Efektivitas Pelaksanaan Struktur dan Pengend

Jurnal Ilmiah ESAI Volume 8, No.1, Januari 2014
ISSN No. 1978-6034
Effectiveness of the Application of Internal Control Structure, Capital and
Management Knowledge about Cooperative Accounting (SAK ETAP) toward
Cooperative Performance
Efektivitas Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern, Permodalan Dan
Pengetahuan Manajemen Tentang Akuntansi Koperasi (SAK ETAP) Terhadap
Keberhasilan Koperasi
Evi Yuniarti 1)
1) Dosen

Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Lampung
Jl. Soekarno—Hatta Rajabasa Bandar Lampung

Abstract

The purpose of this study is to analyze the effect of internal control structure
effectiveness, capital, and management knowledge about cooperative accounting
(SAK ETAP) simultaneously and partially to the cooperative performance. This
research used explanatory survey method and were analized by descriptive and
verification test. The data was collected by distributing questionare as primary

data and collecting financial statement as secondary. The path analysis model
was used to measure the impact of exogenous variables on endogenous
variables directly and indirectly. Based on this research, it was found that 1)
simultaneously hypothesis testing showed the internal control structure
effectiveness, capital, and management knowledge about cooperative accounting
(SAK ETAP) influence to the cooperative performance.2) partialy amount of the
total effect of the internal control structure to the cooperative performance was
22.84%, with positive direction. While the magnitude of the total effect of
knowledge management on cooperatives accounting (SAK ETAP) to the
cooperative performance was 42.74% with a positive direction.
Key words: internal control effectiveness, capital, cooperative accounting,
cooperative performance

Pendahuluan

Membangun koperasi merupakan suatu

masyarakat. Ini berarti dari waktu ke waktu

proses pembelajaran yang berkelanjutan


koperasi

dan

adanya

perkembangannya, dan dilakukan perbaikan

pergantian generasi, pertambahan jumlah

dalam pembinaannya. Menurut Soewardi

penduduk,

(2005)

berulang

dan


sejalan

dengan

perkembangan

dinamis

berbagai aspek kehidupan yang ada dalam

perlu

dibangun,

koperasi

di

dievaluasi


Indonesia

pertumbuhannya bersifat static expantion

artinya

pertumbuhan

kuantitatif

tidak

menjadi

suatu

bukti

nyata


bahwa

disertai dengan kemajuan secara kualitatif.

keberadaan koperasi dalam perekonomian

Hal ini disebabkan karena koperasi tidak

memiliki sumbangan yang positif, terutama

dikelola dengan manajemen yang baik.

dalam hal pengadaan lapangan kerja,

Kondisi ini menuntut masyarakat

peningkatan sumber daya manusia, dan

perkoperasian di Indonesia untuk lebih


peningkatan ekonomi rakyat. Peningkatan

mandiri dan kreatif dalam mengembangkan

kelembagaan koperasi harus diikuti pula

usahanya

dengan peningkatan sumber daya manusia

dan

berupaya

untuk

dapat

menjalankan fungsi dan peranan koperasi


yang

secara

koperasi

efektif

dalam

menciptakan

menjalankan

koperasi,

dapat

sehingga


mempertahankan

kemakmuran bersama seperti yang dicita-

eksistensinya dalam pembangunan dan

citakan oleh para founding fathers negara

dapat

ini di masa yang akan datang. Menurut

masyarakat.

meningkatan

kesejahteraan

Kementerian Negara Koperasi dan UKM,


Sebagai organisasi di bidang

pembangunan perkembangan koperasi di

ekonomi dan sosial, koperasi sangat rawan

Indonesia berdasarkan data dari tahun 2000

terhadap

sampai dengan tahun 2008 menunjukkan

Kerawanan tersebut dapat bersumber dari

peningkatan yang cukup signifikan. Pada

faktor internal maupun eksternal koperasi.

tahun 2000 jumlah koperasi sebanyak


Ropke (2005)

103.077

faktor

unit

dan

pada

tahun

2008

berbagai

internal


macam

risiko.

mengemukakan bahwa
yang

mempengaruhi

meningkat menjadi 155.301 unit atau

koperasi, antara lain (a) pengelola, (b)

meningkat 50,67%, peningkatan ini diiukuti

pelayanan,

(c)

dengan jumlah koperasi yang tidak aktif

partisipasi

anggota,

sebesar 29,84% atau 46.355 unit.

eksternal adalah pembinaan pemerintah.

