STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENANGGULANGI PENGANGGURAN; PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi di Kecamatan Soreang Kota Parepare)

  STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENANGGULANGI PENGANGGURAN; PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi di Kecamatan Soreang Kota Parepare)

  Oleh NISAR NIM. 11.2200.079 PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

  SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) PAREPARE 2016

  

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM

MENANGGULANGI PENGANGGURAN;

PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

(Studi di Kecamatan Soreang Kota Parepare)

  

Oleh

NISAR

NIM. 11.2200.079

  Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (SH) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare

  

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PAREPARE

  

2016

  

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENANGGULANGI

PENGANGGURAN;

PERSPEKIF EKONOMI ISLAM

  

(Studi di Kecamatan Soreang Kota Parepare)

  Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai

  Gelar Sarjana Hukum (SH) Program Studi

  Hukum Ekonomi Syariah Disusun dan diajukan oleh

  

NISAR

NIM. 11.2200.079

  Kepada

  

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH

JURUSAN SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

PAREPARE

  

2016

KATA PENGANTAR

  Bismill

  āhir Rahmānir Rahīm

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. berkat hidayah, taufik dan maunah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tulisan ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi dan memperoleh gelar Sarjana Syariah dan Sarjana Ekonomi Islam pada jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare. Begitupula, shalawat dan salam penulis kirimkan kepada Sayyidina Muhammad al-Mustafa saw.

  Terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Suami tercinta Hartono Ahmad atas dukungan dan motivasi yang sangat berharga buat penulis, beserta Ayahanda Toro Akkas dan Ibunda Hartati Puan Jango dengan pembinaan dan berkah doa tulusnya, penulis mendapatkan kemudahan dalam menyelesaikan tugas akademik.

  Penulis telah menerima banyak bimbingan dan bantuan dari bapak Dr. H. Rahman Ambo Masse, Lc., M.Ag. dan Wahidin, M.HI, selaku pembimbing I dan Pembimbing II, atas segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, penulis ucapkan terima kasih.

  Selanjutnya, penulis juga mengucapkan, menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Bapak Dr. Ahmad Sultra Rustan, M.Si., sebagai ketua STAIN Parepare yang telah bekerja keras mengelola pendidikan di STAIN Parepare,

2. Bapak Budiman, S.Ag., M.HI., selaku ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi

  Islam (SEI) atas pengabdiannya telah menciptakan suasana pendidikan yang positif bagi mahasiswa,

  3. Bapak/ibu dosen program studi (Prodi) Hukum Ekonomi Syariah yang telah meluangkan waktu mereka dalam mendidik penulis selama studi di STAIN Parepare.

  4. Kepala dan jajaran pegawai perpustakaan STAIN Parepare yang telah membantu dalam pencarian referensi skripsi penulis.

  5. Teman-teman di pondok Pink yang tidak bisa penulis sebut namanya satu persatu, terima kasih atas dukungannya kepada penulis.

  6. Teman-teman senasib dan seperjuangan Prodi Hukum Ekonomi Syariah.

  Penulis tak lupa pula mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik moril maupun material hingga tulisan ini dapat terselesaikan. Semoga Allah swt. berkenan menilai segala kebijakan sebagai amal jariah dan memberikan rahmat dan pahala-Nya.

  Akhirnya penulis menyampaikan kiranya pembaca berkenan memberikan saran konstruktif demi kesempurnaan skripsi ini.

  Parepare, 18 Juni 2016 Penulis Nisar NIM. 11.2200.079

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Mahasiswa yang bertanda tangan di bawah ini Nama : Nisar NIM : 11.2200.079 Tempat/Tgl. Lahir : Urung/18 Juni 1993 Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah Jurusan : Syariah dan Ekonomi Islam

  Judul Skripsi :Strategi Pemerintah Daerah dalam Menanggulangi Pengangguran; Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Kecamatan Soreang Kota Parepare)

  Menyatakan dengan sesungguhnya dan penuh kesadaran bahwa skripsi ini benar merupakan hasil karya saya sendiri. Apabila dikemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat, atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.

  Parepare, 11 Januari 2016 Penyusun

  NISAR

  NIM. 11.2200.079

  

ABSTRAK

Nisar. Strategi Pemerintah Daerah dalam Menanggulangi Pengangguran;

  

Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Kecamatan Soreang Kota Parepare), (dibimbing

oleh Bapak H. Rahman Ambo Masse dan Bapak Wahidin).

  Pemerintah Pemerintah Kota Parepare dengan dukungan seluruh kompoenen masyarakat telah melaksanakan strategi penanggulangan pengangguran untuk mewujudkan visi

  Dari Terwujudnya Kota Parepare yang Maju, Peduli, Mandiri dan Bermartabat”.

penelitian ini penulis ingin mengetahui strategi, pelaksanaan dan hasil penanggulangan

pengangguran di Kec. Soreang Kota Parepare oleh pemerintah daerah. Kemudian

bagaimana perspektif Ekonnomi Islam terhadap strategi, pelaksanaan dan hasil

penanggulangan pengangguran tersebut.

