ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI PADA KELUARGA TN.B KHUSUSNYA TN.B DENGAN STROKE DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG Diajukan Untuk memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI
PADA KELUARGA TN.B KHUSUSNYA TN.B DENGAN STROKE
DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG
Diajukan Untuk memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif
Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan
Disusun Oleh:
Yuyun Tity Wahyuni
A01301842
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI
PADA KELUARGA TN.B KHUSUSNYA TN.B DENGAN STROKE
DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG
Diajukan Untuk memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif
Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan
Disusun Oleh:
Yuyun Tity Wahyuni
A01301842
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN 2016
Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Agustus 2016
1
2 Yuyun Tity Wahyuni , Rina Saraswati , M. Kep. Ns
ABSTRAK
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN MOBILISASI
PADA KELUARGA TN.B KHUSUSNYA TN.B DENGAN STROKE
DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG
Latar belakang: stroke adalah cidera otak yang berkaitan dengan obstruksi aliran
darah otak. Pada klien stroke masalah yang muncul hambatan mobilitas fisik dan untuk menangani masalah tersebut dilakukan ROM (Range Of Motion) untuk meningkatkan fleksibilitas pada sendi.
Tujuan penulisan: untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan
dengan pemenuhan mobilisasi.Asuhan keperawatan: saat dikaji pada tanggal 09 Juni 2016 pukul 11.00 WIB
didapatkan data TD: 150/100 mmHg, N: 100x/ menit, RR: 22x/ menit, S: 36,8
C, rentan gerak sangat terbatas kekuatan otot atas 3/2, kekuatan otot bawah 2/2, diagnosa yang muncul adalah hambatan mobilitas fisik. Intervensi dan implementasi yang sudah dilakukan adalah mengukur TTV, mengkaji kekuatan otot, mendemonstrasikan ROM.
Hasil: Hasil evaluasi hari ketiga didapatkan keluarga dapat melakukan ROM,
kekuatan otot atas 3/2, kekuatan otot bawah 2/2, diagnosa teratasi sebagian dan untuk rencana tindak lanjut yaitu kolaborasi dengan fisioterapi dan lakukan ROM minimal dua kali sehari. Kesimpulan: bahwa ROM dapat membantu klien stroke dalam meningkatkan kekuatan otot dan sendi.
Kata kunci: asuhan keperawatan, stroke, kebutuhan mobilisasi
DIPLOMA III OF NURSING PROGRAM MUHAMMADIYAH GOMBONG SCHOOL OF HEALTH SCIENCE
Nursing care report, August 2016
1
2 Yuyun Tity Wahyuni , Rina Saraswati , M. Kep. Ns
ABSTRACT
NURSING CARE OF FULFILLING MOBILIZATION NEED TO THE
FAMILY OF Mr. B SPECIALLY ON Mr.B WITH STROKE
IN WONOKRIYO VILLAGE, GOMBONG
Background : stroke is a brain injury related to obstruction of brain blood flow.
Stroke is a condition which a client has a problem of physical mobility. ROM (Range Of Motion) is done to handle such problem to increase flexibility of the joints.
Objective: to provide an nursing care overview of fulfilling mobilization need to
the family of Mr. B in Wonokriyo Village, Gombong
th
Discussions: assessment has been held on Thursday June 09 , 2015 at 11.00 pm.
blood pressure : 150/100 mmHg, pulse : 100 x/m, respiration rate : 22 x /m,
o
temperature : 36,8
C, susceptible motion wa very limited, upper extremities muscle strength 3/2, lower extremities muscle strength 2/2, the main nursing diagnosis was impaired physical mobility. Intervention and implementation were measuring vital signs, assessing muscle strength, demonstrating ROM.
Results: The evaluation done on the third day showed that the family could do
ROM, upper extremities muscle strength 3/2, lower extremities muscle strength 2/2. The problem was partially resolved would be followed up by physiotherapist to do ROM at least twice a day.
Conclusion: the ROM may help stroke clients to improve muscle and joint
strength. Keywords: nursing care, stroke, mobilization need.KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh Bissmillahirrokhmannirrohim Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Alloh SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
“Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Mobilisasi pada Keluarga Tn.B Khususnya Tn.B dengan Stroke di Desa Wonokriyo Kecamatan Gombong ”. Adapun maksud penulis membuat laporan ini adalah untuk memaparkan hasil ujian akhir dalam tahap akhir jenjang pendidikan Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong.
Pada proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Mobilisasi pada Keluarga Tn.B Khususnya Tn.B dengan Stroke di Desa Wonokriyo Kecamatan Gombong
” penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan pengarahan dan bantuan dari berbagai pihak, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan baik. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih setulus
- – tulusnya kepada: 1.
M. Madkhan Anis, S. Kep. Ns selaku Ketua STIKES Muhammadiyah Gombong, yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk mengikuti pendidikan keperawatan.
2. Sawiji, S. Kep. Ns, M. Sc selaku Ketua Prodi DIII keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah mendidik penulis.
