EFEKTIVITAS PELATIHAN BERPIKIR KREATIF UNTUK MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT PADA PENGURUS BEM UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN - UNWIDHA Repository
HALAMAN JUDUL
EFEKTIVITAS PELATIHAN BERPIKIR KREATIF UNTUK
MENINGKATKAN ADVERSITY QUOTIENT PADA PENGURUS BEM
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi
Universitas Widya Dharma Klaten Disusun oleh :
ARI WIBOWO
1461100656
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS WIDYA DHARMA
KLATEN
2018
MOTTO
Kebebasan – Pilihan – Tanggung Jawab. Ajining Diri Ana Ing Lathi, Ajining Raga Ana Ing Busana
Maka nikmat Tuhan-MU yang manakah yang kamu dustakan? (QS. Ar- Rahman :13)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Segala Puji Bagi Allah SWT, Atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya Terimakasihku teruntuk :
Ibuku dan Bapakku tersayang,terimakasih atas segala kasih sayang serta didikan yang engkau berikan kepadaku, yang dengan segenap hati merawat, mengajar dan mendidik serta selalu memanjatkan do’a untuk anak-anaknya setelah selesai sholat
Mbak-masku yang yang telah memberikan segala bentuk sarana dan prasarananya, terimakasihku berupa doa yang terbaik bagimu. Keponakan lek ari (Oza, Tia, Hanif, Selva, Farhan, Maulana, yang selalu memberikan semangat dan dukungan serta alasan yang membuat saya selalu bahagia) Keluarga besar Mbah Darmo dan Mbah Warno. Teman seperjuanganku “Psikologi angkatan 2014” diajeng Sesil, Mbak Genre
(Ayun), Admin Lambe Turah (Dewik), Mbak Anisa, Mbak Dika, Mbak Lisna, Mas Gama, Bang Erpan, Lanang, Andik, Tio, dan mas gembul Rifqi. Almamaterku Dan untuk seseorang yang namanya tertulis di lauhul mahfudz
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang Maha Sempurna atas segala karunia yang senantiasa terlimpahkan kepada setiap hambanya yang tak kenal putus asa dalam menjalani setiap ayunan langkah dikehidupannya. Salah satu karunia dari-Nya adalah terselesaikannya penelitian dan penyusunan skripsi ini sebagai salah satu prasyarat guna memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) Jurusan Program Studi Psikologi Universitas Widya Dharma Klaten, dengan judul “EFEKTIVITAS
PELATIHAN BERPIKIR KREATIF UNTUK MENINGKATKAN
ADVERSITY QUOTIENT PADA PENGURUS BEM UNIVERSITAS
WIDYA DHARMA KLATEN ”. Keberhasilan dalam penelitian dan penyusunanskripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak baik berupa dorongan, arahan dan kebutuhan data yang diperlukan.
Oleh sebab itu, dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. H. Triyono, M.Pd., selaku Rektor Universitas Widya Dharma Klaten.
2. Drs. Purwo Haryono, M.Hum., selaku Wakil Rektor I Universitas Widya Dharma Klaten yang telah memberikan ijin penelitian.
3. Bapak Drs. H. Tukiyo, M.Pd, selaku Wakil Rektor II Universitas Widya Dharma Klaten yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada peneliti.
4. Bapak Winarno Heru Murjito, S.Psi,M.Psi,PSik., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Widya Dharma Klaten sekaligus Pembimbing II , yang telah memberikan dukungan dan bimbingan kepada penulis selama belajar di Fakultas Psikologi Universitas Widya Dharma Klaten.
5. Yulinda Erma Suryani, S.Pd,M.Si, selaku Ketua Jurusan Fakultas Psikologi Universitas Widya Dharma Klaten yang telah membimbing, mendidik, mendukung serta memberi nasihat kepada penulis selama menimba ilmu di Fakultas Psikologi Universitas Widya Dharma Klaten.
6. Ibu Ummu Hany Almasitoh, S.Psi,MA selaku pembimbing I yang telah berkenan memberikan bimbingan dan masukan dengan penuh kesabaran dan keikhlasan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Kepada semua dosen beserta stafnya di Fakultas Psikologi Universitas Widya Dharma Klaten, yang telah membimbing saya selama masa perkuliahan, saya ucapkan terimakasih.
8. Seluruh karyawan perpustakaan di Universitas Widya Dharma Klaten, yang telah membantu penulis menyediakan buku-buku literatur dalam penulisan skripsi ini.
