Kajian Tentang Prosedur Pelaksanaan Pemb

Nama

: Ayu Sri Rahayu

NIM

: 1407100

Mata Kuliah

: Pembelajaran Mikro

Dosen Pengampu

: Dr. Badru Zaman, M.Pd.
Ence Surahman, M.Pd.

Jurusan

: Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
Prosedur Pelaksanaan Pembelajaran Mikro


A. Tahap Persiapan Pembelajaran Mikro
Menurut Sukirman dan Kasmad (2006: 83-86), Terdapat beberapa tahapan
kegiatan yang harus dilakukan dalam persiapan untuk melakukan pembelajaran
mikro. Diantaranya yaitu :
1. Memahami Hakikat Pembelajaran Mikro.
Sukmadinata (Sukirman dan Kasmad, 2006: 83-84) menjelaskan bahwa konsep
dan teori dalam pembelajaran mikro sangat penting karena memiliki fungsi,
diantaranya yaitu :
a. Fungsi mendeskripsikan, yaitu untuk mendapatkan gambaran singkat dan utuh
tentang pembelajaran mikro.
b. Fungsi menjelaskan, yaitu untuk mendapatkan informasi atau pengetahuan tentang
segala hal dalam pembelajaran mikro.
c. Fungsi memprediksikan, yaitu untuk meramalkan, merencanakan kegiatankegiatan yang harus dilakukan sesuai dengan ketentuan pembelajaran mikro.
Oleh karena itu, untuk memperoleh tingkat keterampilan yang diharapkan,
pembelajaran mikro disusun secara terstruktur dan sistematis dalam bentuk :
a. Micro leassons, yaitu latihan hanya dipusatkan pada bagian-bagian tertentu dari
semua komponen dan keterampilan mengajar.
b. Micro periods, yaitu waktu untuk melatih keterampilan mengajar hanya 5-10
menit.

c. Cyclical model, yaitu dalam proses pelatihan keterampilan mengajar dilakukan
secara berulang-ulang. Pengulangan dilakukan dimuali dari mengajar, mengkritisi,
mengajar kembali, mengkritisi sampai dianggap tuntas.
2. Mengkaji Berbagai Jenis Keterampilan Dasar Mengajar yang akan Dilatihkan di
dalam Pembelajaran Mikro.
Setelah memahami hakikat pembelajaran mikro, tahap selanjutnya yaitu
mengidentifikasi jenis-jenis keterampilan mengajar dan memahami setiap jenis
keterampilan mengajar. Menurut Allen dan Ryan (Sukirman dan Kasmad, 2006: 85)
terdapat 11 keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru yaitu :
1) Keterampilan membuka pembelajaran.
2) Keterampilan menutup pembelajaran.
3) Keterampilan menjelaskan materi.
4) Keterampilan mengadakan variasi model, metode dan teknik mengajar.

5) Keterampilan bertanya dasar.
6) Keterampilan bertanya lanjut.
7) Keterampilan memberikan penguatan (reinforcement).
8) Keterampilan membimbing diskusi.
9) Keterampilan mengajar kelompok kecil dan perorangan.
10) Keterampilan membuat/memberikan ilustrasi dan contoh.

11) Keterampilan mengelola kelas.
3. Melakukan Observasi ke Sekolah (Kelas) Tempat Praktek/Latihan.
Setelah memahami hakikat pembelajaran mikro dan menguasai jenis-jenis
keterampilan mengajar, persiapan yang harus dilaksanakan selanjutnya untuk
melaksanakan pembelajaran mikro yaitu melakukan observasi atau pengamatan ke
sekolah atau kelas. Observasi adalah kegiatan memperhatikan secara cermat terhadap
sesuatu yang dilihat. Kegiatan observasi ini untuk mencermati dengan teliti kegiatan
guru yang sedang melakukan pembelajaran di kelas yang sesungguhnya. Kegiatan
observasi juga bertujuan untuk dapat memahami dan mengaitkan antara teori
mengajar dengan kenyataan mengajar. Peserta yang berlatih bertindak sebagai
pemerhati yang aktif merekam, mencatat setiap tingkah laku guru ketika sedang
mengajar. Setelah selesai melakukan observasi kemudian peserta latihan kembali ke
tempat belajar untuk mengkaji, merenungkan, mendiskusikan temuan dari hasil
observasi yang dilakukan.
4. Membuat Persiapan Tertulis (perencanaan pembelajaran).
Setelah memiliki wawasan yang cukup untuk malaksanakan pembelajaran
mikro, kemudian kegiatan yang selanjutnya adalah membuat persiapan pembelajaran
tertulis. Aspek-aspek yang terdapat dalam perencanaan pembelajaran mikro sama
dengan urutan komponen pembelajaran pada umumnya, yaitu :
a. Identitas mata pelajaran

