasilan suatu regu dalam permainan selalu ditentukan oleh keberhasilan dalam
menembak. Dasar-dasar teknik menembak sebenarnya sama dengan teknik lemparan. Jadi
jika pemain menguasai teknik mengoper (passing), maka pelaksaanaan teknik menembak
bagi pemain tersebut akan sangat mudah dan cepat dipahami. Bentuk-bentuk teknik
gerakan menembak dalam permainan bola basket antara lain tembakan satu tangan di atas
kepala, tembakan lay up, menagkap bola dilanjutkan lay up, tembakan meloncat dengan dua
tangan (jump shot) dan tembakan kaitan.

d. Teknik Dasar Bertumpu Satu Kaki (Pivot)

Gerakan Pivot adalah berputar ke segala arahdengan bertumpu pada salah satu kaki
(kaki poros) pada saat pemain tersebut menguasai bola. Sedangkan kaki yang dipindahkan
dapat melewati depan atau melewati belakang. Gerakan pivot beruna untuk melindungi bola
dari perebutan pemain lawan, untuk kemudian bola tersebut dioperkan kepada temannya
atau untuk melakukan tembkan. Pemain yang jangkung yang dipasang di sekitar basket
harus mahir melakukan pivot sehingga dapat dengan mudah menentukan timing untuk

menembak. Cara berputar (Pivot), Memutar badan dengan salah satu kaki menjadi as/poros
putaran (setelah kita menerima bola) :
a. pivot kemudian dribble (membawa bola)
b. pivot kemudianpassing (melempar bola)
c. pivot kemudian shooting (menembakan bola)

4. Pola Penyerangan dalam Permainan Bola Basket

Pola Penyerangan dalm permainan bola basket adalah suatu usaha yang dijalankan
oleh salah satu tim untuk menerobos daerah pertahanan lawan, sehingga dapat
membuahkan hasil atau angka. Pola-pola penyerangan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Penyerangan Bebas
Penyerangan bebas adalah penyerangan tanpa pola yang sangat bergantung dari
penguasaan teknik, taktik, dan kesempurnaan fisik setiap anggota tim. Meskipun bebas,
namun penyerangan tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, harus tetap ada kerja sama
dengan teman lain dalam proses mengoper dan berlari antara 2 atau 3 orang pemain.
Masing-masing pemain harus ada saling pengertian.

b. Penyerangan Kilat
Dasar penyerangan kilat adalah dengan 2 atau 3 orang operan harus sudah
melakukan tembakan. Serangan kilat merupakan usaha untuk memperoleh posisi tembakan,
pada saat lawan belum sempat menempati posisi jaganya. Serangan kilat merupakan senjata
yang sangat baik untuk menghancurkan daerah pertahanan lawan.

c. Penyerangan Kilat Berpola
Serangan Kilat berpola dimulai dengan adanya situasi-situasi tertentu. Misalnya dari
situasi bola loncat, situasi lemparan ke dalam, atau situasi sesudah menjaga daerah sendiri
pada waktu bertahan.

d. Penyerangan Berpola
Penyerangan berpola adalah penyerangan yang dilakukan dengan mengatur pemain
dimana masing-masing anggota tim mempunyai tugas-tugas tertentu dan menguasai jalurjalur gerakan tertentu pula. Penyerangan berpola ini sangat baik dilakukan bila setiap
pemain sukar menembus penjagaan lawan, atau sebagai usaha untuk memperlambat
permainan. Dapat pula digunakan bila terjadi situasi penyerangan kilat lawan yang sangat
kuat atau pada detik terakhir dimana tim memperoleh kemenangan tipis.

Jenis-Jenis Pola Penyerangan
Pola penyerangan yang umum digunakan dalam permainan bola basket antara lain
sebagai berikut.

1) Pola 1-3-1 (Pola Diamond)
Pola diamond sangat baik untuk penyerangan terhadap daerah pertahanan maupun
pertahanan satu lawan satu.