9. Ibu, Bapak, Adik, Kakak, Budhe, Bulik, Om, Keponakan, Saudara dan Keluarga besar mbah Warno dan mbah Darmo, terimakasih untuk kasih sayang dan motivasi yang diberikan.
10. Rizky Prasetya selaku Presiden BEM Universitas Widya Dharma Klaten 2018 dan pengurus BEM Universitas yang telah membantu penelitian ini..
11. Gamaliel, fendi, Farinda yang telah membantu saya dalam penelitian sehingga berjalan dengan baik.
12. Teman-teman seperjuangan Pengurus BEM U tahun 2017 dan Pejuang Wacana KKN Tangkil 2017Anggita, Rima, Navira, Devlaks, Winda, Anang, Yasinta, Fendik yang selalu saling mensupport untuk tugas kita sebagi mahasiswa.
13. BEM Fakultas Psikologi Universitas Widya Dharma Klaten.
14. Psikologi Unwidha angkatan 2014 : diajeng Sesil, Mbak Genre (Ayun), Admin Lambe Turah (Dewik), Mbak Anisa, Mbak Dika, Mbak Lisna, Mas Gama, Bang Erpan, Lanang, Andik, Tio, dan mas gembul Rifqi.
15. Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan dan berkontribusi terhadap peneliti selama ini. Terimakasih atas kepercayaan, dukungan dan motivasinya.
Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan ketulusan hati Bapak, Ibu, Saudara semua. Secara khusus penulis menyampaikan terimakasih kepada Ibu Ummu Hany Almasitoh, S.Psi,MAdan Pak Winarno Heru Murjito, S.Psi,M.Psi,Psik disisi lain beliau sibuk dalam tugas-tugas inti sebagai dosen pengajar namun beliau telah berkenan menjadi pembimbing skripsi ini.
Hanya Allah SWT yang mampu untuk membalas dengan adil atas semua kebaikan yang telah diberikan. Harapan yang sangat besar oleh penulis adalah semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pendidikan terutama pendidikan psikologi, pendidikan di sekolah dan semua pihak yang terkait. Amiin.
Klaten, Mei 2017 Hormat Saya,
Peneliti Ari Wibowo
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................... ..... i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ... iii HALAMAN PERNYATAAN ................................................................... .. iv HALAMAN MOTTO ............................................................................... ... . v HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... vi KATA PENGANTAR ............................................................................... .. vii DAFTAR ISI ............................................................................................. xi DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. .. xv DAFTAR GAMBAR ................................................................................ ... xvi DAFTAR TABEL .................................................................................... .... xvii ABSTRAK ............................................................................................... .... xviii BAB
I PENDAHULUAN A.
1 Latar Belakang Masalah ..................................................
B.
Rumusan Masalah ................................................................ 10 C. Tujuan Penelitian .................................................................. 10 D. Manfaat Penelitian ................................................................ 11
BAB
II KAJIAN PUSTAKA A.
Efektivitas ............................................................................. 12 1.
Pengertian Efektivitas ..................................................... 12
B.
25 8. Mental Block...............................................................
37 G. Efektivitas Pelatihan Berpikir Kraetif Untuk Meningkatkan
Tiga Tingkatan Kesulitan ........................................... 33 5. Karakter Manusia Berdasarkan Adversity Quotient ..... ..34 F. ORGANISASI ...............................................................
Faktor yang mempengaruhiAdversity Quotient............. 31 4.
Dimensi-dimensiAdversity Quotient. ........................... 29 3.
28 1. Pengertian Adversity Quotient..................................... 28 2.
27 E. ADVERSITY QUOTIENT................................... .............
26 1. Teknik Berpikir Kreatif Futuristics ............................
25 D. PELATIHAN BERPIKIR KREATIF ..... ......................
23 7. Teknik Berpikr Kreatif ............................................ .
Pelatihan ..........................................................................
21 6. Ciri-ciri Berpikir Kreatif ...................................... ....
18 5. Faktor yang mempengaruhi berpikir kreatif. ............
17 4. Berpikir Kreatif.........................................................
15 3. Pengertian Kreatif ............................................. ......
14 2. Tujuan Berpikir ........ ...............................................
Pengerian Berpikir ....................................................
13 C. BERPIKIR KREATIF ....................................................... 14 1.
13 2. Manfaat Pelatihan .....................................................
13 1. Pengertian Pelatihan...................................................
