STATISTIK KAWASAN HUTAN 2013 revisi

STATISTIK
KAWASAN HUTAN
2013

Direktorat Perencanaan Kawasan Hutan
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan
KEMENTERIAN KEHUTANAN

Ministry of Forestry

Jakarta 2014

KATA PENGANTAR
PREFACE

Buku Statistik Kawasan Hutan Tahun 2013 ini merupakan publikasi pertama dan diterbitkan Tahun
2014 sebagai tindak lanjut amanat Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.40/Menhut-II/2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kehutanan, bahwa salah satu tugas Direktorat Perencanaan
Kawasan Hutan Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan adalah menyajikan Statistik Kawasan Hutan.
Penyusunan Buku Statistik Kawasan Hutan ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan data dan
informasi yang sifatnya khusus, dikarenakan selain menampilkan data numerik, disertai juga dengan

data spasial, tentang existing kawasan hutan Indonesia beserta potensi yang terdapat di kawasan
hutan.
Kami mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada semua pihak yang telah berperan aktif dalam
penyusunan Publikasi Buku Statistik Kawasan Hutan Tahun 2013 ini.
Kami senantiasa membuka kesempatan untuk berbagai masukan guna penyempurnaan Buku Statistik
Kawasan Hutan di tahun mendatang. Akhirnya kami berharap, semoga Buku ini dapat memberikan
manfaat lebih bagi para pembacanya, dan menjadi salah satu publikasi Direktorat Jenderal Planologi
Kehutanan yang dinantikan keberlanjutannya.
Forest area statistics 2013 is the first publication which is published in 2014 as the implementation
of the Minister of Forestry Regulation Nomor P.40/Menhut-II/2010 regarding Organization and work
management of the Ministry of Forestry. It is one of the Directorate of Forest Area Planning Directorate
General Foresty Planning tasks to provide forest area statistics.
The formulation of forest area statistics publication is intended to fulfill the need on particular data and
information regarding numeric and spatial data on the existing forest area of Indonesia including its
potential.
We would like to express our gratefulness and high appreciation to all parties who have actively
contributed to the formulation of this publication.
We are pleased to have any suggestions to make better forest area statistics for the upcoming years.
After all, we expect that this publication would be beneficial for the readers and become a publication
that always be awaited for the its continuation.


Jakarta,
Juli 2014.
IREKTUR JENDERAL PLANOLOGI
PLAN
DIREKTUR
KEHUTANAN
irector General
Gen
ener
eral
a of Forestry Planning,
P
Director

Dr.
MM.
r. Ir. BAMBANG SOEPIJANTO,
SOEPIIJ
IJAN

NIP.
IP 19561215 198203 1 002
Statistik Kawasan Hutan 2013

i

DAFTAR ISI
CONTENTS
halaman/page
Kata Pengantar/Preface

i

Daftar Isi/Contents

iii

Daftar Gambar Peta/List of Map Picture

vi


Daftar Lampiran Compact Disk/List of Compact Disk Enclosure

viii

I. PLANOLOGI KEHUTANAN/FORESTRY PLANNING
Tabel/Table I.1

Tabel/Table I.2
Tabel/Table I.3
Tabel/Table I.4
Tabel/Table I.5
Tabel/Table I.6
Tabel/Table I.7
Tabel/Table I.8

Tabel/Table I.9

Luas Kawasan Hutan dan Perairan yang ditunjuk oleh Menteri Kehutanan
pada tahun 2013 (s/d 23 Desember 2013)/Extent of Forest Area, Inland

Water, Coastal and Marine Ecosystem Based on Forestry Ministerial
Decree 2013 (up to 23 December 2013)

7

Perkembangan Penunjukan Parsial s/d Tahun 2013/Progress of Partial
Designation up to 2013

10

Perkembangan Penataan Batas Kawasan Hutan s/d Tahun 2013/
Implementation of Forest Boundary Demarcation up to 2013

11

Perkembangan Tata Batas IUPHHK-HA s/d Tahun 2013/Progress of
Boundary Demarcation of Forest Concessionaire up to 2013

12


Perkembangan Tata Batas IUPHHK-HT s/d Tahun 2013/Progress of
Boundary Demarcation of Forest Plants up to 2013

13

Perkembangan Pengesahan Berita Acara Tata Batas Kawasan Hutan s/d
Tahun 2013/Progress of Endorsement Forest Boundary up to 2013

14

Perkembangan Penetapan Kawasan Hutan s/d Tahun 2013/Progress of
Forest Area Establishment up to 2013

15

Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Perkebunan/Pertanian
(Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan) /Progress of Forest Area Exchange
for The Purpose of Agriculture/Plantation Based on Forestry Ministerial
Decree


16

Perkembangan Pelepasan Kawasan Hutan Untuk Pemukiman Transmigrasi
(Tahap SK Pelepasan Kawasan Hutan) /Development of Forest Areas
for Release Transmigration SK Release Stages of Forest
17

Tabel/Table I.10 Perkembangan Perubahan Fungsi Kawasan Hutan s/d Tahun 2013/Progress
Function of Changes of Forest est Area Establishment up to 2013

18

Tabel/Table I.11 Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Survey/Eksplorasi Tambang s/d
Desember 2013/Appoval of Forest Area Utilization exploration for Mining
Activities up to December 2013

24

Tabel/Table I.12 Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Produksi Tambang s/d Desember
2013/Temporary use of Forest Area for Mining Production Activities up to

December 2013

26

Statistik Kawasan Hutan 2013

iii

Tabel/Table I.13 Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Produksi Non Tambang s/d
Desember 2013/Temporary use of Forest Area for Non Mining Production
Activities up to December 2013

28

Tabel/Table I.14 Luas Penutupan Lahan Di Dalam dan Di Luar Kawasan Hutan Per Provinsi
Tahun 2012 (Ribu Ha)/Extent of Land Cover Inside and Outside Forest Area
in 2012
30
Tabel/Table I.15 Angka Deforestasi Di Dalam dan Di Luar Kawasan Hutan Periode 2011-2012
(Ha/Th)/Deforestation Rate Inside and Outside Forest Area by Province for

the Period of 2010/2012 (Ha/year)

40

Tabel/Table I.16 Rata-rata Potensi Tegakan Per Hektar Untuk Semua Jenis Tahun 2012/
Potential Average Per Hectare Stand For All Types In 2012

46

Tabel/Table I.17 Penetapan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Model s/d Tahun 2013/
Progress of FMU (Forest Management Unit) Model Designation up to
2013

