6.1 PETUNJUK UMUM Pembahasan mengenai aspek keuangan dalam penyusunan RIPJM pada dasarnya adalah dalam rangka membuat taksiran dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pembelanjaan prasarana Kabupaten Labuhanbatu, yang meliputi: 1. Pembelanjaan untuk p

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

6.1 PETUNJUK UMUM

  Pembahasan mengenai aspek keuangan dalam penyusunan RIPJM pada dasarnya adalah dalam rangka membuat taksiran dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pembelanjaan prasarana Kabupaten Labuhanbatu, yang meliputi: 1.

  Pembelanjaan untuk pengoperasiaan dan pemeliharaan prasarana yang telah terbangun;

  2. Pembelanjaan untuk rehabilitasi dan peningkatan prasarana yang telah ada;

3. Pembelanjaan untuk pembangunan prasarana baru.

  Pembahasan aspek keuangan dalam penyusunan RPIJM perlu memperhatikan kemampuan keuangan daerah yang meliputi kemampuan penyediaan dana atau pendapatan daerah dan kebutuhan penggunaan dana atau belanja untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah yang menjadi urusan dan kewenangan daerah. Selain itu pendanaan RPIJM juga didukung dengan sumber dana lain yang bersumber baik dari masyarakat, swasta dan pemerintah atasan dalam bentuk dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintah Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota, maka Pemerintah Kabupaten mempunyai kewajiban untuk menyelenggarakan dan melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangannya. Sesuai dengan ketentuan tersebut daerah mampunyai kewenangan untuk melaksanakan 26 Urusan Urusan Wajib dan 8 Urusan Pilihan. Pada pembahasan aspek keuangan ini akan difokuskan pada keuangan daerah yang tertuang dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

6.2 KOMPONEN KEUANGAN

  Sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 58 tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, struktur keuangan daerah terdiri dari: a.

  Pendapatan Daerah b. Belanja Daerah c. Pembiayaan Daerah

6.2.1 PENDAPATAN DAERAH

  Pendapatan Daerah meliputi seluruh penerimaan uang melalui Rekening Kas Umum Daerah, yang menambah ekuitas dana lancer, yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. Pendapatan Daerah terdiri atas: a.

  Pendapatan Asli Daerah (PAD); b. Dana Perimbangan; dan c. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

  Berikut akan dijelaskan satu persatu subkomponen Pendapatan dan gambaran umum tentang subkomponen Pendapatan di daerah pada umumnya.

1) Pendapatan Asli Daerah

  Pendapatan Asli Daerah (PAD) terdiri atas beberapa jenis pendapatan yaitu dari :

  a) Pajak Daerah, antara lain: Pajak Penerangan Jalan (PPJ), Pajak Hotel, Pajak

  Restoran dan rumah makan, Pajak Hiburan, Pajak Reklame dan Pajak pengambilan bahan galian gol. C. Pajak-pajak Daerah ini diatur melalui Undang-undang No. 34/2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 65/2001 tentang Pajak Daerah serta Peraturan Daerah untuk setiap jenis pajak daerah b)

  Retribusi Daerah, antara lain: Retribusi Pelayanan Kesehatan, Retribusi Pelayanan Persampahan, Retribusi Biaya Cetak KTP, Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum, Retribusi Pelayanan pasar, Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotordan lain-lain, sebagai mana diatur dalam Undang-undang No. 34/2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Peraturan Pemerintah No. 66/2001 tentang Retribusi Daerah dan Peratutran Daerah.

  c) Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, antara lain bagian laba penyertaan modal pemerintah daerah pada perusahaan milik daerah (BUMD), perusahaan milik pemerintah (BUMN) ataupun perusahaan milik swasta.

  • – 2015

2) Dana Perimbangan

  Belanja Daerah meliputi semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah yang mengurangi ekuitas dana lancar, yang merupakan kuajiban daerah dalam satu tahun anggaran, yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh daerah. Menurut kelompoknya belenja daerah terdiri atas Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung. 1)

  d) Hibah;

  c) Subsidi;

  b) Bunga;

  a) Belanja pegawai;

  Belanja Tidak Langsung; merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja ini terdiri atas :

  c) Dana Alokasi Khusus (DAK) merupakan dana yang bersumber dari APBN yang diokasikan kepada daerah untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah.

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  Dalam Negeri Netto, yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan “Celah Fiskal” yaitu selisih antara Kebutuhan Fiskal dan Kapasitas Fiskal daerah ditambah Alokasi Dasar.

  b) Dana Alokasi Umum (DAU) merupakan dana yang bersumber dari pendapatan

  Hasil Pajak dan bersumber dari Sumber Daya Alam uyang disebut dengan Bagi Sumber Daya Alam. Dana BHP antara lain: Pajak Bumi Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak Penghasilan Badan maupun Pribadi; sedangkan dana BH-SDA atara lain : kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi, dan pertambangan panas bumi.

  a) Dana Bagi Hasil merupakan dana yang bersumber dari pajak disebut dengan Bagi

  Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Perimbangan terdiri atas :

  d) Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, merupakan pendapatan asli daerah yang tidak termasuk pajak daerah, retribusi daerah ataupun hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah, antara lain : hasil penjualan kekayaan daerah yang tidak dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, pendapatan dari pengembalian, dan lain-lain.

   RPIJM

6.2.2 BELANJA DAERAH

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

  e) Bantuan Sosial;

  f) Belanja Bagi hasil;

  g) Bantuan Keuangan; dan

  h) Belanja Tidak Terduga

  2) Belanja Langsung; merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan. Kelompok belanja ini terdiri atas : a)

  Belanja pegawai; merupakan pengeluaran honorarium/upah untuk melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah b)

  Belanja barang dan jasa; merupakan pengeluaran untuk pembelian/ pengadaan barang yang nilai manfaatnya kurang dari 12 bulan dan/atau pemakaian jasa dalam melaksanakan program dan kegiatan pemerintah daerah.

  c) dan Belanja modal; merupakan pengeluaran yang dilakukan dalam rangka pembelian/ pengadaan atau pembangunan asset yang mempunyai manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan.