2) Pola 1-2-1 (Pola Ault Man)
Pola Ault Man dapat diterapkan apabila suatu regu tidak mempunyai pemain
jangkung.

3) Pola 2-3 (Pola Reverse)
Pola Reverse diperlukan untuk penyerangan terhadap pertahanan satu lawan satu.
Kemahiran memotong dan membayang serta kelincahan sangat dibutuhkan dalam
melakukan pola penyerangan ini.

5. Pola Pertahanan (Defensive)

Pola Pertahanan adalah suatu usaha yang dijalankan oleh tim bertahan dalam rangka
menghalau serangan lawan. Unsur-unsur pelaksanaan pola pertahanan adalah sebagai
berikut.

a. Sikap Jaga
Sikap jaga untuk melakukan pertahanan adalag kedua lutut ditekuk, badan sedikit
condong ke depan dengan punggung hampir lurus. Awasi selalu gerak lawan dan bola.
Berdirilah sedikit pada ujung-ujung kaki dan selalu menjaga keseimbangan. Rentangkan dan
angkat tangan untuk menghalangi operan dan pandangan tembakan lawan.

b. Olah Kaku untuk Memenangkan Langkah Ketika Melakukan
Pertahanan
Berikut adalah beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan olah kaki:
1) Jangan sekali-kali mengadakan langkah silang.
2) Ambillah jarak lebih cepat selangkah dalam mengikuti penggiring.
3) Rapatkan dan cegahlah lawan yang jelas-jelas akan menembak bola atau baru saja
selesai menggiring bola. Hadang dan tutuplah jalan pemotong yang menuju ke daerah
basket.
4) Jangan meloncat sebelum pemain lawan meloncat lebih dulu, untuk menghindari tipuan
pandanglah pinggang lawan.

Macam-macam bentuk pertahanan antara lain sebagai berikut.

a. Pertahanan Daerah
Pada pertahanan daerah, setiap pemain diberi tugas menjaga daerah tertentu.
Mengingat susunannya, maka pertahanan daerah disebut pertahanan daerah 2-1-2, 2-3, 3-2,
1-2-2, dan 2-2-1. Setiap susunan pertahan ini mempunyai kelemahan dan kekuatannya
masing-masing. Bila tim mempunyai pemain-pemain yang tinggi bear tetapi lamban
gerakannya maka penerapan pertahanan daerah akan sangat menguntungkan.

b. Pertahanan Satu Lawan Satu
Pertahanan satu lawan satu adalah pertahanan dengan menugaskan setiap orang
untuk menjaga seorang lawan. Macam-macam pertahanan satu lawan satu adalah sebagai
berikut.

1) Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Tetap
Pertahanan satu lawan satu dengan tetap artinya penjaga harus tetap menjaga
seorang pemain lawan. Untuk memelihara ketetapan jaga pemain pembayang, berikan jalan
kepada pemain yang dibayangidengan merapat atau melonggarkan jarak penjagaannya dala
jarak setengah langkah.

2) Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Pergantian
Pertahanan jaga cara ini artinya apanbila terjadi pembayangan penjaga dapat
mengadakan pergantian jaga. Untuk pergantian jaga ini perlu adanya latihan-latihan khusus.
Ada baiknya bila menghendaki pergantian jaga, Slah satu penjaga yang melakukan
pembayangan menyentuh kawannya atau memberikan kode untuk mengadakan langkah langkah pergantian.

3) Pertahanan Satu Lawan Satu dengan Penolong

Apabila dalam penjagaan satu lawan satu terjadi kebobolan dari salah seorang
penjaga, maka salah seorang penjaga yang terdekat menolong untuk menutup pemain yang
menerobos sampai penjaga yang kebobolan tadi siap untuk menjaganya kembalu. Setelah
itu penjaga penolong cepat kembali menjaga penyerang yang dijaganya.

