Makalah konsep dasar Ips Sd

KEBUDAYAAN HINDU – BUDDHA
DAN ISLAM DI INDONESIA

Disusun Oleh :
- Devi Tessekawati
- Imam Arief
- Imas Yulistia
- Nita Heryani
- Putri Rabiatul Adawiyah
- Sella Farah Dita
- Zahwa Koerunnisa
KATA PENGANTAR

Puja dan puji sukur marilah kita haturkan kepada Ilhi Rabbi atas rahmat
dan karunia dari - Nya, dan kemauan yang keras di sertai bantuan dari berbagai
pihak maka dapatlah di susun Makalah ini dengan judul: “Pengaruh Kebudayaan
Hindu – Budha dan Islm Terhadap Kebudayaan Indonesia” sebagai pemahaman
tambahan.
Sudah tentu hasil Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
penulis sangat memohon saran yang sifatnya konstruktif untuk kesempurnaannya.
Semoga apa yang dipaparkan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan

kualitas pendidikan pada khususnya. Dan dengan segala kritikan yang bertujuan
untuk membangun dari makalah ini penulis tetap sambut dengan hati yang ikhlas.
Mudah-mudahan Allah S.W.T tetap memberkati kita semua, amin.

Jakarta, 19 Oktober 2013

Kelompok 3

DAFTAR ISI

[Type text]

Page 2

i
KATA PENGANTAR ………………………………………… 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
A.


Latar Belakang …………………………………….......................... 4

B.

Rumusan Masalah

……………………………………............... 6

C.

Tujuan Penulisan

…………………………………................... 7

D.

Batasan Masalah

……………………………………............... 7


BAB II PEMBAHASAN
A.

Kebudayaan Hindu – Budha di Indonesia ……………………..…8

B.

Kebudayaan Islam di Indonesia ............................…..........…...13
BAB III PENUTUP

A.

Kesimpulan...................……………………………………….….21

B.

Saran.....................……...……………………………...……....…20
DAFTAR PUSTAKA................……………………………...…..22

[Type text]


Page 3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa yang majemuk, terkenal dengan keanekaragaman
dan keunikannya. Terdiri dari berbagai suku bangsa, yang mendiami belasan ribu
pulau yang tidak terlepas dari pengaruh budaya luar karena karakter mayarakat
Indonesia yang suka meniru. Letak wilayah Indonesia yang strategis yaitu di
antara dua benua dan dua samudra juga merupakan daerah penghasil rempahrempah membuat indonesia sering di kunjungi oleh bangsa-bangsa lain untuk
melakukan perdagangan.
Bangsa luar yang tadinya ke Indonesia hanya bermaksud untuk berdagang
ternyata membawa misi untuk menyebarkan agama. Karena melihat karakteristik
masyarakat Indonesia yang sopan dan ramah.
Sambil menunggu angin musim yang baik, para pedagang asing tersebut
melakukan interaksi dengan penduduk setempat, selain menjalin hubungan
dagang, para pedagang asing membawa ajaran agama beserta kebudayaannya
sehingga semakin lama ajaran dan kebudayaan mereka berpengaruh terhadap
penduduk setempat. Selain itu kolonialisme juga turut serta dalam penyebaran

agama di Indonesia. Sejak itulah sedikit demi sedikit pengaruh luar mulai masuk
ke wilayah Indonesia dan terus berkembang sampai sekarang ini.

[Type text]

Page 4

Kebudayaan yang berkembang di Indonesia pada tahap awal diyakini
berasal dari India. Pengaruh itu diduga mulai masuk pada awal abad masehi.
Apabila kita membandingkan peninggalan sejarah yang ada di Indonesia akan
ditemukan kemiripan itu. Sebelum kenal dengan kebudayaan India, bangunan
yang kita miliki masih sangat sederhana. Saat itu belum dikenal arsitektur
bangunan seperti candi atau keraton. Tata kota di pusat kerajaan juga dipengaruhi
kebudayaan hindu. Demikian pula dalam hal kebudayaan yang lain seperti
peribadatan dan kesastraan.
Candi Prambanan merupakan salah satu peninggalan agama hindu yang
ada di Jawa Tengah. Sedangkan Borobudur adalah merupakan candi peninggalan
agama budha. Agama hindu dan budha masuk di berbagai tempat di Indonesia
melalui berbagai jalur, antara lain pendidikan, perdagangan, dan lain-lain. Agama
budha berkembang lebih dahulu, bahkan untuk beberapa waktu, Indonesia

