PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP MINAT IBU DALAM PELAKSANAAN PIJAT BAYI ( Di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

  

SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP MINAT IBU DALAM

PELAKSANAAN PIJAT BAYI

  (Di Desa Badas kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang.)

  

AISMAWATI

162120015

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

  

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP MINAT IBU DALAM

PELAKSANAAN PIJAT BAYI

(Di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang)

  

SKRIPSI

  Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Progam Studi Diploma 4 Kebidanan pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

  Insan Cendekia Medika Jombang

  

AISMAWATI

162120015

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

  

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2017

  

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

  Nama : Aismawati NIM : 162120015 Tempat Tanggal Lahir: Probolinggo, 11 Agustus 1992 Institusi : Prodi D4 Kebidanan STIKes ICMe Jombang

  Menyatakan bahwa Skripsi dengan judul “Pengaruh penyuluhan terhadap minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi (Di Desa Badas Kecamatan Sumobito

  Kabupaten Jombang)” adalah bukan milik orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik.

  Jombang, Agustus 2017 Yang menyatakan

PERSETUJUAN SKRIPSI

  Judul : Pengaruh Penyuluhan Terhadap Minat Ibu Dalam Pelaksanaan Pijat bayi Di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang.

  Nama Mahasiswa :Aismawati NIM : 162120015

  TELAH DISETUJUI KOMISI PEMBIMBING PADA TANGGAL, Agustus 2017

  

Hidayatun Nufus, SSiT., M.Kes. Irma Nurmayanti, SST., M.Kes

  Pembimbing Utama Pembimbing Anggota Mengetahui,

  Ketua STIKes ICMe Ketua Program Studi Hidayatun Nufus, SSiT., M.Kes.

H. Bambang Tutuko, SH., S.Kep., Ns., MH.

  NIK. 02.03.01 NIK. 01.06.054

  LEMBAR PENGESAHAN Sikripsi ini telah diajukan oleh :

  Nama Mahasiswa : Aismawati NIM : 162120015 Program Studi : D4 Kebidanan Judul : Pengaruh Penyuluhan Terhadap Minat Ibu Dalam

  Pelaksanaan Pijat bayi Di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang.

  Telah berhasil dipertahankan dan diuji dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi D4 Kebidanan

  Komisi Dewan Penguji, Ketua Dewan Penguji : Sri Sayekti, SSi., M.Ked. ( ) Penguji I : Hidayatun Nufus, SSiT., M.Kes. ( ) Penguji II : Irma Nurmayanti, SST., M.Kes. ( ) Ditetapkan di : Jombang Pada tanggal :

  

MOTTO

  “Semangat adalah sebetulnya kepingan-kepingan bara kemauan yang kita sisipkan pada setiap celah dalam kerja keras kita, untuk mencegah masuknya kemalasan dan penundaan”

  “Jangan mengeluh. Tidak ada orang yang suka mendengar keluhan orang lain, karena masalah mereka juga sudah banyak”

  

PERSEMBAHAN

  Dari lubuk hati yang paling dalam Skripsi ini kupersembahkan untuk yang tercinta : Ayahanda alm Bebun Suherman, Ibunda Sriana, kakakku Supriono dan keluarga besarku sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya kecil ini dengan penuh cinta kepada Ayah, Ibu, kakak, beserta keluarga besarku tercinta yang telah membina dan memberikan dorongan moral, material dan spiritual serta rela mengorbankan segalanya demi masa depanku.

  Untuk sahabat dan teman-temanku terima kasih untuk kehangatan sebuah persahabatan, terima kasih atas doa, nasehat, dukungan, bantuan, dan semangat dari kalian. Teman-teman seperjuangan dari D4 Kebidanan STIKes Insan Cendekia Medika Jombang angkatan 2016/2017 salam sukses untuk kita semua.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  Peneliti dilahirkan di Pacitan pada tanggal 04 Desember 1995 putri pertama dari Bapak Dakun dan Ibu Jumiyem.

  Tahun 2003 peneliti lulus dari SD, tahun 2008 peneliti lulus dari SMP, tahun 2010 peneliti lulus dari SMA Negeri 1 leces, Pada tahun 2013 peneliti masuk di STIKES Insan Cendekia Medika Jombang dan memilih program Studi D III Kebidanan. Kemudian pada tahun 2016 peneliti lulus dari STIKES Insan Cendekia Medika Jombang dan melanjutkan studi ke D4 Kebidanan STIKes ICMe Jombang.

  Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

  Jombang, Juni 2017 AISMAWATI

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan Sikripsi dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Terhadap Minat Ibu dalam Pelaksanaan Pijat bayi di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupat en Jombang”. Terselesaikannya Sikripsi ini adalah berkat bantuan dan dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan hati tulus kepada : H. Bambang Tutuko,. SH, S.Kep., Ns, MH selaku Ketua STIKes ICMe Jombang. Hidayatun Nufus, SSiT.,M.Kes selaku Kaprodi D4 Kebidanan STIKes ICMe Jombang, Sri Sayekti, SSi., M.Ked selaku Ketua Dewan Penguji. Hidayatun Nufus, SSiT., M.Kes selaku pembimbing I dan Irma Nurmayanti, SST., M.Kes selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan tempat serta bimbingan kepada peneliti. Bidan beserta ibu-ibu Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang atas kerjasamanya.

  Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan Sikripsi ini ada ketidaksempurnaannya, mengingat keterbatasan kemampuan peneliti, namun peneliti telah berusaha semaksimal mungkin sesuai kemampuan, maka dengan segala kerendahan hati peneliti mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi tercapainya kesempurnaan tulisan ini.

  Jombang, 2017 Aismawati

  

ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP MINAT IBU DALAM

PELAKSANAAN PIJAT BAYI

( Di di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang)

Oleh :

  

AISMAWATI

Pijat bayi mempunyai manfaat yang besar bagi bayi, namun kenyataanya banyak

ibu yang tidak melakukan pijat bayi sendiri. Mereka memijatkan bayinya pada dukun

pijat bayi ketika bayi mereka rewel atau sakit saja. Hal ini disebabkan karena kurangnya

pengetahuan tentang manfaat pijat bayi.Tujuan penelitian adalah untuk Mengetahui

Pengaruh penyuluhan terhadap minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi Di Desa Badas

Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang.

  Desain penelitian yang digunakan adalah metode pra eksperimental dengan

rancangan penelitian ” one group pre test post test design”populasi dalam penelitian ini

SemuaIbu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan di Desa Badas Kecamatan Sumobito

Kabupaten Jombang 63 responden dan sampel Sebagian Ibu yang memiliki Bayi usia 0-

12 bulan di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang sejumlah 54

responden dengan menggunakan proportional random sampling. Variabel Independent

adalah Penyuluhan tentang pijat bayi Variabel dependent minat ibu dalam pelaksanaan

pijat bayi. Pengumpulan data dengan menggunakan editing. Coding dan tabulating.

Analisa data menggunakan Uji Wilcoxon.

  Hasil penelitian minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi di Desa Badas kecamatan

Sumobito Kabupaten Jombang. Bahwa 54 responden menunjukkan sebagian besar Minat

ibu dalam pelaksanaan pijat bayi sebelum di beri penyuluhan rendah sejumlah 35

(64,8%).dan Minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi sesudah di beri penyuluhan tinggi

sejumlah 29 responden (53,7%). Pada uji analisa data uji statistik wilcoxon didapat p-

value (signifikasi) sebesar 0,000 < @0.05 maka Hi diterima.

  Kesimpulan pada penelitian ini ada Pengaruh penyuluhan terhadap minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi.

  Kata kunci : penyuluhan, pijat bayi, minat

  

ABSTRACT

  

INFLUENCE EFFECT ON MOTHER INTEREST IN IMPLEMENTATION OF BABY

MASSAGE

(In the Village Badas District Sumobito Jombang)

By:

  

AISMAWATI

Baby massage has great benefits for babies, but in fact many mothers do not do

their own baby massage. They massage their babies in the infant massage shaman when

their baby is fussy or sick. This is due to lack of knowledge about the benefits of baby

massage. The purpose of the study was to Know the influence of counseling on maternal

interest in the implementation of infant massage In the Village Badas Sumobito District

Jombang

  The research design used was pre experimental method with research design

"one group pre test post test design" population in this study All mothers who have

infants aged 0-12 months in Badas Village Sumobito District Jombang Regency 63

respondents and samples Some mothers who have babies Age 0-12 months in Badas

Village Sumobito Sub-District Jombang regency a number of 54 respondents by using

proportional random sampling. Independent Variable is counseling about baby massage

Variable dependent interest in the implementation of baby massage. Data collection using

editing. Coding and tabulating. Data analysis using Wilcoxon Test.