47

Tabel/Table I.18 Penetapan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP), Kesatuan
Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan
Konservasi (KPHK) Tahun 2013/Progress of FMU Establishment in 2013

49


Tabel/Table I.19 Daftar KPH Model Yang Sudah Dibentuk Kelembagaannya Tahun 2013/
Established Forest Management Unit in 2013

54

Tabel/Table I.20 Data Perubahan Peruntukan dan Fungsi Kawasan Hutan/Appropriation
Change Data and Function of Forest Areas

64

Tabel/Table I.21 Perkembangan Penetapan/Persetujuan Perubahan Peruntukan dan Fungsi
Kawasan Hutan dalam rangka Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi
(RTRWP)/The Development of Determination/Approval of Change of Forest
Area and Function in order Revised Provincial Spatial Plan (RTRWP)
66
II. BINA PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI DAN PERHUTANAN SOSIAL (BPDAS PS)/
WATER MANAGEMENT AND SOCIAL FORESTRY
Tabel/Table II.1 Luas Lahan Kritis Tahun 2013/Extent and Distribution of CriticalLand in
2013


70

Tabel/Table II.2 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2013/Rekapitulation of the Forest and
Land Rehabilitation in 2013

71

Tabel/Table II.3 Usulan dan Penetapan Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan Tahun 2013/
Nomination and Determination of Community Forest Working Area in
2013

72

Tabel/Table II.4 Usulan dan Penetapan Areal Kerja Hutan Desa Tahun 2013/Nomination
and determination of Rural Forest Working Area 2013

73

III. PERLINDUNGAN HUTAN DAN KONSERVASI ALAM (PHKA)/FOREST PROTECTION AND
NATURE CONSERVATION
Tabel/Table III.1 Luas Kebakaran Hutan Menurut Provinsi Tahun 2013/The Extent of Forest
Fire by Province in 2013

78

Tabel/Table III.2 Luas Kebakaran Hutan Menurut Fungsi Hutan Tahun 2013/Estimated
Forest Fire based on Forest Function in 2013

79

iv

Statistik Kawasan Hutan 2013

Tabel/Table III.3 Luas Kebakaran Hutan Menurut Tutupan Lahan Tahun 2013/The Extent of
Forest Fire based on Land Cover in 2013

79

Tabel/Table III.4 Sebaran Kawasan Konservasi Tahun 2013/ Distribution of Conservation Area
in 2013

80

Tabel/Table III.5 Kondisi Pengusahaan Pariwisata Alam di Kawasan Pelestarian Alam Tahun
2013/ Business of Ecotourism on Nature Conservation in 2013

82

IV. BINA USAHA KEHUTANAN (BUK)/FOREST PRODUCTION DEVELOPEMENT
Tabel/Table IV.

Luas dan Pemanfaatan Hutan Produksi Per Provinsi Tahun 2013/Extent and
Utilization of Forest Production by Province in 2013
86

V. Penelitian dan Pengembangan Kehutanan (Litbang)/Research and Developement
Tabel/Table V.

Daftar Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Badan Litbang
Kehutanan Tahun 2013/List of FORDA’S Research Forest in 2013

Statistik Kawasan Hutan 2013

107

v

DAFTAR GAMBAR PETA
LIST OF MAP PICTURE
halaman/page
Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Negara Kesatuan Republik
Indonesia/Forest Area and Inlandwater, Marine Ecosystem
Conservation of Indonesia Republic Unitary State

6

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Survey/
Eksplorasi Se-Indonesia Tahun 2013/Approval of Forest Area
Utilization Exploration in 2013

23

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Tambang Se-Indonesia
Tahun 2013/Temporary use of Forest Area for Mining Production
Activities of Indonesia in 2013

25

Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Non-Tambang
Se-Indonesia Tahun 2013/Temporary use of Forest Area for
Non Mining Production Activities of Indonesia in 2013

27

Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012/Land Cover of
Indonesia in 2012

29

Gambar Peta/Map Picture

Deforestasi Indonesia 2011 – 2012

38

Gambar Peta/Map Picture

Indonesia Forest Gain and Loss 2011 – 2012

39

Gambar Peta/Map Picture

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Tumbang Nusa
Provinsi Kalimantan Tengah/FORDA’S Forest Area for Special
Purpose as Experimental Forest at Tumbang Nusa Center
Kalimantan Province

92

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sumberwringin
Provinsi Jawa Timur/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as
Experimental Forest at Sumberwringin East Java Province

93

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Subanjariji
Provinsi Sumatera Selatan/FORDA’S Forest Area for Special
Purpose as Experimental Forest at Subanjariji South Sumatera
Province

94

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Samboja
Provinsi Kalimantan Timur/FORDA’S Forest Area for Special
Purpose as Experimental Forest at Samboja East Kalimantan
Province

95

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Riam Kiwa
Provinsi Kalimantan Selatan/FORDA’S Forest Area for Special
Purpose as Experimental Forest at Riam Kiwa South Kalimantan
Province

96

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Rarung Provinsi
Nusa Tenggara Barat/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as
Experimental Forest at Rarung West Nusa Tenggara Province

97

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

vi

Statistik Kawasan Hutan 2013

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Gambar Peta/Map Picture

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Nusa Penida
Provinsi Bali/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as
Experimental Forest at Nusa Penida Bali Province

98

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Mangkendek
Provinsi Sulawesi Selatan/FORDA’S Forest Area for Special
Purpose as Experimental Forest at Mangkendek South Sulawesi
Province

99

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kepau Jaya
Provinsi Riau/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as
Experimental Forest at Kepau Jaya Riau Province

100

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kaliurang
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta/FORDA’S Forest Area
for Special Purpose as Experimental Forest at Kaliurang
Yogyakarta Province

101

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Haurbentes
Provinsi Jawa Barat/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as
Experimental Forest at Haurbentes West Java Province

102

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hambala
Provinsi Nusa Tenggara Timur/FORDA’S Forest Area for
Special Purpose as Experimental Forest at Hambala East Nusa
Tenggara Province

103

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gombong
Provinsi Jawa Tengah/FORDA’S Forest Area for Special
Purpose as Experimental Forest at Gombong Center Java
Province

104

Gambar Peta/Map Picture

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Carita Provinsi
Banten/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental
Forest at Carita Banten Province
105

Gambar Peta/Map Picture

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli
Provinsi Sumatera Utara/FORDA’S Forest Area for Special
Purpose as Experimental Forest at Aek Nauli North Sumatera
Province