6. Nama - Nama Posisi Pemain Basket
o

Guard
Pemain yang berada di depan yang bertugas untuk mencetak angka dan menerobos

pertahanan lawan. Biasanya dalam starter terdapat 2 buah guard. Guard memiliki banyak
jenis seperti:
a.

Point Guard
Jenis guard ini memegang kendali penuh atas penyerangan ke daerah lawan. Biasanya

tubuh pemain point guard kecil.
b.

Shooting Guard
Jenis guard ini bisa bergerak cepat dan lincah. Dia juga memiliki keahlian shooting

yang tinggi karena memang tugasnya untuk mencetak angka.

o

Center
Pemain ini termasuk pemain yang paling penting dalam sebuah tim basket. Center

memiliki tubuh dan loncatan yang tinggi karna dia yang mengambil bagian jumpball. Center
juga diwajibkan memiliki keseimbangan tubuh yang tinggi agar tidak mudah terjatuh saat
ditabrak oleh lawan. Center dibutuhkan untuk menyerang dan memasukkan bola tapi center
juga diperlukan untuk menjaga ring agar tidak kemasukan bola.

o

Forward
Pemain yang berada di belakang yang bertugas untuk menjaga pertahanan agar tidak

kemasukan angka sama seperti guard, forward juga memiliki berbagai jenis diantaranya:
o

Small Forward

Small forward biasanya memiliki kecepatan lebih dari center dan forward lainnya.
Small forward biasanya membantu forward lainnya untuk merebut bola dari lawan.
o

Power Forward
Power forward biasanya tidak hanya handal dalam mempertahankan ring tapi juga

ahli bekerja sama melakukan rebound bersama center.
 16 pelanggaran dalam bermain basket :
1.

Foul

: Melanggar pemain lawan dengan reaching atau posisi defence yg
salah.

2.

Travelling

: Tidak mendribble bola dlm 3 langkah saat lari maupun berjalan

3.

Offensive Foul

: Saat kita menabrak lawan yg dalam posisi hands up / charge yg
benar, saat kita melakukan ilegal pick

4.

Foul out

: Keadaan dimana seorang pemain telah melakukan 5 kali foul
biasa (FIBA), 6 kali foul (NBA).atau telah melakukan technical
foul 2 kali dalam 1 kali pertandingan.maka pemain yang terkena
foul out harus keluar dari lap pertandingan.

5.

Double Dribble

: Dimana saat bola dalam keadaan mati kamu kembali mendribble
bola

6.

Technical Foul

: Pelanggaran yang berhubungan dengan peraturan pertandingan
secara teknis seperti seseorang memprotes wasit terus-menerus
dgn kasar,tidak menghargai wasit, mengeluarkan kata" kotor,
melakukan kekerasan pada lawan, bench melakukan hal" yg tidak
seharusnya, memaki , dll

7.

Three Seconds

: Pelanggaran yang diberikan apabila seorang pemain berada di
area tembakan bebas ( key area ) selama 3 detik

8.

Offensive 3 second : Pelanggaran karena diam di post/area tim lawan selama 3 detik
pada saat lawan defense. Bola berpindah ke pihak lawan

9.

Deffensive 3 second : Pelanggaran karena diam di area tim sendiri selama 3 detik pada
saat lawan melakukan offense. Lawan diijinkan melakukan
1 throw-in.

10. 24-second violation : Pelanggaran pemain tim A tidak melakukan shoot/lay-up/dunk
ke ring lawan melewati batas waktu 30 detik sekarang jadi 24
detik>. Bola berpindah ke pihak Tim B
11. 8-second violation

: Pemain Tim A tidak keluar dari posisi defense (setengah lapangan
tim A) selama 8 detik setelah bola dipegang oleh pemain tim A
yang lain yang melakukan offense dan sedang berada di area tim
B (setengah lapangan tim B). Bola kemudian beralih ke tim B.

12. Back Ball

: Pelanggaran karena pemain yang membawa bola kembali ke
daerah pertahanan setelah melewati garis tengah.

