ARAHAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL BERBAS

ARAHAN PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL BERBASIS SUB SEKTOR PERIKANAN DI
KABUPATEN TUBAN
Bella Rizkylillah Suseno
3611100041
Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
2014
Email: bellarizky36@gmail.com
Abstrak
Upaya pengembangan wilayah dapat dilakukan dengan menyinergikan antara model minapolitan dan
model pengembangan ekonomi local. Kedua model tersebut cocok diterapkan pada wilayah yang
memiliki potensi perikan seperti Kabupaten Tuban. Dalam pembahasan ini akan dilakukan identifikasi
komoditas unggulan subsector perikanan Kabupaten Tuban dan analisa potensi dan masalah dalam
setiap aspek pengembangan kawasan minapolitan kabupaten Tuban. Hasil analisis tersebut dapat
dikelompokkan menurut kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancamannya. Analisis akhir diarahkan
pada strategi pengembangan sub sector perikanan di kawasan minapolitan Kabupaten Tuban yang
sesuai dengan konsep pengembangan ekonomi local.
Kata kunci: Pengembangan Ekonomi Lokal, Minapolitan, Subsektor Perikanan
I.
1.1


yang dalam perencanaannya dibagi ke dalam
beberapa rencana kawasan strategis yang
sesuai dengan potensi kawasan. Salah satu
kawasan strategis dalam Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Tuban adalah kawasan
strategi minapolitan yang terdiri dari
Kecamatan Palang, Tuban, Jenu, Tambakboyo
dan Bancar. Jumlah produksi sub sektor
perikanan pada Kabupaten Tuban merupakan
salah satu penyumbang terbesar nilai PDRB.
Produksi ikan pada Kabupaten Tuban juga
mengalami peningkatan tiap tahunnya hingga
tahun 2012. Sektor perikanan merupakan
salah satu sektor yang berpotensi sebagai
pendorong pertumbuhan ekonomi andalan di
Kabupaten Tuban karena Kabupaten Tuban
memiliki laut yang merupakan sumber
perikanan. Potensi sumber daya perikanan di
Kabupaten Tuban sebesar 3,2 ton/Km. selain
itu, usaha pengolahan hasil perikanan di

Kabupaten Tuban memberikan kontribusi
terhadap
perekonomian
daerah.
(http://tubankab.bps.go.id).

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Salah satu strategi pengembangan ekonomi
daerah yang bertumpu pada sumber daya
lokal dikenal dengan pengembangan ekonomi
economic
development).
lokal
(local
Pengembangan Ekonomi Lokal merupakan
suatu proses di mana pemerintah lokal dan
organisasi
masyarakat

terlibat
untuk
mendorong, merangsang dan memelihara
aktivitas usaha untuk menciptakan lapangan
pekerjaan (Blakely, 1994).
Sektor pertanian menjadi sektor terbesar dari
hampir setiap sektor perekonomian pada
negara
berkembang
seperti
Indonesia
(Oudjeans, 2006). Dalam upaya mendukung
potensi perikanan dan kelautan pada wilayah
pesisir maka dibentuk kawasan minapolitan.
Kawasan minapolitan merupakan strategi
pengembangan ekonomi kawasan berbasis
perikanan yang dikembangkan secara bersama
oleh pemerintah, swasta, dan organisasi non
pemerintah untuk menciptakan kondisi yang
lebih baik untuk pertumbuhan ekonomi lokal

dan penciptaan lapangan kerja pada wilayah
yang
ditetapkan
untuk
kesejahteraan
masyarakat (Kepmen Perikanan dan Kelautan
No.32/ 2010).

Kegiatan
pengolahan
hasil
perikanan
Kabupaten Tuban masih bersifat sederhana
dan terbatas baik secara kualitas, kuantitas,
maupun tingkat harga (Bappeda, 2003).
Permasalahan lainnya adalah belum adanya
koordinasi hasil tangkapan ikan dan kemitraan
usaha melalui koperasi. Pengembangan usaha
pengolahan hasil perikanan berpeluang untuk
dikembangkan pada kawasan minapolitan

Kabupaten Tuban yang memiliki potensi
perikanan
tangkap
maupun
budidaya.
Pendapat ini juga didukung oleh adanya
laporan penyusunan Minapolitan Kabupaten

Kabupaten Tuban merupakan salah satu
kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang
terletak di pesisir utara Pulau Jawa. Dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten
Tuban tahun 2012 disebutkan bahwa
kabupaten Tuban memiliki berbagai potensi

1

Tuban bahwa peluang untuk pengembangan
kawasan minapolitan di Kabupaten Tuban
ditujukan untuk meningkatkan peluang meraih

pasar yang lebih baik, peningkatan kualitas
dan kuantitas produksi serta memicu
pertumbuhan ekonomi lokal yang berbasis
perikanan (Bappeda Kabupaten Tuban, 2011).
Produk perikanan dari kawasan produksi akan
diolah terlebih dahulu sebelum dijual ke pasar
yang lebih luas sehingga terjadi interaksi yang
kuat pada kawasan minapolitan melalui
pendekatan Pengembangan Ekonomi Lokal
(PEL).

dapat diterapkan di kawasan minapolitan
Kabupaten Tuban.