(sriwijaya) pernah menjad pusat pendidikan dan pengetahuan agama budha yang
bertaraf internasional.
Selanjutnya pula akan kami sampaikan pada makalah kami ini tentang
beberapa kebudayaan seperti halnya kebudayaan Hindu Budha, bahwasannya
tidak hanya kebudayaan hindu dan budha kebudayaan Islam pun menimbulkan
pengaruh yang besar. Masuknya pengaruh Islam jelas akan menambah khasanah
budaya Indonesia. Oleh karena itu pengaruh agama Islam sulit untuk dihilangkan.
Kebudayaan Islam menimbulkan pengaruh besar dalam berbagai bidang
kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat mudah menerima pengaruh

[Type text]

Page 5

tersebut. Akibatnya timbulah berbagai macam corak kehidupan sosial, ekonomi,
politik, dan budaya. Berbagai kebudayaan yang dihasilkan beraneka ragam seperti
sastra,

pertunjukan,


masjid,

makam,

kaligrafi,

seni

pahat,

sosial

kemasyarakatan,upacara dan sistem pemerintahan.
Bila kita tilik dari contoh permasalahan di atas, membuat kami sebagai
pemakalah ingin menuntaskan problematika tersebut pada makalah kami yang
bertemakan “Pengaruh Kebudayaan Hindu-Budha dan Islam di Indonesia” ini
dengan penalaran yang rasional dan historis. Adapun isi makalah yang akan kami
terangkan secara rasional yakni bagaimana kebudayaan adalah semua hasil karya,
rasa, cipta masyarakat.karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan
kebendaan yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar

kekuatan serta hasilnya dapat di abadikan untuk keperluan masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1

Bagaimana kebudayaan asing itu dapat masuk ke Indonesia ?

1.2.2

Mengapa kebudayaan asing iu dapat berkembang pesat di
Indonesia ?

1.2.3

Apa sajakah kebudayaan – kebudayaan Indonesia yang berasal dari
kebudayaan luar ?

1.2.4

Peninggalan apakah yang sampai saat ini masih terjaga sehingga
begitu kuatnya di bumi pertiwi kita ini ?


[Type text]

Page 6

1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1

Memberikan informasi kepada para pembaca, tentang dampak
masuknya kebudayaan Hindu – Budha dan Islam di Indonesia.

1.3.2

Memberikan gambaran kepada para pembaca tentang pengaruh
masuknya kebudayaan Hindu – Budha dan Islam di Indonesia.

1.3.3

Untuk menyelesaikan tugas makalah tentang pengaruh kebudayaan
Hindu – Budha dan islam terhadap kebudayaan Indonesia


1.4 Batasan Masalah
1.4.1

Kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia

1.4.2

kebudayaan asing iu dapat berkembang pesat di Indonesia

1.4.3

kebudayaan – kebudayaan Indonesia yang berasal dari kebudayaan
luar

1.4.4

Peninggalan - peninggalan yang sampai saat ini masih terjaga
sehingga begitu kuatnya di bumi pertiwi kita ini


[Type text]

Page 7

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
Proses masuk dan berkembangnya pengaruh India di Indonesia disebut
penghinduan atau Hinduisasi. Dari hubungan perdagangan, muncul beberapa teori
mengenai proses masuknya budaya Hindu-Buddha ke Indonesia. Teori-teori
tersebut antara lain sebagai berikut:


Teori Sudra
Para tokoh yang setuju teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama hindu
ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta sudra. Alasannya
karena mereka dianggap sebagai orang-orang buangan dan hanya hidup sebagai
budak sehingga mereka datang ke Indonesia dengan tujuan untuk mengubah
kehidupannya. Pendukung teori ini adalah Von Van Faber.