13. Blocking Foul

: Pelanggaran karena melakukan pelanggaran keras ketika
menghalangi pemain lawan

14. Team Foul

: Pelanggaran dalam satu tim per babaknya. Apabila sudah
mencapai 5 point maka akan diberikan free throw pada lawan..

15. Personal Foul

: Pelanggaran perorangan max 4 x foul kalau sudah 5x maka akan
dikenai foul out

16. Pushing



: Pelanggaran karena mendorong lawan main

VIOLATION (PELANGGARAN)

1. Travelling adalah pelanggaran karena membawa bola tidak di dribble, lebih dari 2
langkah.
2. Illegal dribble adalah pelanggaran yang dilakukan karena menghentikan bola sesaat
disalah satu tangan atau kedua tangan kemudian mendribbelnya kembali.
3. Craying the ball adalah kesalahan yang dilakukan karena mendribble dengan
memutar bola.
4. 3 Second adalah pelanggaran yang diberikan apabila seorang pemain berada di area
tembakan bebas (key area) selama 3 detik.
5. 5 Second adalah pelanggaran yang diberikan kepada seorang pemain karena menahan
bola selama 5 detik tanpa ada usaha untuk passing ataupun dribble.
6. 8 second adalah pelanggaran yang diberikan kepada team karena selama 8 detik bola
tidak melewati garis tengah (tidak berpindah dari wilayah sendiri).
7. 24 second adalah pelanggaran yang dilakukan sebuah team yang menguasai bola
selama 24 detik tidak ada usaha memasukkan bola ke ring lawan.
8. Back Ball adalah pelanggaran karena pemain yang membawa bola kembali kedaerah
pertahanan setelah melewati garis tengah.
9. Deliberat foot ball
10. Out of ball
 FOULT (KESALAHAN)
1. Illegal use hand adalah kesalahan yang di lakukan pemain karena memukul salah satu
anggota tubuh lawan.
2. Blocking adalah menghadang lawan dengan menghalangi pergerakan lawan.
3. Elbow adalah pelanggaran yang dilakukan karena menyikut lawan.

4. Holding adalah menarik lawan dengan maksud menguasai bola dari lawan.
5. Pushing adalah mendorong lawan dengan maksud merebut bola atau mencederai dari
lawan.
6. Charging adalah kesalahan yang dilakukan karena menabrak lawan yang sudah
menepati posisinya.
7. Double foult adalah situasi dimana dua pemain yang berlawanan saling melakukan
kesalahan perorangan satu sama lainnya pada waktu bersamaan.
8. Technical foul adalah kesalahan yang dilakukan tanpa persinggungan seorang pemain
atas suatu prilaku yang dalam batas kewajaran,tetapi tidak dibatasi untuk:
 Mengabaikan perintah wasit
 Menyentuh wasit
 Berkomunikasi dengan wasit
 Menggunakan bahasa atau isyarat menantang atau menghasud penonton
 Pura-pura menjatuhkan diri untuk mendapatkan kesalahan
 Unspertman like foul adalah kesalahan perorangan seorang pemain dimana
dalam penilaian wasit bukan merupakan suatu usaha yang dibenarkan untuk
memainkan bola secara langsung di dalam semangat dan maksud dari
peraturan.
 Disqualifying foul adalah tindakan unsperman like yang menyolok dari seorang
pemain, pemain pengganti, pemain yang sudah dilarang masuk, pelatih, asisten
pelatih atau pengikut regu.

