Pembahasan aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM yang diperhatikan adalah hasil total atau produktifitas atau keuntungan yang didapat dan semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan tanpa melihat siapa yang

BAB VI KEUANGAN DAN RENCANA PENINGKATAN PENDAPATAN

6.1 Petunjuk Umum

  Tujuan pembangunan daerah tidak akan terwujud apabila tidak mendapat dukungan anggaran yang memadai. Proses perencanaan pembangunan harus memiliki keterkaitan yang

  • – erat dengan proses perencanaan penganggaran. Prakiraan kemampuan keuangan daerah yang diformulasikan dalam pagu indikatif anggaran – menjadi bagian yang sangat vital dalam perencanaan pembangunan. Kondisi demikian akan mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan daerah dalam rangka mencapai visi, misi, dan tujuan pembangunan daerah.

  Dalam penyusunan arah kebijakan keuangan daerah diperlukan suatu pendekatan yang komprehensif dan strategis, baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran, sebab akan sangat berdampak pada penciptaan kondisi makro ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Sejalan dengan fungsi alokasi dan kondisi keterbatasan kemampuan keuangan daerah yang ada, maka perlu diciptakan suatu sistem yang memungkinkan pemerintah daerah menjadi lebih efisien, efektif dan akuntabel dalam merumuskan kebijakan keuangannya.

  Kebijakan otonomi daerah telah memberikan keleluasaan kepada pemerintah daerah untuk mengelola keuangan daerah. Pelimpahan kewenangan pengelolaan keuangan daerah lebih dititikberatkan kepada kewenangan pengeluaran (expenditure assignment) dibandingkan kewenangan penerimaan (revenue assignment) sehingga pemerintah daerah diharapkan dapat mengalokasikan sumber-sumber keuangannya secara lebih terarah, hemat, dan tepat sasaran sebagaimana mandat otonomi daerah.

  Dalam rangka meningkatkan kemandirian daerah, sudah saatnya digali semua potensi sumber daya dan modal dasar daerah yang dimiliki. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi yang maksimal atas potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya keuangan; untuk selanjutnya sumber daya tersebut dikembangkan menjadi pendukung utama dari berbagai kegiatan yang akan menghasilkan nilai tambah yang berdaya saing tinggi sehingga mampu mendukung kemandirian daerah. Dalam rangka mewujudkan kemandirian daerah juga tidak lepas dari wewenang pemerintah pusat untuk sharing pendanaan dalam program-program yang dilaksanakan daerah. Daerah perlu mengkaji aspek keuangan agar dapat membiayai setiap program pembangunan.

  Pembahasan mengenai aspek keuangan dalam penyusunan RIPJM pada dasarnya adalah dalam rangka membuat taksiran dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pembelanjaan prasarana Kabupaten Banyumas, yang meliputi:

  Pembelanjaan untuk pengoperasiaan dan pemeliharaan prasarana yang telah 1. terbangun

2. Pembelanjaan untuk rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada; 3. Pembelanjaan untuk pembangunan prasarana baru.

  Pembahasan aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM perlu memperhatikan hasil total atau produktivitas dan keuntungan yang diperoleh dan penggunaan sumber daya bagi masyarakat dan keuntungan ekonomis secara menyeluruh tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber dana tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil adanya kegiatan.

  Pembahasan aspek ekonomi dalam penyusunan RPIJM yang diperhatikan adalah hasil total atau produktifitas atau keuntungan yang didapat dan semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber tersebut dan siapa dalam masyarakat yang menerima hasil proyek tersebut.

6.1.1 Komponen Keuangan

6.1.1.1 Komponen Penerimaan Pendapatan

  Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang akan pendapatan daerah, dimana merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sumber-sumber pendapatan daerah meliputi pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan, lain-lain pendapatan daerah dan pinjaman daerah.

6.1.1.1.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

  Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundangan. PAD bersumber dari :

a. Pajak Daerah, antara lain: Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Kendaraan di atas Air,

  Pajak Balik Nama, Pajak Bahan Bakar, Pajak Pengambilan Air Tanah, Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Galian Golongan C, Pajak Parkir, dan Pajak lain-lain. Pajak-pajak Daerah ini diatur oleh UU No.

  34/2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Peraturan Pemerintah No. 65/2001 tentang Pajak Daerah.

b. Retribusi Daerah, antara lain: Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan

  Persampahan, Retribusi Biaya Cetak Kartu, Retribusi Pemakaman, Retribusi Parkir di Tepi Jalan, Retribusi pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor, Retribusi Pemadam Kebakaran, dan lain-lain. Retribusi ini diatur oleh UU No. 34/2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, dan Peraturan Pemerintah No. 66/2001 tentang Retribusi Daerah.

  c. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, antara lain hasil deviden BUMD; dan d. Lain-lain pendapatan yang sah, antara lain : hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar, komisi, potongan, dan lain-lain yang sah.

