APBN dan Peran BPK (1)

Kelompok 1
ᴥ DEDE ROFHATUL FARIDA
ᴥ DEFRI DWI SETIYA
ᴥ DYAH CAHYA
PRAMESWARI
ᴥ MAZIATUN NISA
ᴥ YULIA SARTIKA
Berkibarlah Benderaku - Lagu Wajib Nasional ( Versi KaraokeInstrumental ).mp3

Waktu Hujan Sore-Sore Instrumental..mp3

A. PENGELOLAAN 
KEUANGAN NKRI

1. Pengertian Keuangan Negara 

Dalam pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor
17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
ditegaskan bahwa pengertian keuangan negara
adalah semua hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu,

baik berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubungan
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut

Menurut Van der Kemp, ahli
ilmu politik dan tata negara
dari Amerika Serikat,
kauangan negara adalah
semua hak yang dapat dinilai
dengan uang, demikian pula
segala sesuatu (baik berupa
uang maupun barang) yang
dapat dijadikan milik negara
berhubungan dengan hak-hak
tersebut.

2. Landasan Hukum Keuangan 
Negara dalam UUD 1945
Ketentuan hal keuangan diatur
dalam Bab VIII UUD negara

republik Indonesia yang terdiri
dari 5 pasal

Pasal 23 ayat (1-3) UUD Negara Republik indonesia Tahun 1945
menegaskan bahwa (APBN) sebagai wujud dari pengelolaan keuangan
negara ditetapkan setiap tahun dengan undang - undang dan
dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesarbesarnya kemakmuran rakyat
Pasal 23A UUD Negara Republik indonesia tahun 1945 menegaskan
bahwa pajak dan pungutan lain yang bersifat memaksa untuk keperluan
negara diatur dengan Undang-undang.
BAB
VIII
UUD
1945

Pasal 23B UUD negara republik indonesia tahun 1945 menegaskan
bahwa macam dan harga mata uang ditetapkan dengan undangundang. Saat ini ketentuan tentang mata uang diatur dalam undangundang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang.
Pasal 23C UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan
bahwa hal-hal lain mengenai keuangan negara diatur dengan undangundang.
Pada pasal 23D UUD negara Republik Indonesia Tahun 1945 ditegaskan

bahwa negara memiliki suatu bank sentral yang susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan
undang-undang.

. Sumber Keuangan Negara

a. Pajak
Menurut UU No. 28 Tahun 2007 tentang
Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, pajak adalah kontribusi
wajib kepada negara yang terutang oleh
orang pribadi atau badan yang bersifat
memaksa berdasarkan undang-undang
dengan tidak mendapat imbalan secara
lanhsung
dan
digunakan
untuk
keperluan negara bagi sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat. Contoh pajak yaitu


Ciri ciri
Pajak

1. Berbentuk
iuran.
2. Menjadi
kewajiban
perorangan
dan badan.
3. Bersifat
memaksa.
4. Tidak
mendapat
imbalan,
5. Digunakan
untuk
keperluan
Negara.


Fungsi
Pajak

1.Fungsi
anggaran
2.Fungsi
distribusi
3.Fungsi
stabilisasi
4.Sungsi
Regulasi

b.
Retribusi
Retribusi
adalah
iuran
kepada pemerintah yang
dapat dipaksakan. Contoh :
retribusi pasar dan retribusi

parkir.

c. Keuntungan
BUMN/BUMD

Berdasarkan UU No. 19 tahun 2003
pengertian BUMN adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian modalnya
dimiliki oleh negara melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari
kekayaan negara yang dipisahkan.
BUMN juga bisa berupa perusahaan
nirlaba yang menyediakan barang dan
jasa.
Keuntungan
yang
diperoleh
dimanfaatkan
untuk
kesejahteraan

rakyat.

d. Denda dan
sita
Denda dan sita dapat
diperoleh dari hasil sengketa
atau kejahatan yang
dilakukan warga negara.

e. Pencetakan
Uang

Pencetakan uang umumnya
dilakukan pemerintah untuk
menutup
defisit
anggaran.
Penentuan jumlah uang yang
dicetak
harus

benar-benar
cermat
supaya
tidak
mengakibatkan inflasi.

f. Pinjaman
Peminjaman uang dapat dilakukan
pemerintah untuk menutup defisit
anggaran. Pemerintah dapat
meninjam uang kepada institusi
atau bank, misalnya Bank Dunia.

h. Penyelenggara Undian
Berhadiah

g. Sumbangan, Hadiah,
dan Hibah
Pemerintah dapat menerima
sumbangan, hadiah, atau

hibah dari pemerintah negara
atau individu, dari dalam
negeri maupun luar negeri.
Contoh pemberian bantuan
luar negeri untuk
menanggulangi bencana alam.

