PERBEDAAN EDUKASI SECARA CERAMAH DAN CBIA MENGENAI KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, PERUBAHAN SIKAP DAN TINDAKAN IBU-IBU DI KECAMATAN GAMPING DAN KECAMATAN MLATI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

  

PERBEDAAN EDUKASI SECARA CERAMAH DAN CBIA MENGENAI

KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP PENINGKATAN

PENGETAHUAN, PERUBAHAN SIKAP DAN TINDAKAN IBU-IBU DI

KECAMATAN GAMPING DAN KECAMATAN MLATI DITINJAU DARI

  

TINGKAT PENDIDIKAN

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  Program Studi Farmasi Oleh :

  Amelia Kristina NIM : 068114014

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  

PERBEDAAN EDUKASI SECARA CERAMAH DAN CBIA MENGENAI

KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP PENINGKATAN

PENGETAHUAN, PERUBAHAN SIKAP DAN TINDAKAN IBU-IBU DI

KECAMATAN GAMPING DAN KECAMATAN MLATI DITINJAU DARI

  

TINGKAT PENDIDIKAN

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm)

  Program Studi Farmasi Oleh :

  Amelia Kristina NIM : 068114014

  

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

  SKRIPSI

  PERBEDAAN EDUKASI SECARA CERAMAH DAN CBIA MENGENAI KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, PERUBAHAN SIKAP DAN TINDAKAN IBU-IBU DI

  KECAMATAN GAMPING DAN KECAMATAN MLATI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN Yang diajukan oleh

  Amelia Kristina NIM : 068114014

  Telah disetujui oleh Pembimbing Pertama Dra. IM. Sunarsih, Apt.

  Tanggal :..............................................

  Pembimbing Kedua

  

Pengesahan Skripsi

PERBEDAAN EDUKASI SECARA CERAMAH DAN CBIA MENGENAI

KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP PENINGKATAN

PENGETAHUAN, PERUBAHAN SIKAP DAN TINDAKAN IBU-IBU DI

  

KECAMATAN GAMPING DAN KECAMATAN MLATI DITINJAU DARI

TINGKAT PENDIDIKAN

  Oleh : Amelia Kristina

  NIM : 068114014

  

Dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma

Pada tanggal :

  Mengetahui, Fakultas Farmasi

  Universitas Sanata Dharma Dekan Rita Suhadi, M.Si., Apt.

  Pembimbing I. Dra. IM. Sunarsih, S.U., Apt. .....................................

  II. Maria Wisnu Donowati, M. Si., Apt. ......................................

  Panitia Penguji 1. Dra. IM. Sunarsih, S.U., Apt. ......................................

  2. Maria Wisnu Donowati, M. Si., Apt. ......................................

HALAMAN PERSEMBAHAN KARYA

  Karya ini kupersembahkan untuk :  Tuhan Yesus Kristus yang selalu menolong dan memberikan kekuatan pada setiap cobaan yang kualami  Kedua orang tuaku yang selalu memberikan doa dan semangat setiap waktu  Saudara dan saudariku yang selalu menghibur dan memberi dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini  Almamater yang selalu kubanggakan

  Awalnya adalah impian Impian adalah pikiran kita

  Impian adalah sesuatu yang benar-benar berarti bagi kita Dibutuhkan tindakan untuk mencapai impian

  Lakukan semangat, kerja keras dan doa untuk menggapai impian itu

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Amelia Kristina Nim : 068114014

  Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

PERBEDAAN EDUKASI SECARA CERAMAH DAN CBIA MENGENAI

KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP PENINGKATAN

PENGETAHUAN, PERUBAHAN SIKAP DAN TINDAKAN IBU-IBU DI

KECAMATAN GAMPING DAN KECAMATAN MLATI DITINJAU DARI

TINGKAT PENDIDIKAN

  Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hal untuk menyimpan data mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet/media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 15 Juni 2010 Yang menyatakan

  

PRAKATA

  PERBEDAAN EDUKASI SECARA CERAMAH DAN CBIA MENGENAI KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN, PERUBAHAN SIKAP DAN TINDAKAN IBU-IBU DI

  KECAMATAN GAMPING DAN KECAMATAN MLATI DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN Puji syukur kepada Tuhan atas kasih dan berkat yang telah Dia limpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Perbedaan Edukasi

  Secara Ceramah Dan CBIA Mengenai Kanker Serviks dan Papsmear Terhadap Peningkatan Pengetahuan, Perubahan Sikap dan Tindakan Ibu-Ibu di Kecamatan Gamping dan Kecamatan Mlati Ditinjau dari Tingkat Pendidikan”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi dapat terselesaikan dengan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Tuhan Yesus Kristus atas kasih dan berkat yang telah Dia berikan mulai dari awal hingga akhir selesainya skripsi ini