Teori Waisya
Kasta waisya terdiri atas para pedagang. Menurut teori ini, para pedagang dari
India berlayar hingga ke Indonesia. Melaui interaksi dengan masyarakat setempat,
mereka pun berhasil memperkenalkan agama hindu. Tokoh yang mengemukakan
pendapat tersebut adalah Dr. N.J. Krom. Ia berpendapat bahwa agama hindu
masuk ke Indonesia dibawa oleh kaum pedagang yang datang untuk berdagang di
Indonesia, bahkan diduga ada yang menetap karena menikah dengan orang
Indonesia.



Teori Kesatria

[Type text]

Page 8

Teori ini menyatakan bahwa penyebaran agama Hindu ke indonesia terjadi
karena adanya kekacauan politik di India. Golongan kesatria yang kalah melarikan
diri ke Indonesia dan menyebarkan agama Hindu. Prof. Dr. Ir. J. L. Moens
berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum
kesatria atau golongan prajurit. Hal ini di latar belakangi adanya kekacauan politik
dan peperangan di india pada abad IV-V masehi. Para prajurit yang kalah perang
terdesak dan menyingkir ke Indonesia,bahkan diduga mendirikan kerajaan di
Indonesia.


Teori Brahmana
Kedatanagan kaum brahmana ke Indonesia di duga untuk memenuhi undangan
kepala suku yang tertarik dengan agama Hindu. Tokoh yang mengemukakan
pendapat tersebut adalah J.C. Van Leur. Ia perpendapat bahwa agama Hindu
masuk ke Indonesia di bawah oleh kaum brahmana karena hanya kaum brahmana
yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Kedatangan kaum
brahmana tersebut di duga karena undangan para pengusa lokal di Indonesia atau
sengaja datang untuk menyebarkan agama Hindu ke Indonesia.



Teori Arus balik
Teori ini di kemukakan oleh F.D.K Bosch. Ia mengemukakan peranan bangsa
Indonesia sendiri dalam penyebaran dan pengembangan

agama hindu.

Penyebaran budaya India di Indonesia dilakukan oleh kaum terdidik. Akibat
interaksinya dengan para pedagang India, di Indonesia terbentuk masyarakat
Hindu terdidik yang di kenal dengan sangha. Mereka giat mempelajari bahasa
Sanskerta, kitab suci, sastra, dan budaya tulis. Mereka kemudian memperdalam

[Type text]

Page 9

agama dan kebudayaan Hindu di India. Sekembalinya ke Indonesia mereka
mengembangkan agama dan kebudayaan tersebut. Hal ini bisa diliat dari
peninggalan dan budaya yang memiliki corak keindonesiaan.
Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha membawa
pengaruh besar di berbagai bidang, berikut proses interaksi masyarakat terhadap
tradisi dan budaya Hindu – Budha :
 Agama, rakyat Nusantara memeluk agama Hindu-Buddha.
 Bidang sosial dan Pemerintahan, munculnya kerajaan-kerajaan HinduBuddha atau adaya kelompok – kelompok desa yang dikepalai kepala suku.
 Tulisan dan bahasa, rakyat Indonesia mengenal huruf Pallawa dan Sansekerta
yang dituliskan pada prasasti-prasasti.
 Arsitektur, seni bangunan bercorak Hindu-Buddha berasimilasi dengan seni
bangunan Indonesia, misalnya bangunan candi.
 Pendidikan dan Kesusastraan, munculnya kitab-kitab sastra bercorak HinduBuddha.
 Kepercayaan dan filsafat, keyakinan terhadap nenek moyang seperti
animisme dan dinamisme.
 Bidang teknologi, munculnya kemampuan teknik maritim, ekspedisi
pelayaran
 Sistem perdagangan dan transportasi
 Sistem penguasaan tanah, seluruh sumber daya seperti tanah dalam wilayah
kekuasaan kerajaan – kerajaan tersebut adalah milik kerajaan.