Perkembangan koperasi di Provinsi
Lampung
Koperasi,

berdasarkan catatan Dinas
UMKM,

dan

sedangkan

(d)

faktor

Faktor internal lain yang tidak kalah
pentingnya menurut Susanto (2008) adalah

dan

sistem pengendalian intern yang bertujuan

Lampung

untuk: (1) mengamankan harta perusahaan,

hingga semester pertama tahun 2010,

(2) menguji ketelitian dan kebenaran data

menunjukkan

akuntansi,

Perdagangan

Perindustrian

permodalan,

(Diskoperindag)

sebanyak 1.422 dari total

(3)

meningkatkan

3.455 koperasi tidak aktif. Sementara

operasi,

jumlah koperasi yang aktif sebanyak 2.033

kebijaksanaan-kebijaksanaan

meningkat dibanding tahun 2009 sebanyak

digariskan oleh pimpinan.

1.996 dari total 3.403 unit .

Kegiatan

Peningkatan jumlah kelembagaan
koperasi,

modal

maupun

dan

anggotanya

koperasi

(4)

ketaatan

pada

yang

pengendalian

dilakukan

efisiensi

dalam

telah

internal
upaya

menghindari kemungkinan kerugian akibat

penyelewengan yang dilakukan pengelola

struktur pengendalian intern, permodalan

koperasi. Turpen et. al (2003) yang

dan

mengatakan koperasi memiliki problem

akuntansi. Bertolak dari tuntutan bahwa

yang sama dengan dengan berbagai tipe

laporan keuangan koperasi harus diaudit

bisnis

oleh pihak eksternal yang independen

lainnya.

Memperkuat

internal

pengetahuan

manajemen

tentang

controls, personal ethic dan the ethical

sebagai

environment

dalam

pengurus/manajemen terhadap anggotanya,

penyelewengan

maka agar laporan keuangan koperasi dapat

(fraud). Hasil survei KPMG’s 1998 Fraud

diaudit haruslah mengacu pada standar-

Survey dalam Arens et al, (2006) terhadap

standar akuntansi yang telah ditetapkan,

lebih dari 5000 perusahaan/organisasi di

dalam hal ini adalah SAK ETAP. Dengan

Amerika

demikian, tidak dapat dihindarkan bahwa

mencegah

merupakan

dasar

terjadinya

Serikat

menunjukkan

bahwa

wujud

pertanggungjawaban

internal control (51%) menempati urutan

manajemen

kedua setelah notification by employee

manajer/pengurus

(58%) dalam hal mengungkap/mendeteksi

khususnya di bagian administrasi/keuangan,

adanya penyelewengan (51%).

paling tidak harus memiliki pengetahuan di

Keberhasilan adalah istilah lain dari
kinerja,

Robbins

(2008)

menjelaskan

bidang

koperasi

termasuk

maupun

akuntansi

karyawan

khususnya

yang

berhubungan dengan SAK ETAP.

kinerja merupakan tingkat efisiensi dan

Faktor

lain

yang

mempunyai

efektivitas serta inovasi dalam pencapaian

pengaruh terhadap keberhasilan koperasi

tujuan oleh pihak manajemen dan divisi-

adalah permodalan. Menurut Hendrojogi

divisi yang ada dalam organisasi. Kinerja

(2000) modal bagi koperasi sangat penting

dikatakan baik dan sukses jika tujuan yang

artinya bagaikan darah bagi tubuh manusia

diinginkan dapat dicapai dengan baik.

karena modal merupakan salah satu aset

Yuniarti (2007) menemukan bahwa kinerja

vital dalam koperasi. Oleh karena itu,

individu merupakan dasar dari kinerja

apabila

kelompok dan kinerja kelompok menjadi

permodalan dan pengetahuan manajemen

dasar

tentang akuntansi koperasi dapat bersinergi

dari

kinerja

organisasi

secara

keseluruhan.

