SAFEGUARD SOSIAL DAN LINGKUNGAN

BAB SAFEGUARD SOSIAL DAN LINGKUNGAN

  5

5.1. PETUNJUK UM UM

  Safeguard dan lingkungan bersifat umum dan fleksibel at au dapat disesuaikan dengan kondisi riel yang dihadapi. M at eri yang diuraikan dapat m enj elaskan kondisi saat ini dan permasalahannya sert a rencana pencapaian yang akan dilaksanakan, t ermasuk berbagai program dan kebut uhan invest asi dalam memenuhi t ujuan pem bangunan Kabupat en Purbalingga dalam jangka menengah.

  Safeguard pada Bidang Cipt a Karya Depart em en Pekerjaan Umum m emiliki program dan kegiat an yang bert ujuan unt uk mencapai kondisi m asyarakat hidup sehat dan sejaht era dalam lingkungan yang bebas dari pencemaran air limbah permukiman. Air limbah yang dimaksud adalah air limbah permukiman (municipal w ast e w at er ) yang t erdiri at as air limbah domest ik (rumah t angga) yang berasal dari air sisa mandi, cuci dapur dan t inja manusia dari lingkungan permukiman sert a air limbah indust ri rumah t angga yang t idak m engandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air limbah permukiman perlu dikelola agar t idak menimbulkan dampak, sepert i: mencemari air perm ukaan dan air t anah, disamping sangat beresiko m enimbulkan penyakit , ant ara lain: diare, t hypus, kolera dan lain-lain.

5.1.1 Prinsip Dasar Safeguard

  Prinsip dasar Safeguard Sosial dan Lingkungan dalam penyusunan RPIJM Kabupat en Purbalingga m eliput i:

  a. Sem ua pihak t erkait di Kabupat en Purbalingga w ajib memahami, menyepakat i, dan melaksanakan dengan baik dan konsist en kerangka Safeguard Lingkungan dan Sosial. Bupat i Purbalingga secara formal perlu m enyepakat i isi kerangka Saf eguard Lingkungan dan Sosial yang disusun. Kerangka saf eguard perlu disepakat i dan dilaksanakan bersama oleh st akeholder Kabupat en Purbalingga yang bersangkut an, t idak hanya dari pemerint ah daerah, namun dari DPRD, LSM , perguruan t inggi dan masyarakat . b. Pelaksanaan kerangka safeguard dapat dilakukan secara lebih efekt if, diperlukan penguat an kapasit as lembaga pelaksana. Fokus penguat an kapasit as mencakup kemampuan fasilit asi, pencipt aan w adah mult i st akeholder dan penget ahuan t eknis dari pihak-pihak t erkait .

  c. Rancangan kerangka saf eguard disusun secara sederhana agar mudah dim engert i dan j elas kait annya dengan t ahap-t ahap invest asi dan dapat dilaksanakan sesuai prinsip dalam kerangka pekerjaan.

  d. Prinsip ut ama safeguard adalah unt uk menjamin bahw a program invest asi infrast rukt ur t idak membiayai invest asi apapun yang dapat m engakibat kan dampak negat if yang serius yang t idak dapat diperbaiki/ dipulihkan. Apabila terjadi dampak negat if maka perlu dipast ikan adanya upaya mit igasi yang dapat meminimalkan dampak negat if, baik pada t ahap perencanaan, persiapan maupun t ahap pelaksanaannya.

  e. RPIJM diharapkan tidak membiayai kegiat an invest asi karena kondisi lokal t ert ent u yang t idak memungkinkan t erjadinya konsult asi safeguard dengan masyarakat yang pot ensial dipengaruhi dampak lingkungan at au w arga t erasing dan rent an at au w arga yang t erkena dampak pemindahan secara memadai.

  f. Unt uk memast ikan bahw a safeguard dilaksanakan dengan baik dan benar, maka diperlukan t ahap-t ahap sebagai berikut :

  • Ident if ikasi, penyaringan dan pengelompokan (kat egorisasi) dampak.
  • St udi dan penilaian mengenai t indakan yang perlu dan dapat dilakukan. Pada saat yang

  sama, juga perlu didiseminasikan dan didiskusikan dampak dan alt ernat if rencana t indak penanganannya.

  • Perumusan dan pelaksanaan rencana t indak
  • Pemant auan dan pengkajian t erhadap sem ua proses safeguard
  • Perumusan mekanism e penanganan dan penyel esaian keluhan (complaint s) yang cepat dan efekt if.

  g. Set iap keput usan, laporan dan draft perencanaan final yang berkait an dengan kerangka safeguard harus clikonsult asikan dan didiseminasikan secara luas, t erut ama kepada w arga yang berpot ensi t erkena dampak. Sasaran yang perlu dipriorit askan adalah w arga yang t erkena dampak, harus m endapat kan kesempat an unt uk ikut m engambil keput usan dan menyampaikan aspirasi dan keberat annya at as rencana invest asi yang berpot ensi dapat menimbulkan dampak negat if at au t idak diinginkan oleh masyarakat .

  Karakt erist ik kegiat an yang didanai dalam rencana program invest asi infrast rukt ur, kerangka safeguard RPIJM Infrast rukt ur Bidang PU/ Cipt a Karya t erdiri dari : a. Saf eguard Lingkungan

  Kerangka ini dimaksudkan unt uk membant u Kabupat en Purbalingga unt uk dapat m elakukan evaluasi secara sist emat ik dalam penanganan, pengurangan dan pengelolaan resiko lingkungan yang t idak diinginkan, promosi manfaat lingkungan, dan pelaksanaan ket erbukaan sert a konsult asi publik dengan w arga yang t erkena dampak at au PAP; b. Saf eguard Pengadaan Tanah dan Pemukiman Kembali.

  Kerangka ini dimaksudkan unt uk membant u Kabupat en Purbalingga unt uk dapat m elakukan evaluasi secara sist emat ik dalam pananganan, pengurangan dan pengelolaan resiko sosial yang t idak diinginkan, promosi manfaat sosial, dan pelaksanaan ket erbukaan sert a konsult asi publik dengan w arga yang t erkena dampak pemindahan at au DP;

5.2. SAFEGUARD LINGKUNGAN

5.2.1. Prinsip Dasar

  Seluruh program invest asi infrast rukt ur bidang PU/ Cipt a Karya yang diusulkan oleh Kabupat en/ Kot a harus sesuai dan mem enuhi prinsip-prinsip berikut :

  1. Penilaian lingkungan (environt ment assessment ) dan rencana mit igasi dam pak sub proyek, dirumuskan dalam bent uk :

   Analisis M engenai Dampak lingkungan at au AM DAL (at au Analisis Dampak Lingkungan – ANDAL dikombinasikan dengan Rencana Pengelolaan Lingkungan-RKL dan Rencana Pemant auan Lingkungan-RPL);

   Upaya pengelolaan lingkungan –UKL dan upaya pemant auan lingkungan-UPL; at au

   St andar Operasi Baku-SOP  Tergant ung pada kat egori dampak sub proyek yang dimaksud.