Pemerintah dapat menyelenggarakan undian
berhadiah. Penyelenggaraan secara teknis
dilakukan oleh institusi. Jumlah uang yang
diterima adalaH selisih penerimaan uang
undian dikurangi biaya operasional dan biaya
hadiah. Selisih tersebut yang menjadi sumber

4. MEKANISME PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
Sistem pengelolaan keuangan
Negara Indonesia diatur dalam
Undang – Undang No. 17
tahun 2013 tentang Keuangan

Negara dan UU No. 1 Tahun
2004 tentang Perbendaharaan
Negara

a. Presiden sebagai Pemegang 
Kekusaan Pengelolaan Negara
Pasal 6 UU No. 17 Tahun 2003 tentang
keuangan negara mengatur bahwa Presiden
selaku kepala pemerintahan memegang
kekuasaan pengelolaan keuangan negara
sebagai bagian dari kekuasaan pemerintah.

Pasal 1 angka 1 UU No. 1 Tahun 2004
tentang
perbendaharaan
Negara
menegaskan bahwa perbendaharaan
negara
adalah
pengelolaan

dan
pertanggungjawaban keuangan yang
ditetapkan dalam APBN dan APBD.

Dalam pasal 23 ayat 2
undang – undang dasar
negara Repulik Indonesia
tahun 1945 diamanatkan
bahwa RAPBN diajukan
oleh
presiden
untuk
dibahas
bersama
DPR
dengan
memperhatikan
pertimbangan DPD.
APBN berpedoman pada
rencana kerja pemerintah
dalam
rangka
mewujudkan ketercapaian
tujuan bernegara. Terkait

b. Tugas DPR Berkenaan 
dengan APBN
Tugas dan wewenang DPR :
1. Memperhatikan pertimbangan DPD atas RUU tentang APBN dan
RUU yang berkaitan dengan pajak, pendidikan, dan agama.
2. Membahas
bersama
presiden
dengan
memperhatikan
pertimbangan DPD dan membrikan persetujuan atas RUU
tentang APBN yang diajukan presiden
3. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan UU dan APBN

c. Pejabat Negara yang mendapat 
pelimpahan wewenang dari Presiden 
untuk menglola keuangan Negara
Kekuasaan pengelolaan
dikuasakan kepada :
 Menteri Keuangan

keuangan

negara

secara

teknis

 Menteri/Pimpinan
lembaga
selaku
pengguna
anggaran/pengguna barang kementrian negara/lembaga
yang dipimpinnya
 Gubernur/bupati/walikota.

Alur proses pembuatan APBN
Pemerintah
pusat
menyerahkan
RAPBN

DPR membahas
RAPBN

Pemerintah
dapat
melaksanakan
APBN

RAPBN
disetujui

Pemerintah
melaksanakan
APBN dengan
anggaraan
setinggi –
tingginya
sebesar angka
APBN tahun
anggaran

RAPBN tidak
disetujui

Pengambilan
keputusan oleh DPR
selambat – lambatnya
dua bulan sebelum
tahun anggaran yang
bersangkutan
dilakukan

5. Peran Bank 
Indonesia Sebagai 
Bank Sentral Negara 
Republik Indonesia

Sebagaimana ditegaskan dalam pasal 23D 
UU Negara Republik Indonesia tahun 1945. 
Pembentukan bank sentral dalam rangka 
mengamankan keuangan negara,dan 
pengawasan serta penyehatan tata perbankan.
Berdasarkan ketentuan dalam UU No. 3 
tahun 2004 dapat kita pahami bahwa Bank 
Indonesia adalah bank sentral indonesia. 

Tujuan
BI

Tugas
BI

mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah

1.Menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter secara berkelanjutan, konsisten,
transparan, dan harus mempertimbangkan
kebijakan umum pemerintah di bidang
perekonomian.
2.Mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran.
3.Mengatur dan mengawasi bank.

