BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR 3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1. Studi Aktivitas - LTP RUMAH SAKIT UMUM KELAS B DENGAN KEUNGGULAN DI BIDANG PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH Tema Desain : Arsitektur Bioklimatik - Unika Repository

BAB III ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR

3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur

3.1.1. Studi Aktivitas

   Pengelompokan Kegiatan , sifat Kegiatan, dan Pelaku; Aktivitas dalam Pengelompokan Kegiatan; Pelaku dalam Pengelompokan Kegiatan; Pola Kegiatan.

  Tabel 4 Pengelompokan Kegiatan Sifat Ruang dan Pelaku

  A KELOMPOK KEGIATAN Sifat Pelaku

  ADMINISTRASI DAN Kegiatan MANAJEMEN

  a. Ruang Direksi Privat Pimpinan

  b. Ruang Sekretaris Direktur Privat Sekretaris Direktur

  c. Ruang rapat dan diskusi Privat Anggota

  d. Ruang Kepala Komite Privat Kepadala Medis Staff atau

  Bagian

  e. Ruang Komite Medis Privat Anggoa Komite Medis

  f. Ruang Kepala Bagian : Privat Administasi

  • Keperawatan - Pelayanan - Keuangan - Kesekretariatan dan rekam medis
  • SDM

  g. Ruang Bagian Publik Administasi

  • Keperawatan - Pelayanan - Keuangan dan
program

  • rekam medis
  • SDM
  • Pendidikan dan

  Pelatihan

  h. Ruang Satuan Pengawasan Internal

  Privat Administasi i. Ruang Arsip Privat Administasi j. Ruang Tunggu Publik Administasi k. Toilet Privat Administasi

  B KELOMPOK KEGIATAN

MEDIS DAN PERAWATAN

  a. Instalasi rawat jalan

  • Ruang Tunggu Poli - Ruang ASKES
  • Ruang administrasi
  • Ruang rekam medis
  • Ruang tunggu
  • Ruang periksa
  • Ruang tindakan
  • Ruang laktasi
  • Poli Publik Publik Publik Publik Privat Publik Privat Privat Privat Publik Pasien Dokter Perawat Administrasi Pegawai

  b. IGD Ruang penerimaan

  Publik Publik Publik Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Publik Privat

  • Ruang administrasi
  • Ruang tunggu
  • Ruang rekam medis
  • Ruang triase
  • Ruang persiapan bencana massal

  Ruang tindakan

  Pasien Dokter Perawat Administrasi Pegawai

  • Ruang resultasi
  • Ruang tindakan bedah
  • Ruang tindakan non bedah
  • Ruang tindakan anak
  • Ruang tindakan non bedah
  • Ruang operasi Ruang observasi Ruang dokter Ruang pos perawat Ruang perawat

  Ruang kepala IGD Privat

  c. Rawat inap

  • Ruang perawatan Publik Pasien - Ruang pos perawat Publik - Ruang perawat Publik Dokter - Ruang konsultasi Privat - Ruang tindakan Privat Perawat - Ruang administrasi Publik - Ruang dokter Privat Administrasi - Ruang kepala instalasi Privat Pegawai

  d. Ruang perawatan intensif

  • Ruang rawat pasien Privat Pasien non isolasi dan isolasi
  • perawat Privat Dokter - Ruang kepala perawat Privat - Ruang dokter Privat Perawat - Ruang tunggu Publik - Ruang administrasi Publik Administrasi Pegawai

  e. Instalasi Jantung dan Pembuluh darah Pasien

  • Ruang Administrasi Publik - Ruang Tunggu Publik Dokter - Instalsi Rawat Jalan Privat Jantung Perawat - Poli Jantung Publik - Instalasi Gawat Publik Administrasi Darurat (Electro Privat Cardiograph (EKG) Pegawai Echo Cardio Sonografi Treadmill) Privat Pengunjung - ICCU (Intensive

  Cardiac Care Unit ) Privat

  • Ruang Kateterisasi (angiografi, USG,CT SCAN, MRI) Privat - Ruang Operasi Privat Jantung - PACU (Post Privat Anastesi Cardiac
  • Instalasi Rawat

  • Ruang administrasi dan pedaftaran
  • Ruang tunggu
  • Ruang bersalin
  • Ruang tindakan
  • Ruang pemulihan
  • Ruang bayi
  • Gudang streil
  • Ruang ganti pakaian
  • Ruang dokter
  • Ruang per
  • Ruang cuci tangan

  • Ruang administrasi
  • Ruang tunggu
  • Ruang cuci tangan
  • Ruang persiapan
  • Ruang anastesi
  • Ruang bedah minor
  • Ruang bedah umum
  • Ruang bedah subspesialistik
  • Ruang resusitasi
  • Ruang pemulihan /
  • >Ruang Sterilisasi - Depo farmasi
  • Ruang dokter
  • Ruang per
  • Ruang diskusi medis

  Pasien Dokter Perawat

  Privat Privat Privat Privat Privat Publik Publik

  a. Instalasi Farmasi

  C.1. Penunjang medik

  C. KELOMPOK PENUNJANG

  Pasien Dokter Perawat Administrasi Pegawai

  PACU

  Publik Publik Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Publik Privat Privat Privat

  g. Instalasi bedah central

  Pasien Dokter Perawat Administrasi Pegawai

  Publik Publik Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat

  INAP Privat dan publik f. Instalasi kebidanan dan kandungan

  Care Unit

DAN OPERASIONAL

  • Ruang peracikan obat
  • Depo bahan baku
  • Depo obat jadi
  • Gudang perbekalan
  • Depo obat khusus
  • Ruang administrasi
  • Konter apotek

  • ruang rapat / diskusi
  • ruang arsip
  • ruang kepala insta
  • ruang staff
  • Ruang tunggu
  • Ruang administrasi dan rekam medik
  • Loket Pendaftaran dan