Adversity Quotient .............................................................. 38
H. FIKIR ........................................................ KERANGKA
39 I.
39 HIPOTESIS ................................................................. ... BAB
III METODE PENELITIAN A.
40 Metode Penelitian .....................…................................ .
B.
40 Identifikasi Variabel .......................................................
C.
Definisi Operasional Variabel Penelitian .......................... 41 1.
Pelatihan Berpikir Kreatif .......................................... 41 2. Advrsity Qoutient .......................................................... .42 D.
43 Subyek Penelitian ...........................................................
E.
43 Desain Penelitian ……………………………………......
F.
44 Metode Pengumpulan Data ..............................................
1. Skala ............................................................................. 44 G. Prosedur Penelitian ................................................................ 47 H.
Uji Validitas Dan Reliabilitas ................................................ 48 1.
Uji Validitas .................................................................. 48 2. Uji Reliabilitas ................................................................ 49 I. Teknik Analisis Data ............................................................. 51 1.
Uji Normalitas .................................................................. 51 2. Uji Homogenitas .............................................................. 51 3. Uji Hipotesis ......................................................................52
BAB
IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Orientasi Kancah Penelitian ................................................. 53
B.
53 Pelaksanaan Penelitian ................................................ ...
1. Pelaksanaan Pengumpulan Data ..................................... 54 2.
Pelaksanaan Skoring Dan Tabulasi ................................... 54 3. Perhitungan Validitas ....................................................... 55 4. Perhitungan Reliabilitas .................................................. 56 C. Deskripsi Data Penelitian ............................................... ..... 58 D.
Uji Asumsi ..................................................................... . 61 E. Pembahasan .......................................................................... 64
BAB
V PENUTUP A.
Kesimpulan ........................................................................... 68 B. Saran ................................................................................ . 68
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 70 LAMPIRAN ........................................................................................................ 72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Data Subyek .........................................................................72 Lampiran 2 Skala Try Out .......................................................................
76 Lampiran 3 Skala Pre Test ......................................................................
81 Lampiran 4 Skala Post Test .....................................................................
85 Lampiran 5 Data Pre Test .......................................................................
89 Lampiran 6 Data Post Test.......................................................................
91 Lampiran 7 Hasil Analisis Data Penelitian ............................................
93 Lampiran 8 Dokumentasi Penelitian ...................................................... 106 Lampiran 9 Materi Pelatihan Berpikir Kreatif........................................ 110 Lampiran 10 Surat Ijin Penelitian ............................................................... 119
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tiga Tingkatan Kesulitan............................................................ 33Gambar 2.2 Kerangka Fikir............................................................................. 39Gambar 3.1 Desain Penelitian ....................................................................... 43
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Blue Print Skala Adversity Quotient .................................................. . 47Tabel 4.1 Blue Print Skala Skala Adversity Quotient Sebelum Uji Validitas ...... 56Tabel 4.2 Blue Print Skala Skala Adversity Quotient Setelah Uji Validitas ........ 57Tabel4.3 Hasil Uji Reliabilitas............................................................................. 58
Tabel 4.4 Deskripsi Data Penelitian ..................................................................... 58Tabel4.5 Kategori Skor Adversity Quotient Sebelum Diberi Pelatihan ........ ...... 59 Tabel4.6 Kategori Skor Adversity Quotient Setelah Diberi Pelatihan.................. 60 Tabel4.7 Uji Normalitas ....................................................................................... 61
Tabel 4.8 Uji Homogenitas .................................................................................. 62Tabel 4.9 Hasil Uji Hipotesis ............................................................................... 63
ABSTRAK
Ari Wibowo. NIM. 1461100656. Jurusan Psikologi Program StudiPsikologi Universitas Widya Dharma Klaten. 2018. Judul : Efektivitas
Pelatihan Berpikir Kreatif Untuk Meningkatkan Adversity Quotient Pada
Pengurus BEM Universitas Widya Dharma Klaten.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan adversity quotientpada pengurus BEM universitas Widya Dharma Klaten setelah mengikuti pelatihan berpikir kreatif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen kuasi. Variabel dalam penelitian ini adalah adversity quotient. Penelitian ini dilakukan dengan subyek pengurus BEM Universitas Widya Dharma Klaten yang berjumlah 20 orang. Dari 20 orang tersebut diberi perlakuan
(treatment) berupa pelatihan berpikir kreatif. Pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan data pre-test dan data post-test. Dari kedua data tersebut diperoleh nilai rerata data pre-test sebesar 67,50 dan nilai rerata post-test sebesar 70,80. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode uji Paired Sample T-
Test dengan nilai t sebesar -6,492. Hasil uji hipotesis diperoleh nilai p
(signifikansi) sebesar 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima.Berdasarkan dari hasil analisis data dapat diketahui bahwa ada peningkatanadversity quotient pada pengurus BEM Universitas Widya Dharma antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan berpikir kreatif.