6.2.3 PEMBIAYAAN DAERAH

  Pembiayaan meliputi semua transaksi keuangan untuk menutup deficit atau untuk memanfaatkan surplus. Menurut kelompoknya pembiayaan daerah terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluarkan pembiayaan.

  1. anggaran

  Pengeluaran pembiayaan mencakup antara lain sisa lebih perhitungan tahun anggaran sebelumnya (SILPA); pencairan dana cadangan dan lain- lain.

2. Pengeluaran pembiayaan mencakup antara lain pembentukan dana cadangan; pembayaran pinjaman daerah dan lain-lain.

6.3 PROFIL KEUANGAN KABUPATEN LABUHANBATU

6.3.1 KEUANGAN DAERAH

  Bab ini menguraikan profil keuangan Kabupaten Labuhanbatu dalam penyusunan RPIJM yang bertujuan untuk menghitung kemapuan dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan investasi Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu termasuk program PU/Cipta Karya yang sasarannya adalah wilayah

  • – wilayah yang memiliki potensi ekonomi maupun sosial. Profil keuangan daerah merupakan gambaran umum kondisi keuangan daerah selama 5 tahun terakhir, serta rincian target dan realisasinya.

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

   RPIJM

  • – 2015

  6.3.1.1 Gambaran Umum Keuangan Daerah

  Kondisi keuangan daerah Kabupaten Labuhanbatu tergambar dalam APBD Kabupaten Labuhanbatu baik untuk pendapatan maupun belanja dan pembiayaan daerah, sebagaimana tertuang dalam tabel 6.1. Selain itu juga akan digambarkan struktur pendapatan, belanja dan pembiayaan secara rinci berserta kecenderungan perkembangannya ada tabel berikutnya. Gambaran umum keuangan daerah juga akan mengambarkan penerimaan yang bersumber dari tugas pembantuan.

1. Pendapatan Daerah

  Struktur Pendapatan daerah terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Pendapatan lain yang sah. Selama 4 tahun terakhir Pendapatan Daerah Kabupaten Labuhanbatu selalu mengalami peningkatan dengan laju peningkatan rata-rata 31,95 % per tahun.

  Secara rinci perkembangan realisasi pendapatan daerah untuk masing masing jenis pendapatan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

TABEL 6.1 TARGET DAN REALISASI APBD KABUPATEN LABUHANBATU TA. 2004 – 2007 DAN TARGET RANCANGAN P-APBD TA. 2008 (Dalam ribuan) TA. 2004 TA. 2005 TA. 2006 TA. 2007 TA. 2008 NO. URAIAN TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET

1 Pendapatan Daerah 372.451.004 389.771.321 399.927.419 422.703.991 628.699.082 657.760.571 745.059.596 763.408.873 845.530.244

  2 Belanja Daerah 424.459.621 405.232.170 427.562.285 367.042.690 684.605.180 482.000.855 941.126.519 763.408.873 1.054.379.199 Surplus/(defisit) (52.008.617) (15.460.849) (27.634.866) 55.661.300 (55.906.098) 175,759,716 (196.066.923) 763.408.873 (208.848.955)

  3 Pembiayaan Daerah

Penerimaan Pembiayaan 55.658.617 53.745.714 32.480.425 32.480.425 80.673.858 73.860.291 233.575.109 233.575.109 211.122.576

Pengeluaran Pembiayaan 3.650.000 3.650.000 7.467.867 32.480.425 16.044.898 16.044.898 5.212.029 233.575.109 2.273.621

Pembiayaan netto 52.008.617 50.095.714 25.012.558 25.012.558 64.628.960 57.815.393 228.363.080 230.363.079 208.848.955

  34.634.865 80.673.858 233,575,109 32.296.157 211.122.575 - Sumber : APBD Kabupaten Labuhanbatu 2004-2008 dan Perhitungan Labuhanbatu APBD 2004-2007 6 |bab 6

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

TABEL 6.2 TARGET DAN REALISASI PENDAPATAN APBD KABUPATEN LABUHANBATU TA. 2004

  • – 2007

  

DAN TARGET PENDAPATAN RANCANGAN P-APBD TA. 2008

(Dalam ribuan)

TA. 2004 TA. 2005 TA. 2006 TA. 2007 TA. 2008 NO. URAIAN TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET

  

1 Pendapatan Asli Daerah 24.091.969 27.500.447 25.454.818 25.178.208 33.741.681 38.976.417 37.573.893 36.771.409 48.471.599

  1 Pajak Daerah 8.612.500 8.968.829 9.531.116 10.082.225 10.445.508 10.014.824 11.074.933 10.802.249 13.980.897

  2 Retribusi Daerah 8.961.519 9.141.720 9.949.854 9.866.302 10.469.659 9.768.686 11.573.462 10.772.854 15.504.660

  3 Hasil kekayaan Daerah yang 72.000 36.000 76.000 15.000 2.675.660 5.512.562 4.275.660 4.370.864 4.312.570 dipisahkan

  4 Lain-lain PAD yang sah 6.445.950 9.353.898 5.915.848 5.214.681 10.150.855 13.680.345 12.649.838 10.825.442 14.673.472

  

2 Dana Perimbangan 331.480.951 326.116.124 332.598.893 351.749.009 566.200.401 586.271.562 668.337.274 683.592.118 703.912.273

  1 Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak 36.493.951 48.979.124 42.050.893 60.917.965 62.869.401 82.940.562 120.943.274 135.344.343 102.919.868 SDA

  2 DAU 268.127.000 268.127.000 286.548.000 286.548.000 471.211.000 471.211.000 536.778.000 536.778.000 578.103.405

  3 DAK 9.010.000 9.010.000 4.000.000 4.283.044 32.120.000 32.120.000 10.616.000 11.469.775 22.889.000

  

