I. Ketentuan Standar Hutang. - KEPUTUSAN PENDANAAN JANGKA PANJANG untuk TRANSPARAN

KEPUTUSAN PENDANAAN JANGKA PANJANG.

  Karakteristik Pendanaan Hutang Jangka Panjang

  Pendanaan jangka panjang: pendanaan > satu tahun. Bentuknya hutang jangka panjang (istillah ‘Loan”) yang dinegosiasi dari lembaga keuangan atau melalui penjualan obligasi (bond).

  I. Ketentuan Standar Hutang. Standar perjanjian hutang jangka panjang bagi peminjam:

  a. Wajib mempertahankan pencatatan akuntansi sesuai dg GAAP

  b. Wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit

  c. Wajib membayar pajak dan kewajiban lain pada saat jatuh tempo

  d. Wajib mempertahankan seluruh fasilitas agar tetap dalam kondisi yang baik II. Ketentuan Pembatas Hutang. Secara umum perjanjian pembatas ini mencakup: a. Debitur wajib mempertahankan tingkat modal kerja bersih minimum.

  b. Debitur dilarang untuk menjual piutang dagang (account receivables) c. Kreditur membatasi aset tetap pada perusahaan.

  d. Debitur dibatasi menambah pinjaman jangka panjang

  e. Debitur dilarang untuk mengadakan leases

  f. Debitur dilarang melakukan melakukan kondolidasi, merger atau penggabungan dengan perusahaan lain

  g. Debitur dilarang membayar gaji yang besar, pemberi pinjaman atau membatasi kenaikan gaji bagi pegawai tertentu.

  h. Manajemen wajib mempertahankan ”tenaga kerja inti” tertentu, i. Debitur dilarang melakukan alternatif investasi. j. Debitur wajib menggunakan dana pinjaman sesuai tujuan k. Debitur dibatasi dalam pembayaran dividen tunai dengan nilai maksimum 50 persen sampai 70 persen dari laba bersih.

  III. Biaya Hutang Jangka Panjang. Biaya hutang jangka panjang > hutang jangka pendek. Faktor-faktor yang mempengaruhi biaya atau tingkat bunga dari hutang jangka panjang: 1. Jatuh tempo.

  2. Besar pinjaman.

  3. Risiko penerima pinjaman.

  4. Biaya pokok uang.

  Pinjaman Jangka Panjang (Long Term Loan) I. Karakteristik perjanjian pinjaman berjangka (Term Loan).

  Hal-hal yang dimasukkan dalam dokumen perjanjian pinjaman berjangka adalah:

  1. Jumlah dan jatuh tempo pinjaman

  2. Tanggal pembayaran

  3. Tingkat bunga

  4. Ketentuan standar dan pembatas

  5. Kolateral

  6. Tujuan pinjaman

  7. Tindakan yang diambil jika terjadi pelanggaran dalam perjanjian

  8. Waran pembelian saham (stock purchase warrants)

  II. Pemberi pinjaman berjangka Lembaga keuangan utama yang memberikan pinjaman berjangka kepada perusahaan adalah:

  1. Bank komersial

  2. Perusahaan asuransi

  3. Lembaga dana pensiun

  4. Perusahaan pengembangan regional

  5. Lembaga pembiayaan usaha kecil

  6. Perusahaan investasi usaha kecil

  7. Perusahaan keuangan komersial

  Obligasi Perusahaan (Corporate Bonds)

  Obligasi perusahaan adalah suatu sertifikat yang menunjukkan bahwa suatu perusahaan telah meminjam sejumlah uang dari suatu lembaga atau individu dan berjanji untuk membayar/melunasi pada waktu yang akan datang dalam kondisi yang Telah disepakati/ditetapkan.

  I. Aspek Hukum Obligasi Perusahaan. Para pemegang/pembeli obligasi dilindungi secara hukum terutma melalui surat perjanjian dan wali amanat. Surat perjanjian obligasi (Bond indenture) adalah dokumen resmi yang lengkap dan panjang yang menjelaskan kondisi suatu obligasi diterbitkan. Wali amanat (trustee) adalah pihak ketiga yang terlibat dalam perjanjian obligasi. Wali amanat dapat berupa perorangan atau yang paling sering departemen .trust bank komersial.