  Jenis penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah jenis penelitian deskriptif-kualitatif, data dalam penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Teknik pengambilan data yang digunakan adalah wawancara dan observasi.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Walikota bersama Perangkat Daerah Kota Parepare menetapkan tujuan dan sasaran pembangunan sebagai implementasi dari visi dan misi yang telah ditetapkan. Dalam pelaksanaannya, Pemerintah telah mengupayakan peningkatan daya saing (ilmu pengetahuan) masyarakat dan peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sehingga Angka Rata-rata Lama Sekolah merupakan rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berusia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani meningkat sebesar 10,03 tahun dan Pendapatan per Kapita dalam beberapa tahun terakhir mengalami tren peningkatan. Karenanya, , strategi Pemerintah Daerah dalam menanggulangi pengangguran sudah sesuai dengan perspektif Ekonomi Islam, di mana pemerintah sebagai kepala daerah (Khalifah) telah memberikan hasil positif bagi masyarakatnya sebagai realisasi Politik Ekonomi Islam.

  Kata kunci: Strategi, Penanggulangan Pengangguran, Ekonomi Islam.

  DAFTAR ISI Halaman

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... ii HALAMAN PANGAJUAN ........................................................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................................... iv HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PEMBIMBING ............................................ v HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ..................................................... vi KATA PENGANTAR ................................................................................................. vii PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................................... ix ABSTRAK ................................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................................ xi DAFTAR TABEL ..................................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................

  ……xv DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah. ................................................................................. 5

  1.3 Tujuan Penelitian. .................................................................................. 5

  1.4 Kegunaan Penelitian............................................................................... 5

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu............................................................... 7

  2.2 Tinjauan Konnseptual ............................................................................ 8

  2.3 Tinjauan Teoritis................................................................................... 9

  2.3.1 Teori Strategi ............................................................................. 9

  2.3.2 Teori Pengangguran ................................................................ 10

  2.3.3 Teori Ekonomi Islam. ............................................................. 16

  2.3.4 Penanggulangan Pengangguran dalam Ekonomi Islam............ 26 .....................................................................................................

  2.4 Bagan Kerangka Pikir. ....................................................................... 36

  BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Jenis Penelitian. .................................................................................. 37

  3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian. ............................................................. 37

  3.3 Fokus Penelitian. ................................................................................ 38

  3.4 Sumber Data. ...................................................................................... 38

  3.5 Teknik Pengumpulan Data. ................................................................ 38

  3.6 Teknik Analisis Data. ......................................................................... 39

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian. ................................................. 41

  4.2 Strategi Pemerintah Daerah Dalam Menanggulangi Pengangguran. .. 44

  4.3Pelaksanaan Penanggulangan Pengangguran di Kecamatan Soreang Kota Parepare ....................................................................................... 54

  4.4 Hasil Penanggulangan Pengangguran Oleh Pemerintah Daerah dalam Menanggulangi pengangguran.. ......................................................... 62

  BAB V PENUTUP

  5.1 Simpulan. ............................................................................................ 67

  5.2 Saran. .................................................................................................. 68 DAFTAR PUSTAKA. .............................................................................................. 69 LAMPIRAN

  • – LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Tabel Halaman

  1. Luas Wilayah Kecamatan Soreang

  42

  2. Jumlah Penduduk Kecamatan Soreang

  44

  3. Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Parepare Tahun 2015

  50 4. Hasil Pengukuran Capaian Kinerja Peningkatan Daya

  Saing (Ilmu dan Pengetahuan) Masyarakat

  63

  

DAFTAR GAMBAR

  No. Gambar Judul Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir

  32

DAFTAR LAMPIRAN

  No. Lampiran Judul Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran Lampiran

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  Izin Rekomendasi Penelitian Surat Keterangan Izin Penelitian Surat Keterangan Selesai Meneliti Outline Pertanyaan Surat Keterangan Wawancara Dokumentasi

7 Izin Melaksanakan Penelitian

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Salah satu masalah pokok yang dihadapi bangsa dan negara Indonesia adalah masalah pengangguran. Pengangguran yang tinggi berdampak langsung maupun tidak langsung terhadap kemiskinan, kriminalitas dan masalah-masalah sosial politik yang juga semakin meningkat. Adanya pengangguran akan mengurangi pendapatan masyarakat sehingga mengakibatkan tingkat kemakmuran negara juga berkurang. Pengangguran juga dapat menimbulkan berbagai masalah ekonomi dan sosial, masalah konsumsi, kesehatan, serta prospek pembangunan di masa yang akan datang.

  Masalah pengangguran telah menjadi momok yang begitu menakutkan khususnya di negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Negara berkembang seringkali dihadapkan dengan besarnya angka pengangguran karena sempitnya lapangan pekerjaan dan besarnya jumlah penduduk.

  Daerah yang menjadi sorotan dalam penelitian ini terkhusus pada masyarakat di Kecamatan Soreang Kota Parepare. Parepare sebagai kota yang memberikan gambaran kehidupan yang menjanjikan bagi sebagian orang untuk mengais rezeki di segala bidang dalam rangka meningkatkan taraf hidup. Fenomena ini semakin menambah keragaman Kota Parepare khususnya Kecamatan Soreang dalam bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya. Namun di sisi lain juga mendatangkan masalah baru khususnya dalam hal pengangguran. Sebagian masyarakat di Kecamatan Soreang kota Parepare adalah imigran. Sebagian dari mereka tidak semua memperoleh pekerjaan dengan mudah. Selain itu cuaca juga merupakan faktor penyebab pengangguran. Masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan pada musim hujan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Begitupun dengan petani, pada musim kemarau mereka tidak dapat mengerjakan tanahnya, disamping itu pada umumnya para petani tidak begitu aktif diantara waktu sesudah menanam. Apabila para petani dan nelayan tidak melakukan pekerjaan lain terpaksa mereka menganggur.