  Pasien Dokter Perawat Administrasi Pegawai

  Publik Publik Privat

  e. Pemulasaraan jenazah

  d. Melayani unit transfusi darah dan bank Darah Privat

  Pasien Dokter Perawat Administrasi Pegawai

  Publik Publik Publik Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Privat Publik

  c. Instalasi Laboatorium

  Publik Publik Publik Privat Privat Privat Privat

  • Ruang konsultasi
  • Ruang ahli fisika medis
  • Ruang pemeriksaan :
  • Ruang gelap
  • Ruang administrasi
  • Ruang tunggu
  • Ruang pengambilan sample
  • Bank darah
  • Laboratorium patologi klinik
  • Laboratorium kimia klinik
  • Laboratorium hematologi dan uranalisis
  • Gudang regensia dan bahan habis pakai
  • Ruang cuci
  • Ruang diskusi
  • Ruang kepala laboratorium
  • Ruang petugas

  (General, Tomografi, Floroskopi, Ultra Sono Grafi (USG), CT SCAN.

  Dokter

  Pengambilan Hasil

  b. Instalasi Radiodiagnostik

  Administrasi Pegawai

  Publik Privat Privat Privat

  Pasien Dokter

  • Ruang administrasi
  • Ruang tungggu
  • Ruang duka
  • Ruang dekomintasi Privat Perawat - Laboratorium otopsi Privat - Ruang pendingin Privat Administrasi jenazah Privat - Ruang kepala instalasi Publik Pegawai - Ruang jemur alat

  Pengunjung

  f. Ruang Bank Darah

  • Ruang Administrasi Publik - Ruang Tunggu Publik Pasien - Ruang Pemisahan Privat Darah Dokter - Laboratorium Sjinign Privat Darah Perawat - Ruang Donor Darah Publik - Ruang Pemberian Publik Administrasi Makanan pasca Donor Darah Pegawai - Ruang Kepala dan Privat Staff

  g. Ruang Diagnostik Terpadu

  • Ruang Tunggu Publik Pasien Privat Pasien - Ruang Administrasi dan Rekam Medis Privat Dokter - Lokaet Pendaftaran dpembayaran dan Perawat pengambilan hasil Privat - Ruang konsultasi Administrasi Dokter Privat - Ruang Kepala IDT Publik Pegawai - Ruang Petugas Privat - Ruang Arsip

  C.2. Penunjang non-medik

  a. Ruang Sentrilisasi Pusat Publik

  • Ruang administrasi,

  Pasien Loket Penerimaan dan Pencatatan

  Privat Dokter

  • Ruang Privat Dekontaminasi Perawat - Ruang Pengemasan Privat Alat Administrasi - Ruang Prosesing/

  Privat Produksi

  Publik Pegawai

  • Ruang Sterilisasi - Gudang Barang/

  Linen/ Bahan Perbekalan baru

  • Ruang Dekontaminasi Kereta atau troli
  • Ruang Pencucian Perlengkapan - Ruang Distribusi - Ruang Kepala - Ruang Ganti petugas
  • Ruang Stwaf Privat Publik Publik Privat Privat Privat

  b. Ruang Dapur Utama dan Gizi Klinik

  • Ruang penerimaan dan penimbangan bahan makanan
  • Ruang penyimpanan bahan makanan basah
  • Ruang penyimpanan bahan makanan kering
  • Ruang persiapan
  • Ruang pengolahan dan penghangatan makanan
  • Ruang penyajian makanan
  • Dapur susu
  • Ruang cuci
  • Ruang penyimpanan troli
  • Ruang penyimpanan peralatan
  • Ruang ganti alat pelindung diri
  • Ruang administrasi
  • Ruang kepala instalasi gizi
  • Ruang pertemuan

  Publik Publik Publik Publik Publik Publik Publik Publik Privat Privat Privat Publik Privat Privat

  Pasien Dokter Perawat Administrasi Pegawai

  c. Ruang Londri

  • Ruang Administrasi dan Pencatatan - Ruang Kepala Londri Publik Privat Privat Pasien
  • Ruang Penerimaan Dokter dan Sortir Ruang Dekontaminasi/ Perawat perendaman Linen Publik - Ruang Cuci dan Administrasi Pengeringan Linen Publik - Ruang Setrika dan Pegawai Lipat Linen Publik - Ruang Perbaikan Publik Linen Privat - Ruang Penyimpanan Linen - Ruang Privat Dekontaminasi Troli - Ruang Penyimpanan Privat Troli Privat - Gudang Bahan Kimia - KM/WC Petugas

  d. Ruang Sanitasi Privat

  • Ruang Kerja dan

  Privat Pasien Arsip

  • Ruang Publik Dokter Laboratorium Kesehatan Privat Perawat Lingkungan - Area Pengolahan Administrasi Air Limbah - Area Icenerator Pegawai

  e. Ruang Pemeliharaan Sarana (Workshop)

  Privat Pasien

  • Ruang Kepala Privat

  IPSRS Dokter

  • Ruang Administrasi Privat dan Ruang Kerja Perawat Staff Privat - Ruang Rpat /

  Administrasi Pertemuan teknis

  Publik

  • Area Studio Pegawai Gambar dan Arsip Teknis Publik - Area Bengkel/

  Workshop

  Publik Publik Privat Privat Privat Privat

  bangunan/ kayu

  • Area Bengkel/

  Workshop metal atau logam

  • Area Bengkel/

  Workshop peralatan Medik (Optik, elektro medik, Mekanik)

  • Bengkel/ Workshop penunjang Medik - Ruang Panel Listrik - Gudang Spare part
  • Gudang - KM/ WC petugas/ pengunjung

