IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS PERKOTAAN (Studi di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda Kalimantan Timur)

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam era modern saat ini, kesenjangan sosial merupakan permasalahan utama perkotaan, karena telah mengganggu stabilitas keamanan dan kenyamanan penghuni kota, konflik antar kelompok masyarakat telah menimbulkan keresahan dan mengganggu perekonomian perkotaan. Selain itu, kualitas lingkungan hidup yang belum memadai, keterbatasan ruang untuk interaksi sosial penduduk, keterbatasan sarana sosial dan budaya, kesehatan perkotaan, masalah bencana ba njir dan tidak ada jaminan untuk memperoleh kehidupan yang layak.1

Perkembangan laju kota-kota di Indonesia yang semakin hari semakin tidak bisa terkendalikan akibat perkembangan teknologi saat ini semakin lama telah membuat permasalahan di kota - kota besar, berbagai kegiatan produksi, industri, dan jasa dan berbagai macam lainnya telah membuat permasalahan di kota - kota besar. Kota dalam pengertian secara umum adalah suatu daerah terbangun yang didoominasi jenis penggunaan tanah non pertanian dengan jumlah penduduk dan intensitas penggunaan ruang yang cukup tinggi.2

Permasalahan umum yang sering dihadapi kota kota besar ialah, peningkatan jumlah penduduk, semakin meningkatnya perumahan kumuh di

1

Shirly Wunas, Kota Humanis (Integrasi Guna Lahan & Transportasi Di Wilayah Suburban), Surabaya: Brilian Internasional, 2011, Hlm: 20

2

Mulyono Sadyohutomo, Manajemen Kota Dan Wilayah ( Realita Dan Tantangan ), Jakarta: PT Bu mi Aksara, 2012. Hlm: 3


(2)

pinggiran kota, kemacetan lalu lintas, banjir, polusi, dan kerusakan lingkungan dan masih banyak permasalahan lainnya.

Kota Samarinda adalah dari sekian banyak dari kota - kota dengan berbagai macam permasalahannya. Tingkat pertumbuhan yang begitu cepat, laju pertumbuhan penduduk, dan pengembangan wilayah serta pembangunan sarana dan prasarana, telah mengubah penampilan kota ini. Kota ini telah mengalami perubahan yang pesat dalam berbagai hal, baik bidang ekonomi, industri, infrastruktur, energi dan sebagainya.

Kota Samarinda adalah menjadi satu dari sekian banyak kota yang membuat kebijakan - kebijakan untuk kemajuan kotanya. Kebijakan itu bersifat umum yang berarti kebijakan (policy) adalah suatu kumpulan keputusan yang di ambil oleh seseorang pelaku atau kelompok politik, dalam usaha memilih tujuan dan cara untuk mencapai tujuan itu.3

Salah satu kebijakan dari pemerintah Kota Samarinda yaitu tentang pengembangan kawasan, rencana pengembangan kawasan adalah bagaimana kota tesebut dapat dikembangankan kawasannya yaitu yang berada di Kota Samarinda. Adanya pembagian wilayah pembanguna yang dimaksudkan untuk lebih memudahkan pengelolaan pembangunan agar terjadinya keseimbangan perkembangan antar wilayah, karena tujuan yang ditetapkan untuk pengembangan adalah pemerataan pembangunan antar wilayah yang ada di Kota Samarinda.

3

Miria m Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gra med ia Pustaka Uta ma , 2009, Hlm: 20


(3)

Kebijakan pemerintah Kota Samarinda untuk mengurangi permasalahan di pusat kota, ketergantungan wilayah pinggiran terhadap pusat kota, dan meningkatkan pemerataan pembangunan di Kota Samarinda berujung pada perlunya pengadaan suatu wilayah a tau bagian wilayah kota yang mampu menghidupi diri sendiri. Salah satu wilayah yang masuk dala m rencana pengembangan kawasan prioritas perkotaan Kota Samarinda adalah Kecamatan Samarinda Seberang.

Dalam hal penataan ruang, kebijakan tersebut yaitu kebijakan yang berbentuk produk Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Samarinda. kebijakan yang ditempuh untuk menghindari ketergantungan Samarinda Seberang terhadap pusat kota adalah menjadikan wilayah Samarinda Seberang sebagai wilayah yang tidak tergantung dengan wilayah lainnya (Rencana RTRW Kota Samarinda 2005 – 2014).

Kecamatan Samarinda Seberang merupakan salah satu wilayah di pinggiran Kota Samarinda yang tingkat perkembangannya masih relatif lambat dibandingkan wilayah pusat kota dan oleh karenanya tingkat ketergantungan wilayah ini terhadap pusat kota pun sangat tinggi. Pengembangan kawasan Kecamatan Samarinda Seberang salah satu bentuk dari pengembangan suatu kawasan perkotaan yang baru. Kebijakan tersebut dianggap merupakan salah satu cara di dalam rangka pemecahan permasalahan perumahan dan permukiman kota.