  Survey penduduk pada data Badan Pusat Statistik Kota Parepare menunjukkkan bahwa penduduk Kota Parepare pada tahun 2014 berjumlah 136.903 jiwa, kepadatan penduduk paling tinggi di Kecamatan Soreang yaitu sebesar 44,49% atau sekitar 60.909 jiwa. Otomatis jumlah penduduk di Kota Parepare akan meningkatkan jumlah pengangguran yang berdomosili di Kota Parepare, karena jumlah penganguran di Kota Parepare dari hasil survey adalah 4,86% yakni 6.653

  1 penduduk.

  Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Parepare Tahun 2013-2018, maka Pemerintah Kota Parepare dengan dukungan seluruh kompoenen masyarakat berupaya melaksanakan berbagai program dan kegiatan untuk mewujudkan visi “Terwujudnya Kota Parepare yang Maju, Peduli, Mandiri dan Bermartabat”’

  Tanggung jawab dalam mensejahterakan masyarakat pada dasarnya bukan saja merupakan beban pemerintah selaku penyelenggara Negara, namun juga menjadi tanggungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat maupun pihak swasta, oleh karena itu pendekatan kemitraan dalam upaya memberdayakan masyarakat merupakan sesuatu yang diidealkan. Dalam konsep kemitraan terdapat kondisi yang menjamin adanya proses kesejajaran dan keseimbangan peran antara pemerintah,

1 Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Parepare, 2014

  masyarakat dan swasta artinya pemerintah memberikan rambu dan aturan main secara umum baik peranannya dalam membuat kebijakan maupun pendanaan.

  Masyarakat diberi hak untuk mengelola sumber daya dalam rangka melaksanakan pembangunan, dan swasta memberikan energi dalam program pemberdayaan melalui investasi swasta. Konsep kemitraan muncul karena banyaknya masalah dalam pendekatan pembangunan pada masa yang lalu yang sifatnya top-

  

down yang memposisikan pemerintah sebagai faktor dominan dan membiarkan sikap

acuh tak acuh pihak swasta dalam memberdayakan kaum lemah.

  Program pemberdayaan masyarakat miskin telah banyak dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat yang ditujukan kepada individu atau masyarakat melalui program-program pemerintah baik yang dilakukan oleh Disnaker, Dinsos, dan sebagainya, Program pendidikan nonformal merupakan salah satu program yang banyak dipilih untuk memberdayakan masyarakat yang tujuannya memberikan keterampilan maupun pelatihan kepada masyarakat miskin agar mereka dapat menggunakan keterampilannya untuk mensejahterakan kehidupannya. Program pendidikan nonformal banyak dilakukan pada masyarakat baik yang dilakukan oleh sanggar kegiatan belajar masyarakat, PKBM, lembaga kursus dan pelatihan yang banyak tumbuh di masyarakat.

  Ekonomi Islam menjelaskan tentang masalah ekonomi yang dihadapi oleh

  2

  masyarakat Islam dewasa ini. Kebahagiaan telah menjadi tujuan utama dari semua masyarakat. Meskipun kondisi material bukanlah satu-satunya isi dari kebahagiaan itu, tampak kepercayaan bahwa kebahagiaan dapat dijamin apabila tujuan-tujuan materi dapat direalisasikan. Tujuan-tujuan tersebut antara lain adalah untuk mengatasi 2 Abdul Mannan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam ( Cet. I; Yogyakarta: Dana Bhakti, 1995), h. 4. kemiskinan dan pengangguran seperti pemenuhan kebutuhan materi bagi semua individu, ketersedian peluang bagi setiap orang untuk dapat hidup terhormat dan distribusi kekayaan yang merata. Bagaimanapun juga tidak ada negara didunia ini baik negara kaya maupun miskin yang telah berhasil merealisasikan sasaran material

  3 tersebut.

  Ekonomi Islam menekankan pada aspek persaudaraan (ukhuwah), keadilan sosial ekonomi dan pemenuhan kebutuhan spritual umat manusia, hal ini disebabkan umat muslim percaya bahwa kedudukan antara orang miskin dan kaya, pengangguran dan yang bekerja memiliki kedudukan sama di mata Allah untuk menjadikan khalifah di bumi sekaligus sebagai hambanya. Kebahagiaan dan ketenangan batin tidak dapat dirasakan kecuali memenuhi kebutuhan-kebutuhan material dan spritual, dengan kata lain, titik tekan ekonomi Islam adalah memberikan pandangan dan solusi atas berbagai persoalan atau masalah ekonomi yang dihadapi oleh manusia secara umum. Oleh karenanya Islam memiliki konsep ekonomi yang mengarahkan setiap manusia tidak berfokus pada unsur material yang menyebabkan setiap manusia menghalalkan segala cara demi memenuhi kebutuhan hidupnya.Begitupun dengan upaya penanggulangan pengangguran, dalam pelaksanaannya tidaklah seorangpun berada dalam kedudukan untuk mendistribusikn sumber-sumber semau mereka. Dalam hal ini ada pembatasan yang serius berdasarkan ketetapan kitab Suci al-Q ur’an dan al-Hadis atas tenaga individu. Dalam Islam, kesejahteraan sosial dapat dimaksimalkan jika sumber daya ekonomi juga dialokasikan sedemikian rupa, sehingga dengan pengaturan kembali keadaannya, tidak seorangpun menjadi lebih

