Perkembangan Politik dan Ekonomi Masa Pe

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan judul “ PERKEMBANGAN EKONOMI DAN
POLITIK PADA MASA MEGAWATI SOEKARNO PUTRI”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas kelompok Pendidikan
Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas tentang perkembangan
ekonomi dan politik pada masa megawati. Akhirnya kami sampaikan
terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi diri saya sendiri dan khususnya
pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak, begitulah
adanya makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif
sangatt kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan
makalah pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

BAB I
PENDAHULUAN

1


1.1 LATAR BELAKANG
Presiden Megawati Soekarno Putri dilatik menjadi presiden Ripada
tanggal 23 juli 2001, yang merupakan presiden pertama wanita di
Indonesia. Ia merupakan presiden pertama peletak dasar ke arah
kehidupan demokrasi. Pembaruan yang dilakukan sebagian besar di
bidang ekonomi dan politik. Oleh karena pada masa pemerintahannya,
masalah yang dihadapi kebayakan merupakan warisan pemerintahan orde
baru yaitu masalah krisis ekonomi dan penegakan hukum.

1.2. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui
perkembangan ekonomi dan politik pada masa megawati. Dan untuk
memenuhi kerja kelompok kami .

BAB II
PERKEMBANGAN POLITIK DAN EKONOMI MASA
PEMERINTAHAN PRESIDEN MEGAWATI SOEKARNO PUTRI

2


2.1. MASA
PEMERINTAHAN
SOEKARNO PUTRI

PRESIDEN

MEGAWATI

Presiden Megawati Soekarno Putri mengawali tugasnya sebagai
presiden kelima Republik Indonesia dengan membentuk Kabinet Gotong
Royong. Kabinet ini memiliki lima agenda utama yakni membuktikan sikap
tegas pemerintah dalam menghapus KKN, menyusun langkah untuk
menyelamatkan rakyat dari krisis yang berkepanjangan, meneruskan
pembangunan

politik,

mempertahankan


supremasi

hukum

dan

menciptakan situasi sosial kultural yang kondusif untuk memajukan
kehidupan masyarakat sipil, menciptakan kesejahteraan dan rasa aman
masyarakat dengan meningkatkan keamanan dan hak asasi manusia.
Tugas Presiden Megawati di awal pemerintahannya terutama upaya
untuk memberantas KKN terbilang berat karena selain banyaknya kasuskasus KKN masa Orde Baru yang belum tuntas, kasus KKN pada masa
pemerintahan

Presiden

Abdurrahman

Wahid

menambah


beban

pemerintahan baru tersebut. Untuk menyelesaikan berbagai kasus KKN,
pemerintahan Presiden Megawati membentuk Komisi Tindak Pidana
Korupsi

setelah

keluarnya

UU

RI

No.

28

tahun


1999

tentang

penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas KKN.

Pembentukan
pemerintahan

komisi

Presiden

ini

menuai

Abdurrahman


kritik

Wahid

karena
telah

pada

dibentuk

masa
Komisi

Pemeriksa Kekayaan Pejabat Negara (KPKPN). Dari sisi kemiripan tugas,
keberadaan dua komisi tersebut tersebut terkesan tumpang tindih. Dalam
perjalanan pemerintahan Megawati, kedua komisi tersebut tidak berjalan
maksimal karena hingga akhir pemerintahan Presiden Megawati, berbagai
kasus KKN yang ada belum dapat diselesaikan.


2.2 REFORMASI BIDANG HUKUM DAN PEMERINTAHAN

3

Pada masa pemerintahan Presiden Megawati, MPR kembali
melakukan amandemen terhadap UUD 1945 pada tanggal 10
November 2001. Amandemen tersebut meliputi penegasan
Indonesia sebagai negara hukum dan kedaulatan berada di
tangan rakyat. Salah satu perubahan penting terkait dengan
pemilihan

umum

adalah

perubahan

tata

cara


pemilihan

presiden dan wakil presiden yang dipilih langsung oleh rakyat
dan mulai diterapkan pada pemilu tahun 2004. Dengan
demikian rakyat akan berpartisipasi dalam pemilihan umum
untuk memilih calon anggota legislatif, presiden dan kepala
daerah secara terpisah.
Hal lain yang dilakukan terkait dengan reformasi di bidang
hukum dan pemerintahan adalah pembatasan wewenang MPR,
kesejajaran kedudukan antara presiden dan DPR yang secara
langsung menguatkan posisi DPR, kedudukan Dewan Perwakilan
Daerah (DPD), penetapan APBN yang diajukan oleh presiden
dan penegasan wewenang BPK.
Salah satu bagian penting amandemen yang dilakukan
MPR terkait upaya pemberantasan KKN adalah penegasan
kekuasaan kehakiman sebagai kekuasaan independen untuk
menyelenggarakan
menegakkan