  D Kelompok Pendukung

  a. Parkir Publik Pasien Dokter Perawat Administrasi Pegawai Pengunjung

  b. Toilet Privat Pasien Dokter Perawat Administrasi Pegawai Pengunjung c. Olahraga Publik Pasien Dokter Perawat

  d. Bencana Massal Publik Pasien Dokter Perawat Pegawai

  Tabel 5 Aktivitas dalam Pengelompokan Kegiatan

  Sumber: Analisa Pribadi A KELOMPOK KEGIATAN ADMINISTRASI DAN

  MANAJEMEN

  a. Penerimaan pasien

  b. Pencatatan pasien

  c. Rapat mengenai pasien

  d. Merekam dan menyimpan data medis dan arsip pasien e. Penerimaan tamu

  f. Pengelolaan dan koordinasi

  g. Pendidikan dan pelatihan B KELOMPOK KEGIATAN MEDIS DAN

  PERAWATAN

  a. Pemeriksaan awal pasien

  b. Pemeriksaan pasien rawat jalan

  c. Merawat pasien

  d. Memberi Penanganan Medis pada Pasien

  e. Perawatan intenssif

  f. Rehabilitasi medik

  g. Melakukan radioterapi

  h. Melakukan tindakan gawat darurat

  C. KELOMPOK PENUNJANG DAN OPERASIONAL C.1. Penunjang medik

  a. Farmasi

  b. Kegiatan radiodiagnostik

  c. Melakukan Kegiatan Pemeriksaan sample pasien di laboratorium d. Melayani unit transfusi darah dan bank Darah

  e. Pemulasaran jenazah

  f. Melakukan pemeriksaan Forensik pada Jenazah C.2. Penunjang non-medik

  a. Sterilisasi setelah melakukan tindakan pada pasien

  b. Memasak dan menentukan menu untuk pasien c. Mencuci kain linen, sprei, sarung bantal dll

  d. Melakukan Pemeliharaan sarana D Kelompok Pendukung

  a. Parkir

  b. Olahraga

  c. Bencana Massal

  Tabel 6 Kategorisasi Pelaku Sumber : Dokumen Pribadi

  A KELOMPOK KEGIATAN ADMINISTRASI DAN

  MANAJEMEN

  a. Pimpinan

  b. Perawat

  c. Pelatih pendidikan

  d. Bagian administrasi

  e. Komite Medik

  f. Komite etik dan hukum

  g. Bagian Rekam Medis

  h. Petugas Kebersihan B KELOMPOK KEGIATAN MEDIS DAN

  PERAWATAN

  B.1 Kelompok ruang pemeriksaan medis a. Perawat

  b. Ahli Gizi

  c. Dokter

  d. Petugas Kebersihan

  e. Perawat

  f. Ahli Gizi

  g. Dokter

  h. Pasien i. Pengunjung Pasien j. Petugas Kebersihan

  C. KELOMPOK PENUNJANG DAN OPERASIONAL C.1. Penunjang medik

  a. Petugas Farmasi

  b. Kegiatan radiodiagnostik

  c. Petugas Laboratorium

  d. Petugas Tranfusi

  e. Pemulasaran jenazah

  f. Petugas Forensik C.2. Penunjang non-medik

  a. Petugas Kebersihan

  b. Petugas Masak

  c. Petugas Pemeliharaan Sumber: Analisa Pribadi

  Pola Kegiatan ORGANISASI RUANG DAN POLA KEGIATAN MAKRO (RUMAH SAKIT UMUM KELAS B TANPA KEUNGGULAN

DI BIDANG JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH)

  Diagram 4 Organisasi Ruang dan Pola Pergerakan dalam Rumah Sakir Sumber Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012

  ORGANISASI RUANG DAN POLA KEGIATAN MAKRO (RUMAH SAKIT UMUM KELAS B DENGAN KEUNGGULAN DI BIDANG PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH

Diagram 5 Organisasi Ruang dan Pola Pergerakan Dalam Rumah Sakit Kelas B Dengan Keunggulan Di Bidang Jantung Dan

Pembuluh Darah

  

Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  Pola Kegiatan dalam Rumah Sakit adalah sebagai berikut :

  1. Pasien masuk rumah sakit melakukan pendaftaran atau administrasi pada instalasi gawat darurat bila pasien membutuhkan penanganan khusus atau pada poliknik jika pasien tidak memerlukan pertolongan secara khusus.

  2. Pasien yang mendaftar di instalasi rawat jalan akan diberikan pelayanan medis pada bagian bagian tertentu sesuai keluhan pasien.

   Pasien dengan diagnosa penyakit ringan tidak perlu perawatan khusus dapat langsung didiagnosa diberi perawatan/pengibatan seperlunya. Jika diyatakan sembuh dapat langsung pulang.

   Pasien dengan penyakit khusus setelah mendaftar langsung dirujuk ke laboratorium. setelah mendapatkan foto dan diagnosis lalu kembali ke igd untuk menyimpulkan mengenai penyakit pasien.

   Apabila pasien harus melakukan rawat inap maka akan diarahkan ke ruang rawat inap lalu akan mendapat perawatan dan pemerikasaan laboratorium setelah itu akan diputuskan tindakan yang perlu dilakukan. Jika pasien itu harus dirawat biasa maka akan diinapkan di ruang perawatan tetapi jika pasien tersebut mengalami keadaan buruk maka perlu perawatan khusus bisa diletakan di ruang perawatan intensif. Jika pasien mengalami membutuhkan operasi maka harus segera dilakukan di ruang operasi lalu setelah operasi jika belum pulih betul maka diinapkan di ruang perawatan intensif. Jika ada pasien meninggal di letakan di ruang jenazah dan pemulasaran jenazah. Lalu pasien yang sehat akan diijinkan untuk pulang.  Pasien yang mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah setelah diperiksa di laboratorium dan igd maka akan diarahkan ke instalasi jantung dan pembuluh darah, tetapi jika sudah diketaui maka langsung dirujuk ke instalsi jantung dan pembuluh darah untuk mendapaatkan penanganan khusus seperti operasi dan ruang perawaatan intensif, tetapi pasien yang perlu melakukan operasi akan dilakukan da setelah operasi jika keadan pasien belu, pulih maka diletakan di ruang pasca operasi yaitu ruang perawatan intensif.

   Pasien kebidanan dan penyakit kandungan akan dirujuka ke instalasi kebidana dan kandungan, apabila dibuthkan akan diakukan pembedahan di ruang operasi penyakit kandungan dan kandungan, selanjutnya jika belum baik pasca operasi akan ditempatkan di ruang perawatan intensif.

  3. Pasien melalui instalasi gawat darurat akan diberikan pelayanan medis sesuai dengan kondisi kegawat daruratan pasien.

   Pasien dengan tingkat kegawatdaruratan ringan setelah diberikan pelayanan medis dapat langsung pulang.

   Pasien dengan kondisi harus didiagnosa lebih mendetail akan dirujuk ke instalasi radiologi dan atau laboratorium. Selanjutnya apabila harus ditindak bedah, maka pasien akan dikirim ke ruang bedah. Pasca bedah, untuk pasien yang kondisinya belum stabil akan dikirim ke ruang Perawatan Intensif, pasien yang kondisinya stabil akan dikirim ke ruang rawat inap. Selanjutnya pasien meninggal akan dikirim ke instalasi pemulasaraan jenazah, pasien sehat dapat pulang.

  ORGANISASI RUANG DAN POLA ALUR KEGIATAN INSTALASI RAWAT JALAN Diagram 6 Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pelaku Pada Instalasi Rawat Jalan

  Persyaratan Khusus

  Konsep dasar poliklinik pada prinsipnya ditetapkan sebagai berikut :

  1. Letak Poliklinik berdekatan dengan jalan utama, mudah dicapai dari bagian administrasi, terutama oleh bagian rekam medis, berhubungan dekat dengan apotek, bagian radiologi dan laboratorium.

  2. Ruang tunggu di poliklinik, harus cukup luas. Ada pemisahan ruang tunggu pasien untuk penyakit infeksi dan non infeksi.

  3. Sistem sirkulasi pasien dilakukan dengan satu pintu (sirkulasi masuk dan keluar pasien pada pintu yang sama).

  4. Klinik-klinik yang ramai sebaiknya tidak saling berdekatan.

  5. Klinik anak tidak diletakkan berdekatan dengan Klinik Paru, sebaiknya Klinik Anak dekat dengan Kllinik Kebidanan.

  6. Sirkulasi petugas dan sirkulasi pasien dipisahkan.

  7. Pada tiap ruangan harus ada wastafel (air mengalir).

  8. Letak klinik jauh dari ruang incenerator, IPAL dan bengkel ME.

  9. Memperhatikan aspek gender dalam persyaratan fasilitas IRJ.

  Instalasi Gawat Darurat

  Setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan gawat darurat yang memiliki kemampuan :  Melakukan pemeriksaan awal kasus

  • – kasus gawat darurat  Melakukan resusitasi dan stabilisasi.

  Pelayanan di Ruang Gawat Darurat rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan 24 jam secara terus menerus 7 hari dalam seminggu.

  Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Kelas B setara dengan unit pelayanan gawat darurat Bintang III. Yaitu memiliki dokter spesialis empat besar (dokter spesialis bedah, dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis anak, dokter spesialis kebidanan) yang siaga di tempat (on-site) dalam 24 jam, dokter umum siaga ditempat (on-site) 24 jam yang memiliki kualifikasi medik untuk pelayanan GELS (General Emergency Life Support) dan atau ATLS + ACLS dan mampu memberikan resusitasi dan stabilisasi Kasus dengan masalah ABC (Airway, Breathing, Circulation) untuk terapi definitif serta memiliki alat transportasi untuk rujukan dan komunikasi yang siaga 24 jam.

  

Organisasi Ruang Pola Sirkulasi Pelaku Pada instalasi gawat darurat

Diagram 7 Organisasi Ruang dan Ruang Pola Sirkulasi Pelaku Pada

instalasi gawat darurat

  Sumber

  Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012

  Persyaratan Khusus

  • Area IGD harus terletak pada area depan atau muka dari tapak RS.
  • Area IGD harus mudah dilihat serta mudah dicapai dari luar tapak rumah sakit (jalan raya) dengan tanda-tanda yang sangat jelas dan mudah dimengerti masyarakat umum.
  • Area IGD harus memiliki pintu masuk kendaraan yang berbeda dengan pintu masuk kendaraan ke area Instalasi Rawat Jalan/Poliklinik, Instalasi rawat Inap serta Area Zona Servis dari rumah sakit.
  • Untuk tapak RS yang berbentuk memanjang mengikuti panjang jalan raya maka pintu masuk ke area IGD harus terletak pada pintu masuk yang pertama kali ditemui oleh pengguna kendaraan untuk masuk ke area RS.
  • Untuk bangunan RS yang berbentuk bangunan bertingkat banyak yang memiliki ataupun tidak memiliki lantai bawah tanah (Basement Floor) maka perletakan IGD harus berada pada lantai dasar (Ground Floor) atau area yang memiliki akses langsung.
  • IGD disarankan untuk memiliki Area yang dapat digunakan untuk penanganan korban bencana massal (Mass Disaster Cassualities Preparedness Area).

  100

  • Disarankan pada area untuk menurunkan atau menaikan pasien (Ambulance Drop-In Area) memiliki sistem sirkulasi

  yang memungkinkan ambulan bergerak 1 arah (One Way.