3 Umer Chapra, Islam dan Tantangan Ekonomi (Cet. I; Surabaya: Gema Insani, 1999), h. 1-2.

  baik dengan menjadikan orang lain lebih buruk di dalam kerangka al- Qur’an atau al-

4 Hadis.

  Melihat permasalahan yang telah di uraikan diatas. Maka penulis tertarik untuk melakuk an penelitian ini dengan judul “Strategi Pemerintah Daerah dalam

  Menanggulangi Pengangguran; Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Kecamatan Soreang Kota Parepare)” dalam hal ini strategi penanggulangan pengangguran akan dilihat dari sisi Ekonomi Islam.

1.2 Rumusan Masalah

  1.2.1 Bagaimana strategi pemerintah daerah dalam menanggulangi pengangguran di Kecamatan Soreang Kota Parepare?

  1.2.2 Bagaimana pelaksanaan penanggulangan pengangguran oleh pemerintah daerah di Kecamatan Soreang Kota Parepare?

  1.2.3 Bagaimana hasil penanggulangan pengangguran oleh pemerintah daerah di Kecamatan Soreang Kota Parepare?

1.3 Tujuan Penelitian

  1.3.1 Untuk mengetahui strategi pemerintah daerah dalam menanggulangi pengangguran di Kecamatan Soreang Kota Parepare.

  1.3.2 Untuk mengetahui pelaksanaan penanggulangan pengangguran oleh pemerintah daerah di Kecamatan Soreang Kota Parepare.

  1.3.3 Untuk mengetahui hasil penanggulangan pengangguran oleh pemerintah daerah di Kecamatan Soreang Kota Parepare.

4 Edwin Nasution, Mustafa. 2006. Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana, h.15-16.

1.4 Kegunaan Penelitian

  Secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khazanah keilmuan terutama dalam bidang Ilmu Hukum Islam dan juga memberikan konstribusi pemikiran serta dijadikan bahan untuk mereka yang akan mengadakan penelitian-penelitian selanjutnya, terkhusus bagi masyarakat akademik di lingkugan STAIN Parepare serta para generasi yang menginginkan perubahan ke arah perbaikan dalam menerapkan Ekonomi Islam terutama masyarakat yang menganggur. Penilitian ini menpunyai tujuan-tujuan khusus, antara lain :

  1.4.1 Sebagai bacaan yang diharapkan bermanfaat bagi mereka yang berminat dalam bidang ilmu pengetahuan terkhusus dalam bidang ekonomi.

  1.4.2 Menambah karya-karya ilmiah yang dapat disajikan sebagai literatur atau sumber acuan bagi peniliti selanjutnya.

  1.4.3 Kegunaan praktis dari penelitian ini yaitu sebagai masukan dan informasi bagi masyarakat tentang bagaimana penanggulangan pengangguran dalam pandangan Islam sehingga kegiatannya dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan terkhusus pada diri sendiri .

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian terdahulu

  Dalam melakukan penelitian ini maka perlu kiranya untuk melakukan kajian pustaka terhadap penelitian sebelumnya. Dengan tujuan agar menghindari plagiasi penelitian yang berkaitan dengan topik yang dibahas dalam penelitian ini. Penulis menemukan penelitian berikut:

  “Strategi Pemerintah Daerah dalam Penanggulangan Pengangguran ( Studi Kasus di Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi) Oleh: Adam Ibrahim, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi yang tepat untuk pelaksanaan penanggulangan pengangguran di Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi harus konsisten dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sesuai bidangnya.

  Selanjutnya pemerintah melaksanakan strategi-strategi untuk menanggulangi pengangguran yaitu :

  2.1.1 Penciptaan lapangan kerja

  2.1.2 Perluasan lapangan kerja dalam pelaksanaanya, hendaknya perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara terus menerus terhadap strategi-strategi dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi sehingga dapat diketahui kegagalan dan keberhasilan langkah-langkah yang dilakukan untuk selanjutnya digunakan

  5 sebagai pembenahan terhadap faktor-faktor yang diidentifikasi. 5 Adam Ibrahim, Strategi Pemerintah Daerah dalam Penanggulangan Pengangguran ( Studi

Kasus di Kantor Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Batanghari Propinsi Jambi) ,(Skripsi Penelitian tersebut sangat berbeda dengan penelitian yang akan penulis lakukan. Yang menjadi fokus penelitian tersebut adalah pelaksanaan penanggulangan pengangguran di Kabupaten Batanghari. Kantor ini harus konsisten dan bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi sesuai bidangnya selanjutnya melaksanakan strategi-strategi, sedangkan perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah strategi penanggulangan pengangguran akan dilihat dari sisi perspektif Ekonomi Islam.