Pusat Kota baru secara ekonomis dan sosial dapat memenuhi kebutuhannya sendiri atau paling tidak sebagian besar penduduknya berlaku


(4)

demikian. Pada hakekatnya pembangunan dan pengembangan Kecamatan Samarinda seberang merupakan suatu bentuk upaya untuk mengembangkan suatu permukiman dalam arti terdapatnya tempat tinggal, tempat bekerja atau berusaha dan tempat memenuhi kebutuhan kehidupan bagi penduduknya

yang setara dan berkualifikasi „kota’.

Rencana pengembangan kawasan kecamatan Samarinda Seberang tentunya pasti menemui hambatan - hambatan di dalam pelaksanaannya, baik itu dari sisi pemerintah itu sendiri atau dari industry - industri yang berada di Kota Samarinda. Salah satu yang menjadi hambatannya adalah adanya industri pertambangan batubara yang beroperasi di Kota Samarinda.

Pelanggaran tata ruang kota oleh para pengusaha tambang dan masih banyak penyebab - penyebab lainnya telah menyebabkan kerusakan lingkungan dan permasalahan - permasalahan tata ruang di Kota Samarinda, oleh karena itu perlu adanya usaha untuk meningkatkan kualitas pembangunan yang ada di Kota Samarinda.

Pada dasawarsa tahun 2000-an, perkembangan peningkatan produksi batubara di Kota Samarinda semakin meningkat. Sehingga Kota Samarinda juga dikenal dengan sebutan kota tambang karena hampir 38.814 ha (54%) dari total 71.823 ha luas Kota Samarinda merupakan areal tambang batubara. Pertambangan batubara yang sudah berproduksi dengan rincian 38 KP (Kuasa Pertambangan) yang mendapat ijin dari wali Kota Samarinda dan 5 (lima) PKP2B2 (Perusahaan Pemegang Perjanjian Karya perjanjian usaha Pertambangan) dengan izin pemerintah pusat.


(5)

Bahkan sekarang kegiatan pertambangan ini telah merambah kawasan lindung maupun perkotaan. Hal ini diketahui setelah adanya bukti - bukti bahwa kawasan hutan raya bukit Suharto telah dirambah pertambangan batubara dan penambangan illegal yang dikenal dengan batubara karungan yang banyak terdapat di kawasan perumahan-perumahan penduduk di Kota Samarinda makin memperparah kondisi lingkungan Kota Samarinda.4

Saat ini dari seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Timur, kota Samarinda terburuk atau paling rusak lingkungannya akibat eksploitasi tambang. Usaha pertambangan digadang-gadang melebihi apapun disini, semua dilanggar, baik rencana tata ruang, hutan kota, lahan pertanian, pemukiman warga, fasilitas umum dan lain- lain. Semua untuk tambang batubara, sehingga kota ini pantas disebut sebagai kota tambang batubara.

Dalam menuju perkembangan kota yang serasi dan tertib kota - kota di Indonesia harus mempunyai rencana tata ruang kota dengan karakteristik dan cara penanganan yang berbeda - beda sesuai dengan tingkat kebutuhan pengaturan yang diperlukan masing - masing kota.5 Tata ruang dalam arti

yang luas mencakup keterkaitan dan keserasian tata guna lahan, tata guna air, tata guna udara serta alokasi sumber daya melalui ko rdinasi dan upaya penyelesaian konflik antar kepentingan yang berbeda.6

4

Ne ly Yu lita, Status Lingkungan Hidup Kota Sa marinda, Di:

Http://Green.Ko mpasiana.Co m/Polusi/2010/ 10/ 23/Pengelo laan -Ta mbang-Batubara-Berke lanjutan-Studi-Kasus-Kota-Sa marinda/ Dia kses 14 Febuari 2012

5

B.N, Marbun, Kota Indonesia Masa Depan, Jakarta: Penerb it Erlangga, 1979, Hlm: 44 6

Eko Budihard jo, Lingkungan Binaan Dan Tata Ruang Kota, Yogyakarta: Andi Offset, 1997, Hlm: 64


(6)

Kebijakan rencana pengembangan kawasan diperlukan dalam memberikan pembangunan dan pengembangan terhadap kota tersebut sehingga terciptanya suatu keseimbangan antara pembangunan karena di dalam tata ruang, terwujudnya suatu penataan ruang yang berkualitas, diperlukannya berbagai langkah serta serta terbangunnya suatu kemitraan yang harmonis dari berbagai elemen.7