Melihat potensi dan masalah tersebut, potensi
perikanan perlu dikembangkan yakni melalui
penerapan konsep pengembangan ekonomi
lokal
untuk
kepentingan

pertumbuhan
ekonomi pada kawasan strategis yang
memiliki potensi khususnya pada sub sektor
perikanan. Konsep ini merupakan konsep yang
berkaitan erat dengan ketersediaan sumber
daya alam. Pada pemanfaatan sumber daya
alam tentunya memiliki batasan, agar sumber
daya alam perikanan yang ada tidak hanya
cukup untuk memenuhi kebutuhan yang ada
sekarang,
melainkan
dapat
mencukupi
kebutuhan hingga masa yang akan datang.

Kawasan pesisir di Kabupaten Tuban
membentang sepanjang 65km. Kawasan
pesisir ini meliputi 5 (lima) wilayah kecamatan
dari arah timur Kecamatan Palang (1.607,11
Ha)

yang
merupakan
kawasan
yang
berbatasan langsung dengan Kabupaten
Lamongan ke arah barat meliputi Kecamatan
Tuban (893,73 Ha), Jenu (5.447,02 Ha),
Tambakboyo (877,82 Ha) dan Bancar
(2.419,35Ha) yang merupakan kawasan yang
berbatasan langsung dengan Kabupaten
Rembang,
Jawa
Tengah.
Kewenangan
pengelolaan wilayah laut kapubaten Tuban
mencapai luas 481,13 Km2 atau 48,11 Ha.
Adapaun letak geografisnya adalah sebagai
berikut:

1.2


1.3

Ruang Lingkup Pembahasan

1.3.1 Ruang Lingkup Pembahasan
Penelitian dilakukan sebatas untuk mengetahui
komoditas unggulan subsector perikanan yang
dimiliki oleh Kabupaten Tuban serta strategi
yang dapat dirumuskan berkaitan dengan teori
pengembangan ekonomi local.
1.3.2 Ruang Lingkup Wilayah

Maksud dan Tujuan

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan
arahan
strategi
yang
focus

pada
pengembangan
sub
sector
perikanan.
Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui sector unggulan di setiap
kecamatan di kawasan minapolitan Kabupaten
Tuban dan arahan yang dapat diberikan
terkait pengembangan ekonomi local yang

1.
2.

3.
4.

Utara
: Laut Jawa
Selatan : Kecamatan Jatirogo,

Widang, Semanding, Merakurak, Kerek,
dan Bangilan.
Timur
: Kabupaten Lamongan
Barat
: Kabupaten Rembang
Propinsi Jawa Tengah

Peta 1.1 Administrasi Kabupaten Tuban
Sumber: RTRW Kabupaten Tuban, 2014

2

II.
2.1

ANALISA
DAN
PEMBAHASAN
PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
Gambaran
Umum
Kabupaten
Tuban

pelagis (hidup di permukaan) dan ikan
demersal (hidup di dasar perairan). Jenis ikan
pelagis yang ada di perairan Kabupaten Tuban
diantaranya adalah tenggiri, tongkol, teri nasi,
layur, dan petek. Sedangkan jenis ikan
demersal
antara
lain
udang
putih,
bangbangan, rajungan, manyung, bloso dan
lain-lain. Dari berbagai jenis ikan yang ada di
perairan Kabupaten Tuban, jenis ikan yang
paling sering di tangkap oleh nelayan adalah
teri nasi, tembang, bawal, kembung, tongkol,
cumi-cumi, tengiri, layur, rajungan, selar dan
kurisi.
Salah satu produk unggulan dari
perairan laut Kabupaten Tuban adalah teri
nasi. Produk ini diproses langsung di
Kabupaten Tuban dengan total produksi 1291
ton/tahun. Produk teri nasi ini sudah di ekspor
ke berbagai negara yaitu Jepang, Taiwan,
Hongkong dan Singapura.

2.1.1 Sumberdaya Laut
Kawasan Pantura (Pantai Utara) Pulau Jawa
yang terkenal dengan keanekaragaman hayati
di
kawasan
perairannya
membawa
keuntungan tersendiri bagi kabupaten/kota
yang memiliki wilayah administrasi yang
termasuk di dalamnya, salah satu nya adalah
Kabupaten Tuban. Potensi sumberdaya ikan
di perairan Laut Jawa (WPP 712) berdasarkan
Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan
Tahun 2011 sebesar 836.600 ton/tahun yang
terdiri dari ikan pelagis besar (55.000
ton/tahun), ikan pelagis kecil (380.000
ton/tahun),
ikan
demersal
(375.200
ton/tahun).
Udang
penaeid
(11.400
ton/tahun), udang karang konsumsi (9500
ton/tahun), lobster (500 ton/tahun) dan cumicumi (5000 ton/tahun). Sebagian besar
wilayah administrasi dari Kabupaten Tuban
termasuk kawasan Pantura. Oleh karena itu,
sektor perikanan merupakan salah satu sektor
unggulan yang menyumbang perekonomian
terbesar di Kabupaten Tuban. Berdasarkan
data terakhir yang ada (Statistik Perikanan
Jawa Timur Tahun 1997) menyatakan bahwa
potensi perikanan pesisir Kabupaten Tuban
sebesar 3.2 ton/km.
a)