2.2 Tinjauan Konseptual

  Judul skripsi ini adalah “Strategi Pemerintah Daerah dalam Menanggulangi

  Pengangguran; Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Kecamatan Soreang Kota Parepare

  )”. Judul tersebut mengandung unsur-unsur pokok yang perlu dibatasi pengertianya agar pembahasan dalam skripsi ini lebih fokus dan lebih spesifik.

  Disamping itu, tinjauan konseptual memiliki pembatasan makna yang terkait dengan judul tersebut akan memudahkan pemahaman terhadap isi pembahasan serta dapat menghindari dari kesalahpahaman. Oleh karena itu, dibawah ini akan diuraikan tentang pembatasan makna dari judul tersebut.

  2.2.1 Strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat di capai.

  2.2.2 Pengangguran adalah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 30 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP, SMA,

  

Sarjana; Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta) : Yogyakarta,

2009), h. 11.

  Mahasiswa Perguruan Tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

  2.2.3 Ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam mengelola sumber daya alam untuk mencapai falah berdasarkan pada al-Quran dan al-Hadis.

  Berdasarkan dari beberapa pengertian tersebut, maka strategi penaggulangan pengangguran adalah proses penentuan rencana para pemimpin yang berfokus pada tujuan jangka panjang yang dilakukan untuk membuka peluang kerja bagi pengangguran. Beberapa langkah ini akan dilihat dari sisi Ekonomi Islam yang dalam artian akan dilihat berdasarkan kesesuaiannya dengan al- Qur’an dan al-Hadis.

2.3 Tinjauan Teoritis

2.3.1 Teori Strategi

  Kata ‘strategi’ berasal dari bahasa Yunani “strategos” yang berarti jenderal atau panglima, sehingga strategi diartikan sebagai ilmu kejenderalan atau ilmu kepanglimaan. Strategi dalam pengertian kemiliteran ini berarti cara penggunaan

  6

  seluruh kekuatan militer untuk mencapai tujuan perang Pengertian strategi menurut Stephanie K. Marrus seperti yang dikutip oleh

  Sukristono, “Strategi didefenisikan sebagai suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi disertai

  7 penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat di capai.

  ” Secara umum strategi adalah prioritas atau arah keseluruhan yang luas yang diambil oleh organisasi, yakni pilihan-pilihan tentang bagaimana cara terbaik untuk mencapai misi organisasi. Definisi ini disesuaikan dengan kata strategi berasal dari 6 7 Gulo, W. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: Grasindo, 2008) .h.1 Husein Umar, Strategic Management In Action. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2001). h.31 kata kerja ahasa Yunani stratego yang berarti merencanakan pemusnahan musuh lewat penggunaan sumber-sumber yang efektif. Strategi dimaknai sebagai suatu cara

  8 atau kita mencapai tujuan tertentu.

  Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa strategi adalah keseluruhan keputusan kondisional tentang tindakan yang akan dijalankan, guna mencapai tujuan. Jadi merumuskan strategi berarti memperhitungkan situasi dan kondisi (ruang dan waktu) yang akan dihadapi di masa yang akan datang guna mencapai efektifitas

2.3.2 Teori Pengangguran

  2.3.2.1 Pengertian Pengangguran Pengangguran adalah orang yang termasuk dalam golongan angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah SMP, SMA, Mahasiswa Perguruan Tinggi, dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.

  Pengangguran (unemployment) merupakan kenyataan yang dihadapi tidak saja oleh negara berkembang akan tetapi juga dialami oleh negara maju dan terkhusus pada Kota Parepare. Secara umum pengangguran didefenisikan sebagai suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam kategori angkatan kerja (labor force) tidak memiliki pekerjaan dan secara aktif sedang mencari pekerjaan. Seorang yang tidak bekerja, tetapi secara aktif mencari pekerjaan tidak dapat digolongkan sebagai pengangguran, pengangguran pada prinsipnya mengandung arti melemahnya 8 Onong Uchjana, Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori, dan Praktek (Bandung: Remaja Rosdakarya: 2005, h. 6. pertumbuhan produk dan adanya kesengsaraan bagi orang yang tidak bekerja dan menyebabkan pemborosan sumber daya manusia, disamping memperkecil pertumbuhan produk, pengangguran juga mengacu pengeluaran pemerintah lebih tinggi untuk keperluan kompensasi, hal ini terutama terjadi pada negara maju dan

  9 pemerintah mempunyai kewajiban menyediakan tunjangan bagi para penganggur.

  Pengangguran merupakan perhatian masyarakat yang paling utama dalam setiap perekonomian modern, apabila tingkat pengangguran tinggi akan menyebabkan sumber daya terbuang percuma dan pendapatan masyarakat berkurang, dalam masa- masa seperti itu, tekanan ekonomi menjalar kemana-mana sehingga mempengaruhi emosi masyarakat maupun kehidupan rumah tangga, masyarakat sangat membutuhkan tersediannya banyak lapangan kerja karena keadaan seperti ini dapat

  10

  berarti dapat menghasilkan output yang tinggi dan pendapatan yang tinggi. Banyak kelompok masyarakat menganggap bekerja mempunyai nilai tersendiri, jika angka pengangguran tinggi, maka akan banyak output yang hilang, pendapatan menurun, dan masyarakat menderita batin karena hilangnya harga diri.