Jelas dalam hal ini Kecamatan Samarinda Seberang perlu diarahkan dan dikendalikan dengan sebaik-baiknya melalui perencanaan kota agar perkembangannya dapat terarah, karena bagaimanapun juga perencanaan yang baik belum tentu menjamin terselesaikannya permasalahan, untuk itu perlu diterapkan kebijakan pemerintah daerah dalam implementasi pengembangan kawasan kota Samarinda khususnya di Kecamatan Samarinda Seberang. Implementasi adalah pelaksanaan pembuatan kebijakan dengan cara - cara lain (meminjam Paraphrase Clausewitz tentang perang).8

Pentingnya melakukan penelitian ini juga timbul dari uraian yang di jelaskan di atas, bahwa penelitian ini di maksudkan untuk menge tahui sejauh mana pelaksanaan rencanaan pengembangan kawasan di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda ditinjau dari beberapa sector yaitu Perdagangan dan Jasa, Pertanian, Pariwisata, Perumahan, Industri. Berdasarkan uraian tersebut mendorong penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih mendalam dengan judul:

7

Umi Supraptiningsih, Ka jian Kebija kan Perencanaan Tata Ruang Kota Pa me kasan Berbasis Gerbang Sala m, Di: Http://Isjd.Pd ii.Lipi.Go.Id/Admin/Jurnal/5208184203.Pdf Dia kses 29 Desember 2011

8

Wyne Darsons. Public Polcy: Pengantar Teori Dan Prak tik Analisis Kebijakan, Jakarta : kencana, 1997, Hlm: 464


(7)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS PERKOTAAN (Studi di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda Kalimantan Timur)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang diatas yang telah dijelaskan, maka dapat dirumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi Kebijakan Rencana Pengembangan Kawasan di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda?

2. Faktor-Faktor apa saja yang Menghambat Pengembangan Kawasan di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan merupakan arah suatu rangkaian penelitian, berdasarkan

perumusan masalah di atas , tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk Mengetahui Bagaimana Perencanaan dan Pelaksanaan Dari Pengembangan Kawasan di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda Sebagai spesifikasi Dari Kebijakan RTRW Kota Samarinda. 2. Untuk Mengetahui Faktor - Faktor Apa Saja Yang Menjadi Penghambat


(8)

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan mengenai pelaksanaan kebijakan pengembangan kawasan di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda Kalimantan Timur.

2. Bagi masyarakat, agar dapat memberikan manfaat kepada masyarakat Kota Samarinda dan khusunya di Kecamatan Samarinda Seberang mengenai rencana, pelaksanaan dan faktor penghambat implementasi kebijakan perencanaan pengembangan kawasan perkotaan di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda, Kalimantan Timur.

3. Bagi pembaca, sebagai bahan rujukan atau bahan referens i bagi penelitian selanjutnya.

E. Definisi Konseptual

Konsep pada judul penelitian ini perlu di batasi pengertiannya, ini di lakukan untuk membatasi meluasnya konsep peneliti dengan pembaca. Sesuai rumusan masalah yang di paparkan maka yang menjadi fokus penelitian ini

adalah “IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS PERKOTAAN (Studi di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda Kalimantan Timur)” konsep yang akan di uraikan antara lain :


(9)

1. Implementasi Kebijakan

Implementasi kebijakan sebagai tindakan-tindakan yang dilakukan baik individu - individu atau pejabat - pejabat atau kelompok - kelompok pemerintah atau swasta yang diarahkan pada tercapainya tujuan - tujuan yang telah digariskan dalam keputusan kebijakan. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan, bahwa implementasi kebijakan meupakan aspek yang penting dari keseluruhan proses kebijakan.9

2. Pemerintah Daerah

Dalam Undang - Undang No 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang dimaksud pemerintah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas- luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dengan UndangUndang Dasar 1945.10

Secara umum, Penyelenggaraan Pemerintah daerah sekarang ini mengikuti prinsip - prinsip desentralisasi termasuk di dalamnya tugas pembantuan dan prinsip Dekonsentrasi. Dengan prinsip desentralisasi maka suatu daerah akan memiliki kewenangan yang luas untuk mengatur dan menyelenggarakan urusan rumah tangga sendiri. Sedangkan beberapa daerah diatur melalui prinsip Dekonsentrasi dalam bentuk pemerintah

9

Scholich in Abdul, Wahab S. Analisis Kebijak sanaan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijak sanaan Negara. Ed isi 2 Cetakan 4. Ja karta : Bu mi Aksara. Hlm: 65

10


(10)

wilayah, yang berarti unit pemerintahan tersebut merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah pusat.11

3. Pengembangan Wilayah

Pengertian pengembangan wilayah dapat dirumuskan sebagai rangkaian upaya untuk mewujudkan keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya, merekatkan dan menyeimbangkan pembangunan nasiona l dan kesatuan wilayah nasional, meningkatkan keserasian antar kawasan, keterpaduan antar sektor pembangunan melalui proses penataan ruang dalam rangka pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan dalam wadah NKRI 12

