Makalah agama agama dan toleransi (1)
Makalah PAI
TOLERANSI AGAMA
(Teknik informatika)
Di Susun Oleh :
1. Fahmi Imaniar
2. Faisal
3. Hairur Rozikin
4. Reza Abdillah
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN INFORMATIKA
AKAKOM YOGYAKARTA
2012
i
Page | 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
…………………………………………………….
……………………………………………………….. i
PENDAHULUAN……………………………………………………...………………………….
………………….. 1
Latar Belakang ………………………………………………………………………….
………………………. 1
PEMBAHASAN….……………….……………………………………………………………….
…………………… 2
1. Pengertian Toleransi ……………………….………………………………………..
………………………. 2
2. Toleransi
antar
Umat
Beragama
……………………………………………………………………………….. 2
3. Toleransi dalam Islam
………………………………………………………………………………………… 3
4. Menghormati Dan Memelihara Hak Dan Kewajiban Antar Umat
Beragama
….…… 4
5. Manfaat Toleransi Hidup Beragama Dalam
Pandangan Islam ……………………..…….. 5
PENUTUP
……………………………………………………………………………………………………
………….. 6
Page | 3
Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………..
……………… 6
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………………………………………
7
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk indiviudu sekaligus sebagai makhluk
sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu
berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu
akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna
dengannya salah satunya adalah perbedaan agama.
Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka
diperlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai, sehingga
gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dapat dihindari.
Masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga hak dan kewajiban
diantara mereka antara yang satu dengan yang lainnya.
Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 disebutkan bahwa “Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing
dan
untuk
beribadat
menurut
agamanya
dan
kepercayaannya itu.” Olehnya itu kita sebagai warga Negara sudah
sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama
dan saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita
demi keutuhan Negara.
Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya
kerukunan antar umat beragama. Tanpa kebebasan beragama tidak
mungkin ada kerukunan antar umat beragama. Kebebasan beragama
adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh
Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya.
Demikian juga sebaliknya, toleransi antarumat beragama adalah cara
agar kebebasan beragama dapat terlindungi dengan baik. Kebebasan dan
toleransi tidak dapat diabaikan. Namun yang sering kali terjadi adalah
penekanan dari salah satunya, misalnya penekanan kebebasan yang
mengabaikan
toleransi
dan
usaha
untuk
merukunkan
dengan
memaksakan toleransi dengan membelenggu kebebasan. Untuk dapat
mempersandingkan
keduanya,
pemahaman
yang
benar
mengenai
kebebasan beragama dan toleransi antar umat beragama merupakan
sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
PEMBAHASAN
TOLERANSI AGAMA
1. Pengertian Toleransi
Toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu tolerare artinya menahan
diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati
lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Jadi
pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia
yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau
menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi juga
dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang
berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap
kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh
mayoritas
dalam
beragama
dimana
suatu
masyarakat.
penganut
Contohnya
mayoritas
dalam
adalah
suatu
toleransi
masyarakat
mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.
2. Toleransi antar Umat Beragama
Toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai
umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan
menghargai manusia yang beragama lain.
Dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama sila pertama,
bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing
adalah mutlak. Semua agama menghargai manusia maka dari itu semua
umat beragama juga wajib saling menghargai. Dengan demikian antar
umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan hidup.
3. Tolerasi dalam Islam
Islam adalah agama yang sempurna dan memiliki sejumlah syariat
yang sangat menjunjung tinggi sikap toleransi. Firman Allah SWT:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat. karena itu Barang
siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka
Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang
tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.
Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
(TQS. Al Baqarah:256)
dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barang
siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barang siapa yang
ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi
orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan
jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan
air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah
minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”.
(TQS, Al Kahfi: 29)
Seruan (khitab) tersebut terbatas hanya ditujukan untuk orangorang kafir. Jadi kaum muslimin tidak boleh memaksa orang lain (selain
islam) untuk masuk Islam. Sebab orang –orang kafir dalam hal ini
diberikan hak oleh Allah untuk memilih beriman kepada Islam dan berhak
pula untuk tidak mengimaninya. Dengan demikian, kaum muslimin tidak
boleh memaksa mereka untuk mengimani Islam.