  Result of research of mother interest in baby massage implementation in Badas

Village Sumobito Sub-district Jombang Regency. Whereas 54 respondents indicated most

of the mother's interest in baby massage before giving low counseling amount 35

(64,8%), and mother interest in baby massage massage after being given counseling was

29 respondents (53,7%). In the test of wilcoxon statistical test data obtained p-value

(signification) of 0.000 <@ 0.05 then Ho rejected and Hi accepted that there is influence

of counseling against Conclusion in this research there is influence of counseling to mother interest in baby massage implementation. Keywords: counseling, baby massage, interest

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL DALAM ....................................................................... i SURAT PERNYATAAN ................................................................................ ii HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ iii HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... v DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... vi KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii ABSTRAK ....................................................................................................... vii DAFTAR ISI .................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... ix DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN .................................................. ixx

  BAB 1 PENDAHULUAN

  1.1 Latar belakang ............................................................................... 1

  1.2 Rumusan masalah .......................................................................... 3

  1.3 Tujuan penelitian ........................................................................... 3

  1.3.1 Tujuan umum ...................................................................... 3

  1.3.2 Tujuan khusus ..................................................................... 3

  1.4 Manfaat penelitian ......................................................................... 4

  BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Konsep penyuluhan kesehatan ..................................................... 5

  2.2 Konsep dasar minat ....................................................................... 13

  2.3 Konsep pijat bayi ........................................................................... 30

  2.4 Penelitian yang relevan ................................................................. 70

  BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

  3.1 Kerangka konseptual ..................................................................... 71

  3.2 Hipotesis penelitian ....................................................................... 72

  BAB 4 METODE PENELITIAN

  4.1 Jenis penelitian ............................................................................. 73

  4.2 Rancangan penelitian ................................................................... 73

  4.3 Waktu dan tempat penelitian ........................................................ 74

  4.4 Populasi penelitian, sampel, dan sampling .............................. 74

  4.5 Kerangka kerja ......................................................................... 76

  4.6 Identifikasi variabel ................................................................. 78

  4.7 Definisi operasional ................................................................. 79

  4.8 Pengumpulan dan Analisa Data ............................................... 80

  4.9 Etika penelitian ........................................................................ 88

  BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  5.1 Hasil Penelitian .......................................................................... 89

  5.2 Pembahasan ............................................................................... 95

  BAB 6 PENUTUP

  6.1 Kesimpulan ................................................................................ 104

  6.2 Saran .......................................................................................... 104 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

  5.1 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Jenis kelamin di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang pada Tanggal 07 Juni – 09 Juni 2017 ............................................................

  90 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang pada

  5.2 Tanggal 07 Juni – 09 Juni 2017 ...........................................................

  90 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Paritas di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang pada Tanggal 07 Juni – 09 Juni 2017 ............................................................

  5.3 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan pekerjaan Ibu di

  91 Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang pada Tanggal 07 Juni - 09 Juni 2017 .............................................................

  5.4 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan informasi tentang pijat bayi

  91 Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang pada Tanggal 07 Juni – 09 Juni 2017 ............................................................

  5.5 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan sumber Informasi tentang pijat bayi di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten jombang pada Tanggal 07 Juni

  • – 09 Juni 2017................................................................................................

  92 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi tentang dermatitis di Desa Badas Kecamatan

  5.6 Sumobito Kabupaten Jombang pada Tanggal 30 Mei

  • – 1 Juni 2017................................................................................................ Distribusi frekuensi Berdasarkan minat ibu Dalam

  93 pelaksanaan pijat bayi sebelum diberikan penyuluhan di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang pada Tanggal 07 Juni .....................................................................................

  5.6 Distribusi frekuensi Berdasarkan minat ibu Dalam pelaksanaan pijat bayi sesudah diberikan penyuluhan di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang pada

  93 Tanggal 09 Juni .....................................................................................

  5.7 Distribusi frekuensi Tabulasi Silang Pengaruh Penyuluhan terhadap minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang pada

  93 Tanggal 07 Juni – 09 Juni 2017 ............................................................

  5.8

  94

  5.9

  94

  DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

  3.1 Kerangka konseptual Pengaruh penyuluhan terhadap minat Ibu dalam pelaksanaan pijat bayi ...........................................................

  66 Kerangka kerja Pengaruh penyuluhan Terhadap Minat Ibu

  4.5 dalam pelaksanaan pijat bayi di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang .............................................................

  71

  DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Jadwal Penelitian ......................................................................

  Lampiran 2 Lembar Pernyataan Perpustakaan ............................................ Lampiran 3 Surat ijin Penelitian .................................................................. Lampiran 4 Surat Balasan Penelitian ........................................................... Lampiran 5 Formulir Persetujuan Menjadi Responden ............................... Lampiran 6 Pernyataan Bersedia Menjadi Responden ................................ Lampiran 7 Kuesioner Karakteristik Responden ......................................... Lampiran 8 Kisi-Kisi Kuesioner .................................................................. Lampiran 9 Lembar Kuesioner .................................................................... Lampiran 11 Tabulasi data dan SPSS ............................................................ Lampiran 12 Lembar Konsultasi.................................................................... Lampiran 13 bebas plagiatisme ........................................................................