  Realisasi Pendapatan Asli Daerah 2003-2007 menunjukan Pendapatan Asli Daerah (PAD) meningkat dua kali lipat selama lima tahun terakhir. Peningkatan PAD terutama disumbangkan oleh komponen retribusi dan bagian laba usaha daerah. Peningkatan pendapatan asli daerah dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6.1 Pertumbuhan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2003-2007

  No Komponen Tahun Anggaran 2003 2004 2005 2006 2007

  1. Pajak daerah 12.880.000.000 14.710.000.000 17.300.000.000 16.830.000.000 18.890.000.000

  2. Retribusi daerah 24.990.000 27.320.000.000 32.780.000.000 48.810.000.000 57.730.000.000

  3. Bagian Laba Usaha Daerah

  730.000.000 1.280.000.000.000 4.250.000.000 3.500.000.000 4.150.000.000

  4. Lain-lain pendapatan asli daerah 6.450.000.000 7.910.000.000 9.440.000.000 16.350.000.000 15.510.000.000

  Jumlah pendapatan asli daerah 45.050.000.000 51.220.000.000 63.770.000.000 85.500.000 96.390.000.000

  Sumber: Bappeda Kabupaten Banyumas Tahun 2008

6.1.1.1.2 Dana Perimbangan

  Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dan Pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Perimbangan terdiri atas :

  a. Dana Bagi Hasil terbagi atas Bagi Hasil Pajak (BHP) dan Bagi Hasil Bukan Pajak (BHBP) atau yang berasal dari hasil pengelolaan sumber daya alam. BHP antara lain: Pajak Bumi Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak Penghasilan Badan maupun Pribadi; sedangkan BHBP atara lain : kehutanan, pertambangan umum, perikanan, penambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi.

  b. Dana Alokasi Umum (DAU) dibagikan berdasarkan "Celah Fiskal" yaitu selisih antara Kebutuhan Fiskal dan Kapasitas Fiskal ditambah Alokasi Dasar.

  c. Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diberikan untuk kegiatan khusus, misalnya: reboisasi, penambahan sarana pendidikan dan kesehatan, dan bencana alam.

  Realisasi dana perimbangan di Kabupaten Banyumas pada tahun 2003-2007 menunjukan bahwa bagi hasil pajak dan DAU meningkat dua kali lipat selama lima tahun terakhir. Dana alokasi khusus (DAK) perilakunya sukar diprediksi, meningkat drastis sejak tahun 2003 tetapi juga menurun drastis sejak tahun 2007. Perubahan dana perimbangan di Kabupaten Banyumas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6.2 Perubahan Dana Perimbangan Kabupaten Banyumas Tahun 2003-2007

  No Komponen Tahun Anggaran 2003 2004 2005 2006 2007

  

1. Bagi hasil 25.900.000.000 36.080.000.000 36.050.000.000 42.270.000.000 51.080.000.000

pajak dan bukan pajak

  

2. Dana 381.940.000.000 374.870.000.000 404.110.000.000 603.890.000.000 654.150.000.000

alokasi umum

  

3. Dana 5.800.000.000 8.620.000.000 12.860.000.000 30.250.000.000 10.500.000.000

alokasi khusus

Jumlah Dana 413.640.000.000 419.570.000.000 453.020.000.000 676.410.000.000 715.730.000.000

  Perimbangan

  Sumber: Bappeda Kabupaten Banyumas Tahun 2008

6.1.1.1.3 Lain-Lain Pendapatan Daerah

  Pendapatan daerah selain dari PAD dan Dana Perimbangan, juga didapatkan adanya Pendapatan Lain-lain yang sah. Pendapatan tersebut menunjukan bagi hasil propinsi yang meningkat dua setengah kali lipat selama lima tahun terakhir. Sedangkan dana transfer pusat sukar diprediksikan yang terjadi pada tahun 2004, 2005 dan hanyalah merupakan penyesuaian dari transisi kebijakan otonomi daerah. Perkembangan pendapatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6.3 Realisasi Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah Tahun 2003-2007

  No Komponen Tahun Anggaran 2003 2004 2005 2006 2007

1. Hibah

  9,58 Propinsi

  

2. Bagi hasil 19.280.000.000 24.470.000.000 28.050.000.000 39.950.000.000 47.690.000.000

propinsi

  3. Dana 0 29.050.000.000 21.320.000.000 1.230.000.000 penyesuaian otonomi khusus

  

Jumlah 19.280.000.000 53.520.000.000 49.370.000.000 41.180.000.000 57.270.000.000

Pendapatan Lain- Lain Daerah

  Sumber: Bappeda Kabupaten Banyumas Tahun 2008

6.1.2 Komponen Pengeluaran Belanja

  Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum daerah yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Belanja daerah dirinci menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek belanja. Belanja daerah dipergunakan dalam rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan ketentuan perundang-undangan. Selama lima tahun terakhir belanja daerah belanja daerah meningkat hampir dua kali lipat. Sedangkan porsi belanja langsung cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Realisasi belanja daerah pada tahun 2003-2007 dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 6.4 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2003-2007

  No. Komponen Tahun Anggaran 2003 2004 2005 2006 2007 A. BELANJA 354.910.945.789 389.513.510.297 401.189.993.818 449.148.316.402 577.067.730.131 TIDAK LANGSUNG

  1. Belanja 314.400.815.777 341.481.134.787 343.199.415.668 386.651.389.046 453.012.319.160 Pegawai

  2. Belanja 14.976.971.163 19.314.857.967 24.888.617.794 127.908.040 129.363.602 Bunga

  3. Belanja 16.770.329.000 - - - -

  Hibah

  4. Belanja - - - 58.918.745.839 62.769.885.163 Bantuan Sosial

  5. Belanja Bagi 23.715.099.079 23.732.643.690 30.340.829.982 27.240.000 40.743.512.114 Hasil dan Bantuan Keuangan

  6. Belanja Tak 1.818.059.770 4.984.873.853 2.761.130.374 3.423.033.477 3.642.321.092 Terduga

  B. BELANJA 116.866.543.456 99.021.105.240 131.678.537.557 270.836.695.592 287.998.263.249 LANGSUNG

  1. Belanja 16.974.098.062 17.955.387.372 18.509.249.655 36.737.576.844 43.042.842.617 Pegawai

  2. Belanja 49.911.661.267 45.881.563.452 53.538.626.748 111.179.655.091 103.521.018.393 Barang dan Jasa

  3. Belanja 49.980.784.127 35.184.154.415 59.630.661.153 122.919.463.656 141.434.402.239 Modal JUMLAH 471.777.489.245 488.534.615.537 532.868.531.375 719.985.011.994 865.065.993.381