struktur

intern,

dengan baik akan berpengaruh positif

Keberhasilan

koperasi

dalam

terhadap keberhasilan koperasi.

penelitian ini diambil dari Keputusan

Berdasarkan

Menteri Negara Koperasi dan UKM No.

dikemukakan

129/KEP/M/KUKM/XI/2002 tanggal

dirumuskan

Nopember

pengendalian

2002

tentang

29

di

uraian
atas

maka

permasalahannya

yang
dapat
sebagai

Pedoman

berikut: Apakah efektifitas pelaksanaan

Klasifikasi Koperasi, dengan variabel bebas

struktur pengendalian intern, permodalan

yang diambil adalah efektifitas pelaksanaan

dan

pengetahuan

manajemen

tentang

akuntansi

koperasi

(SAK

ETAP)

berpengaruh

secara

positif

terhadap

keberhasilan

koperasi?

Tulisan

dan

pengetahuan

manajemen

tentang

akuntansi koperasi (SAK ETAP) terhadap

ini

keberhasilan koperasi baik secara simultan

dimaksudkan untuk mengetahui seberapa

dan parsial. Adapun paradigma penelitian

besar

yang dikemukakan tampak pada gambar

pengaruh efektifitas

pelaksanaan

struktur pengendalian intern, permodalan

Struktur
Pengendalian
Intern (X1)

berikut:

Pengetahuan Manajemen
Tentang Akuntansi
Koperasi (SAK ETAP)
(X3)

Permodalan
(X2)

Keberhasilan
Koperasi
(Y)
Gambar 1. Paradigma Penelitian
Hipotesis

yang

dikembangkan

dalam

penelitian ini adalah:
Ho :

Struktur

manajemen
koperasi

Populasi

pengendalian

permodalan,

dan
tentang

(SAK

intern,

pengetahuan
akuntansi

ETAP)

berpengaruh

tidak

terhadap

keberhasilan koperasi baik secara
simultan dan parsial.
H1 :

Struktur

manajemen

dan
tentang

intern,

pengetahuan
akuntansi

koperasi (SAK ETAP) berpengaruh
positif terhadap keberhasilan
operasi baik secara simultan dan
parsial.

dalam

penelitian

ini

adalah KPRI yang terdaftar pada Dinas
Koperasi dan UKM Lampung Selatan tahun
2012. Penelitian ini menggunakan metode
sampling purposive dengan kriteria KPRI
yang rutin melaporkan kondisi keuangan
koperasi setiap tahun. Berdasarkan kriteria
tersebut ada dua KPRI yang dijadikan

pengendalian

permodalan,

Metode Penelitian

sampel dalam penelitian ini yaitu KPRI
Bhakti Husada dan KPRI Wijayakesuma.
Data

yang

dikumpulkan

ini

berdimensi waktu cross sectional, artinya
penelitian ini hanya dilakukan sekali untuk
satu periode tertentu saja. Data yang akan
dianalisis tersebut terdiri dari:
1. Data Primer, yaitu data yang diambil
langsung dari lapangan/objek penelitian

Teknik pengambilan data yang akan

hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat

dilakukan

dengan

ukur yang digunakan.

kuisioner.

Kuisioner

memberikan

Apabila alat ukur

efektivitas

yang digunakan tidak valid dan atau tidak

pelaksanaan struktur pengendalian intern

dapat dipercaya, maka hasil penelitian yang

(Variabel

dilakukan

X1)

diberikan

kepada

tidak

akan

menggambarkan

pimpinan/manajer koperasi, sedangkan

keadaan

pengetahuan

demikian untuk mengatasi hal tersebut

manajemen

tentang

akuntansi

koperasi

(Variabel

diberikan

kepada

kepala

bagian

validitas (test of validity) dan uji keandalan
(test of reliability).
Metode

2. Data Sekunder dalam penelitian ini

diterbitkan

oleh

keuangan

yang

koperasi

untuk

mengukur variabel permodalan (X2) dan
keberhasilan

koperasi (Y), sedangkan

data pendukung lainnya diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS), serta karya
ilmiah yang dipublikasikan.

yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut; 1) Melakukan observasi,
yaitu mengumpulkan data dan mencari
fenomena yang ada dengan tujuan untuk

untuk

menganalisis data adalah analisis jalur
(Path Analysis). Menurut Riduwan dan
Engkos A. Kuncoro (2007) Path Analysis
digunakan

untuk

menganalisis

pola

hubungan antar variabel dengan tujuan
untuk

mengetahui

maupun

terikat

tidak

pengaruh

langsung

(endogen).

langsung

seperangkat

Melakukan wawancara dengan semua pihak
yang terkait dengan masalah yang diteliti,
agar dapat mengungkap fakta yang terjadi
di lapangan. 3) Menyebarkan kuesioner
kepada responden.

Besarnya

pengaruh

(relatif) dari suatu variabel eksogenus ke
variabel endogenus tertentu, dinyatakan
oleh

bilangan

koefisien

jalur

(path

coefficient).

mengetahui keadaan yang sesungguhnya. 2)

Alasan

digunakannya

model

analisis jalur tersebut, selain karena tujuan
dari penelitian ini yaitu untuk melihat
sejauh mana pengaruh variabel eksogenus
terhadap endogenus baik secara langsung
maupun tidak langsung, adalah hubungan

Pengumpulan data dalam penelitian
menggunakan

yang digunakan

variabel bebas (eksogen) terhadap variabel

Adapun teknik pengumpulan data

ini

Dengan

diperlukan dua macam pengujian, yaitu uji

koperasi.

laporan

sesungguhnya.

X 3)

administrasi/keuangan atau akuntansi

adalah

yang

instrumen

yakni

kausal antar variabel yang hendak diuji
dibangun atas dasar kerangka teoritis

kuesioner, maka kesungguhan responden

tertentu

dalam

pertanyaan-pertanyaan

hubungan kausalitas antar variabel tersebut.

merupakan hal yang sangat penting dalam

Adapun asumsi yang mendasari

penelitian. Keabsahan atau kesahihan suatu

analisis jalur ini adalah 1) hubungan antar

menjawab

yang

mampu

menjelaskan

variabel haruslah bersifat linier dan aditif,

(rekursif), dan 4) tingkat pengukuran semua

2) semua variabel residu tidak mempunyai

variabel sekurang-kurangnya interval atau

korelasi satu sama lain, 3) pola hubungan

yang dibuat interval. Pengujian struktural

antar variabel adalah pola yang tidak

dapat digambarkan seperti pada Gambar

melibatkan arah pengaruh timbal balik

2.

X1








X2




z

Y



XY3

y



Gambar 2. Diagram Jalur
Rumus analisis jalur adalah sebagai berikut:
Y = ρYX1(X1) + ρYX2(X2) + + ρYX3(X3) ε

...........(persamaan struktural )

Di mana:
Y
X1
X2
X3

:
:
:
:

ρ


:
:

Variabel endogen (Keberhasilan Koperasi)
Variabel eksogen (Efektivitas Pelaksanaan Struktur Pengendalian Intern)
Variabel eksogen (Permodalan)
Variabel eksogen (Pengetahuan Manajemen Tentang Akuntansi Koperasi
(SAK ETAP)
Koefisien jalur
Variabel residu

Untuk menjawab sejauh mana pengaruh

pemeriksa dapat dinyatakan secara rinci

masing-masing variabel, yaitu pengaruh

sebagai berikut:

budaya organisasi, motivasi berprestasi,

1.

kepuasan

kerja

terhadap

kinerja

Efektivitas

Pelaksanaan

Struktur

Pengendalian Intern (X1) terhadap
Keberhasilan

Koperasi (Y)

Pengaruh (X1) terhadap (Y)
Pengaruh tidak langsung, melalui (X 2): �

: �

Pengaruh tidak langsung, melalui (X3): �

.�

. �
.�

= (�

)2

.�

.�

Total pengaruh (X 1) terhadap (Y) : ρ11 + ρ12 + ρ13 = ρ1

2.