b. Merumuskan tujuan
c. Menetapkan materi
d. Menentukan metode
e. Media dan sumber pembelajaran
f. Merumuskan evaluasi dan
g. Fokus pada jenis keterampilan mengajar yang akan dilatihkan.
5. Pembagian Kelompok.
Kegiatan terakhir dari persiapan untuk pelaksanaan pembelajaran mikro adalah
pembagian kelompok, yaitu setiap peserta yang akan berlatih dibagi ke dalam
beberapa kelompok kecil dengan dibimbing oleh supervisior. Setiap kelompok
beranggotakan 7-8 orang. Setiap anggota dari masing-masing kelompok diberi tugas :
a. 1 orang berperan sebagai guru yang akan melakukan latihan mengajar.
b. 5 orang berperan sebagai murid
c. 2 orang berperan sebagai observer yang akan mengamati dengan cermat proses
latihan pembelajaran yang dilakukan oleh guru yang sedang berlatih, serta
mencatat kejadian-kejadian penting selama proses pembelajaran berlangsung.
B. Tahap Kegiatan Inti Pembelajaran Mikro
Kegiatan inti pembelajaran mikro adalah pelaksanaan praktek tampil mengajar
dalam kelas atau di laboratorium yang disediakan khusus untuk pembelajaran mikro.
Praktek latihan mengajar yang dilakukan melalui pendekatan pembelajaran mikro


adalah mengajar yang sebenarnya. Hal ini bertujuan untuk mengkondisikan suasana
pembelajaran yang sebenarnya, sehingga calon guru dan gru yang sedang berlatih
dapat melakukan proses pembelajaran dengan maksimal.
Menurut Sukirman dan Kasmad (2006: 91-95) terdapat beberapa pihak yang
terkait dalam pembelajaran mikro beserta fungsi dan perannya, yaitu : (1) guru yang
berlatih, (2) siswa, (3) observer, (4) pembimbing atau dosen, (5) sarana dan fasilitas
pendukung. Setiap pihak tersebut harus mampu memerankan fungsinya secara wajar
dalam membantu peserta yang berlatih agar memiliki kemampuan atau kecakapan
yang diharapkan. Fungsi dan peran setiap unsur pembelajaran mikro tersebut
diantaranya sebagai berikut :.
a. Fungsi dan Peran Guru yang Berlatih
1) Calon guru atau peserta yang berlatih harus memposisikan dirinya sebagai
guru yang bertugas membelajarkan siswa dan mengajar yang sebenarnya.
2) Melaksanakan kegiatan membuka, kegiatan inti dan penutup secara utuh dan
menyesuaikan materi pembelajaran dengan waktu yang tersedia.
3) Mengelola lingkungan pembelajaran agar berinteraksi dengan siswa untuk
mencapai tujuan atau kompetensi pembelajaran.
4) Memusatkan perhatian dan kemampuannya pada jenis keterampilan khusus
yang sedang dilatihkan.