[Type text]

Page 10

 Sistem pajak, penghasilan atau pendapatan kerajaan umumnya berasal dari
pajak yang merupakan hasil upeti dari rakyat.
 Tenaga Kerja, pembangunan tempat – tempat suci, istana dan jalan – jalan
dilakukan oleh rakyat, yang biasa disebut abdi.
Akulturasi Kebudayaan
Masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia menyebabkan munculnya
Akulturasi. Akulturasi merupakan perpaduan 2 budaya dimana kedua unsur
kebudayaan bertemu dapat hidup berdampingan dan saling mengisi serta tidak
menghilangkan unsur-unsur asli dari kedua kebudayaan tersebut. Kebudayaan
Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja melainkan
melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan
masyarakat Indonesia tanpa menghilangkan unsur-unsur asli. Contoh – contoh
dari akulturasi tersebut adalah :
a. Peninggalan kebudayaan Hindu di Indonesia
1. Yupa
prasasti peninggalan kerajaan kutai. Yupa di buat pada masa raja
mulawarman
2. Prasasti
Prasasti peninggalan kerajaan Hindu di antaranya adalah : ciareteun, kebun
kopi, jambu, pasir awi dan masih banyak lagi.

[Type text]

Page 11

3. Candi
Candi-candi peninggalan Hindu antara lain : candi prambanan, candi,
arjuna, srikandi dan candi badut.

b. Peninggalan Kebudayaan Budha di Indonesia
1. Candi
Candi-candi Buddha digunakan sebagai tempat pemujaan. Ciri candi
Buddha adalah adanya stupa dan patung Sang Buddha Gautama. Stupa
adalah bangunan dari batu tempat menyimpan patung Sang Buddha.
Contohnya adalah candi borobudhur.
2. Prasasti
Di Sumatra Selatan ditemukan beberapa prasasti warisan Kerajaan
Sriwijaya. Di sekitar Palembang ditemukan Prasasti Telaga Batu, Prasasti
Talang Tuwo, dan Prasasti Kedukan Bukit. Ketiganya menceritakan
berdirinya kerajaan Sriwijaya. Prasasti Karang Berahi dan Prasasti Kota
Kapur ditemukan di Jambi dan Bangka. Kedua prasasti itu menceritakan
wilayah kekuasaan Sriwijaya.
3. Patung
Patung yang bercorak Buddha biasanya berupa arca Sang Buddha
Gautama. Arca Sang Buddha Gautama pertama kali ditemukan di
Sikendeng, Sulawesi Selatan.

[Type text]

Page 12

2.2 Kebudayaan Islam di Indonesia
Budaya islam di indonesia tersebar melalui tiga kebudayaan adapun
budaya – budaya tersebut hingga saat ini masih berjalan dan menjadi adat bagi
penduduk khususnya pemeluk islam yang sangat percaya akan agama ini. Dan
kebudayaan tersebut antara lain adalah:
a. Dulu ketika masa penjajahan dengan menunggu angin muson (6
bulan), pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli.
Dari perkawinan itulah terjadi interaksi sosial yang menghantarkan
Islam berkembang (masyarakat Islam). Dan kebudayaan ini adalah
salah satu contoh kebudayaan yang hingga saat ini masih ada di
kalangan masyarakat kita sekarang.
b. Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat ‘bawah’ dari rakyat
lapisan bawah, kemudian berpengaruh ke kaum birokrat. Ini
merupakan salah satu cara islam untuk memperkuat ikatan islam
dalam memperjuangkan hakekat kebenaran islam. Sehingga tidak
sampai dicaplok oleh para penjajah yang haus ataupun menjadi
budak kolonial yang tak tahu perikemanusiaan.
Gerakan Dakwah, dibagi melalui dua jalur yaitu :
a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam (dengan pendekatan Akulturasi dan
Sinkretisasi / lambing – lambang budaya).
b. Pendidikan pesantren (ngasu ilmu / perigi / sumur), melalui lembaga / sisitem
pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid.