  Salah satu penyebab timbulnya pengangguran dalam suatu negara adalah bertambahnya jumlah penduduk, mutu, baik kualitas maupun kuantitas penduduk suatu negeri merupakan unsur penentu yang paling penting bagi kemampuan memproduksi serta standar hidup suatu negara. Hal ini disebabkan karena penduduk

  11

  merupakan sumber tenaga kerja dan disamping itu faktor produksi skill. Tujuan dari penambahan lapangan kerja adalah untuk meningkatkan kondisi rakyat miskin yang terhambat dengan adanya problem pengangguran dalam suatu masyarakat. 9 Muana Nanga, Makro Ekonomi Teori Masalah dan Kebijakan, Jakarta: Raja Grafindo, 2005, h. 249. 10 Paul A. Samuelson dan William D. Nordhaus, Makro Ekonomi, Edisi. 4. Jakarta: Erlangga,1992, h. 286-288. 11 Suherman Rosyidi, Pengantar Teori Ekonomi,(Cet,VII; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h.77.

  Dalam mencapai fullemployment atau kesempatan kerja penuh, setiap manusia terkhusus pada individu mencari peluang agar dapat meningkatkan pertumbuhan produk (output) sepanjang waktu serta memanfaatkan sumber daya alam yang

  12

  tersedia. Dalam Islam mengharuskan setiap manusia diperintahkan untuk bekerja dan memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya dan menghindari bermalas-malasan karena sifat tersebut merupakan perbuatan syetan. Islam mengajarkan ummatnya untuk berfikir rasional (masuk akal) dan melakukan tindakan-tindakan yang benar

  

13

untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai.

  2.3.2.2 Jenis-jenis pengangguran Berdasarkan pada ciri pengangguran yang berlaku pengangguran dapat digolongkan sebagai berikut yaitu:

  2.3.2.2.1 Pengangguran Terbuka Pengangguran ini tercipta akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari tenaga kerja, sebagai akibatnnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak memperoleh pekerjaan, efek dari keadaan ini di dalam jangka waktu yang panjang mereka tidak melakukan pekerjaan , jadi mereka menganggur secara nyata, pengangguran terbuka sebagai akibat kegiatan ekonomi yang menurun dari kemajuan teknologi yang mengurangi penggunaan tenaga kerja.

  2.3.2.2.2 Pengangguran Tersembunyi Pengangguran berwujud dari sektor pertanian dan jasa, setiap kegiatan ekonomi memerlukan tenaga kerja, dan jumlah tenaga kerja yang digunakan tergantung kepada banyak faktor, antara lain faktor yang perlu dipertimbangkan 12 Dwi Condro Triono, Ekonomi Islam Madzhab Hamfara, (Cet, II; Jakarta: Irtikas,2012,), h.

  168. 13 Adimarwan A. Karim, Ekonomi Makro Islami, (Cet, IV; Jakarta: Raja Grafindo Persada,2011), h. 51.

  adalah: besar atau kecilnya perusahaan, kelebihan tenaga kerja yang digunakan dalam pengangguran tersembunyi, contoh-contohnya adalah pelayan restoran dan keluarga petani dengan keluarga yang besar yang mengerjakan luas tanah yang sangat kecil.

  2.3.2.2.3 Pengangguran Bermusim Pengangguran ini terdapat pada sektor pertanian dan perikanan, pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur, pada musim kemarau para petani tidak dapat mengerjakan tanahnya, disamping itu pada umumnya para petani tidak begitu aktif diantara waktu sesudah menanam, apabila para petani dan nelayan tidak melakukan pekerjaan lain terpaksa mereka menganggur, pengangguran seperti ini digolongkan sebagai pengangguran bermusim dan sebagian pengangguran ini terjadi pada masyarakat Soreang Kota Parepare atau mayoritas penduduk tersebut sebagian nelayan.

  2.3.2.2.4 Setengah Menganggur Negara-negara berkembang penghijrahan atau imigrasi dari desa ke kota sangat pesat. Sebagian akibatnya, tidak semua orang pindah ke kota dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah, sebagian terpaksa menjadi pengangguran

  14

  sepenuh waktu. Disamping mereka mungkin bekerja satu minggu atau dua minggu atau hanya empat hari, dari hasil pengamatan awal penulis bahwa masyarakata di Kecamatan Soreang Kota Parepare sebagian besar imigran dari desa ke Kota, dan sebagian dari mereka tidak semua memperoleh pekerjaan dengan mudah ketika sampai di kota.

  Ditinjau dari ekonomi makro jika dalam suatu keluarga pengangguran bertambah, berbagai masalah akan timbul, pertama keluarga tersebut mempunyai 14 Sadono sukirno, Makro Ekonomi Teori dan Pengantar,(Cet, XV; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h. 330-331. kemampuan terbatas untuk melakukan pembelanjaan, maka secara langsung pengangguran dapat mengurangi taraf hidup masyarakat, seterusnya pengangguran mengurangi kemampuan keluarga untuk membiayai pendidikan anak, efek dari psikologi pengangguran seperti merasa rendah diri, kehilangan kepercayaan diri dan perselisihan dalam keluarga merupakan masalah lain yang ditimbulkan oleh pengangguran. Dalam konsep ekonomi Islam setiap individu tidak hanya memperhatikan unsur material akan tetapi memperhatikan unsur spritual.