Statistik Kawasan Hutan 2013

106

vii

DAFTAR LAMPIRAN COMPACT DISK
LIST OF COMPACT DISK ENCLOSURE
Lampiran/List Kawasan Hutan dan Konservasi Perairan Negara Kesatuan Republik Indonesia/
Forest Area and Inlandwater, Marine Ecosystem Conservation of Indonesia
Republic Unitary State
Lampiran/List Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Kegiatan Survey/Eksplorasi Se-Indonesia
Tahun 2013/Approval of Forest Area Utilization Exploration of Indonesia in 2013
Lampiran/List Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Tambang Se-Indonesia Tahun 2013/
Temporary use of Forest Area for Mining Production Activities of Indonesia
in 2013
Lampiran/List Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Untuk Non-Tambang Se-Indonesia Tahun 2013/
Temporary use of Forest Area for Non Mining Production Activities of Indonesia in
2013
Lampiran/List Penutupan Lahan Indonesia Tahun 2012/Land Cover of Indonesia in 2012
Lampiran/List Deforestasi Indonesia 2011 – 2012
Lampiran/List Indonesia Forest Gain and Loss 2011-2012
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Bali/
Establishment Map of Forest Management Unit at Bali Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Bangka Belitung/
Establishment Map of Forest Management Unit at Bangka Belitung Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Bengkulu/
Establishment Map of Forest Management Unit at Bengkulu Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi D.I. Yogyakarta/
Establishment Map of Forest Management Unit at Yogyakarta Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Gorontalo/
Establishment Map of Forest Management Unit at Gorontalo Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Jambi/
Establishment Map of Forest Management Unit at Jambi Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Kalimantan
Barat/Establishment Map of Forest Management Unit at West Kalimantan Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Kalimantan
Selatan/Establishment Map of Forest Management Unit at South Kalimantan
Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Kalimantan
Tengah/Establishment Map of Forest Management Unit at Center Kalimantan
Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Kalimantan
Timur/Establishment Map of Forest Management Unit at East Kalimantan Province

viii

Statistik Kawasan Hutan 2013

Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Lampung/
Establishment Map of Forest Management Unit at Lampung Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Maluku/
Establishment Map of Forest Management Unit at Maluku Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Maluku Utara/
Establishment Map of Forest Management Unit at North Maluku Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Nusa Tenggara
Barat/Establishment Map of Forest Management Unit at West Nusa Tenggara
Province
Lampiran/List Peta Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Provinsi Nusa Tenggara
Timur/Establishment Map of Forest Management Unit at East Nusa Tenggara
Province
Lampiran/List

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Nauli Provinsi Sumatera Utara/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Aek Nauli North
Sumatera Province

Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Aek Godang Provinsi Sumatera
Utara/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Aek
Godang North Sumatera Province
Lampiran/List

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Benakat Provinsi Sumatera Selatan/
FORDA’S Forest Area for SpecialPurpose as Experimental Forest at Benakat South
Sumatera Province

Lampiran/List

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Borisallo Provinsi Sulawesi Selatan/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Borisallo South
Sulawesi Province

Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Carita Provinsi Banten/FORDA’S
Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Carita Banten Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cemoro Modang Provinsi Jawa
Tengah/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Cemoro
Modang Center Java Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Cikampek Provinsi Jawa Barat/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Cikampek West
Java Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Gombong Provinsi Jawa Tengah/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Gombong Center
Java Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Hambala Provinsi Nusa Tenggara
Timur/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Hambala
East Nusa Tenggara Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Haurbentes Provinsi Jawa Barat/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Haurbentes West
Java Province

Statistik Kawasan Hutan 2013

ix

Lampiran/List

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kaliurang Provinsi D.I. Yogyakarta/
FORDA’S Forest Area for SpecialPurpose as Experimental Forest at Kaliurang Yogyakarta
Province

Lampiran/List

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kemampo Provinsi Sumatera Selatan/
FORDA’S Forest Area for SpecialPurpose as Experimental Forest at Kemampo South
Sumatera Province

Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kepau Jaya Provinsi Riau/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Kepau Jaya Riau
Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Kintap Provinsi Kalimantan Selatan/
FORDA’S Forest Area for SpecialPurpose as Experimental Forest at Kintap South
Kalimantan Province
Lampiran/List

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Labanan Provinsi Kalimantan Timur/
FORDA’S Forest Area for SpecialPurpose as Experimental Forest at Labanan East
Kalimantan Province

Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Malili Provinsi Sulawesi Selatan/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Malili South
Sulawesi Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Mangkendek Provinsi Sulawesi
Selatan/FORDA’S Forest Area for SpecialPurpose as Experimental Forest at
Mangkendek South Sulawesi Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Nusa Penida Provinsi Bali/
ORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Nusa Penida Bali
Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Padekan Malang Provinsi Jawa
Timur/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Padekan
Malang East Java Province
Lampiran/List

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Petak 93 Playen Provinsi D.I. Yogyakarta/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Petak 93 Playen
Yogyakarta Province

Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Rantau Provinsi Kalimantan Selatan/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Rantau South
Kalimantan Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Rarung Provinsi Nusa Tenggara
Barat/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Rarung West
Nusa Tenggara Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Riam Kiwa Provinsi Kalimantan
Selatan/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Riam
Kiwa South Kalimantan Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Samboja Provinsi Kalimantan Timur/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Samboja East
Kalimantan Province

x

Statistik Kawasan Hutan 2013

Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sangai Provinsi Kalimantan Tengah/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Sangai Center
Kalimantan Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sebulu Provinsi Kalimantan Timur/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Sebulu East
Kalimantan Province
Lampiran/List

Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Siali-Ali Provinsi Sumatera Utara/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Siali-Ali North
Sumatera Province

Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Subanjeriji Provinsi Sumatera
Selatan/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Subanjeriji
South Sumatera Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Sumberwringin Provinsi Jawa Timur/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Sumberwringin East
Java Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Tumbang Nusa Provinsi Kalimantan
Tengah/FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Tumbang
Nusa Center Kalimantan Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Watusipat Provinsi D.I. Yogyakarta/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Watusipat
Yogyakarta Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Wonogiri Provinsi D.I. Yogyakarta/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Wonogiri
Yogyakarta Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Yanlapa Provinsi Jawa Barat/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Yanlapa West
Java Province
Lampiran/List Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Modang Provinsi Jawa Tengah/
FORDA’S Forest Area for Special Purpose as Experimental Forest at Modang West
Java Province

Statistik Kawasan Hutan 2013

xi

I. PLANOLOGI KEHUTANAN
FORESTRY PLANNING

Direktorat Perencanaan Kawasan Hutan
Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan
KEMENTERIAN KEHUTANAN

Ministry of Forestry

KAWASAN HUTAN

FOREST AREA

Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang
ditunjuk dan atau ditetapkan oleh Pemerintah
untuk dipertahankan keberadaannya sebagai
hutan tetap. Setelah proses penunjukan,
kawasan hutan perlu ditetapkan untuk menjamin
kepastian hukum mengenai status, letak, batas
dan luasnya.