Permodalan (X2) terhadap Keberhasilan Koperasi (Y)
Pengaruh (X2) terhadap (Z)
Pengaruh tidak langsung, melalui (X1): �

: �

Pengaruh tidak langsung, melalui (X3): �

.�

. �
.�

= (�

)2

.�

.�

Total pengaruh (X 2) terhadap (Y) : ρ11 + ρ12 + ρ13 = ρ1

3.

Kepuasan Kerja (X3) terhadap Kinerja Pemeriksa (Y)
Pengaruh (X3) terhadap (Y)
Pengaruh tidak langsung, melalui (X 1): �

Pengaruh tidak langsung, melalui (X 2): �

: �

.�

.�

.�

= (�

)2

.�

.�

Total pengaruh (X3) terhadap (Y) : ρ11 + ρ12 + ρ13 = ρ1

Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian data

Keberhasilan

variabel

Pelaksanaan

menggunakan program SPSS Versi 17 pada

Struktur Pengendalian Intern, Permodalan

persamaan struktural terlihat pada Tabel 1

dan

berikut.

pada

Efektifitas

Pengetahuan

Manajemen

Tentang

Koperasi

dengan

Akuntansi Koperasi (SAK ETAP) terhadap
Tabel 1. Ringkasan Hasil Pengolahan Data Analisis Jalur
Model

Variabel

1

2

Koefisien
Jalur

Nilai-t

Prob.
(sig.t)

X1

0,267

1,592

0,120

X2

0,168

0,912

0,368

X3

0,430

2,119

0,041

X1

0,306

1,892

0,066

X3

0,541

3,343

0,002

Nilai-F

Prob.
(sig.F)

R2

24,980

0,000

0,664

37,216

0,000

0,656

Koefisien jalur variabel X1 dan X2

X1 dan X2). Hasil trimming dijelaskan oleh

pada model 1 tidak signifikan dengan

model dua, sehingga hubungan variabel X1,

probabilitas lebih besar daripada 0,05. Oleh

X3, dan Y dalam model dua dapat

karena itu, model perlu diperbaiki melalui

digambarkan seperti pada Gambar 3.

metode trimming (mengeluarkan variabel

ε1: 0,586515

X1
0,306

0,814

Z

0,541

Y
Gambar 3. Hubungan Kausal Empiris Struktural

Persamaan struktural X1, X3 terhadap Y pada KPRI di Lampung Selatan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Y= 0,306X1 + 0,541 X3 + 0,586515e2 ; �
Koefisien

jalur

yang

diperoleh

akan

= 0,656

dan

pengetahuan

manajemen

dilakukan pengujian baik secara simultan

akuntansi

maupun parsial, yaitu sebagai berikut:

berpengaruh positif terhadap keberhasilan

Pengujian

koperasi.

hipotesis

dilakukan

melalui

koperasi

(SAK

tentang
ETAP)

Selanjutnya pengujian secara

statistik uji F. Berdasarkan hasil uji empiris

individual dapat dilakukan.

yang ditunjukkan pada Tabel 1 diperoleh

pengaruh Struktur pengendalian intern (X1),

nilai F untuk model satu sebesar 24,980

dan

dengan nilai probabilitas (sig): 0,000. Nilai

akuntansi koperasi (SAK ETAP) (X3)

sig < 0,05, maka Ho ditolak. Artinya

terhadap keberhasilan koperasi (Y) dapat

Struktur pengendalian intern, permodalan,

dilihat

pengetahuan

pada

manajemen

tabel

Besarnya

tentang

berikut.

Tabel 2. Pengaruh Struktur pengendalian intern (X1) dan pengetahuan manajemen
tentang akuntansi koperasi (SAK ETAP) (X3) terhadap keberhasilan koperasi (Y)
No
A

B

Pengaruh
Pengaruh langsung:
X1 terhadap Y
X3 terhadap Y
Total pengaruh langsung
Pengaruh tidak langsung
Melalui X3
Melalui X1
Total pengaruh tidak langsung
Total pengaruh X1, X3 terhadap Y