[Type text]

Page 13

Peninggalan Islam yang dapat kita saksikan hari ini merupakan perpaduan
antara kebudayaan Islam dan kebudayaan setempat. Hasil-hasil kebudayaan yang
bercorak Islam dapat kita temukan antara lain dalam bentuk bangunan (masjid,
makam) dan seni.
a. Peninggalan dalam Bentuk Bangunan
Bangunan yang menjadi ciri khas Islam antara lain ialah masjid, istana / keraton,
dan makam (nisan).
1) Masjid
Masjid merupakan tempat salat umat Islam. Biasanya masjid didirikan pada tepi
barat alun-alun dekat istana. Masjid merupakan tempat bersatunya rakyat dan
rajanya sebagai sesama mahkluk Illahi dengan Tuhan. Raja akan bertindak
sebagai imam dalam memimpin salat.
Bentuk dan ukuran masjid bermacam-macam. Namun, yang merupakan ciri
khas sebuah masjid ialah atap (kubahnya). Masjid di Indonesia umumnya atap
yang bersusun, makin ke atas makin kecil, dan tingkatan yang paling atas
biasanya berbentuk limas. Jumlah atapnya selalu ganjil.
Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk masjid, dapat kita lihat antara lain pada
beberapa masjid berikut.
a. Masjid Banten (bangun beratap tumpang)

[Type text]

Page 14

b. Masjid Demak (dibangun para wali)
c. Masjid Kudus (memiliki menara yang bangun dasarnya serupa meru)
d. Masjid Keraton Surakarta, Yogyakarta, Cirebon (beratap tumpang)
e. Masjid Agung Pondok Tinggi (beratap tumpang)
f. Masjid tua di Kotawaringin, Kalimantan Tengah (dibangun ulama penyebar
siar pertama di Kalteng)
g. Masjid Raya Aceh, Masjid Raya Deli (dibangun zaman Sultan Iskandar Muda)
2) Makam dan Nisan
Makam memiliki daya tarik tersendiri karena merupakan hasil kebudayaan.
Makam biasanya memiliki batu nisan. Di samping kebesaran nama orang yang
dikebumikan pada makam tersebut, biasanya batu nisannya pun memiliki nilai
budaya tinggi. Makam yang terkenal antara lain makam para anggota Walisongo
dan makam raja-raja.
Pada makam orang-orang penting atau terhormat didirikan sebuah rumah yang
disebut cungkup atau kubah dalam bentuk yang sangat indah dan megah.
Misalnya, makam Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, dan sunan-sunan besar yang
lain.
Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk makam dapat kita lihat antara lain
pada beberapa makam berikut.

[Type text]

Page 15

(1) Makam Sunan Langkat (di halaman dalam masjid Azisi, Langkat)
(2) Makam Walisongo
(3) Makam Imogiri (Yogyakarta)
(4) Makam Raja Gowa
Peninggalan sejarah Islam dalam bentuk nisan dapat kita lihat antara lain pada
beberapa nisan berikut.
(1) Di Leran, Gresik (Jawa timur) terdapat batu nisan bertuliskan bahasa dan
huruf Arab, yang memuat keterangan tentang meninggalnya seorang perempuan
bernama Fatimah binti Maimun yang berangka tahun 475 Hijriah (1082 M);
(2) Di Sumatra (di pantai timur laut Aceh utara) ditemukan batu nisan Sultan
Malik alsaleh yang berangka tahun 696 Hijriah (!297 M);
(3) Di Sulawesi Selatan, ditemukan batu nisan Sultan Hasanuddin;
(4) Di Banjarmasin, ditemukan batu nisan Sultan Suryana Syah; dan
(5) Batu nisan di Troloyo dan Trowulan.
b. Peninggalan dalam Bentuk Karya Seni
Peninggalan Islam dapat juga kita temui dalam bentuk karya seni seperti
seni ukir, seni pahat, seni pertunjukan, seni lukis, dan seni sastra. Seni ukir dan
seni pahat ini dapat dijumpai pada masjid-masjid di Jepara. Seni pertunjukan