  2. BAPPEDA Kabupaten Sleman yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian di Kabupaten Sleman Kota Yogyakarta

  3. Yayasan Kanker Indonesia atas bantuan yang telah diberikan selama proses penelitian

  5. Bapak dan ibu Camat di Kecamatan Gamping dan Kecamatan Mlati Kota Yogyakarta yang telah banyak membantu dalam penelitian ini

  6. Dra. IM. Sunarsih, Apt. selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan petunjuk, saran dan masukan dalam proses penyusunan skripsi

  7. Ibu Maria Wisnu Donowati, M.Si, Apt. selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan petunjuk, saran dan masukan dalam proses penyusunan skripsi.

  8. Seluruh ibu-ibu Kecamatan Gamping dan Kecamatan Mlati serta Kecamatan Depok di Kota Yogyakarta yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini sehingga memperlancar penelitian.

  9. Pak Wiwid dan pihak Yayasan Kanker Indonesia atas bantuan yang telah diberikan dalam acara ceramah dan CBIA yang memperlancar jalannya penelitian.

  10. Kedua orang tuaku yang tak henti memberikan doa dan semangat dalam penelitian ini serta membantu dalam menyelesaikan penelitian ini

  11. Saudara dan saudariku yang selalu menghibur dan memberi dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini

  12. Teman-teman seperjuanganku, Priska dan Arga atas bantuan dan kerja sama yang baik dalam penelitian ini sehingga penelitian ini dapat terselesaikan tepat waktu

  13. Sahabat-sahabatku, Priska, Sisca, Veni yang selalu memberikan semangat

  14. Teman – teman Farmasi Klinik dan Komunitas angkatan 2006, Uus, Heny, Frida, Dini, dan yang lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.

  Penulis menyadari penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan. Untuk itu, penulis mengharapkan adanya saran dan kritik tentang skripsi ini, dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu kefarmasian dan bagi semua pembaca.

  Yogyakarta, 15 Juni 2010 Penulis Amelia Kristina

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 15 Juni 2010 Penulis Amelia Kristina

  

INTISARI

  Kanker serviks telah menjadi penyakit pertama mematikan di kalangan wanita Indonesia dan kedua di dunia. Umumnya penderita kanker serviks berpendidikan rendah. Untuk menurunkan mortalitas karena kanker serviks pengetahuan mengenai kanker serviks dan papsmear perlu ditingkatkan. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh edukasi secara ceramah dan CBIA mengenai kanker serviks dan papsmear terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan ibu-ibu di kecamatan Gamping dan Mlati ditinjau dari tingkat pendidikan.

  Jenis penelitian quasi eksperimental, dengan desain pre-post test

  

intervention with control group . Peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan

  tindakan dapat diketahui dengan pengisian kuesioner pretest dan posttest satu bulan setelah intervensi oleh responden. Hasil dianalisis dengan Mann-Whitney U

  

Test dan T-test independent Sample. Karakteristik responden meliputi tingkat

  pendidikan, latar belakang informasi tentang kanker serviks dan papsmear, dan riwayat papsmear.

  Berdasarkan hasil pengujian statistik yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada peningkatan pengetahuan namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam peningkatan sikap dan tindakan responden dengan tingkat pendidikan rendah, menengah maupun tinggi.

  Kata kunci : kanker serviks, papsmear, CBIA, ceramah, pendidikan

  

ABSTRACT

  Cervical cancer has become the first deadly disease among Indonesian women and the second in the world. Generally, low-educated patients with cervical cancer. To reduce mortality due to cervical cancer, cervical cancer and knowledge about papsmear need to be improved. The purpose of this study was to investigate the influence of education in a lecture and CBIA about cervical cancer and papsmear to increase knowledge, change attitudes and actions of mothers in the district and Mlati Gamping viewed from the level of education.

  Type of quasi experimental study, with pre-post test design with control group intervention. Increased knowledge, change attitudes and actions may be known by filling out the questionnaire pretest and posttest one month after intervention by the respondent. Results were analyzed with the Mann-Whitney U test and independent samples T-test. Characteristics of respondents included education level, background information about cervical cancer and papsmear, and history papsmear.

  Based on the result of statistical test performed, the result shows that there are significant differences in improvement in knowledge but there was no significant difference in improving the attitudes and actions of respondents with low education level, medium and high.

  Keywords: cervical cancer, papsmear, CBIA, lectures, education

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL.......................................................................................... ii PRAKATA......................................................................................................... iii

  INTISARI........................................................................................................... vi DAFTAR ISI...................................................................................................... vii DAFTAR TABEL.............................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... x DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................... xi

  BAB I. PENGANTAR....................................................................................... 1 A. Latar Belakang............................................................................................... 1

  1. Perumusan Masalah........................................................................................ 2

  2. Keaslian Penelitian.......................................................................................... 3

  3. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 3

  B. Tujuan Penelitian........................................................................................... 4 BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA...............................................................