  Sumber: Bappeda Kabupaten Banyumas Tahun 2008

6.1.3 Komponen Pembiayaan

  Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, yang dirinci menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, kelompok, jenis, obyek dan rincian obyek pembiayaan. Pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

  Pengelolaan pembiayaan daerah diarahkan pada kebutuhan percepatan pembangunan dengan mempertimbangkan kekuatan APBD. Struktur pembiayaan daerah yang terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan memungkinkan untuk terjadi kinerja anggaran defisit atau surplus. Apabila performance budgeting memperlihatkan terjadinya defisit anggaran, maka harus dikreasi jenis penerimaan daerah yang akan dijadikan pilihan untuk menutup defisit. Sebaliknya apabila terjadi surplus anggaran, maka harus dirumuskan jenis pengeluaran daerah yang akan dijadikan pilihan untuk prioritas distribusi dan alokasi surplus anggaran.

  Selama 5 (lima) tahun terakhir pembiayaan daerah Kabupaten Banyumas cenderung bersifat fluktuatif, terutama untuk kondisi tahun 2005 karena adanya pengeluaran pembiayaan untuk pembayaran pokok utang sebesar Rp.38.459.069.756,-. Apabila dilihat dari pembiayaan netto, pada tahun 2003 sebesar Rp.25.395.138.778,- dan meningkat menjadi Rp.130.257.602.659,- Kondisi selengkapnya pembiayaan daerah Kabupaten Banyumas selama tahun 2003-2007 tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 6.5 Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Banyumas 2003-2007

  No. Sub Komponen 2003 2004 2005 2006 2007 Pembiayaan

  A. PENERIMAAN 35.449.172.268 32.386.939.065 67.553.967.246 63.438.736.929 152.466.362.546 PEMBIAYAAN

  1. SiLPA Tahun 35.449.172.268 32.386.939.065 67.553.967.246 63.438.736.929 135.678.362.546 Anggaran sebelumnya

  2. Pencairan dana

  • 10.000.000.000 - - - cadangan

  3. Hasil penjualan - - - - - kekayaan Daerah yang dipisahkan

  4. Penerimaan

  • 3.653.000.000 pinjaman daerah

  5. Penerimaan

  • 3.135.000.000 kembali pemberian pinjaman
  • 6. Penerimaan - - - - piutang daerah

  B. PENGELUARAN 10.054.033.490 710.096.445 42.424.269.490 13.515.855.934 22.208.759.887 PEMBIAYAAN

  1. Pembentukan 10.000.000.000 10.000.000.000 - - - dana cadangan

  2. Penyertaan 9.943.937.000 600.000.000 3.965.200.000 3.405.759.445 5.405.759.887 modal (Investasi) daerah

  3. Pembayaran 110.096.490 110.096.445 38.459.069.490 110.096.489 3.653.000.000 pokok utang

  4. Pemberian - - 3.150.000.000 - - pinjaman daerah C. PEMBIAYAAN 25.395.138.778 31.676.842.620 25.129.697.756 49.922.880.995 130.257.602.659 NETTO

  D. SiLPA TAHUN 31.587.700.883 67.454.920.295 58.426.070.987 133.022.703.624 133.688.395.471 BERKENAAN

  Sumber: Bappeda Kabupaten Banyumas Tahun 2008

  Pembiayaan daerah Kabupaten Banyumas selama tahun 2003-2007 masih didominasi oleh penerimaan pembiayaan rata-rata sebesar 79,8%, kemudian diikuti oleh pengeluaran pembiayaan rata-rata sebesar 20,2%.

6.2 Profil Keuangan Kabupaten Banyumas

  6.2.1 Keuangan Daerah

  Profil keuangan daerah ini menjelaskan kondisi keuangan Kabupaten Banyumas dalam penyusunan RPIJM yang bertujuan untuk membuat taksiran dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan investasi program PU/ Cipta Karya Kabupaten Banyumas. Kondisi keuangan daerah selama 5 tahun untuk mengetahui kemampuan pendanaan RPIJM Bidang Keciptakaryaan Kabupaten Banyumas.

  Pengelolaan keuangan daerah diperlukan suatu pendekatan yang komprehensif dan strategis, baik dari sisi penerimaan maupun pengeluaran, sebab akan sangat berdampak pada penciptaan kondisi makro ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Sejalan dengan fungsi alokasi dan kondisi keterbatasan kemampuan keuangan daerah yang ada, maka perlu diciptakan suatu sistem yang memungkinkan pemerintah daerah menjadi lebih efisien, efektif dan akuntabel dalam merumuskan kebijakan keuangannya.

  Kebijakan otonomi daerah telah memberikan keleluasaan kepada Pemerintah Kabupaten Banyumas untuk mengelola keuangan daerah. Pelimpahan kewenangan pengelolaan keuangan daerah lebih dititikberatkan kepada kewenangan pengeluaran (expenditure assignment) dibandingkan kewenangan penerimaan (revenue assignment) sehingga pemerintah daerah diharapkan dapat mengalokasikan sumber-sumber keuangannya secara lebih terarah, hemat, dan tepat sasaran sebagaimana mandat otonomi daerah.

  Dalam rangka meningkatkan kemandirian Kabupaten Banyumas perlu meningkatkan potensi sumber daya dan modal dasar daerah yang dimiliki. Untuk itu perlu dilakukan identifikasi yang maksimal atas potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya keuangan; untuk selanjutnya sumber daya tersebut dikembangkan menjadi pendukung utama dari berbagai kegiatan yang akan menghasilkan nilai tambah yang berdaya saing tinggi sehingga mampu mendukung kemandirian daerah.

  6.2.2 Keuangan Perusahaan Daerah

  Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Banyumas merupakan perusahaan milik Pemerintah Kabupaten Banyumas yang bergerak pada pengelolaan air minum atau air bersih bagi masyarakat Kabupaten Banyumas. Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Banyumas tergolong perusahaan yang memberikan pelayanan dan jasa serta menyelenggarakan kemanfaatan umum (public utility) dan meningkatkan pendapatan daerah. Kondisi keuangan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Banyumas sebagai berikut:

Tabel 6.6 Kontribusi Bagian Laba Dan Pajak ABT PDAM Kabupaten Banyumas

  No Uraian Tahun 2003 2004 2005 2006 2007 (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)

  1. Laba 1.586.860.987,37 1.905.523.525,96 1.843.951.150,13 3.174.534.116,19 3.316.909.029,82 Bersih

  2. Bagian 872.773.543,05 1.048.037.939,27 1.014.173.132,57 1.651.531.310,09 1.537.148.000,00 Laba Pemda

  3. Pajak 242.547.915,00 266.188.005,00 282.838.325,00 275.056.250,00 286.103.625,00 ABT Jumlah 1.115.321.458,05 1.314.225.944,27 1.297.011.457,57 1.926.587.560,09 1.823.251.625,00

  Sumber: PDAM Kabupaten Banyumas Tahun 2008

Gambar 6.1 Bagan Kontribusi Laba Rugi dan Pajak ABT PDAM Kabupaten Banyumas

  

Bagan Kontribusi Laba Rugi dan Pajak ABT

PDAM Kabupaten Banyumas

3,500,000,000.00 3,000,000,000.00 2,500,000,000.00 2,000,000,000.00

  1 Laba Bersih 1,500,000,000.00

  2 Bagian Laba Pemda 1,000,000,000.00

  3 Pajak ABT 500,000,000.00

  0.00 2003 2004 2005 2006 2007

Tabel 6.7 Dana Pinjaman Jangka Panjang PDAM Kabupaten Banyumas

  

No Pinjaman Jangka Waktu Pokok pinjaman Bunga Pinjaman Jumlah Pokok Sisa

Pinjaman dan Bunga Pinjaman

  1. RDI 1985-1997 438.634.000 428.700.000 867.334.000 Lunas 2.

  IBRD 1987-2008 932.608.000 1.487.937.000 2.420.545.000 Lunas

  3. BPD 1997-2006 800.000.000 1.008.477.000 1.808.477.000 Lunas

  4. ADB 2000-2014 5.123.942.000 6.633.843.000 11.757.785.000 Lunas Jumlah 7.295.184.000 9.558.957.000 16.854.141.000 16.854.141.000 Lunas Sumber: PDAM Kabupaten Banyumas Tahun 2008

  Berdasarkan tabel di datas dapat diketahui bahwa perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Banyumas mampu mengembalikan dana-dana pinjaman yang digunakan untuk pengembangan usaha dengan pengembalian lunas dan tepat pada waktunya dengan tidak menyisakan adanya hutang. Perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten Banyumas dapat diindikasikan perusahaan yang sehat.

6.3 Permasalahan dan Analisa Keuangan

  6.3.1 Kondisi Keuangan Pemerintah Kabupaten Banyumas

  6.3.2 Proyeksi Kemampuan Keuangan Kabupaten Banyumas

6.3.2.1 Proyeksi Penerimaan dan Belanja

  Dalam waktu selama 5 (lima) tahun terakhir pendapatan daerah Kabupaten Banyumas cenderung meningkat, dimana pendapatan daerah pada tahun 2003 sebesar Rp.477.970.051.350,- dan terus meningkat setiap tahun menjadi sebesar Rp.869.387.057.131,- pada tahun 2007. Kondisi selengkapnya pendapat daerah Kabupaten Banyumas selama tahun 2003-2007 tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

  Tabel 6.8

  Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Banyumas 2003-2007 No. Uraian Bidang Penerimaan Pendapatan dan Pos TA 2003 TA 2004 TA 2005 TA 2006 TA 2007 A. PENDAPATAN 45.045.836.800 51.224.307.534 63.767.247.698 85.499.779.470 96.386.444.659 ASLI DAERAH

  1. Pajak Daerah 12.881.036.988 14.706.239.634 17.295.119.280 16.832.562.181 18.990.997.657

  2. Retribusi 24.987.978.890 27.324.455.305 32.781.833.512 48.807.891.600 57.734.035.290 Daerah

  3. Hasil 726.207.000 1.284.181.000 4.250.396.230 3.504.757.059 4.152.405.385 Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

  4. Lain-lain PAD 6.450.613.922 7.909.431.595 9.439.898.676 16.354.568.630 15.509.006.327 yang Sah B. DANA 413.641.921.820 419.566.816.418 453.022.840.710 676.406.556.626 715.730.127.218 PERIMBANGAN

  1. Dana Bagi Hasil 25.899.988.820 36.079.824.418 36.048.840.710 42.269.556.626 51.078.834.051

  2. Dana Alokasi 381.941.933.000 374.866.992.000 404.114.000.000 603.887.000.000 654.154.000.000 Umum

  3. Dana Alokasi 5.800.000.000 8.620.000.000 12.860.000.000 30.250.000.000 10.497.293.167 Khusus

  C. LAIN-LAIN 19.282.292.730 53.521.569.260 49.374.816.198 41.178.498.529 57.270.485.254 PENDAPATAN

  No. Uraian Bidang Penerimaan Pendapatan dan Pos TA 2003 TA 2004 TA 2005 TA 2006 TA 2007 DAERAH YANG SAH