3. Rina Saraswati, M. Kep. Ns selaku pembimbing langsung dalam penulisan
4. Segenap staf karyawan puskesmas Gombong II yang sudah memberikan arahan dan data yang penulis butuhkan dalam penulisan karya tulis ilmiah.
5. Segenap dosen dan staf karyawan STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah berkenan memberikan bimbingan dan arahan materi selama penulis menempuh pendidikan.
6. Keluarga Tn.B sebagai klien yang diberikan asuhan keperawatan dan perannya dalam penyelesaian karya tulis ini.
7. Kedua orang tuaku bapak Guswanto dan ibu Susmiati yang telah membesarkanku sampai sekarang, yang sudah bekerja keras untuk menghidupi dan menyekolahkanku sampai sekarang ini, perjuanganku sampai sekarang tak lepas dari cinta dan kasih sayangnya, doa dan dukungan dari mereka.
8. Adikku Yayan Wahyu Kusuma dan seluruh keluargaku yang telah memberikan motivasi, dukungan kepada penulis untuk menyelesaikan pendidikan serta untuk meraih cita – cita.
9. Teguh Purnomo yang selalu memberikan dukungan, motivasi dan memberikan masukan yang sangat berharga serta membatu dan menemani penulis untuk menyelesaikan Penulisan Karya tulis ini.
10. Dwi Iswanti, Yuliana Sari, Sigit Priyadi, Woro Aisyah, Tri Utami, Wahyudi Candra dan Triyanto yang selama ini telah memberikan motivasi kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
11. Teman sekelompok (Dwi, Yuli, Sofiani, Yusuf, Yudi, Karima) yang telah memberikan saran dan bantuannya sehingga karya tulis ini dapat terselesaikan dengan baik.
12. Teman – teman kelas 3C yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan karya tulis ini. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan dari segala bentuk dan isi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat untuk membangun demi perbaikan Karya Tulis Ilmiah dimasa yang akan mendatang. Penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi asuhan keperawatan selanjutnya. Aamiin Wassalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Gombong, Agustus 2016 Penulis
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING .............................................. ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ....................................................... iii ABSTRAK .................................................................................................. iv KATA PENGANTAR ................................................................................ vi DAFTAR ISI ............................................................................................... ix BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................
1 A. Latar Belakang............................................................................
1 B. Tujuan Penulisan ........................................................................
4 C. Manfaat Penulisan ......................................................................
4 BAB II KONSEP DASAR ..........................................................................
5 A.Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Mobilisasi ......................
5 B.Proses Managemen Mobilisasi ....................................................
5 1. Definisi ...................................................................................
5 2. Faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi ..................................
6 3. Tujuan Mobilisasi ...................................................................
7
4. Macam
- – Macam Mobilisasi .................................................. 8 C.Konsep Dasar Stroke ...................................................................
8
A. Pengkajian ..................................................................................
17 B. Analisa Data ...............................................................................
19 C. Intervensi, Implementasi dan Evaluasi .......................................
20 BAB IV PEMBAHASAN ...........................................................................
24 A. Asuhan Keperawatan ................................................................ 24 1. Hambatan Mobilitas Fisik .....................................................
24 2. Defisiensi Pengetahuan ........................................................
27 B. Analisa Tindakan Inovasi Keperawatan .....................................
30 BAB V PENUTUP ......................................................................................
32 A. Kesimpulan .................................................................................
32 B. Saran ...........................................................................................
33 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................
35 LAMPIRAN ................................................................................................
37