  5 A. Kanker........................................................................................................... 5

  B. Kanker Serviks.............................................................................................. 5

  C. Papsmear....................................................................................................... 8

  D. Edukasi Kesehatan........................................................................................ 9

  E. CBIA.............................................................................................................. 10

  F. Ceramah.......................................................................................................... 11

  G. Pengetahuan.................................................................................................. 11

  H. Sikap.............................................................................................................. 14

  I. Tindakan........................................................................................................ 16 J. Pendidikan..................................................................................................... 17 K. Landasan Teori.............................................................................................. 17 L. Kerangka Konsep.......................................................................................... 18 M. Hipotesis....................................................................................................... 18

  BAB III. METODE PENELITIAN................................................................... 19 A. Jenis dan Rancangan Penelitian.................................................................... 19 B. Variabel Penelitian........................................................................................ 19 C. Definisi Operasional..................................................................................... 20 D. Tempat Penelitian......................................................................................... 21 E. Bahan Penelitian............................................................................................ 22 F. Instrumen Penelitian...................................................................................... 23 G. Tata Cara Penelitian...................................................................................... 26 H. Kesulitan Penelitian...................................................................................... 33 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................... 34 A. Karakteristik Responden............................................................................... 34 B. Pengaruh Karakteristik Tingkat Pendidikan Responden Terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan............................................... 46 C. Pengaruh Metode Ceramah dan CBIA tentang Kanker Serviks dan

  D. Perbedaan Pengaruh Metode Ceramah dan CBIA tentang Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan ibu-ibu dengan Tingkat Pendidikan Rendah, Menengah Maupun Tinggi.............................................................................................. 60

  E. Pengaruh Ceramah dan CBIA terhadap Tindakan Kelompok Perlakuan....................................................................................................... 64

  F. Perbedaan Jumlah Responden yang Melakukan Papsmear Setelah Pemberian Edukasi berupa Ceramah dan CBIA................................ 65

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................ 69 A. Kesimpulan.................................................................................................... 69 B. Saran.............................................................................................................. 70 DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 71 LAMPIRAN....................................................................................................... 74 BIOGRAFI PENULIS........................................................................................ 100

  DAFTAR TABEL Halaman

  terhadap perubahan sikap..................................................... 53

  responden.............................................................................. 65

  Tabel XXIII. Manfaat pemberian edukasi ceramah dan CBIA pada

  kanker serviks dan papsmear terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan......................... 61

  Tabel XXII. Perbedaan pengaruh metode ceramah dan CBIA tentang

  Tabel XXI. Uji signifikasi dan selisih nilai rerata antara pretest dan posttest setelah 1 bulan......................................................... 59

  terhadap perubahan tindakan................................................. 57

  Tabel XX. Pengaruh tingkat pendidikan dan riwayat papsmear

  terhadap perubahan tindakan................................................. 56

  Tabel XIX. Pengaruh tingkat pendidikan dan latar belakang informasi

  tindakan................................................................................. 53

  Tabel XVIII. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perubahan

  Tabel XVII. Pengaruh tingkat pendidikan dan riwayat papsmear

  Tabel I. Tingkat Pendidikan............................................................... 17 Tabel II. Profil Pertanyaan Dalam Kuesioner Mengacu ke NCI......... 25 Tabel III. Tingkat Pendidikan Keseluruhan Responden....................... 34 Tabel IV. Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan

  terhadap perubahan sikap...................................................... 52

  Tabel XV. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perubahan sikap........ 50 Tabel XVI. Pengaruh tingkat pendidikan dan latar belakang informasi

  terhadap perubahan pengetahuan........................................... 48 Tabel XIV. Pengaruh tingkat pendidikan dan riwayat papsmear terhadap perubahan pengetahuan........................................... 49

  Tabel XIII. Pengaruh tingkat pendidikan dan latar belakang informasi

  pengetahuan........................................................................... 46

  Tabel XII. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perubahan

  Riwayat Papsmear Keseluruhan Responden......................... 45

  Tabel VIII. Riwayat Papsmear Responden Kelompok Kontrol.............. 41 Tabel IX. Riwayat Papsmear Responden Kelompok Ceramah............ 42 Tabel X. Riwayat Papsmear Responden Kelompok CBIA................. 43 Tabel XI.

  Sumber Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Keseluruhan Responden........................................................ 40

  Papsmear Kelompok Intervensi CBIA................................. 39 Tabel VII.