  Unsur material merupakan segala kenikmatan yang disediakan Allah kepada manusia di bumi, Islam memandang kehidupan di dunia ini sebagai sejumlah kehidupan yang baik dan dengan sengaja Allah menciptakan untuk hambanya secara garis besar terdapat 7 tujuh buah kenikmatan yaitu nikmat makan dan minum dari berbagai kelezatan, nikmat pakaian dan perhiasan, nikmat tempat tinggal, nikmat kendaraan, nikmat berumah tangga, bersuka ria, dan nikmat keindahan. Ketujuh unsur

  15

  tersebut merupakan unsur material yang diberikan manusia dari Allah. Akan tetapi manusia dianjurkan untuk tidak berlebih-lebihan serta berfokus kepada dunia, melainkan dapat menyeimbangkan antara unsur material dan spritual agar terwujudnya nilai falah dalam kehidupannya dan menjadikan tujuannya sebagai sarana menuju hari akhir.

  2.3.2.3 Dampak Pengangguran Pengangguran yang terjadi di dalam suatu perekonomian dapat membawa dampak dan akibat buruk, baik terhadap perekonomian maupun individu dan masyarakat, setiap negara selalu berusaha agar tingkat kemakmuran masyarakatnya dapat dimaksimumkan dan perekonomian selalu mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, tingkat pengangguran yang relatif tinggi tidak memungkinkan 15 Rahmani Timorita, Aplikasi Hukum Islam dalam Praktik Ekonomi Islam di Indonesia, Surbaya: Mitra Jaya, h.18. masyarakat mencapai tujuan, hal ini dapat dilihat dengan jelas dari berbagai akibat buruk yang bersifat ekonomi yang ditimbulkan oleh masalah pengangguran. Akibat- akibat buruk pengangguran terhadap perekonomian adalah:

  2.3.2.3.1 Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimumkan tingkat kesehjateraan yang mungkin dicapai dan menyebabkan pertumbuhan produk (output) yang dicapai lebih rendah, keadaan ini berarti tingkat kemakmuran masyarakat yang dicapai lebih rendah dari tingkat yang akan dicapai.

  2.3.2.3.2 Pengangguran menyebabkan pendapatan pajak pemerintah (tax revenue) berkurang. Pengangguran disebabkan oleh rendahnya tingkat kegiatan ekonomi, pada gilirannya akan menyebabkan pendapatan pajak yang mungkin diperoleh pemerintah akan menjadi semakin sedikit, dengan demikian tingkat pengangguran yang tinggi akan mengurangi kemampuan pemerintah dalam menjalankan berbagai kegiatan pembangunan.

  2.3.2.3.3 Pengangguran dapat menyebabkan kehilangan atau berkurangnya keterampilan, keterampilan dalam mengerjakan sesuatu pekerjaan hanya dapat dipertahankan apabila keterampilan tersebut digunakan dalam praktik. Pengangguran dalam kurun waktu yang lama menyebabkan tingkat keterampilan (skills) pekerja semakin merosot.

  2.3.2.3.4 Pengangguran menyebabkan kehilangan mata pencaharian dan pendapatan. Di negara-negara maju, para penganggur memperoleh tunjangan (bantuan keuangan) dari badan asuransi pengangguran, dan oleh sebab itu, mereka masih mempunyai pendapatan untuk membiayai kehidupannya dan keluargannya. Mereka tidak perlu bergantung kepada tabungan mereka atau bantuan orang lain. Sebaliknnya, di negara- negara berkembang tidak terdapat program asuransi pengangguran, dan karenanya, kehidupan penganggur harus dibiayai oleh tabungan masa lalu atau pinjaman/ bantuan keluarga dan teman-teman keadaan ini potensial bisa mengakibatkan pertengkaran dan kehidupan keluarga yang tidak harmonis.

  2.3.2.3.5 Pengangguran yang tinggi akan menghambat, dalam arti tidak akan menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Pengangguran menimbulkan dua akibat buruk kepada kegiatan sektor suasta. Pertama, pengangguran tenaga kerja biasanya akan diikuti oleh kelebihan kapasitas mesin-mesin perusahaan. Keadaan ini jelas tidak akan mendorong perusahaan untuk melakukan investasi dimasa yang akan datang. Kedua, pegangguran yang timbul sebagai akaibat dari kelesuan kegiatan perusahaan menyebabkan keuntungan berkurang. Keuntungan yang rendah mengurangi keinginan perusahaan untuk melakukan investasi. Kedua hal tersebut jelas tidak akan

  16 menggalakkan pertumbuhan ekonomi dimasa yang akan datang.

2.3.3 Teori Ekonomi Islam

  2.3.3.1 Pengertian Ekonomi Islam Dalam membahas Perspektif Ekonomi Islam, ada satu titik awal yang harus benar- benar kita perhatikan yaitu: “ekonomi dalam Islam itu sesungguhnya bermuara kepada akidah Islam yang bersumber dari syariatnya. Ini baru dari satu sisi.

  Sedangkan dari sisi lain ekonomi Islam bermuara pada al- Qur’an al Karim dan as-

  

17

Sunnah Nabawiyah yang berbahasa Arab. Ekonomi Islam membawa kepada konsep

  al-Falah (kejayaan) didunia dan akhirat, ekonomi Islam meletakkan manusia sebagai Khalifah dibumi dimana segala bahan-bahan yang ada dibumi dan di langit diperuntukkan untuk manusia, mencari ridha Allah merupakan faktor utama dalam melakukan aktivitas ekonomi, karena pengaruh keyakinan yang kuat akan kehadiran 16 17 Muana nanga, Makro Ekonomi, h. 254.

  Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI) Univ. Islam Indonesia

Yogyakarta atas kerja sama dengan Bank Indonesia, Ekonomi Islam, (Cet.4; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2012), h.19 Allah, dan ide-ide yang kuat antara lain yakni kesejajaran manusia dihadapan Allah tentang orang miskin memiliki hak atas kekayaan orang kaya, tentang kewajiban orang kaya untuk membelanjakan kekayaannya secara sederhana karena mereka bukan pemilik melainkan penerima amanat atas kekayaan itu, pada dasarnya manusia

  18 merupakan pelaku yang bebas dan tetap bertanggung jawab atas perbuatannya.

  Setiap manusia bertujuan mencapai kesejahteraan dalam hidupnya, namun manusia memiliki pengertian yang berbeda-beda tentang kesejahteraan. Dalam berbagai literatur manusia menginginkan kebahagian dan kesejahteraan dalam hidupnya, dan untuk inilah mereka berjuang dengan segala cara untuk mencapainya demi memenuhi kebutuhan hidup. Jika manusia menyadari pentingnya falah, maka mereka akan salah berusaha mengelola sumber daya yang ada untuk mencapai falah, karena pada umumnya ekonomi Islam merupakan ilmu yang mempelajari tentang usaha manusia untuk mengalokasikan dan mengelola sumber daya untuk mencapai falah yang berdasarkan pada prinsip-prinsip nilai al-

  Qur’an dan Sunnah. Dengan kata lain, ekonomi Islam adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk mengalokasikan dan mengelola sumber daya untuk mencapai falah dan berdasarkan

  19

  pada prinsip-prinsip dan nilai-nilai al- Qur’an dan Sunnah.

  2.3.3.2 Karakteristik Ekonomi Islam Sumber karakteristik Ekonomi Islam adalah Islam itu sendiri yang meliputi tiga asas pokok. Ketiganya secara asasi dan bersama dalam mengatur teori dalam

  Ekonomi Islam, yaitu asas akidah, akhlak, dan asas hukum (muamalah).

  18 Nawab Haider Navqi, Menggagas Ilmu Ekonomi Islam, (Cet, I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003), h.20. 19 Edwin Nasution, Mustafa. 2006. Pengenalan Ekslusif Ekonomi Islam, Jakarta: Kencana, h.15

  Ada beberapa karakteristik ekonomi Islam sebagaimana disebutkan dalam al- Mawsu’ah al-Ilmiayahwa al-Aamaliyahal-Islamiyah yang dapat diringkas sebagai berikut:

  2.3.3.2.1 Harta Kepunyaaan Allah dan Manusia Merupakan Khalifah atas Harta Semua harta yang ada di tangan manusia pada hakiakatnya kepunyaan Allah, karna Dia-lah yang menciptakannya. Akan tetapi, Allah memberika hak kepada kamu

  (manusia) untuk memanfaatkannya. Dengan kata lain, sesunguhnya Islam sangat menghormati hal milik pribadi, baik itu terhadap barang-barang konsumsi ataupun barang-barang modal. Namun pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan orang lain. Jadi, kepemilikan dalam Islam tidak mutlak, karena pemilik sesungguhnya adalah Allah SWT.

  2.3.3.2.2 Ekonomi terkait dengan Akidah, Syariah (Hukum), dan Moral Hubungan Ekonomi Islam dengan Akidah Islam tampak jelas dalam banyak hal, seperti pandangan Islam terhadap alam semesta yang disediakan untuk kepentingan manusia. Hubungan Ekonomi Islam dan Akidah tersebut memungkinkan aktivitas ekonomi dalam Islam menjadi ibadah. Sedangkan di antara bukti hubungan ekonomi dan moral dalam Islam adalah larangan pemilik dalam penggunaan hartanya yang dapat menimbulkan kerugian atas kepentingan orang lain, larangan melakukan penipuan dalam transaksi, larangan menimbun sarana-sarana moneter, dan larangan melakukan pemborosan.

  2.3.3.2.3 Keseimbangan anatara Kerohanian dan Kebendaan Sesungguhnya Islam tidak memisahkan antara kehidupan dunia dengan akhirat. Setiap aktivitas di dunia akan berdampak pada kehidupannya kelak di akhirat.

  Oleh karna itu, aktivitas keduniaan tidak boleh mengorbankan kehidupan akhirat.

  2.3.3.2.4 Ekonomi Islam Menciptakan Keseimbangan antara Kepentingan Individu dengan Kepentingan Umum Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap individu untuk mensejahterakan dirinya tidak boleh mengabaikan kepentingan orang banyak. Prinsip ini harus tercermin pada setiap kebijakan individu maupun lembaga, dalam melakukan kegiatan ekonomi.

  2.3.3.2.5 Kebebasan Individu Dijamin dalam Islam Individu-individu dalam perekonomian Islam diberikan kebebasan untuk beraktivitas baik secara perorangan maupun kolektif untuk mencapai tujuan namun kebebasan tersebut tidak boleh aturan aturan yang telah digariskan Allah SWT. Dalam al-