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN

  IRT : Ibu Rumah Tangga

  Lambang : % : Persen < : Kurang Dari > : Lebih Dari

  • : Sampai Dengan = : Sama Dengan & : Dan Singkatan : D4 : Diploma 4 Kab : Kabupaten Kec : Kecamatan M.Keb : Magister Kebidanan M.Kes : Magister Kesehatan MH : Magister Hukum PNS : Pegawai Negri Sipil SSiT : Sarjana Sain Terapan SST : Sarjana Sain Terapan STIKes ICMe : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika PT : Perguruan Tinggi

BAB 1 PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Pijat bayi mempunyai manfaat yang besar bagi bayi, namun

kenyataanya banyak ibu yang tidak melakukan pijat bayi sendiri. Mereka

memijatkan bayinya pada dukun pijat bayi ketika bayi mereka rewel atau sakit saja. Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan tentang manfaat pijat bayi, dan ternyata mereka melakukan pijat bayi berdasarkan pengalaman saja tanpa dibekali pengetahuan tentang cara pijat bayi yang benar (Briones, et all., 2006 dalam Bukit, 2015).

  Ibu juga enggan untuk melakukan pemijatan secara rutin kepada bayinya apalagi diawal

  • – awal kelahiran karena mereka beranggapan bahwa bayi

    tidak boleh sering dipijat, dan badannya masih terlalu kecil. Mereka akan

    memijatkan bayinya pada saat rewel dan anak terlihat lelah dan keseleo ( Roesli, 2008 dalam Sasmi, 2014).

  Di Indonesia lebih dari 30% menilai masih kurang pengetahuan ibu-ibu tentang pijat bayi yang benar, sehingga sangat berpengaruh terhadap perilaku ibu dalam melakukan pijat bayi (Ariffudin, 2015). Penelitian (Endah Ernawati

2012) Di Posyandu Desa Kencong Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri

menunjukkan ada pengaruh demonstrasi tentang pijat bayi terhadap Minat Ibu

Untuk Melakukan Pijat Bayi Secara Mandiri sebelum demonstrasi pijat bayi

sebagian besar pada kategori sedang dan setelah demonstrasi pijat bayi

sebagian besar pada kategori tinggi.

  Profil Dinas kabupaten kota Jombang di laporkan data bayi usia 0

  • – 12 bulan pada tahun 2015 sebanyak 4.760 bayi (107,48%). Data bayi usia 0
  • – 12 bulan pada tahun 2016 di Puskesmas Jogoloyo sebanyak 651 bayi (103,21%). Data bayi us
  • – 12 bulan pada tahun 2016 di Desa Badas sebanyak 70 (1,53%%) bayi dari 6 desa di wilayah pukesmas jogoloyo. saja Menurut penelitian yang dilakukan Ainul tahun 2014 di Desa

    Trawasan Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang dapat di lakukan yang mempunyai

    bayi di dapatkan hasil bahwa 12% ibu memijat bayinya sendiri dan 88% ibu tidak pernah melakukan pijat bayinya dan memijatkan ke dukun bayi bila bayinya sedang sakit.

    Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 19 februari 2017 pada 5 ibu balita secara wawancara di Desa Badas Kecamatan Sumobito hasilnya 3 orang

    mengatakan tidak pernah memijat bayinya sendiri karena takut, dan belum mengetahui teknik memijat bayi yang benar sedangkan 2 orang mengatakan bahwa sudah mengetahui teknik pijat bayi yang benar. Faktor menyebabkan minat ibu kurang dalam pelaksanaan pijat bayi karena kurangnya pengalaman tentang pijat bayi terutama tentang manfaat dan teknik pijat

    bayi dan cara memijat bayi yang benar sehingga dampaknya ibu tidak berminat untuk

melakukan pijat bayi di karenakan banyak ibu yang belum mengetahui tentang teknik pijat bayi yang benar (Suparyanto,2011). Upaya agar masyarakat berminat untuk melakukan pijat bayi maka petugas kesehatan perlu melakukan penyuluhan pijat bayi. Salah satu metode penyuluhan adalah metode demonstrasi dikarenakan metode ini merupakan salah satu cara

pendekatan pada masyarakat yang baik dan efektif. Sasaran penyuluhan dipilih para ibu

dengan harapan akan meningkatkan pemahamannya tentang pijat bayi. Uraian diatas memperlihatkan bahwa pijat bayi memberikan efek yang positif bagi bayi. Berdasarkan pertimbangan tersebut maka peneliti ingin meneliti tentang

“Pengaruh penyuluhan terhadap minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi Di Desa Badas

Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang.