Besar Pengaruh
9,36%
29,27%
38,63%

13,48%
13,48%
26,96%
65,59%

Besarnya

pengaruh

struktur

menunjukkan koefisien jalur X1 ke Z secara

pengendalian intern (X1) dan pengetahuan

statistik tidak signifikan (Ho tidak dapat

manajemen tentang akuntansi koperasi

ditolak), karena ada koefisien jalur yang

(SAK ETAP) (X3) terhadap keberhasilan

tidak signifikan, maka perlu dilakukan

koperasi (Y) sebesar 38,63% dan pengaruh

trimming, yaitu mengeluarkan variabel

tidak langsung sebesar 26,96%. Dengan

eksogen yang tidak signifikan dari model.

demikian total pengaruh X1 dan X3 terhadap

Hasilnya ditunjukkan oleh model dua dalam

Y adalah sebesar 65,59%. sisanya yaitu

Tabel 1.

sebesar 34,4% merupakan pengaruh yang

jalur X1 yang semula tidak signifikan

datang dari faktor-faktor lain yang tidak

menjadi signifikan dengan α lebih kecil dari

dijelaskan melalui penelitian ini.

10 %. Adapun jalur dari X1 ke Z sebesar

Pengujian

langsung

secara

individual

ρ

Model dua memiliki koefisien

= 0,306 (t = 1,892;P = 0,066). Hasil

dilakukan untuk menguji pengaruh masing-

perhitungan tersebut menunjukkan bahwa

masing variabel endogen terhadap variabel

besarnya pengaruh langsung maupun tidak

eksogen. Berdasarkan hasil uji empiris yang

langsung variabel Struktur pengendalian

ditunjukkan pada Tabel 1 diperoleh nilai

intern (X1) terhadap keberhasilan koperasi

koefisien jalur X1 ke Z sebesar ρ

(Y) adalah sebagai berikut :

=

0,267 (t = 1,592 ; P = 0,120). Hasil






Pengaruh langsung:

)2

= 0,306 x 0,306 x 100

= 9,36%.

Pengaruh tidak langsung (melalui X )

) (r
) + (ρ
) = 0,306 x 0,814 x 0,541 x 100 = 13,48%
Total pengaruh X1 ke Y

= 9,36% + 13,48% = 22,84%

Besarnya total pengaruh struktur

pengendalian intern yang efektif akan

pengendalian intern terhadap keberhasilan

mengarahkan perusahaan/organisasi kepada

koperasi adalah 22,84%, dengan arah

tercapainya tujuan organisasi. Memang

positif, artinya struktur pengendalian intern

rasional bila suatu koperasi melaksanakan

(X1)

positif

struktur pengendalian intern secara efektif,

terhadap tinggi rendahnya keberhasilan

meskipun jumlah modal relatif tidak besar,

koperasi

struktur

akan menjadikan koperasi berjalan secara

pengendalian intern maka semakin baik

lebih efisien. Sebaliknya, jika pelaksanaan

keberhasilan koperasi. Hasil

struktur pengendalian intern tidak berjalan

sesuai

memiliki

(Y).

pengaruh

Semakin

dengan

yang

baik

pernyataan

tersebut
yang

secara

efektif,

maka

penyelewengan

diungkapkan oleh COSO dalam Arens et.al.

maupun penggelapan dana koperasi oleh

(2006) yang menyatakan bahwa struktur

pengurus

kemungkinan

akan

terjadi,

sehingga cepat atau lambat koperasi akan

trimming diperoleh nilai koefisien jalur

mengalami

sebesar ρ

kemunduran

atau

bahkan

= 0,541 (t = 3,343;P = 0,002).

kemungkinan koperasi menjadi ”gulung

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa

tikar”.

besarnya pengaruh langsung maupun tidak
Pengujian koefisien jalur secara

parsial X3 terhadap Y setelah dilakukan



Pengaruh langsung:

)2




langsung variabel X3 terhadap Y adalah
sebagai berikut :

= 0,541 x 0,541 x 100

= 29,27%.

Pengaruh tidak langsung (melalui X1)

) (r
) + (ρ
)
= 0,541 x 0,814 x 0,306 x 100 = 13,48%
Total pengaruh X3 ke Y

Besarnya

= 29,27% + 13,48% = 42,74%

total

pengaruh

pengetahuan

akuntansi

pemilik

pengetahuan manajemen tentang akuntansi

menyebabkan banyak perusahaan kecil

koperasi

yang mangalami kegagalan”.