Hanya saja seruan ini tidak tepat untuk diterapkan kepada kaum
muslimin, sebab setelah mereka beragama Islam kaum muslimin tidak
diberi pilihan lagi untuk kafir atau murtad dari islam. Hukum Islam bagi
seorang muslim yang murtad (keluar dari ajaran Islam) maka dia diminta
bertaubat agar kembali kepada Islam.
Jika dia tetap besikeras pada kekafirannnya maka akan dikenakan
sanksi (had) yang ditetapkan untuk orang murtad yaitu hukuman mati.
Hal ini telah ditegaskan oleh Rasulullah SAW: “siapa saja yang mengganti
agama
Islamnya
bunuhlah
dia (HR.
Ahmad,
Bukhari,
Muslim
Ashabusunnah).
4. Menghormati Dan Memelihara Hak Dan Kewajiban Antar Umat
Beragama
Kewajiban
merupakan
hal
yang
harus
dikerjakan
atau
dilaksanankan. Jika tidak dilaksanankan dapat mendatangkan sanksi bagi
yang melanggarnya. Sedangkan hak adalah kekuasaan untuk melakukan
sesuatu. Namun, kekuasaan tersebut dibatasi oleh undang-undang.
Pembatasan ini harus dilakukan agar pelaksanaan hak seseorang tidak
sampai melanggar hak orang lain. Jadi pelaksanaan hak dan kewajiban
haruslah seimbang, artinya, kita tidak boleh terus menuntut hak tanpa
memenuhi kewajiban.
Toleransi Hak dan kewajiban dalam umat beragama telah tertanam
dalam nilai-nilai yang ada pada pancasila. Indonesia adalah Negara
majemuk yang terdiri dari berbagai macam etnis dan agama, tanpa
adanya sikap saling menghormati antara hak dan kewajiban maka akan
dapat muncul berbagai macam gesekan-gesekan antar umat beragama.
Pemeluk agama mayoritas wajib menghargai ajaran dan keyakinan
pemeluk agama lain, karena dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 dikatakan
bahwa “setiap warga diberi kemerdekaan atau kebebasan untuk memeluk
agamanya
masing-masing
dan
beribadat
menurut
agama
dan
kepercayaannya”. Hal ini berarti kita tidak boleh memaksakan kehendak,
terutama dalam hal kepercayaan, kepada penganut agama lain, termasuk
mengejek ajaran dan cara peribadatan mereka.
5. Manfaat Toleransi Beragama dalam Pandangan Islam
a) Menghindari Terjadinya Perpecahan.
Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan
dalam mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu
kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam wujud interaksi sosial.
Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya
dengan eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam
kehidupan umat manusia ini
.
b) Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan
Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin
dan memperkokoh tali silaturahmi antarumat beragama dan menjaga
hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Pada umumnya, manusia
tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan
dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan
agama merupakan salah satu faktor penyebab utama adanya konflik
antar sesama manusia.
Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa
dimungkinkan
jika
masing-masing
pihak
menghargai
pihak
lain.
Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut
agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas
dan tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita
jadikan kekuatan untuk memperkokoh silaturahmi dan menerima
adanya
perbedaan.
Dengan
ini,
akan
terwujud
perdamaian,
ketentraman, dan kesejahteraan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Toleransi adalah sikap tenggang rasa yang berarti rukun dan tidak
menyimpang dari aturan dimana seseorang harus saling menghargai dan
saling
menghormati.
Toleransi
beragama
sangat
diperlukan
pada
kehidupan sehari-hari untuk menjalin hubungan yang harmonis, rukun dan
sejahtera.
Agama Islam tidak memaksa orang (selain islam) untuk memeluk
agama islam, karena Allah memberikan hak kepada mereka untuk
memilih sendiri beriman kepada Islam atau pun tidak. Tapi Allah sangat
tidak suka dengan orang yang murtad.