Kata Kunci : Adversity Quotient, Pelatihan Berpikir Kreatif.
BAB I PEDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, baik di
universitas, institut, maupun akademi. Menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008),definisi mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi. Setelah menyelesaikan pendidikan di bangku sekolah menengah, sebagian siswa ada yang menganggur, mencari pekerjaan, atau melanjutkan pendidikan ke tingkat Perguruan Tinggi.
Mahasiswa merupakan peralihan dari siswa menjadi seseorang yang lebih (Maha) dari sekedar siswa SMA. Sebagai mahasiswa terkadang di tuntut lagi untuk lebih kritis lagi dalam pola pikir tentunya. Mahaiswa mengembangkan pemikirannya dan softskill melalui suatu kegiatan yang ada di kampus.
Mahasiswa sebagai agent of change adalah sebuah slogan yang sering didengar. Mahasiswa sebagai komponenterbesar dalam kampus mempunyai peranan yang besar dalam perkembangankampus ataupun negera dengan menyampaikan ide-ide yang membangun.Penyampaian ide-ide ini membutuhkan suatu wadah berupa organisasi untukmendukung secara legitimasi ide-ide yang disampaikan. Jadi antara mahasiswadengan organisasi tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
Menurut Dale (2011) organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan, pengembangan, dan pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang-orang dalam suatu kelompok. Organisasi mahasiswa
2 sebagai wadah penyalur aspirasi atau ide-ide. Penyaluran aspirasi atau ide berbeda-beda sesuai dengan apa yang diinginkan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Ada yang menyalurkannya melalui kegiatan seni, kegiatan olahraga, kegiatan keagamaan, ataupun kegiatan keilmuan (kelompok belajar).
Salah satu kelengkapan organisasi adalah adanya suatu kepengurusan. Kepengurusandalam arti luas adalah mencakup jabatan sebagai pengurus itu sendiri, kemudian jabatan sebagai birokrat, pemeriksa, dan pengawas(karena birokrat,pemeriksa dan pengawas haruslah berasal dari jajaran pengurus).Sedangkan pengurus dalam arti sempit, yang hanya mencakup jabatan sebagai pengurus itu sendiri atau operator system dalam organisasi.
Pengurus bukanlah sebuah kelompok tersendiri dalam organisasi, tapi mereka adalah bagian dari organisasi.Bisa dikatakan bahwa kepengurusan merupakan anggota perkumpulan yang ditunjuk sebagai orang yang mengurusi organisasi,serta orang-orang yang dapat menjalankan tugas dan fungsi pokok di masing- masing kepengurusan.
Dalam suatu kepengurusan organisasi terdiri dari banyak unsur mahasiswa yang berbeda,sehingga menimbulkan banyak perbedaan pendapat yang beragam yang membuat organisasi tersebut terhambat dalam menjalankan visi dan misinya. Perbedaan pendapat dan ide-ide yang sering muncul membuat adanya tantangan yang harus di hadapi setiap kepengurusan untuk menemukan solusi permasalahan tersebut, sehingga setiap individu perlu meningkatkan kecerdasaan dalam menghadapi permasalahan (adversity quetient).
3
Adversity quotient merupakan bentuk kecerdasan yang melatarbelakangi
kesuksesan sesorang dalam menghadapi sebuah tantangan disaaat terjadi kesulitan atau kegagalan. Individu yang mengalami hal tersebut di karenakan kendali diri, asal-usul dan pengakuan diri, jangkauan, serta daya tahan yang kuranng kuat dalam menghadapi kesullitan dan permasalahan yang dirasa cukup sulit dalam hidupnya, biasanya berakhir dengan kegagalan sehingga menjadi individu yang tidak kreatif dan kurang produktif.
Menurut Stoltz (1997)untuk mencapai kesuksesan atau keberhasilan dalam segala bidang tidak hanya dibutuhkan kecerdasan intelektual (IQ) dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya (EQ), tetapi juga membutuhkan Adversity Quotient (AQ) yang merupakan kemampuan seseorang untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya. Oleh karena itu dalam menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut mahasiswa membutuhkan Adversity Quotient yang tinggi.