3 Lain-lain Pendapatan yang 34.728.084 36.154.750 40.873.708 45.776.774 28.757.000 32.512.592 37.148.429 43.045.347 93.146.372

sah

  1 Bagi hasil Pajak propinsi 17.850.000 19.078.946 18.853.000 23.756.066 23.853.000 27.608.592 27.000.000 28.331.321 38.800.000

  2 Bant. Keuangan Prop. 3.879.648 3.879.648 4.904.000 4.904.000 10.148.429 10.148.429 9.649.184 - -

  3 Dana Penyesuaian 16.878.084 17.075.804 18.141.060 18.141.060 - - - 4.565.597 30.697.188

  4 Dana Pasca bencana

  • 14.000.000 -

TOTAL PENDAPATAN 372.451,004 389.771.321 399.927.419 422.703.991 628.699.082 657.760.571 745.059.596 763.408.874 845.530.244

  Sumber : APBD Kabupaten Labuhanbatu 2004-2008 dan Perhitungan Labuhanbatu APBD 2004-2007 7 |bab 6

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pendapatan daerah Kabupaten Labuhanbatu sebagian besar bersumber dari dana perimbangan dengan kontribusi secara komulatif 4 tahun terakhir sebesar 87.20 % dari total pendapatan. Jenis pendapatan, dana perimbangan yang memberikan kontribusi terbesar adalah Dana Alokasi Umum yang kontribusinya mencapai 80.23 % dari total dana perimbangan atau 69.96 % dari total pendapatan daerah. Untuk laju peningkatan pendapatan, dari 3 sumber pendapatan pada APBD hanya laju PAD yang ratenya cukup realistis, karena 2 sumber pendapatan lainnya sifatnya given yaitu merupakan pemberian dari pemerintah atasan, sehingga besarannya sangat bergantung pada pendapatan pemerintah atasan.

2. Belanja Daerah

  Struktur belanja daerah untuk APBD Kabupaten Labuahanbatu sesuai dengan ketentuan yang berlaku telah mengalami perubahan sejak tahun anggaran 2007. Untuk itu struktur belanja daerah disajikan sesuai Standar Akuntasi Pemerintah (SAP) yaitu terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Transfer ke Desa/ Kelurahan dan Belanja Tak Terduga. Belanja Operasi akan diuraikan secara rinci sedangkan belanja lainnya akan diuaraikan secara global. Total belanja pada APBD Kabupaten Labuhanbatu mengalami peniungkatan setiap tahunnya sebesar 29,10%. Secara rinci Struktur APBD Kabupaten Labuhanbatu akan diuraikan pada tabel berikut ini :

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

TABEL 6.3 TARGET DAN REALISASI BELANJA DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU TA. 2004

  • – 2007

DAN TARGET RANCANGAN P-APBD TA. 2008

  (Dalam ribuan) TA. 2004 TA. 2005 TA. 2006 TA. 2007 TA. 2008 NO. URAIAN TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET 287.123.040 275.202.680 328.203.466 302.452.321 426.329.573 383.791.575 609.705.239 521.979.644 756.900.451

  1. Belanja Operasi 239.295.337 229.999.498 246.559.360 233.204.273 321.496.195 293.295.813 383.810.908 356.713.122 497.795.620 Belanja Pegawai 47.491.463 44.386.942 59.382.661 51.437.707 87.880.042 74.683.165 192.156.818 141.969.668 205.071.679 Belanja Barang 366.240 366.240 792.724 324.885 287.296 287.296 204.218 204.217 151.852 Belanja Bunga

  11.606.751 - - - -

  • 8.030.620 Belanja Subsidi

  371.200 369.330 1.843.414 1.843.414 30.097.500 - - Belanja Hibah 21.468.721 17.485.456 16.294.839 15.155.971 20.083.130 13.218.603 14.038.600 Belanja Bantuan sosial

  110.811.509 105.054.222 93.727.110 59.565.268 241.057.695 8.487.861 303.954.655 236.909.964 264.847.394

  2. Belanja Modal 23.968.477 22.523.648 5.041.320 4.718.220 12.998.100 12.948.950 23.596.610 23.596.610 39.994.401

  3. Tranfer ke Desa/Kel 2.556.595 2.451.620 590.389 306.881 3.679.812 772.469 3.870.155 163.160 2.382.153

  4. Belanja Tak Terduga 424.459.621 405.232.170 427.562.285 367.042.690 684.065.180 482.000.855 917.529.909 759.052.768 1.054.379.199 Jumlah Belanja

  Sumber : APBD Kabupaten Labuhanbatu 2004-2008 dan Perhitungan Labuhanbatu APBD 2004-2007 9 |bab 6

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

3. Pembiayaan Daerah

  Pembiayaan terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan, dimana dalam APBD Kabupaten Labuhanbatu penerimaan pembiayaan hanya bersumber dari sisa lebih perhitungan anggaran tahun yang lalu, sedangkan pengeluaran pembiayaan di alokasikan untuk penyertaan modal dan pembayaran hutang pokok yang jatuh tempo. Secara rinci pembiayaan daerah selama 5 tahun anggaran dapat dilihat pada tabel 6.4

4. Tugas Pembantuan

  Tugas pembantuan merupakan tugas dan urusan Pemerintah yang pelaksanaannya dilimpahkan kepada Pemerintah daerah disertai dengan pendanaannya. Kabupaten Labuhanbatu setiap tahunnya menerima Tugas Pembantuan yang dilimpahkan melaui beberapa Departemen seperti :

  Departemen Pertanian

  • Departemen Tenaga Kerja -
  • Gambaran umum mengenai Tugas pembantuan yang diterima Kabupaten Labuhanbatu selama 4 tahun anggaran terakhir dapat diuraikan dalam tabel 6.5

