Pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Struktur Kepemilikan, Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan Utang dengan Menggunakan Perusahaan Pembentuk Indeks LQ45 sebagai Variabel Moderating.
ABSTRAK
Kebijakan utang merupakan salah satu jenis kebijakan perusahaan yang berlaku secara universal untuk semua industri termasuk industri pertambangan dan pertanian. Selama tahun 2006 – 2011 terjadi permasalahan terhadap kedua industri tersebut, mengingatnya terdapat indikasi nilai rata-rata rasio utang terhadap ekuitas yang negatif di tahun 2006 untuk industri pertambangan dan nilai rata-rata rasio utang terhadap ekuitas yang melonjak tinggi di tahun 2007 untuk industri pertanian. Tujuan penelitian ini untuk menguji apakah terdapat pengaruh kebijakan dividen, profitabilitas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional terhadap kebijakan utang. Selain itu, penelitian ini menggunakan jenis perusahaan pembentuk indeks LQ45 sebagai variabel moderating.
Populasi penelitian ini sebanyak 54 perusahaan yang terdapat di sektor pertambangan dan sektor pertanian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan sampel penelitian sebanyak 5 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu metode penentuan jumlah sampel yang diambil berdasarkan kriteria – kriteria tertentu.
Hasil analisis menunjukkan bahwa selama tahun 2006 – 2011 variabel independen secara bersama – sama mempengaruhi kebijakan hutang. Sedangkan secara individu terdapat 5 variabel independen yaitu profitabilitas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional dan jenis perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan utang. Sedangkan 1 variabel lainnya yaitu kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap kebijakan utang. Hasil uji chow yang signifikan menunjukkan bahwa jenis perusahaan bertindak sebagai variabel moderasi.
Kata kunci : kebijakan utang, kebijakan dividen, profitabilitas, struktur kepemilikan, kepemilikan insider, kepemilikan institusional, ukuran perusahaan, variabel moderasi.
(2)
ix Abstract
Debt policy is the one of firm policy which generally used for all companies that including mining and agriculture companies. In 2006 until 2011, debt policy usually became problem for both companies. In mining industry, the negative debt equity ratio was occurred in 2006. In agriculture industry, the high extreme of debt equity ratio was occurred in 2007. The aims of this research is to examine the impact of dividend policy, profitability, insider ownership, firm size, institutional ownership on debt policy and to prove the LQ45 index constituent as moderating variable on debt policy.
The research populations are 54 agriculture and mining companies which listing and listed in BEI with 5 samples. This research employs purposive sampling method as the research sampling method.
The result point out that profitability, insider ownership, and firm size has negative impact on debt policy. Institutional ownership, firm’s type has positive impact on debt policy. Dividend policy has not impact on debt policy. In addition, the significance of chow test gives the evidence that firm’s type acts as the moderating variable.
Keywords: debt policy, dividend policy, profitability, ownership’s structure,
(3)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ………. i
HALAMAN PERSETUJUAN .………. ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULISAN ……… iii
PERNYATAAN PUBLIKASI .………. iv
KATA PENGANTAR ………...… v
ABSTRAK ………... viii
ABSTRACT ……… ix
DAFTAR GRAFIK ……….. xiv
DAFTAR TABEL ……… xv
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
1.1Latar Belakang ……… 1
1.2Rumusan Masalah ……….. 5
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ……… 6
1.4Kegunaan Penelitian ………... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……….. 8
2.1 Landasan Teori ……… 8
2.1.1 Struktur Modal ……… 8
2.1.1.1 Trade – Off Theory ………. 9
2.1.1.2 Agency Theory ………..… 10
(4)
xi
2.1.1.4 Symmetric Information Theory ……… 13
2.1.1.5 Signaling Theory ………. 13
2.1.2 Kebijakan Utang ……….. 16
2.1.3 Kebijakan Dividen ………17
2.1.4 Profitabilitas ………. 19
2.1.5 Struktur Kepemilikan ………20
2.1.5.1 Kepemilikan Manajerial (insider) ……….. 20
2.1.5.2 Kepemilikan Institusional ……….. 21
2.1.6 Ukuran Perusahaan ……….. 22
2.1.7 Jenis Perusahaan ……….. 23
2.2 Penelitian Terdahulu ………..24
2.3 Kerangka Pemikiran ………. 26
2.3.1 Kebijakan Dividend an Kebijakan Utang ……… 26
2.3.2 Profitabilitas dan Kebijakan Utang ……….. 27
2.3.3 Kepemilikan Manajerial (insider) dan Kebijakan Utang ……..28
2.3.4 Ukuran Perusahaan dan Kebijakan Utang ………..…………..29
2.3.5 Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Utang ………..31
2.3.6 Jenis Perusahaan dan Kebijakan Utang ………31
2.3.7 Jenis Perusahaan Sebagai Variabel Moderasi ………..32
2.4 Hipotesis ………..…...32
BAB III METODE PENELITIAN ……….34
3.1 Jenis Penelitian ………. 34
(5)
3.3 Populasi, Sampel dan Penelitian ………. 35
3.4 Metode Analisis Data ………...37
3.4.1 Pengujian Asumsi Model ………37
3.4.1.1 Uji Normalitas ……….. 37
3.4.1.2 Uji Heteroskedastisitas ………..38
3.4.1.3 Uji Otokorelasi ………..38
3.4.1.4 Uji Multikolinearitas ……….39
3.4.2 Analisis Regresi Berganda ……….40
3.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ………..41