  • 1. Hibah - - 9.580.000.000 -

  2. Dana Bagi Hasil 19.282.292.730 24.472.825.260 28.053.816.198 39.946.669.035 47.690.485.254 Pajak dan Bantuan dari Provinsi dan Pemda Lainnya

  3. Dana 29.048.744.000 - 21.321.000.000 1.231.829.494 - Penyesuaian dan Otonomi Khusus JUMLAH 477.970.051.350 524.312.693.212 566.164.904.606 803.084.834.625 869.387.057.131

  Sumber: Bappeda Kabupaten Banyumas Tahun 2008 Pendapatan daerah Kabupaten Banyumas selama tahun 2003-2007 masih didominasi oleh dana perimbangan, yaitu rata-rata sebesar 82,6%; diikuti oleh pendapatan asli daerah

  (PAD) rata-rata sebesar 10,6%, terakhir dari lain-lain pendapatan daerah yang sah rata-rata sebesar 6,8%.

  Berdasarkan peningkatan kemampuan pendanaan selama 5 (lima) tahun terakhir maka pendapatan daerah Kabupaten Banyumas tahun 2008-2013 diperkirakan akan tampak seperti dalam tabel berikut.

Tabel 6.9 Proyeksi Penerimaan Pendapatan Daerah Kabupaten Banyumas 2009-2013

  No. Uraian Bidang dan Pos Penerimaan Pendapatan TA 2009 TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 20013

  A. PENDAPATAN ASLI 123.167.39 136.863.06 150.558.73 164.254.40 177.950.073.355 DAERAH 8.294 7.059 5.825 4.590

  1. Pajak Daerah 21.879.688 23.314.313 24.748.937 26.183.561 27.618.186.256 .702 .091 .479 .868

  2. Retribusi Daerah 73.117.458 81.815.013 90.512.568 99.210.123 107.907.678.195 .557 .467 .376 .286

  3. Hasil Pengelolaan 6.412.778. 7.320.075. 8.227.373. 9.134.670. 10.041.967.598 Kekayaan Daerah yang 466 749 032 315 Dipisahkan

  4. Lain-lain PAD yang Sah 21.757.472 24.413.664 27.069.856 29.726.049 32.382.241.306 .568 .753 .937 .122

  B. DANA PERIMBANGAN 880.080.11 966.181.72 1.052.283. 1.138.384. 1.224.486.573.361 2.960 8.060 343.160 958.261

  1. Dana Bagi Hasil 60.894.377 66.549.120 72.203.862 77.858.604 83.513.347.061 .993 .260 .527 .794

  2. Dana Alokasi Umum 793.170.44 870.514.85 947.859.27 1.025.203. 1.102.548.098.600 1.800 6.000 0.200 684.400

  3. Dana Alokasi Khusus 26.015.293 29.117.751 32.220.210 35.322.669 38.425.127.700 .167 .800 .433 .067

  C. LAIN-LAIN 69.578.858 75.942.189 82.305.520 88.668.852 95.032.183.847

  No. Uraian Bidang dan Pos Penerimaan Pendapatan TA 2009 TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 20013 PENDAPATAN .121 .552 .984 .416 DAERAH YANG SAH

  1. Dana Bagi Hasil Pajak 60.805.309 68.034.332 75.263.354 82.492.377 89.721.400.753 dan Bantuan dari .224 .106 .989 .871 Provinsi dan Pemda Lainnya 1.072.826. 1.178.986. 1.285.147. 1.391.308.

  JUMLAH 1.497.468.830.565

  369.375 984.672 599.970 215.267 Sumber: Bappeda Kabupaten Banyumas Tahun 2008

  Proyeksi penerimaan terkait dengan proyeksi pendapatan daerah Kabupaten Banyumas pada tahun 2009-2013 menunjukan pendapatan daerah diperkirakan tumbuh rata- rata sebesar 9,15% per tahun. Sedangkan rata-rata komposisi pendapatan daerah berasal dari PAD sebesar 11,64%, Dana Perimbangan sebesar 81,93% dan Lain-Lain Pendapatan Daerah 6,43%. Kondisi yang dapat menjelaskan proyeksi penerimaan pendapatan Kabupaten Banyumas dapat dijelaskan pada gambar berikut ini:

Gambar 6.2 Bagan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Banyumas Bagan Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2013

  PENDAPATAN ASLI DAERAH 1,400,000,000,000 1,200,000,000,000

  DANA 1,000,000,000,000

  PERIMBANGAN 800,000,000,000 600,000,000,000

  LAIN-LAIN 400,000,000,000

  PENDAPATAN DAERAH YANG 200,000,000,000

  SAH TA 2009 TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 20013

  Sedangkan proyeksi belanja daerah Kabupaten Banyumas pada tahun 2009-2013 menunjukan Kebijakan belanja daerah sampai dengan 2013 diperkirakan akan didominasi oleh belanja tidak langsung. Belanja daerah Kabupaten Banyumas tahun 2008-2013 diproyeksikan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 9,2% dengan pertumbuhan rata-rata komponen Belanja Tidak Langsung sebesar 7,4% sedangkan untuk Belanja Langsung sedikit lebih besar yaitu 12,1%. Proyeksi belanja daerah ini bersifat indikatif atau sementara sehingga masih sangat mungkin untuk mengalami perubahan disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan kebijakan yang ada. Proyeksi belanja daerah Kabupaten Banyumas dapat dilihat dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6.10 Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Banyumas 2009-2013

  217.151.16 5.850

  69.195.638 .060

  76.287.605 .919

  83.379.573 .777

  2. Belanja Barang dan Jasa

  141.813.22 7.346

  159.064.90 7.936

  176.316.58 8.525

  193.568.26 9.114

  210.819.94 9.703

  3. Belanja Modal 190.086.91 1.304

  244.215.42 0.397

  1. Belanja Pegawai 55.011.702 .344

  271.279.67 4.943

  298.343.92 9.490

  JUMLAH 1.022.857.