  Departemen Kesehatan

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

TABEL 6.4 TARGET DAN REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU TA. 2004 – 2007 DAN TARGET RANCANGAN P-APBD TA. 2008

  (Dalam ribuan) TA. 2004 TA. 2005 TA. 2006 TA. 2007 TA. 2008 NO. URAIAN TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET Penerimaan 55.658.617 53.745.714 34.634.865 32.480.425 80.673.858 73.860.291 233.575.109 233.575.109 211.122.576 1. Pembiayaan 55.658.617 53.745.714 34.634.865 32.480.425 80.673.858 73.860.291 233.575.109 233.575.109 211.122.576 Penggunaan SILPA

  Pencaiaran dana Cadangan Hasil Penjualan kekayaan Daerah Yang dipisahkan Penerimaan Pinjaman dan obligasi Pengeluaran 3.650.000 3.650.000 7.000.000 7.467.867 16.044.898 16.044.898 5.212.029 233.575.109 2.273.621 2. pembiayaan Pembentukan dana cadangan

  3.650.000 3.650.000 7.000.000 7.000.000 15.435.423 15.435.423 4.761.000 2.761.000 1.822.591 Penyertaan modal Pemda Pembayaran pokok

  467.867 519.834 519.834 361.389 361.389 361.389 pinjaman dlm negeri Pembayaran pokok

  89.641 89.641 89.640 89.640 89.641 pinjaman luar negeri Pemberian pinjaman pada Perusahaan Daerah

  52.008.617 50.095.714 27.634.865 25.012.558 64.628.960 57.815.393 228.363.080 230.363.079 208.848.955 Pembiayaan Netto Sisa Lebih Pembiayaan

  • - 34.634.865 80.673.858 233,575,109 32.296.157 211.122.575 Anggaran

  Sumber : LKPJ Bupati Labuhanbatu APBD 2005-2007 dan DIPA Tugas Pembantuan TA. 2008 11 |bab 6

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

  TABEL 6.5

TARGET DAN REALISASI PEMBIAYAAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU TA. 2004

  • – 2007 DAN TARGET RANCANGAN P-APBD TA. 2008

INSTANSI PEMBERI

  1. Dept Pekerjaan Umum PKPS-BBM-IP 5.076.880 -,- -,- -,- NSIASP 101.260 -,- -,- -,-

P2KP

  • ,- 440.000 1.488.200

  2. Dept. Dalam Negeri PKPS-BBM/BLT 31.157.100 68.822.400 -,- PNPM-PPK

  • ,- -,- 5.800.000 10.697.980

  3. Dept. Pendidikan dan BOS dan BKM 28.654.571 65.916.487 66.243.130 DepAg

  4. Dept. Kesehatan JPKMM 2.353.336 3.710.804 3.309.779 4.250.000 PHP-II Sumut 1.220.498 830.590 -,- -,- PIN 2006

  • ,- 1.488.580 -,- -,-

  5. Dept. Pendidikan Imbal Swadaya 5.162.590 2.032.320 3.632.000

  • 6. Dept. Pertanian Perbaikan lahan

  1.989.472 -,- -,- Ketahanan Pangan -,- 404.6000 476.100 3,547,262 Agribisnis

  500.000 729.760 571,710 5,032,567 Pemberdayaan petani

  159.112

  7. Dept. Kehutanan GNRHL 805.075 723.912

  8. Dept. Tenaga Kerja Perluasan & Pemngemb kesempatan kerja 400.000 290.900 521.744 Perlindungan lembaga Tenaga kerja 188.375 332.425

  Jumlah 73.727.235 147.340.328 83.041.268 24,953,688 Sumber : LKPJ Bupati Labuhanbatu APBD 2005-2007 dan DIPA Tugas Pembantuan TA. 2008

  12 |bab 6

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015 Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa program pemerintah Pusat yang didanai dengan Dana Tugas Pembantuan cukup bervariasi, meskipun instansi pemberi tugas pembantuan relative sama. Pada program PNPM, selain dari dana tugas pembantuan program tersebut juga dibiayai dengan dana dari masyarakat yang jumlahnya mencapai Rp.523.463.000,- .

  6.3.1.2 Permasalahan dan analisa Keuangan Daerah

  Dari gambaran umum kemampuan keuangan daerah yang telah digambarkan dalam tabel- tabel sebelumnya dapat diketahui bahwa kondisi keuangan daerah Kabupaten Labuhanbatu baik pendapatan maupun belanjanya meningkat setiap tahunnya. Pada bagian ini akan dikemukakan analisis kemampuan keuangan daerah Kabupaten Labuhanbatu dari proporsi perkembangan (trend) masing-masing komponen keuangan daerah. Dari analisis ini diharapkan dapat diketahui permasalahan keuangan daerah sebagai masukan untuk melakukan proyeksi keuangan daerah, sehingga hasil proyeksinya akan lebih mendekati realitas.

  6.3.1.3 Analisis Kemampuan Keuangan Daerah.

  Analisis kemampuan keuangan daerah dapat dilakukan terhadap dua sisi yaitu pendapatan dan belanja, namun dalam analisis ini akan lebih difokuskan terhadap pendapatan, karena sisi belanja akan sangat tergantung dari sisi pendapatan. Dari gambaran umum dapat dilihat bahwa pendapatan daerah Kabupaten Labuhanbatu sangat didominasi dari dana transfer terutama dari pemerintah pusat. Selain dari Pemerintah Pusat, Pemerintah kabupaten labuhanbatu juga menerima dana transfer dari pemerintah propinsi. Tabel berikut akan menggambarkan proporsi masing-masing komponen pendapatan terhadap total pendapatan.