LEMPAR CAKRAM
1. Sejarah Lempar Cakram

B

erdasarkan cacatan sejarah bahwa lempar cakram adalah salah satu
nomor atletik, hal ini dapat kita ketahui dari buku karangan Homerus
yang berjudul “Odyssy” pada zaman purba. Dalam buku Odyssy
tersebut menceritakan bahwa gerak gerakan dasar dari atletik adalah
jalan, lari, lompat dan lempar yang telah dikenal oleh bangsa primitif

pada zaman prasejarah. Bahkan dapat dikatakan sejak adanya manusia, gerak-gerakan itu
dikenal. Mereka melakukan gerakan jalan, lari, lompat dan lempar semata-mata untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya. Didalam usaha ini mereka sangat tergantung dari
efisiensi jasmaninya. Mereka yang kurang terampil, kurang tahan berjalan, kurang cepat lari,
kurang tangkas melompat atau melempar akan mati karena kelaparan atau menjadi mangsa
binatang buas bahkan mungkin menjadi korban bencana alam. Jadi sejak zaman
prasejarah, manusia telah menyadari akan manfaat ketahanan berjalan jauh, kecepatan lari,
ketangkasan melompat dan melempar. Sehingga ada sementara orang yang menganggap
atletik adalah cabang olahraga yang tertua.
Bangsa Belanda menyebutnya “Atletik is a moerder der sporten” yang artinya atletik
adalah induk dari semua cabang olahraga. Meskipun gerakan dasar atletik ini telah dikenal
sejak adanya manusia, tetapi perlombaan atletik termasuk lempar cakram yang pernah
dilakukan dalam cacatan sejarah baru terjadi pada zaman purba sekitar 1000 tahun sebelum
masehi. Hal ini dapat diketahui dari buku pujangga Yunani yang ditulis oleh Homeros.
Dalam buku ini juga Homeros menceritakan pertualangan Odysseus. Bahwa pada
suatu ketika Odysseus terdampar disebuah kepulauan yang kemudian ternyata bernama
Phaeacia, rajanya bernama Alcinaus. Setelah Odysseus dibawa menghadap baginda maka
diadakan penyambutan yang meriah. Dalam acara itu diadakan serangkaian perlombaan.

Pemuda-pemuda Phaeacia yang mempertujukan kemahirannya dalam lomba lari
cepat, gulat, lompat, tinju, dan lempar cakram.
Setelah rangkaian ini selesai, raja Aleinaus minta agar Odysseus menberikan
demotrasi lempar cakram. Semula Odysseus menolaknya dengan halus, tetapi baginda
mendesaknya dengan alasan agar pumuda Phaeacia dapat menyaksikan bagaimana cara
melempar cakram yang sempurna, maka permintaan raja terpaksa dipenuhi. Tanpa
melepaskan pakaian perangnya yang terbuat dari logam itu, Odysseus bangkit minta ijin
kepada baginda, kemudian masuk gelanggang mengambil cakram yang terberat dan dengan
gaya termanis melempar cakram itu, cakram melucur dan jatuh jauh dari jarak yang dicapai
atlet-atlet dari Phaeacia.
Dari kutipan buku ini yakin bahwa bangsa Yunani purba telah mengenal atletik, disini
terlihat adanya nomor lari, lompat, dan lempar cakram yang merupakan nomor atletik yang
kita kenal sampai sekarang ini.

2. Pengertian Lempar Cakram
Olahraga lempar cakram adalah salah satu nomor perlombaan lempar yang utama
dalam atletik. Namun dalam perlombaan atletik indoor, nomorlempar cakram tidak
diperlombakan. Olahraga ini telah ada sejak olimpiadekuno. Dalam perlombaan lempar
cakram, atlet berlomba melemparkan objek berbentuk cakram sejauh mungkin dengan
mengikuti peraturan yang berlaku.Dalam perlombaan atletik resmi, diberi kesempatan
melempar sebanyak tiga kali. Kemudian dari sejumlah atlet babak awal, akan dipilih delapan
atlet terbaik, yang akan diberi kesempatan tiga kali lagi. Lempar cakram diperlombakan bagi
laki-laki maupun perempuan.
Lempar cakram juga merupakan salah satu perlombaan atletik yangdapat
menimbulkan bahaya dalam perlombaan atletik tingkat professional, para atlet mampu
melemparkan cakram dengan sangat jauh, tentu saja hal ini dapat menimbulkan akibat yang
fatal jika cakram mengenai seseorang. Untuk itu, diperlukan semacam pagar khusus di