Peran berbagai elemen tokoh masyarakat, tokoh agama dan
pemerintah
sangat
diperlukan
untuk
memberikan
pencerahan
dan
penyadaran akan arti pentingnya menghargai perbedaan dalam toleransi
beragama. Sikap toleransi bisa ditunjukkan melalui sikap menghargai
perbedaan
pandangan,
keyakinan
dan
tradisi
orang
lain
dengan
kesadaran tinggi bahwa perbedaan adalah rahmat Tuhan yang harus
disyukuri.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono Yudi, Abdul Rozaqi dkk. 2002.Agama dan Relasi Sosial.
LKiS : Yogyakarta
Kahmad Dadang. 2000. Sosiologi Agama. Pt Remaja Rosdakarya :
Bandung.
http://zifazy.wordpress.com/2012/02/13/tugas-makalah-pendidikankewarganegaraan-toleransi-beragama-untuk-mewujudkan-negara-
demokrasi-dan-masyarakat-madani-di-indonesia/
http://juliani-vj.blogspot.com/2011/11/makalah-toleransi-antar-umatberagama.html
TOLERANSI AGAMA
(Teknik informatika)
Di Susun Oleh :
1. Fahmi Imaniar
2. Faisal
3. Hairur Rozikin
4. Reza Abdillah
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN DAN INFORMATIKA
AKAKOM YOGYAKARTA
2012
i
Page | 2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
…………………………………………………….
……………………………………………………….. i
PENDAHULUAN……………………………………………………...………………………….
………………….. 1
Latar Belakang ………………………………………………………………………….
………………………. 1
PEMBAHASAN….……………….……………………………………………………………….
…………………… 2
1. Pengertian Toleransi ……………………….………………………………………..
………………………. 2
2. Toleransi
antar
Umat
Beragama
……………………………………………………………………………….. 2
3. Toleransi dalam Islam
………………………………………………………………………………………… 3
4. Menghormati Dan Memelihara Hak Dan Kewajiban Antar Umat
Beragama
….…… 4
5. Manfaat Toleransi Hidup Beragama Dalam
Pandangan Islam ……………………..…….. 5
PENUTUP
……………………………………………………………………………………………………
………….. 6
Page | 3
Kesimpulan
…………………………………………………………………………………………..
……………… 6
DAFTAR PUSTAKA
……………………………………………………………………………………………………
7
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Manusia adalah makhluk indiviudu sekaligus sebagai makhluk
sosial. Sebagai makhluk sosial tentunya manusia dituntut untuk mampu
berinteraksi dengan individu lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Dalam menjalani kehidupan sosial dalam masyarakat, seorang individu
akan dihadapkan dengan kelompok-kelompok yang berbeda warna
dengannya salah satunya adalah perbedaan agama.
Dalam rangka menjaga keutuhan dan persatuan dalam masyarakat maka
diperlukan sikap saling menghormati dan saling menghargai, sehingga
gesekan-gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian dapat dihindari.
Masyarakat juga dituntut untuk saling menjaga hak dan kewajiban
diantara mereka antara yang satu dengan yang lainnya.
Dalam pembukaaan UUD 1945 pasal 29 ayat 2 disebutkan bahwa “Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing
dan
untuk
beribadat
menurut
agamanya
dan
kepercayaannya itu.” Olehnya itu kita sebagai warga Negara sudah
sepatutnya menjunjung tinggi sikap saling toleransi antar umat beragama
dan saling menghormati antar hak dan kewajiban yang ada diantara kita
demi keutuhan Negara.
Kebebasan beragama pada hakikatnya adalah dasar bagi terciptanya
kerukunan antar umat beragama. Tanpa kebebasan beragama tidak
mungkin ada kerukunan antar umat beragama. Kebebasan beragama
adalah hak setiap manusia. Hak untuk menyembah Tuhan diberikan oleh
Tuhan, dan tidak ada seorang pun yang boleh mencabutnya.
Demikian juga sebaliknya, toleransi antarumat beragama adalah cara
agar kebebasan beragama dapat terlindungi dengan baik. Kebebasan dan
toleransi tidak dapat diabaikan. Namun yang sering kali terjadi adalah
penekanan dari salah satunya, misalnya penekanan kebebasan yang
mengabaikan
toleransi
dan
usaha
untuk
merukunkan
dengan
memaksakan toleransi dengan membelenggu kebebasan. Untuk dapat
mempersandingkan
keduanya,
pemahaman
yang
benar
mengenai
kebebasan beragama dan toleransi antar umat beragama merupakan
sesuatu yang penting dalam kehidupan sehari-hari dalam bermasyarakat.
PEMBAHASAN
TOLERANSI AGAMA
1. Pengertian Toleransi
Toleransi berasal dari bahasa Latin yaitu tolerare artinya menahan
diri, bersikap sabar, membiarkan orang berpendapat lain, dan berhati
lapang terhadap orang-orang yang memiliki pendapat berbeda. Jadi
pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilaku manusia
yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau
menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan. Toleransi juga
dapat dikatakan istilah dalam konteks sosial budaya dan agama yang
berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya deskriminasi terhadap
kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh
mayoritas
dalam
beragama
dimana
suatu
masyarakat.
penganut
Contohnya
mayoritas
dalam
adalah
suatu
toleransi
masyarakat
mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya.
2. Toleransi antar Umat Beragama
Toleransi antar umat beragama berarti suatu sikap manusia sebagai
umat yang beragama dan mempunyai keyakinan, untuk menghormati dan
menghargai manusia yang beragama lain.
Dalam masyarakat berdasarkan pancasila terutama sila pertama,
bertaqwa kepada tuhan menurut agama dan kepercayaan masing-masing
adalah mutlak. Semua agama menghargai manusia maka dari itu semua
umat beragama juga wajib saling menghargai. Dengan demikian antar
umat beragama yang berlainan akan terbina kerukunan hidup.
3. Tolerasi dalam Islam
Islam adalah agama yang sempurna dan memiliki sejumlah syariat
yang sangat menjunjung tinggi sikap toleransi. Firman Allah SWT:
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya
telah jelas jalan yang benar dari pada jalan yang sesat. karena itu Barang
siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, Maka
Sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang Amat kuat yang
tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui”.
Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.
(TQS. Al Baqarah:256)
dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka Barang
siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan Barang siapa yang
ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi
orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan
jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan
air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah
minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek”.
(TQS, Al Kahfi: 29)
Seruan (khitab) tersebut terbatas hanya ditujukan untuk orangorang kafir. Jadi kaum muslimin tidak boleh memaksa orang lain (selain
islam) untuk masuk Islam. Sebab orang –orang kafir dalam hal ini
diberikan hak oleh Allah untuk memilih beriman kepada Islam dan berhak
pula untuk tidak mengimaninya. Dengan demikian, kaum muslimin tidak
boleh memaksa mereka untuk mengimani Islam.
Hanya saja seruan ini tidak tepat untuk diterapkan kepada kaum
muslimin, sebab setelah mereka beragama Islam kaum muslimin tidak
diberi pilihan lagi untuk kafir atau murtad dari islam. Hukum Islam bagi
seorang muslim yang murtad (keluar dari ajaran Islam) maka dia diminta
bertaubat agar kembali kepada Islam.
Jika dia tetap besikeras pada kekafirannnya maka akan dikenakan
sanksi (had) yang ditetapkan untuk orang murtad yaitu hukuman mati.
Hal ini telah ditegaskan oleh Rasulullah SAW: “siapa saja yang mengganti
agama
Islamnya
bunuhlah
dia (HR.
Ahmad,
Bukhari,
Muslim
Ashabusunnah).
4. Menghormati Dan Memelihara Hak Dan Kewajiban Antar Umat
Beragama
Kewajiban
merupakan
hal
yang
harus
dikerjakan
atau
dilaksanankan. Jika tidak dilaksanankan dapat mendatangkan sanksi bagi
yang melanggarnya. Sedangkan hak adalah kekuasaan untuk melakukan
sesuatu. Namun, kekuasaan tersebut dibatasi oleh undang-undang.
Pembatasan ini harus dilakukan agar pelaksanaan hak seseorang tidak
sampai melanggar hak orang lain. Jadi pelaksanaan hak dan kewajiban
haruslah seimbang, artinya, kita tidak boleh terus menuntut hak tanpa
memenuhi kewajiban.
Toleransi Hak dan kewajiban dalam umat beragama telah tertanam
dalam nilai-nilai yang ada pada pancasila. Indonesia adalah Negara
majemuk yang terdiri dari berbagai macam etnis dan agama, tanpa
adanya sikap saling menghormati antara hak dan kewajiban maka akan
dapat muncul berbagai macam gesekan-gesekan antar umat beragama.