  1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ada Pengaruh penyuluhan terhadap minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi Di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang?

  1.3 Tujuan Penelitian

  1.3.1 Tujuan Umum Mengetahui Pengaruh penyuluhan terhadap minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi Di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang

1.3.2 Tujuan Khusus

  1. Mengidentifikasi minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi sebelum diberikan penyuluhan di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang 2. Mengidentifikasi minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi setelah di berikan penyuluhan di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten

  Jombang.

  3. Menganalisis pengaruh penyuluhan terhadap minat ibu dalam pelaksanaan pijat bayi di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang.

1.4 Manfaat Penelitian

  1.4.1 Manfaat Teoritis Sebagai tambahan bahasan studi dalam pengetahuan serta pengalaman dalam melakukan pijat bayi.

1.4.2 Manfaat Praktis 1.

  Bagi ibu

Diharapkan Ibu untuk lebih menambah wawasan dan meningkatkan

keterampilan dalam melakukan pijat bayi.

  2. Bagi bidan Meningkatkan keterampilan pendidikan kepada ibu yang tidak memijatkan bayinya agar termotivasi untuk memijatkan bayinya

  3. Bagi Stikes Icme Jombang

Kepada institusi kesehatan untuk lebih memodifikasi kurikulum

penyuluhan. Perpustakaan lebih dilengkapi dengan buku atau poster.

  4. Bagi Peneliti selanjutnya Meningkatkan minat ibu tentang peningkatan kesehatan bayi terutama dengan cara pemijatan bayi yang dilakukan secara mandiri.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Penyuluhan Kesehatan

  2.1.1 Pengertian Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seorang melalui teknik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat (Depkes, 2014) Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, mengetahui bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan maupun secara kelompok dengan meminta pertolongan (Effendy, 2015).

  2.1.2 Sasaran Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Penyuluhan kesehatan pada individu dapat dilakukan di rumah sakit, klinik, puskesmas, posyandu, keluarga binaan dan masyarakat binaan. Penyuluhan kesehatan pada keluarga binaan.

  Penyuluhan kesehatan pada keluarga diutamakan pada keluarga resiko tinggi, seperti keluarga yang menderita penyakit menular, keluarga dengan sosial ekonomi rendah, keluarga dengan keadaan gizi yang buruk sanitasi lingkungan yang buruk dan sebagainya.

  Penyuluhan kesehatan pada sasaran kelompok dapat dilakukan pada kelompok ibu hamil, kelompok ibu yang mempunyai anak anak balita.

  Kelompok masyarakat yang rawan terhadap masalah kesehatan seperti kelompok lansia, kelompok yang ada di berbagai institusi pelayanan kesehatan seperti anak sekolah, pekerja dalam perusahaan dan lain-lain. Penyuluhan kesehatan pada sasaran masyarakat dapat dilakukan pada masyarakat binaan puskesmas, masyarakat nelayan, masyarkat pedesaan, masyarakat yang terkena wabah dan lain-lain (Effendy, 2015).

  2.1.3 Materi/pesan Materi atau pesan yang di sampaikan kepada sasaran hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan kesehatan dari individu, keluarga kelompok dan masyarakat, sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa yang mudah di mengerti, tidak terlalu sulit untuk mempermudah pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran (Effendy,2010).

  2.1.4 Metode Penyuluhan Menurut Notoatmodjo (2013). Metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Metode yang dikemukakan antara lain :

  1. Metode penyuluhan perorangan (individual) Dalam penyuluhan kesehatan metode ini di gunakan untuk membina perilaku baru atau seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar di gunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah natau yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut. Bentuk dari pendekatan ini antara lain : a. Bimbingan dan penyuluhan

  Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif.Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaian.Akhirnya klien akan dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut.

  b. Wawancara Cara ini sebenernya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawncara antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak atau klien belum menerima perubahan, ia tertaarik atau belum menerima perubahan, untuk mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih mendalam lagi.

  2. Metode penyuluhan kelompok Dalam memilih metode penyuluhan kelompok harus mengingat besarnya kelompok sasaran serta tingkat pendidikan formal pada sasaran untuk kelompok kecil. Efektifitas suatu metode akan tergantung pula pada besarnya sasaran penyuluhan. Metode ini mencakup : a. Kelompok besar, yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang kelompok ini adalah ceramah dan seminar.