Adversity Quotient tinggi mengisyaratkan ketahanan seseorang dalam
memperjuangkan dan mengatasi kesulitan dalam hidupnya. Sedangkan
AdversityQuotient rendah mengisyaratkan seseorang yang mudah menyerah dan
putus asa saat berhadapan dengan kesulitan (Stoltz, 1997). Bagaimana seseorang mengatasi kesulitannya merupakan cerminan dari Adversity Quotient, karena
Adversity Quotient merupakan pola respon seseorang dalam bertingkah laku yang
cenderung menetap,sehingga responnya akan cenderung sama apabila berhadapan dengan situasi sulit(Stoltz, 1997).
4 Ali (2010) menyatakan ba hwa: “Human beings face a multiple
dimensional problems in their lives and they try to solve these problems in a
particular way in the light of their previously gained knowledge and experiences.
In this regard it is essential for the students to be prepared for future or near
future challenges by facing real life, or real like, problems in their learning
environment, and finding appropriate solution of these problems”. Manusia menghadapi permasalahan-permasalahan dari beberapa dimensi dalam kehidupan mereka dan mereka mencoba untuk menyelesaikan permasalahan tersebut berdasarkan pengetahuan dan pengalaman mereka sebelumnya. Dalam hal ini, merupakan hal yang penting bagi para siswa untuk mempersiapkan masa depan atau tantangan-tantangan masa depan dengan menghadapi kenyataan hidup, atau sesuatu yang nyata, seperti permasalahan dalam lingkungan belajar mereka.
Dalam penelitian Yurika dkk (2014) banyak faktor yang mempengaruhi tingkat AQ seseorang. Faktor- faktor yang mempengaruhi AQ seseorang terdiri dari faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yaitu genetik, keyakinan, bakat, hasrat, pola asuh orang tua dan kesehatan. Faktor eksternal yaitu lingkungan dan pendidikan. Faktor pendidikan dibagi lagi menjadi beberapa faktor, salah satunya adalah mengikuti organisasi. Dalam penelitiannya menjelaskan “pengalaman berorganisasi berpengaruh 11,9% terhadap AQ. Semakin tinggi pengalaman berorganisasi seseorang maka semakin tinggi tingkat AQ orang tersebut. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 103 mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Riau, didapatkan AQ mahasiswa angkatan 2012 yang memiliki AQ tinggi berjumlah 15 orang (14,6%), AQ sedang
5 berjumlah 73 orang (70,9%) dan AQ rendah berjumlah 15 orang (14,6%). Dari hasil tersebut terlihat bahwa AQ angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Riau rata- rata berada pada rentang sedang”.
Luthans (2008), menyatakan bahwa budaya organisasi merupakan norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organisasi. Setiap anggota organisasi akan berperilaku sesuai dengan dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya, terutama dalam hal: 1) sensetivitas terhadap kebutuhan pelanggan dan tenaga kerja, 2) kebebasan atau ketertarikan para anggota untuk memberikan ide-ide baru, 3) kemauan untuk menerima resiko yang mungkin terjadi, dan 4) keterbukaan untuk melakukan komunikasi secara bebas dan bertanggung jawab.
Dalam organisasi sering kita jumpai bahwa setiap pengurus memiliki perbedaan yang sangat jelas baik pemikiran, kepribadian, karakter, atau bahakan usia. Hal ini sering di jadikan permasalahan pada seriap organisasi yang bisa menghambat kinerja organisasi tersebut. Sehingga hal ini dapat menimbulkan suatu permasalahan antar pengurus yang bisa menimbulkan konflik baik dalam organisasi maupun luar organisasi dikampus.