Forest area is particular area determined and or
designated by the government to be permanent
forest. Following the designation process, the
forest area needs to be determined to ensure
the legality of forest status, boundary, location
and the extent.

Kawasan hutan Indonesia ditunjuk melalui
Keputusan
Menteri
Kehutanan
tentang
Penunjukan Kawasan Hutan dan Perairan
Provinsi.

Forest area is designated by the minister of
forestry’s decree concerning the designation of
Provincial Forest Area and Waters.

Penunjukan Kawasan Hutan mencakup pula
kawasan perairan yang menjadi bagian dari
Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan
Pelestarian Alam (KPA).

The designation of Forest Area also comprises
water area as part of Nature Reserve Area and
Natural Preservation Area.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun
1999 tentang Kehutanan, kawasan hutan terdiri
dari Hutan Konservasi, Hutan Lindung, dan Hutan
Produksi, masing-masing dengan pengertian
sebagai berikut :

In accordance with to the Law No 41/1999
concerning forestry, forest areas consist of
Conservation Forest, Protected Forest and
Production Forest with following definition:

Hutan Konservasi adalah kawasan hutan dengan
ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya.

Conservation Forest is forest area with typical
characteristic and the main function is to
preserve biodiversity and ecosystem.

Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang
mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan
sistem penyangga kehidupan untuk mengatur
tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi,
mencegah intrusi air laut dan memelihara
kesuburan tanah.

Protected Forest is forest area that the main
function as protection of buffer life system to
water management, flood prevention, erosion
control, sea water intrusion control and soil
fertility maintenance.

Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang
mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil
hutan. Hutan Produksi terdiri dari Hutan Produksi
Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT), dan
Hutan Produksi yang dapat dikonversi (HPK).

Production Forest is forest area that the main
function is to yield forest products. Production
forest is classified into Permanent Production
Forest (HP), Limited Production Forest (HPT)
and Convertible Production Forest (HPK)

Statistik Kawasan Hutan 2013

1

Hutan Konservasi terdiri dari :

Conservation Forest is classified into:

Kawasan Suaka Alam berupa Cagar Alam
(CA) dan Suaka Margasatwa (SM) Kawasan
Pelestarian Alam berupa Taman Nasional (TN),
Taman Hutan Raya (Tahura),Taman Wisata Alam
(TWA), dan Taman Buru

Nature Reserve Area comprises Nature Reserve
and Wildlife Sanctuary Natural Preservation
Area comprises National Park, Grand Forest
Park and Nature Recreation Park

Kawasan Suaka Alam (KSA) adalah hutan dengan
ciri khas tertentu, baik didarat maupun diperairan
yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi
sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan.

Nature Reserve Area is area with typical
characteristic, both in land and waters,
mainly functioned to preserve biodiversity
and ecosystem, and also as lives buffer zone
system.

Kawasan Pelestarian Alam (KPA) adalah hutan
dengan ciri khas tertentu, baik didarat maupun
diperairan yang mempunyai fungsi pokok
perlindungan sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan
dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari
sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

Natural Preservation Area is forest with typical
characteristic, both in land and waters, mainly
functioned to protect lives bufferzone system,
to preserve biodiversity, and also to sustainably
utilize biodiversity resources and ecosystem.

Taman Buru adalah kawasan hutan yang
ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan
tentang Penunjukan Kawasan Hutan dan
Perairan, luas kawasan hutan dan perairan
Indonesia sampai dengan tahun 2013 adalah
131.156.904,97 Ha.

Hunting resort is a forest area designated as
hunting recreation place. In accordance with
the Minister of Forestry’s decree concerning the
Designation of Forest Area and Waters, the area
of Indonesian forest and waters as of 2013 is
131,156,904.97 Ha.

Penunjukan Kawasan Hutan adalah penetapan
awal suatu wilayah tertentu sebagai kawasan
hutan, yang dapat berupa penunjukan meliputi
wilayah provinsi atau wilayah tertentu secara
parsial.

The designation of Forest Area is an initial
determination of particular area as forest area
that might be a designation of provincial area or
particular area partially.

Penunjukan Kawasan Hutan wilayah provinsi
dilakukan oleh Menteri dengan memperhatikan
Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP)
dan atau pemaduserasian TGHK dan RTRWP.

Provincial Forest Area is designated by the
Minister with consideration on provincial spatial
planning (RTRWP) and/or the harmonization of
Forest Land Use by Consensus and RTRWP.

Penataan Batas Kawasan Hutan adalah suatu
kegiatan dalam rangka menetapkan batas-batas
yang pasti mengenai kawasan hutan berdasarkan
fungsi-fungsinya, yaitu fungsi hutan konservasi,
hutan lindung dan hutan produksi.

Forest area demarcation is an activity to determine
definete boundaries of forest area based on
functions namely conservation, protection and
production.

2

Statistik Kawasan Hutan 2013

Pelaksanaannya dimulai dengan menentukan
batas sementara di lapangan, selanjutnya
deliniasi batas kawasan hutan dibahas dengan
pihak yang terkait dengan penggunaan lahan
yang tergabung dalam Panitia Tata Batas (PTB),
selanjutnya setelah ada kesepakatan dibuat tata
batas definitif yang kemudian disetujui Pemerintah
Daerah untuk disahkan atau ditetapkan oleh
Menteri Kehutanan.

The implementation of forest area demarcation is
started by the designation of temporary boundary
on field. The deliniation of forest area boundary
then is discussed with relevant stakeholders in the
meeting of Forest Area Demarcation committee
(PTB). Once an agreement with stakeholders
established, the definitive forest area demarcation
is formulated then endorsed by Local Government
to be authorized and determined by the Ministry
of Forestry.

Penetapan Kawasan Hutan adalah penetapan
kawasan hutan temu gelang, yang memuat
letak, batas, luas, fungsi tertentu dan titik-titik
koordinat batas kawasan hutan yang dituangkan
dalam bentuk peta kawasan hutan dengan skala
minimal 1: 100.000.