sekeliling lapangan lempar cakram. Pagar berupa jaring tersebut dipasang dengan tinggi 4
m. dari segi bentuk danukuran, sebenarnya lapangan lempar cakram sama persis
dengan lapangan lempar martil.
Permainan dan olahraga atletik untuk nomor lempar yakni lempar cakram sangat
menarik dan menantang bagi anak-anak terutama berkaitan dengan seberapa jauh ia
mampu melempar cakram itu. Anak-anak sangat senang dengan kompetesi dengan teman
yang lain, apalagi mereka selalu ingin membuktikan siapa yang mampu melempar terjauh.
Untuk dapat mendapatkan hasil lemparan yang jauh dengan teknikyang benar, maka
diperlukan latihan dasar dalam olahraga lempar cakram. Adapun teknik dasar yang perlu
dipelajari oleh seorang atlit, serta mahasiswa pada umumnya adalah sebagai berikut :
1.

Cara awalan yang baik dan benar.

2.

Cara melemparkan cakram.

3.

Cara mengukur hasil lemparan lempar cakram.

4.

Peraturan keselamatan dalam melakukan lempar cakram.

3. Teknik-Teknik Yang Digunakan Dalam Lempar Cakram
a.

Cara Memegang Cakram
Untuk memudahkan memegangnya, cakram diletakkan pada telapak tangan kiri (bagi

pelempar kanan) sedangkan telapak tangan kanan diletakkan diatas tengah cakram,
keempat jari agak jarang (terbuka) menutupi pinggiran cakram (ruas jari yang terakhir
menutupi cakram) sedangkan ibu jari bebas.

b.

Gaya Dalam Lempar Cakram

1)

Gaya samping
Sikap permulaan berdiri miring atau menyamping kearah sasaran, sesaat akan

memulai berputar lengan kanan diayun jauh ke belakang, sumbu putaran pada kaki kiri

(telapak kaki bagian depan atau ujung) selama berputar lengan kanan selalu di belakang,
pada posisi melempar badan merendah lengan kanan di belakang pandangan ke arah
sasaran, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan melangkah ke depan berpijak dibekas
telapak kaki kiri yang saat itu telah berayun ke belakang.

2)

Gaya belakang
Sikap pertama berdiri membelakangi arah lemparan sesaat akan berputar lengan

kanan diayun jauh ke belakang pandangan mulai melirik ke kiri, saat mulai berputar ujung
telapak kaki kiri sebagai sumbu dan tolakan kaki kiri itu pula badan meluncur ke arah
lemparan, kaki kanan secepatnya diayun memutar ke kiri untuk berpijak, sesaat kaki kanan
mendarat kaki kiri dengan cepat pula diayum ke kiri untuk berpijak dan terjadilah sikap
lempar, setelah cakram lepas dari tangan kaki kanan segera diayun ke depan dan kaki kiri
diayun ke belakang.

c.

Cara Melakukan Awalan Lemparan
Dengan cara melakukan awalan lempar pertama-tama dimulai dengan posisi

pelempar yang berdiri di belakang lingkaran dengan posisi punggung menghadap ke arah
sektor lemparan. Pelempar harus membuat beberapa kali ayunan cakram dengan lengan
lempar untuk membuat pertimbangan dan mengatur keseimbangan. Badan dan lengan yang
berlawanan dengan lengan lempar bergerak mengikuti gerakan lengan lempar.
Untuk tahap selanjutnya posisi badan masih berputar dan sedikit condong ke
belakang. Sampai saat ini kedua tungkai masih ditekuk dengan baik, tetapi ketika kaki kiri
membuat kontak dengan lantai tungkai kiri hampir diluruskan penuh. Sementara lutut kaki
dan pinggul meneruskan gerakan berputar ke arah lemparan dengan tepat, tariklah bagian
atas badan mengikuti perputaran ini. Pada keadaan seperti ini lengan kiri mulai dibuka ke
samping dan lengan kanan mulai mengayun berputar dengan gerakan cepat di dalam sebuah
busur yang lebar dan bergerak sedikit ke arah atas.