Suatu konflik atau permasalahan bisa terjadi karena perbedaaan kelompok- kelompok tertentu yang berada di lingkup kampus, seperti kasus mahasiswa di kota Malang tahun 2014, konflik yang terjadi selama satu hari (26/06/2014 - 27/06/2014) di wilayah Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, konflik yang terjadi melibatkan kelompok mahasiswa Ambon dan kelompok mahasiswa Sumba. Konflik yang terjadi diakibatkan karena mahasiswa
6 asal Sumba hilang kesadaran atau mabuk dan menggoda atau menyinggung teman wanita mahasiswa asal Ambon. Konflik yang terjadi pada mulanya hanya melibatkan beberapa mahasiswa Sumba dan Ambon yang beradu argumen, tapi tidak lama merambat pada kelompok masing-masing sehingga melibatkan ratusan mahasiswa. Akibat dari konflik yang terjadi salah satu mahasiswa asal Sumba mengalami luka bacok.
s pada tanggal 27
Maret 2017, pukul 18:35 WIB) Permasalahan yang terjadi pada mahasiswa sering kali muncul dan perlu diselesaikan dengan bijaksana dan sesuai dengan pedoman atau aturan yang ada pada organisasi kampus. Menurut Newell dan Simon (1997) menjelaskan ciri-ciri umum dalam pemecahan masalah yang dipengaruhi (1) Kemampuan mengolah informasi yang di tetapkan oleh memori jangka pendek dan memori jangka panjang, (2) struktur masalah dan efeknya dalam mencari solusi, serta (3) efektivitsa srategi yang berbeda informasi, sehingga dalam penyelesaian maasalah diperlukan pemikiran yang sesuai untuk permasalahan yang sedang terjadi.
Menurut Siswono (2007) dalam Saefudin (2011) proses berpikir adalah suatu proses yang dimulai dengan menerima data, mengolah dan menyimpannya dalam ingatan serta selanjutnya mengambil kembali dari ingatan saat dibutuhkan untuk pengolahan selanjutnya. Dalam proses berpikir terjadi pengolahan antara informasi yang masuk dengan skema (struktur kognitif) yang ada di dalam otak manusia. Pengalaman atau informasi baru yang masuk akan diolah dengan
7 adaptasi melalui proses asimilasi atau akomodasi, sehingga akan muncul suatu kreativitas dan yang di peroleh dari pemikiran yang kreatif.
Kreativitas sering kali dianggap sebagai sesuatu keterampilan yangdidasarkan pada bakat alam, di mana hanya mereka yang berbakat saja yang bisa menjadi kreatif. Anggapan ini tidak sepenuhnya benar, walaupun memang dalam kenyataannya terlihat bahwa orang-orang tertentu memiliki kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru dengan cepat dan beragam. Namun demikian,sesungguhnya kemampuan berpikir kreatif pada dasarnya dimiliki semua orang.
Evans (1991) menjelaskan bahwa berpikir kreatif adalah suatu aktivitas mental untuk membuat hubungan-hubungan(conections)yang terus menerus
(kontinu) , sehingga ditemukan kombinasi yang benar atau sampai seseorang itu
menyerah. Asosiasi kreatif terjadi melalui kemiripan-kemiripan sesuatu melalui pemikiran yang analogis. Asosiasi ide-ide membentuk ide-ide baru. Jadi, berpikir kreatif mengabaikan hubungan-hubungan yang sudah mapan dan menciptakan hubungan-hubungan tersendiri. Pengertian ini menunujukkan bahwa berpikir kreatif merupakan kegiatan mental untuk menemukan kombinasi yang belum dikenal sebelumnya.
Untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif seseorang ditunjukkan melalui produk pemikiran atau kreativitasnya menghasilkan sesuatu yang baru.
Munandar (1999) menunjukkan indikasi berpikir kreatif dalam definisinya bahwa “kreativitas (berpikir kreatif) adalah kemampuan menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap masalah, dimana penekannanya pada kuantitas,
8 ketepatgunaan, dan keberagaman jawaban”. Pengertian ini menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kreatif seseorang semakin tinggi, jika ia mampu menunujukkan banyak kemungkinan jawaban pada suatu masalah. Semua jawaban itu harus sesuai dengan masalah dan tepat, selain itu jawaban bervariasi.
Dalam hal ini setiap individu yang memberikan jawaban akan menunjukan tingkat adversity quotientnya, Stoltz (1997) mengelompokkan orang dalam 3 kategori AQ, yaitu: quitter (AQ rendah), camper (AQ sedang), dan climber (AQ tinggi). Quitters merupakan kelompok orang yang kurang memiliki kemauan untuk menerima tantangan dalam hidupnya. Campers merupakan kelompok orang yang sudah memiliki kemauan untuk berusaha menghadapi masalah dan tantangan yang ada, namun mereka berhenti karena merasa sudah tidak mampu lagi. Sedangkan Climbers merupakan kelompok orang yang memilih untuk terus bertahan untuk berjuang menghadapi berbagai macam hal yang akan terus menerjang, baik itu dapat berupa masalah, tantangan, hambatan, serta hal
- – hal lain yang terus didapat setiap harinya.