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Stroke adalah cidera otak yang berkaitan dengan obtruksi aliran darah otak. Kerusakan otak setelah Stroke biasanya memuncak 24 sampai 72 jam setelah kematian sel neuron (Corwin, 2009). Stroke adalah penyakit pada otak berupa gangguan fungsi saraf lokal atau global yang munculnya secara mendadak, progesif dan cepat. Gangguan fungsi saraf pada stroke disebabkan oleh gangguan peredaran darah otak non traumatik (RISKESDAS, 2013). Berdasarkan American Stroke Association (2014) pada tahun 2010, prevalensi stroke diseluruh dunia adalah 33 juta orang, dengan 16,9 juta orang mengalami stroke untuk yang pertama kali. Stroke adalah penyebab global kedua kematian setelah penyakit jantung, 11,13% dari kematian diseluruh dunia. Stroke adalah penyebab kematian nomor lima di Amerika Serikat dan membunuh hampir 129.00 orang per tahun. Selama 10 tahun terakhir, angka kematian stroke 35% dan jumlah kematian akibat stroke telah turun menjadi 21%. Prevalensi stroke di Indonesia ditemukan sebesar tujuh per mil berdasarkan diagnosis kesehatan dan gejala sebesar 12.1 per mil. Prevalensi penyakit stroke pada kelompok yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala meningkat seiring dengan bertambahnya usia, tertinggi pada umur ≥ 75 tahun (43,1% dan 67,0%). Prevalensi stroke yang terdiagnosis tenaga kesehatan maupun berdasarkan diagnosis gejala sama tinggi pada laki
- – laki dan perempuan (RIKESDAS, 2013). Prevalensi stroke di Jawa Tengah pada tahun 2014 dari kasus penyakit
2
nomor enam dari penyakit tidak menular terdapat 137 kasus stroke (DINKES Kabupaten Kebumen, 2015). Menurut Murtaqib (2013) penderita stroke harus di mobilisasi sedini mungkin ketika kondisi klinis neurologis dan hemodinamik penderita sudah mulai stabil. Mobilisasi harus dilakukan secara rutin dan terus menerus untuk mencegah terjadinya komplikasi stroke, terutama kontraktur. Mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatan (Hidayat, 2006). Mobilisasi pada penderita stoke bertujuan untuk mempertahankan Range of motion (ROM) untuk memperbaiki fungsi pernafasan, sirkulasi peredaran dalam darah, mencegah komplikasi dan memaksimalkan aktivitas perawatan diri (Murtaqib, 2013). Menurut Saryono dan Kamaludin (2008) keterbatasan mobilisasi akan menyebabkan otot kehilangan daya tahan tubuh, penurunan masa otot dan penurunan stabilitas. Pengaruh penurunan kondisi otot akibat penurunan aktivitas akan terlihat jelas dalam beberapa hari. Massa tubuh yang membentuk sebagian otot mulai menurun akibat peningkatan pemecahan protein. Pada individu normal dengan kondisi tirah baring akan mengalami penurunan kekuatan otot rata
- – rata 3% sehari. Menurut Hidayat (2006) untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan mobilisasi dapat dilakukan beberapa antara lain yaitu mengatur posisi dengan cara mempertahankan posisi dalam postur tubuh yang benar, ambulasi dini, melakukan aktivitas sehari
- – hari, latihan isotonik dan isometrik serta latihan ROM. Menurut Murtaqib (2013) bentuk mobilisasi yang diberikan salah satunya adalah dengan melakukan ROM. Kekuatan otot pada penderita stroke dapat segera dilakukan melalui latihan ROM setelah serangan stroke berlalu. Dampak latihan ROM yang tidak segera dilakukan pada pasien stroke sedini mungkin adalah terjadinya atropi sel otot, kekakuan sendi, penurunan kontraksi otot, nyeri saat bergerak dan
3
Latihan ROM merupakan suatu bentuk latihan dalam proses rehabilitasi yang dinilai masih cukup efektif untuk mencegah terjadinya kecacatan pada pasien stroke. Latihan ini adalah salah satu bentuk intervensi fundamental perawat yang dapat dilakukan untuk keberhasilan regimen terapeutik bagi pasien dalam upaya pencegahan terjadinya kondisi cacat permanen pada pasien yang mendapatkan perawatan dirumah sehingga menurunkan tingkat ketergantungan pasien dalam keluarga (Rahayu, 2015). Pada penelitian tentang keefektifan ROM terhadap kekuatan otot ekstermitas pada pasien stroke yang dilakukan oleh Maimurahman dan Fitria (2012) menyatakan bahwa terdapat perbedaan / peningkatan derajat kekuatan otot pasien sebelum dan sesudah terapi ROM dengan nilai p= 0,003 < 0,005. Terapi ROM dinyatakan efektif dalam meningkatkan kekuatan otok ekstermitas pada penderita stroke. Hal ini sesuai dengan penelitian Ariyanti, Ismonah dan Hendrajaya (2013) di RSUD Tugurejo Semarang, menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan antara kekuatan otot ekstermitas sebelum dan sesudah pemberian tindakan ROM pada pasien stroke non hemoragik di RSUD Tugurejo Semarang ROM efektif terhadap kekuatan otot ekstermitas pada pasien stroke non hemoragik. Hal ini sesuai dengan penelitian Murtaqib (2013) di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember menyatakan latihan ROM pasif dan aktif berpengaruh terhadap peningkatan rentang gerak sendi siku dan ROM pasif terjadi peningkatan gerak sendi baik secara fleksi maupun ekstensi dibanding ROM aktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai peningkatan ROM pasif lebih tinggi dibandingkan ROM aktif. Berdasarkan latar belakang diatas penyusun berkeinginan untuk menyusun karya tulis ilmiah deng an judul : “Asuhan Keperawatan
Pemenuhan Kebutuhan Mobilisasi pada Keluarga Tn.B Khususnya Tn.B
4
B. TUJUAN PENULISAN Adapun tujuan penulisan karya ilmiah diantaranya adalah: 1.
Tujuan umum Menjelaskan asuhan keperawatan keluarga yang diberikan pada keluarga Tn.B dengan gangguan pemenuhan kebutuhan mobilisasi di desa Wonokriyo kecamatan Gombong.
2. Tujuan khusus a.
Memaparkan hasil pengkajian keluarga pada keluarga Tn.B dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi.
b.
Memaparkan hasil analisa data dan diagnosa keperawatan keluarga pada keluarga Tn.B dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi.
c.
Memaparkan hasil rencana keperawatan keluarga pada keluarga Tn.B dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi.
d.
