KBU Sumber Informasi Kawasan Bandung Uta
19/3/2016
Sumber Informasi Kawasan Bandung Utara
Sumber Informasi Kawasan Bandung Utara
Sabtu, 19 Maret 2016 | 11:44:25
Poster KBU
http://diskimrum.jabarprov.go.id/kbu/view.php?m=berita&t=beritadetil&id=229
1/3
19/3/2016
Sumber Informasi Kawasan Bandung Utara
Berita KBU
Properti Mewah Bisa Picu Bubble
09 Nopember 2011 | 08:34 WIB
okezone.com, Bank Indonesia (BI) melihat pertumbuhan kredit properti sebesar 25 persen lantaran
tingginya permintaan di sektor ini. Namun, BI juga mulai mengingatkan jika properti mewah yang
digunakan sebagai alat spekulasi bisa menimbulkan bubble.
"(Kredit) di sektor properti ini, dari segi potensi memang demandnya tinggi. Tanpa suku bunga pun
http://diskimrum.jabarprov.go.id/kbu/view.php?m=berita&t=beritadetil&id=229
2/3
19/3/2016
Sumber Informasi Kawasan Bandung Utara
dia akan selalu bertambah," ungkap Direktur Direktorat Penelitian dan Perbankan BI Wimboh
Santoso ketika menemui wartawan di Gedung BI, Senin (7/11/2011) malam.
Namun, Wimboh juga mengingatkan bahwa penambahan kredit properti ini harus rasional dan
jangan sampai penambahan properti ini digunakan untuk spekulasi. Meskipun begitu, bank sentral
belum berminat membatasi masyarakat untuk membeli properti.
"Kalau untuk spekulasi yang kita khawatirkan mendorong bubble. Nah, ukuran bagaimana tidak
bubble kita sudah punya aturannya. Karena kalau untuk spekulasi, rumahnya tidak ditempati dan
hanya sekedar untuk mendapatkan kenaikan harga. Nah ini sangat sayang dananya yang tertanam
di situ. Jadi tidak menimbulkan efek multifier bagi ekonomi. Kalau terlalu tinggi, akhirnya, kreditnya
jadi macet. Terutama nantinya kalau ekonomi shock, bisa menyebabkan kenaikan NPL," lanjutnya.
Sebagai informasi, menurut data statistik ekonomi dan moneter BI, hingga September lalu, kredit di
sektor properti dalam rupiah yang disalurkan perbankan mencapai Rp272,83 triliun, meningkat 25,3
persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp217,69 triliun.
Kredit properti sebesar Rp272,83 triliun ini, terdiri dari kredit konstruksi sebesar Rp 69,36 triliun,
kredit real estate Rp34,28 triliun dan kredit KPR serta KPA yang mencapai Rp169,12 triliun. Kredit
properti paling banyak disalurkan bank swasta nasional sebesar Rp132,71 triliun dan bank nasional
sebesar Rp110,711 triliun.
http://diskimrum.jabarprov.go.id/kbu/view.php?m=berita&t=beritadetil&id=229
3/3
Sumber Informasi Kawasan Bandung Utara
Sumber Informasi Kawasan Bandung Utara
Sabtu, 19 Maret 2016 | 11:44:25
Poster KBU
http://diskimrum.jabarprov.go.id/kbu/view.php?m=berita&t=beritadetil&id=229
1/3
19/3/2016
Sumber Informasi Kawasan Bandung Utara
Berita KBU
Properti Mewah Bisa Picu Bubble
09 Nopember 2011 | 08:34 WIB
okezone.com, Bank Indonesia (BI) melihat pertumbuhan kredit properti sebesar 25 persen lantaran
tingginya permintaan di sektor ini. Namun, BI juga mulai mengingatkan jika properti mewah yang
digunakan sebagai alat spekulasi bisa menimbulkan bubble.
"(Kredit) di sektor properti ini, dari segi potensi memang demandnya tinggi. Tanpa suku bunga pun
http://diskimrum.jabarprov.go.id/kbu/view.php?m=berita&t=beritadetil&id=229
2/3
19/3/2016
Sumber Informasi Kawasan Bandung Utara
dia akan selalu bertambah," ungkap Direktur Direktorat Penelitian dan Perbankan BI Wimboh
Santoso ketika menemui wartawan di Gedung BI, Senin (7/11/2011) malam.
Namun, Wimboh juga mengingatkan bahwa penambahan kredit properti ini harus rasional dan
jangan sampai penambahan properti ini digunakan untuk spekulasi. Meskipun begitu, bank sentral
belum berminat membatasi masyarakat untuk membeli properti.
"Kalau untuk spekulasi yang kita khawatirkan mendorong bubble. Nah, ukuran bagaimana tidak
bubble kita sudah punya aturannya. Karena kalau untuk spekulasi, rumahnya tidak ditempati dan
hanya sekedar untuk mendapatkan kenaikan harga. Nah ini sangat sayang dananya yang tertanam
di situ. Jadi tidak menimbulkan efek multifier bagi ekonomi. Kalau terlalu tinggi, akhirnya, kreditnya
jadi macet. Terutama nantinya kalau ekonomi shock, bisa menyebabkan kenaikan NPL," lanjutnya.
Sebagai informasi, menurut data statistik ekonomi dan moneter BI, hingga September lalu, kredit di
sektor properti dalam rupiah yang disalurkan perbankan mencapai Rp272,83 triliun, meningkat 25,3
persen dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp217,69 triliun.
Kredit properti sebesar Rp272,83 triliun ini, terdiri dari kredit konstruksi sebesar Rp 69,36 triliun,
kredit real estate Rp34,28 triliun dan kredit KPR serta KPA yang mencapai Rp169,12 triliun. Kredit
properti paling banyak disalurkan bank swasta nasional sebesar Rp132,71 triliun dan bank nasional
sebesar Rp110,711 triliun.
http://diskimrum.jabarprov.go.id/kbu/view.php?m=berita&t=beritadetil&id=229
3/3