  290.198 1.124.660.

  030.671 1.226.462.

  771.144 1.328.265.

  511.617 1.430.068.

  252.090 Sumber: Bappeda Kabupaten Banyumas Tahun 2008

Gambar 6.3 Bagan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2013

  200,000,000,000 400,000,000,000 600,000,000,000 800,000,000,000

  1,000,000,000,000 2009 2010 2011 2012 2013

Bagan Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Banyumas

Tahun 2009-2013

  62.103.670 .202

  592.543.45 2.970

  No. URAIAN 2009 2010 2011 2012 2013

  27.852.433 .925

  A. BELANJA TIDAK LANGSUNG 635.945.44 9.203

  686.340.28 6.682

  736.735.12 4.161

  787.129.96 1.640

  837.524.79 9.119

  1. Belanja Pegawai 496.706.31 9.298

  528.945.64 5.400

  561.184.97 1.503

  593.424.29 7.606

  625.663.62 3.708

  2. Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan

  28.887.576 .163

  541.135.54 9.976

  29.922.718 .401

  30.957.860 .639

  31.993.002 .877 3. Belanja Tak Terduga 4.160.556.

  620 4.369.224.

  847 4.577.893.

  074 4.786.561.

  300 4.995.229.

  527

  B. BELANJA LANGSUNG 386.911.84 0.994

  438.319.74 3.988

  489.727.64 6.982

  Belanja tidak langsung Belanja langsung

  6.3.2.2 Proyeksi PAD dan Dana Perimbangan

  Proyeksi pendapatan asli daerah Kabupaten Banyumas pada tahun 2008-2013 menunjukan PAD diperkirakan tumbuh rata-rata 10,21% per tahun. Komponen utama PAD adalah retribusi daerah (59,86%) terutama berasal dari retribusi kesehatan pada RSU Banyumas. Rata-rata peran pajak daerah terhadap PAD adalah 16,90%, Lain-lain PAD 17,87% dan hasil BUMD 5,38%. Proyeksi Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan Kabupaten Banyumas pada tahun 2009-2013 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 6.11 Proyeksi PAD dan Dana Perimbangan Kabupaten Banyumas 2009-2013

  No. Uraian Bidang dan Pos Penerimaan Pendapatan TA 2009 TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 20013

  A. PENDAPATAN ASLI 123.167.39 136.863.06 150.558.73 164.254.40 177.950.073.355 DAERAH 8.294 7.059 5.825 4.590

  1. Pajak Daerah 21.879.688 23.314.313 24.748.937 26.183.561 27.618.186.256 .702 .091 .479 .868

  2. Retribusi Daerah 73.117.458 81.815.013 90.512.568 99.210.123 107.907.678.195 .557 .467 .376 .286

  3. Hasil Pengelolaan 6.412.778. 7.320.075. 8.227.373. 9.134.670. 10.041.967.598 Kekayaan Daerah yang 466 749 032 315 Dipisahkan

  4. Lain-lain PAD yang Sah 21.757.472 24.413.664 27.069.856 29.726.049 32.382.241.306 .568 .753 .937 .122

  B. DANA PERIMBANGAN 880.080.11 966.181.72 1.052.283. 1.138.384. 1.224.486.573.361 2.960 8.060 343.160 958.261

  1. Dana Bagi Hasil 60.894.377 66.549.120 72.203.862 77.858.604 83.513.347.061 .993 .260 .527 .794

  2. Dana Alokasi Umum 793.170.44 870.514.85 947.859.27 1.025.203. 1.102.548.098.600 1.800 6.000 0.200 684.400

  3. Dana Alokasi Khusus 26.015.293 29.117.751 32.220.210 35.322.669 38.425.127.700 .167 .800 .433 .067 1.072.826. 1.178.986. 1.285.147. 1.391.308.

  JUMLAH 1.497.468.830.565

  369.375 984.672 599.970 215.267 Sumber: Bappeda Kabupaten Banyumas Tahun 2008

  6.3.2.3 Proyeksi Public Saving

  Proyeksi tabungan masyarakat (Public saving) dihitung berdasarkan proyeksi jumlah penerimaan APBD dikurangi proyeksi jumlah belanja APBD pada tahun 2009-2013. Dana

  

public saving Kabupaten Banyumas selama tahun 2009-2013 diprediksikan akan mengalami

  peningkatan berdasarkan dengan semakin berkembangnya usaha-usaha yang dapat meningkatkan pendapatan daerah. Proyeksi Public Saving dapar diuraikan pada gambar berikut ini:

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2013

  2 Dana Alokasi Umum 793.170.441.800 870.514.856.000 947.859.270.200 1.025.203.684.400 1.102.548.098.600

  A. Belanja Tidak Langsung 635.945.449.203 686.340.286.682 736.735.124.161 787.129.961.640 837.524.799.119

  II BELANJA

  60.805.309.224 68.034.332.106 75.263.354.989 82.492.377.871 89.721.400.753 Jumlah Pendapatan 1,072,826,369,375 1,178,986,984,672 1,285,147,599,970 1,391,308,215,267 1,497,468,830,565