The determination of forest area is a
determination of completed forest area consists
of location, boundaries, area, particular functions
and coordinates of forest area boundaries then
implemented into a map of forest area with
minimum scale of 1: 100,000

Penggunaan kawasan hutan dilakukan melalui
izin pinjam pakai kawasan hutan. Izin pinjam
pakai kawasan hutan adalah izin yang diberikan
oleh Menteri untuk menggunakan kawasan hutan
untuk kepentingan pembangunan diluar kegiatan
kehutanan, tanpa mengubah fungsi kawasan.

The land use of forest area for non forestry
purposes is regulated by a permit for land use
of forest area for non forestry purposed without
alteration of forest function, issued by the Ministry
of Forestry.

Tukar menukar kawasan hutan adalah
perubahan kawasan HP dan/atau HPT menjadi
bukan kawasan hutan yang diimbangi dengan
memasukkan lahan pengganti dari bukan
kawasan hutan menjadi kawasan hutan. Tukar
menukar kawasan hutan tidak boleh mengurangi
luas kawasan hutan tetap.

The exchanges of forest area is an alteration of
production forest and or limited production forest
to be non forest area compensated by substitutive
area from non forest area to be forest area. The
exchange of forest area shall not diminish the
area of permanent forest.

Pelepasan kawasan hutan adalah perubahan
peruntukan kawasan Hutan Produksi yang dapat
dikonversi (HPK) menjadi bukan kawasan hutan.

Forest Area discharge is the alteration of
convertible production forest to be non-forest
area.

Perubahan Fungsi Kawasan Hutan adalah
perubahan sebagian atau seluruh fungsi hutan
dalam satu atau beberapa kelompok hutan
menjadi fungsi kawasan hutan yang lain.

The alteration of forest area function is partially or
whole forest functions in one or several category
of forest to be different forest area functions.

Statistik Kawasan Hutan 2013

3

INVENTARISASI HUTAN

FOREST INVENTORY

Inventarisasi Hutan adalah kegiatan untuk
mengetahui dan memperoleh data dan informasi
tentang sumber daya, potensi kekayaan alam
hutan serta lingkungannya secara lengkap.
Inventarisasi hutan dilakukan dengan survei
mengenai status dan keadaan fisik hutan, flora,
fauna, sumberdaya manusia dan sosial ekonomi
masyarakat didalam dan disekitar kawasan
hutan.

Forest inventory is an activity to find out and obtain
data and information about natural resources,
the potential of forest natural richness and the
environment comprehensively. Forest inventory
is carried by conducting a survey regarding status
and physical condition of forest, flora, fauna,
human resources and community social economy
within and surrounding of forest area.

Penutupan lahan/vegetasi adalah kondisi
permukaan
bumi
yang
menggambarkan
kenampakan penutupan lahan dan vegetasi.
Keadaan penutupan lahan Indonesia diperoleh
dari hasil penafsiran citra satelit Landsat7 ETM+
Penafsiran untuk penutupan lahan dibagi dalam
dua klasifikasi utama yaitu Areal Berhutan dan
Areal Tidak Berhutan.
Deforestasi merupakan perubahan kondisi
penutupan lahan dari hutan menjadi bukan
hutan (termasuk perubahan untuk perkebunan,
pemukiman, kawasan industri, dll )

Land or vegetation cover refers to the condition
of earth surface that illustrates the feature of land
and vegetation cover.
The condition of Indonesia land cover is obtained
by interpretation of satellite Landsat imagery
ETM+
The interpretation of land cover is classified into
two main categories which are forested area and
non forested area.
Deforestation is defined as a change on land
cover condition from forested to non forested land
(Including for crops, settlements, industrial areas,
etc).

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN

FOREST MANAGEMENT UNIT

Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) adalah
merupakan areal/wilayah yang didominasi
oleh hutan dan mempunyai batas yang jelas
yang dikelola untuk memenuhi serangkaian
tujuan yang ditetapkan secara eksplisit sesuai
dengan rencana pengelolaan jangka panjang.
Keseluruhan wilayah KPH akan mempunyai
batas yang jelas baik dilapangan maupun dipeta.
Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK)
Adalah pengelolaan hutan yang wilayahnya
sebagian besar terdiri atas kawasan hutan
konservasi.

Forest Management Unit (FMU) is defined as an
area dominanted by forest and owns distinctive
boundaries which managed to fulfill a series of
explicitly determined purposes adjusting to the
long term plan management. All area of FMU
should have a distinctive boundary whether on
field or map.
Conservation forest management unit, is forest
management on forest area mostly consist of
conservation forest.

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL)
Adalah pengelolaan Hutan yang wilayahnya
sebagian besar terdiri atas kawasan hutan
lindung.

Protected forest management unit is forest
management on forest area mostly consist of
protected forest.

4

Statistik Kawasan Hutan 2013

Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)
Adalah pengelolaan hutan yang wilayahnya
sebagian besar terdiri atas kawasan hutan
produksi.

Production forest management unit is forest
management on forest area mostly consist of
production forest area.

RENCANA TATA RUANG

SPATIAL PLANING

Rencana Tata Ruang merupakan alokasi ruang
untuk semua kepentingan, baik Pemerintah
maupun Pemerintah Daerah guna kepentingan
sektoral pertambangan, kehutanan, perkebunan,
dll maupun masyarakat luas yang disusun atas
dasar kesepakatan untuk memanfaatkan ruang
wilayah secara optimal.

Spatial planning is a land allocation for all
purposes of national government and local
government for the importance by sector (Mining,
Forestry, Crop Plantation) and society that has
been arranged based on agreement to optimally
utilize the area.

Penyelenggaraan penataan ruang adalah
kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan,
pelaksanaan dan pengawasan penataan ruang.

Spatial planning activity is an activity including
management, development and control on land
use.

Statistik Kawasan Hutan 2013

5

6

Statistik Kawasan Hutan 2013

Tabel. I.1. Luas Kawasan Hutan dan Perairan yang ditunjuk oleh Menteri Kehutanan pada tahun 2013 (s/d
23 Desember 2013)/Extent of Forest Area, Inland Water, Coastal and Marine Ecosystem Based on
Forestry Ministerial Decree 2013 (up to 23 December 2013)

No

Provinsi

SK

Tanggal

Kws Suaka Alam+Kws Pelestarian
Alam / Sanctuary Reserve Area+Nature
Conservation Area (Ha)
Perairan

1

Aceh

941/Menhut-II/2013

23 Desember 2013

2

Sumatera Utara

44/Menhut-II/2005

16 Februari 2005

3

Sumatera Barat

35/Menhut-II/2013

4

Riau

5

Daratan

HL
(Ha)