F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang di dasarkan atas sifat-sifat hal yang didefinisikan dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional akan menunjukan alat pengambil data yang cocok di gunakan atau mengacu pada bagaimana mengukur suatu variable. Dengan demikian definisi operasional merupakan penetapan dari indikator - indikator yang akan di pelajari dan di analisa, sehingga nantinya dapat di peroleh gambaran yang jelas di antaranya sebagai berikut:

11

Ima m Hidayat, Dkk. Mengenal Tugas, Fungsi, Dan Kewenangan DPRD. Yogyakarta: CV Aditya Media. 2009. Hlm : 15

12

Dire ktur Jendera l Penataan Ruang Departe men Permu kiman Dan Prasarana Wilayah.

Pengembangan Wilayah Dan Penataan Ruang Di Indonesia. : Tinjauan Teoritis Dan Pra ktis. Di: http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/DirjenPR_ STTNA SYogya.pdf. Di Akses tamggal 25 november 2012


(11)

Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Rencana Pengembangan Kawasan 1. implementasi Kebijakan Perencanaan Pengembangan Kawasan perkotaan

di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda

a. Rencana Pengembangan Kawasan di kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda

b. Pelaksanaan Pengembangan Kawasan Di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda

c. Upaya Pemerintah Dalam Menegakkan Pengembangan Kawasan 2. Faktor - Fakor Yang Menghambat Pelaksanaan pengembangan kawasan

Kota Samarinda

a. Faktor Dari Pemerintah Kota Samarinda b. Industri Tambang Batu Bara

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah Penelitian deskriptif Kualitatif. Yaitu adalah data yang dikumpulkan berupa kata – kata, gambar, dan bukan angka – angka, hal itu disebabkan oleh adanya penerapan metode kualitatif, selain itu semua yang dikumpulkan berkemungkinan menjadi kunci terhadap apa yang sudah diteliti.13

13

Le xy J, Maleong. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Re maja Rosdakarya. 2010. Hlm: 11


(12)

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan alasan perencanaan sangat dibutuhkan uraiannya, dapat mencakup seluruh persoalan dan informasi yang dibutuhkan oleh penulis dan dapat dihasilkan. Data deskriptif pada umumnya dikumpulkan melalui suatu survey, wawancara atau observasi. Karena peneliti pada umumnya membuat pertanyaan-pertanyaan untuk keperluan yang tertentu.

2. Lokasi penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat di mana penelitian di lakukan untuk mendapatkan informasi dan data - data yang di perlukan untuk menunjang penelitian ini. Lokasi penelitian di laksanakan di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda Kalimantan Timur dengan pertimbangan untuk mempermudah mendapatkan informasi, data dan subyek penelitian di lakukan.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Karena sebagai subyek yang mampu memberikan informasi yang seluas - luasnya, maka dalam penelitian in peneliti sangat berhati - hati dalam menentukan informan, agar didapatakan informasi yang valid dan lengkap.


(13)

Peneliti menetapkan para informan penelitian yang dipandang dapat memberikan pengalaman yang seluas - luasnya terutama berhubungan dengan implementasi kebijakan dalam pengembangan kawasan. Subyek penelitian berjumlah instansi, diantaranya adalah:

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) 2. Dinas Cipta Karya Dan Tata Kota

3. LSM Kelompok Kerja 30 (POKJA 30)

4. Sumber Data a. Data Prime r

Data yang diperoleh secara langsung dari masyarakat ataupun induvidu baik yang dilakukan melalui wawancara, observasi dan alat lainnya merupakan data primer.14 Data primer bersumber dari beberapa

perwakilan dari Badan badan dan dinas – dinas terkait yang berkaitan langsung dengan penelitian ini, serta dari LSM (lembaga Swadaya Masyarakat ) LSM Pokja 30 ( kelompok kerja 30 ) dan, karena dapat di pertanggung jawabkan sebagai nara sumber untuk mendapat data yang akurat.

Dengan demikian penulis bisa mendapatkan informasi dengan lengkap secara langsung dengan sumbernya yang tepat dan dapat memahami terhadap apa yang diteliti.

14

Joko Subagyo, Metode Penelitian Dalam Teori Dan Prak tek. Jakarta : PT Rineka Cipta. 1999. Hlm: 87


(14)

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari literature – literature dan dokumen – dokumen, laporan – laporan, serta kepustakaan yang berhubungan dengan yang diteliti. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah perda Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2000 dan telah di revisi menjadi No. 12 Tahun 2002 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Samarinda dan produk dari perda tersebut adalah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2005 – 2014 tentang Rencana Pengembangan Kawasan.