b. Fungsi dan Peran Siswa
1) Siswa berperan sebagai objek dan subjek pembelajaran.
2) Bertugas untuk secara aktif merespon setiap stimulus pembelajaran.
3) Berfungsi sebagai siswa yang mengikuti pembelajaran dan sebagai observer
yang aktif mengamati perilaku guru serta membuat catatan kelebihan dan
kekurangannya untuk dijadikan sebagai bahan masukan saat diskusi umpan
balikan.
c. Fungsi dan Peran Observer
1) Mengamati dan memperhatikan guru yang sedang berlatih.
2) Tidak membuat guru yang sedang berlatih merasa terganggu atau merasa
diawasi.
3) Mengumpulkan data yang akurat sebagai bahan masukan setelah kegiatan
latihan selesai sesuai dengan apa yang dilihat dan didengar pada saat guru
berlatih.
4) Mencatat kelebihan dan kekurangan peserta yang berlatih sesuai dengan
keterampilan yang dilatihkan.
Dalam menjalankan fungsi dan perannya, observer harus memperhatikan :
1) Format observasi, yang berfungsi sebagai panduan bagi observer dalam
melakukan pengamatannya yang isinya disesuaikan dengan keterampilan
mengajar yang dilatihkan, sehingga observer dapat mengetahui tingkat

kemampuan peserta yang berlatih dalam menerapkan jenis keterampilan
yang dilatihkannya.
2) Tidak ikut capur ketika pembelajaran berlangsung.
3) Memfokuskan observasinya kepada penampilan keterampilan yang sedang
dilatihkan dan tidak menyangkut pada kepribadian peserta yang berlatih.
d. Fungsi dan Peran Pembimbing

Pembimbing atau supervisior dilakukan oleh dosen, pembimbing bertugas
mengelola seluruh pelaksanaan pembelajaran mikro, mencatat dan menyimpulkan
seluruh aspek pembelajaran mikro yang telah dilakukan yang dijadikan sebagai
bahan untuk melakukan diskusi umpan balik dan perbaikan-perbaikan pada tahap
pelatihan berikutnya.
e. Fungsi dan Peran Sarana atau Fasilitas Pendukung
1) Ruang khusus (laboratorium) pembelajaran mikro, yaitu :
a) Ruang kelas untuk pembelajaran lengkap dengan alat kelengkapan
kelasnya.
b) Ruang observasi
c) Ruang teknisi untuk mengoperasikan peralatan perekam (Audio Visual).
2) Kamera perekam untuk merekam seluruh aktivitas guru dan siswa dalam
kegiatan latihan.

3) Ruang proyeksi yang akan digunakan untuk memutar ulang hasil rekaman
pada saat guru berlatih mengajar, untuk melakukan diskusi umpan balik dan
pembahasan hasil latihan yang telah dilaksanakan.
C. Tahap Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran Mikro
Tahap ini adalah kegiatan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan pembelajaran
mikro yang telah dilakukan. Hasil evaluasi dapat dijadikan masukan untuk kegiatan
tindak lanjut pada proses latihan tahap berikutnya oleh peserta yang berlatih dan
pembimbing untuk mengelola pembelajaran mikro berikutnya. Menurut Sukirman dan
Kasmad (2006: 99-102) terdapat empat jenis kegiatan akhir atau tindak lanjut
pembelajaran mikro, yaitu :
1. Memutar ulang hasil rekaman, yaitu melalui hasil rekaman yang ditayangkan
peserta yang berlatih, siswa, observer dan pembimbing dapat mencatat kelebihan
dan kekurangan yang tidak tercatat oleh observer saat melakukan observasi.
Selain itu, peserta yang berlatih dapat melihat sendiri secara utuh penampilannya
saat berlatih. Sehingga, mendapatkan gambaran yang berharga untuk menilai dan
menyimpulkan sendiri tingkat kemampuan yang telah dimilikinya.
2. Komentar dan diskusi umpan balik, yaitu melibatkan guru yang berlatih, siswa,
obsever dengan dipimpin oleh pembimbing melakukan kegiatan diskusi untuk
memperdalam pembahasan terhadap penampilan yang telah dilakukan. Diskusi
dilakukan tidak untuk memojokkan peserta yang berlatih tetapi untuk membahas