Jumlah

211.007,97

849.514,92

1.060.522,89

1.824.906,84

0

477.070,00

477.070,00

1.297.330,00

15 Januari 2013

37.164,00

769.775,00

806.939,00

791.671,00

7651/Menhut-VII/Kuh/2011

30 Januari 2011

0

617.209,00

617.209,00

213.113,00

Kepulauan Riau

463/Menhut-II/2013

27 Juni 2013

0

17.099,70

17.099,70

106.798,83

6

Jambi

727/Menhut-II/2012

10 Desember 2012

0

686.095,00

686.095,00

179.926,00

7

Bengkulu

784/Menhut-II/2012

27 Desember 2012

0

462.965,00

462.965,00

250.750,00

8

Sumatera Selatan

822/Menhut-II/2013

19 Nopember 2013

59.730,48

739.816,94

799.547,42

585.649,14

9

Kep. Bangka Belitung

798/Menhut-II/2012

27 Desember 2012

0

35.454

35.454

185.531

10

Lampung

256/Kpts-II/2000

23 Agustus 2000

0

462.030

462.030

317.615

11

DKI Jakarta

220/Kpts-II/2000

02 Agustus 2000

108.000

272,34

108.272,34

44,76

12

Jawa Barat

195/Kpts-II/2003

04 Juli 2003

0

132.180

132.180

291.306

13

Banten

419/Kpts-II/1999

15 Juni 1999

51.467

112.991

164.458

12.359

14

Jawa Tengah

359/Menhut-II/2004

01 Oktober 2004

110.117

16.413

126.530

84.430

15

D.I Yogyakarta

171/Kpts-II/2000

29 Juni 2000

0

910,34

910,34

2.057,90

16

Jawa Timur

395/Menhut-II/2011

21 Juli 2011

3.506

230.126

233.632

344.742

17

Bali

433/Kpts-II/1999

15 Juni 1999

3.415

22.878,59

26.293,59

95.766,06

18

NTB

598/Menhut-II/2009

02 Oktober 2009

11.121

168.044

179.165

430.485

19

NTT

423/Kpts-II/1999

15 Juni 1999

122.350

227.980

350.330

731.220

20

Kalimantan Barat

936/Menhut-II/2013

20 Desember 2013

187.508,90

1.441.172,96

1.628.681,86

2.306.447,58

21

Kalimantan Tengah

529/Menhut-II/2012

25 September 2012

22.542

1.608.286

1.630.828

1.346.066

22

Kalimantan Timur

942/Menhut-II/2013

23 Desember 2013

0

1.741.418

1.741.418

2.867.136

23

Kalimantan Selatan

435/Menhut-II/2009

23 Juli 2009

0

213.285

213.285

526.425

24

Sulawesi Utara

434/Menhut-II/2013

17 Juni 2013

69.899

245.164

315.063

161.810

25

Gorontalo

325/Menhut-II/2010

25 Mei 2010

0

196.653

196.653

204.608

26

Sulawesi Tengah

635/Menhut-II/2013

24 September 2013

340.119

654.024

994.143

1.310.315

27

Sulawesi Tenggara

465/Menhut-II/2011

09 Agustus 2011

1.504.160

282.924

1.787.084

1.081.489

28

Sulawesi Selatan

434/Menhut-II/2009

23 Juli 2009

606.804

244.463

851.267

1.232.683

29

Sulawesi Barat

726/Menhut-II/2012

10 Desember 2012

0

214.184

214.184

452.387

30

Maluku

871/Menhut-II/2013

06 Desember 2013

0

429.540,82

429.540,82

631.368,52

31

Maluku Utara

302/Menhut-II/2013

01 Mei 2013

0

218.499

218.499

584.058

32

Papua

782/Menhut-II/2012

27 Desember 2012

1.019.017

6.736.267

7.755.284

7.815.283

33

Papua Barat

891/Kpts-II/1999

14 Oktober 1999

934.666,28

1.741.280,02

2.675.946,30

1.651.805,22

5.402.594,62

21.995.985,64

27.398.580,26

29.917.582,84

TOTAL

Statistik Kawasan Hutan 2013

7

Lanjutan Tabel. I.1. Luas Kawasan Hutan dan Perairan yang ditunjuk oleh Menteri Kehutanan pada tahun
2013 (s/d 23 Desember 2013) / Extent of Forest Area, Inland Water, Coastal and Marine
Ecosystem Based on Forestry Ministerial Decree 2013 ( up to 23 December 2013)

No

Provinsi

HPK
(Ha)

Luas Darat
(Ha)

Luas Darat
dan Perairan
(Ha)

HPT
(Ha)

HP
(Ha)

Luas Provinsi
(Ha)

141.771,66

556.655,69

15.431,60

3.388.280,71

3.599.288,68

5.710.216,20

Ket.