  1. Ceramah Metode ini baik untuk sasaran yang berpendidikan tinggi maupun rendah. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan metode ceramah adalah :

  a. .Persiapan

  Ceramah yang berhasil apabila penceramah itu sendiri menguasai materi apa yang akan diceramahkan, untuk itu penceramah harus mempersiapkan diri. Mempelajari materi dengan sistematika yang baik. Lebih baik lagi kalau disusun dalam diagram atau skema dan mempersiapkan alat-alat bantu pengajaran.

  b. Pelaksanaan Kunci keberhasilan pelaksanaan ceramah adalah apabila penceramah dapat menguasai sasaran Untuk dapat menguasai sasaran penceramah dapat menunjukkan sikap dan penampilan yang meyakinkan. Tidak boleh bersikap ragu-ragu dan gelisah.

  Suara hendaknya cukup keras dan jelas. Universitas Sumatera UtaraPandangan harus tertuju ke seluruh peserta. Berdiri di depan dipertengahan,seyogianya tidak duduk dan menggunakan alat bantu lihat semaksimal mungkin.

  2.Seminar Metode ini hanya cocok untuk sasaran kelompok besar deng pendidikan menengah ke atas. Seminar adalah suatu penyajian dari seseorang ahli atau beberapa orang ahli tentang suatu topik yang dianggap penting dan dianggap hangat di masyarakat.

  b. Kelompok kecil, Yaitu apabila peserta penyuluhan kurang dari 15 orang.Metode yang cocok untuk kelompok ini adalah diskusi kelompok, curah pendapat, bola salju memainkan peranan, permainan simulasi.

  3. Metode penyuluhan massa Dalam metode ini penyampaian informasi ditujukan kepada masyarakat yang sifatnya massa atau publik. Oleh karena itu sasaran bersifat umum dalam arti tidak membedakan golongan umur, jenis kelamin, pekerjaan, status ekonomi, tingkat pendidikan dan sebagainya, maka pesan kesehatan yang akan disampaikan harus di rancang sedemikian rupa sehingga dapat di tangkap oleh massa tersebut. Pada umumnya bentuk pendekatan masa ini tidak langsung, biasanya menggunakan media massa. Beberapa contoh dari metode ini adalah ceramah umum, pidato melalui media massa, stimulasi dialog antara pasien dan petugas kesehatan, sinetron tulisan di majalah atau koran, billi board yang di pasang di pinggir jalan spanduk, poster dan sebagainya .

  2.1.5 Media Penyuluhan Media Penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan informasi yang ingin di sampaikan oleh komunikasi sebagai sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatan penyuluhan kesehatan tak dapat lepas dari media karena melalui media pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami, sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga dapat memutuskan untuk mengadopsinya ke perilaku yang positif. Tujuan atau alasan mengapa media sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan keadaan antara lain :

  1. Media dapat mempermudah penyampaian informasi

  2. Media dapat menghindari kesalahan persepsi

  3. Media dapat memperjelas informasi

  4. Media dapat mempermudah pengertian

  5. Media dapat mengurangi komunikasi vertalistik

  6. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat di tangkap dengan mata

  7. Media dapat memperlancar komunikasi Berdasarkan fungsinya sebagai penyuluhan pesan kesehatan, media ini di bagi menjadi 2 yakni :

  1. Media cetak Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah kata, gmbar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah booklet, leaflet, flyor (selebaran), flip

  chart (lembar balik), rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah,

  poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman dan dapat meningkatkan gairah belajar.

  Media cetak memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek gerak dan efek suara dan mudah terlipat.

  2. Media elektronik Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan di dengar dan penyampaiannya melalui alat bantu elektronika.

  Yang termasuk dalam media ini adalah televisi, radio, vidio film,

  cassetle, CD, VCD . seperti halnya media cetak, elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikuti sertakan (Effendy,2014).

  . 3 . Media luar ruang Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar. Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikutsertakan seluruh panca indera, penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya, persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya

  2.1.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhan Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor penyuluh, sasaran dan proses penyuluhan.

  1. Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai materi yang akan dijelaskan, penampilan kurang meyakinkan sasaran, bahasa yang digunakan kurang dapat dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil dan kurang dapat didengar serta penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton sehingga membosankan.

  2. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit menerima pesan yang disampaikan, tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan yang lebih mendesak, kepercayaan dan adat kebiasaan yang telah tertanam sehingga sulit untuk mengubahnya, kondisi lingkungan tempat tinggal sasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan perilaku.