Memaparkan hasil implementasi keperawatan pada keluarga Tn.B dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi.
e.
Memaparkan hasil evaluasi keperawatan pada keluarga Tn.B dengan pemenuhan kebutuhan mobilisasi.
C. MANFAAT PENULISAN 1.
Bagi mahasiswa Menjadi informasi dalam memperoleh pengetahuan dan pengembangan praktik keperawatan keluarga khususnya dalam pemenuhan mobilisasi pada penderita stroke.
2. Bagi institusi Menjadi bahan kepustakaan dan perbandingan pada penanganan kasus pemenuhan mobilisasi pada klien sroke dalam keperawatan keluarga.
3. Bagi puskesmas Mengoptimalkan peran perawat komunitas dengan melakukan kunjungan keluarga dengan gangguan mobilitas dan mengajarkan ROM.
DAFTAR PUSTAKA Ariyanti, D., Ismonah & Hendrajaya. (2013). Aktivitas Active Asistive Range Of
Klasifikasi 2015 – 2017 (10 th ed)
Mosby Elsevier Mozaffarian, dkk. (2014). Heart Disease And Stroke Statistics 2015 Update: A Report From The American Heart Association .
Classification (NOC) (5 nd ed) . Printed in the United States of America:
Moorhead, S., Johnson, M., Maas, M.L., Swanson, E. (2008). Nursing Outcomes
Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Pada Pasien Stroke dengan Hemiparase.
Maimurahman, H., Fitria, C.N. (2012). Keefektifan ROM terhadap kekuatan otot ekstremitas pada pasien stroke . Mawarti, H., Farid. (2012). Pengaruh latihan ROM ( Range Of Motion) Pasif
Praktikum . Jakarta : EGC.
Hidayat, A.A. (2009). Pengantar Kebutuhan Manusia Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan . Jakarta : Salemba Medika. Hidayat, A.A., Uliyah, M. (2012). Kebutuhan Dasar Manusia Buku Saku
. Keliat, B., Windarwati, H., Pawirowiyono, A., Subu, M. (2015) (alih bahasa). Jakarta : EGC
Herdman, T.H., Kamitsuru, S. (2015). Diagnosis Keperawatan Definisi dan
Motion Terhadap Kekuatan Otot Ekstermitas Pada Pasien Stroke Non Hemoragik.
Jurnal Kesehatan , Volume VI nomor 1.
(NIC) (5 nd ed) . Printed in the United States of America: Mosby Elsevier Fajriyah, N.N. (2014). Gambaran Pengetahuan Pasien Stroke Tentang ROM.
Dinkes Jateng. (2015). Buku Saku Kesehatan Tahun 2015. Jawa Tengah. Dinkes Kebumen. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Kebumen. Kebumen. Dochterman, J.M., Bulechek, G.M. (2008). Nursing Interventions Classification
nd ed). Jakarta : EGC.
Corwin, E.J. (2009). Buku Saku Patofisiologi (Rev.3
Therapy Science , 28, 1665 – 1668.
Choi, J. H., dkk. (2016). The Effects Of Tapping, Stretching, And Join Exercise On Hip Joint Flexibility And Range Of Motion. Jurnal Of Physical
nd ed) . Jakarta: Internal Publising.
Aru, S., dkk. (2009). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilis 1,2,3 (4
Mubarak, W. I., Nurul, C. (2009). Kebutuhan Dasar Manusia Teori & Aplikasi
36
Murtaqib. (2013). Perbedaan Latihan ROM Pasif Dan Aktif Selama 1
- – 2 Minggu Terhadap Peningkatan Rentan Gerak Sendi Pada Penderita Stroke Di Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember . Jurnal Keperawatan Soedirman , Volume 8 nomor 1.
Muttaqin, A. (2008). Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Sistem Persarafan . Jakarta : Salemba Medika. Muwarni, A. (2009). Keterampilan Praktek dan Klinik Keperawatan. Jogjakarta: Firmaya. Nurarif, A.H., Kusuma, H. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis dan NANDA NIC-NOC Jilid 2 . Yogyakarta: Med Action Publishing.
Saryono & Ridlwan K. (2008). Pemenuhan Kebutuhan Mobilitas Fisik Pada Pasien di Ruang Bedah . Jakarta : Rekatama. Sigalingging, G. (2013). Buku Panduan Laboratorium Kebutuhan Dasar Manusia . Jakarta : EGC. Sukmaningrum, F., Kristiyawati, S.P., Solechan, A. (2012). Efektifitas Range Of
Motion (ROM) Aktif-Asistiv: Spherical Grip Terhadap Peningkatan Kekuatan Otot Ekstermitas Atas Pada Pasien Stroke Di RSUD Tugurejo Semarang.
Suratun, dkk. (2008). Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal . Jakarta : EGC. Rahayu, K. (2015). Pengaruh Pemberian Latihan Range Of Motion (ROM)
Terhadap Kemampuan Motorik Pada Pasien Post Stroke di RSUD
, Volume 6 nomor 3, 102
Gambiran. Jurnal Keperawatan – 103.
Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS 2013. Badan Penelitian Dan Perkembangan Kesehatan RI tahun 2013. Potter & Perry. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: konsep, proses, dan praktik (Edisi 4 Volume 2). Jakarta: ECG. Wilkinson, J.M., Ahern, N.R. (2012). Buku Saku Diagnosis Keperawatan (Rev.
th 9 ed), Wahyuningsih, E. (2011) (alih bahasa), Jakarta : EGC.
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)
ROM ( RANGE OF MOTION )
Disusun oleh :
Yuyun Tity Wahyuni (A01301842)
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Pokok Bahasan : ROM Sub Pokok Bahasan : Memberi pengetahuan tentang cara ROM. Hari/Tanggal : jum’at 10 juni 2016 Waktu : Pukul 13.15
- – 13.45 WIB Penyuluh : Yuyun Tity Wahyuni Tempat : Kediaman keluarga Tn.B A.
Tujuan 1.
Tujuan Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga Tn.B,anggota keluarga mampu melakukan ROM dengan benar
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit Ny.S dan keluarganya mampu untuk: a.
Mengetahui tujuan ROM b.
Mengetahui cara – cara dan gerakan ROM c. Melakukan ROM dengan benar B.
Sasaran dan Target
Sasaran ditujukan adalah kepada seluruh anggota keluarga Tn.B C.
Strategi Pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari jum’at 10 juni 2106 pada pukul 13.15 – 13.45 WIB.
Metode 1.
Ceramah 2. Diskusi/ tanya jawab 3. Demonstrasi D.
Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu Proses Menjelaskan tentang pengertian ROM, 20 menit tujuan ROM dan gerakan ROM
Mendemonstrasikan ROM Memberi kesempatan keluarga untuk mempraktekan dengan dibantu Memberi kesempatan keluarga untuk mempraktekan sendiri Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya Menjelaskan kembali hal
- – hal yang belum dimengerti Menanyakan kembali hal hal yang didiskusikan bersama Memberikan reinforcemeant positif atas jawaban keluarga yang benar
Penutup Memberikan evaluasi berupa pertanyaan
5 Menit pada keluarga dan pasien Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
E.Media 1.
Alat Tulis 2. Lembar balik 3. Leaflet 4. Buli buli
F. Kriteria Evaluasi 1.
Struktur d) Waktu pelaksanaan penkes 10 Juni 2016 2.
Proses
a) Keluarga menyambut kedatangan mahasiswa sesuai kontrak yang disepakati.
b) Keluarga memperhatikan terhadap materi yang disampaikan.
c) Keluarga aktif bertanya terhadap apa yang belum diketahui
d) Diskusi berjalan dengan lancar 3.
Hasil
a) Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian ROM, tujuan ROM, cara ROM dan gerakan ROM b)
Keluarga mampu melakukan ROM
Lampiran ROM A. Pengertian
Latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang menggerakkan persendian klien sesuai dengan rentang geraknya
B. Tujuan 1.
Meningkatkan dan mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot 2. Memelihara motilitas persendian 3. Merangsang sirkulasi darah 4. Mencegah kelainan bentuk C.
Indikasi 1.
Stroke / penurunan tingkat kesadaran 2. Kelemahan otot 3. Rehabilitasi fisik 4. Klien dengan tirah baring D.
Cara melakukan ROM 1.
Pergerakan bahu a.
Pegang pergerakan tangan dan siku penderita, lalu angkat selebar bahu, putar ke luar dan ke dalam b.
Angkat tangan gerakan ke atas kepala dengan di bengkokan, lalu kembali ke posisi awal c.
Gerakan tangan dengan mendekatkan lengan kearah badan, hingga menjangkau tangan yang lain
2. Pergerakan siku a.
Buat sudut 90 0 pada siku lalu gerakan lengan keatas dan ke bawah dengan membuat gerakan setengah lingkaran b.
Gerakan lengan dengan menekuk siku sampai ke dekat dagu 3. Pergerakan tangan
4. Pergerakan jari tangan a.
Putar jari tangan satu persatu b. Pada ibu jari lakukan pergerakan menjauh dan mendekat dari jari telunjuk, lalu dekatkan pada jari
- – jari yang lain.
5. Pergerakan kaki a.
Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki lalu angkat sampai 30 o lalu putar b.
Gerakan lutut dengan menekuknya sampai 90 o c. Angkat kaki lalu dekatkan kekaki yang satu kemudian gerakan menjauh d.
Putar kaki ke dalam dan ke luar e. Lakukan penekanan pada telapak kaki keluar dan kedalam f. Jari kaki di tekuk – tekuk lalu di putar 6. Pergerakan Leher a.
Pegang pipi pasien lalu gerakan kekiri dan kekanan b. Gerakan leher menekuk kedepan dan kebelakang
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)
DEKUBITUS
Disusun oleh :
Yuyun Tity Wahyuni (A01301842)
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Pokok Bahasan : dekubitus Sub Pokok Bahasan : Memberi pengetahuan tentang dekubitus. Hari/Tanggal : sabtu 11 juni 2016 Waktu : Pukul 15.00
- – 15.00 WIB Penyuluh : Yuyun Tity Wahyuni Tempat : Kediaman keluarga Tn.B A.