8

1

Aceh

2

Sumatera Utara

879.270

1.035.690

52.760

3.742.120

3.742.120

7.242.606,90

3

Sumatera Barat

233.211

360.608

187.629

2.342.894

2.380.058

4.229.730

9

4

Riau

1.541.288,00

1.893.714,13

2.856.020,00

7.121.344,00

7.121.344,00

8.629.519,27

9

5

Kepulauan Riau

164.208,87

49.441,04

265.805,87

603.354,32

603.354,32

826.640,73

8

6

Jambi

261.453

968.889

11.416

2.107.779

2.107.779

4.882.857

8

7

Bengkulu

173.280

25.873

11.763

924.631

924.631

2.005.132

9

8

Sumatera Selatan

214.222,19

1.711.069,39

172.179,51

3.422.937,17

3.482.667,65

8.668.079,60

8

9

Kep. Bangka Belitung

0

432.884

693

654.562

654.562

1.671.553

8

10

Lampung

33.358

191.732

0

1.004.735

1.004.735

3.384.460

11

DKI Jakarta

0

158,35

0

475,45

108.475,45

65.912,40

12

Jawa Barat

190.152

202.965

0

816.603

816.603

3.760.334,20

13

Banten

49.439

26.998

0

201.787

253.254

947.331,20

14

Jawa Tengah

183.930

362.360

0

647.133

757.250

3.498.585,40

15

D.I Yogyakarta

0

13.851,28

0

16.819,52

16.819,52

323.428,20

16

Jawa Timur

0

782.772

0

1.357.640

1.361.146

4.800.069

17

Bali

6.719,26

1.907,10

0

127.271,01

130.686,01

571.018,40

18

NTB

286.700

150.609

0

1.035.838

1.046.959

2.015.054,20

19

NTT

197.250

428.360

101.830

1.686.640

1.808.990

4.768.584,20

20

Kalimantan Barat

2.116.885,25

2.097.484,17

206.098,52

8.168.088,47

8.355.597,37

14.699.075,90

8

21

Kalimantan Tengah

3.317.461

3.881.817

2.543.535

12.697.165

12.719.707

15.300.000

9

22

Kalimantan Timur

5.067.194

4.090.534

186.231

13.952.513

13.952.513

19.704.759,10

9

23

Kalimantan Selatan

126.660

762.188

151.424

1.779.982

1.779.982

3.702.161,80

9

24

Sulawesi Utara

208.926

64.561

14.701

695.162

765.061

1.521.386

8

25

Gorontalo

251.097

89.879

82.431

824.668

824.668

1.203.727,50

9

26

Sulawesi Tengah

1.372.953

404.525

223.023

3.964.840

4.304.959

6.446.515

8

27

Sulawesi Tenggara

466.854

401.581

93.571

2.326.419

3.830.579

3.650.551

8

28

Sulawesi Selatan

494.846

124.024

22.976

2.118.992

2.725.796

4.564.462,20

9

29

Sulawesi Barat

336.061

77.346

27.080

1.107.058

1.107.058

1.688.853,90

8

30

Maluku

894.153,12

641.603,33

1.326.894,16

3.923.559,96

3.923.559,96

4.636.621

8

8

3

9

9

Statistik Kawasan Hutan 2013

Lanjutan Tabel. I.1. Luas Kawasan Hutan dan Perairan yang ditunjuk oleh Menteri Kehutanan pada tahun
2013 (s/d 23 Desember 2013) / Extent of Forest Area, Inland Water, Coastal and Marine
Ecosystem Based on Forestry Ministerial Decree 2013 ( up to 23 December 2013)

No

Provinsi

31

Maluku Utara

32

Papua

33

Papua Barat
TOTAL

Ket :
HL
HPT
HP
HPK

HPT
(Ha)

HP
(Ha)

HPK
(Ha)

Luas Darat
(Ha)

Luas Darat
dan Perairan
(Ha)

Luas Provinsi
(Ha)

Ket.

666.851

481.730

564.082

2.515.220

2.515.220

3.156.424,27

9

5.961.240

4.739.327

4.116.365

29.368.482

30.387.499

31.530.496,30

9

1.849.240,65

1.844.036,20

2.291.492,97

9.377.855,06

10.312.521,34

9.859.527,40

6

27.686.675,01

28.897.172,55

15.525.432,63 124.002.848,67 129.425.443,29 189.665.673,27

: Hutan Lindung
: Hutan Produksi Terbatas
: Hutan Produksi tetap
: Hutan Produksi yang dapat dikonversi

Catatan :
1)

Belum ada SK Penunjukan dan data masih berdasarkan TGHK.

2)

Belum ada SK Penunjukan dan data masih bergabung dengan Provinsi Induk.

3)

Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov Jawa Barat

4)

Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov. Babel

5)

Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov. Gorontalo

6)

Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov. Papua

7)

Perhitungan ulang secara digital setelah dikurangi Prov. Maluku Utara

8)

SK Persetujuan Perubahan

9)

SK Penunjukan Baru

10)

Perhitungan luas berdasarkan SK TGHK Prov. Riau dikurangi SK Perubahan Prov. Kepri

Statistik Kawasan Hutan 2013

9

Tabel I.2. Perkembangan Penunjukan Parsial s/d Tahun 2013// Progress of Partial Designation up to 2013
REALISASI
TAHUN 2012
NO

REALISASI

S/D TAHUN 2012

TAHUN 2013

S/D TAHUN 2013

PROVINSI

1

2

Unit

Luas (Ha)

Unit

Luas (Ha)

Unit

Luas (Ha)

Unit

Luas (Ha)

3

4

5

6

7

8

9

10

1

Aceh

0

0

2

6.726

0

0

2

6.726

2

Sumatera Utara

0

0

3

416

0

0

3

416

3

Sumatera Barat

0

0

0

0

0

0

0

0

4

Riau

0

0

1

2.183

0

0

1

2.183

5

Jambi

0

0

0

0

0

0

0

0

6

Sumatera Selatan

0

0

3

416

0

0

3

416

7

Bengkulu

0

0

1

155

0

0

1

155

8

Lampung

0

0

1

80,10

2

1.537,50

3

1.617,60

9

Kep. Bangka Belitung

0

0

0

0

0

0

0

0

10

Kepulauan Riau

0

0

1

850

0

0

1

850

11

DKI Jakarta

0

0

0

0

0

0

0

0

12

Jawa Barat

3

79,47

26

3.818,01

9

159,99

35

3.978

13

Jawa Tengah

0

0

6

151,37

14

271,21

20

422,58

14

D.I. Yogyakarta

0

0

1

103

0

0

1

103

15

Jawa Timur

0

0

8

145,75

3

797,36

11

943,11

16

Banten

0

0

2

15,01

0

0

2

15,01

17

Bali

0

0

1

155

0

0

1

155

18

Nusa Tenggara Barat

0

0

2

532

0

0

2

532

19

Nusa Tenggara Timur

1

6,41

2

515,41

0

0

2

515,41

20

Kalimantan Barat

0

0

0

0

0

0

0

0

21

Kalimantan Tengah

0

0

2

5.630,10

0

0

2

5.630,10

22

Kalimantan Selatan

0

0

2

2.455

1

675,50

3

3.130,50

23

Kalimantan Timur

0

0

3

26.736

1

3.964

4

30.700

24

Sulawesi Utara

0

0

0

0

0

0

0

0

25

Sulawesi Tengah

0

0

0

0

0

0

0

0

26

Sulawesi Selatan

0

0

0

0

0

0

0

0

27

Sulawesi Tenggara

0

0

0

0

0

0

0

0

28

Gorontalo

0

0

0

0

0

0

0

0

29

Sulawesi Barat

0

0

0

0

0

0

0

0

30

Maluku

0

0

0

0

0

0

0

0

31

Maluku Utara

0

0

0

0

0

0

0

0

32

Papua Barat

0

0

0

0

0

0

0

0

33

Papua

0

0

0

0

0

0

0

0

4

85,88

67

51.082,75

30

7.405,56

97

58.488,31

JUMLAH

10

Statistik Kawasan Hutan 2013

Tabel I.3. Perkembangan Penataan Batas Kawasan Hutan s/d Tahun 2013/Implementation of Forest Boundary
Demarcation up to 2013

NO.