(SAK

keberhasilan

ETAP)

koperasi

terhadap

adalah

42,74%

dengan arah positif, artinya pengetahuan
manajemen tentang akuntansi koperasi

Kesimpulan

(SAK ETAP) (X3) memiliki pengaruh yang
positif

terhadap

tinggi

rendahnya

Pengujian hipotesis secara simultan

keberhasilan koperasi (Y). Semakin tinggi

melalui statistik uji F dengan sig < 0,05

pengetahuan manajemen tentang akuntansi

menemukan bahwa variabel eksogenus

koperasi (SAK ETAP) semakin tinggi

berpengaruh terhadap variabel endogenus

keberhasilan koperasi.

baik

secara

langsung

maupun

tidak

Hasil ini sesuai dengan pernyataan

langsung. Besarnya pengaruh langsung

Ibrahim and Ellis (1986) and Ibrahim and

Struktur pengendalian intern (X1) dan

Goodwin (1986) dalam Arens, et.al (2006)

pengetahuan manajemen tentang akuntansi

yang

koperasi

menyatakan

bahwa:

keahlian

(SAK

ETAP)

(X3) terhadap

manajeman adalah merupakan faktor yang

keberhasilan koperasi (Y) sebesar 38,63%

penting dalam menentukan keberhasilan

dan

dan kegagalan usaha, salah satu keahlian

26,96%. Dengan demikian total pengaruh

yang harus dimiliki oleh manajemen adalah

X1 dan X3 terhadap Y adalah sebesar

pengetahuan tentang akuntansi. Hasil ini

65,59%. sisanya yaitu sebesar 34,4%

juga mendukung hasil penelitian Peacock

merupakan pengaruh yang datang dari

(1985) dalam Suhairi et all (2004) yang

faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan

menyimpulkan

melalui

bahwa

“rendahnya

pengaruh tidak langsung sebesar

penelitian

ini.

Secara

parsial

Besarnya

total

pengaruh

Struktur

pengetahuan manajemen tentang akuntansi

pengendalian intern terhadap keberhasilan

koperasi

koperasi adalah 22,84%, dengan arah

keberhasilan

positif.

dengan arah positif.

Besarnya

total

pengaruh

(SAK

ETAP)

koperasi

adalah

terhadap
42,74%

Daftar Pustaka

Arens, Alvin A., & James Loebbecke.
2006. Auditing an Integrated
Approach. 3rd Prentice Hall. New
Jersey Arens, Alvin A., & James
Loebbecke. 2006. Auditing an
Integrated Approach. 3rd Prentice
Hall. New Jersey
Hendrojogi. 2000. Koperasi Azas-azas
Teori dan Praktik. Raja Grafindo
Persada, Jakarta
Riduwan, 2008.
Metode dan Teknik
Penyusunan
Thesis.
Alfabeta,
Bandung.
Robbins P. Stephen and Judge, A. Timothy,
2008. Organizational Behavior.
Terjemahan Buku I & II oleh Diana
Angelica, Ria Cahyani, dan Abdul
Rasyid. Salemba Empat, Jakarta
Ropke, Jochen .2005. Organisasi koperasi.
Graha Ilmu, Yogyakarta.
.

Soewardi, Herman .2005. Filsafat
Koperasi/Cooperativism. Ikopin,
Bandung
Suhairi, Sofri Yahya, dan Hasnah Haron.
2004.
Pengaruh
Pengetahuan
Akuntansi
dan
Kepribadian
Wirausaha Terhadap Penggunaan
Informasi
Akuntansi
dalam
Pengambilan Keputusan Investasi.
Simposium Nasional Akuntansi
VII. Denpasar
Turpen, Thomas L. and Hunger, J. David.
2003. Strategic Management and
Business Policy. 7th Edition.
Prentice Hall Upper Saddle River.
New Jersey.
Yuniarti, Evi. 2007. Pengaruh Locus Of
Control Dan Kultur Organisasional
Terhadap Keefektifan Anggaran
Partisipatif Dalam Peningkatan
Kinerja
Manajerial.
Jurnal
Manajemen, Akuntansi dan Bisnis,
Vol 5 No.2 Hal 213-219