3.5 Uji Hipotesis ………42
3.5.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) …….. 42
3.6 Uji Variabel Moderating ……….43
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….45
4.1 Deskripsi Statistika ……….45
4.2 Pengujian Asumsi Klasik ………...46
4.2.1 Uji Normalitas ……….. 46
4.2.2 Uji Heteroskedastisitas ………. 48
4.2.3 Uji Otokorelasi ………. 49
4.2.4 Uji Multikolinearitas ……….51
4.3 Hail Estimasi Model Regresi ……….52
4.4 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ………... 53
4.4.1 Pengujian Hipotesis Pertama ………53
(6)
xiii
4.4.3 Pengujian Hipotesis Ketiga ………. 55
4.4.4 Pengujian Hipotesis Keempat ………. 55
4.4.5 Pengujian Hipotesis Kelima ……… 57
4.4.6 Pengujian Hipotesis Keenam ……….. 58
4.4.7 Pengujian Hipotesis Ketujuh ……….. 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ……… 62
5.1 Kesimpulan ………... 62
5.2 Keterbatasan Penelitian ……….………... 62
5.3 Saran ……….……… 62
(7)
DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1.1 Rata – rata Rasio Total Utang Terhadap Total Ekuitas Pada
Emiten Yang Berada Dalam Sektor Primer di Bursa Efek Indonesia
(8)
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Ketidakkonsistenan Hasil Penelitian Terdahulu atas Pengaruh
Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Struktur Kepemilikan (Institusional,
Insider), Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Utang ……….. 4
Tabel 1.2 Daftar Emiten Yang Berada di Indeks LQ45 ………..5
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ………. 24
Tabel 2.2 Hipotesis Penelitian ……….. 33
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ……….. 35
Tabel 3.2 Prosedur Pemilihan Sampel ……….. 36
Tabel 3.3 Jenis – Jenis Variabel Moderator ……….. 44
Tabel 4.1 Deskripsi Statistika ………45
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas ………. 47
Tabel 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas ……… 49
Tabel 4.4 Hasil Uji Otokorelasi ……… 50
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas ………... 51
(9)
Tabel 4.7 Hasil Estimasi Model Regresi Variabel Moderasi
dengan Mengadopsi Prosedur Uji Chow (Model I) ……… 59
Tabel 4.8 Hasil Estimasi Model Regresi Variabel Moderasi
dengan Mengadopsi Prosedur Uji Chow (Model II) ……….. 60
(10)
BAB I PENDAHULUAN
1
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Industri pertambangan dan pertanian merupakan sektor primer yang berada di Bursa Efek Indonesia. Terdapat 48 perusahaan yang berada di sektor pertambangan dan pertanian dengan membagi beberapa subsektor dari 2 industri tersebut. Subsektor pertambangan yang dimaksudkan yaitu subsektor pertambangan batubara, pertambangan minyak & gas bumi, pertambangan logam dan mineral lainnya, dan pertambangan batu – batuan. Sedangkan subsektor pertanian yang dimaksudkan yaitu subsektor perkebunan, perikanan, dan peternakan (IDX Fact Book, 2012:74).
Kebijakan utang merupakan salah satu jenis kebijakan perusahaan yang berlaku secara universal untuk semua industri termasuk industri pertambangan dan pertanian. Kebijakan utang pada industri ini diangkat mengingat terdapatnya indikasi nilai rata-rata rasio utang terhadap ekuitas yang negatif di tahun 2006 untuk industri pertambangan dan nilai rata-rata rasio utang terhadap ekuitas yang melonjak tinggi di tahun 2007 untuk industri pertanian (lihat Grafik 1.1)
(11)
BAB I PENDAHULUAN
2 Grafik 1.1
Rata-rata rasio total utang terhadap total ekuitas pada emiten yang berada dalam sektor primer di Bursa Efek Indonesia pada kurun waktu tahun
2006 – 2011
Sumber : IDX fact book 2006 – 2011
Tahun 2006 rata – rata rasio utang pertambangan negatif dikarenakan salah satu perusahaan tambang yaitu PT.Citatah memiliki ekuitas yang negatif (IDX fact book, 2007:53). Pada tahun 2006 citatah mengalami permasalahan restrukturisasi utang dengan mengkonversi utangnya menjadi saham (ekuitas) yang tidak kunjung selesai (Indro Bagus SU, 2007). PT. Citatah mengalami kesulitan permodalan di dalam memenuhi kebutuhan produksinya sejak tahun 2005, sehingga perusahaan melakukan restrukturisasi utangnya untuk mendapatkan modal baru (Wibisono, 2005). Hal inilah yang menyebabkan ekuitas perusahaan Citatah negatif yang berpengaruh terhadap DER yang negatif pada perusahaan pertambangan.
-5 0 5 10 15 20 25
2006 2007 2008 2009 2010 2011
pertambangan pertanian
(12)
BAB I PENDAHULUAN
3
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Tahun 2007 rata – rata rasio utang sektor pertanian meningkat pesat dikarenakan salah satu perusahaan di sektor tersebut yaitu Bahtera Adimina Samudra pada tahun 2007 sama sekali tidak menjalankan kegiatan operasionalnya yang berakibat tidak adanya pendapatan perseroan. Sedangkan total asset tahun 2007 mencapai Rp.250,828 miliar dengan total kewajiban Rp.249,848 miliar termasuk utang obligasi yang telah jatuh tempo pada 2005 (Bagus, 2009).
Pada tahun 2007 – 2011 rata – rata rasio utang di sektor pertambangan kembali stabil dan berfluktuasi, hal ini dikarenakan rasio utang PT. Citatah yang menjadi masalah pada tahun 2006 sudah stabil kembali (tidak negatif). Adapun penyebab rasio utang PT. Citatah tidak negatif adalah pada tahun 2007 PT. Citatah mendapatkan persetujuan dari kreditur untuk mengkonversi utangnya sebesar US$ 5,6 juta untuk dijadikan ekuitas (Maarif, 2008). