BAB III METODE PENELITIAN - PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DANA ALOKASI UMUM DAN KEMISKINAN TERHADAP BELANJA MODAL PEMERINTAH DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Pada Kabupaten Pringsewu tahun 2011-2016) - Raden Intan Repository
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat penelitian
1. Jenis Penelitian Penelitian ini penulis menggunakan metode pendekatan secara kuantitatif.
Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian , analisis data bersifat kuantitatif /statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis
yang telah ditetapka Selain itu peneliti juga menggunakan penelitian kepustakaan (library research yaitu penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literature (kepustakaan), baik berupa buku, catatan maupun laporan hasil
penelitian terdahulYang berkaitan dengan indikator makro ekonomi yaitu pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, kemiskinan dan juga tentang Belanja Modal dan data yang di dapat dari BPS (badan Pusat Statistik) kabupaten pringsewu
2. Sifat Penelitian
Penelitian ini bersifat analisis deskriptif yaitu metode analisis yang bertujuan untuk mendeskripsikan atau menjelaskan sesuatu hal apa adanya
(irawan, 2004) biasanya parameter analisis deksriptif adalah mean, media,
B. Sumber Data
Penelitian ini merupakan studi yang membahas permasalahan secara deskriptif
kuantitatif dengan menggunakan data sekundeData sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain bukan periset sendiri untuk tujuan lain ini mengandung arti bahwa periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut kepihak lain yang telah mengumpulkannya
dilapangada penelitian ini peneliti mendapatkan data sekunder dari dokumen-dokumen yang ada di badan pusat statistik Kabupaten Pringsewu khususnya pada tahun 2011-2016 data yang di teliti meliputi Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum kemiskinan dan Belanja Modal jenis data yang di gunakan adalah data time series periode tahun 2011 s/d 2016.
C. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis pada penelitian ini adalah metode dokumentasi. Dokumentasi adalah tekhnik pengumpulan data berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah dan lain-lain. Seperti
buku-buku dan sebagainyaDalam hal ini peneliti mengumpulkan data yang berhubungan dengan PAD, DAU, kemiskinan dan Belanja Modal
D. Populasi dan sampel
3Ali Baroroh,Trik-Trik Analisisnstatistik Dengan Spss15,(Jakarta:Pt Elex Media
Komputindo,2008)h.1.4Sutyastie Soemitro Dkk,Analisis Ekonomi Jawa Barat, (Bandung: Unpad Press,1977)h.219.
5Istijanto, Aplikasi Prakti Riset Pemasaran, ( Jakarta, Gramedia Pustaka Utama,2009) h.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisis yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tetentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari kemudian ditarik kesimpulannya. Atau populasi merupakan keseluruhan objek/subjek yang berada di sebuah wilayah yang memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit dari individu dalam ruang lingkup yang akan
ditelitiopulasi yang menjadi objek penelitian ini adalah data BPS Kabupaten Pringsewu.
2. Sampel
Sampel adalah kelompok kecil yang diamati dan merupakan bagian dari populasi sehingga sifat dan karakteristik populasi juga dimiliki oleh
sampella populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasasn waktu, dana, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling adalah
teknik dengan pertimbangan tertentdapun sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah data BPS pada tahun 2011-2016
E. Variabel dan Definisi Operasional Penilitian
7 Nanang Martono,Metode Penelitian Kuantitatif Analisis Isi Dan Data Sekunder, (Jakarta: Raja Grafindo 2012), h.74.
Operasional Variabel adalah penjelasan mengenai cara-cara tertentu yang digunakan oleh peneliti untuk mengukur (mengoperasionalkan) Construct menjadi variabel penelitian yang dapat dituju.kerlinger menyatakan bahwa
variabel adalah Kontruk atau sifat yang akan di pelajari. ehingga peneliti yang lain dapat melakukan pengulangan atau memperbaiki pengukuran yang dilakukan peneliti terdahulu.
1. Variabel bebas (variabel Independent) (X).Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependent (terikat) variabel ini sering di sebut variabel
stimulus, predicto, anticedeDalam hal ini variabel bebas nya adalah
Pendapatan Asli Daerah dana Alokasi Umum.dan kemiskinan
2. Variabel Terikat (variabel dependent) (Y) variabel terikat adalah variabel yang di pengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebasalam penelitian ini ada satu variabel terikat yang digunakan yaitu Belanja Modal yang akan diteliti adalah data dari realisasi APBD yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Pringsewu dari tahun 2011- 2016. Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Rasio.Dimana Skala Rasio merupakan skala interval dan memiliki nilai dasar (based Value) yang tidak dapat dirubah.Data yang dihasilkan dari Skala Rasio disebut data rasio dan tidak ada pembatasan trhadap alat
10Sugiono,Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D, Cetakan Ke-20 (Bandung: Alfabeta, 2014), h.8 uji statistik yang sesuai.Variabel yang diukur dengan Skala rasio disebut
dengan variabel metriehingga skala pengukuran yang cocok digunakan adala rasio Rupiah (Rp).
