PEMBATALAN AKTA HIBAH DARI HARTA BERSAMA ORANG TUA KEPADA ANAK AKIBAT ADANYA PERCERAIAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN HUKUM ISLAM.
ABSTRAK
PEMBATALAN AKTA HIBAH DARI HARTA BERSAMA ORANG TUA
KEPADA ANAK AKIBAT ADANYA PERCERAIAN DITINJAU DARI
UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN
HUKUM ISLAM
Nur Fadhilah Hasna
110110110566
Perkawinan tidak hanya sebatas penyatuan seorang pria dan wanita
dalam sebuah ikatan perkawinan (rumah/keluarga), tetapi perkawinan selalu
membawa konsekuensi hukum baik bagi suami maupun istri. Konsekuensi
yang ditimbul dengan adanya perkawinan salah satunya berkaitan dengan
kepemilikan harta kekayaan. Dalam perkawinan dikenal adanya harta
bersama dan harta bawaan. Dimana harta bersama merupakan harta
diperoleh selama perkawinan sedangkan harta bawaan merupakan harta
yang didapatkan sebelum ikatan perkawinan terjadi. Kepemilikan atas harta
bersama dapat teralihkan kepada anak selain melalui warisan dapat
dilakukan dengan hibah. Praktek penghibahan tidak dapat ditarik kembali
oleh pihak yang telah memberikan hibah kecuali hibah dari orang tua kepada
anak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan akibat hukum terhadap harta
bersama yang telah dihibahkan orang tua kepada anak dan menentukan
keabsahan pembatalan akta hibah harta bersama yang telah dihibahkan
orang tua kepada anak.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian yuridis normatif dengan menggunakan spesifikasi penelitian
deskriptif-analitis. Penelitian ini dilakukan melalui penelitian kepustakaan
yang didukung dengan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini merupakan studi dokumen, dengan cara meneliti data sekunder
berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum
tersier yang juga didukung dengan hasil wawancara, untuk selanjutnya
dianalisis dengan metode yuridis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan diperoleh
kesimpulan bahwa pada dasarnya harta bersama yang telah dihibahkan
dihubungkan dengan mengakibatkan status harta bersama tersebut beralih
kepemilikannya semenjak terjadinya penghibahan. Berkaitan dengan
pembatalan hibah orang tua kepada anak dapat dilakukan tetapi harus
dilaksanakan sebelum terjadinya penyerahan. Jika telah terjadinya
penghibahan maka objek penghibahan tersebut tidak dapat diambil kembali
meskipun penghibahan terjadi antara orang tua kepada anak.
iv
ABSTRACT
REVOCATION OF A GRANT DEED THAT GIVES A COMMON PROPERTY
OF THE PARENTS TO THEIR CHILD DUE TO A DIVORCE AS VIEWED
FROM LAWS NO. 1 OF 1974 ON MARRIAGE AND ISLAMIC LAW
Nur Fadhilah Hasna
110110110566
A marriage isn’t just a joining of a man and a woman in a marital
relationship (household/family), but rather it always brings about some legal
consequences to both the husband and the wife. One of the consequences
resulting from a marriage was pertaining to the ownership of properties. In a
marriage, there are known common property and pre-marriage property. The
former was one gained by the spouses during their marriage, and the latter is
one gained by each before the marriage. The ownership of a common
property may be passed on to the children by either inheritance or grant. A
grant cannot be revoked by those who confer it, except for a grant from the
parents to their child. The purpose of the present research was to determine
the legal consequences on a common property that parents have granted to
their child, and to determine the validity of the revocation of a grant deed that
gives a common property of the parents to their child.
The research method used was a juridical-normative research method
by using a descriptive-analytical research specification. The research was
carried out by a literature research and supplemented by a field research.
The data collection technique used was a documentary study, by researching
secondary data in a form of primary, secondary, and tertiary legal materials,
and also supplemented by the result of interview, which were then analyzed
by a juridical-qualitative method.
Based on the research result, a conclusion was drawn that basically
the ownership of any common property that has been granted was passed on
since the granting. As for the revocation of a grant conferred by the parents to
their child, it may be done but it should be made before the occurrence of
delivery. If the granting has occurred, the object of granting cannot be retaken
even though the granting occurs from the parents to their child.
v
PEMBATALAN AKTA HIBAH DARI HARTA BERSAMA ORANG TUA
KEPADA ANAK AKIBAT ADANYA PERCERAIAN DITINJAU DARI
UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN
HUKUM ISLAM
Nur Fadhilah Hasna
110110110566
Perkawinan tidak hanya sebatas penyatuan seorang pria dan wanita
dalam sebuah ikatan perkawinan (rumah/keluarga), tetapi perkawinan selalu
membawa konsekuensi hukum baik bagi suami maupun istri. Konsekuensi
yang ditimbul dengan adanya perkawinan salah satunya berkaitan dengan
kepemilikan harta kekayaan. Dalam perkawinan dikenal adanya harta
bersama dan harta bawaan. Dimana harta bersama merupakan harta
diperoleh selama perkawinan sedangkan harta bawaan merupakan harta
yang didapatkan sebelum ikatan perkawinan terjadi. Kepemilikan atas harta
bersama dapat teralihkan kepada anak selain melalui warisan dapat
dilakukan dengan hibah. Praktek penghibahan tidak dapat ditarik kembali
oleh pihak yang telah memberikan hibah kecuali hibah dari orang tua kepada
anak. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan akibat hukum terhadap harta
bersama yang telah dihibahkan orang tua kepada anak dan menentukan
keabsahan pembatalan akta hibah harta bersama yang telah dihibahkan
orang tua kepada anak.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian yuridis normatif dengan menggunakan spesifikasi penelitian
deskriptif-analitis. Penelitian ini dilakukan melalui penelitian kepustakaan
yang didukung dengan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini merupakan studi dokumen, dengan cara meneliti data sekunder
berupa bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum
tersier yang juga didukung dengan hasil wawancara, untuk selanjutnya
dianalisis dengan metode yuridis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan diperoleh
kesimpulan bahwa pada dasarnya harta bersama yang telah dihibahkan
dihubungkan dengan mengakibatkan status harta bersama tersebut beralih
kepemilikannya semenjak terjadinya penghibahan. Berkaitan dengan
pembatalan hibah orang tua kepada anak dapat dilakukan tetapi harus
dilaksanakan sebelum terjadinya penyerahan. Jika telah terjadinya
penghibahan maka objek penghibahan tersebut tidak dapat diambil kembali
meskipun penghibahan terjadi antara orang tua kepada anak.
iv
ABSTRACT
REVOCATION OF A GRANT DEED THAT GIVES A COMMON PROPERTY
OF THE PARENTS TO THEIR CHILD DUE TO A DIVORCE AS VIEWED
FROM LAWS NO. 1 OF 1974 ON MARRIAGE AND ISLAMIC LAW
Nur Fadhilah Hasna
110110110566
A marriage isn’t just a joining of a man and a woman in a marital
relationship (household/family), but rather it always brings about some legal
consequences to both the husband and the wife. One of the consequences
resulting from a marriage was pertaining to the ownership of properties. In a
marriage, there are known common property and pre-marriage property. The
former was one gained by the spouses during their marriage, and the latter is
one gained by each before the marriage. The ownership of a common
property may be passed on to the children by either inheritance or grant. A
grant cannot be revoked by those who confer it, except for a grant from the
parents to their child. The purpose of the present research was to determine
the legal consequences on a common property that parents have granted to
their child, and to determine the validity of the revocation of a grant deed that
gives a common property of the parents to their child.
The research method used was a juridical-normative research method
by using a descriptive-analytical research specification. The research was
carried out by a literature research and supplemented by a field research.
The data collection technique used was a documentary study, by researching
secondary data in a form of primary, secondary, and tertiary legal materials,
and also supplemented by the result of interview, which were then analyzed
by a juridical-qualitative method.
Based on the research result, a conclusion was drawn that basically
the ownership of any common property that has been granted was passed on
since the granting. As for the revocation of a grant conferred by the parents to
their child, it may be done but it should be made before the occurrence of
delivery. If the granting has occurred, the object of granting cannot be retaken
even though the granting occurs from the parents to their child.
v