Mengenali Faktor-Faktor Risiko Diabetes Melitus.

ISSN: 2089-9084

ISM, VOL. 6 NO.1, MEI-AGUSTUS, HAL.

MENGENALI FAKTOR-FAKTOR RISIKO PASIEN DIABETES MELITUS
Bagus Prakasa Sentosa
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
ABSTRACT
Background: Diabetes Mellitus (DM) remains a health problem in Indonesia as well as in many other
countries. According to Medical Record of Regional Hospital of Karangasem Bali Province, the incidence
of DM still high among endocrine, nutrition and metabolic diseases. About 188 cases of DM had
recorded in the year 2003, 221 case in the year 2004 and 158 case in 2005. One of the strategies to
decrease and manage this disease is by the screening risk factors besides an adequate therapy.
Objective: To assess the risk factors for DM such as age, family history of diabetes, dietary habits,
knowledge about DM and type of personality amongst patient with DM.
Methods: A case-control study was conducted on 154 patient from Regional Hospital of Karangasem Bali
Province. Cases included 79 patient identified as a DM and controls include 75 patient who did not suffer
DM. Data of age, family history of diabetes, dietary habits and type of personality was taken by
questionnairediabetes risk factors. Data of risk factors was obtained by a questionnaire given to 2 groups
(case and control group).
Results: There was association between several risk factors and incidence of DM, include; age [odds ratio

(OR) = 6, 45; p= 0,000, PAR= 0, 84], family history of DM (OR= 3, 75; p = 0,001, PAR= 0, 73), knowledge
about DM (OR= 0, 13; p = 0,000, PAR= -6, 7/as a protective factor). However, there was evidence of a no
association between type of personality and incidence of DM (OR= 50.4; p = 0,479, PAR= 0, 98) and also
dietary habits (OR= 1, 06; p = 0,896, PAR= 0 06)
Conclusion: These findings suggest a complex interaction among age factor, family history of diabetes,
knowledge about DM, dietary habits and type of personality with the incidence of DM in Regional
Hospital of Karangasem Bali Province.
Keywords: risk factors, diabetes mellitus, type of personality
PENDAHULUAN
Diabetes Melitus (DM) pada saat ini merupakan
salah satu masalah kesehatan yang berdampak pada
produktivitas dan menurunkan mutu sumber daya
manusia. Penderita DM di seluruh dunia pada tahun
2025 berkisar 333 juta orang (5,4%). Berdasarkan
catatan organisasi kesehatan dunia tahun 1998,
Indonesia menduduki peringkat keenam dengan
jumlah penderita diabetes terbanyak setelah India,
Cina, Rusia, Jepang, dan Brasil.1 Penderita DM di
Indonesia semakin meningkat. Hal ini dapat
diketahui bahwa pada tahun 1995 terdapat lebih

kurang 5 juta penderita DM di Indonesia dengan
peningkatan sekitar 230 ribu penderita setiap tahun,
sehingga pada tahun 2025 penderita diabetes di
Indonesia diperkirakan akan mencapai 12 juta orang.

Peningkatan terjadi akibat bertambahnya populasi
penduduk usia lanjut dan perubahan gaya hidup,
mulai dari pola makan/jenis makanan yang
dikonsumsi sampai berkurangnya kegiatan jasmani.
Hal ini terjadi terutama pada kelompok usia dewasa
ke atas pada seluruh status sosial-ekonomi.2 Selain
itu, peningkatan jumlah kasus DM terjadi karena
kurangnya tenaga kesehatan, peralatan pemantauan
dan obat-obatan tertentu, terutama di daerah
terpencil serta belum ada keseragaman dalam
mengelola pasien DM oleh dokter di lini depan.1
Berdasarkan data Medical Record Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Karangasem Provinsi Bali
diketahui bahwa insiden DM masih merupakan
penyakit yang tinggi angka kasusnya di antara

penyakit endokrin, nutrisi dan metabolik. Sebanyak

1

http://intisarisainsmedis.weebly.com/

ISSN: 2089-9084

ISM, VOL. 6 NO.1, MEI-AGUSTUS, HAL.