  • Letak bangunan IGD harus berdekatan dengan Ruang Operasi RS, Ruang Perawatan Intensif, Ruang Radiologi, Ruang Kebidanan, Ruang Laboratorium, dan Bank Darah RS.

   Instalasi Rawat Inap

  

Diagram 8 Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pelaku Pada Instalasi Rawat Inap

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  Persyaratan khusus

   Perletakan ruangannya secara keseluruhan perlu adanya hubungan antar ruang dengan skala prioritas yang diharuskan dekat dan sangat berhubungan/ membutuhkan.

  101

  102

   Kecepatan bergerak merupakan salah satu kunci keberhasilan perancangan, sehingga blok unit sebaiknya sirkulasinya dibuat secara linier/lurus (memanjang).

   Konsep Rawat Inap yang disarankan “Rawat Inap Terpadu (Integrated Care)” untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan ruang.

   Apabila Ruang Rawat Inap tidak berada pada lantai dasar, maka harus ada tangga landai (;Ramp) atau Lift Khusus untuk mencapai ruangan tersebut.

   Bangunan Ruang Rawat Inap harus terletak pada tempat yang tenang (tidak bising), aman dan nyaman tetapi tetap memiliki kemudahan aksesibilitas dari sarana penunjang rawat inap.

   Sinar matahari pagi sedapat mungkin masuk ruangan.  Alur petugas dan pengunjung dipisah.  Masing-masing ruang Rawat Inap 4 spesialis dasar mempunyai ruang isolasi.

   Ruang Rawat Inap anak disiapkan 1 ruangan neonatus.  Lantai harus kuat dan rata tidak berongga, bahan penutup lantai, mudah dibersihkan, bahan tidak mudah terbakar.

   Pertemuan dinding dengan lantai disarankan berbentuk lengkung agar memudahkan pembersihan dan tidak menjadi tempat sarang debu/kotoran.

   Plafon harus rapat dan kuat, tidak rontok dan tidak mengumpulkan debu.

   Tipe R. Rawat Inap adalah VVIP, VIP, Kelas I, Kelas II dan Kelas III  Khusus untuk pasien-pasien tertentu harus dipisahkan seperti :  Pasien yang menderita penyakit menular.

   Pasien dengan pengobatan yang menimbulkan bau (seperti penyakit tumor, ganggrein, diabetes, dsb).

   Pasien yang gaduh gelisah (mengeluarkan suara dalam ruangan)  Stasi perawat harus terletak di pusat blok yang dilayani agar perawat dapat mengawasi pesiennya secara efektif, maksimum melayani 25 tempat tidur.

  Ruang Perawatan Intensif

  

Diagram 9 Organisasi Ruang dan Pola Pergerakan di instalasi Perawatan Intensif

  Sumber Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012

  Persyaratan Khusus :

  103

   Letak bangunan ruang perawatan intensif harus berdekatan dengan ruang operasi RS, ruang gawat darurat, laboratorium dan ruang radiologi.

   Harus bebas dari gelombang elektromagnetik dan tahan terhadap getaran.

   Gedung harus terletak pada daerah yang tenang.  Aliran listrik tidak boleh terputus.  Harus tersedia pengatur kelembaban udara.  Sirkulasi udara yang dikondisikan seluruhnya udara segar (;fresh air).  Ruang pos perawat (;Nurse station) disarankan menggunakan pembatas fisik transparan/ tembus pandang (antara lain kaca tahan pecah, flexi glass) untuk mengurangi kontaminasi terhadap perawat.

   Perlu disiapkan titik grounding untuk peralatan elektrostatik.  Tersedia aliran Gas Medis (O2, udara bertekanan dan suction).  Pintu kedap asap & tidak mudah terbakar, terdapat penyedot asap bila terjadi kebakaran.

   Terdapat pintu evakuasi yang luas dengan fasilitas ramp apabila letak instalasi ICU tidak pada lantai dasar.

   Ruang ICU/ICCU memiliki Tingkat Ketahanan Api 2 jam.

  104

   Pertemuan dinding dengan lantai dan pertemuan dinding dengan dinding tidak boleh berbentuk sudut/ harus melengkung agar memudahkan pembersihan dan tidak menjadi tempat sarang debu dan kotoran.

  Ruang Perawatan Operasi

Diagram 10 Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pelaku Pada Ruang

Operasi

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  Persyaratan Khusus 105

  Persyaratan teknis ruang operasi dapat melihat buku pedoman Teknis Bangunan Rumah Sakit : Ruang Operasi, yang disusun oleh Direktorat Bina Pelayanan Penunjang Medik dan Sarana Kesehatan, Tahun 2012.

  Ruang Kebidanan

Diagram 11 Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pelaku Pada Ruang Kebidanan

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  Persyaratan Khusus

   Letak bangunan ruang kebidanan harus mudah dicapai, disarankan berdekatan dengan ruang gawat darurat, ruang perawatan intensif dan ruang operasi.

   Bangunan harus terletak pada daerah yang tenang/ tidak bising.

  106

   Ruang bayi dan ruang pemulihan ibu disarankan berdekatan untuk memudahkan ibu melihat bayinya, tapi sebaiknya dilakukan dengan sistem rawat gabung.

   Memiliki sistem sirkulasi udara yang memadai dan tersedia pengatur kelembaban udara untuk kenyamanan termal.

   Harus disediakan pintu ke luar tersendiri untuk jenazah dan bahan kotor yang tidak terlihat oleh pasien dan pengunjung.

   Limbah padat medis yang dihasilkan dari kegiatan kebidanan dan penyakit kandungan ditempatkan pada wadah khusus berwarna kuning bertuliskan limbah padat medis infeksius kemudian dimusnahkan di incenerator.