Tujuan 1.
Tujuan Umum Setelah dilakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga Tn.B,anggota keluarga mampu melakukan alih baring tap 2 jam
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit Ny.S dan keluarganya mampu untuk: a.
Menjelaskan tentang pengertian, penyebab, tanda gejala, factor resiko, pengobatan dan pencegahan dekubitus b.
Melakukan alih baring tiap dua jam B.
Sasaran dan Target
Sasaran ditujukan adalah kepada seluruh anggota keluarga Tn.B C.
Strategi Pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari sabtu 11 juni 2106 pada pukul
15.00 – 15.30WIB.
Metode 1.
Ceramah 2. Diskusi/ tanya jawab 3. Demonstrasi D.
Penyampaian maksud dan tujuan pertemuan sesuai kontrak waktu Proses Menjelaskan tentang pengertian, 20 menit penyebab, tanda gejala, factor resiko, pemgobatan dan pencegahan dekubitus Mendemonstrasikan alih baring tiap 2 jam Memberi kesempatan keluarga untuk mempraktekan dengan dibantu Membeti kesempatan keluarga untuk mempraktekan sendiri Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya Menjelaskan kembali hal
- – hal yang belum dimengerti Menanyakan kembali hal hal yang didiskusikan bersama Memberikan reinforcemeant positif atas jawaban keluarga yang benar
Penutup Memberikan evaluasi berupa pertanyaan
5 Menit pada keluarga dan pasien Menutup pertemuan dan mengucapkan salam
E.Media 1.
Alat Tulis 2. Lembar balik 3. Leaflet
F. Kriteria Evaluasi 1.
Struktur d) Waktu pelaksanaan penkes 11 Juni 2016 2.
Proses
a) Keluarga menyambut kedatangan mahasiswa sesuai kontrak yang disepakati.
b) Keluarga memperhatikan terhadap materi yang disampaikan.
c) Keluarga aktif bertanya terhadap apa yang belum diketahui
d) Diskusi berjalan dengan lancar 3.
Hasil
a) Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian, penyebab, tanda gejala, factor resiko, pemgobatan dan pencegahan dekubitus b)
Keluarga mampu melakukan alih baring tiap 2 jam
Lampiran DEKUBITUS A. Pengertian
Ulkus Dekubitus (Luka akibat penekanan, Ulkus kulit, Bedsores) adalah kerusakan kulit yang terjadi akibat kekurangan aliran darah dan iritasi pada kulit yang menutupi tulang yang menonjol, dimana kulit tersebut mendapatkan tekanan dari tempat tidur, kursi roda, gips, pembidaian atau benda keras lainnya dalam jangka panjang.
Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan dibawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.
Bagian tubuh yang sering mengalami ulkus dekubitus adalah bagian dimana terdapat penonjolan tulang, yaitu sikut, tumit, pinggul, pergelangan kaki, bahu, punggung dan kepala bagian belakang.
B. Penyebab
Faktor intrinsik: penuaan (regenerasi sel lemah), Sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM, Status gizi, underweight atau kebalikannya overweight, Anemia, Hipoalbuminemia, Penyakit-penyakit neurologik dan penyakit-penyakit yang merusak pembuluh darah, Keadaan hidrasi/cairan tubuh.
Faktor Ekstrinsik:Kebersihan tempat tidur, alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan medik yang menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu, Duduk yang buruk, Posisi yang tidak tepat, Perubahan posisi yang kurang.
C. Tanda dan gejala 1.
Stadium Satu lebih hangat) perubahan konsistensi jaringan (lebih keras atau lunak), perubahan sensasi (gatal atau nyeri). Pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan sebagai kemerahan yang menetap. Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai warna merah yang menetap, biru atau ungu.
2. Stadium Dua Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis, atau keduanya. Cirinya adalah lukanya superficial, abrasi, melempuh, atau membentuk lubang yang dangkal.
3. Stadium Tiga Hilangnya lapisan kulit secara lengkap, meliputi kerusakan atau nekrosis dari jaringn subkutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai pada fascia. Luka terlihat seperti lubang yang dalam 4. Stadium Empat
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon. Adanya lubang yang dalam serta saluran sinus juga termasuk dalam stadium IV dari luka tekan.
D. Factor risiko
1. Mobilitas dan aktivitas
2. Penurunan sensori persepsi
3. Kelembapan
4. Tenaga yang merobek (shear)
5. Pergesekan ( friction)
6. Nutrisi
7. Usia
Tekanan arteriolar yang rendah 8. Stress emosional 9.
E. Pengobatan
Mengobati ulkus dekubitus lebih sulit daripada mencegahnya. Pada stadium awal, ulkus biasanya membaik dengan sendirinya setelah tekanan dihilangkan. Menjaga kesehatan dengan mengkonsumsi protein dan kalori tambahan bisa mempercepat penyembuhan.