4. Sarana dan Prasarana yang Digunakan Dalam Lepar
Cakram
a.

Alat
Bahan cakram terbuat dari kayu atau bahan lain dengan bingkai dari metal. Bingkai

berbentuk lingkaran penuh dan tepat di tengah-tengah cakram ada beban yang dapat
dilepaspindahkan.

b.

Ukuran Cakram
1) Berat cakram untuk senior putra adalah 2 kg dengan diameter 219 mm –
221mm dan tebal 44 mm hingga 46 mm.
2) Berat cakram untuk senior putri adalah 1 kg dengan diameter 180 mm - 182
mm dan tebal 37 mm hingga 39 mm.
3) Berat cakram untuk junior pura adalah 1,25 kg dengan diameter 180 mm - 182
mm dan tebal 37 mm - 39 mm.
4) Berat cakram untuk junior putri adalah 0,75 kg dengan diameter 145 mm - 170
mm dan tebal 25 mm hingga 35 mm.

c.

Lapangan Lempar Cakram
1. Diameter lingkaran untuk melempar adalah 2,50 meter.

2. Permukaan lantai tempat melempar harus datar dan tidak licin, terbuat dari
semen, aspal, dan lain-lain. Ligkaran lemparan dikelilingi dengan sangkar (pagar
kawat) untuk menjamin keselamatan petugas, peserta, dan penonton.
3. Bentuk huruf seperti huruf C, dengan diameter 7 meter, mulut 3,3 meter. Sector
lemparan dibatasi garis yang membentuk sudut 40⁰ di pusat lingkaran.

5. Peraturan Dalam Lempar Cakram
1. Lempar cakram harus dimulai dengan sikap berdiri seimbang dengan lingkaran
lempar tanpa menginjak garis lingkaran. Pelempar tidak boleh meninggalkan
lingkaran lempar sebelum juri mengatakan sah posisi berdirinya melalui setengah
lingkaran bagian dalam.
2. Pelempar boleh menyentuh dinding bagian dalam dari balok batas lemparan tetapi
tidak boleh menyentuh bagian atasnya.
3. Lemparan akan diukur dengan lemparan yang ditarik dari bekas jatuhnya cakram
yang terdekat ketepi dalam balok.
4. Bila peserta lebih dari 8 orang, maka peserta akan diberi hak melempar sebanyak
3 kali, kemudian akan ditentukan 8 pelempar terbaik untuk mengikuti babak
berikutnya (final).
5. Bila peserta lomba 8 orang atau kurang, kesempatan melempar sebanyak 6 kali
langsung final.
6. Lingkaran lemparan tersebut terbuat dari besi, baja atau bahan lain yang sesuai.
7. Bagian atasnya dipasang rata dengan tanah diluarnya, bagian dalam terbuat dari
semen, aspal atau bahan lain yang kokoh tetapi tidak licin permukaannya bagian
dalam harus datar lebih rendah 14 mm sampai 26 mm dari sisi atas tepi
lingkaran. Ukuran garis tengah sebelah dalam lingkaran lempar adalah 2,5 m,
tebal besi lingkaran lempar 6 mm dan harus dicat putih.

8. Garis putih selebar 5 cm harus ditarik dari bagian atas lingkaran besi sepanjang
75 cm pada kedua sisi lingkaran.

6. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Lempar
Cakram
1.

Dapatkan putaran dengan posisi kaki yang baik.

2.

Bergerak jauh ke depan tetapi masih tetap berada di dalam lingkaran lempar.

3.

Dapatkan pilinan antara tubuh bagian bawah dan bagian atas.

4.

Keseimbangan yang baik selama bergerak di dalam lingkaran.

5.

Mendaratlah di dalam unjung telapak kaki kanan dan putarlah dengan aktif di
atas kaki ini.