Universitas Widya Dharma Klaten merupakan salah satu kampus yang juga memiliki banyak kegiatas mahasiswa, yang terdiri UKM (Unit Kegiaan Mahasiswa), HMP/HMJ (Himpunan Mahasiswa Prodi/Jurusan), dan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) di tingkat Fakultas dan Universitas. Kegiatan mahasiswa tersebut di naungi dalam sebuah wadah organisasi, yang mana setiap organisasi tersebut memiliki pengurus.
BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Merupakan organisasi mahasiswa teringgi yang berada di kampus, yang mana dalam organisasi ini tidak
9 pernah lepas dari permasalahn baik dari internal maupun eksternal. Sebagai organisasi tertinggi BEM juga di haruskan memiliki kemampuan menyelasaikan permasalahan yang ada di BEM Universitas sendiri, bahkan membantu di BEM Fakultas, UKM atau bahkan di HMP/HMJ. Sehingga sebagai pengurus BEM Universitas dituntut untuk memiliki kemampuan adversity quotient yang baik.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap pengurus BEM Universitas yang berada di Universitas Widya Dharma Klaten, yang berjumlah 20 orang, setengah dari jumlah pengurus mengatakan mengatakan mereka kurang yakin dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam organisasinya karena mereka menganggap adanya perbandingan dari masa kepengurusan dengan tahun sebelumnya yang sangat sulit diatasi. Selain itu ada pula konflik antar pengurus yang berbeda angakatan, komunikasi yang kurang harmonis dalam satu organisasi tersebut. Sedangkan beberapa pengurus BEM yang lain juga beranggapan bahwa permasalahan itu sering terjadi dan penanganannya hanya sesuai prosedur saja, sehingga mereka beranggapan permasalahan itu merupakan permasalahan yang akan sering muncul dari tahun ke tahun.
Melihat sering terjadinya permasalahan yang di alami oleh pengurus BEM Universitas dan yang terjadi hampir tiap tahun ke tahun selalu sama, dan penangan permasalahan tersebut juga sama, maka peneliti ingin mengadakan pelatihan berpikir kreatif pada pengurus BEM, untuk meningkatkan adversity
quotient tiap pengurus sehingga mereka mampu untuk menemukan solusi terbaik
mereka dalam menghadapi tantangan atau permasalahan yang akan datang.10 Berdasarkan latar belakang tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Efektivitas Pelatihan Berfikr Kreatif Untuk
Meningkatkan Adversity Quetient pada Pengurus BEM Universitas Widya Dharma Klaten”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka rumusan masalah yang ingin dikemukakan peneliti dalam penelitian ini adalah apakah pelatihan berpikir kreatif dapat meningkatkan adversity quetient pada pengurus BEM Universitas Widya Dharma Klaten? C.
TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pelatihan berpikir kreatif untuk meningkatkan adversity quetient pada pengurus BEM Universitas Widya Dharma Klaten.
11
D. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah: 1.
Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pandangan di ruang lingkuppsikologi organisasiterutama mengenai berpikir kreatif danmampu meningkatkankemampuan adversity quotientdalam berorganisasi, sehingga dapat menjadi bahan informasi dan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu referensi dan dapat memberikan pemahaman mengenai pelatihan berpikir kreatif untuk meningkatkan
adersity quotient baik untuk pengurus BEM Universitas Widya Dharma Klaten,
pembaca umum, dan Universitas, serta peneitian ini dapat menjadi salah satu upaya untuk memecahkan suatu permasalahan yang sedang terjadi.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis Paired Sample T-Test diperoleh nilai rerata pre-
test sebesar 67,50 dan post-test sebesar 70,80, nilai t sebesar -6,492 yang
menunjukkan adanya perbedaan antara sebelum dan sesuadah diberikan pelatihan, dari analisis data juga diperoleh nilai p sebesar 0,000, karena nilai p < 0,05 maka hipotesis dinyatakan diterima yaitu ada peningkatan Adversity
Quotient antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan berpikir kreatif pada
pengurus BEM Universitas Widya Dharma Klaten. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan dan peningkatan Adversity Quotient antara sebelum dan sesudah mengikuti pelatihan berpikir kreatif pada pengurus BEM Universitas Widya Dharma Klaten.