Dalam
hal
pemerintah
akan
menerbitkan surat-surat utang
negara, pemerintah wajib terlebih
dahulu berkonsultasi dengan Bank
Indonesia.
Bank
Indonesia
memberikan bunga atas
saldo kas pemerintah
sesuai
peraturan
perundang-undangan.

Bank
Indonesia
bertindak
sebagai
pemegang
kas
pemerintah

Bank Indonesia dapat
membantu penerbitan
surat-surat utang negara
yang diterbitkan
pemerintah.
Hubungan
Bank
Sentral
dengan
Pemerinta
h

Bank
Indonesia
dilarang memberikan
kredit
kepada
pemerintah. Jika Bank
Indonesia memberikan
kredit
kepada
pemerintah, perjanjian
permberian
kredit
tersebut batal demi
hukum.

6. Macam dan Harga Mata Uang Republik Indonesia

Mata uang dianggap hal pokok sebagai bagian
tidak terpisahkan dari keuangan negara. Pasal
23B Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa
macam dan harga mata uang ditetapkan dengan
undang-undang. Saat ini ketentuan tentang mata
uang diatur dalam Undang-Undang Nomor 7
Tahun 2011 tentang Mata Uang.

B. Peran BPK 
menurut UUD 1945

1. LANDASAN HUKUM BPK dalam UUD
1945
Untuk  mencapai  tujuan  dan  cita­cita  sebagaimana  di 
amanatkan dalam Pembukaan Undang­Undang Dasar Negara 
Republik  Indonesia  Tahun  1945  perlu  dibentuk  badan  yang 
khusus  mengatur  keuangan  negara  yang  diatur  dalam  BAB 
VIII  A  pasal  23E  ­  pasal  23G  Undang­Undang  Dasar  Negara 
Republik Indonesia Tahun 1945

Keterangan
lebih
lanjut
terdapat
di
modul PKN kelas 12
Halaman 38 point a, b,
dan c.

2. TUGAS
BPK
Salah satu tugas

BPK adalah memeriksa
pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
negara yang dilakukan oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, lembaga negara lainnya,
BI, BUMN, badan layanan umum,BUMD, dan
lembaga atau badan lain yang mengelola
keuangan negara.

3. WEWENANG BPK
1. Menentukan objek pemeriksaan, merencanakan dan
melaksanakan pemeriksaan, menentukan waktu dan
metode pemeriksaan, menyusun dan menyajikan
laporan
2. Meminta keterangan yang wajib diberikan oleh
setiap orang, unit organisasi pemerintah pusat,
pemerintah daerah, lembaga negara lainnya, BI,
BUMN, badan layanan umum,BUMD, dan lembaga
atau badan lain yang mengelola keuangan negara.
Lain lain
terdapat di
Modul Hal. 40
(bagian atas)

4. Pemantauan Penerapan dan Perkembangan 
Standar Pemeriksaan
Badan Pemeriksa Keuangan dalam pengelolaan dan
tanggung jawab keuangan sebagai bentuk implementasi
tugas dan wewenangnya harus memperhatikan aspek
transparansi dan akuntabilitas. Berdasarkan pemerikasaan
yang dilakukan BPK memberikan penilaian dalam bentuk
empat kategori Opini, yaitu, wajar tanpa pengecualian,
wajar dengan pengecualian, tidak wajar, dan menolak
memberikan pendapat

5. ANGGOTA BPK
Anggota BPK terdiri atas 9 orang, satu ketua
merangkap anggota dan satu wakil ketua
merangkap anggota, serta tujuh anggota. Anggota
BPK dipilih oleh DPR dengan memperhatikan
pertimbangan DPD.
Sidang anggota BPK untuk pemilihan pemimpin BPK
dipimpin oleh anggota BPK tertua. Pemilihan ketua
dilakukan secara musyawarah untuk mencapai
mufakat dan apabila mufakat tidak dicapai,
pemilihan dilakukan dengan cara pemungutan

Ketua, wakil ketua, dan/atau anggota BPK
diberentikan dengan hormat dari jabatannya
dengan keputusan presiden atas usulan BPK.
Syarat Anggota BPK diberhentikan :
– Meninggal dunia.
– Mengundurkan diri atas permintaan sendiri
diajukan kepada ketua atau wakil ketua BPK.

yang

– Telah berusia 67 tahun.
– Telah berakhir jabatannya.
– Sakit jasmani atau rohani secara terus menerus atau
berhalangan tetap yang dibuktikan dengan surat
keterangan dokter

THANK YOU 
HEHE........