PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI LOCUS OF CONTROL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR
TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DITINJAU
DARI LOCUS OF CONTROL
Survei pada siswa kelas XII SMA di Kotamadya Yogyakarta

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh:
Merli Puspita
031334011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2008

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :
™ Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu
memberi


kekuatan

dan

perlindungan

dalam hidupku
™ Bapak dan Ibu yang telah membesarkan
dan mendidik aku
™ Adik-adikku, Lia dan Danu yang selalu ada
di saat-saat aku membutuhkan kalian
™ Almamaterku, Universitas Sanata Dharma

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Segala sesuatu akan indah pada waktunya”

”Hidup ini hanya satu kali jadi nikmatilah dan lakukanlah
sesuatu yang berguna bagi orang lain ”
” Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan
dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat ”
(Ibr 11:1)

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Pengaruh
Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Locus of Control.
Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperolah gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari
bantuan, bimbingan, dorongan, dan perhatian yang tak ternilai harganya dari berbagai
pihak sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Kepala Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Kepala Program Studi Pendidikan
Akuntansi dan Dosen Pembimbing yang dengan penuh kesabaran telah banyak
meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, kritik, dan saran yang
membangun bagi kesempurnaan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji yang telah
meluangkan waktu untuk dalam membimbing, memberi kritik, dan saran bagi
kesempurnaan skripsi ini.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah
meluangkan waktu untuk dalam membimbing, memberi kritik, dan saran bagi
kesempurnaan skripsi ini.
6. Seluruh staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah banyak
memberikan tambahan pengetahuan selama proses perkuliahan.
7. Bapak Drs. H. Maryana, MM. selaku Kepala SMA Negeri 9, Suster M. Cornelia,
OSF, S.Ag. selaku Kepala SMA Santa Maria, Ibu Rahayuningsih, S.Pd. selaku
Kepala SMA BOPKRI 1, Bapak Petrus L. Rigo, ST.Ars. selaku Kepala SMA
Gadjah Mada, Bapak Drs. Singgih Sudarmanta, M.Pd. selaku Kepala SMA PIRI
1, dan Bapak Drs. Subandriyo selaku Kepala SMA ”Institut Indonesia” 1
Yogyakarta yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk mengadakan
penelitian di sekolah tersebut.
8. Bapak A.Riyanto, S.Pd dari SMA Negeri 9, Bapak Y. Inggar Irwanto, S.Pd. dari
SMA Santa Maria, Ibu Dra. Sunu Kristi dari SMA BOPKRI 1, Bapak Agus dan
Bapak Drs. Aleks dari SMA Gadjah Mada, Bapak Hadiyanto Sahputra, ST dari
SMA PIRI 1, dan Ibu Dra. Stepani Budi Asih dari SMA ”Institut Indonesia” 1

yang telah banyak membantu penulis dalam mengumpulkan data-data.
9. Bapak Drs. Joko Wicoyo, S.Pd., M.S. yang telah meluangkan waktu untuk
mengoreksi abstrak bahasa Inggris penulis.
10. Bapak dan Ibu yang telah banyak memberikan perhatian dan kasih sayangnya
selama ini. Terlebih lagi atas doa dan dukungannya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11. Adik-adikku, Lia dan Danu yang selalu memberi dukungan selama pengerjaan
skripsi ini. Buat Lia, makasih dah bantuin aku masukin data ke komputer.
12. Keluarga Besar Atmodikromo terima kasih atas bantuan dan dukungannya selama
ini, khususnya Mbak Noer yang telah menungguiku selama ujian sarjana. Selamat
menempuh hidup baru ya, Mbak. Aku doakan bahagia sampe kakek nenek ya!
13. Sahabat-sahabatku : ”Umak” Titis, thanks for everything dan sorry klo selama ini
aku telah banyak mengecewakanmu. Nungki ”Kipkip”, thanks atas kerelaannya
menemani hari-hariku yang kadang membosankan, nikmatilah hidup yang indah
ini dan berbahagialah, aku tunggu lho undangannya,he..he.. Nia, thanks for your

help and support, aku juga tunggu undangannya, tetap semangat ya! Thanks buat
semua yang telah kalian berikan padaku, cinta, perhatian, tempat bersandar waktu
aku lagi sedih, dan kebahagiaan yang akan selalu kukenang selamanya.
14. Teman-teman yang pernah hadir dalam hidupku: Bulbul, makasih ya selama ini
dah mau aku repot-repotin dan sering bagi-bagi makanan ke kami,he..he.. Yenny,
makasih ya atas semua pengalaman-pengalaman hidup yang telah kaubagikan
padaku, kapan kita jalan-jalan lagi? Jangan nangis ya klo ingat aku,he..he..
Kakak,

yang kadang-kadang usil, tapi selalu membuatku kangen. Walaupun

kalian berada jauh di seberang pulau sana tapi aku akan selalu merindukan kalian.
Kapan

kita

ketemu

lagi?