B. Saran 1. Bagi Pengurus BEM
Disarankan untuk memberikan pelaithan berpikir kreatif kepada organisasi mahasiswa yang lain agar mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ber organisasi mampu memberikan suatu gagasan dalam forum ketika akan ada kegitan yang menjadi d program d kerja d organisasi d yang d lain.
67
2. Bagi Mahasiswa Universitas Widya Dharma
Bagi mahasiswa dapat menerapakan pelatihan berpikir kreati dalam pemecahan masalahnya ketika berada dalam lingkungan organisasi maupun dalam lingkungan akademik. Sehimggga kedepannya mahasiswa dapat menjadikan bekal untuk menghadapi tantangan yang lebih besar dalam kehidupannya.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti yang tertarik untuk melakukan penelitian yang sama, disarankan supaya mempertimbangkan variabel-variabel lain yang berhubungan dengan Adversity Quotient misalnya kepemimpinan, efikasi diri, regulasi diri dan lain-lain. Disamping itu peneliti juga bisa dairankan untuk lebih memfokuskan salh satu aspek yang ada. Sehingga dapat ditentukan faktor- faktor lain yang juga berperan dan mempunyai sumbangan yang paling besar untuk meningkatkan Adversity Quotient selain pelatihan berpikir kreatif. Selain itu, diharapkan agar menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam penelitian sedemikian rupa agar dalam proses penelitian dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
68
DAFTAR PUSTAKA Adhimulya Nugraha Putra (2016). Hubungan Antara Adversity Qoutient dan Employability Pada Mahasiswa Tingkat Akhir.
Azwar, S. Penyusunan Skala Psikologi. Edisi 2, Yogyakarta : Pustaka Belajar. Azwar,S. Reliabilitas dan Validitas. Edisi 4, Yogyakarta : Pustaka Belajar.
Eka Nur’aini Hidayati (2017). Efektivitas Pelatihan Komunikasi Efektif Untuk Meningkatkan Efikasi Diri(Self Efficacy) Pada Siswa Kelas 11 Sma Muhammadiyah 1 Klaten. Skripsi. Klaten : Universitas Widya Dharma Klaten.
Eko Adi Putro. (2009). Upaya Meningkatkan Adversity Quotient Melalui Pelaksanaan Bimbingan Klasikal. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Erma Suryanii, Y. Hand Out Statistika. Fauziyah dkk,(2013). Jurnal Pendidikan Matematika UNS: Proses Berpikir
Kreatif Siswa Kelas X Dalam MemecahkanMasalah Geometri Berdasarkan Tahapan Wallas Ditinjau Dari Adversity QuotientSiswa.
s pada tanggal 27 Maret 2017, pukul
18:35 WIB
Hambatan-Jadi-Peluang)
M. Yunus Sb, BM Wara K, dkk, Jurnal Psikologi : Tingkat Adversity Quotient Atlet DIY
Masfingatin, (2012) Jurnal :Proses Berpikir Siswa Sekolah Menengah Pertama Dalam Memecahkan Masalah Matematika Ditinjau Dari Adversity Quotient Munandar, Utami. 1999. Kreativitas & Keberbakatan : Strategi Mewujudkan Potensi Kreatif & Bakat, Jakarta : Gramedia.
Novilita dan Suharnan (2013). Jurnal Psikologi Volume 8 Univeritas 17 Agustus 1945 Surabaya : Konsep Diri Adversity Qoutient Dan Kemandirian Belajar Siswa.
69
Pranandari, Jurnal Psikologi Universitas Gunadharma :Kecerdasan Adversitas Ditinjau Dari Pengatasan Masalah Berbasis Permasalahan Dan Emosi Pada Orangtua Tunggal Wanita.
Psikologi Eksperimen. PT Indeks Kelompok Gramedia Reed Stephen, 2011, Kognisi Teori dan Aplikasi, Jakarta : Salemba Humanika. Rochmana (2015). Perbedaan Strategi Coping Dalam Menghadapi Skripsi Antara
Mahasiswa Program Studi Bahasa Inggris dan Mahasisa Program Studi Teknik Informatika Di Universitas Widya Dharma Klaten.Skripsi. Klaten : Universitas Widya Dharma Klaten.
Siswono, (2005) Jurnal FMIPA UNY : Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Melalui Pengajuan Masalah. Winda Ayu Septiani. (2016). Efektivitas Pelatihan Mind Mapping Untuk
Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis Pada Pengurus BEM Universitas Widya Dharma Klaten.Skripsi. Klaten : Universitas Widya Dharma d Klaten.