TABEL 6.6 PERKEMBANGAN PROPORSI KOMPONEN PENDAPATAN TERHADAP TOTAL PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU TA. 2004 – 2008 (Dalam ribuan) PROPORSI TERHADAP TOTAL PENDAPATAN (%) NO. URAIAN PENDAPATAN TA.2004 TA.2005 TA.2006 TA.2007 TA.2008

  1. Pendapatan Asli Daerah

  7.06

  5.96

  5.93

  4.82

  5.73

  2. Dana Perimbangan

  83.67

  83.21

  89.13

  89.54

  83.25 Lain-lain Pendapatan 3.

  9.28

  10.83

  4.94

  5.64

  11.02 Daerah yang sah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 JUMLAH

  Sumber : Hasil Olahan Tabel 6.2

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015 Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kontribusi PAD terhadap total pendapatan menurun setiap tahunnya, sedangkan proporsi dana perimbangan dan lain-lain pendapatan daerah yang sah relative semakin meningkat. Tabel tersebut juga menggambarkan bahwa dana transfer dari pemerintah pusat yaitu dana perimbangan sangat dominan dan mencapai lebih dari 80 % dari total pendapatan setiap tahunnya. Hal ini menggambarkan bahwa ketergantungan keuangan daerah Labuhanbatu terhadap dana transfer terutama dari pemerintah Pusat sangat besar dan semakin meningkat setiap tahunnya. Kondisi ini disebabkan karena peraturan yang ada memang memberikan implikasi kepada daerah untuk sangat bergantung dari pusat. Hampir semua jenis pajak dan retribusi yang berpotensi untuk memberikan pendapatan daerah dikuasai oleh Pemerintah Pusat. Penguasaan sumber-sumber keuangan daerah oleh pemerintah pusat didasarkan kepada beberapa aspek yaitu :
    • pajak ekspor dan impor, pengenaan pajak atas objek pajak dilakukan pada pelabuhan dimana barang tersebut masuk atau keluar wilayah Indonesia tanpa melihat apakah barang tersebut dikonsumsi atau diproduksi di daerah pelabuhan atau daerah lainnya.

  Aspek eksternalitas yaitu cukup sulitnya menentukan asal objek pajaknya misalnya

  • Untuk memudahkan administrasi pengelolaan sumber keuangan apabila ditangani secara terpusat karena kapasitas pengelola sumber keuangan tersebut di tingkat pusat lebih memadai. Selain karena kapasitas pengelola di tingkat pusat yang lebih baik, juga sumber pajak penghasilan seringkali bersifat mobil dalam artian individu tersebut tinggal di wilayah yang berbeda secara administrasi dengan tempat kerjanya.
  • belum diserahkan ke daerah. Contohnya pembayaran visa bagi warga negara asing yang akan tinggal atau masuk ke Indonesia. Mengingat masalah visa berkaitan dengan bidang hukum yang merupakan wewenang pusat, maka pengelolaan visa menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah pusat.

  Pengelolaan sumber keuangan masih merupakan kewajiban pemerintah pusat dan

  • pemerintah pusat maka redistribusi kedaerah relative akan lebih merata dibandingkan apabila dikelola oleh satu atau beberapa daerah saja. Contoh dari jenis sumber pendapatan ini adalah cukai rokok.

  Potensi sumber keuangan tersebut sangat besar sehingga apabila dikuasai oleh

  Selanjutnya untuk mengetahui secara rinci kontribusi dan laju pertumbuhan setiap sumber pendapatan pada masing-masing komponen pendapatan, akan diuraikan bagian pendapatan menurut sumber dananya sebagai berikut :

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

A. Pendapatan

1. Pendapatan Asli Daerah

  Telah dikemukakan bahwa meskipun terus meningkat kontribusinya, namun Pendapatan Asli Daerah mempunyai kontribusi yang cukup kecil terhadap total pendapatan. PAD terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, Hasil kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan Lain-lain PAD yang sah. Kontribusi untuk setiap Obyek PAD dapat dihat pada tabel 6.6.

  Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pajak daerah, retribusi daerah dan lain-lain PAD yang sah mempunyai kontribusi yang hampir sama setiap tahunnya, sedangkan Hasil kekayaan daerah yang dipisahkan pada tahun 2004 dan 2005 sangat rendah kontibusinya dan meningkat sejak tahun 2006. Kondisi ini terjadi karena pada tahun 2004 dan 2005 obyek pendapatan tersebut hanya bersumber dari pembagian laba PDAM Tirta Bina yang kondisi perusahaannya belum dapat dikatakan sehat bahkan sebenarnya belum menghasilkan keuntungan, sedangkan dari PT Bank Sumut baru dapat memberikan kontribusinya sejak tahun 2006. Dengan demikian untuk menaikan PAD sasaran utama pos pendapatan yang perlu dinaikan adalah Pajak dan Retribusi daerah, terutama pada obyek-obyek yang potensial.

TABEL 6.7 KONTRIBUSI SETIAP OBYEK PAD TERHADAP PAD DAN TOTAL PENDAPATAN TAHUN 2004 S/D 2008 (Dalam ribuan) NO. URAIAN TA. 2004 TA. 2005 TA. 2006 TA. 2007 TA. 2008

1 PAD 27,500,447 25,178,208 38,976,417 36,771,409 48,471,599

  1 Pajak Daerah 8,968,829 10,082,225 10,014,824 10,802,249 13,980,897 % kontribusi terhadap PAD

  32.61

  40.04

  25.69

  29.38

  28.84 Total

  2.30

  2.39

  1.52

  1.42

  1.65 Pendapatan

  2 Retribusi Daerah 9,141,720 9,866,302 9,768,686 10,772,854 15,504,660 % kontribusi terhadap PAD

  33.24

  39.19

  25.06

  29.30

  31.99 Total

  2.35

  2.33

  1.49

  1.41

  1.83 Pendapatan

  3 Hasil kekayaan Daerah 36,000 15,000 5,512,562 4,370,864 4,312,570 yang dipisahkan % kontribusi terhadap PAD

  0.13

  0.06

  14.14

  11.89

  8.90 Total

  0.01

  0.00

  0.84

  0.57

  0.51 Pendapatan

  4 Lain-lain PAD yang sah 9,353,898 5,214,681 13,680,345 10,825,442 14,673,472 % kontribusi terhadap PAD

  34.01

  20.71

  35.10

  29.44

  30.27 Total

  2.40

  1.23

  2.08

  1.42

  1.74 Pendapatan Sumber : Realisasi APBD Tahun 2000 s/d 2004 dan Perubahan APBD 2005

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015 Selanjutnya akan digambarkan laju pertumbuhan pada masing-masing pajak dan retribusi pada tabel 6.8, dimana dalam menyajikan laju pertumbuhan tersebut pos pajak dan retribusi dikelompokkan. Untuk komponen pajak seluruhnya didisajikan, sedangkan untuk retribusi yang kontribusi rata-ratanya lebih besar dari 5% akan disajikan sendiri sedangkan yang kontribusinya dibawah 5% disajikan dalam kumulatif.