Mbak

Martin,

makasih

atas

bantuan

dan

kebersamaannya. Etha, jangan makan dan tidur trus klo di kos ya, makasih sudah
banyak membantuku selama ini .Kalian semua telah mewarnai hari-hariku dan
membuat hidupku berharga.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


15. Teman-teman seperjuangan: Septi, Tiara, Yenni, Dwi, Wita, Uke, Mas Banu, dan
Amel, sukses buat kalian dan tetap semangat ya!
16. Teman-teman Mitra Perpustakaan USD: Melon, Wiwid, Sarah, Henny, Irene,
Titis, Bambang, Mas Banu, Fandi, Nani, Eva, Novi, Yudha, Mbak Tari dan Zico.
Juga buat Iis, Putri, Eko, dan Markus, walaupun kebersamaan kita hanya sebentar
tapi telah menggoreskan kenangan yang indah di hatiku. Senang sekali bisa
bekerja sama dengan kalian, aku akan selalu merindukan kebersamaan kita.
17. Teman-teman PAK 2003: Romo Hiro, Ari Pras, Koko, Agus Depok, Gudel, Ari
Ndut, Siska, Rica, Yayik, Detha, Lusi, Indah, Cahya, Venny, Deni, Aci, Benni,
Mira, Agnes, Nina, Niken, Eki, Hantoro, Krisna, Bowo, Suster Yekti, Santi,
thanks buat bantuan dan kebersamaannya selama hampir 5 tahun ini. Senang
banget bisa kenal dan bersahabat dengan kalian.
18. Kosku tercinta Kutilang 13 yang telah memberikan perlindungan dari panas dan
hujan sekaligus menjadi tempat istirahat yang nyaman. Terima kasih buat Mbak
Lina, Mas Manda, Uti, Adit, dan Dini atas bantuannya.
19. Vivi, terima kasih sudah menyegarkan jiwaku di saat-saat aku penat.
20. Mikael Yudo. Terima kasih atas waktunya dalam menemani hari-hariku yang
penuh dengan rasa senang, bahagia, sedih, kecewa, dan marah. Banyak hal yang
telah aku pelajari dan dapatkan dari pengalaman-pengalaman hidup ini. Thanks
for everything.


xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca. Akhir kata penulis berharap
semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Yogyakarta, 6 Februari 2008
Penulis

Merli Puspita

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR

TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DITINJAU
DARI LOCUS OF CONTROL
Survei pada siswa kelas XII SMA di Kotamadya Yogyakarta

Merli Puspita
Universitas Sanata Dharma
2008

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) pengaruh positif lingkungan
keluarga terhadap motivasi belajar siswa ditinjau dari locus of control; (2) apakah
ada pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar siswa ditinjau dari
locus of control; dan (3) apakah ada pengaruh positif lingkungan masyarakat terhadap
motivasi belajar siswa ditinjau dari locus of control.
Penelitian ini merupakan survei pada siswa kelas XII SMA di Kotamadya
Yogyakarta. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas XII SMA di Kotamadya
Yogyakarta yang berjumlah 6.179 siswa. Jumlah sampel penelitian adalah 663 siswa.
Teknik penarikan sampel adalah purposive sampling. Metode pengumpulan data
yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah model
persamaan regresi yang dikembangkan Chow.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) tidak ada pengaruh positif
lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar siswa ditinjau dari locus of control
(β3 = 0,007; ρ = 0,124 > α = 0,05); (2) tidak ada pengaruh positif lingkungan sekolah
terhadap motivasi belajar siswa ditinjau dari locus of control (β3 = 0,003; ρ = 0,077 >
α = 0,05); dan (3) tidak ada pengaruh positif lingkungan masyarakat terhadap
motivasi belajar siswa ditinjau dari locus of control (β3 = 0,007; ρ = 0,062 > α = 0,05).

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
THE INFLUENCE OF LEARNING ENVIRONTMENT TOWARDS
STUDENT’S LEARNING MOTIVATION VIEWED FROM
THE LOCUS OF CONTROL
A Survey at the 12th Grade of Senior High School Students in Yogyakarta
Municipality

Merli Puspita
Sanata Dharma University
2008

The purposes of this research were to find out the positive influence of : (1)
family’s environment towards student’s learning motivation viewed from the locus of
control; (2) school’s environment towards student’s learning motivation viewed from
the locus of control; and (3) society’s environment towards student’s learning
motivation viewed from the locus of control.
The research was a survey at the 12th grade of senior high school students in
Yogyakarta Municipality. The populations of this research were 6.179 students. They
were the 12th grade students of senior high schools in Yogyakarta Municipality. The
samples of this research were 663 students. The technique of taking samples was
purposive sampling. The data collecting method was questionnaire. The technique of
data analysis was regressive equation by Chow.
The result of the research shows that : (1) there isn’t any positive influence of
family’s environment towards student’s learning motivation viewed from the locus of
control (with β3 = 0,007; ρ = 0,124 > α = 0,05); (2) there isn’t any positive influence
of school’s environment towards student’s learning motivation viewed from the locus
of control (with β3 = 0,003; ρ = 0,077 > α = 0,05); and (3) there isn’t any positive
influence of society’s environment towards student’s learning motivation viewed
from the locus of control (with β3 = 0,007; ρ = 0,062 > α = 0,05).

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................

i

Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................

ii

Halaman Pengesahan ......................................................................................

iii

Halaman Persembahan ....................................................................................

iv

Motto ...............................................................................................................

v

Pernyataan Keaslian Karya .............................................................................

vi

Halaman Pernyataan Persetujuan Publikasi ....................................................

vii

Kata Pengantar ................................................................................................

viii

Abstrak ............................................................................................................

xiii

Abstract ...........................................................................................................

xiv

Daftar Isi .........................................................................................................

xv

Daftar Tabel ....................................................................................................

xviii

Daftar Gambar .................................................................................................

xx

Daftar Lampiran...............................................................................................

xxi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................

1

B. Identifikasi Masalah ...........................................................

5

C. Rumusan Masalah ..............................................................

6

D. Tujuan Penelitian ...............................................................

6

E. Manfaat Penelitian ..............................................................

7

TINJAUAN PUSTAKA
A. Lingkungan Belajar ...........................................................

8

1. Pengertian Lingkungan Belajar .....................................

8

2. Macam-macam Lingkungan Belajar .............................

9

a) Lingkungan Keluarga .............................................

9

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB III

b) Lingkungan Sekolah ...............................................

11

c) Lingkungan Masyarakat ..........................................

13

B. Motivasi Belajar ................................................................

14

1. Pengertian Motivasi ......................................................

14

2. Fungsi Motivasi ............................................................

17

3. Teori Motivasi Belajar ..................................................

18

C. Locus of control ................................................................

20

1. Pengertian Locus of control ..........................................

20

2. Faktor yang Mengubah Locus of control ......................

21

3. Dimensi Locus of control ..............................................

23

D. Kerangka Teoretik .............................................................

24

E. Hipotesis ...........................................................................

30

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ...................................................................

31

B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................

31

C. Subjek dan Objek Penelitian ..............................................

32

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan
Sampel Penelitian ..............................................................

32

E. Operasionalisasi Variabel ...................................................

33

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................

39

G. Teknik Pengujian Instrumen ..............................................

40

1. Uji Validitas ...................................................................

40

2. Uji Reliabilitas ...............................................................

47

H. Teknik Analisis Data ..........................................................

48

1. Statistik Deskriptif .........................................................

48

2. Pengujian Normalitas .....................................................

48

3. Pengujian Linearitas .......................................................

49

4. Pengujian Hipotesis .......................................................

50

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ....................................................................

52

1. Deskripsi Responden Penelitian ....................................

53

2. Deskripsi Variabel Penelitian ........................................

54

a) Motivasi Belajar ..........................................................

54

b) Lingkungan Belajar ....................................................

56

c) Locus of control ..........................................................

60

B. Analisis Data ......................................................................

61

1. Pengujian Prasyarat Analisis Data ................................

61

a) Pengujian Normalitas .................................................

61

b) Pengujian Linieritas ...................................................

66

2. Pengujian Hipotesis .......................................................

67

a) Pengujian Hipotesis I .................................................

67

b) Pengujian Hipotesis II ...............................................

69

c) Pengujian Hipotesis III ..............................................

71

C. Pembahasan Hasil Penelitian .............................................

73

1. Pengaruh Lingkungan Keluarga

terhadap Motivasi

Belajar Siswa ditinjau dari Locus of control ..................
2. Pengaruh Lingkungan Sekolah

terhadap Motivasi

Belajar Siswa ditinjau dari Locus of control ..................
3. Pengaruh Lingkungan Masyarakat

75

terhadap Motivasi

Belajar Siswa ditinjau dari Locus of control ..................

BAB V

73

78

PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................

81

B. Keterbatasan Penelitian ......................................................

82

C. Saran ...................................................................................

82

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

84

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Operasional Variabel Motivasi Belajar ...................................

34

Tabel 3.2

Operasional Variabel Lingkungan Belajar ..............................

35

Tabel 3.3

Operasional Variabel Locus of control ...................................

38

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Variabel Motivasi Belajar .............................

41

Tabel 3.5

Hasil Pengujian Variabel Lingkungan Keluarga ....................

42

Tabel 3.6

Hasil Pengujian Variabel Lingkungan Sekolah ......................

43

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Variabel Lingkungan Masyarakat ................

44

Tabel 3.8

Hasil Pengujian Variabel Locus f control ...............................

45

Tabel 3.9

Hasil Pengujian Reliabilitas ....................................................

47

Tabel 4.1

Ringkasan Pengumpulan Data Penelitian ...............................

53

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden .......................................................

53

Tabel 4.3

Asal Sekolah Siswa .................................................................

54

Tabel 4.4

Deskripsi Variabel Motivasi Belajar Siswa ............................

54

Tabel 4.5

Deskripsi Variabel Lingkungan Keluarga ..............................

56

Tabel 4.6

Deskripsi Variabel Lingkungan Sekolah ................................

57

Tabel 4.7

Deskripsi Variabel Lingkungan Masyarakat ...........................

58

Tabel 4.8

Deskripsi Variabel Locus of control .......................................

60

Tabel 4.9

Hasil Pengujian Normalitas Variabel

Motivasi Belajar

Ditinjau dari Locus of control Internal ....................................
Tabel 4.10

Hasil Pengujian Normalitas Variabel

Motivasi Belajar

Ditinjau dari Locus of control Cukup Internal ........................
Tabel 4.11

Hasil Pengujian Normalitas Variabel

Hasil Pengujian Normalitas Variabel

Hasil

62

Motivasi Belajar

Ditinjau dari Locus of control Sangat Eksternal ......................
Tabel 4.13

62

Motivasi Belajar

Ditinjau dari Locus of control Eksternal .................................
Tabel 4.12

61

63

Pengujian Normalitas Variabel Lingkungan Belajar

Ditinjau dari Locus of control Internal......................................

xviii

64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Tabel 4.14

Hasil Pengujian Normalitas Variabel Lingkungan Belajar
Ditinjau dari Locus of control Cukup Internal .........................

Tabel 4.15

Hasil Pengujian

Normalitas Variabel Lingkungan Belajar

Ditinjau dari Locus of control Eksternal .................................
Tabel 4.16

Tabel 4.17

64

65

Hasil Pengujian Normalitas Variabel Lingkungan Belajar
Ditinjau dari Locus of control Sangat Eksternal ......................

65

Hasil Pengujian Linieritas .......................................................

67

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1

Paradigma Penelitian ..............................................................

xx

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ............................................................

86

Lampiran 2 Data Validitas ......................................................................

95

Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas ...............................................