  107

  108 Ruang Rehabilitasi Medik

  Persyaratan Khusus o Lokasi mudah dicapai oleh pasien, disarankan letaknya dekat dengan instalasi rawat jalan/ poliklinik dan rawat inap. o

  Ruang tunggu dapat dicapai dari koridor umum dan dekat pada loket pendaftaran, pembayaran dan administrasi. o Disarankan akses masuk untuk pasien terpisah dari akses masuk staf. o

  Apabila ada ramp (tanjakan landai), maka harus diperhatikan penempatan ramp, lebar dan arah bukaan pintu dan lebar pintu untuk

  

Diagram 12 Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pelaku PadaRuang Rehabilitas

Medik

  Sumber Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 para pemakai kursi roda serta derajat kemiringan ramp yaitu maksimal 70. o

  Untuk pasien yang menggunakan kursi roda disediakan toilet khusus yang memiliki luasan cukup untuk bergeraknya kursi roda.

  Ruang Hemodialisa Diagram 13 Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pelaku Pada Ruang Hemodialisa

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  Persyaratan Khusus  Setiap tempat tidur/ tempat duduk pasien dilengkapi dengan minimal inlet air steril dan outlet pembuangan air dari mesin dialisis.

   Setiap tempat tidur/ tempat duduk pasien juga dilengkapi dengan bed head unit, minimal terdiri dari outlet suction, Oksigen, stop kontak listrik

  109 dengan suplai Catu Daya Pengganti Khusus(CDPK = UPS) dan 2 buah stop kontak biasa, tombol panggil perawat (nurse call).

   Ruangan harus mudah dibersihkan, tidak menggunakan warna-warna yang menyilaukan.

   Memiliki sistem pembuangan air yang baik.

  110

  

Organisasi Ruang Pola Instalsi Jantung dan Pembuluh darah

Diagram 14 Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pelaku Pada Instalsi

Jantung dan Pembuluh Darah

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  Pola Instalasi Radiologi  Alur Pasien

  111

  

Diagram 15 Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pelaku Pada Ruang

Rehabilitas Radiologi

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  Persyaratan Khusus :  Lokasi ruang radiologi mudah dicapai, berdekatan dengan ruang gawat darurat, laboratorium, ruang perawatan intensif, dan ruang operasi RS.

   Sirkulasi pasien dan pengantar pasien disarankan terpisah dengan sirkulasi staf.

  112

   Ruang konsultasi dilengkapi dengan fasilitas untuk membaca film.

   Dinding/pintu mengikuti persyaratan khusus sistem labirin proteksi radiasi.

   Ruangan gelap dilengkapi exhauster.  Tersedia pengelolaan limbah radiologi khusus. Pola Instalasi Laboratorium

  

Diagram 16 Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pelaku PadaRuang

Laboratorium

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  Persyaratan Khusus :

  113

   Letak laboratorium/sub laboratorium mudah dijangkau, disarankan untuk gedung RS bertingkat, laboratorium terletak pada lantai dasar, dan dekat dengan instalasi rawat jalan, instalasi bedah, ICU, Radiologi dan Kebidanan. Untuk laboratorium forensik letaknya di daerah non publik (bukan area umum).

   Dinding dilapisi oleh bahan yang mudah dibersihkan, tidak licin dan kedap air setinggi 1,5 m dari lantai (misalnya dari bahan keramik atau porselen).

   Lantai dan meja kerja laboratorium dilapisi bahan yang tahan terhadap bahan kimia dan getaran serta tidak mudah retak.

   Akses masuk petugas dengan pasien/pengunjung disarankan terpisah.

   Pada tiap-tiang ruang laboratorium dilengkapi sink (wastafel) untuk cuci tangan dan tempat cuci alat.

  Pola Bank Darah/Unit Tranfusi Darah 114

  

Diagram 17 Organisasi Ruang dan Pola Pola Sirkulasi Pelaku Pada

Ruang Bank Darah

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  Persyaratan Khusus  Laboratorium skrining darah dilengkapi bak pencuci (sink) untuk membersihkan peralatan laboratorium.

   Ruangan harus mudah dibersihkan, tidak menggunakan warna- warna yang menyilaukan.

   Stop kontak pada ruang penyimpanan darah dilengkapi dengan Catu Daya Pengganti Khusus (CDPK/UPS)  Memiliki sistem pembuangan air yang baik.

  Pola Instalsi Diagnostik Terpadu

  115

  116

Diagram 18 Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pelaku Pada Ruang

Diagnostik Terpadu

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  Persyaratan Khusus  Lokasi mudah dicapai, berdekatan dengan instalasi rawat jalan.

   Ruang konsultasi dilengkapi dengan fasilitas untuk membaca film.

  Pola Kegiatan Pemulasaran Jenazah

  117 Diagram 19 Organisasi Ruang dan Pola Sirkulasi Pelaku Pada Ruang Pemulasaran Jenazah

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

3.1.2. Studi Fasilitas

a. Kebutuhan Ruang

A. Penunjang Medik

  5. Taman

  4. Bencana Masal

  3. Olahraga

  2. Toilet

  1. Parkir

  5. Unsur pendidikan

  4. Pelayanan keperawatan

  3. Unsur pelayanan penunjang medik

  2. Unsur pelayanan medik

  1. Unsur pimpinan rumah sakit

  5. Ruang Diagnostik

  4. Bank Darah / Unit Transfusi Darah (BDRS/UTDRS)

  2. Ruang Radiodiagnostik

  1. Ruang Farmasi

  7. Instalasi Kebidanan dan

  5. Jantung dan pembuluh Darah

  4. Instalasi Perawatan Intensif (ICU/ICCU/PICU/NICU)

  3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)

  2. Instalasi Gawat Darurat (IGD)

  1. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)

  Tabel 7 Kebutuhan Ruang Area Pelayanan Medik dan Perawatan Area Penunjang dan Operasinal Area Administrasi dan Manajemen Area Pendukung