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang menjadi objek penelitian, maka diperlukanlah data yang sesuai permasalahan yang akan diteliti, karena kualitas data di tentukan oleh alat pengumpulalan data. Data yang dipakai adalah riset haruslah data yang benar, karena data yang salah akan menghasilkan informasi yang salah.15

Pengumpulan data bertujuan untuk memperoleh data yang ada dilapangan yang sesuai dengan fakta yang ada dilapangan, agar dapat bisa memecahkan permasalahan yang ada di dalam penelitian ini. Oleh karena itu metode pengumpulan data yang digunakan untuk penelitian ini adalah:

15

Uma r, Husein. Metode Penelitian Untuk Sk ripsi Dan Tesis. Ja karta : PT. Ra ja Grafindo Persada. 2000. Hlm: 70


(15)

1. Observasi

Observasi adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mendatangi langsung tempat penelitian dengan melihat kegiatan yang muncul di tempat penelitian dengan prosedur yang standart Sehingga diperoleh data yang berkaitan tentang implementasi kebijakan pengembangan kawasan. Observasi adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistematis gejala – gejala yang diselidiki.16

2. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yaitu peneliti yang mengajukan dan memberikan pertanyaan dan sumber yang memberikan jawaban atas pertanyaan – pertanyaan yang diberikan. Wawancara adalah proses Tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi – informasi atau keterangan - keterangan17

Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan sumber – sumber yang berhubungan dengan dinas dan badan yang berkaitan dengan penelitian ini dan serta LSM dengan mengajukan pertanyaan - pertanyaan yang berhubungan dengan implementasi kebijakan pengembangan kawasan yang telah dipersiapkan sebelumnya. sehingga dapat diperoleh

16

Cholid Marbuko Dan Abu Achmadi. Metode Penelitian.Jakarta : PT Bu mi Aksara. 2012. Hlm: 70

17


(16)

informasi yang lebih lengkap untuk menyelesaikan perumusan yang ada di penelitian ini

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah salah satu metode untuk mengumpulkan data – data yang di gunakan untuk menelusuri data - data yang mendukung penelitian ini. di katakan juga bahwa dokumentasi juga bisa dapat dipergunakan sebagai sumber data sekunder atau pendukung.

Teknik dokumentasi merupakan penelusuran dokumen - dokumen resmi dalam menjajaki sumber tertulis. Sehingga memperkaya data disamping itu dapat membantu peneliti dalam penganalisaan. Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan data yang ada hubungannya dengan penelitian tersebut. teknik dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.18

Dokumentasi juga digunakan untuk mengumpulakan data – data untuk dapat menjawab perumusan dari penelitian ini tentang imp lementasi kebijakan pemerintah daerah dalam pengembangan kawasan prioritas perkotaan.

4. Teknik Analisa Data

Dalam rangka mencapai hasil penelitian, data yang akan dikumpulkan perlu dianalisis. Analisis data merupakan tahap yang menentukan dalam keseluruhan proses penelitian. Analisis data menyangkut kekuatan

18

Priyanta, BA B III, d i: http://www.da mandiri.or.id/file/priyantaunmuhsolobab3.pdf dia kses 27 febuari 2012


(17)

analisis dan kemampuan mendeskripsikan situasi yang merupakan bagian dari penelitian. Dengan melakukan analisa data dapat memberikan arti dari makna yang berguna dalam memecahkan permasalahan. Untuk itu penulis menggunakan analisa dalam penulisan menggunakan analisa Kualitatif Deskriptif.


(18)

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAER AH DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS PERKOTAAN (Studi di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda Kalimantan Timur)

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk me mperoleh gelar sarjana (S -1) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Disusun Oleh : Helpin N usianandar

08230012

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(19)

LEMBAR PERSETUJUAN

Nama : Helpin Nusianandar NIM : 08230012

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS PERKOTAAN (Studi di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda Kalimantan Timur)

Disetujui Untuk Diuji Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Asep Nurjaman, M.Si Drs. Imam Hidayat, MM

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Kajur Ilmu Pemerintahan


(20)

LEMBAR PENGESAHAN

Telah Dipertahankan Dihadapan Sidang Dewan Penguji Skripsi

Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang pada:

Hari : Sabtu

Tanggal : 19 Januari 2013 Jam : 09.00

Tempat : Kantor Jurusan Ilmu Pemerintahan

Dewan Penguji

1. Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov : 2. Drs. Jainuri, M.Si : 3. Dr. Asep Nurjaman, M.Si : 4. Drs. Imam Hidayat, MM :

Mengesahkan Dekan

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang


(21)

BERITA ACARA BIMBINGAN Nama : Helpin Nusianandar

NIM : 08230012

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Judul : IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS PERKOTAAN (Studi di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda Kalimantan Timur)

Pembimbing : 1. Dr. Asep Nurjaman, M. Si 2. Drs. Imam Hidayat, MM Tanggal Bimbingan Paraf Pembimbing I Paraf Pembimbing II Keterangan Bimbingan

08-02-2012 Pengajuan Proposal

10-03-2012 ACC Seminar Proposal

04-04-2012 Pengajuan BAB II

04-04-2012 ACC BAB II

02-05-2012 Pengajuan BAB III

09-05-2012 ACC BAB III

18-10-2012 Pengajuan BAB IV

22-11-2012 ACC BAB IV

22-11-2012 Pengajuan BAB V

22-11-2012 ACC Bab V

22-11-2012 ACC Abstraksi

Tanggal Selesai Bimbingan Skripsi : 22 November 2012

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Asep Nurjaman, M. Si Drs. Imam Hidayat, MM

Mengetahui, Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan


(22)

SURAT PERNYATAAN

Nama : Helpin Nusianandar

Tempat, Tanggal Lahir : Samarinda, 17 Agustus 1989

NIM : 08230012

Fakultas : Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan : Ilmu Pemerintahan

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Skripsi saya yang berjudul:

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS PERKOTAAN (Studi di Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda Kalimantan Timur) adalah bukan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sanksi akademik sebagaimana berlaku.

Malang, 23 Februari 2013 Yang Menyatakan,


(23)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan yang telah menggerakkan bumi, menggerakkan tangan ini untuk terus mampu memberikan manfaat sebesar mungkin bagi sebanyak makhluk-Nya, dan rasa syukur tak terhingga sehingga

penulis dapat menyelesaikan karya tulis ini yang berjudul “IMPLEMENTASI

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN PRIORITAS PERKOTAAN (Studi di Kecamatan Samarinda

Seberang Kota Samarinda Kalimantan Timur)”. Semoga sholawat tetap

terpanjatkan untuk rasululloh Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita semua dari jalan kegelapan menuju terang benerang sampai saat ini.

Dalam penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bimbingan dan sumbangan dan partisipasi dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar - besarnya yang tiada terhingga kepada:

1. Bapak dan Ibuku yang selalu sabar dalam membimbing, mendoakan dan memberikan segala apa yang saya butuhkan sehingga saya termotivasi untuk menyelesaikan Skripsi ini. Serta Seluruh Keluarga Besar ku

2. Kakak ku Heldi Nusianandar yang senantiasa selalu memberikan inspirasi buat saya sehingga bisa menyelesaikan ini semua.


(24)

3. Ibu Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang. Sekaligus sebagai pembimbing yang selalu mengarahkan dan memberikan motivasi kepada saya.

4. Ibu Hevi Kurnia Hardini, MA.Gov selaku Sekertaris Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Malang.

5. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si dan Drs. Imam Hidayat, MM Selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada saya untuk menyelesaikan ini semua dengan penuh kesabaran, sehingga terselesaikan dengan baik.

6. Seluruh Dosen Ilmu Pemerintahan yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada saya.

7. Semua sahabat - sahabatku yang tidak dapat saya sebutkan namanya terima kasih atas begitu banyak do’a dan dukungan yang diberikan kepadaku.

8. IMM Renaissance FISIP dengan semangat Fastabiqul Khoirotnya yang telah memberikan pencerahan.

Semua keluargaku yang berada di Samarinda terima kasih untuk semua dukungannya.

9. Semua pihak yang tidak mungkin saya sebutkan semuanya, terima kasih atas saran, kritik, masukan dan informasinya.


(25)

Saya menyadari bahwa tugas akhir yang ditulis ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan di masa mendatang. Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak lain yang memerlukan, baik dari kalangan civitas akademika Jurusan Ilmu Pemerintahan UMM maupun saya sendiri.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Malang, 23 Februari 2013


(26)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN ………... iv

SURAT PERNYATAAN ... v

MOTTO ……….. vi

LEMBAR PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ………... xi

ABSTRAKSI ... xii

ABSTRACT ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 7

C. Tujuan Penelitian ... 7

D. Manfaat Penelitian ... 8

E. Definisi Konseptual ... 8

F. Definisi Operasional ... 10


(27)

1. Jenis Penelitian ……… 11

2. Lokasi Penelitian ………. 12

3. Subyek Penelitian ……… 12

4. Sumber Data ……… 13

5. Teknik Pengumpulan Data ………. . 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kebijakan Publik ……… ... 18

1. Kebijakan Publik ……….... ... 18

a. Tahap –Tahap Kebijakan ………... 22

b. Formulasi Kebijakan ……… . 24

B. Implementasi Kebijakan ... 26

1. Model Proses Implementasi Kebijakan ... 28

2. Model Implementasi Kebijakan …………. ... 35

3. Pelaksana Atau Implementor Kebijakan Publik ………... 40

C. Pengembangan Wilayah ... 44

1. Rencana Pengembangan wilayah ... 44

BAB III DESKRIPSI WILAYAH A. Gambaran Umum kota Samarinda ... 46

B. Kecamatan Samarinda Seberang ……….. ... 50


(28)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Kawasan …... 57 A. Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan ……….... 58

1. Rencana Pengembangan Kawasan Samarinda Seberang ….... . 58 2. Pelaksanaan Pengembangan Kawasan ……… 64 3. Upaya Pemerintah Menegakkkan Pengembangan Kawasan ... 69 B. Faktor – Factor Penghambat Pengembangan Kawasan …………. 75 1. Faktor Dari Pemerintah ... 76 2. Industri Tambang Batubara ………. . 78 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 88 B. Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...


(29)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Proses Implementasi Kebijakan ………. ... 28 Gambar 1.2 Dampak Langsung dan Tidak Langsung Pada Implementasi. . 36 Gambar 2.1 Peta Wilayah Pertambangan Batubara Dikota Samarinda … . 54 Gambar 3.1 Peta Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda ... 60 Gambar 3.2 Area Persawahan Di Kecamatan Samarinda Seberang ……. 68


(30)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Luas Setiap Kelurahan di Kecamatan Samarinda Seberang ... 52 Tabel 4.2 Rencana Pengembangan Kawasan Kecamatan Samarinda

Seberang ……… 61 Tabel 4.3 Implementasi Pengembangan Kawasan kecamatan samarinda

Seberang ……… 65 Tabel 4.4 Struktur Sektor Ekonomi Tahun 2000 - 2010 (Persen) ... 85


(31)

DAF TAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Budihardjo, Eko. 1997. Lingkungan Binaan Dan Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Andi Offset.

Darsons, Wyne. 2008. Public Polcy: Pengantar Teori Dan Praktik Analisis Kebijakan. Jakarta: Kencana

Hidayat Imam, Dkk. 2009. Mengenal Tugas, Fungsi, Dan Kewenangan DPRD. Yogyakarta: CV Aditya Media.

Marbun, B.N. 1979. Kota Indonesia Masa Depan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Marbuko, Cholid Dan Abu Achmadi. 2012. Metode Penelitian.Jakarta : PT Bumi Aksara. 2012

Nawawi, Ismail. 2009. Public Policy : Analisis Strategi Advokasi Teori dan Praktek.Surabaya: CV. Putra Media Nusantara.

Moloeng, Lexy. J, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Soenarko. 2005. Public Policy: Pengertian Pokok Untuk Memahami dan Analisa Kebijaksanaan Pemerintah. Surabaya: Airlangga University Press.

Scholichin Abdul, Wahab S. 2004. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Edisi 2 Cetakan 4. Jakarta: Bumi Aksara.


(32)

Sadyohutomo, Mulyono. 2012. Manajemen Kota Dan Wilayah ( Realita Dan Tantangan), Jakarta: PT Bumi Aksara.

Subagyo, Joko. 1999 . Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek.. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Subroto. 2003. Perencanaan pengembangan wilayah. Samarinda: Fajar Gemilang

Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wunas, Shirly. 2011. Kota Humanis: Integrasi Guna Lahan & Transportasi Di Wilayah Suburban. Surabaya: Brilian Internasional.

Winarno, Budi, 2012, Kebijakan Publik (Teori, Proses Dan Studi Kasus), Yogyakarta: Caps.

Sumber Lain

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2004 – 2015 Kota Samarinda Undang - Undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 2

Internet

Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. Pengembangan Wilayah Dan Penataan Ruang Di Indonesia. : Tinjauan Teoritis Dan Praktis. Di:

http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/DirjenPR_STTNASYogya .pdf. Di Akses tamggal 25 november 2012


(33)

Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. Pengembangan Wilayah Dan Penataan Ruang Di Indonesia. : Tinjauan Teoritis Dan Praktis. Di:

http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/DirjenPR_STTNASYogya .pdf. Di Akses tamggal 25 november 2012

Daru,wisakti, tesis, Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa Di Wilayah Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan, Hlm : 36 Di : http://eprints.undip.ac.id/16932/1/DARU_WISAKTI.pdf diakses tgl 11 april 2012

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-6818-3604100008-bab2.pdf

Nely Yulita, Status Lingkungan Hidup Kota Samarinda, Di:

Http://Green.Kompasiana.Com/Polusi/2010/10/23/Pengelolaan-Tambang-Batubara-Berkelanjutan-Studi-Kasus-Kota-Samarinda/ Diakses 14 Febuari 2012

Umi Supraptiningsih, Kajian Kebijakan Perencanaan Tata Ruang Kota Pamekasan Berbasis Gerbang Salam, Di:

Http://Isjd.Pdii.Lipi.Go.Id/Admin/Jurnal/5208184203.Pdf Diakses 29 Desember 2011


(1)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Kawasan …... 57 A. Implementasi Kebijakan Pengembangan Kawasan ……….... 58

1. Rencana Pengembangan Kawasan Samarinda Seberang ….... . 58 2. Pelaksanaan Pengembangan Kawasan ……… 64 3. Upaya Pemerintah Menegakkkan Pengembangan Kawasan ... 69 B. Faktor – Factor Penghambat Pengembangan Kawasan …………. 75 1. Faktor Dari Pemerintah ... 76 2. Industri Tambang Batubara ………. . 78 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 88 B. Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ...


(2)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Model Proses Implementasi Kebijakan ………. ... 28 Gambar 1.2 Dampak Langsung dan Tidak Langsung Pada Implementasi. . 36 Gambar 2.1 Peta Wilayah Pertambangan Batubara Dikota Samarinda … . 54 Gambar 3.1 Peta Kecamatan Samarinda Seberang Kota Samarinda ... 60 Gambar 3.2 Area Persawahan Di Kecamatan Samarinda Seberang ……. 68


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Luas Setiap Kelurahan di Kecamatan Samarinda Seberang ... 52 Tabel 4.2 Rencana Pengembangan Kawasan Kecamatan Samarinda

Seberang ……… 61

Tabel 4.3 Implementasi Pengembangan Kawasan kecamatan samarinda

Seberang ……… 65


(4)

DAF TAR PUSTAKA

Budiardjo, Miriam. 2009. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Budihardjo, Eko. 1997. Lingkungan Binaan Dan Tata Ruang Kota. Yogyakarta: Andi Offset.

Darsons, Wyne. 2008. Public Polcy: Pengantar Teori Dan Praktik Analisis Kebijakan. Jakarta: Kencana

Hidayat Imam, Dkk. 2009. Mengenal Tugas, Fungsi, Dan Kewenangan DPRD. Yogyakarta: CV Aditya Media.

Marbun, B.N. 1979. Kota Indonesia Masa Depan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Marbuko, Cholid Dan Abu Achmadi. 2012. Metode Penelitian.Jakarta : PT Bumi Aksara. 2012

Nawawi, Ismail. 2009. Public Policy : Analisis Strategi Advokasi Teori dan Praktek.Surabaya: CV. Putra Media Nusantara.

Moloeng, Lexy. J, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Soenarko. 2005. Public Policy: Pengertian Pokok Untuk Memahami dan Analisa Kebijaksanaan Pemerintah. Surabaya: Airlangga University Press.

Scholichin Abdul, Wahab S. 2004. Analisis Kebijaksanaan Dari Formulasi Ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Edisi 2 Cetakan 4. Jakarta: Bumi Aksara.


(5)

Sadyohutomo, Mulyono. 2012. Manajemen Kota Dan Wilayah ( Realita Dan Tantangan), Jakarta: PT Bumi Aksara.

Subagyo, Joko. 1999 . Metode Penelitian Dalam Teori Dan Praktek.. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Subroto. 2003. Perencanaan pengembangan wilayah. Samarinda: Fajar Gemilang

Umar, Husein. 2008. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wunas, Shirly. 2011. Kota Humanis: Integrasi Guna Lahan & Transportasi Di Wilayah Suburban. Surabaya: Brilian Internasional.

Winarno, Budi, 2012, Kebijakan Publik (Teori, Proses Dan Studi Kasus), Yogyakarta: Caps.

Sumber Lain

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2004 – 2015 Kota Samarinda

Undang - Undang Otonomi Daerah Nomor 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 2

Internet

Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. Pengembangan Wilayah Dan Penataan Ruang Di Indonesia. : Tinjauan Teoritis Dan Praktis. Di:

http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/DirjenPR_STTNASYogya .pdf. Di Akses tamggal 25 november 2012


(6)

Direktur Jenderal Penataan Ruang Departemen Permukiman Dan Prasarana Wilayah. Pengembangan Wilayah Dan Penataan Ruang Di Indonesia. : Tinjauan Teoritis Dan Praktis. Di:

http://www.penataanruang.net/taru/Makalah/DirjenPR_STTNASYogya .pdf. Di Akses tamggal 25 november 2012

Daru,wisakti, tesis, Implementasi Kebijakan Alokasi Dana Desa Di Wilayah Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan, Hlm : 36 Di : http://eprints.undip.ac.id/16932/1/DARU_WISAKTI.pdf diakses tgl 11 april 2012

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-6818-3604100008-bab2.pdf

Nely Yulita, Status Lingkungan Hidup Kota Samarinda, Di:

Http://Green.Kompasiana.Com/Polusi/2010/10/23/Pengelolaan-Tambang-Batubara-Berkelanjutan-Studi-Kasus-Kota-Samarinda/ Diakses 14 Febuari 2012

Umi Supraptiningsih, Kajian Kebijakan Perencanaan Tata Ruang Kota Pamekasan Berbasis Gerbang Salam, Di:

Http://Isjd.Pdii.Lipi.Go.Id/Admin/Jurnal/5208184203.Pdf Diakses 29 Desember 2011