102

Lampiran 4 Data Motivasi Belajar ...........................................................

116

Lampiran 5 Data Lingkungan Keluarga ..................................................

130

Lampiran 6 Data Lingkungan Sekolah ...................................................

144

Lampiran 7 Data Lingkungan Masyarakat ..............................................

163

Lampiran 8 Data Locus of control ..........................................................

177

Lampiran 9 Perhitungan PAP II ..............................................................

196

Lampiran 10 Standar Mean, Median, Modus, dan Standar Deviasi .........

198

Lampiran 11 Normalitas Variabel Motivasi Belajar .................................

200

Lampiran 11 Normalitas Variabel Lingkungan Belajar ............................

202

Lampiran 12 Linieritas ..............................................................................

204

Lampiran 13 Uji Regresi Hipotesis I ........................................................

205

Lampiran 13 Uji Regresi Hipotesis II .......................................................

206

Lampiran 13 Uji Regresi Hipotesis III ......................................................

207

Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi Lingkungan Keluarga Ditinjau
dari Locus of control Internal ...............................................

208

Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi Lingkungan Keluarga Ditinjau
dari Locus of control Cukup Internal ...................................

209

Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi Lingkungan Keluarga Ditinjau
dari Locus of control Eksternal ............................................

210

Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi Lingkungan Keluarga Ditinjau
dari Locus of control Sangat Eksternal ................................

211

Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi Lingkungan Sekolah Ditinjau
dari Locus of control Internal ...............................................
Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi Lingkungan Sekolah

xxi

Ditinjau

212

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

dari Locus of control Cukup Internal ...................................

213

Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi Lingkungan Sekolah Ditinjau
dari Locus of control Eksternal ............................................
Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi

214

Lingkungan Sekolah Ditinjau

dari Locus of control Sangat Eksternal ................................

215

Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi Lingkungan Masyarakat Ditinjau
dari Locus of control Internal ...............................................

216

Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi Lingkungan Masyarakat Ditinjau
dari Locus of control Cukup Internal ...................................

217

Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi Lingkungan Masyarakat Ditinjau
dari Locus of control Eksternal ............................................

218

Lampiran 14 Uji Koefisien Determinasi Lingkungan Masyarakat Ditinjau
dari Locus of control Sangat Eksternal ................................

219

Lampiran 15 Data SMA Negeri 9 .............................................................

220

Lampiran 16 Data SMA Santa Maria .......................................................

229

Lampiran 17 Data SMA Gadjah Mada .....................................................

238

Lampiran 18 Data SMA BOPKRI 1 .........................................................

242

Lampiran 19 Data SMA PIRI 1 ................................................................

247

Lampiran 20 Data SMA Institut Indonesia ”1” ........................................

259

xxii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang penting bagi setiap orang. Melalui
pendidikan diharapkan setiap orang dapat berkembang dengan baik sesuai dengan
kemampuannya dan dapat menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain.
Pendidikan secara formal dapat ditempuh di lembaga formal seperti
sekolah/perguruan tinggi. Lembaga–lembaga formal tersebut menyediakan
fasilitas–fasilitas yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar. Harapannya,
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan siswa termotivasi
untuk belajar.
Motivasi belajar adalah dorongan dan semangat seseorang individu/kelompok
yang melakukan kegiatan belajar untuk mencapai prestasi belajar menjadi lebih
baik (Fudyartanto, 2002:258). Motivasi belajar diperlukan agar seseorang tersebut
dapat mengarahkan dan mengatur tingkah lakunya ke arah yang lebih baik yang
pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi motivasi belajar siswa, faktor-faktor tersebut antara lain: cita–cita
atau aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa,
unsur–unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam
membelajarkan siswa (Dimyati, 1999:97).

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2

Kondisi lingkungan belajar siswa diduga kuat menentukan tinggi/rendahnya
motivasi siswa untuk belajar. Kondisi lingkungan belajar yang dimaksud adalah
kondisi tempat anak-anak belajar, bertumbuh dan berkembang menuju
kedewasaan,

serta

suasana

belajar

yang

menyertai

pertumbuhan

dan

perkembangan itu (Pakasi, 1985:24). Kondisi lingkungan belajar mencakup
keadaan alam, lingkungan tempat tinggal, pergaulan sebaya, dan kehidupan
kemasyarakatan (Dimyati, 1999:99). Secara lebih spesifik, penelitian ini
memfokuskan pada kondisi lingkungan sosial yang merupakan faktor eksternal
siswa yang mencakup kondisi lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang paling mendasar dalam
perkembangan pribadi dan perilaku anak. Dalam keluarga, orang tua mengajarkan
kedisiplinan terutama dalam hal belajar pada anak – anaknya sejak dini. Orang tua
dengan berbagai cara terus memotivasi anak – anaknya agar berkemauan belajar.
Masyarakat

sekitar juga memberikan dukungan bagi para orang tua. Di

lingkungan masyarakat ditetapkan jam belajar masyarakat (JBM), yang
diharapkan dipatuhi seluruh anggota masyarakat. Menurut Kepala Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan DIY KRT. Sutiknokusumo, JBM tersebut biasanya
diberlakukan antara pukul 18.00-20.00 WIB. Tujuannya adalah untuk
menciptakan iklim yang kondusif yang mendukung kegiatan anak-anak usia
sekolah melakukan kegiatan belajar untuk persiapan pelajaran hari berikutnya.
JBM ini merupakan tanggung jawab lingkungan terhadap anak-anak usia belajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3