  1 Dana Bagi Hasil Pajak dan Bantuan dari Provinsi dan Pemda Lainnya

  69.578.858.121 75.942.189.552 82.305.520.984 88.668.852.416 95.032.183.847

  C. Lain-LainPendapatan Yang Sah

  3 Dana Alokasi Khusus 26.015.293.167 29.117.751.800 32.220.210.433 35.322.669.067 38.425.127.700

  1 Dana Bagi Hasil 60.894.377.993 66.549.120.260 72.203.862.527 77.858.604.794 83.513.347.061

  VI-15 Tabel 6.12 Proyeksi Public Saving Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2013 No. Uraian Bidang dan Pos Tahun Anggaran 2009 2010 2011 2012 2013

  B. Dana Perimbangan 880.080.112.960 966.181.728.060 1.052.283.343.160 1.138.384.958.261 1.224.486.573.361

  4 Lain-lain PAD yang Sah 21.757.472.568 24.413.664.753 27.069.856.937 29.726.049.122 32.382.241.306

  6.412.778.466 7.320.075.749 8.227.373.032 9.134.670.315 10.041.967.598

  3 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

  2 Retribusi Daerah 73.117.458.557 81.815.013.467 90.512.568.376 99.210.123.286 107.907.678.195

  1 Pajak Daerah 21.879.688.702 23.314.313.091 24.748.937.479 26.183.561.868 27.618.186.256

  A. Pendapatan Asli Daerah 123.167.398.294 136.863.067.059 150.558.735.825 164.254.404.590 177.950.073.355

  I PENDAPATAN

  1 Belanja Pegawai 496.706.319.298 528.945.645.400 561.184.971.503 593.424.297.606 625.663.623.708

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2013

  Jumlah Belanja 1,022,857,290,198 1,124,660,030,671 1,226,462,771,144 1,328,265,511,617 1,430,068,252,090

  Bagan Proyeksi Public Savings Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2013 Pendapatan Daerah Belanja Daerah Public Savings

  1,000,000,000,000 1,200,000,000,000 1,400,000,000,000 1,600,000,000,000

  200,000,000,000 400,000,000,000 600,000,000,000 800,000,000,000

Gambar 6.4 Proyeksi Public Savings Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2013

  Sumber: Hasil Analisis dan Perhitungan Tahun 2008

  Public Savings 49,969,079,177 54,326,954,001 58,684,828,826 63,042,703,650 67,400,578,475

  3 Belanja Modal 190.086.911.304 217.151.165.850 244.215.420.397 271.279.674.943 298.343.929.490

  VI-16 No. Uraian Bidang dan Pos Tahun Anggaran 2009 2010 2011 2012 2013

  2 Belanja Barang dan Jasa 141.813.227.346 159.064.907.936 176.316.588.525 193.568.269.114 210.819.949.703

  1 Belanja Pegawai 55.011.702.344 62.103.670.202 69.195.638.060 76.287.605.919 83.379.573.777

  B. Belanja Langsung 386.911.840.994 438.319.743.988 489.727.646.982 541.135.549.976 592.543.452.970

  3 Belanja Tak Terduga 4.160.556.620 4.369.224.847 4.577.893.074 4.786.561.300 4.995.229.527

  27.852.433.925 28.887.576.163 29.922.718.401 30.957.860.639 31.993.002.877

  2 Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan

TA 2009 TA 2010 TA 2011 TA 2012 TA 20013

6.4 Analisa Tingkat Ketersediaan Dana

6.4.1 Analisa Kemampuan Keuangan Daerah

  Tabel Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Banyumas Tahun 2008-2013 (dalam milyar rupiah) No Komponen Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013

  1. Penerimaan 91,40 103,32 115,23 127,15 139,06 150,97 Pembiayaan

  2. Pengeluaran 34,91 40,12 45,33 50,54 55,75 60,98 Pembiayaan

  3. Pembiayaan netto 56,49 63,20 69,90 76,60 83,31 89,99

  4. Silpa tahun 122,10 113,17 123,23 135,29 146,35 157,39 berkenaan Sumber: Bappeda Kabupaten Banyumas Tahun 2008

6.4.2 Aspek Keuangan Perusahaan

6.5 Rencana Pembiayaan Program

  Sumber-sumber pembiayaan berasal dari Pemerintah Kabupaten Banyumas APBD II, Pemerintah Pusat melalui APBN, Bantuan Luar Negeri dan masyarakat. Untuk sektor air minum, limbah dan sampah biasanya komponen yang lebih dominan dalam membiayai adalah Pemerintah Kabupaten Banyumas, sedangkan pada penanggulangan bencana maupun pembangunan drainase makro dominan ke pemerintah pusat.

  Bantuan Luar Negeri maupun dana Pemerintah Pusat ke Pemerintah Kabupaten Banyumas sifatnya stimulan dan pelengkap, namun pembangunan harus didasarkan kepada kekuatannya sendiri. Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Banyumas merupakan

  Community Based Development.

  6.5.1 Rencana Pembiayaan Comment [.1]: Tabel Alokasi Program

  6.5.2 Pelaksanaan Pembiayaan RPIJM

6.6 Petunjuk Umum Rencana Peningkatan Pendapatan

  Rencana tindak penguatan pendapatan adalah serangkaian kegiatan yang mencakup kegiatan analisis sumber-sumber pendapatan daerah sebagai salah satu sumber pendanaan infrastruktur di Kabupaten Banyumas. Kegiatan ini dilakukan dengan mempertimbangkan faktor internal dan eksternal. Faktor-faktor internal merupakan faktor yang berpengaruh dan berada di dalam kendali manajemen. Sedangkan faktor eksternal merupakan faktor yang berpengaruh, namun berada di luar kendali manajemen. Dimana faktor eksternal bersifat unccertainty.