peradilan

hukum

dan

yang

keadilan

adil

dan

yang

bersih

guna


dilakukan

oleh

Mahkamah Agung. Amandemen ini memberikan kekuatan bagi
penegak hukum untuk menembus birokrasi yang selama ini
disalahgunakan

untuk

mencegah

penyelidikan

terhadap

tersangka kejahatan terlebih jika sebuah kasus menimpa
pejabat pemerintah yang tengah berkuasa. Upaya lain untuk
melanjutkan


cita-cita

reformasi

di

bidang

hukum

adalah

pencanangan pembentukan Mahkamah Konstitusi selambatlambatnya tanggal 17 Agustus 2003.
Selain beberapa amandemen terkait masalah hukum dan
pemerintahan, pemerintahan Presiden Megawati juga berupaya
4

melanjutkan upaya reformasi di bidang pers yang ditandai
dengan dikeluarkannya Undang-undang Pers dan Undangundang Penyiaran. Dilihat dari sisi kebebasan mengeluarkan
pendapat,

keberadaan

kedua

undang-undang

tersebut

berdampak positif namun di sisi lain berbagai media yang
diterbitkan

oleh

partai-partai

politik

dan

LSM

seringkali

melahirkan polemik dan sulit dikontrol oleh pemerintah.
2.3 REFORMASI BIDANG EKONOMI
Krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak 1998 belum
dapat dilalui oleh dua presiden sebelum Megawati sehingga
pemerintahannya mewarisi berbagai persoalan ekonomi yang
harus dituntaskan. Masalah ekonomi yang kompleks dan saling
berkaitan menuntut perhatian pemerintah untuk memulihkan
situasi ekonomi guna memperbaiki kehidupan rakyat. Wakil
Presiden

Hamzah

Haz

menjelaskan

bahwa

pemerintah

merancang paket kebijakan pemulihan ekonomi menyeluruh
yang dapat menggerakkan sektor riil dan keuangan agar dapat
menjadi stimulus pemulihan ekonomi. Selain upaya pemerintah
untuk memperbaiki sektor ekonomi, MPR berhasil mengeluarkan
keputusan

yang

menjadi

pedoman

bagi

pelaksanaan

pembangunan ekonomi di masa reformasi yaitu Tap MPR RI No.
IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara 19992004. Sesuai dengan amanat GBHN 1999-2004, arah kebijakan
penyelenggaraan negara harus dituangkan dalam Program
Pembangunan Nasional (Propenas) lima tahun yang ditetapkan
oleh presiden bersama DPR.
Minimnya

kontroversi

selama

masa

pemerintahan

Megawati berdampak positif pada sektor ekonomi. Hal ini
membuat
pencapaian
membangun

pemerintahan
di

bidang

kembali

Megawati
ekonomi

mencatat

dan

perekonomian

dianggap

bangsa

yang

beberapa
berhasil
sempat

terpuruk sejak beralihnya pemerintahan dari pemerintahan
Orde Baru ke pemerintahan pada era reformasi. Salah satu
5

indikator keberhasilan pemerintahan Presiden Megawati adalah
rendahnya

tingkat

inflasi

dan

stabilnya

cadangan

devisa

negara. Nilai tukar rupiah relatif membaik dan berdampak pada
stabilnya harga-harga barang. Kondisi ini juga meningkatkan
kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia yang
dianggap menunjukkan perkembangan positif.
Kenaikan inflasi pada bulan Januari 2002 akibat kenaikan
harga dan suku bunga serta berbagai bencana lainnya juga
berhasil ditekan pada bulan Maret dan April 2002. Namun
berbagai pencapaian di bidang ekonomi pemerintahan Presiden
Megawati mulai menunjukkan penurunan pada paruh kedua
pemerintahannya. Pada pertengahan tahun 2002-2003 nilai
tukar rupiah yang sempat menguat hingga Rp. 8.500,- per dolar
kemudian melemah seiring menurunnya kinerja pemerintah. Di
sisi lain, berbagai pencapaian tersebut juga tidak berbanding
lurus dengan jumlah penduduk yang ternyata masih banyak
berada di bawah garis kemiskinan.
Popularitas pemerintah juga menurun akibat berbagai
kebijakan

yang

tidak

populis

dan

meningkatkaninflasi.