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

TABEL 6.8 LAJU PERTUMBUHAN PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH TAHUN 2004 S/D 2008 (Dalam ribuan) KONTRIBUSI (%) LAJU PERTUMBUHAN (%) NO, JENIS PAJAK & RETRIBUSI 2004 2005 2006 2007 2008 2004-05 2005-06 2006-07 2007-08 RATA2 A Pajak

  28.12 (0.67)

   7.86

   29.43

  16.19

100 100 100 100 100

  1 Pajak Hotel

  11.03

  22.72 10.96 5.39 12.52

  3.41

  3.37

  4.17

  4.29

  3.49

  2 Pajak Restoran/Rumah Makan 39.74 160.41 9.57 (3.91) 51.45

  1.84

  2.29

  6.00

  6.09

  4.52 3 Pajak Penerangan Jalan.

  11.17 (3.92) 5.30 28.40 10.24

  88.24

  87.26

  84.40

  82.39

  81.74 Pajak Pengambilan dan Pengolahan Bahan

  13.00 (38.46) 63.11 80.97 29.65

  5.43

  5.46

  3.38

  5.12

  7.15

  4 Galian Golongan C.

  5 Pajak Reklame (46.81) 231.26

  19.98

  13.39

  53.48

  0.97

  0.46

  1.53

  1.70

  1.49

  6 Pajak Hiburan (54.96) (15.51) (0.97) (17.86) -

  0.11

  1.16

  0.53

  0.41

  0.32 B Retribusi 100 100 100 100

   7.93 (0.99)

  10.28

  36.22

  13.71 100 1 Retribusi Pelayanan Kesehatan.

  35.45

  36.75

  

38.73

  41.83

  45.44

  11.90

  4.33

  19.12

   21.21

  49.49 2 Retribusi Pasar.

  8.51

  8.11

  

8.92

  7.67

  7.04

  2.93 8.84 (5.14)

  8.24

  26.32 3 Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah.

  18.42

  14.73

  

14.96

  15.60 13.07 (13.71)

  0.53

  15.05

  4.27

  15.23 4 Retribusi Pasar Grosir dan atau Pertokoan.

  5.82

  6.08

  

5.01

  3.11

  5.39 12.86 (18.35) (31.70)

  25.37 138.68

  5 Retribusi Izin Mendirikan Bangunan.

  7.69

  7.95

  

4.05

  4.60

  6.72 11.60 (49.52) 25.19

  22.04 100.88 Retribusi Penggantian Biaya KTP dan Akte

  123.76 50.27 (11.58)

  42.58

  2.19

  4.54

  

6.88

  5.52

  4.33

  7.89

  6 Catatan Sipil

  6 Retribusi2 lain

  21.93

  21.83

  

21.44

21.67 18.02 7.46 (2.76)

  11.42

  14.92

  43.57 Sumber : Realisasi APBD Tahun 2004 s/d 2007 dan P-APBD 2008 17 |bab 6

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015 Dari tabel diatas terlihat bahwa pertumbuhan pajak dan retribusi daerah dari tahun ke tahun sangat fluktuatif, namun secara rata-rata pertumbuhannya cukup besar. Pajak penerangan jalan mempunyai kontribusi terbesar, namun tingkat pertumbuhannya terkecil,sedangkan pajak reklame yang mempunyai tingkat pertumbuhan rata-rata paling tinggi, kontribusinya terkecil. Tingkat pertumbuhan ini tidak akan berlangsung terus menerus sepanjang tahun, karena adanya kebijakan perubahan tariff, pemekaran wilayah dan sebagainya, oleh karena itu dalam proyeksi perlu di tetapkan laju pertumbuhan yang lebih realistis berdasarkan asumsi yang logis. Pertumbuhan yang fluktuatif ini disebabkan oleh adanya beberapa hal antara lain sebagai berikut :
    • tahun 2007 yang mulai diberlakukan tahun 2008.

  Adanya perubahan atau penyesuaian tarif pada beberapa pajak dan retribusi di

  • Adanyapenghapusan,penggabungan dan pemecahan pada jenis pajak dan retribusi tertentu karena adanya peraturan perundangan yang berlaku,
  • pelaksanaannya.

  Adanya jenis pajak dan retribusi baru yang masih dalam uji coba

  • dan retribusi tertentu.

  Adanya perubahan kondisi perekonomian daerah yang berpengaruh pada pajak

  Untuk komponen PAD lainnya yaitu laba perusahaan milik daerah, sampai dengan tahun 2005 yang diterima adalah dari PDAM yang kondisi perusahaannya belum dapat dikatakan sehat bahkan sebenarnya belum menghasilkan keuntungan. BUMD lainnya yang diharapkan dapat memberikan kontribusi adalah PT. Bank Sumut, yang baru pada tahun 2006 dapat membagi keuntungan sebagai kontribuasi dalam PAD. Lain-lain PAD yang sah merupakan pendapatan yang bersumber dari hasil kegiatan dinas-dinas dan kontribusi terbesar adalah dari jasa giro kas daerah pada PT. Bank Sumut yang besarnya bergantung pada besar dan lamanya dana pemerintah daerah yang mengendap di Bank tersebut.