  3. Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan tidak sesuai dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan keramaian sehingga menggangu proses penyuluhan yang dilakukan, jumlah sasaran penyuluhan yang terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metoda yang digunakan kurang tepat sehingga membosankan sasaran serta bahasa yang digunakan kurang dimengerti oleh sasaran.

2.2 KONSEP DASAR MINAT

  2.2.1 Pengertian Minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan ketrampilan untuk tujuan perhatian atau pencapaian. Hal penting pada minat adalah intensitasnya, secara umum minat termasuk karakteristik afektif yang memiliki intensitas tinggi (Depdiknas, 2009).

  Minat merupakan sumber motivasi yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila mereka bebas memilih. Bila mereka melihat bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka merasa berminat. Ini kemudian mendatangkan kepuasan. Bila kepuasan berkurang, minat pun berkurang. Sebaliknya, kesenangan merupakan minat yang sementara. Ia berbeda dari minat bukan dalam kualitas melainkan dalam ketetapan (persistence). Selama kesenangan itu ada, mungkin intensitas itu ada, mungkin intensitas dan motivasi yang menyertainya sama tinggi dengan minat. Namun ia segera berkurang karena kegiatan yang ditimbulkannya hanya memberi kepuasan yang sementara. Minat lebih tetap

  (persistent) karena minat memuaskan kebutuhan yang penting dalam

  kehidupan seseorang (Hurlock, 2014)

  2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi minat Menurut Sukmadinata (2013) Faktor-faktor yang mempengaruhi minat yaitu:

  1. Pengetahuan Pengetahuan merupakan hasil tahu yang terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yaitu: indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui pendidikan, pengalaman orang lain, media massa maupun lingkungan (Notoatmodjo, 2010).

  2. Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu.

  3. Informasi Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatubentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan.

  Minat terbagi menjadi 3 aspek, yaitu:

  1. Aspek Kognitif Berdasarkan atas pengalaman pribadi dan apa yang pernah dipelajari baik di rumah, sekolah dan masyarakat serta dan berbagai jenis media massa.

  2. Aspek Afektif Konsep yang membangun aspek kognitif, minat dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan minat. Berkembang dari pengalaman pribadi dari sikap orang yang penting. yaitu orang tua, guru dan teman sebaya terhadap kegiatan yang berkaitan dengan minat tersebut dan dari sikap yang dinyatakan atau tersirat dalam berbagai bentuk media massa terhadap kegiatan itu.

  3. Aspek Psikomotor Berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi, urutannya tepat.

  Namun kemajuan tetap memungkinkan sehingga keluwesan dan keunggulan meningkat meskipun ini semua berjalan lambat (Hurlock, 2013).

  2. Faktor Timbulnya Minat Faktor timbulnya minat dilihat dari internalnya, menurut Crow and Crow (1982) dalam Purwanto (2012), terdiri dari tiga faktor : a. Faktor Dorongan Dari Dalam

  1) Yaitu rasa ingin tahu atau dorongan untuk menghasilkan sesuatu yang baru dan berbeda. Dorongan ini dapat membuat seseorang berminat untuk mempelajari ilmu mekanik, melakukan penelitian ilmiah, atau aktivitas lain yang menantang.

  2) Faktor dorongan dalam adalah : (a) persepsi seseorang mengenai diri sendiri; (b) harga diri; (c) harapan pribadi; (d) kebutuhan; (e) keinginan; (f) kepuasan; (g) prestasi yang diharapkan (Sudrajat, 2007).

  b. Faktor Motivasi Sosial 1) Yakni minat dalam upaya mengembangkan diri dari dan dalam ilmu pengetahuan, yang mungkin diilhami oleh hasrat unutk mendapatkan kemampuan dalam bekerja, atau adanya hasrat untuk memperolah penghargaan dari keluarga atau teman.

  2) Motivasi sosial adalah suatu dorongan untuk bertindak yang tidak kita pelajari, namun kita pelajari dalam kelompok sosial di mana kita hidup. Motivasi sosial ini mencerminkan pula karakteristik dari seseorang dan merupakan komponen yang penting dari kepribadiannya. Karena motivasi sosial ini dipelajari, maka kuatnya kebutuhan berbeda dari satu orang kepada orang lain. Semua ini bergantung pada pengalaman hidup yang dipelajarinya dan hal ini akan mencerminkan keunikan kepribadian individu (Notoatmodjo, 2011).

  c. Faktor Emosional 1) Yakni minat yang berkaitan dengan perasaan dan emosi.