  Papsmear Kelompok Intervensi Ceramah............................ 38 Tabel VI. Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan

  Papsmear Kelompok Kontrol............................................... 36 Tabel V. Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan

  Tabel XXIV. Alasan responden belum melakukan papsmear.................... 66

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kanker Serviks.............................................................................. 5

Gambar 2. Diagram Batang Tingkat Pendidikan Keseluruhan Responden.... 35

Gambar 3. Diagram Batang Latar Belakang Informasi tentang Kanker

  Serviks dan Papsmear Kelompok Kontrol................................... 37 Gambar 4. Diagram Batang Latar Belakang Informasi tentang Kanker Serviks dan Papsmear Kelompok Intervensi Ceramah................ 38

  Gambar 5. Diagram Batang Latar Belakang Informasi tentang Kanker

  Serviks dan Papsmear Kelompok Intervensi CBIA.................... 39

  Gambar 6. Diagram Batang Riwayat Papsmear Kelompok

  Kontrol......................................................................................... 42

  Gambar 7. Diagram Batang Riwayat Papsmear Kelompok

  Intervensi Ceramah...................................................................... 43

  Gambar 8. Diagram Batang Riwayat Papsmear Kelompok

  Intervensi CBIA........................................................................... 44 Gambar 9. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perubahan pengetahuan.................................................................................. 47

  Gambar 10. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perubahan

  sikap.............................................................................................. 50

  Gambar 11. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap perubahan

  tindakan....................................................................................... 54

  Gambar 12. Alasan responden tidak melakukan papsmear

  (kelompok intervensi ceramah)................................................... 66

  Gambar 13. Alasan responden tidak melakukan papsmear

  (kelompok intervensi CBIA)....................................................... 67

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1. Kuesioner yang digunakan untuk penelitian............................. 74 Lampiran 2. Output uji validitas dan reliabilitas kuesioner......................... 77 Lampiran 3. Hasil uji statistik untuk karakteristik responden...................... 79 Lampiran 4. Pengaruh Metode Ceramah dan CBIA tentang Kanker

  Serviks dan Papsmear terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan.................................................................. 81

  Lampiran 5. Perbedaan Pengaruh Metode Ceramah dan CBIA tentang

  Kanker Serviks dan Papsmear terhadap Perubahan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan........................................... 90

  1

BAB I PENGANTAR A. LATAR BELAKANG Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah kanker yang

  terjadi pada serviks uterus yaitu suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Diananda, 2008). Kanker serviks telah menjadi penyakit pertama yang mematikan di kalangan wanita Indonesia dan kedua di dunia. Di Indonesia, setiap harinya ada 41 kasus kanker leher rahim baru dan setiap harinya pula terdapat 20 pasien kanker leher rahim yang meninggal dunia. Jika dihitung di seluruh dunia, per tahunnya ada 490 ribu wanita didiagnosa menderita kanker leher rahim dan dari jumlah tersebut, tercatat 240 ribu diantaranya meninggal dunia (Nuraini, 2007).

  Kanker serviks terjadi ditandai dengan pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Sel-sel yang abnormal ini dapat dideteksi secara dini kehadirannya dengan suatu tes yang disebut Pap Smear test. Semakin dini sel-sel abnormal terdeteksi maka semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker serviks, sehingga pengetahuan tentang tes secara papsmear ini sangatlah penting untuk diketahui khalayak umum khususnya kaum wanita.

  Namun di Indonesia, para wanita sering enggan diperiksa karena ketidaktahuan, rasa malu, rasa takut, dan faktor biaya. Hal ini dikarenakan masih rendahnya

  2 umumnya penderita kanker serviks berpendidikan rendah, baik dilihat pada keseluruhan stadium ataupun jika dilihat pada stadium tertentu saja. Pendidikan penderita minimum 0 tahun dan maksimum 19 tahun. Banyak penderita datang sangat terlambat dan mencari pertolongan hanya setelah terjadi perdarahan. Hal ini dapat dipahami karena pendidikan yang kurang, sosial ekonomi rendah dan tidak terjangkaunya skrinning oleh penderita. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, maka kemampuan pemahaman bahasa semakin baik sehingga kemampuan memahami materi edukasi mengenai kanker serviks dan papsmear akan semakin mudah.

  Oleh karena itu penelitian ini kami lakukan untuk memberikan edukasi tentang kanker serviks dan papsmear pada ibu-ibu di kecamatan Gamping dan kecamatan Mlati di Yogyakarta yang bertujuan untuk menyampaikan tentang betapa pentingnya melakukan tes papsmear untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kanker serviks. Selain bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pada ibu-ibu tersebut kami juga berharap terjadinya peningkatan sikap dan perilaku pada ibu-ibu tersebut sehingga mau melakukan tes papsmear secara rutin. Penelitian yang kami lakukan ini berupa pemberian edukasi kesehatan kepada ibu- ibu kecamatan Gamping dan kecamatan Mlati dengan metode CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif) dan ceramah. Metode CBIA telah diuji coba dan terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan dengan didasarkan pada proses belajar mandiri.