Pemeluk agama mayoritas wajib menghargai ajaran dan keyakinan
pemeluk agama lain, karena dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2 dikatakan
bahwa “setiap warga diberi kemerdekaan atau kebebasan untuk memeluk
agamanya
masing-masing
dan
beribadat
menurut
agama
dan
kepercayaannya”. Hal ini berarti kita tidak boleh memaksakan kehendak,
terutama dalam hal kepercayaan, kepada penganut agama lain, termasuk
mengejek ajaran dan cara peribadatan mereka.
5. Manfaat Toleransi Beragama dalam Pandangan Islam
a) Menghindari Terjadinya Perpecahan.
Bersikap toleran merupakan solusi agar tidak terjadi perpecahan
dalam mengamalkan agama. Sikap bertoleransi harus menjadi suatu
kesadaran pribadi yang selalu dibiasakan dalam wujud interaksi sosial.
Toleransi dalam kehidupan beragama menjadi sangat mutlak adanya
dengan eksisnya berbagai agama samawi maupun agama ardli dalam
kehidupan umat manusia ini
.
b) Memperkokoh Silaturahmi dan Menerima Perbedaan
Salah satu wujud dari toleransi hidup beragama adalah menjalin
dan memperkokoh tali silaturahmi antarumat beragama dan menjaga
hubungan yang baik dengan manusia lainnya. Pada umumnya, manusia
tidak dapat menerima perbedaan antara sesamanya, perbedaan
dijadikan alasan untuk bertentangan satu sama lainnya. Perbedaan
agama merupakan salah satu faktor penyebab utama adanya konflik
antar sesama manusia.
Merajut hubungan damai antar penganut agama hanya bisa
dimungkinkan
jika
masing-masing
pihak
menghargai
pihak
lain.
Mengembangkan sikap toleransi beragama, bahwa setiap penganut
agama boleh menjalankan ajaran dan ritual agamanya dengan bebas
dan tanpa tekanan. Oleh karena itu, hendaknya toleransi beragama kita
jadikan kekuatan untuk memperkokoh silaturahmi dan menerima
adanya
perbedaan.
Dengan
ini,
akan
terwujud
perdamaian,
ketentraman, dan kesejahteraan.
PENUTUP
KESIMPULAN
Toleransi adalah sikap tenggang rasa yang berarti rukun dan tidak
menyimpang dari aturan dimana seseorang harus saling menghargai dan
saling
menghormati.
Toleransi
beragama
sangat
diperlukan
pada
kehidupan sehari-hari untuk menjalin hubungan yang harmonis, rukun dan
sejahtera.
Agama Islam tidak memaksa orang (selain islam) untuk memeluk
agama islam, karena Allah memberikan hak kepada mereka untuk
memilih sendiri beriman kepada Islam atau pun tidak. Tapi Allah sangat
tidak suka dengan orang yang murtad.
Peran berbagai elemen tokoh masyarakat, tokoh agama dan
pemerintah
sangat
diperlukan
untuk
memberikan
pencerahan
dan
penyadaran akan arti pentingnya menghargai perbedaan dalam toleransi
beragama. Sikap toleransi bisa ditunjukkan melalui sikap menghargai
perbedaan
pandangan,
keyakinan
dan
tradisi
orang
lain
dengan
kesadaran tinggi bahwa perbedaan adalah rahmat Tuhan yang harus
disyukuri.
DAFTAR PUSTAKA
Hartono Yudi, Abdul Rozaqi dkk. 2002.Agama dan Relasi Sosial.
LKiS : Yogyakarta
Kahmad Dadang. 2000. Sosiologi Agama. Pt Remaja Rosdakarya :
Bandung.
http://zifazy.wordpress.com/2012/02/13/tugas-makalah-pendidikankewarganegaraan-toleransi-beragama-untuk-mewujudkan-negara-
demokrasi-dan-masyarakat-madani-di-indonesia/
http://juliani-vj.blogspot.com/2011/11/makalah-toleransi-antar-umatberagama.html