2. Dana Perimbangan

  Dana perimbangan merupakan pendapatan yang bersumber dari pembagian pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam rangka desentralisasi fiskal pada pelaksanaan otonomi daerah. Komponen pendapatan ini terdiri dari Dana Bagi Hasil Pajak dan bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Dana bagi hasil Pajak merupakan pembagian pendapatan yang bersumber dari pajak

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015 pusat yang dipungut di daerah, sedangkan DAU dan DAK merupakan dana subsidi pemerintah pusat, dimana DAU ditujukan untuk membiayai kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan DAK untuk membiayai kebutuhan membiayai investasi pemerintah daerah pada bidang yang ditentukan. Diharapkan di tahun-tahun mendatang alokasi DAU akan semakin meningkat meskipun pertumbuhannya tidak terlalu besar. Gambaran mengenai kontribusi setiap obyek dana perimbangan dapat dilihat pada tabel berikut :
  • – 2015

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  5.48

  71.64

  70.31

  68.37

  

3 DAK 9,010,000 4,283,044 32,120,000 11,469,775 22,889,000

% kontribusi terhadap Dana perimbangan

  2.76

  1.22

  1.68

  68.79

  3.25 Total Pendapatan

  2.31

  1.01

  4.88

  1.50

  2.71 389,771,321 422,703,991 657,760,571 763,408,874 845,530,244

  Sumber : Realisasi APBD Tahun 2004 s/d 2007 dan Perubahan APBD 2008

  67.79

  82.13 Total Pendapatan

   RPIJM TABEL 6.9 KONTRIBUSI KOMPONEN DANA PERIMBANGAN TERHADAP TOTAL DANA PERIMBANGAN TAHUN 2004 S/D 2008 (Dalam ribuan) NO. URAIAN TA. 2004 TA. 2005 TA. 2006 TA. 2007 TA. 2008 Dana Perimbangan 326,116,124 351,749,009 586,271,562 683,592,118 703,912,273

  12.57

  1 Bagi Hasil Pajak/ Bukan Pajak SDA 48,979,124 60,917,965 82,940,562 135,344,343 102,919,868 % kontribusi terhadap Dana perimbangan

  15.02

  17.32

  14.15

  19.80

  14.62 Total Pendapatan

  14.41

  78.52

  12.61

  17.73

  12.17

  

2 DAU 268,127,000 286,548,000 471,211,000 536,778,000 578,103,405

% kontribusi terhadap Dana perimbangan

  82.22

  81.46

  80.37

  Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa DAU mempunyai kontribusi sangat dominan terhadap total Dana Perimbangan yaitu mencapai diatas 75 %, demikian pula terhadap total pendapatan yang mencapai lebih dari 65 %. Bagi Hasil pajak dan bukan pajak mempunyai kontribusi diatas 10 % baik terhadap dana perimbangan maupun terhadap total Pendapatan, Untuk Dana Alokasi Khusus kontribusinya sangat bervariasi, namun rata-rata di bawah 5 % baik dari dana perimbangan maupun terhadap total pendapatan. Untuk kontribusi dan laju pertumbuhan obyek dana perimbangan dapat dilihat pada dua tabel berikut :

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

TABEL 6.10 LAJU PERTUMBUHAN KOMPONEN DANA PERIMBANGAN TAHUN 2004 S/D 2008 KONTRIBUSI (%) LAJU PERTUMBUHAN (%) NO, JENIS DANA PERIMBANGAN 2004 2005 2006 2007 2008 2004-05 2005-06 2006-07 2007-08 RATA2 A

  24.38

  36.15 62.97 (23.86)

  24.91 Pos Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak A.1 Bagi Hasil Pajak

  14.63

  17.12

  14.06

  19.70

  14.37

  26.18

  36.91 63.13 (24.78)

  25.36

  1 Pajak Bumi dan bangunan

  12.20

  14.67

  12.89

  11.13

  11.26

  29.78

  46.45

  0.50

  4.35

  20.27

  2 BPHTB

  0.86

  0.91

  0.53

  7.10

  2.39 13.97 (2.58) 1,449.81 (65.22) 348.99

  3

  1.57

  1.53

  

0.64

  0.69

  0.72 5.01 (30.91)

  26.86

  6.76

  1.93 PPH psl 25 dan pasal 29 dan pasal 21 A.2 Bagi Hasil Bukan Pajak

  0.39

  0.20

  

0.09

  0.10 0.25 (44.07) (28.97) 36.00 157.91

  30.22

  1 Iuran Hak pengusahaan hutan

  0.09

  0.10

  

0.01

  0.06

  0.10 18.19 (80.22) 541.75 63.31 135.76

  • 1 Pungutan hasi perikanan

  0.09

  0.05

  0.03 0.05 - (5.48) (37.70)

  86.79

  10.90

  3 Pertambangan, migas

  0.30

  0.01

  

0.02

  0.01 0.10 (95.18) 180.88 (52.29) 1,016.27 262.42 B DAU

  6.87

  64.45

  13.91

  7.70

  23.23 C DAK (55.60) 703.00 (66.95) 115.61 174.01

  7.86

  66.68

  16.42

  3.13

  23.52 DANA PERIMBANGAN Sumber : Realisasi APBD Tahun 2004 s/d 2007 dan Perubahan APBD 2008

  21 |bab 6

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015 Dari Tabel tersebut terlihat bahwa laju pertumbuhan dari tahun ke tahun untuk komponen dana perimbangan juga fluktuatif. Laju pertumbuhan untuk bagi hasil pajak/bukan pajak dan DAU cenderung menurun pada tahun terakhir, meskipun secara rata-rata masih cukup tinggi. Dengan kondisi ini berarti daerah harus berupaya untuk meningkatkan pendapatan daearah yang bersumber dari daerah sendiri. Dengan kondisi ini, laju pertumbuhan yang tergambar sangat beriseko untuk dijadikan laju proyeksi. Untuk itu perlu dianalisis kembali laju yang lebih riil untuk proyeksi dengan berbagai asumsi.