  2. AM DAL harus dilihat sebagai alat peningkat an kualit as lingkungan Format AM DAL at au UKL/ UPL merupakan bagian t idak t erpisahkan dari analisis t eknis, ekonomi, sosial, kelembagaan dan keuangan sub proyek;

  3. Sejauh mungkin, sub proyek harus m enghindari at au meminimalkan dampak negat ive t erhadap lingkungan. Selaras dengan hal t ersebut , sub proyek harus dirancang unt uk dapat mem berikan dampak posit if semaksimal mungkin. Sub proyek yang diperkirakan dapat mengakibat kan dampak negat i ve yang besar t erhadap lingkungan, dan dampak t ersebut t idak dapat dit anggulangi melalui rancangan dan konst ruksi sedemikian rupa, harus dilengkapi dengan

AM DAL;

  4. Usulan program invest asi infrast rukt ur bidang PU/ Cipt a karya t idak dapat dipergunakan mendukung kegiat an yang dapat m engakibat kan dampak negat ive t erhadap habit at alamiah, w arga t erasing dan rent an, w ilayah yang dilindungi, alur laut int ernasional at au kaw asan sengket a. Di samping it u dari usulan RPIJM juga t idak membiayai pembelian, produksi at au pengunaan:

   Bahan-bahan yang merusak ozon, t embakau at au produk-produk t embakau;  Asbes. Bahan-bahan yang m engandung unsure asbes;  Bahan/ mat erial yang t ermasuk dalam kat egori B3 (bahan beracun dan berbahaya). Rencana

  invest asi t idak membiayai kegiat an yang m enggunakan, menghasilkan, menyimpan at au mengangkut bahan/ mat erial beracun, korosif at au eksplosif at au bahan/ mat erial yang t ermasuk dalam kat egori b3 menurut hokum yang berlaku di Indonesia;

   Pest isida, herbisida dan insekt isida. RPIJM t idak diperunt ukan mambiayai kegiat an yang melakukan pengadaan pest isida, herbisida dan insekt isida.  Pembangunan bendungan. RPIJM bidang infrast rukt ur PU/ Cipt a Karya t idak membiayai

  pem bangunan at au rehabilit asi bendungan at au invest asi yang m empunyai ket ergant ungan pada kinerja bendungan yang t elah ada at aupun yang sedang dibangun.

   Kekayaan budaya RPIJM bidang infrast rukt ur PU/ Cipt a Karya t idak m embiayai kegiat an yang

  dapat m erusak at au m enghancurkan kekayaan budaya baik berupa benda dan budaya maupun lokasi yang dianggap sacral at au memiliki nilai spirit ual, dan

   Penebangan kayu. RPIJM bidang infrast rukt ur Pu/ Cipt a Karya t idak m embiayai kegiat an yang t erkait dengan kegiat an penebangan kayu at au pengadaan peralat an penebangan kayu.

5.2.2. Landasan Hukum

  Panduan kerangka saf eguard lingkungan dan sosial dalam USDRP dirumuskan berdasarkan sejumlah regulasi t erkait yang berlaku ant ara lain:

  1. Undang-undang (UU) No. 23/ 1997 t ent ang pengelolaan lingkungan, pasal 5 (1) m engenai rencana kegiat an at au pekerjaan yang m emungkinkan dapat menimbulkan dampak lingkungan besar dan signifikan harus dilengkapi dengan AM DAL.

2. Perat uran Pem erint ah (PP) No.27/ 1997 t ent ang Analisis mengenai Dampak Lingkungan (AM DAL)

  pasal 5 (1), AM DAL diperlukan jika proyek t ersebut : (i) mempengaruhi sejumlah besar orang, w ilayah dan komponen lingkungan; (ii) menimbulkan dampak yang berlangsung kuat , lama, komulat if dan t idak dapat dipulihkan kembali (irreversible);

  3. Perat uran Pemerint ah (PP) No. 27/ 1999 Pasal 5 (1) krit eria m engenai dampak besar dan pent ing suat u usaha dan/ at au kegiat an t erhadap lingkungan hidup ant ara lain jumlah manusia yang t erkena dampak, luas w ilayah persebaran dampak, int ensit as dan lamanya dampak berlangsung, banyaknya komponen lingkungan lainnya yang t erkena dampak, sifat kumulat if dampak, dan berbalik (revesible) at au t idak berbaliknya dampak. Pasal 11 (1) t ent ang AM DAL menyat akan bahw a Komisi AM DAL Pusat berw enang m enilai hasil AM DAL bagi jenis usaha dan/ at au kegiat an yang mem enuhi unsure-unsur st rat egis nasional dan/ at au berkait an dengan ket ahanan nasional dengan dampak mencakup lebih dari propinsi, t erlet ak di w ilayah konf lik dengan negara lain, t erlet ak di perairan laut , dan/ at au lokasinya mencakup w ilayah hokum Negara lain. Pasal 11 (2) menyat akan Komisi AM DAL daerah (Propinsi dan Kabupat en/ Kot a) berw enang m enilai AM DAL bagi jenis-jenis usaha dan/ at au kegiat an yang berada di luar crit eria di at as;

  4. Sesuai PP 27/ 1999 t ent ang AM DAL pasal 33 (3), dalam w akt u 30 hari set elah pengumuman proyek, pihak-pihak yang berkepent ingan, t ermasuk w arga yang t erkena dampak, LSM set em pat , dan pihak lainnya, dapat menyampaikan t anggapan, saran dan keluhan kepada Pemrakarsa kegiat an;

  5. Keput usan M ent eri Negara Lingkungan Hidup No. 17/ 2001, t anggal 22 M ei 2001 t ent ang Jenis Rencana Usaha dan/ at au Kegiat an yang Wajib dilengkapi dengan Analisis M engenai Dampak Lingkungan Hidup;

  6. Keput usan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 09 t ahun 2000 t ent ang pedoman Penyusunan Analisis M engenai Dampak Lingkungan (AM DAL);

  7. Keput usan M ent eri Permukiman dan Prasarana Wilayah No.17/ KPTS/ 2003, t anggal 3 Februari 2003, t ent ang penet apan jenis Usaha dan/ at au kegiat an bidang permukiman dan Prasarana Wilayah yang w ajib dilengkapi dengan upaya pengelolaan lingkungan (UKL) dan Upaya Pemant auan Lingkungan (UPL); dan

  8. Keput usan M ent eri Negara Lingkungan Hidup No.86/ 2003 t ent ang Pet unjuk Pelaksanaan UKL/ UPL.

5.2.3. Prosedur Safeguard Lingkungan

  Prosedur pelaksanaan AM DAL t erdiri dari beberapa kegiat an ut ama, yakni: pent apisan aw al sub proyek sesuai dengan krit eria sesuai dengan persyarat an safeguard, evaluasi dampak lingkungan; pengklasifikasian / kat egorisasi dampak lingkungan dari sub proyek yang diusulkan perumusan dokum en SOP, UKL/ UPL at au AM DAL (KA-ANDAL, ANDAL dan RKL/ RPL), pelaksanaan dan pemant auan pelaksanaan.

  

Kategori Sub proyek menurut Dampak Lingkungan

Kategori Dampak Persyaratan pemerintah

  A Sub proyek dapat mengakibat kan dam pak lingkungan yang bur uk, berkait an dengan kepekaan dan keragaman dam pak yang dit imbulkan, upaya pemulihan kem bali sangat sulit dilakukan

  ANDAL dan RKL/ RPL B Sub proyek dengan ukuran dan volum e kecil, mengakibat kan dam pak lingkungan akan t et api upaya pem ulihannya sangat mungkin dilakukan

  UKL/ UPL C Sub proyek yang t idak m emilii komponen konst ruksi dan t idak mengakibat kan pencemaran udara, t anah dan air.

  Tidak diper lukan ANDAL at au UKL/ UPL Cat at an: ANDAL : Analisis Dampak Lingkungan RPL : Recana Pemant auan Lingkungan UKL : Upaya Pengelolaan Lingkungan UPL : Upaya Pemant auan Li ngkungan

5.2.4. Kerangka Kelembagaan Safeguard Lingkungan

   Pemrakarsa kegiatan Pemrakarsa kegiat an adalah perumus dan pelaksana RPIJM di Kabupat en Purbalingga.

  Pemrakarsa kegiat an bert anggung jaw ab unt uk melaksanakan:

  1. Perumusan KA-ANDAL, draft ANDAL dan RKL/ RPL at au draft UKL/ UPL, m elaksanakan sert a melakukan pemant auan pelaksanaannya. Bila diperlukan Bappeda dapat mem bant u pemrakarsa kegiat an dalam melaksanakan pemant auan;

  2. Konsult asi dengan w arga yang secara pot ensial dipengaruhi dampak lingkungan at au PAP dalam forum st akeholder , baik pada saat perumusan KA-ANDAL, draft ANDAL dan RKL/ RPL.

  Sebelum kegiat an konsult asi dilakukan, pemrakarsa kegiat an perlu m enyediakan semua bahan yang rel evan sekurang-kurangnya 3(t iga) hari sebelum kegiat an dilakukan yang set idaknya mencakup ringkasan t ujuan kegiat an, rincian kegiat an, dan gambaran menyeluruh pot ensi dampaknya. Hasil konsult asi dalam forum st akeholder t ersebut harus dicat at sebagai bagian dari laporan ANDAL. Di samping it u, kegiat an konsult asi dengan PAP bila perlu juga dilakukan selama pelaksanaan sub proyek;

  3. M elaporkan pelaksanaan RKL/ RPL dan hasil pemant auannya Bappedalda, Bupat i/ Walikot a;

  4. Ket erbukaan informasi m engenai draft ANDAL dan RKL/ RPL at au UKL/ UPL pada publikdalam w akt u yang t idak t erbat as; dan

  5. Penanganan keluhan publik secara t ransparan. Perlu dikembangkan prosedur penyampaian keluhan publik yang t rasparan. Keluhan harus dijaw ab sebelum t ahap pelelangan kegiat an dimulai. Keluhan yang diajukan sebelum konst ruksi, selama konst ruksi dan/ at au operasi kegiat an perlu diselesaikan secara musyaw arah ant ara pemrakarsa kegiat an dengan pihak- pihak yang mengajukan keluhan.

   Badan Lingkungan Hidup

  1. M enurut SK M ent eri Negara Lingkungan hidup no. 86/ 2009, BLH at au Dinas/ Inst ansi yang berkecimpung dalam masalah lingkungan hidup, bert anggung jaw ab unt uk mnegkaji dan memberikan perset ujuan t erhadap UPL/ UKL yang dirumuskan oleh pemrakarsa kegiat an;

  2. Dalam pelaksanaan RPIJM , BLH juga bert anggung jaw ab unt uk melakukan supervise pelaksanaan RKL/ RPL sert a m elakukan pemant auan t erhadap lingkungan secara umum

3. BLH juga merupakan anggot a t et ap Komisi AM DAL.

   Komisi AM DAL

  Komisi AM DAL adalah badan yang berw enang dan bert anggung jaw ab unt uk melakukan;

  1. Kajian dan perset ujuan t erhadap KA-ANDAL, ANDAL dan RKL/ RPL yang dirumuskan oleh pemrakarsa kegiat an;

2. Penyampaian laporan hasil kajian yang dilakukan kepada Walikot a yang bersangkut an

  (sesuai dengan PP No. 27/ 1999 m engenai AM DAL, pasal 8, dalam RPIJM yang dimaksudkan sebagai Komisi AM DAL adalah Komisi AM DAL t ingkat Kot a)

5.3. SAFEGUARD PENGADAAN TANAH DAN PEM UKIM AN KEM BALI

5.3.1. Prinsip Dasar Safeguard Pengadaan Tanah dan Permukiman Kembali

  Pengadaan t anah dan pemukiman kembali biasanya t erjadi jika kegiat an invest asi berlokasi di at as t anah yang bukan milik pem erint ah at au t elah dit empat i oleh sw ast a/ masyarakat selama lebih dari sat u t ahun.

  Prinsip ut ama dalam pengadaan t anah adalah bahw a semua langkah yang diambil harus dilakukan unt uk meningkat kan at au sedikit nya mem perbaiki pendapat an dan st andar kehidupan masyarakat yang t erkena dampak akibat pengadaan t anah.

  Pengadaan t anah dan pemukiman kembali at au land acquaisit ion and reset t lement (LARAP) unt uk kegiat an RPIJM Bidang Cipt a Karya di Kabupat en Purbalingga m engacu pada prinsip-prinsip sebagai berikut :

  1. Transparan, Kegiat an invest asi di bidang kecipt akaryaan diinformasikan secara t ransparan kepada semua pihak yang t erkena dampak.

  2. Part isipat if , Warga yang berpot ensi t erkena dampak (WTD) harus t erlibat dalam seluruh t ahapan perencanaan kegiat an.

3. Adil,

  Pengadaan t anah t idak boleh memperburuk kondisi kehidupan WTD dan masyarakat m emiliki hak unt uk m endapat kan gant i rugi yang m emadai sesuai kesepakat an. Warga yang t erkena dampak harus sepakat at as gant i rugi yang dit et apkan at au jika m emungkinkan secara sukarela menghibahkan sebagian t anahnya unt uk kegiat an.

Gambar 5.1 M ekanisme Pelaksanaan Proses Keterlibatan M asyarakat dalam AM DAL

  Ket er libat an M asyarakat Proses AM DAL

  M ULAI PENGUM UM AN PENAPISAN KONSULTASI PELINGKUPAN M ASYARAKAT

  Kesepakat an

  KA-ANDAL

  Peny usunan ANDAL, RKL &

  PARTISIPASI

  RPL

  M ASYARAKAT (melalui Wakil-nya)

  Keput usan Kelayakan At as ANDAL, RKL &

  RPL SELESAI Di Kabupat en Purbalingga pengadaan t anah unt uk pemukiman kembali masyarakat pernah dilakukan, unt uk m enget ahui apa yang m enjadi keinginan WTD t elah dilakukan st udi LARAP, sehingga masyarakat yang t erkena dampak t ersebut dapat diket ahui part ipasinya unt uk dilakukan relokasi pada lokasi yang lebih baik dan aman. Pengadaan t anah unt uk kasus ini dilakukan segera dan cepat karena w arga/ masyarakat harus segera dimukimkan kembali. Unt uk mempercepat relokasi yang menjadi pert imbagan adalah relokasi di t anah milik Pemkot yang m erupakan aset kot a/ pem erint ah kot a sehingga proses relokasi dapat lebih cepat dengan m empert imbangkan aksesibilit as mendekat i sama dengan keadaan sebelumnya, dengan harapan W TD t idak mengalami kerugian fisik maupun non fisik yang berkepanjangan.

  Kompensasi at as t anah yang dilakukan Pem erint ah Kabupat en Purbalingga dalam merelokasi masyarakat yang t erkena dampak proses kompensasi t anah dilakukan seiring dalam pelaksanaan relokasi w arga set elah ada kesepakat an aw al. Proses pengadaan t anah ini dilakukan sesuai prosedur administ rasi pert anahan sert a m elakukan sosialisasi kepada masyarakat sekit ar lokasi rencana proyek dengan m emperhat ikan aspirasi yang disampaikan baik melalui kuesioner maupun pert emuan-pert emuan dengan w arga dengan didamping kelurahan set empat .

  Selain dilakukan kompensasi dalam pengadaan t anah, t idak menut up kemungkinan masyarakat juga ikut berperan dalam pengadaan t anah berupa hibah at au mengizinkan lokasi t anahnya dilew at i sarana dan prasarana invest asi bidang kecipt akaryaan, sepert i: rela t anahnya dilew at i jaringan perpipaan, saluran dan lain-lain. Tet api pada prinsipnya t idak saling m erugikan bahkan saling m engunt ungkan, sepert i: ada peningkat an nilai jual obyek pajak (NJOP) pada lokasi yang sebelumnya t idak dilew at i akses jalan, kaw asan t ergenang/ banjir menjadi berkurang luas areanya.

5.3.2. Prosedur Safeguard Pem bebasan Tanah dan Perm ukiman Kembali

  Panduan kerangka safeguard pembebasan t anah dan permukiman kembali dirumuskan berdasarkan sejumlah regulasi t erkait yang berlaku, ant ara lin sesuai dengan Keput usan Presiden No.55/ 1993 t ent ang pembebasan t anah unt uk pembangunan bagi kepent ingan umum

  Prosedur pelaksanaan safeguard pembebasan t anah dan permukiman kembali t erdiri dari beberapa kegiat an ut ama yang m eliput i : pent apisan aw al dari usulan kegiat an unt uk melihat apakah kegiat an yang bersangkut an memerlukan pembebasan t anah at au kegiat an permukiman kembali at au t idak; pengklasifikasian/ kat egorisasi dampak pembebasan t anah dan permukiman kembali dari sub proyek yang diusulkan sesuai t abel; perumusan surat pernyat aan bersama (jika melibat kan hibah sebidang t anah secara sukarela) at au perumusan Rencana Tindak Pembebasan Tanah dan Permukiman Kem bali at au (RTPTPK) sederhana at au menyeluruh sesuai kebut uhan didukung SK Gubernur/ Bupat i.

  Pembebasan t anah (dan permukiman kembali) yang t elah selesai dilaksanakan sebelum usulan sub proyek disampaikan, harus diperiksa kembali (recheck) dengan t racer st udy. Tracer st udy ini dimaksudkan unt uk menjamin bahw a proses pembebasan t anah t elah sesuai dengan st andar yang berlaku, t idak mengakibat kan kondisi kehidupan DP m ejadi lebih buruk, dan m ekanism e penanganan keluhan dilaksanakan dengan baik.

  

Kat egori Sub proyek M enurut Dam pak kegiat an Pembebasan Tanah dan Permukiman Kembali

Kategori Dampak Persyaratan

  C Pembebasan t anah ber dam pak pada < 200 orang at au 40 KK at au

   Sumber : Dinas PU/ Cipt a Karya, 2007

  orang at au m emindahkan w arga > 100 orang RTPTPK menyelur uh

  ≥ 200

  RTPTPK sederhana D Pembebasan t anah ber dam pak pada

  sset produkt if at au melibat kan pemindahan w arga sem ent ara selama masa konst ruksi

  ≤ 10% dari

  Sur at Perset ujuan yang disepakat i dan dit andat angai bersama ant ara pemrakarsa kegiat na dan w arga yang menghibahkan t anahnya dengan sukarela

  A Sub proyek t idak m elibat kan kegiat an pem bebasan t anah

  ≤ Rp. 1 Juta.

  bidang lahn sejarak 1,5 m dari bat as kavling at au < garis sepadan bangunan, dan bangunan at au sset t idak berget ak lainnya yang dihibahkan senilai

  ≤ 10% dan memotong <

  Hanya dapat dilakukan bila lahan produkt if yang dihibahkan

  Laporan yang disusun oleh pem rakarsa kegiat an B Pembebasan t anah secara sukarela:

  2 Sub proyek selur uhnya at au sebagian meem pat i t anah yang t elah dihibahkan secar a sukarela

  1 Sub proyek seluruhnya menem pat i t anah negara Sur at per nyat aan dari pem rakarsa kegiat an

5.4. JENIS RENCANA USAHA DAN/ ATAU KEGIATAN YANG W AJIB DILENGKAPI DENGAN AM DAL

1. Bidang Pertahanan dan Keamanan

  1 Pembangunan Gudang M unisi Pusat dan Daerah

   Kegiat an pangkalan berpot ensi menyebabkan dampak akibat limbah cair, sam pah padat , dan kebisingan pesaw at .

Tabel 5.3 Kegiat an yang w ajib DiLengkapi Pada bidang Pertahanan dan Keamanan

   Kegiat an lat ihan t em pur berpot ensi menyebabkan dam pak akibat limbah cair, sampah padat , dan kebisingan akibat ledakan.

  t ermasuk daerah penyangga, t ert ut up bagi masyar akat .

   Bangunan pangkalan dan f asilit as pendukung,

  Luas >= 10.000 ha

  4 Pembanguanan Pusat Lat ihan Tem pur

  Kelas A dan B

  Sem ua Besaran

  3 Pembangunan Pangkalan TNI AU

  dampak akibat limbah cair, dan sampah padat ,

   Kegiat an pangkalan berpot ensi menyebabkan

   Kegiat an penger ukan dan reklamasi ber pot ensi m engubah ekosist em laut dan pant ai

  Kelas A dan B

  2 Pembangunan Pangkalan TNI AL

   Ber esiko t erjadinya ledakan saat perjalanan dan saat penyim panan yang m em bahayakan penduduk w alaupun sudah m emiliki st andar operat ing procedur (SOP) penanganan bahan peledak

  No Jenis Kegiatan Skala/ Besaran Alasan Ilmiah Khusus

   Lapangan Tem bak ha t ermasuk daerah penyangga, t ert ut up bagi TNI AD, TNI AL, TNI masyar akat .

   AU, dan Polri Kegiat an penyiapan lahan (land clearing) di area yang cukup luas unt uk pangkalan, landasan pacuan, dn bangunan penyangga menyebabkan perubahan ekosist em

   Kegiat an lat ian ber pot ensi menyebabkan

  kebisingan

  2. Bidang Pertanian Tabel 5.4 Kegiat an yang w ajib DiLengkapi Pada bidang Pertanian No Jenis Kegiatan Skala/ Besaran Alasan Ilmiah Khusus

  1 Budi daya t anaman pangan dan Luas >=2.000 ha Lihat penjelasan diat as hort ikult ura sem usim dengan at au danpa unit pengolahannya

  2 Budi daya t anaman pangan dan Luas >=5.000 ha Lihat penjelasan diat as holt ikult ur a t ahunan dengan at au t anpa unit pengelolaannya

  3 Budi daya t anaman perkebunan Luas >=3.000 ha Lihat penjelasan diat as sem usim dengan at au t anpa sem ua besaran unit pengolahannya :

  Dalam kaw asan budidaya - non kehut anan Dalam kaw asan budidaya - kehut anan

  4 Budi daya t anaman perkebunan Luas >= 3.000 ha Lihat penjelasan diat as t ahunan dengan at au t anpa sem ua besaran unit pengolahannya:

  • Dalam kaw asan budidaya non kehut anan Dalam kaw asan budidaya - kehut anan

  3. Bidang Perikanan Tabel 5.5 Kegiatan yang w ajib DiLengkapi Pada bidang Perikanan No Jenis Kegiatan Skala/ Besaran Alasan Ilmiah Khusus

   1 Budaya t am bak udang / ikan Luas >=50 ha Rusaknyaekosist em mangrove yang dengan at au t anpa unit menjadi t em pat pemijahan dan pengolahannya pert um buhan ikan (nursery areas) akan mempengaruhi t ingkat pr odukt ifit as daer ah set em pat .

   Beberapa kom ponen lingkungan yang akan t erkena dam pak adalah: kandungan bahan or ganik, perubahan BOD, COD, DO, kecerahan air, jumlah phyt opt ankt on maupun penigkat an virus dan bakt eri.

   Ber pot ensi menim bulkan konflik sosial.

   2 Usaha budidaya perikanan Per udahan kualit as perairan

   t erapung (jarring apung dan Pengaruh perubahan arus dan syst em): penggunaan ruang perairan.

   a. Di air t aw ar (danau) >=2,5 ha Pengaruh t er hadap est et ika per airan

  • Luas at au jumlah >=500 unit

  b. Di air laut >=2,5 ha

  • Luas at au jumlah >=1000 unit

   3 Rencana pem bangunan Ber pot ensi menim bulkan dam pak prasarana perikanan yang berupa: berbent uk pelabuhan

  Penurunan kualit as air , penurunan perikanan yang berbent uk st abilit as gar is pant ai, pot ensi konflik pelabuhan perikanan yang sosial, pergeseran pola penyakit , dan t erlet ak di luar daerah dam pak pot ensi limbah cair dan lingkungan kerja pelabuhan padat yang dihasilkan. um um dan mem enuhi crit eria sebagai berikut :

  >=300 m - Panjang dermaga

  • At au m em punyai >=10 ha kaaw asan indust ri perikanan dengan luas Kedalaman - >= -4 m LWS perairan di dermaga

  4. Bidang Kesehatan Tabel 5.6 Kegiatan yang w ajib DiLengkapi Pada bidang Kesehatan No Jenis Kegiatan Skala/ Besaran Alasan Ilmiah Khusus

  1 Pembangunan Rumah Sakit Kelas A dan B Ber pot ensi m enimbulkan dam pak at au yang set ar a pent ing dalam bent uk lim bah B3/ radioakt if dan pot ensi penular an penyakit

  5. Bidang Perhubungan Tabel 5.7 Kegiatan yang w ajib DiLengkapi Pada bidang Perhubungan No Jenis Kegiatan Skala/ Besaran Alasan Ilmiah Khusus

   1 Pembangunan jaringan jalan >=25 km Ber pot ensi menim bulkan dam pak keret a api berupa emisi, gangguan lalu lint as,

  Panjang - kebisingan, get aran, gangguan pandangan, ekologi dan dam pak sosial.

   2 Pembangunan St asiun Keret a St asiun kelas Ber pot ensi menim bulkan dam pak

  Api besar dan / at au berupa emisi, gangguan lalu lint as, kelas 1 aksesbilit as t ransport asi, kebisingan, get aran, gangguan pandangan, ekologi, dam pak sosial dan keamanan disekit ar kegiat an sert a area yang sangat luas.

   3 Kont r uksi bangunan jalan rel di Sem ua besaran Ber pot ensi menim bulkan dam pak baw ah permukaan t anah berupa per ubahan kest abilan lahan (land subsidence), air tanah sert a gangguan ber upa dampak t er hadap emisi, lalu lint as, kebisingan, get aran, gangguan pandangan, gangguan jaringan prasarana sosial (gas, list rik, air minum, t elekom unikasi) dan dam pak sosial di sekit ar kegiat an t ersebut .

   4 Pembangunan Bandar udara Sem ua bessaran Termasuk kegiat an yang ber t eknologi baru besert a fasilit asnya ( kelas I s.d V) t inggi, harus m em perhat ikan beser t a hasil ket ent uan-keselamat an penerbangan st udi rencana dan t erikat dengan konvensi induk yang t elah int er nasional.

  Ber pot ensi menim bulkan dam pak berupa kebisingan , get aran, dam pak sosial, keam anan Negara, emisi dan kem ungki nan bangkit an t ransport asi baik dara dan udara.

   diset ujui.

  II,

  III Termasuk kegiat an t eknologi t inggi, beser t a fasilit asnya berdasarkan harus m em enuhi at uran keselamat an rencana pener bangan dan t erikat dengan pengem bangan konvensi int ernasional.

   5 Pengem bangan Bandar udara Klas I,

   (rencana induk, Brpot ensi menim bulkan dam pak rencana t at a kebisingan, get aran , dampak sosial, let ak, dll) keam nan Negara emisi dan kem ungki nan bangkit an t ranspirt asi baik darat dan udara.

   6 Perluasan Bandar udara Termasuk kegiat an yang ber t eknologi beser t a / at au fasilit asnya: t inggi, hingga harus m emat uhi Pemindahan at uran keselamat pener bangan dan - penduduk >= 200 KK t erikat dengan konvensi

  • At au pem bebasan >=100 ha int er nasional.

   lahan Ber pot ensi menim bulkan dam pak

  Reklamasi pant ai: kebisingan, get aran dam pak sosial, Luas >= 25 ha - kemanan Negara, emisi dan At au volum e ur ugan >=100.000 m³ - kem ungki nan bangkit an t ransport asi

  Pemot ongan bukit dan >= 500.000 m³ baik darat dan udara. pengurugan lahan volume

Tabel 5.8 Kegiatan yang w ajib DiLengkapi Pada bidang Perindustrian No. Jenis Kegiatan Skala/ Besar Alasan ilmiah Khusus

  2 Indust ri pul p at au indust ri kert as yang t erint egrasi dengan indust ri pul p (t idak t ermasuk pulp dari kert as bekas dan pulp dar i indust ri kert as budaya).

   Kebut uhan ener gy besar (0,2 M w / 1000 t on produk).

   Tenaga kerja besar .

   Kebut uhan ener gy besar (0,2 M w / 1000 t on produk).

   Tenaga kerja besar .

   Penggunaan lahan yang luas (0,2 ha/ 1000 t on produk).

  Sem ua besaran Proses pem buat an pulp meliput i kegiat an penyiapan bahan baku, pemasakan serpihan kayu, pencucian pulp, pem ut ihan pul p (bleacing) dan pem bent ukan lem baran pulp yang dalam prosesnya banyak menggunakan bahan-bahan kimia, sehi ngga ber pot ensi menghasilkan limbah cair (BOD, COD, TSS), limbah gas (H2S, SO2, NOx, Cl2) dan limbah padat (am pas kayu, serat pulp, lum pur kering). Umum nya dam pak yang dit imbulkan disebabkan oleh :

  (t ailing), debu (CaO, Sio2, Al2O3, FeO2) dengan radius 2-3 km, limbah cair (sisa cooling mengandung minyak lubr ikasi/ lumas), limbah gas (CO2, Sox, NOx) dari pembakaran energy bat ubar a, minyak, dan gas.

  1 Indust ri sem en (yang dibuat melalui produksi klinker) Sem ua besaran Indust ri sem en dengan proses kliner adalah indust r i sem en yang kegiat annnya bersat u dengan kegiat an pem bangan, dimana t er dapat proses penyiapan bahan baku, penggilingan bahan baku (raw mill process), penggilingan bat ubara(coal mill) sert a proses pem bakaran dan pendinginan kliner (Rot ary Kiln and Clinker Coller).

   Pot ensi berbagai jenis limbah: padat

   Tenaga kerja besar (± 1 -2 TK/ 3000 t on produk).

  baik t enaga list rik (110 – 140 Kw h/ t on) dan t enaga panas (800 – 900 Kcal/ t on).

   Kebut uhan energy yang cukup besar

   Kebut uhan air cukup besar (3,5 t on sem en mem but uhkan 1 t on air).

   Penggunaan lahan yang luas

  Umum nya dam pak yang dit imbulkan disebabkan oleh:

  3 Indust ri pet rokimia hulu Sem ua nesaran Indsut ri pet rokimia hulu adalah indust ri yang m engolah hasil t ambang mineral

  • – 7 Kw / t on produk) disamping bersumber dari list rik juga energy gas.

  Umum nya dam pak yang dit imbulkan disebabkan oleh :

  5 Indust ri pem buat an t imah hit am (Pb) dasar (t er masuk indust ri daur ulang)

  B3); limbah padat (basic slag), limbah cair( minyak dan scale), gas ( NOx, H2S, SO2) debu ber upa scale (2 -3 % dari t ot al pr oduk per har i).

   Pot ensi berbagai limbah (t ermasuk

   Kebut uhan air unt uk pendingin relat ive besar (> 1000 m³/ hari).

   Tenaga kerja cukup besar (1000 t on produk/ TK).

  Kw h/ 0,5 t on produk)

   Kebut uhan lahan yang cukup luas.  Kebut uhan ener gy relat ive besar (1

  Sem ua besaran Indust ri pem buat an besi dasar baja dan baja dasar adalah m er upakan indust ri yang mengolah besi bekas (st eel scrap) at au konsent rat biji besi yang menggunakan t ungku-t ungku pem bakaran baik menggunakan energy list ri, bat ubara at aupun bahan bakar dengan pr oses pem bakaran baik menggunakan energy list rik, bat ubara at aupun bahan bakar dengan proses pem bakaran sam pai dengan t em perat ure 1600 derajat celcius.

  (kondesat ) t erdiri dar i pusat Olef in yang menghasilkan benzene, t olulena, Xylena, dan Et il Benzena. Umum nya dam pak yang dit imbulkan disebabkan oleh :

  4 Indust ri pem buat an besi dasar at au baja dasar (iron and st eel making) m eliput i usaha pem buat an besi dan baja dalam bent uk dasar sepert i pellet bijih besi, besi spons, besi kasar/ pigiron, paduan besi/ alloy, ingot baja, pellet baja, baja bloom dan baja slab)

  dan NO2 dan NOx) debu (SiO2), limbah cair (TSS, BOD, COD, NH4Cl) dan limbah sisa kat alis bekas yang bersifat B3

   Pot ensi ber bagai lim bah : gas (SO2

   Kebut uhan energy relat ive besara (6

   Tenaga kerja besar .

  pendi ngi n 1 lit er / det ik/ 1000 t on produks).

   Kebut uhan lahan yang luas.  Kebut uhan air cukup besar (unt uk

  Sem ua besaran Timah hit am (Pb) m erupakan logam berat yang t ermasuk bahan berbahaya dan beracun (B3) yang m udah t erur ai. Proses pem buat annya m elalui proses peleburan yang menghasilkan limbah gas beracun dan debu (part ikulat ) dan proses peredaman yang menghasilkan limbah cair dengan kadar asam yang t inggi.

  6 Indust ri pem buat an t embaga (Cu) dasar/ kat oda t embaga (bahan baku dari Cu konsent rat )

  Sem ua besaran Indust ri pembuat an al umini um dasar mer ukana indust ri pem buat an bat angan alt uminium yang m enggunakan bahan baku biji aluminia yang dilakukan melalui proses peleburan, elekt r olt isa dan pencet akan.

   Pot ensi limbah yang dihasilkan (t ermasuk B3): Padat (dross, pelapis bekas), cair (air spr ay dengan kadar flour t inggi dan air pendingi n mengandung minyak), gas (H2S, NH3, NO2, SO2 & HF) dan debu.

   Kebut uhan air yang sagat besar unuk proses pendinginan (± 17.000 m³/ hari).

   Tenaga kerja sangat besar.

   Kebut uhan energy relat ive besar (± 295 ribu M w h/ hari).

   Pengguna lahan yang luas unt uk bangunan pabrik dan fasilit as penunjang.

  Umum nya dam pak yang dit imbulkan disebabkan oleh :

  7 Indust ri pem buat an aluminium dasar ( bahan baku dari aluminium)

  Sem ua besaran Indust ri pem buat an t em baga (Cu) dasar adalah indust ri yang m engolah konsent rat bahan t am bang, proses pem but annya m elalui pemisahan konsent rat , peleburan dengan t ungku- t ungku bert em parat ur t inggi dan elekt rolisa. Umum nya dam pak yang dit imbulkan disebabkan oleh :

  Sox, N2, O2 dan t ail gas dengan paramet er Zn, Pb, Sn, As, Ni, Se, F, Cd, Cr, TDS & TSS), limbah padat gypsum dan slag (Fe, Cu, Zn, Ni, Pb, As, Hg, Se, Cd).

   Pot ensi berbagai limbah; gas (SO2,

   Kebut uhan air unt uk proses pendi ngi nan dan el ekt r onika relat ive besar (air bersih 5000 m³/ hari dan air laut 3,3 jut a, m³/ hari).

   Tenaga kerja cukup besar.

   Kebut uhan energy relat ive besar (264 r ibu M w h/ t ahun).

   Pengguanaan lahan yang cukup luas.

  8 Sem ua besaran Kaw asan indust ri (indust ri est at e) mer upakan lokasi yang dipersiapkan unt uk berbagai jenis indust ri manufakt ur yang masih pr edikt if, sehingga dalam pengem bangannya diperkirakan akan menim bulkan berbagai dam pak pent ing ant ara lain disebabkan :

   Kegiat an grading (pem bent ukan muka t anah) dan runoff (air larian).

  Dampak pent ing yang dit imbulkan berasal dari :

   Indust ri bat erai kering yang diperkir akan menim bulkan dampak pent ing adalah yang menggunakan bahan baku m erkur i (Hg), mengi ngat merkuri ini bersifat B3 yang mem punyai ef ek m ut agenic, t er t ogenik dan kesinogenik t er hadap manusia.

  Sem ua besaran

  12 Indust ri bat erai kering (yang menggunakan bahan baku merkuri/ Hg)

   Indust ri senjat a, munisi dan bahan peledak m erupakan indust ri yang dalam proses produksi nya menggunakan bahan baku yang bersif at B3 disamping kegiat annya mem but uhkan t ingkat keamanan yang t inggi.

  11 Indust ri senjat a, munisi dan bahan peledak Sem ua besaran

   Gangguan kebisingan dan get ar an.

   Pengadaan lahan unt uk bangunan pabrik dan landasan pacu.

  10 Indust ri pesaw at t erbang Sem ua besaran Indust ri pesaw at t er bang m er upakan indust ri st rat egis bert eknologi t inggi yang mem but uhkan t ingkat pengamanan (securit y) yang t inggi.

   Pengadaan dan pengoper asian alat - alat berat .

  Pembuat an kolam graving ini dilakukan dengan menger uk laut yang dikhaw at irkan akan menyebabkan longsoran at aupun abr asi pant ai perbaikan kapal ber pot ensi menghasilkan limbah cair (air ballast , pengecat an lam bung kapal dan bahan kimia B3) maupun limbah gas dan debu dari sand blast ing dan pengecat an.

  9 Indust ri galangan kapal dengan syst em graving dock >=4000 DWT Syst em graving dock adalah galangan kapal yang dilengkapi dengan kolam perbaikan dengan ukuran panjang 100 m, lebar 40 m, dan kedalaman 15 m dengan syst em sirkulasi.

   Bangkit an lalulint as.

   Pot rnsi berbagai jenis limbah dan cemaran yang masih pr edikt if t er ut ama dalam hal cara pengelolaannya.

  baik dalam kait an dengan jenis pem bangkit at aupun t race jaringan (0,1 M w / Ha).