  Dalam penelitian ini akan dibandingkan edukasi berupa CBIA dan ceramah pada ibu-ibu di kecamatan Gamping dan kecamatan Mlati di Yogyakarta.

  3

  1. Perumusan Masalah

  1. Bagaimana pengaruh latar belakang pendidikan baik rendah, menengah maupun tinggi terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan ?

  2. Apakah terdapat pengaruh edukasi kesehatan berupa ceramah dan CBIA mengenai kanker serviks dan papsmear terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan responden dilihat dari rata-rata selisih nilai pretest dan posttest setelah satu bulan ?

  3. Apakah terdapat pebedaan pengaruh edukasi kesehatan berupa ceramah dan CBIA mengenai kanker serviks dan papsmear terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan ibu-ibu di kecamatan Gamping dan kecamatan Mlati di Yogyakarta ?

  2. Keaslian Penelitian

  Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Sulistyaningsih, (2010) dengan judul “Perbedaan Pengaruh Antara Pemberian Ceramah dengan Pemberian Leaflet Tentang Kanker Serviks dan Papsmear Terhadap Perilaku Ibu-Ibu PKK Dengan Tingkat Pendidikan Minimal SMA di Kota Yogyakarta”

  Penelitian kali ini menitikberatkan pada perbedaan pengaruh metode edukasi ceramah dan CBIA tentang kanker serviks dan papsmer terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan ibu-ibu di kecamatan Gamping dan kecamatan Mlati. Perbedaan dengan penelitian yang terdahulu terletak pada metode edukasi yang diberikan, subjek yang diteliti, serta waktu

  4

3. Manfaat

  Manfaat penelitian ini ialah untuk meningkatkan pengetahuan ibu-ibu di kecamatan Gamping dan kecamatan Mlati mengenai kanker serviks dan

  papsmear sehingga dapat meningkatkan sikap dan tindakan ibu-ibu mencegah kanker serviks dengan deteksi dini secara papsmear.

B. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui perbedaan edukasi secara ceramah dan CBIA mengenai kanker serviks dan papsmear terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan ibu-ibu di kecamatan Gamping dan kecamatan Mlati ditinjau dari tingkat pendidikan.

  2. Tujuan Khusus

  a. Mengetahui pengaruh latar belakang pendidikan terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan responden terhadap pencegahan kanker serviks dengan papsmear.

  b. Mengetahui pengaruh edukasi kesehatan berupa ceramah dan CBIA mengenai kanker serviks dan papsmear terhadap peningkatan pengetahuan, perubahan sikap dan tindakan responden.

  c. Mengetahui perbedaan pengaruh edukasi kesehatan berupa ceramah dan CBIA mengenai kanker serviks dan papsmear terhadap peningkatan

  5

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Kanker Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel

  jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Dalam perkembangannya, sel- sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya sehingga dapat menyebabkan kematian dimana pertumbuhan sel-sel kanker ini lebih tinggi daripada sel-sel yang lain (Susilo, dkk., 2000).

B. Kanker Serviks

1. Definisi

  Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina) (Riono, 1999).

  6

  2. Penyebab

  Lebih dari 95% kanker serviks disebabkan oleh virus yang dikenal sebagai

  

Human Papilloma Virus (HPV). Terdapat lebih dari 100 tipe HPV, dimana

  sebagian besar tidak berbahaya, tidak menimbulkan gejala yang terlihat dan akan hilang dengan sendirinya. Infeksi HPV paling sering terjadi pada kalangan dewasa muda (18-28 tahun). Walaupun sebagian besar infeksi HPV akan sembuh dengan sendirinya dalam 1-2 tahun karena adanya sistem kekebalan tubuh alami, infeksi menetap yang disebabkan oleh tipe-tipe HPV yang berisiko tinggi seperti tipe 16 atau 18 akan mengarah pada kanker serviks. Tipe HPV yang dapat mengakibatkan terjadinya kanker serviks adalah tipe 16, 18, 33, 45, 51, dan 52. HPV tipe 6 dan 11 hanya akan menyebabkan kutil (genital warts) yang pada umumnya jarang mengarah pada kanker serviks (Anonim, 2008a) .

  Faktor risiko terjadinya kanker serviks antara lain sering berganti-ganti pasangan seksual, faktor genetik, sudah melakukan hubungan seksual pada masa puber (< 18 tahun), pasangan yang sekarang memiliki riwayat hubungan seks dini atau punya banyak pasangan sebelumnya, suka merokok, terinfeksi HIV, memiliki banyak anak, menderita penyakit kelamin, dan penurunan imunitas akibat pencangkokan organ maupun kemoterapi (NCI, 2007).

  3. Gejala dan Tanda

  Perubahan awal pada sel leher rahim tidak selalu merupakan tanda-tanda kanker. Pada fase awal, terdapat kemungkinan bahwa penderita belum mempunyai keluhan akibat hampir tidak ada gejala yang muncul (Van de Velde,

  7 kegiatan sehari-hari, seperti mengasuh anak, mencuci, memasak atau bekerja di kantor, di pabrik, dan lain sebagainya. Kadang-kadang ada pula yang mengalami gejala keputihan atau perdarahan sesudah senggama pada stadium awal (Anonim, 2008b).

  Dalam fase lanjut, akibat nekrosis dan perubahan-perubahan proliferatif jaringan serviks, timbul keluhan-keluhan seperti perdarahan abnormal atau ada bercak-bercak coklat kemerahan setelah berhubungan seksual, keputihan yang makin lama makin berbau, perdarahan sentuh/contact bleeding, perdarahan diantara dua siklus menstruasi (pada wanita yang masih mengalami menstruasi), perdarahan vagina atau spotting pada wanita pasca menopause, perdarahan yang sangat lama, berat dan sering (pada wanita yang berusia diatas 40 tahun), nafsu makan berkurang, kelelahan, nyeri panggul, gangguan defekasi, dan terkadang muncul urinary symptom (Kasper, Braunwald, Fauci, Hauser, Longo, dan Jameson, 2005).

4. Pencegahan dan Deteksi Dini

  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencanangkan program pencegahan kanker serviks melalui tiga pendekatan, yaitu : a. Pencegahan primer, bertujuan untuk mengurangi perilaku dan resiko yang memungkinkan seseorang terkena kanker serviks, dilakukan melalui edukasi tentang upaya mencegah penularan virus HPV dan pemberian vaksin anti HPV.

  b. Pencegahan sekunder, dilakukan dengan deteksi dini untuk menemukan

  8 c. Pencegahan tersier, bertujuan untuk menemukan kanker serviks pada stadium serendah mungkin atau menatalaksana kanker serviks seoptimal mungkin (Moegni, 2002). Deteksi dini kanker serviks dapat dilakukan melalui dua cara yaitu berupa inspeksi visual menggunakan asam asetat dan melakukan papsmear secara teratur

  (Van de Velde, Bosman, dan Wagener, 1996).

C. Papsmear

  Papsmear , disebut juga tes Pap, adalah prosedur pemeriksaan sederhana

  untuk mengambil sel serviks dengan tujuan memeriksa atau mendeteksi adanya sel kanker atau sel abnormal yang bertendensi untuk menjadi sel-sel kanker.

  Pemeriksaan papsmear juga dapat mendeteksi adanya proses inflamasi atau infeksi pada organ serviks (NCI, 2007). Pemeriksaan papsmear dilakukan oleh dokter ahli kebidanan, dokter umum, atau bidan yang sudah dilatih, dengan menggunakan alat spekulum untuk membantu membuka vagina dan melihat permukaan leher rahim. Permukaan leher rahim diusap dengan spatula untuk mengambil lendir yang mengandung sel-sel dinding leher rahim. Usapan ini kemudian diperiksa jenis sel-selnya di bawah mikrosop. Apabila hasil pemeriksaan positif (terdapat sel-sel yang tidak normal), harus segera dilakukan pemeriksaan lebih lanjut dan pengobatan yang adekuat (Nasir, 2008).

  Papsmear dilakukan pada wanita yang sudah menikah atau pernah

  melakukan hubungan seks. American Cancer Society merekomendasikan

  9 usia 21 tahun. Tanpa melihat usia, jika memiliki faktor risiko, maka perlu melakukan tes setiap tahun (Anonim c, 2008). Di negara maju, sejak wanita mulai melakukan papsmear lebih dari 50 tahun lalu, angka kematian karena kanker serviks menurun drastis (sampai 50%). Dulu kanker serviks merupakan penyebab utama kematian pada wanita di Amerika Serikat, namun sekarang hanya menempati urutan ke-15 menurut American Cancer Society (Anonim, 2008c).

D. Edukasi Kesehatan

  Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara menyebarkan pesan dan menanamkan keyakinan sehingga masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan dapat melakukan suatu anjuran yang ada hubungannya dengan kesehatan (Notoatmodjo, 2003).