Variabel Indikator Skala Instrument Pengukuran Penelitian Variabel PAD (X1) Total pendapatan Rasio Laporan
Asli Daerah APBD tahun 2011-2016
DAU (X2) Total Dana Rasio Laporan
Alokasi APBD Umumtahun 2011-2016
KEMISKINAN Data kemiskinan Rasio BPS (X3) tahun 2011-2016 Belanja Modal Total Belanja Rasio Laporan (Y) Modal tahun APBD
2011-2016
F. Metode Analisis Data
Setelah keseluruhan data terkumpul maka peneliti menggunakan metode untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dengan dependent adalah dengan analisis regresi linear berganda.Model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik baik multikolenaritas,
autokolerasi, dan heterokedasitasgresi linear berganda melibatkan lebih dari satu variabel bebas (X) yaitu PAD,DAU dan kemiskinan dan satu variabel
13 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21
(Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013),h.5 terikat yaitu Belanja Modal dalam penelitian ini pengolahan data menggunakan SPSS.
1. Uji Asumsi Klasik
Alat uji yang digunakan adalah uji asumsi klasik yaitu uji yang dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat masalah didalam data regresi. Uji asumsi klasik yang digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas (X) terhadap vriabel (Y). maka peneliti menggunakan analisis regresi untuk membandingkan dua variabel atau lebih yang berbeda.apabila data regresi sudah melewati empat masalah dalam uji asumsi klasik maka data dapat dikatakan lulus uji asumsi.
a. Uji normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (ghozali, 2011:160). Pada penelitian ini, uji normalitasnya menggunakan uji one
sample kolmogorov-smir
b. Uji heterokedastisitas
Heteroskedasitas adalah keadaan dimana terjadi ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi .model
c. Uji Autokolerasi
15Wimpi Priambudi,”Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi
Autokolerasi adalah kolerasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (seperti dalam data deretan waktu) atau ruang (data cross section).Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada kolerasi antara kesalahan pengganggu pada periode waktu atau ruang dengan kesalahan pengganggu waktu dan
ruang sebelumnyaika data tidak memiliki masalah autokolerasi maka persamaan tersebut baik atau layak. Jika Obs*R-square <0.005 maka asumsi ditolak, tapi jika Obs*R-squared > 0,05 maka asumsi diterima dan tidak ada autokolerasi.
d. Uji Multikolienaritas
Uji multikolinearitas diperlukan untuk mengetahui apakah ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel lain dalam satu model (nugroho,2005:58) selain itu deteksi terhadap multikolinearitas juga bertujuan untuk menghindari bias dalam proses pengambilan keputusan mengenai pengaruh pada uji parsial masing- masing. Variabel independen terhadap variabel dependen. Deteksi multikolienaritas pada suatu model dapat dilihat jika nilai variance
inflation tolerance (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak
kurang 0,1 maka model tersebut dapat dikatakan terbebas dari multikoleaneritas., VIF = 1/Tolerance jika VIF =10 maka tolerance
17Wiratna Suharweni, SPSS untuk penelitian. (Yogyakarta:Pustaka Baru Pers,
2015),h.62.18Taufik Akbar,” Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) terhadap Belanja Modal
2. Alat Uji Hipotesis
a. Uji Signifikan Parametik Individual (Uji t) Uji Statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau dependen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen.Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi secara 0,05 (α =5%). Ketentuan penolakan atau
penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut: 1). Jika nilai signifikan t > 0,05 maka Ho di terima dan menolak Ha
(koefisiensi regresi tidak signifikan). Hal ini menunjukan bahwa secara parsial variabel independen tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. 2). Jika nilai signifikan t <0,05 maka Ho ditolak dan menerima Ha
(koefisien regresi signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Dalam pengujian hipotesis ini, bila nilai T berada pada daerah
hitung
penerimaan Ho satu terletak diantara nilai tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian, bila nilai T hitung lebih kecil atau sama dengan (≤) dari nilai tabel, maka Ho di terima. Nilai T hitung adalah
b. Uji F
Uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependen dari satu persamaan regresi dengan menggunakan hipotesis statistik. Pengambilan keputusan didasarkan pada nilai probabilitas yang didapatkan dari hasil pengolahan data melalui program SPSS berikut: 1). Jika probabilitas <0,05 maka H0 ditolak 2). Jika probabilitas >0,05 makan H0 diterima
c. Koefesien Determinasi
2 Koefisien Determinasi R pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen.Koefisien determinasi ini digunakan karena dapat menjelaskan kebaikan dari model regresi dalam mempredeksi variabel dependen. Semakin tiggi nilai koefisien determinasi maka akan semakin baik pula kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen (Imam Ghazali, 2011)
2 Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam
menjelaskan keterikatannya dengan variabel dependen amat terbatas, sedangkan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.
3. Model Analisis Uji Regresi Linear Berganda
Menurut Sugiyono (2007:275) analisis regresi linear berganda digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium) bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal
21 Hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan dengan persamaan
sebagai berikut: Y=α+b1X1+b2X2+b3X3+et Keterangan: Y =Belanja Modal X1 =Pendapatan Asli Daerah X2 =Dana Alokasi Umum X3 =Kemiskinan a =Konstanta b1.2.3 =Koefisien Regresi et =Error term