  II. Karakteristik Umum Penerbitan Obligasi. Penebitan obligasi memiliki 3 karakteristik utama:

  1. Karakteristik konversi (conversion feature)

  2. Karakteristik penebusan (call feature)

  3. Waran pembelian saham (stock purchase warrant) III. Pemeringkatan Obligasi. Tingkat risiko penerbitan obligasi yang diperdagangkan secara publik biasanya dinilai oleh agen independen seperti Moody’s, Standard & Poor’s, Moody's Indonesia, dan PT Pefindo. Moody’s memberikan 9 peringkat, sementara standard and poor’s memberikan 12 peringkat. Lembaga pemeringkat tersebut memberikan peringkat kepada obligasi berdasarkan analisis rasio keuangan dan aliran kas. Berikut ini disajikan peringkat obligasi dari Moody’s, Standard & Poor’s beserta interpretasi untuk setiap peringkat.

  No. Moody’s Standard and Poor’s Peringkat Interpretasi Peringkat Interpretasi

  pemerintah Perusahaan.

   Obligasi tanpa warkat (Book-entry bond)

   (municipal bond)

   (unregistered bond) Obligasi tercatat (registered bond) t.

  

   obligasi (subordinated debentures)

   .

   (equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks.

   (Inflation linked bond)

   (zero coupon bond)

   Obligasi berimbal hasil tinggi .

  

  

  2. Berdasarkan variasi obligasi

   Pemerintah adalah pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan lembaga

  01. Aaa Kualitas utama AAA Peringkat tertinggi

  Investment Bank) atau (Asian Development Bank).

   Lembaga internasional seperti (European

  1. Berdasarkan penerbit obligasi (lembaga yang menerbitkan obligasi)

  D Peringkat sangat gagal IV. Jenis Obligasi. Obigasi memiliki berbagai jenis dan dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai dasar penggolongan..

  DD Peringkat lebih gagal 12.

  DDD Peringkat gagal 11.

  09. C Peringkat paling rendah C Peringkat sangat spekulatif 10.

  08. Ca Peringkat mendekati kebangkrutan CC Peringkat lebih spekulatif

  07. Caa Peringkat sangat spekulatif CCC Peringkat spekulatif

  06. B Peringkat spekulatif B Peringkat cukup spekualtif

  05. Ba Peringkat cukup menengah BB Peringkat kurang spekulatif

  04. Baa Peringkat menengah BBB Peringkat menengah

  03. A Peringkat cukup tinggi A Peringkat cukup tinggi

  02. Aa Kualitas tinggi AA Peringkat tinggi

   (Lottery bond)

  (War bond)

   3. Berdasarkan penerbitan oleh pemerintah Indonesia

   Obligasi Rekap Surat Utang Negara (SUN) adalahObligasi Ritel Indonesia (ORI)

Surat Berharga Syariah Negara (obligasi syariah atau obligasi sukuk).

  V. Opsi Pendanaan Kembali Obligasi. Suatu perusahaan yang ingin melunasi seluruh obligasi yang beredar sebelum jatuh tempo memiliki 2 opsi.

  1. Penerbitan berseri. Jika suatu perusahaan menerbitkan obligasi yang bernilai nilai Rp 100 milyar dengan jangka waktu 10 tahun, maka proporsi obligasi yang harus dilunasi setiap tahun adalah: Pelunasan obligasi setiap tahun = = = 10 milyar per tahun

  2. Pendanaan kembali dengan penebusan Keputusan pendanan kembali obligasi dapat dilakukan dengan beberapa langkah sebagai berikut:

   Penentuan investasi awal

Penentuan penghematan aliran kas tahunan (annual cash flow saving)