3. Laboratorium

6. Instalasi Bedah

  Penyakit Terpadu dan Kandungan 6. pelatihan

  8. Instalasi Rehabilitasi Pemulasaraan 6. Medik Jenazah dan Administrasi (IRM) Forensik umum dan

  9. Unit Hemodialisa

B. Penunjang keuangan

  10. Instalasi Non-Medik

  7. SDM Radioterapi

  7. Ruang

  8. Komite

  11. Instalasi Sterilisasi Pusat medik Kedokteran Nuklir (;CSSD)

  9. Komite

  8. Dapur Utama etik dan dan Gizi hukum. Klinik

  9. Laundri

  10. Ruang Sanitasi

  11. Ruang Pemeliharaan Sarana

  Sumber Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan analisa pribadi

  b. Pola Ruang A Magistral Terbuka 118

  Jalur Sirkulasi Ruang Terbuka (magistral terbuka) ini adalah system pola ruang yang memungkinkan bangunan untuk diperluas. Bangunan ini mudah digunakan untuk perencanaan sebuah rumah sakit

  Gambar 13 Pola Magistral Terbuka Sumber : Data Arsitek 119

  • Integritas ruang dipertahankan
  • Konfigurasi jalan lurus
  • Ruang-ruang perantara dapat dipergunakan untuk menghubungkan jalan dengan ruang- ruangnya
  • Jalan dapat menembus sebuah ruang menurut sumbunya, miring atau sepanjang sisinya
  • Dalam memotong sebuah ruang, jalan memimbulkan pola-

  120

  B Melewati Ruang-Ruang

  C Menembus Ruang-Ruang

  Gambar 14 Melewati Ruang

  Sumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996 pola istirahat dan gerak di dalamnya

  

Gambar 15 Menembus Ruang

Sumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

  D Berakhir Dalam Ruang

  • Lokasi yang menentukan jalan

  Hubungan jalan-ruang ini - digunakan untuk mencapai dan memasuki secara fungsional atau melambangkan ruang-ruang yang penting

  Gambar 16 Berakhir dalam Ruang Sumber : Francis D.K. Ching. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Tatanan, 1996

  121

  • – ruang perawatan dibagi menjadi beberapa kelas, yaitu :
  • – 30 % Kelas III : 20 - 40%

  122

  Berdasarkan standarisasi tipe Rumah Sakit Umum, 1972 ruang

  Kelas VIP : 15% Kelas I : 5 – 15 % Kelas II : 10

  Sumber : Standarisasi Tipe Rumah Sakit Umum, 1972 Permenkes No 340

  

/ Menkes/Per/Iii/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit Tempat Tidur (

  Berdasarkan Syarat Rumah Sakit Umum Kelas B Dan Perbandingan Dengan Jumlah Tempat Tidur Rumah Sakit Yang Sudah Disurvey)

  Sesuai dengan Pemenkes RI No. 262/Menkes/VII/1979, Penentuan Tenaga Kerja RSU Kelas B dihtung berdasarkan rasio jumlah tempat tidur di banding dengan jumlah tenaga kerja :

   Jumlah Tempat Tidur : Jumlah Tenaga Medis = 9:1

  

Tabel 8 Tabel pembagian tempat tidur

Jenis Kelas Prosentase Jumlah T. Tidur Total

Kelas VIP 15% 300

  45 Kelas 1 15% 300

  45 Kelas 2 20% 300

  60 Kelas 3 30% 300

  90 Jantung dan Pembuluh Darah

  

20% 300

  60

   Jumlah Tempat Tidur : Jml Tenaga Medis Keparawatan = 1:1

  Jumlah Tempat Tidur : Jml Ten. Med. Non Keperawatan = 5:1 Jumlah Tempat Tidur : Jumlah Tenaga Non Medis = 4:3

  

Tabel 9 Jumlah Tenaga Kerja

Jumlah Tenaga Medis

  34 Jumlah Tenaga Medis Keperawatan 300 Jumlah Tenaga Medis Non Keperawatan

  60 Jumlah Tenaga Non Medis 233

Total Tenaga Kerja RSUD Kelas B 627

  

Sumber : Pedoman Teknis Rumah Sakit Kelas B

123

  Berikut adalah table kebutuhan Ruang

Tabel 10 Kebutuhan Ruang Instalasi Rawat Jalan

  

No Nama Ruangan Kebutuhan Ruang / Luas Renc. Jumlah

(Standarisasi MENKES 2012) Kapasitas

1 R. Administrasi 9 m2/ Petugas

  4 Petugas 36 m2

  a. Area Informasi

  b. Area Pendaftaran

  c. Area Pembayaran/ Kasir

  2 Ruang Pengendali BPJS 5 m2/ Petugas

  4 Petugas 20 m2

  

3 Ruang Rekam Medis 16 m2/1000 Kunjungan 3 unit 48 m2

Pasien/ Hari (Untuk 5 tahun)

  