188 kasus tercatat pada tahun 2003, 221 kasus di
tahun 2004 dan 158 kasus pada tahun 2005.3
Berkaitan dengan permasalahan DM tersebut
khususnya di RSUD Karangasem Provinsi Bali perlu
dilakukan adanya skrining terhadap faktor risiko DM,
sehingga penanganan dan pencegahan kasus DM
dapat dilakukan lebih terarah dan disesuaikan
dengan kondisi setempat serta dapat mengurangi
jumlah penderita DM. Untuk itu, penelitian yang
akan dilaksanakan adalah “faktor-faktor risiko apa

sajakah yang menjadi determinan kasus DM di RSUD
Karangasem Provinsi Bali”.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
analitik, dengan desain kasus-kontrol yaitu penelitian
analitik observasional untuk mempelajari hubungan
antara penyakit DM dengan beberapa faktor risiko.
Penelitian ini dimulai dengan merekrut subjek yang
berpenyakit DM dan subjek pada populasi yang sama
yang tidak berpenyakit DM. Selanjutnya secara
retrospektif diteliti apakah benar faktor risiko
tertentu berpengaruh terhadap terjadinya penyakit.
Penelitian ini dilakukan dengan membandingkan
kekerapan paparan faktor risiko tersebut pada
kelompok kasus dan kelompok kontrol di RSUD
Karangasem Provinsi Bali. Populasi yang menjadi
subjek dalam penelitian ini adalah masyarakat yang
menderita DM yang dirawat di RSUD Karangasem
Provinsi Bali. Selanjutnya diambil sampel penelitian
yaitu penderita DM dengan kriteria diagnosis

menurut
American Diabetes Association.4
Selanjutnya kelompok kontrol adalah responden
yang tidak menderita DM. Jumlah sampel minimal
yang diperoleh berdasarkan perhitungan adalah 79
orang untuk kelompok kasus dan 75 orang kelompok
kontrol.Teknik pengambilan sampel penelitian
adalah
purposive sampling yaitu pengambilan
sampel dengan menyesuaikan kriteria tertentu
(inclusion criteria) berdasarkan tujuan penelitian.5
BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Instrumen dalam penelitian yang digunakan adalah
kuesioner untuk mengukur usia, riwayat keluarga
dan pola makan. Pengolahan data yang diperoleh
dari hasil penelitian dikelompokkan menjadi

kelompok dengan faktor risiko dan kelompok yang
tidak berfaktor risiko pada kelompok kasus maupun
pada kelompok kontrol. Untuk melihat hubungan

antara variabel independen dan variabel independen
dilakukan uji korelasi spearman rho.6 Selanjutnya
untuk menetapkan pendugaan faktor risiko dengan
outcome dilakukan dengan menghitung berapa
seringnya terdapat paparan pada kasus dibandingkan
dengan kontrol yaitu berupa odds ratio (OR). Rumus
penentuan OR adalah sebagai berikut:7

Analisis untuk menetapkan OR ini dapat dilihat
pada Tabel 1.

Selanjutnya untuk lebih menjelaskan seberapa besar
proporsi kasus dalam populasi penelitian akan dapat
dicegah dengan menghilangkan faktor risiko maka
dihitung population attributable risk (PAR), dengan
rumus:7

ket : p = proporsi dari populasi yang terpajan
r = OR
Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk narasi

dan tabel sebagai hasil akhir dari penelitian.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan analisis terhadap variabel usia,
diperoleh gambaran bahwa kisaran usia responden
pada kelompok kasus yaitu antara 21-79 tahun
dengan rata-rata usia 54,95 tahun. Selanjutnya pada
kelompok kontrol diperoleh kisaran usia antara 1769 tahun dengan rata-rata usia yaitu 45,35 tahun.
Gambaran variabel pengelompokan usia responden
pada subjek penelitian dapat dilihat bahwa pada
kelompok kasus sebagian besar usia³ 45 tahun
(88,61%), begitu juga pada kelompok kontrol (54,
67%). Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.

2

http://intisarisainsmedis.weebly.com/

ISSN: 2089-9084

ISM, VOL. 6 NO.1, MEI-AGUSTUS, HAL.


pengetahuannya adalah baik yaitu 94,9% dan
68,0%.Gambaran pengetahuan responden tentang
DM dapat dilihat pada Tabel 4.

Analisis data dengan menggunakan uji korelasi
spearman’s rho diketahui bahwa ada hubungan yang
bermakna secara statistik antara umur dengan
kejadian DM (p = 0,000). Pendugaan faktor risiko usia
dengan DM didapatkan OR sebesar 6,45.
(probabilitas untuk terjadinya DM pada usia