[Type text]

Page 16

berupa rebana dan tarian, misalnya tarian Seudati. Pada seni aksara, terdapat
tulisan berupa huruf arab-melayu, yaitu tulisan arab yang tidak memakai tanda
(harakat, biasa disebut arab gundul).
Salah satu peninggalan Islam yang cukup menarik dalam seni tulis ialah
kaligrafi. Kaligrafi adalah menggambar dengan menggunakan huruf-huruf arab.
Kaligrafi dapat ditemukan pada makam Malik As-Saleh dari Samudra Pasai.
Karya sastra yang dihasilkan cukup beragam. Para seniman muslim
menghasilkan beberapa karya sastra antara lain berupa syair, hikayat, suluk,
babad, dan kitab-kitab.
Syair banyak dihasilkan oleh penyair Islam, Hamzah Fansuri. Karyanya
yang terkenal adalah Syair Dagang, Syair Perahu, Syair Si Burung Pangi, dan
Syair Si Dang Fakir.Syair-syair sejarah peninggalan Islam antara lain Syair
Kompeni Walanda, Syair Perang Banjarmasin, dan Syair Himop. Syair-syair fiksi
antara lain Syair Ikan Terumbuk dan Syair Ken Tambunan.
Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita atau dongeng yang sering
dikaitkan dengan tokoh sejarah. Peninggalan Islam berupa hikayat antara lain,
Hikayat Raja Raja Pasai, Hikayat Si Miskin (Hikayat Marakarma), Hikayat Bayan
Budiman, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Hang Tuah, dan Hikayat Jauhar
Manikam.

[Type text]

Page 17

Suluk adalah kitab-kitab yang berisi ajaran-ajaran tasawuf. Peninggalan
Islam berupa suluk antara lain Suluk Wujil, Suluk Sunan Bonang, Suluk Sukarsa,
Suluk Syarab al Asyiqin, dan Suluk Malang Sumirang.
Babad adalah cerita sejarah tetapi banyak bercampur dengan mitos dan
kepercayaan masyarakat yang kadang tidak masuk akal. Peninggalan Islam berupa
babad antara lain Babad Tanah Jawi, Babad Sejarah Melayu (Salawat Ussalatin),
Babad Raja-Raja Riau, Babad Demak, Babad Cirebon, Babad Gianti.
Adapun kitab-kitab peninggalan Islam antara lain Kitab Manik Maya, UsSalatin Kitab Sasana-Sunu, Kitab Nitisastra, Kitab Nitisruti, serta Sastra Gending
karya Sultan Agung.
c. Peninggalan dalam Bentuk Adat
1. Ziarah
Yaitu kegiatan mengunjungi makam. Ziarah berkembang bersama dengan
tradisi lain. Di Jawa, misalnya pengunjung di sebuah makam melaksankan ziarah
dengan cara melakukan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut adalah membaca Al
Quran atau kalimat syahadat, berdoa, begadang untuk semadi, atau tidur dengan
harapan memperoleh firasat dalam mimpi.
2. Sedekah

[Type text]

Page 18

Acara keluarga dengan mengundang tetangga sekitar. Sedekah untuk peristiwa
gembira disebut syukuran. Sedekah untuk peristiwa sedih atau meminta
perlindungan, disebut selamatan. Sedekah meminta sesuatu disebut hajatan.
3. Sekaten
Yaitu perayaan Maulid Nabi Muhammad dalam budaya Jawa. Perayaan
Sekaten dikenal di Yogyakarta, Surakarta, Jawa Timur, dan Cirebon.
4. Upacara
Gerebeg, upacara ini hanya dilakukan oleh Sultan / Sunan. Apabila dilihat dari
tinjauan perayaan dan waktunya merupakan budaya Islam, tetapi pemakaian
gunungan serta iringan gamelan merupakan budaya sebelumnya. Kenduri oleh
Sultan tersebut dikeramatkan oleh sebagian penduduk yang yakin bahwa
barokahnya sangat besar. Hal ini menunjukan bahwa kepercayaan animismedinamisme masih ada dalam masyarakat. Hal ini diperkuat dengan bersamaan
waktunya dilakukan upacara pembersihan barang-barang pusaka keraton seperti
senjata dan kereta. Upacara demikian diselenggarakan di Cirebon bertempat di
kerajaan kasepuhan dan Kanoman yang dikenal sebagai panjang jamat, di
kasultanan Yogyakarta untuk meminta berkah
d. Peninggalan dalam Bentuk Tata Negara dan Hubungan Masyarakat
1. Sistem pemerintahan