  Tujuan dan pengembangan Rencana Tindak Peningkatan Pendapatan daerah adalah meningkatnya pendapatan, khususnya pendapatan Kabupaten Banyumas, dalam upaya mencukupi kebutuhan pembiayaan program investasi pembangunan infrastruktur di Kabupaten demak termasuk dalam mendanai operasi dan pemeliharaan infrastruktur yang ada.

  Peningkatan Pendapatan Pemerintah Kabupaten Banyumas dilakukan antara lain melalui optimalisasi sumber pendapatan asli daerah (PAD) yang berasal dan retribusi dan pajak, termasuk di dalamnya peningkatan fungsi dan peran kelembagaan yang terkait.

6.6.2 Peningkatan Kemampuan Pendanaan

  Kemampuan pendanaan sangat diperlukan untuk kontinyuitas pembangunan di Kabupaten Banyumas. Peningkatan kemampuan pendanaan Kabupaten Banyumas diarahkan pada usaha optimalisasi potensi PAD dan penerimaan daerah lainnya. Pendapatan daerah Kabupaten Banyumas tahun 2008-2013 diproyeksikan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 9% dengan pertumbuhan rata-rata komponen PAD sebesar 11%, dana perimbangan sebesar 9%, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 9%. Peningkatan kemampuan pendanaan lebih mengoptimalkan PAD bersifat indikatif atau sementara sehingga masih sangat mungkin untuk mengalami perubahan disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan kebijakan daerah.

  Formulasi kebijakan dalam mendukung pengelolaan anggaran pendapatan daerah diarahkan pada usaha optimalisasi potensi PAD dan penerimaan daerah lainnya. Pendapatan Kabupaten Banyumas tahun 2008-2013 diproyeksikan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 9% dengan pertumbuhan rata-rata komponen PAD sebesar 11%, dana perimbangan sebesar

  • – 9%, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar 9%. Proyeksi pendapatan daerah ini termasuk PAD – bersifat indikatif atau sementara sehingga masih sangat mungkin untuk mengalami perubahan disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan kebijakan yang ada. Terdapat beberapa hal yang cukup penting terkait dengan prospek keuangan daerah ke depan yang antara lain adalah:

a. Bahwa peranan sektor Pajak Daerah dan BUMD dalam memberikan sumbangan ke

  PAD, tampaknya akan semakin penting. Oleh karena itu perlu terus melakukan ekstensifikasi melalui perluasan basis pajak tanpa harus menambah beban kepada masyarakat, melakukan intensifikasi melalui perbaikan kedalam dan senantiasa meningkatkan kesadaran wajib pajak dan retribusi dalam memenuhi kewajibannya. b. Prioritas pembangunan daerah harus benar-benar fokus pada sektor-sektor yang mampu menarik investasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat, menekan ketimpangan pendapatan masyarakat (menekan angka kemiskinan), dan tetap memperhatikan keseimbangan dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Kebijakan pengembangan pendapatan daerah yang akan dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan (2008-2013) diarahkan pada: a. Pajak daerah. Kebijakan yang diformulasikan adalah: perluasan basis sasaran pajak daerah (ekstensifikasi) dengan prinsip nondiskriminasi dan melindungi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM); perbaikan manajemen yang berbasis pada profesionalisme SDM pemungut pajak, perbaikan/penyederhanaan sistem dan prosedur tatalaksana pemungutan; peningkatan investasi melalui penciptaan iklim usaha yang kondusif; optimalisasi pemanfaatan aset-aset daerah yang potensial; penerapan sistem incentive and disincentive sesuai prinsip tata pemerintahan yang baik; dan didukung oleh updating data potensi PAD.

  b. Retribusi daerah. Kebijakan yang diformulasikan adalah: peningkatan kualitas pelayanan publik yang terkait dengan penarikan retribusi daerah dan penegakan aturan secara berkelanjutan sesuai prinsip tata pemerintahan yang baik.

  c. Perusahaan daerah. Kebijakan yang diformulasikan adalah: peningkatan efektivitas pengelolaan perusda berbasis profesionalitas sesuai prinsip tata pengelolaan bisnis yang baik.

  d. Dana perimbangan. Kebijakan yang diformulasikan adalah: peningkatan koordinasi dan konsultasi yang intensif dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi; dan peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan DAU, DAK, pendapatan Bagi Hasil Pajak.

e. Aspek regulasi. Kebijakan yang diformulasiukan adalah: peningkatan implementasi peraturan perundangan di bidang pendapatan daerah secara lebih optimal.

  f. Aspek makro. Kebijakan yang diformulasikan adalah: penciptaan lingkungan usaha yang kondusif bagi investasi; pemulihan ekonomi; kestabilan fiskal daerah serta jalannya pemerintahan; dan peningkatan pendayagunaan potensi sumber dana masyarakat secara berkelanjutan, adil dan merata.

6.6.3 Peningkatan Kapasitas Pembiayaan

  Untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan untuk Bidang Keciptakaryaan, Pemerintah Kabupaten Banyumas mencari alternatif sumber-sumber pembiayaan yang dapat digunakan untuk menutup anggaran defisit. Alternatif sumber pembiayaan antara lain dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Lalu (SiLPA) tahun sebelumnya, penerimaan dana cadangan, penerimaan pinjaman dan obligasi, hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan dan penerimaan pembiayaan lain-lain.

  Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Banyumas Tahun 2009-2013

  

VI-21