bersama, memperdalam, memberikan solusi pemecahan dan saran-saran yang
membangun untuk meningkatkan kemampuan peserta yang berlatih. Komentar,
kritik atau saran yang diberikan dalam diskusi harus memperhatikan hal-hal
berikut :
a. Spesifik dan nyata, yaitu komentar, kritik dan saran yang diajukan harus
berhubungan dengan jenis keterampilan yang dilatihkannya.
b. Terpusat pada perilaku penampilannya, yaitu komentar, kritik dan saran yang
diajukan terfokus pada perilaku guru ketika berlatih tidak berhubungan dengan
kepribadian peserta yang berlatih.
c. Kelebihan dan kekurangan, yaitu komentar, kritik dan saran yang disampaikan
harus seimbang dalam memperlihatkan kelebihan dan kekurangan peserta

yang berlatih. Sehingga menjadi motivasi untuk semakin meningkatkan
kelebihan yang telah dimilikinya dan memperbaiki kekurangannya.
3. Evaluasi Diri, yaitu melalui diskusi, komentar dan saran yang telah disampaikan
dapat bermanfaat bagi bagi setiap peserta yang berlatih untuk melakukan
perenungan (refleksi) dan penilaian sendiri (self evaluation) yang secara jujur dan
profesional membuka diri untuk menerima kelebihan dan kekurangan sambil terus
berusaha memperbaiki diri. Sehingga, kemampuan dan keterampilan mengajar
akan meningkat menjadi lebih baik dari kondisi yang sebelumnya.

4. Tindak lanjut (berlatih ulang), yaitu salah satu bentuk tindak lanjut dalam
pembelajaran mikro. Hal tersebut dilakukan dengan cara guru atau peserta harus
memulai lagi membuat perencanaan pembelajaran tertulis, mengajar, observasi,
dan diskusi umpan balik sampai akhirnya memperoleh ketuntasan terhadap jenis
keterampilan yang dilatihkan.

Kesimpulan :
Prosedur pelaksanaan pembelajaran mikro meliputi tahap persiapan pembelajaran
mikro, tahap kegiatan inti pembelajaran mikro, tahap akhir dan tindak lanjut pembelajaran
mikro. Tahap persiapan pembelajaran mikro terdiri dari lima kegiatan yang harus dilakukan
yaitu (1) memahami dan menguasai hakikat pembelajaran mikro yang pada hakikatnya
merupakan penyederhanaan berbagai komponen pembelajaran yang digunakan dalam latihan
mengajar, (2) mengkaji berbagai jenis keterampilan dasar mengajar yang akan dilatihkan di
dalam pembelajaran mikro, (3) melakukan observasi ke sekolah (kelas) tempat praktek atau
latihan yang bertujuan untuk dapat memahami dan mengaitkan antara teori mengajar dengan
kenyataan mengajar, (4) membuat perencanaan pembelajaran tertulis yang aspek-aspeknya
sama dengan urutan komponen pembelajaran pada umumnya, (5) pembagian kelompok yang
di dalamnya setiap peserta dibagi menjadi peran sebagi guru, siswa dan observer. Sedangkan
tehap inti pembelajaran mikro merupakan pelaksanaan praktek tampil mengajar dalam kelas
atau di laboratorium yang disediakan khusus untuk pembelajaran mikro di mana setiap pihak

yang terlibat dalam pembelajaran mikro harus mampu memerankan fungsinya secara wajar
dalam membantu peserta yang berlatih agar memiliki kemampuan atau kecakapan yang
diharapkan. Tahap yang terakhir atau tindak lanjut pembelajaran mikro yang merupakan
kegiatan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan pembelajaran mikro yang telah dilakukan.
Hasil evaluasi dapat dijadikan masukan untuk kegiatan tindak lanjut pada proses latihan tahap
berikutnya oleh peserta yang berlatih dan pembimbing untuk mengelola pembelajaran mikro
berikutnya. Sehingga, setiap peserta atau calon guru yang berlatih mengajar memperoleh
ketuntasan terhadap jenis keterampilan yang dilatihkan serta kemampuan dan keterampilan
mengajarnya akan meningkat menjadi lebih baik dari kondisi yang sebelumnya dan dapat
memenuhi kompeten guru yang profesional.