  Misalnya, keberhasilan akan menimbulkan perasaan puas dan meningkatkan minat, sedangkan kegagalan dapat menghilangkan minat seseorang. 2) Kata emosi adalah kata serapan dari bahasa inggris, yakni

  “emotion”. Dalam kamus, kata “emotion” digunakan untuk menggambarkan perasaan yang sangat mnyenangkan atau sangat mengganggu. Misalnya anda merasakan perasaan yang kuat akan sesuatu dan menyanangkan saat bersama seseorang, mungkin anada menganggap diri anda sedang dalam keadaan emosi. Jenisnya, emosi cinta (Mendatu, 2011)

  Faktor timbulnya minat dilihat dari eksternalnya menurut Crow and Crow (1982) dalam Purwanto (2012) : a. Sosial Budaya

  Lingkungan sosial budaya mengandung dua unsur, yaitu yang berarti interaksi antara manusia dan unsur budaya yaitu bentuk kelakuan yang sama terdapat di keluarga. Manusia mempelajari kelakuannya dari orang lain di lingkungan sosialnya. Budaya ini diterima dalam keluarga meliputi bahasa dan nilai-nilai kelakuan adaptasi kebiasaan dan sebagainya yang nantinya berpengaruh pada pendidikan seseorang. b. Lingkungan Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok. Lingkungan adalah input kedalam diri seseorang sehingga sistem adaptif yang melibatkan baik faktor internal maupun faktor eksternal. Seseorang yang hidup dalam lingkungan berpendidikan tinggi akan cenderung mengikuti lingkungannya.

  2.2.3 Kondisi Yang Mempengaruhi Minat Menurut Crow and Crow (1982) dalam Purwanto (2010) adalah:

  1. Status ekonomi

  a. Hurlock (2011), Apabila status ekonomi membaik, orang cenderung memperluas minat mereka untuk mencakup hal yang semula belum mampu mereka laksanakan. Sebaliknya kalau status ekonomi mengalami kemunduran karena tanggung jawab keluarga atau usaha yang kurang maju, maka orang cenderung untuk mempersempit minat mereka.

  b. Menurut Benyamin Luminto (2012), bahwa tingkat pencapaian pelayanan medis ditentukan oleh biaya yang meningkat, sehingga faktor ekonomi menjadi penyebab naik turunnya tingkat pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan, terutama oleh si miskin.Dalam mengukur kondisi ekonomi seseorang, ada dua konsep pokok yang paling sering digunakan yaitu pendapatan dan kekayaan. Pendapatan menunjukkan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Pendapatan terdiri dari upah atau penerimaan tenaga kerja, pendapatan dari kekayaan seperti sewa, bunga dan dividen serta pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah seperti tunjangan sosial (Samuelson dan William, 2010).

  c. Distribusi pendapatan adalah pengukuran untuk mengukur kemiskinan relatif. Distribusi pendapatan biasanya diperoleh dengan menggabungkan seluruh individu dengan menggunakan skala pendapatan perorang kemudian dibagi dengan jumlah penduduk kedalam kelompok- kelompok berbeda yang berdasarkan pengukuran atau jumlah pendapatan yang mereka terima (Remi dan Tjiptoherijanto, 2015).

Dokumen yang terkait

PERAN SUAMI DENGAN MINAT IBU HAMIL DALAM PELAKSANAAN KELAS HYPNOBIRTHING - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 9

PERAN SUAMI DENGAN MINAT IBU HAMIL DALAM PELAKSANAAN KELAS HYPNOBIRTHING - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 11

PENGARUH PENYULUHAN TERHADAP SIKAP LANSIA DALAM MENGUNJUNGI POSYANDU LANSIA (Studi di Desa Jabon Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 12

HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU DALAM PELAKSANAAN SENAM HAMIL (Studi Di Desa Jombang, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 12

PENGARUH PIJAT OKSITOSIN TERHADAP KELANCARAN ASI PADA IBU PRIMIPARA (Di Posyandu Balita Desa Segodobancang Kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 109

HUBUNGAN PERAWATAN BAYI DENGAN KEJADIAN DERMATITIS ( Di Desa Badas Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 106

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT BIDAN DALAM MELAKUKANBABY MASSAGE (Studi Di Puskesmas Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 149

HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DENGAN KEJADIAN DIAPER RASH PADA BAYI (Di Desa Ngelele Kecamatan Sumobito Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 2 117

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG HYPNOBIRTHING TERHADAP SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN (Studi Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 1 123

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MINAT IBU NIFAS TENTANG POSTNATAL MASSAGE (Di Puskesmas Jelakombo, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

0 0 141