   Kebut uhan energy list rik cukup besar

   M obilisasi t enaga kerja (90-110 TK/ ha).

   Umum nya dam pak yang dit imbulkan

   Konflik sosial.

   Kegiat an produksi, penyimpanan,

   Bangkit an lalulint as.

   Daya dukung lahan; seper t i daya dukung t anah, kapasit as resapan air t anah, t ingkat kepadat an bangunan per hekt ar, dll Umum nya dam pak yang dit imbulkan berupa :

   Tingkat pembebasan lahan.

  Besaran unt uk masi ng-masi ng t ipologi kot a diper hit ungkan ber dasarkan :

  b. Rural/ pedesaan ;luas >= 5 ha >= 10 ha >= 15 ha >= 20 ha >= 30 ha

  a. Urban :

  15 Kegiat an indust ri yang t idak t ermasuk angka 1 s/ d 14 penggunaan areal :

   Ber pot ensi m enim bulkan pencemaran udara, air dan t anah.

  pengemasan, pengangkut an, perdagangan dan pembuangannya mem erlukan persyarat an khusus.

  Sem ua besaran

  disebabkan oleh;  Kebut uhan t enaga kerja relat ive besar.

  14 Indust ri bahan kim ia organik dan anorganik yang mem produksi

   Pot ensi lim bah dari proses produksi sepert i limbah cair (pH, TDS, sulfat , & Pb), has (proses finishing dengan paramet er Pb dan dan f ormat ion paramet er sulfat , sedangkan pem bakaran Cox, NOx dan SO2), dan limbah padat (sludge dari IPA, dan bekas kemasan bahan penolong).

   Kebut uhan ener gy list rik cukup besar

  m³/ hari) baik unt uk proses maupun dom est ik.

   Umum nya t enaga kerja relat ive besar.  Kebut uhan air relat ive besar (± 270

  Sem ua besaran Pada um umnya proses produksi lengkap dim ulai dari grid cast ing (persiapan, pelebur an, dan pencet akan t imah hit am sebagai bahan akt if sel), lead port (pencet akan bagian-bagian aki dari t imah hit am), leadr (proses pem bent ukan bubuk Pb), past ing (pembuat an past a dengan H2SO4 pekat ), format ion (merupakan proses elekt rolisa )dan assembling. Umum nya dam pak yang dit imbulkan disebabkan oleh ;

  13 Indust ri bat erai basah (akum ulat or list ri)

   Pot ensi ber bagai jenis limbah :padat sludge B3 bekas kemasan), limbah cair (Zn, Hg, Cr, COD, TSS, M n dan NH3), limbah debu dan gas (H2S, SO, NH3, ZN, CO, NH3, Zn, Pb, dan Cd).

  unt uk proses (pem buat an past a dan pemasakan bat erai). M aupun dom est ic (170 m³/ hari).

   Kebut uhan air relat ive besar baik

  • M et ropolit an; luas
  • Kot a besar; luas
  • Kot a kecil;luas

   Penurunan kualit as lingkungan.

  7. Bidang Prasarana W ilayah Tabel 5.9 Kegiatan yang w ajib DiLengkapi Pada bidang Prasarana W ilayah No. Jenis Kegiatan Skala/ Besaran Alasan ilmiah Khusus

   1 Pembangunan Bendungan / Termsuk dalam kat egor i “ large dam” Waduk at au jenis t am pungan (bendungan besar).

   air lainnya Pada skala ini diperlukan

  Tinggi >=15 m - quarry/ burrw area yang besar,

  • At au luas genangan >= 200 ha sehingga ber pot ensi m enim bulkan dam pak.

   Dampak pada hidrologi.  Kegagalan bandungan pada luas

  genangan sebesar ini berpot ensi mengakibat kan genangan yang cukup besar dibagian hilirnya.

   Akan mem pengar uhi pola iklim mikro pada kaw asan sekit arnya pola iklim mikro pada kaw asan sekit arnya dan ekosist em daerah hulu dan hilir bendungan/ w aduk.

   Dampak pada hidrologi.

   2 Daerah irigrasi M engakibat kan perubahan pola iklim

  a. Pembangunan bar u >=2.000 ha mikro dan ekosist em kaw asan.

   dengan luas Selalu m em erlukan bangunan ut ama (headw orks) dan bangunan pelengkap (oppurt t enant s st r uct ures)yang besar dan sangat banyak sehingga berpot ensi unt uk mengubah ekosist em yang ada.

   M engakibat kan mobilisasi t enaga kerja yang signifikan pada daerah sekit arnya , baik pada saat oelaksanaan maupun set elah pelaksanaan.

   b. Peni ngkat an dengan >=1.000 ha M em but uhkan pem bebasan lahan luas t ambahan yang besar sehingga berpot ensi menim bulkan dam pak sosial.

   Ber pot ensi menim bulkan dampak negat ive akibat perubahan ekosist em pada kaw asan t er sebut .

   M emerlukan bangunan t am bahan yang berpot ensi unt uk mengubah ekosist em yang ada.

  c. Pencet akan saw ah, >=500 ha

   M engakibat kan mobilit as manusia

  luas (perkelompok) yang dapat menim bulkan dampak sosial.

  • Jarak dihit ung t egak lurus pant ai

  • Panjang - At au volum e pengerukan
  • Panjang - At au volum e pengerukan

   M obilit as alat besar dapat menim bulkan gangguan dan dam pak.

  kanan kir i sungai yang m enim bulkan dam pak lingkungan, dam pak sosial, dan gangguan.

  • Panjang - At au volum e pengerukan

   M obilit as alat besar dapat menim bulkan gangguan dan dam pak.

   Terjadinya t im bunan t anah galian di kanan kir i sungai yang m enim bulkan dam pak lingkungan, dam pak sosial, dan gangguan.

   M obilit as alat besar dapat menim bulkan gangguan dan dam pak.

   Terjadinya t im bunan t anah galian di kanan kir i sungai yang m enim bulkan dam pak lingkungan, dam pak sosial, dan gangguan.

  a. Pembangunan jalan t ol

  6

  b. Pembangunan jalan laying dan Subw ay Sem ua besaran >=2km

  Bangkit an lalu lint as, dam pak kebisingan, get ar an, emisi yang t inggi, gangguan visual dan dampak sosial. Bangkit an lalu lint as, dam pak kebisingan, get ar an, emisi yang t inggi, gangguan visual dan dampak sosial.

  7 Pembangunan dan at au peningkat an jalan dengan pelebaran diluar daerah milik jalan.