Menggunakan biaya hutang setelah pajak (after tax cost of debt) untuk

  menentukan nilai sekarang bersih (net present value) dengan mengurangkan investasi awal terhadap nilai sekarang dari penghematan aliran kas tahunan (present value of annual cash flow savings). Jika NPV bernilai lebih besar dari nol, maka usulan pendanaan kembali dapat dilaksanakan dan sebaliknya. Contoh. Perusahaan “HARSKEL” adalah perusahaan yang memproduksi mainan anak-anak ingin menebus (calling) obligasi yang telah diterbitkan (beredar) 5 tahun lalu. Obligasi tersebut berjumlah 30.000 lembar dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar dan jangka waktu 30 tahun, serta memberikan tingkat kupon bunga 14 persen. Obligasi memberikan harga penebusan (call price) sebesar Rp Rp 1.140 dan memperoleh Rp 29.100.000, karena diskon harga Rp 30 per lembar. Biaya penerbitan (initial flotation costs) sebesar Rp 360.000,00 Perusahaan berencana untuk menjual obligasi senilai Rp 30.000.000 dengan kupon bunga 12 persen dan jatuh tempo 25 tahun untuk menebus (retire) obligasi yang lama. Nilai nominal obligasi baru Rp 1.000 per lembar. Biaya penerbitan obligasi baru (flotation costs) adalah Rp 440.000.. Pajak yang ditetapkan oleh pemerintah adalah 40persen. Oleh karena penjualan obligasi yang baru digunakan untuk menebus obligasi yang lama, maka perusahaan mengharapkan 2 bulan biaya bunga dalam periode overlaping dan harus dibayar oleh perusahaan.

  OBLIGASI BARU OBLIGASI LAMA Nilai Obligasi $ 30 juta Nilai Obligasi $ 30 juta Umur obligasi 25 tahun Umur obligasi 30 tahun Sisa umur obligasi 25 tahun Sisa umur obligasi 25 tahun Nilai nominal /lembar $ 1,000 Nilai nominal /lembar $ 1,000 Diskon $30 penjualan/lembar Jumlah obligasi 30,000 lembar Jumlah obligasi 30,000 lembar Tingkat kupon bunga 12% Tingkat kupon bunga 14% Harga penebusan $ 1,140 Biaya penerbitan $440,000 Biaya penerbitan $360,000 Overlapping period 2 bulan Pajak 40%

  The Annual Cash Flow Saving: PRESENT VALUE OF THE Annual Cash Flow Saving Interest cost of old bold Amortization of discount on old bond Amortization of flotation costs on old bond Interest cost of new bold Amortization of flotation costs on new bond

  Compare the Initial Investment to PRESENT VALUE OF THE Annual Cash Flow

  Initial Investment: Call premium Flotation cost of new bond Overlapping interest Unamortized discount on old bond

Unamortized flotation cost of old bond

  Langkah dalam menentukan pendanaan kembali obligasi:

1. Penentuan investasi awal Premi penebusan (call premium).

   Premi penebusan $1,140 - $1,000 = $140 Sebelum pajak $140 * 30,000 lembar $4,200,000 Pajak 40% * $4,200,000 $1,680,000

  • --------------- Biaya premi penebusan setelah pajak $2,520,000

  Biaya penerbitan obligasi baru $440,000 Biaya bunga overlapping obligasi lama

  

Sebelum pajak 14% * *$30,000,000 $ 700,000

Pajak 40% * $700,000 $ 280,000

  • ---------------

    Biaya bunga overlapping setelah pajak $ 420,000

  

Diskon obligasi lama yang belum diamortisasi

   $30*30,000 lembar = $900,000

Amortisasi per tahun *$900,000 * 40% $ 300,000

Biaya penerbitan obligasi lama yang belum diamortisasi

  

Amortisasi per tahun *$360,000 * 40% $ 120,000

Ringkasan.

  

Premi penebusan $2,520,000

Biaya penerbitan obligasi baru $ 440,000

Biaya bunga overlapping $ 420,000

Diskon obligasi lama yang belum ($ 300,000)

diamortisasi

Biaya penerbitan obligasi lama ($ 120,000)

yang belum diamortisasi

Total investasi awal $ 2,960,000

2. Penentuan penghematan aliran kas tahunan Biaya bunga obligasi lama

   Sebelum pajak 14% * $30,000,000 $4,200,000

Pajak 40% * $4,200,000 $1,680,000

  • ---------------

    Biaya premi penebusan setelah pajak $2,520,000

  

Diskon obligasi lama yang belum diamortisasi

   Diskon penjualan obligasi lama $30 * 30,000 = $900,000 selama 30 tahun Diskon penjualan per tahun = $ 30,000

Penghematan setelah pajak $30,000 (1-40%) $ 12,000

Biaya penerbitan obligasi lama yang belum diamortisasi

   Amortisasi per tahun = $12,000

Penghematan setelah pajak $12,000 (1-40%) $ 4,800

Biaya bunga obligasi baru

   Sebelum pajak 12% * $30,000,000 = $3,600,000 Pajak 40% * $3,600,000 $2,160,000

  • ---------------

    Biaya bunga setelah pajak $2,160,000

    Amortisasi biaya penerbitan obligasi baru

   Amortisasi per tahun = $17,600 Penghematan tahunan setelah pajak 405 * $17,600 $ 7,040