Jika kulit terluka sebaiknya ditutup dengan perban. Agar tidak melekat pada luka, gunakan perban yang dilapisi teflon atau mengandung jeli minyak. Untuk ulkus yang lebih dalam, digunakan perban yang mengandung bahan yang menyerupai gelatin, yang bisa membantu pertumbuhan kulit yang baru. Jika luka mengalami infeksi atau mengeluarkan nanah, sebaiknya dibersihkan dengan sabun atau gunakan cairan desinfektan (misalnya povidon-iodin).
Kadang dokter membuang bagian kulit yang mati dengan bantuan pisau bedah (debridemen). Ulkus yang dalam sulit untuk diobati. Kadang perlu dilakukan pencangkokan kulit sehat pada daerah yang mengalami kerusakan. Tetapi pencangkokan ini tidak selalu dapat dilakukan, terutama pda usia lanjut yang menderita malnutrisi.
Jika terjadi infeksi, diberikan antibiotik. Jika tulang dibawahnya terinfeksi (osteomielitis) diberikan antibiotik jangkan panjang karena osteomielitis sulit disembuhkan dan bisa menyebar melalui aliran darah.
F. Pencegahan Ulkus dekubitus menyebabkan nyeri dan bisa berakibat fatal.
Ulkus juga menyebabkan masa perawatan di rumah sakit menjadi lebih panjang dan menghabiskan biaya lebih banyak.
Untuk mencegah terbentuknya ulkus bisa dilakukan beberapa tindakan berikut:
1. Merubah posisi pasien yang tidak dapat bergerak sendiri, minimal
setiap 2 jam sekali untuk mengurangi tekanan
2. Melindungi bagian tubuh yang tulangnya menonjol dengan bahan-
bahan yang lembut (misalnya bantal, bantalan busa)
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.B
DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG
Disusun Oleh:
YUYUN TITY WAHYUNI
NIM. A01301842
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN Pertemuan ke 1 Tanggal: 09 juni 2016
1. LATAR BELAKANG A. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Keluarga adalah unit rekecil dalam masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang bekumpul disuatu tempat tinggal dibawah satu atap dan saling bergantung.
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukan pada keluarga sebagai unit atau kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai sarana.
Proses keperawatan adalah metode ilmiyah yang didunakan secara sistematis untuk mengkaji dan menentukan masalah kesehatan keluarga.
Berdasarkan data diatas sebelum kita menentukan masalah dari suatu keluarga maka harus dilakukan pengkajian keluarga secara menyeluruh.
B. Masalah Keperawatan Belum diketahui.
2. RENCANA KEPERAWATAN A. Diagnosa Belum diketahui.
B. Tujuan Umum
Tujuan dilakukan proses pengkajian adalah untuk dapat menghasilkan data yang dijadikan sebagai landasan perumusan diagnosa keperawatan.
C. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilakukan pengkajian antara lain: c.
Dapat mengkaji data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping, harapan keluarga seta pemeriksaan fisik.
3. RANCANGAN KEGIATAN A. Metode
Metode yang digunakan dalam proses pengkajian yang dilakukan adalah: a.
Wawancara B.
Media dan Alat
Media dan Alat yang digunakan dalam pengkajian keluarga yang dilakukan antara lain: a.
Alat Tulis b.
Form Pengkajian Keluarga c. Tensimeter d.
Stetoskop C.
Waktu dan Tempat
Proses pengkajian keluarga dilakukan pada: Hari/ Tanggal : kamis, 09 juni 2016 Waktu : Pukul 11.00WIB Tempat : Rumah Tn.B D.
Setting Tempat
Keterangan: A : Pengkaji B : Keluarga
A B C
E. Susunan Acara No. Acara Kegiatan
1. Pembukaan a.
Memberi salam (5 Menit) b.
Orientasi dan Validasi perasaan c. Menjelaskan tujuan d.
Kontrak waktu
2. Pelaksanaan a.
Menanyakan tentang data umum keluarga (110 menit) b.
Menanyakan tentang riwayat dan tahap perkembangan keluarga c.
Menanyakan tentang lingkungan d.
Menanyakan tentang struktur keluarga e. Menanyakan tentang fungsi keluarga f. Menanyakan tentang stress dan koping g.
Menanyakan tentang harapan keluarga h. Melakukan pemeriksaan fisik
3. Penutup a.
Memvalidasi data yang telah didapat (5 menit) b.
Validasi perasaan c. Kontrak pertemuan selanjutnya d.
Berpamitan mengucapkan salam F.
Kriteria Evaluasi a.
Struktur
a) Mempersiapkan daftar pertanyaan satu hari melakukan pengkajian keluarga.
b) Membuat Pre Planning satu hari sebelum pengkajian.
c) Mempersiapkan Form Pengkajian Keluarga.
d) Mempersiapkan alat tulis b.
Proses c) Dapat terjalin BHSP yang baik anggota keluarga dapat terbuka.
c.