3. Lain-Lain Penerimaan Yang Sah

  Pendapatan ini terdiri dapat dikelompokkan dalam 2 komponen yaitu penerimaan dari pemerintah dan penerimaan dari propinsi. Penerimaan dari pemerintah merupakan dana penyeimbang ataupun dana untuk melaksanakan kebijakan pemerintah yang tidak terus menerus, sedangkan penerimaan dari propinsi sebagian besar merupakan dana bagi hasil pajak yang pemungutannya menjadi kewenangan propinsi. Tabel 6.11 menunjukkan laju pertumbuhan komponen dalam lain-lain penerimaan yang sah.

TABEL 6.11 LAJU PERTUMBUHAN KOMPONEN DANA PERIMBANGAN TAHUN 2004 S/D 2008 LAJU PERTUMBUHAN (%) JENIS LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG NO, 2004-05 2005-06 2006-07 2007-08 RATA2 SAH A

  

65.18

  3.16

  18.35

  12.39

  24.77 Pendapatan dari Propinsi

  1 Bagi hasil pajak Propinsi 44.85 (0.10)

  2.62

  18.60

  16.49

  2 Bantuan Keuangan dari Propinsi 26.40 106.94 (4.92)

  32.11 B

  

24.38

  36.15 62.97 (23.86)

  24.91 Pendapatan dari Pemerintah Pusat

  1 Dana Penyesuaian 6.24 774.76 195.25 - - 37.34 (34.52)

  32.40

  93.25

  32.12 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH Sumber : Realisasi APBD Tahun 2004 s/d 2007 dan Perubahan APBD 2008

  Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa laju pertumbuhan pendapatan dari propinsi cenderung meningkat, sedangka pendapatan dari Permerintah pusat sangat berfluktuasi.

  \

   RPIJM

  Kabupaten Labuhanbatu TA. 2010

  • – 2015

B. Belanja Daerah

  Menurut Peraturan Pemerintah nomor 58 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Belanja daerah terdiri dari Belanja Tidak Langsung dan Belanja Langsung, sedangkan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Sistim Akuntansi Pemerintah (SAP), belanja terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal dan Belanja Tak Terduga. Dalam pembahasan selanjutnya akan dipergunakan format SAP.

  Dalam bagian ini akan digambarkan mengenai proporsi masing-masing belanja dan masing masing obyek belanjanya. Hal ini dilakukan untuk melihat proporsi penggunaan pendapatan daerah. Untuk proporsi masing-masing belanja dapat dilihat pada tabel berikut :

TABEL 6.12 PROPORSI BELANJA TAHUN 2004 S/D 2008 BELANJA BELANJA BEL. TAK BELANJA TOTAL TAHUN

OPERASI (%) MODAL (%) TERDUGA (%) TRANSFER (%) BELANJA (%)

  2004

  67.91

  25.92

  0.60 5.56 100.00 2005

  77.64

  16.23

  0.08 6.05 100.00 2006

  79.62

  17.53

  0.16 2.69 100.00 2007

  66.69

  30.27

  0.02 3.01 100.00 2008

  70.86

  25.12

  0.23 3.79 100.00

  Sumber : Realisasi APBD Tahun 2004 s/d 2007 dan Perubahan APBD 2008

  Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa proporsi belanja operasi sangat dominan yaitu mencapai diatas 65 % dari seluruh belanja daerah. Untuk belanja modal proporsinya menurun pada tahun 2005 dan 2006, namun kembali meningkat tahun 2007. Besarnya penggunaan dana untuk belanja operasi adalah untuk belanja pegawai atau gaji PNS dan belanja DPRD. Proporsi belanja pegawai dan belanja lainnya pada belanja operasi dapat dilihat pada tabel 6.13 Pada Tabel tersebut terlihat bahwa belanja pegawai, meskipun proporsinya menurun setiap tahun namun mempunyai proporsi yang dominan baik terhadap belanja operasi maupun terhadap total belanja yaitu mencapai lebih dari 65 % dari belanja operasi dan lebih dari 45 % dari total belanja. Dari seluruh komponen belanja operasi hanya belanja barang yang presentasenya meningkat setiap tahun.

  • – 2015

  0.35

  0.04

Dokumen yang terkait

Peran dan atrategi outsourcing PT. Duta Griya Sarana dalam memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas pada bank syariah

0 43 93

Peran pustakawan intermediary dalam memenuhi kebutuhan informasi pemakai

0 8 10

Hardware dan Software yang Dibutuhkan untuk membuat Program dalam Bahasa JAVA

0 0 47

Laporan Operasional menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam

0 0 28

Hal-Hal yang perlu di perhatikan dalam membuat rencana

0 7 35

I. Umum Responden yang terhormat, Pertanyaan di bawah ini hanya semata-mata digunakan untuk data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara. Saya mengharapkan kesediaan BapakIbu untuk mengisi k

0 0 13

1 Jamkesmas adalah pelayanan kesehatan yang biayanya ditanggung oleh pemerintah 2 Jamkesmas adalah iuran untuk pelayanan kesehatan dibayar oleh Pemerintah 3 Jamkesmas adalah jaminan kesehatan yang dapat digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan di p

1 2 35

6.1 Petunjuk Umum Pembahasan mengenai aspek keuangan dalam penyusunan RPIJM pada dasarnya adalah dalam rangka membuat taksiran dana yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan pmebelanjaan prasarana Kabupaten, yang meliputi : 1. Pembelanjaan untuk pengoperasia

0 0 20

PENGERTIAN FUNGSI DESAIN GRAFIS: Desain adalah proses panjang dalam pekerjaan yang erat kaitannya dengan seni untuk mencapai

0 2 14

Abstrak: Dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat atas peraturan perundang

0 0 9