12000
10000
Bancar

8000

Tambakboyo
6000

jenu

4000

Tuban

2000

Palang

0
2011

Perikanan Tangkap

2012

Gambar Grafik Pertumbuhan Produksi
Perikanan Tahun 2011-2012
Sumber: Dinas Perikanan dan Kelautan Kab.
Tuban, 2014

Karakteristik perikanan tangkap di Kabupaten
Tuban dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu ikan

PAKAI NILAI PRODUKSI Table Perkembangan Produksi Perikanan Tangkap Per
Komoditas Tiap Kecamatan
No

1
2
3
4
5
6
7
8
9

Jenis

Bawal
Kembung
Selar
Tembang
Udang
putih
Layang
Udang
lain
Teri nasi
Teri lain

Kecamatan
Palang
2011
2012
39.33
2.28
55.88
6.18
91.59
11.86
381.95
1103.32
12.85
1.10

Kecamatan
Tuban
2011 2012
1.34
0.15
1.68
0.09
3.81
0.66
35.21 26.61
0.76
0.45

Kecamatan
Jenu
2011 2012
0.01
0.07
2.05
0.13
0.43
0.19
105.26 31.97
1.00
0.04

Kecamatan
Tambakboyo
2011
2012
7.72
0.21
7.39
2.88
12.36
1.32
317.72 166.63
3.79
0.35

Kecamatan
Bancar
2011
2012
13.75
0.93
42.66
6.82
9.16
15.23
644.07 634.70
11.38
8.11

24.81
4.02

885.36
7.42

1.67
0.27

8.36
0.32

2.29
0.23

61.11
0.14

6.32
0.59

96.30
0.81

13.53
7.81

477.13
0.51

378.59
269.82

135.31
0.00

3.01
14.06

14.97
0.00

5.09
12.44

11.32
0.00

25.50
57.86

179.97
0.00

97.64
140.16

150.89
0.00

3

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33

Tongkol
komo
Tongkol
krai
Tengiri
Layur
Tigawaja
Petek
Manyung
Cucut
lanyam
Pari
kembang
Pari
kelelawar
Pari
kekeh
Kakap
merah
Cumicumi
Rajungan
Parang
Kurisi
Bloso
Japuh
Alu-alu
Kuniran
Sebelah
Gerotgerot
Ikan
lainnya
Rebon

279.40

8.10

7.94

0.12

33.80

0.11

75.54

2.03

174.50

1.68

0.00

5.45

0.00

0.14

0.00

0.19

0.00

0.08

0.00

0.91

139.71
104.70
348.70
350.08
58.16
6.66

26.54
26.90
29.75
689.29
11.21
0.84

4.91
3.47
21.66
23.36
1.55
0.45

0.74
1.83
1.63
16.64
0.21
0.06

8.64
3.59
8.79
4.08
1.83
0.30

0.87
0.99
1.26
37.23
0.03
0.09

28.37
20.77
63.70
78.37
11.02
1.16

1.04
2.86
3.76
96.08
2.74
0.01

60.56
41.53
194.12
283.00
35.10
10.42

2.00
12.54
84.92
385.99
9.85
0.14

153.74

0.24

6.24

0.04

9.60

0.02

24.80

0.26

77.09

0.65

0.00

1.25

0.00

0.05

0.00

0.22

0.00

0.90

0.00

2.01

0.00

0.54

0.00

0.08

0.00

0.07

0.00

0.58

0.00

0.45

3.98

8.05

0.16

0.43

0.29

0.25

0.97

0.30

6.17

0.67

134.84

39.98

5.70

1.98

10.12

1.47

31.08

0.69

84.46

14.89

107.79
17.95
448.37
323.23
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

11.99
4.60
613.53
63.36
44.90
41.88
590.01
0.39
12.99

1.93
0.07
46.26
4.72
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

0.94
0.14
54.77
4.35
2.93
7.77
37.28
0.13
0.45

0.32
0.43
13.66
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

0.37
0.12
35.10
3.04
0.75
5.24
26.63
0.22
0.56

4.41
2.08
24.12
31.40
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

3.87
1.38
124.54
25.60
3.34
24.67
121.07
0.86
1.94

43.22
22.32
221.25
172.74
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00

8.14
1.55
279.37
50.02
12.84
61.22
292.87
1.61
4.62

1083.15

483.10

41.69

49.26

32.05

38.43

233.97

214.50

686.57

603.02

39.33

2.28

0.05

0.00

0.14

0.00

0.39

0.00

2.11

0.00

Sumber; Dinas Keluatan dan Perikanan Kab. Tuban, 2014
pad alat tangkap purse seine yang tidak
memenuhi ketentuan (