Hasil
a) Dapat mengkaji data umum, riwayat dan tahap perkembangan keluarga, lingkungan serta struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping, harapan keluarga dan pemeriksaan fisik.
b) Keluarga dapat bercerita dan terbuka.
c) Menemukan suatu masalah dalam keluarga tersebut.
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KESEHATAN KELUARGA
TN. B TENTANG ROM
DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG
Disusun Oleh:
YUYUN TITY WAHYUNI
NIM. A01301842
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN Pertemuan ke 2 Tanggal: 10 Juni 2016
1. LATAR BELAKANG A. Data yang perlu dikaji lebih lanjut
Stroke merupakan gangguan neurologic yang terjadi akibat bergentinya aliran darah melalui suplai arteri otak yang disebabkan oleh sumbatan atau penyempitan pembuluh darah. Stroke merupakan penyakit mematikan ketiga di amerika serikat .
Berdasarkan hasil pengkajian awal yang telah dilakukan dengan wawancara,observasi dan pemeriksaan fisik pada tanggal 9 Juni 2016 didapatkan bahwa Tn.B menderita strok selama setahun dan sudah tirah baring selama 5 bulan, semua anggota gerak kaku, gerakan sangat terbatas dan tidak dapat bicara. Ny.S mengatakan belum tahu cara merawat orang struk seperti apa? Ny. S jarang menggerakan anggota gerak Tn.B. Ny.S mengatakan sudah sedikit tahu tentang apa itu penyakit stroke.
Dengan adanya masalah tersebut maka perlu dilakukan tindakan keperawatan berupa pendidikan kesehatan tentang ROM seperti pengertian, tujuan dan cara melakukan ROM.
B. Masalah Keperawatan
Hambatan Mobilitas Fisik
2. RENCANA KEPERAWATAN A. Diagnosa
Hambatan Mobilitas Fisik B.
Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2 kali pertemuan pada keluarga Tn.B khususnya Tn.B diharapkan dapat menggerakan tangan.
C. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit pada keluarga Tn.T, keluarga dapat: d.
Mempraktekan ROM
3. RANCANGAN KEGIATAN A. Metode
Diskusi b. Tanya jawab c. Demonstrasi B.
Media dan Alat
Media dan Alat yang digunakan dalam pendidikan kesehatan yang dilakukan antara lain: a.
Alat Tulis b.
Lembar balik c. Leaflet d.
Buli buli C.
Waktu dan Tempat d.
Metode yang digunakan dalam proses pendidikan kesehatan yang dilakukan adalah: a.
Jum’at, 10 Juni 2016 Waktu : Pukul 13.15 WIB Tempat : Rumah Tn.B D.
Setting Tempat
Keterangan: A : Pengkaji B : Keluarga C : Keluarga E.
Susunan Acara No. Acara Kegiatan
1. Pembukaan a.
Menyampaikan salam
A B C
Proses pendidikan kesehatan dilakukan pada: Hari/ Tanggal :
Menyampaikan maksud dan tujuan e. Kontrak waktu pelaksanaan
2. Pelaksanaan a.
Menjelaskan tentang pengertian ROM, (20 menit) tujuan ROM dan gerakan ROM b.
Mendemonstrasikan ROM c. Memberi kesempatan keluarga untuk mempraktekan dengan dibantu d.
Memberi kesempatan keluarga untuk mempraktekan sendiri e.
Memberikan kesempatan keluarga untuk bertanya f.
Menjelaskan kembali hal – hal yang belum dimengerti g.
Menanyakan kembali hal hal yang didiskusikan bersama h.
Memberikan reinforcemeant positif atas jawaban keluarga yang benar
3. Penutup a.
Memvalidasi data yang telah didapat (5 b. menit) Validasi perasaan c.
Kontrak pertemuan selanjutnya d.
Berpamitan mengucapkan salam F.
Kriteria Evaluasi a.
Struktur 1)
Membuat pre planning, lembar balik dan leaflet satu hari sebelumnya 2)
Kontak waktu, tempat dan topic dengan keluarga 3)
Setting tempat b.
Proses 1)
Keluarga menyambut kedatangan mahasiswa sesuai kontrak yang disepakati.
2) Keluarga memperhatikan terhadap materi yang disampaikan.
3) Keluarga aktif bertanya terhadap apa yang belum diketahui
4) Diskusi berjalan dengan lancar c.
Hasil 1)
Keluarga mampu menjelaskan kembali pengertian ROM, tujuan ROM, cara ROM dan gerakan ROM 2)
Keluarga mampu melakukan ROM
PRE PLANNING KUNJUNGAN KELUARGA
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KESEHATAN KELUARGA
TN. B TENTANG DEKUBITUS
DI DESA WONOKRIYO KECAMATAN GOMBONG
Disusun Oleh:
YUYUN TITY WAHYUNI
NIM. A01301842
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN Pertemuan ke 3 Tanggal: 11 Juni 2016
1. LATAR BELAKANG A. Data yang perlu dikaji lebih lanjut