  Pendidikan kesehatan atau penyuluhan kesehatan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi, memberi kesadaran sebagai upaya agar masyarakat dapat berperilaku sehat. Pendidik kesehatan adalah semua petugas kesehatan dan siapa saja yang berusaha untuk mempengaruhi individu atau masyarakat guna meningkatkan kesehatan mereka. Oleh karena itu, individu, kelompok ataupun masyarakat dianggap sebagai sasaran (objek) pendidikan dan dapat pula sebagai subjek (pelaku) pendidikan kesehatan masyarakat apabila mereka diikutsertakan di dalam usaha kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2003).

  Pendidikan kesehatan pada dasarnya ialah suatu proses mendidik individu

  10 yang dihadapinya. Seperti halnya proses pendidikan lainnya, pendidikan kesehatan mempunyai unsur masukan atau input (perilaku pemakai sarana kesehatan dan petugas kesehatan) yang setelah diolah dengan teknik-teknik pendidikan tertentu akan menghasilkan keluaran atau output (perubahan perilaku masyarakat sasaran) yang sesuai dengan harapan atau tujuan kegiatan itu (Sarwono, 1997).

E. Cara Belajar Ibu Aktif (CBIA)

  CBIA merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang telah diuji coba dan terbukti sangat efektif dalam meningkatkan pengetahuan dimana metode ini didasarkan pada proses belajar mandiri. Dengan metode ini pengetahuan, sikap serta perilaku masyarakat berubah sesuai dengan yang diharapkan dibanding ceramah atau penyuluhan. Metode ini juga telah diadaptasi dan dikembangkan banyak peneliti untuk mengatasi masalah berbeda. Misalnya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pentingnya deteksi dini penyakit kanker (Anonim, 2009b).

  Pada CBIA terdapat fasilitator yang berfungsi sebagai pemicu diskusi dan bila perlu menunjukkan cara atau jalan untuk mendapatkan jawaban atas suatu masalah. Narasumber berfungsi untuk menjelaskan hal-hal yang tidak dapat ditemukan jawabannya dalam diskusi (Suryawati, 1995).

  11

F. Ceramah

  Metode ceramah merupakan metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada masyarakat yang pada umumnya mengikuti secara pasif (Adrian, 2004). Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah dan metode ini dilakukan bila jumlah peserta penyuluhan lebih dari 15 orang (Notoatmodjo, 2007).

  Metode ceramah akan berhasil bila penceramah dapat mempersiapkan diri dengan mempelajari materi menurut sistematika yang baik, dan mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran. Metode ceramah merupakan cara yang paling umum untuk berbagi pengetahuan dan fakta kesehatan. Namun metode ini mempunyai kelemahan, karena sering dilakukan secara sepihak tanpa memberi kesempatan kepada peserta untuk aktif berperan serta. Oleh karena itu metode ini akan menjadi efektif bila dirangkaikan dengan tanya jawab antara pemberi ceramah dengan peserta ceramah, sehingga terjadi komunikasi dua arah (Soebroto, dkk., 2001).

G. Pengetahuan

  Pengetahuan merupakan penyebab atau motivator bagi seseorang untuk bersikap dan berperilaku (Azwar, 2007). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia

  12 diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Notoatmodjo, 2007).

  Penelitian Rogers (Notoatmodjo, 2003) mengungkapkan bahwa sebelum orang berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan; yaitu awareness (kesadaran), yakni orang tersebut menyadari stimulus atau objek terlebih dahulu; interest, yakni orang mulai tertarik kepada stimulus; evaluation, yakni menimbang-nimbang baik dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya dan hal ini menunjukkan sikap responden yang lebih baik lagi; trial, dimana orang telah mulai mencoba perilaku baru; dan yang terakhir adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus (Notoatmodjo, 2003).

  Pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkatan menurut Bloom (cit., Notoadmodjo 2003), yaitu di bawah ini:

  1. Tahu (know) Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang dipelajari antara lain mampu menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan, dan sebagainya.

  13

  2. Memahami (comprehension) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

  3. Analisis (analysis) Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari pengguna kata kerja, seperti dapat menggambarkan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan, dan sebagainya.

  4. Aplikasi (application) Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum, rumus, metode, prinsip dalam konteks atau situasi yang lain.

  5. Sintesis (synthesis) Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

  Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

  14

  6. Evaluasi (evaluation) Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

  Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden (Notoatmodjo, 2007).

H. Sikap

  Sikap didefinisikan sebagai bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, yaitu perasaan mendukung atau memihak, maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak pada suatu objek tertentu. Sikap merupakan reaksi yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Manifestasi sikap tidak langsung dapat dilihat, tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup (Azwar, 2007).

  Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap memiliki 3 komponen pokok, yaitu :

  1. Kepercayaan (keyakinan), ide, dan konsep terhadap suatu objek 2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

  15 Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap yang utuh ini, pengetahuan, pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting. Sebagai contoh, seorang ibu telah mendengar tentang penyakit polio (penyebabnya, akibatnya, pencegahannya, dan sebagainya). Pengetahuan ini akan membawa ibu untuk berpikir dan berusaha supaya anaknya tidak terkena polio. Dalam berpikir ini komponen emosi dan keyakinan ikut bekerja sehingga ibu tersebut berniat mengimunisasikan anaknya untuk mencegah supaya anaknya tidak terkena polio. Ibu ini mempunyai sikap tertentu terhadap objek yang berupa penyakit polio (Notoatmodjo, 2007).

  Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap terdiri dari berbagai tingkatan.

  1. Menerima (receiving) Menerima diartikan bahwa subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (objek).

  2. Merespon (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap.

  3. Menghargai (valuing) Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

  4. Bertanggung jawab (responsible) Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi. (Notoatmodjo, 2007).

  16 Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung yaitu dengan menanyakan pendapat subjek terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan-pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat subjek (sangat setuju, setuju, tidak setuju, sangat tidak setuju) (Notoatmodjo, 2007).

I. Tindakan

  Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung yaitu fasilitas dan dorongan dari pihak lain (Notoatmodjo. 2007). Menurut Notoatmodjo (2003), tindakan mempunyai beberapa tingkatan sebagai berikut:

  a. Persepsi (perception), mengenal dan memilih berbagai objek yang sehubungan dengan tindakan yang diambil.

  b. Respon terpimpin (guided response), dapat melakukan sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan contoh adalah indikator tindakan yang kedua.

  c. Mekanisme (mechanism), apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu yang sudah merupakan kebiasaan, maka sudah mencapai tindakan tingkat tiga.

  d. Adopsi (adoption), merupakan suatu tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan tersebut sudah dimodifikasi tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut.

  Pengukuran tindakan dapat dilakukan secara tidak langsung yakni dengan

  17 lalu. Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden (Notoatmodjo, 2007).

  

J. Pendidikan

  Menurut Tirthankar (2002), pendidikan adalah faktor kedua terbesar dari faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi status kesehatan. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh terhadap pengetahuan, sikap dan perilaku hidup sehat. Seseorang dengan tingkat pendidikan tinggi akan memiliki pengetahuan dan sikap yang baik tentang kesehatan yang akan mempengaruhi perilakunya untuk hidup sehat. Pintauli (2004) menggolongkan tingkat pendidikan sebagai berikut :

  

Tabel I. Tingkat Pendidikan

  Tingkat Pendidikan Tidak sekolah/tidak tamat SD

Dokumen yang terkait

RISIKO TERJADINYA KANKER PAYUDARA DITINJAU DARI PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU PENCEGAHAN

0 2 6

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS PARUPADA KELUARGA DI KECAMATAN SITIUNG KABUPATEN DHARMASRAYA TAHUN 2010.

1 1 10

PERBEDAAN PENGARUH METODE CERAMAH DAN DISKUSI DIBANDINGKAN METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU SEKS PRANIKAH.

0 0 1

PENGARUH PENYULUHAN METODE PERMAINAN EDUKATIF DAN METODE CERAMAH TERHADAP PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE PADA MURID SD DI KECAMATAN POASIA KOTA KENDARI ipi421371

0 0 12

EFEKTIVITAS EDUKASI PEER GROUP TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KETRAMPILAN DALAM PENCEGAHAN KANKER SERVIK DI KABUPATEN KEBUMEN

0 0 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN MINAT METODE IVA DAN PAPSMEAR PADA IBU-IBU PERKUMPULAN RT DI DUKUH GAMPING KIDUL AMBARKETAWANG GAMPING TAHUN 2013 Eka Prasetya Apriani, Suesti

0 0 10

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG KANKER SERVIKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN IVA DI PUSKESMAS MLATI I

0 0 11

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN IBU TENTANG PENTINGNYA PAP SMEAR SEBAGAI DETEKSI DINI KANKER SERVIKS DI WILAYAH RW.02 KELURAHAN PARANG TAMBUNG KECAMATAN TAMALATE KOTA MAKASSAR TAHUN 2012

0 1 80

PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU-IBU MENGENAI PERILAKU PENGOBATAN SENDIRI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CBIA DI BEBERAPA KECAMATAN DI KABUPATEN BANJARNEGARA BAGIAN BARAT DAN SELATAN

1 2 16

SKRIPSI PERBEDAAN PENGARUH CERAMAH DAN PEMBERIAN LEAFLET MENGENAI KANKER SERVIKS DAN PAPSMEAR TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU IBU-IBU PKK KOTA YOGYAKARTA DENGAN LATAR BELAKANG PERBEDAAN USIA

0 0 136