sehingga nantinya akan menjadi gerakan masyarakat (Media Indonesia, 19 Maret
1996). Di masyarakat juga umumnya menerapkan aturan-aturan/norma-norma
lain yang berlaku. Keberadaan aturan dan norma tersebut pada dasarnya
dimaksudkan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif terutama bagi
anggota masyarakat yang masih sekolah. Sementara di sekolah, pihak sekolah
menyediakan sarana dan prasarana belajar. Pihak sekolah pun berusaha
menerapkan aturan/norma yang dimaksudkan untuk menciptakan lingkungan yng
kondusif untuk belajar. Harapannya lingkungan belajar yang kondusif
membangkitkan motivasi belajar bagi para siswanya.
Diduga kuat bahwa pengaruh faktor lingkungan terhadap motivasi belajar
akan berbeda pada siswa dengan locus of control yang berbeda. Locus of control
terdiri dari internal locus of control dan external locus of control. Menurut
Lefcourt (Baron and Byrne,1978:516) menyatakan bahwa orang yang mempunyai
kecenderungan locus of control internal memiliki karakteristik atau ciri : rasa
percaya diri yang tinggi, mempunyai sifat lebih mandiri, lebih ulet, mempunyai
daya tahan yang lebih kuat serta tahan dalam menghadapi pengaruh sosial, dan
dapat melakukan control terhadap lingkungannya dengan kemampuan dan
keterampilan diri serta usaha-usaha yang dilakukannya serta lebih memperhatikan
informasi yang relevan dengan lingkungan sekitarnya. Sedangkan individu
dengan kecenderungan locus of control eksternal cenderung conform terhadap
penegaruh-pengeruh dari luar, mereka memiliki anggapan bahwa kegagalan
disebabkan oleh faktor di luar dirinya. Individu dengan kecenderungan locus of

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4

control eksternal juga cenderung menunjukkan sikap menyerah, merasa tidak
berdaya dan memiliki kecemasan yang tinggi daripada individu yang mempunyai
kecenderungan locus of control internal. Dengan demikian diduga kuat pengaruh
lingkungan belajar siswa, yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat terhadap
motivasi belajar akan lebih tinggi pada siswa yang memiliki locus of control
internal dibandingkan yang memiliki locus of control eksternal.
Fenomena yang terjadi terhadap motivasi belajar siswa, khususnya di
Kotamadya Yogyakarta ini adalah banyaknya siswa yang membolos ketika jam
pelajaran, selain itu banyak juga siswa yang malas mengerjakan pekerjaan rumah
(PR) atau tugas-tugas lain yang diberikan oleh guru. Banyaknya siswa yang
membolos ketika jam pelajaran ini dapat disebabkan oleh lingkungan belajar di
sekolah yang tidak mendukung. Lingkungan belajar yang dimaksud adalah
penerapan peraturan sekolah yang tidak ketat/disiplin dan ajakan teman-teman
sekelas untuk membolos. Tidak adanya motivasi belajar siswa yang timbul dari
luar (ekstrinsik) ini tentu saja akan membuat siswa-siswa ini membolos. Selain
lingkungan sekolah, lingkungan belajar yang lain yaitu lingkungan keluarga dan
masyarakat juga menjadi penyebab banyaknya siswa membolos. Penyebab yang
mendasar adalah berasal dari lingkungan keluarga. Orang tua siswa yang kurang
memperhatikan dan memberi dukungan anaknya untuk belajar akan menurunkan
motivasi belajar siswa sehingga mereka malas mengerjakan pekerjaan rumah atau
tugas-tugas sekolah dan pada akhirnya mereka akan membolos.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk
menyelidiki derajat pengaruh lingkungan belajar terhadap motivasi belajar siswa
pada siswa dengan locus of control berbeda. Penelitian selanjutnya mengambil
judul “Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Motivasi Belajar Siswa Ditinjau
Dari Locus of Control”. Penelitian ini merupakan survei pada siswa-siswa kelas
XII SMA di 6 SMA di Kotamadya Yogyakarta, yaitu : SMA Negeri 9, SMA
PIRI 1, SMA Santa Maria, SMA Bopkri 1, SMA Gajah Mada dan SMA Institut
Indonesia.

B. Identifikasi Masalah
Ada banyak faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yaitu cita-cita atau
aspirasi siswa, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa,
unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran, serta upaya guru dalam
membelajarkan siswa. Penelitian ini memfokuskan pada salah satu faktor yaitu
lingkungan belajar. Secara lebih spesifik penelitian ini dimaksudkan untuk
menyelidiki apakah derajat pengaruh lingkungan belajar terhadap motivasi belajar
pada siswa dengan locus of control yang berbeda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis dapat merumuskan
masalah tersebut sebagai berikut :
1. Apakah ada pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap motivasi belajar
siswa ditinjau dari locus of control ?
2. Apakah ada pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar
siswa ditinjau dari locus of control ?
3. Apakah ada pengaruh positif lingkungan masyarakat terhadap motivasi belajar
siswa ditinjau dari locus of control ?

D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif lingkungan keluarga terhadap
motivasi belajar siswa ditinjau dari locus of control.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif lingkungan sekolah terhadap
motivasi belajar siswa ditinjau dari locus of control.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif lingkungan masyarakat
terhadap motivasi belajar siswa ditinjau dari locus of control.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7

E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :
1. kegunaan akademik (teoritik), yaitu membantu pengembangan ilmu
pengetahuan yang memungkinkan untuk mendukung, memodifikasi, atau
menggugurkan suatu tesis.
2. keguruan praktis-empiris, yaitu membantu dalam pengambilan kebijakan di
sekolah-sekolah menengah atas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8

BAB II
KAJIAN TEORETIK

A. Lingkungan Belajar
1. Pengertian Lingkungan Belajar
Menurut Sartain seperti yang dikutip Purwanto (1996:28), lingkungan
(environment) ialah meliputi semua kondisi-kondisi dalam dunia ini yang
dalam cara-cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan,
perkembangan atau life processes kita kecuali gen-gen dan bahkan gen-gen
dapat pula dipandang sebagai menyiapkan lingkungan (to provide
environment) bagi gen yang lain.
Lingkungan belajar adalah tempat anak-anak belajar, bertumbuh dan
berkembang menuju kedewasaan, serta suasana belajar yang menyertai
pertumbuhan dan perkembangan itu (Pakasi, 1985:24). Dalam hal ini adalah
lingkungan sosial, lingkungan alam, dan lingkungan buatan. Lingkungan
sosial sebagai sumber belajar berkenaan dengan interaksi manusia dengan
kehidupan bermasyarakat, seperti keluarga, tetangga, organisasi sosial, adat
dan kebiasaan, mata pencaharian, kebudayaan, pendidikan, dan lain-lain.
Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah,
seperti: keadaan geografis, iklim, musim, suhu udara, dan lain-lain.
Sedangkan lingkungan buatan adalah lingkungan yang sengaja diciptakan atau

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9

dibangun manusia untuk tujuan-tujuan tertentu yang bermanfaat bagi
kehidupan manusia (Sudjana, 1990:212-214).
Prayitno (1997) dalam Nasution (2001:41) mengklasifikasikan
lingkungan belajar ada dua macam, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan non
fisik. Lingkungan fisik berkaitan dengan material yang ada di luar peserta
didik yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar, baik yang bersumber dari
lingkungan sekolah maupun keluarga dan masyarakat. Contohnya adalah
kerapian lingkungan belajar, baik di rumah, sekolah maupun perpustakaan.
Sedangkan yang dimaksud dengan lingkungan

non fisik adalah segala

stimulus yang ada di luar diri peserta didik yang secara mental dapat
mempengaruhi aktivitas belajarnya, baik yang bersumber dari lingkungan
sekolah maupun keluarga dan masyarakat. Contohnya adalah kondisi
lingkungan belajar yang bising, keluarga broken home, dan penerimaan sosial
yang tidak baik. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
lingkungan belajar adalah suatu kondisi yang ada di sekitar siswa dan dapat
mempengaruhi kegiatan belajarnya.
2. Macam – macam Lingkungan Belajar
a. Lingkungan Keluarga
Menurut Patterson dan Loeber (1984) seperti yang dikutip oleh
Syah (2003:153) mengatakan bahwa lingkungan sosial yang lebih banyak
mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga siswa
itu sendiri. Sifat – sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10

ketegangan keluarga, dan demografi keluarga atau letak rumah, semuanya
dapat memberi dampak baik ataupun buruk terhadap kegiatan belajar dan
hasil yang dicapai oleh siswa.
Dalam lingkungan keluarga inipun terdapat kultur yang dapat
mempengaruhi suatu keluarga. Kultur keluarga adalah kebiasaankebiasaan dan kebudayaan keluarga akan menjadi pola pikir tersendiri
yang digunakan sebagai dasar seseorang bertindak dan mengambil
keputusan. Kultur sebagai bentuk pemrograman mental secara kolektif
suatu kelompok cenderung sulit berubah. Jikalau pun berubah, maka
perubahan akan berlangsung secara evolutif. Hal ini disebabkan bukan
semata-mata karena kultur tersebut telah menjadi bagian dari anggota para
kelompok, tetapi kultur telah terkristalisasi ke dalam lembaga yang
mereka bangun.
Kultur dapat diklasifikasikan ke dalam 6 (enam) tingkatan atau
lapisan (layers) yaitu: (1) a national level, (2) a regional level etc, (3) a
gender level, (4) a generation level, (5) a social class level, dan (6) an
organization or corporate level (Hofstede, 1994:10). Pada tingkat
nasional, kultur dapat dikenali berdasarkan dimensi yang mencakup:
power distance (from small to large), collectivism versus individualism,
femininity versus masculinity, dan uncertainty avoidance (from weak to
strong) (Hofstede, 1994:14).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11

Elemen-elemen masyarakat sebagaimana diklasifikasikan Hofstede
(1994:28) mencakup: keluarga, sekolah, dan komunitas (organisasi)
tempat seseorang melaksanakan aktivitasnya. Pada tingkat keluarga,
dimensi power distance (jarak kekuasaan) mencakup indikator antara lain:
ketaatan pada norma keluarga, menghormati orang tua dan yang lebih tua
sebagai dasar kebaikan, otoritas orang tua berpengaruh terus menerus
sepanjang hidup, dan ketergantungan. Dimensi collectivism versus
individualism mencakup indikator antara lain: demokrasi dalam keluarga,
kesetiaan pada kelompok adalah sumber daya bersama, mempu mengelola
keuangan, tidak wajib mengikuti perayaan/pesta dalam keluarga, merasa
bersalah jika melanggar peraturan, dan keluarga menjadi tempat
bersatunya anggota keluarga. Dimensi femininity versus masculinity
mencakup indikator antara lain: relasi anak dan orang tua ada jarak,
perbedaan peran orang tua, peran wanita yang lebih rendah dari pria, dan
belajar bersama menjadi rendah hati. Sedangkan dimensi uncertainty
avoidance mencakup indikator yang meliputi: toleransi terhadap situasi
yang tidak pasti dan mempunyai inisiatif, keluarga menjadi tempat belajar,
dan memiliki aturan.
b. Lingkungan Sekolah
Pendidikan di sekolah sebagai akibat dari pemenuhan akan
pentingnya pendidikan, sekolah tidak hanya terdiri dari gedung saja
melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12

Sekolah merupakan tempat anak didik belajar, mempelajari sejumlah
materi pelajaran. Oleh karena itu, harus diciptakan lingkungan sekolah
yang benar – benar dapat mendukung anak untuk belajar. Lingkungan
sosial sekolah seperti para guru, para staf administrasi, dan teman – teman
sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. Para guru
yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan
memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal
belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya
dorong yang positif bagi kegiatan belajar siswa (Syah, 2003:152).
Menurut Hofstede (1994:33,61,90,119) pada tingkat sekolah,
dimensi power distance (jarak kekuasaan) mencakup indikator antara lain:
perlakuan guru terhadap para siswa sama, proses pembelajaran terpusat
pada siswa, kesempatan bertanya, kebebasan menyampaikan kritik,
komunikasi dua arah di kelas, peran orang tua pada anak di sekolah,
aturan dan norma dalam sekolah, pengembangan kemampuan dan bakat,
dan orang tua diuntungkan dengan proses pembelajaran di sekolah.
Dimensi collectivism versus individualism mencakup indikator antara lain:
kebebasan mengemukakan pendapat, penyelesaian tugas dari guru, tingkat
penerimaan diri oleh orang lain, sikap positif dalam mengerjakan tugas,
dan tujuan berprestasi. Dimensi femininity versus masculinity mencakup
indikator antara lain: suasana kompetensi di kelas, berorientasi pada
prestasi dan kompetensi guru. Sedangkan dimensi uncertainty avoidance

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13

mencakup indikator yang meliputi: tingkat penerimaan siswa pada
kekurangan guru, kejelasan guru dalam menerangkan, dan adanya
kedekatan hubungan antara guru, siswa, dan orang tua.
c. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga juga teman –
teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Kondisi
masyarakat di lingkungan kumuh (slum area) yang serba kekurangan dan
anak – anak penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas
belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan kesulitan
ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam alat –
alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimilikinya (Syah, 2003:153).
Sementara itu di masyarakat yang lingkungan anak –anaknya rajin belajar,
dapat menjadi daya dorong terhadap siswa yang lain untuk rajin belajar.
Hal demikian juga ditegaskan oleh Roestiyah (1982:163) yang
mengatakan bahwa di lingkungan yang anak – anaknya rajin belajar,
kemungkinan besar anak akan terpengaruh untuk rajin belajar tanpa
disuruh. Anak akan merasa malu jika mendapat prestasi yang rendah, jika
teman – teman di sekitarnya mendapat prestasi yang tinggi. Oleh karena
itu, anak akan berusaha belajar keras agar tidak ketinggalan dengan teman
– temannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14

B. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi Belajar
Kata motif berasal dari bahasa Latin “movers”, yang berarti
menggerakkan (Fudyartanto, 2002:257). Sama dengan yang dikemukakan
Winkel (1984:27), motif adalah daya penggerak dari dalam dan di dalam
subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu
tujuan.
Kata motivasi lalu diartikan sebagai usaha menggerakkan. Menurut
A. W. Bernard seperti yang dikutip oleh Fudyartanto (2002:257), motivasi
adalah : “motivation refers to all those phenomena which are involved in the
stimulation of action toward particular objectives where previously there was
little or no movement toward those goals”. Dari kutipan ini, motivasi
menunjukkan

semua

fenomena

yang

dilibatkan

dalam

stimulasi

(perangsangan) tindakan ke arah tujuan – tujuan tertentu dimana sebelumnya
kecil atau tidak ada gerakan ke arah tujuan – tujuan itu. Jadi motivasi adalah
usaha memperbesar atau mengadakan gerakan mencapai tujuan tertentu.
Seperti yang diungkapkan Mc. Donald (Sardiman, 1986:73), motivasi
adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan
munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Sedangkan menurut Koeswara, 1989; Siagian, 1989; Schein, 1991; Biggs dan
Telfer, 1987 (Dimyati, 1999:81) motivasi dipandang sebagai dorongan mental
yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15

pelajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan,
menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu
belajar.
Menurut Winkel (1984:27), motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai.
Motivasi belajar merupakan faktor psikis, yang bersifat nonintelektual.
Peranannya yang khas ialah dalam hal gairah/semangat belajar; siswa yang
bermotivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan
belajar. Jadi, dapat dikatakan bahwa motivasi adalah usaha untuk
meningkatkan kegiatan dalam mencapai sesuatu tujuan. Motivasi itu berlaku
untuk semua kegiatan termasuk kegiatan belajar. Jika dikatakan motivasi
belajar, maksudnya adalah mendorong atau memberi semangat kepada
individu yang melakukan kegiatan belajar, agar lebih giat belajar supaya
prestasinya meningkat menjadi lebih baik (Fudyartanto, 2002:258).
Motivasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik :
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam
diri siswa sendiri untuk dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.
termasuk dalam motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16

materi dan kebutuhannya terhadap materi tersebut, misalnya untuk
kehidupan masa depan siswa yang bersangkutan (Syah, 1997:136-137).
Siswa yang bermotivasi intrinsik mempunyai tujuan, yaitu menjadi
orang yang terdidik, yang berpengetahuan, dan lain sebagainya. Satusatunya jalan menuju ke tujuan yang ingin dicapai ialah belajar; tanpa
belajar; tidak mungkin menjadi ahli. Dorongan yang menggerakkan itu
bersumber pada suatu kebutuhan; kebutuhan kali ini berisikan keharusan
untuk menjadi orang terdidik, dan lain sebagainya (Winkel, 1984:28)
b. Motivasi ekstrinsik.
Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang datang dari luar
individu siswa yang juga mendorongnya untuk melakukan kegiatan
belajar. Pujian dan hadiah, peraturan/tata tertib sekolah, suri teladan orang
tua, dan guru merupakan contoh-contoh konkrit motivasi ekstrinsik yang
dapat menolong siswa untuk belajar (Syah, 1997:137).
Siswa yang bermotivasi ekstrinsik juga mempunyai suatu tujuan,
tetapi tujuannya lain dari menjadi orang yang berpengetahuan dan lain
sebagainya. Kegiatan belajar dilakukan untuk mencapai tujuan itu, tetapi
sebenarnya tidak mutlak perlu belajar untuk mencapai tujuan; dengan kata
lain kegiatan belajar hanya dianggap sebagai alat/sarana. Misalnya untuk
memperoleh pujian dari orang tua, siswa dapat melakukan berbagai
kegiatan, bukan hanya kegiatan belajar (Winkel, 1984:28).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17

Kekurangan atau ketiadaan motivasi, baik intrinsik maupun
ekstrinsik, akan menyebabkan kurang bersemangatnya siswa dalam
melakukan proses pembelajaran materi-materi pelajaran baik di sekolah
maupun di rumah (Syah, 1997:136-137).
2. Fungsi Motivasi
Sekarang ini, tidak ada seorang ahlipun yang membantah bahwa dalam
proses belajar mengajar, motivasi itu amat penting bagi peserta didik, tetapi
juga penting bagi guru, dosen, maupun karyawan sekolah atau perguruan
tinggi , serta karyawan pabrik. Secara umum ada beberapa fungsi motivasi,
yakni (Fudyartanto, 2002:258-259) :
a. Motif itu menggerakkan dan mengatur tingkah laku manusia.
Keadaan motif sering digambarkan sebagai pembimbing, pengarah, dan
pengorientasi tujuan. Bahwa pada tingkah laku yang bermotif, bergerak
dalam suatu arah khusus atau spesifik.
b. Motif sebagai penyeleksi tingkah laku.
Dengan adanya motif, maka tingkah laku manusia tidak membuyar, tanpa
arah tetapi terarah kepada tujuan yang terseleksi (terpilih), yang
menyiapkan individu itu sendiri.
c. Motif memberi energi dan menahan tingkah laku.
Motif sebagai alasan atau predisposisi perbuatan, berarti menjadi tenaga
dorong

dan peningkatan tenaga sehingga terjadilah perbuatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18

nampak. Motif juga berfungsi untuk mempertahankan, agar perbuatan itu
berlangsung terus (lama).
Menurut Lashley seperti yang dikutip Fudyartanto (2002:260) terdapat
beberapa variabel yang penting dalam mempelajari motivasi, yakni :
1) Faktor kebiasaan, tetapi tidak semua kebiasaan bertindak sebagai
motivasi.

Hanyalah

kebiasaan–kebiasaan

yang

mengatur

dan

mendorong kepada tindakan–tindakan yang terkait dalam rasa
kedinamisan, boleh disebut sebagai motivator–motivator.
2) Kesiapan mental atau mental set, nilai–nilai dan sikap–sikap individu
juga berpengaruh pada proses motivasi. Dan lagi, faktor–faktor
lingkungan dan insentif memegang peranan penting dalam proses
motivasi.
3) Faktor emosi, yang biasanya disebut sebagai kondisi yang memotivir.
3. Teori Motivasi Belajar
Berbagai teknik dapat dirancang dan dilaksanakan untuk memberikan
motivasi bagi para siswa yang belajar, baik di sekolah, di rumah, maupun di
masyarakat. Di antara teori motivasi belajar di kelas (Fudyartanto, 2002:290294) :
a. Memakai prinsip senang dan tidak senang. Pengalaman – pengalaman
yang menyenangkan akan memperkuat dorongan untuk mencapai sesuatu.
b. Memakai hadiah atau hukuman. Pemakaian hadiah dapat bervariasi
tipenya, ada hadiah nyata berupa barang, ada hadiah simbolik dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19

psikologis. Hadiah dapat berupa pujian, penghargaan, dan sebagainya.
Hadiah mempunyai pengaruh positif dan memotivasi anak – anak untuk
giat dan rajin belajar.
c. Memakai kompetisi dan kerjasama. Kompetisi prestasi di sekolah atau di
kelas sangat membantu untuk meningkatkan semangat belajar anak –
anak. Selain kompetisi, kerjasama juga akan membangkitkan dorongan
belajar. Sebab anak – anak saling berpengaruh pada prestasi kelompok.
d. Pemakaian hasil belajar sebagai umpan balik. Hasil – hasil ujian yang
kurang memuaskan dipakai sebagai cambuk untuk mempergiat belajar
anak – anak, agar pada ujian berikutnya dapat memperoleh prestasi yang
baik, lebih baik daripada sebelumnya.
e. Selalu baru, artinya guru harus pandai – pandai menciptakan sesuatu yang
baru pada anak – anak, sebab hal – hal yang baru selalu menarik perhatian.
Karena ada perhatian itulah, maka semangat belajar bertambah.
f. Menyiapkan tujuan, menjadi faktor penting juga dalam belajar. Belajar
harus mempunyai tujuan yang jelas, agar dorongan anak – anak menjadi
terpusat atau terarah pada tujuan yang jelas tadi.
g. Diciptakan keb