  

Obligasi lama

Biaya bunga obligasi lama $2,520,000

Diskon obligasi lama yang belum ($ 12,000)

diamortisasi

Biaya penerbitan obligasi lama ($ 4,800)

yang belum diamortisasi

Biaya hutang setelah pajak $ 2,503,200

Obligasi baru

Biaya bunga obligasi baru $ 2,160,000)

Amortisasi biaya penerbitan $ 7,040)

obligasi baru

Biaya hutang setelah pajak $ 2,152,960

Penghematan aliran kas tahunan $ 350,240

  

3. Penentuan nilai sekarang bersih dengan menggunakan biaya hutang

setelah pajak PV penghematan aliran kas tahunan

  $3,738,812 $ 350,240*PVIFA 8%,25th

Investasi awal $ 2,960,000

NPV pendanaan ulang $ 778,812

  Perbankan investasi (Investment Banking)

  1. Komitmen penuh (Full commitment)

  2. Komitmen usaha terbaik (Best effort commitment)

  3. Komitmen siaga (Standby commitment)

  4. Komitmen seluruh atau tidak sama sekali (All or non commitment) I. Fungsi Bank Investasi. Fungsi bank investasi adalah melakukan penjaminan dalam penerbitan sekuritas sebagai fungsi utama dan pemberian nasehat kepada klien/nasabah sebagai fungsi tambahan.

  1. Fungsi penjaminan (Underwriting)

  2. Fungsi pemberian nasehat (advising) II. Organisasi Aktivitas Bank Investasi. Fungsi bank investasi dalam penjaminan penerbitan sekuritas dan pemberian nasehat kepada nasabah akan tampak sebagai hasil dari serangkaian kejadian yang logis.

  1. Pemilihan bank investasi.

  2. Perundingan antara emiten dengan bank investasi

  3. Sindikasi penjaminan

  4. Pembentukan grup penjualan (Selling group)

  5. Pemenuhan persyaratan hukum III. Biaya Jasa Bank Investasi.

  Biaya penerbitan sekuritas ini mencakup 2 komponen yakni biaya administrasi dan biaya penjaminan. Secara umum, semakin besar penerbitan sekuritas, maka semakin kecil persentase biaya penerbitannya. Biasanya biaya penerbitan saham biasa lebih tinggi dibandingkan biaya penerbitan biaya saham preferen. Biaya penerbitan saham preferen lebih tinggi dari biaya penerbitan obligasi. Total biaya penerbitan mulai dari 1 persen dari total penerimaan (proceeds) hasil penjualan obligasi sampai dengan 20 persen dari penerimaan hasil penjualan saham biasa.

  IV. Penjualan Langsung Sekuritas (Private Pacement). Dalam memenuhi kebutuhan dana selain menjual sekuritas kepada publik, perusahaan juga dapat menjual sekuritas kepada seorang atau sekelompok investor. Biasanya penjualan secara langsung kepada sekelompok investor hanya dapat dilakukan untuk sekuritas jenis saham preferen atau obligasi. Namun demikian penjualan secara langsung terhadap saham biasa juga dimungkinkan, jika perusahaan yakin bahwa pemegang saham lama bersedia membeli saham baru melalui penawaran right (right offering). Penjualan sekuritas secara langsung dapat mengurangi biaya administrasi dan penerbitan. Penerbit dapat secara fleksibel, karena perusahaan tidak harus mengajukan surat pernyataan pendaftaran dan tidak memerlukan persetujuan BAPEPAM, serta lebih mudah dalam menyusun perjanjian dan melakukan negosiasi dengan investor. Salah satu kelemahan penjualan sekuritas secara langsung adalah kesulitan untuk menjual bagi pemegang sekuritas yang ingin menjual sekuritas yang dimiliki pada waktu yang akan datang. Penjualan saham biasa secara langsung seringkali dilakukan dengan opsi saham (stock option) atau rencana pembelian saham (stock purchase plans). Opsi saham biasanya dterbitkan oleh perusahaan yang memberikan kepada pemegangnya untuk membeli saham perusahaan pada waktu yang akan datang pada harga yang telah ditetapkan. Rencana pembelian saham adalah manfaat yang diterima oleh karyawan yang memperkenankan untuk membeli saham pada harga diskon.