Meningkatnya inflasi berdampak buruk terhadap tingkat inflasi
riil. Diantara kebijakan tersebut adalah kebijakan pemerintah
yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif
dasar listrik (TDL) serta pajak pendapatan negara. (Sarwanto,
2004: 50). Selain itu, persoalan hutang luar negeri juga menjadi
persoalan pada masa pemerintahan Presiden Megawati karena
pembayaran hutang luar negeri mengambil porsi APBN yang
paling besar yakni mencapai 52% dari total penerimaan pajak
yang dibayarkan oleh rakyat sebesar 219,4 triliun rupiah. Hal ini
mengakibatkan pemerintah mengalami defisit anggaran dan
kebutuhan pinjaman baru

6

BAB III
KEBIJAKAN YANG DILAKUKAN OLEH MEGAWATI

3.1 KEBIJAKAN BIDANG POLITIK
 Memelihara dan memantapkan stabilitas nasional.
 Menjaga keutuhan NKRI.
 Membangun tatanan politik baru.
 Usaha ini dilakukan dengan mengeluarkan UU baru yakni :
 UU No. 12 Tahun 2003 tentang pemilu.
 UU No. 22 Tahun 2003 tentang susunan dan kedudukan
DPR/MPR
 UU No. 23 Tahun 2003 tentang pemilihan presiden dan
wakil presiden:
1.

Mendukung dana, tenaga, dan sumber daya lain
untuk suksesnya penerapan UU tersebut. Segi yang
lain, PNS dan TNI diharuskan netral dari politik.

2. Melanjutkan amandemen UUD 1945.
7

3. Meluruskan otonomi daerah.
3.2 KEBIJAKAN PADA BIDANG EKONOMI
• Memutuskan hubungan kerja dengan IMF.
• Melakukan restrukturisasi dan reformasi sektor keuangan
dengan melakukan pembaruan ketentuan perundangundangan.
• Meningkatkan pendapatan melalui pajak, cukai, dan
kepabeanan.
• Menciptakan situasi kondusif bagi investor.
• Meningkatkan kegiatan ekspor.
• Mendorong kemajuan usaha kecil dan menengah
• Kerjasama ekonomi dan politik juga dilakukan diluar blok
AS dan sekutunya, seperti kerja sama pembelian
pesawat
Sukhoi
dengan
Rusia
dan
kerjasama
perdagangan dengan China.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Presiden Megawati Soekarno Putri dilatik menjadi presiden Ripada
tanggal 23 juli 2001, yang merupakan presiden pertama wanita di
Indonesia. Ia merupakan presiden pertama peletak dasar ke arah
kehidupan demokrasi. Pembaruan yang dilakukan sebagian besar di
bidang ekonomi dan politik. Oleh karena pada masa pemerintahannya,
masalah yang dihadapi kebayakan merupakan warisan pemerintahan orde
baru yaitu masalah krisis ekonomi dan penegakan hukum. Krisis ekonomi
yang melanda Indonesia sejak 1998 belum dapat dilalui oleh dua presiden
sebelum

Megawati

sehingga

pemerintahannya

mewarisi

berbagai

persoalan ekonomi yang harus dituntaskan. Popularitas pemerintah juga
menurun akibat berbagai kebijakan yang tidak populis dan meningkatkan
inflasi. Meningkatnya inflasi berdampak buruk terhadap tingkat inflasi riil.

4.2 Saran
Saya sadar dalam penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, maka dari itu saran dan bimbingan dari ibu guru selaku
pembina, kami harapkan demi kesempurnaan karya penulis selanjutnya.

8

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com/search?
q=makalah+perkembangan+politik+dan+ekonomi+pada+mas
a+megawati&ie=utf-8&oe=utf-8
https://www.scribd.com/doc/115770726/Makalah-SejarahPerkembangan-Politik-Ekonomi-Dan-Sosial-Pasca-21-Mei-1998
http://www.slideshare.net/ivana961007/masa-pemerintahanmegawati-soekarnoputri

9

10