PROVINSI

1

2

1

Aceh

2
3

REALISASI

REALISASI

REALISASI

REALISASI

TAHUN 2012

S/D TAHUN 2012

TAHUN 2013

S/D TAHUN 2013

(KM)

(KM)

(KM)

(KM)

BL

BF

BL

BF

BL

BF

BL

BF

3

4

5

6

7

8

9

10

0

0

4.430,93

1.097,67

0

0

4.430,93

1.097,67

Sumatera Utara

0,93

114,69

7.544,14

1.124,57

296,32

537,43

7.840,46

1.662

Sumatera Barat

0

0

3.126,12

1.350,35

788,11

228,35

3.914,23

1.578,70

4

Riau

0

59,60

8.760,42

1.407,16

0

0

8.760,42

1.407,16

5

Jambi

0

29,65

3.566,48

710,86

58,59

53,65

3.625,07

764,51

6

Bengkulu

7

Sumatera Selatan

8

Lampung

9

Kep. Bangka Belitung

0

0

1.524,49

489,85

0

0

1.524,49

489,85

1,20

0

4.513,52

1.044,58

0

0

4.513,52

1.044,58

23,75

0

3.176,39

25,01

0

0

3.176,39

25,01

124,94

3,02

265,20

6,04

231,29

59,96

496,49

66

10

Kepulauan Riau

0

0

18,04

805,17

0

0

18,04

805,17

11

DKI Jakarta

0

0

44

0

0

0

44

0

12

Jawa Barat

14,53

0

19.564,45

2,84

283,11

0

19.847,56

2,84

13

Jawa Tengah

14,30

0

19.024,61

0

40,04

0

19.064,65

0

14

D.I. Yogyakarta

15

Jawa Timur

16

11,85

0

153,85

0

49,66

0

203,51

0

152,53

0

19.281,68

43,56

100,59

0

19.382,27

43,56

Banten

0

0

46,91

0

0

0

46,91

0

17

Bali

0

0

1.610

240,12

0

0

1.610

240,12

18

Nusa Tenggara Barat

0

0

4.806,47

856,16

0

0

4.806,47

856,16

19

Nusa Tenggara Timur

246,38

0

4.860,94

13,30

0

0

4.860,94

13,30

20

Kalimantan Barat

253,60

810,80

7.941,56

7.593,15

1.575,48

201,83

9.517,04

7.794,98

21

Kalimantan Tengah

0

0

3.189,50

2.536,33

235,41

517,79

3.424,91

3.054,12

22

Kalimantan Selatan

294,53

1.492

10.707,67

3.036,88

153,42

78,25

10.861,09

3.115,13

23

Kalimantan Timur

1.434

575,54

4.302,16

8.693,74

1.110,74

2.170,87

5.412,90

10.864,61

24

Sulawesi Utara

579

494

2.591,24

7.403,53

23,73

20,19

2.614,97

7.423,72

25

Sulawesi Tengah

57

1.115

9.950,92

4.888,23

638,57

1.457,46

10.589,49

6.345,69

26

Sulawesi Selatan

651,80

389,05

710,63

1.653,77

0

0

710,63

1.653,77

27

Sulawesi Tenggara

0

289,20

5.789,45

4.228,80

0

0

5.789,45

4.228,80

28

Gorontalo

361,60

128,70

5.257,61

906,73

376,44

87

5.634,05

993,73

29

Sulawesi Barat

0

0

0

0

739,07

127,55

739,07

127,55

30

Maluku

146,30

9,90

7.616,84

3.568,94

0

385,78

7.616,84

3.954,72

31

Maluku Utara

20,12

198,33

95,15

344,49

125,90

593,51

221,05

938

32

Papua

307,20

2.303,25

11.469,66

8.725,67

236,40

2.427,87

11.706,06

11.153,54

33

Papua Barat

527,52

535,82

712,49

793,86

331,09

832,76

1.043,58

1.626,62

5.223,08

8.548,55

176.653,52

63.591,36

7.393,96

9.780,25

184.047,48

73.371,61

Jumlah

Ket :
BL : Batas Luar
BF : Batas Fungsi

Statistik Kawasan Hutan 2013

11

Tabel I.4. Perkembangan Tata Batas IUPHHK-HA s/d Tahun 2013/Progress of Boundary Demarcation of Forest
Concessionaire up to 2013
REALISASI
NO

PROVINSI

1

2

REALISASI

TAHUN 2012

S/D TAHUN 2012

TAHUN 2013

S/D TAHUN 2013

(km)

(km)

(km)

(km)

3

4

5

6

1

Aceh

0

2.366,97

0

2.366,97

2

Sumatera Utara

0

1.973,28

0

1.973,28

3

Sumatera Barat

0

1.698,74

0

1.698,74

4

Riau

0

7.648,64

0

7.648,64

5

Jambi

0

3.161,87

0

3.161,87

6

Sumatera Selatan

0

2.554,95

0

2.554,95

7

Bengkulu

0

356,98

0

356,98

8

Lampung

0

52,35

0

52,35

9

Kep. Bangka Belitung

0

0

0

0

10

Kepulauan Riau

0

0

0

0

11

DKI Jakarta

0

0

0

0

12

Jawa Barat

0

0

0

0

13

Jawa Tengah

0

0

0

0

14

D.I. Yogyakarta

0

0

0

0

15

Jawa Timur

0

0

0

0

16

Banten

0

0

0

0

17

Bali

0

0

0

0

18

Nusa Tenggara Barat

0

457,78

0

457,78

19

Nusa Tenggara Timur

0

0

0

0

20

Kalimantan Barat

0

8.637,75

850,20

9.487,95

21

Kalimantan Timur

0

13.334,37

243,75

13.578,12

22

Kalimantan Selatan

0

1.559,10

0

1.559,10

23

Kalimantan Tengah

0

14.202,92

0

14.202,92

24

Sulawesi Utara

0

1.531,72

0

1.531,72

25

Sulawesi Tengah

0

3.852,04

0

3.852,04

26

Sulawesi Selatan

0

1.188,61

0

1.188,61

27

Sulawesi Tenggara

0

920,05

0

920,05

28

Gorontalo

0

0

0

0

29

Sulawesi Barat

0

0

0

0

30

Maluku

0

7.275,38

0

7.275,38

31

Maluku Utara

0

246,47

0

246,47

32

Papua Barat*)

0

11.273,94

182,88

11.456,82

33

Papua

114,49

114,49

0

114,49

114,49

84.408,40

1.276,83

85.685,23

Jumlah

12

Statistik Kawasan Hutan 2013

Tabel. I.5. Perkembangan Tata Batas IUPHHK-