[Type text]

Page 19

Sejalan dengan perkembangan melemahnya kekuasaan Sriwijaya, maka
pedagang-pedagang Islam yang mungkin disertai para mubalig menggunakan
kesempatan untuk memperoleh keuntungan dagang dan politik. Mereka
mendukung berdirinya daerah-daerah yang menyatakan dirinya bercocok Islam
misalnya Samodra Pasai dan merupakan salah satu kerajaan Islam pertama di
Indonesia. Pertumbuhan kerajan Islam semakin pesat

setelah runtuhnya

Majapahit dan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis 1511. Kerajaan-kerajaan Islam
pada umumnya tumbuh dan berkembang di daerah pantai, misalnya Demak,
Gresik, Tuban, Jepara, Pasuruan, Surabaya, Banten dll.
2. Sosial masyarakat
Keadaan sosial masyarakat sebelum Islam masuk menggunakan tradisi budaya
pra-Hindu ada kecenderungan hanya menyentuh kelompok para raja dan para
bangsawan. Terlebih-lebih masyarakat pedesaan hidupnya tetap sebagai petani
sedangkan masyarakat yang ada di daerah pantai tetap sebagai pedagang. Karena
pengaruh Islam masuk melalui jalur perdagangan, maka daerah pantailah yang
mengalami perubahan menjadi pelabuhan dagang atau kota dagang. Dalam
masyarakat kota, baik kota pelabuhan maupun kota kerajaan dapat digolongkan
menjadi empat golongan yaitu:
 Golongan raja dan keluarganya
 Golongan Elite
 Golongan non Elite
 Golongan hamba sahaya

[Type text]

Page 20

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Interaksi bangsa Indonesia dengan bangsa lain menghasilkan kebudayaan
yang monumental. Gugusan candi Gedong Sanga terlihat anggun di jajaran
pegunungan Ungaran. Candi tersebut dibangun pada masa awal kedatangan
pengaruh Hindu di Indonesia.
Selain bangunan candi, di berbagai daerah juga ditemukan peninggalan
sejarah yang lain. Pengaruh bangsa lain yang masuk Indonesia adalah Buddha.
Seperti halnya Hindu, pengaruh Buddha juga meninggalkan beragam bentuk
peninggalan sejarah.
Begitu pula dengan Islam, Islam datang ke Indonesia juga membawa
kebudayaan – kebudayaan yang fenomenal dan terus melekat pada mayarakat
Indonesia sampai pada detik ini.
3.2 Saran
Demikian makalah ini kami sajikan, kami selaku penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca agar dapat memotivasi kami dalam pembuatan
makalah berikutnya yang lebih baik lagi.
Kami memohon maaf apabila ada kesalahan kata dan penulisan karena
kekurangan hanya milik kami dan kesempurnaan hanya milik ALLAH SWT.

[Type text]

Page 21

DAFTAR PUSTAKA
Badrika, I Wayan. 2004. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum, SMU Kelas 2.
Jakarta: PT. Gelora Aksara Pratama
Alfian, Magdalia, Team Penyusun. 2005. Sejarah SMA. Jakarta: PT. Gelora
Aksara Pratama
Wardaya. 2009. Cakrakala Sejarah. Jakarta: PT. Widya Duta Grafika

[Type text]

Page 22