4 Ruang Tunggu Poli 2,5 m2/ Orang 150 Orang 375 m2

disesuaikan dengan jumlah kunjungan pasien/ hari

  5 Ruang Periksa & Konsultasi (klinik Umum) 24 m2/ Poli

  34 Poli 816 m2 Ruang Periksa & Konsultasi (Poli Eksekutif) 24 m2/ Poli

  5 Poli 120 m2

  6 Ruang Tindakan Bedah Umum 24 m2/ Poli

  1 Poli 24 m2

  7 Ruang Tindakan Bedah Tulang 25 m2/ Poli

  1 Poli 25 m2

  8 Ruang Tindakan Kebidanan 24 m2/ Poli

  1 Poli 24 m2 dan penyakit kandungan

  9 Klinik Mata

  a. 1 Ruang Tindakan Poli 24 m2/ Poli

  1 Poli 24 m2

  b. 3 Ruang Konsultasi 25 m2/ Poli

  1 Poli 25 m2

  10 Klinik THT 25 m2/ Poli

  1 Poli 25 m2

  11 Klinik Gigi dan Mulut

  a. 2 Dental Unit 24 m2/ Poli

  1 Poli 24 m2

  b. Laboratorium teknik gigi 30 m2

  1 Poli 30 m2

  12 Klinik Kulit & Penyakit 12 m2

  1 Poli 12 m2 Kelamin

  13 Klinik Syaraf 12 m2

  1 Poli 12 m2

  14 Ruang Medical Check

  • – up

  1. Ruang Pendaftaran 5 m2 / Petugas

  1 Petugas 5 m2

  2.Ruang Loker 6 m2

  1 Ruang 6 m2

  3. Ruang Tunggu 9 m2

  1 Ruang 9 m2

  4. Pantry 6 m2

  1 Ruang 6 m2 124

  5. Ruang Pemeriksaan dasar 24 m2 / Poli

  1 Poli 24 m2

  6. Ruang Konsultasi 24 m2/ Poli

  1 Poli 24 m2

  15 Ruang Laktasi 12 m2

  1 Ruang 12 m2

  16 Ruang Penyuluhan (KIE) 24 m2

  1 Ruang 24 m2

  17 Klinik Jiwa 12 m2

  1 Poli 12 m2

  18 Toilet (Petugas & Pengunjung) 3 m2/Orang

  20 Orang 60 m2 Jumlah 1822 m2 Flow Area 10% 182.2 m2 Total 1904,2 m2

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  Instalasi Ruang Gawat Darurat Tabel 11 Kebutuhan Ruang No Nama Ruangan Kebutuhan Ruang / Luas Rencana Jumlah (Standarisasi MENKES 2012) Kapasitas

  A Ruang Penerima

  1 R. Administrasi & Pendaftaran 5 m2/ Petugas

  8 Petugas 40 m2

  2 Ruang Tunggu Pengantar 1,5 m2/ Orang

  30 Orang 45 m2 Pasien

  

3 R. Rekam Medis 16 m2/1000 1 ls 16 m2

Kunjungan Pasien/ Hari (Untuk 5 tahun)

  4 Ruang Informasi dan 5 m2/ Petugas

  3 Petugas 15 m2 Komunikasi

  

5 R. Triase 25 m2 1 ruang 25 m2

  

6 Ruang persiapan Bencana 3 m2/ pasien 100 pasien 300 m2

bencana Massal (out dooor)

  B Ruang Tindakan

  

7 R. Resusitasi Bedah 36 m2 1 ruang 36 m2

  8 R. Resusitasi Non - Bedah 36 m2 1 ruang 36 m2

  9 R. Tindakan Bedah 7,2 m2/ Meja Tindakan

  2 Meja 14,4 m2

  10 R. Tindakan Non Bedah 7,2 m2/ Meja Tindakan

  2 Meja 14,4 m2

  

11 R. Dekontaminasi 6 m2 1 ruang 6 m2

  12 R. Khusus / Isolasi 9 m2 2 ruang 18 m2

  C Ruang Observasi

  13 R. Observasi 7,2 m2/ t. tidur periksa 4 ruang 28,8 m2

  D Ruang Khusus

  

14 Ruang Plester 12 m2 1 ruang 12 m2

E Ruang Penunjang Medis

  126

  

15 Ruang Farmasi/ Obat 3 m2 1 ruang 3 m2

  Sumber : Seri Perencanaan Pedoman Teknik Sarana Prasarana Rumah Sakit Kelas B, 2012 dan Analisa Pribadi

  5 m2 14 unit 70 m2

  d. Kelas 3 7,2 m2/ Tempat Tidur 120 t. tidur 108.8 m2

  c. Kelas 2 10 m2/ Tempat Tidur 90 t. tidur 1030 m2

  b. Kelas 1 12 m2/ Tempat Tidur 45 t. tidur 620 m2

  a. VIP 18 m2/ Tempat Tidur 45 t. tidur 940 m2

  Total 969.76 m2 Tabel 12 Kebutuhan Ruang Rawat Inap

No Nama Ruangan Kebutuhan Ruang / Luas Rencana Kapasitas Jumlah

(Standarisasi MENKES 2012)

  

32 Ruang Brankar 3 m2 2 ruang 6 m2

Jumlah 881,6 m2 Flow Area 10% 88,16 m2

  

31 Ruang Parkir troli 2 m2 2 ruang 4 m2

  6

  30 Pantry 6 m2 1 ruang

  6

  29 Ruang Loker 6 m2 1 ruang

  

28 Ruang Gas Medik 3 m2 1 ruang 3 m2

  

27 Ruang Sterilisasi 4 m2 3 ruang 12 m2

  

26 Toilet (Petugas & Pengunjung) 3 m2 10 ruang 30 m2

  

25 Gudang Kotor 10 m2 1 ruang 10 m2

Spoolhoelk/ Dirty Utility

  

24 Ruang Kepala IGD 30 m2 1 ruang 30 m2

  

23 Ruang Istirahat Perawat 5 m2/ Perawat 6 perawat 30 m2

  

22 Ruang Pos Perawat 5 m2/ Perawat 6 perawat 30 m2

Nurse Station

  

21 Ruang Diskusi 50 m2 1 ruang 50 m2

  2. Ruang Istirahat 9 m2 1 ruang 9 m2

  1. Ruang Kerja 24 m2 1 ruang 24 m2

  20 R. Dokter Konsulen

  

19 Laboratorium Standar 4 m2 1 ruang 4 m2

& Khusus

  

18 R. Radiologi Cito 6 m2 1 ruang 6 m2

  

17 Ruang Alat Medis 8 m2 1 ruang 8 m2

  

16 Ruang Linen Steril 4 m2 1 ruang 4 m2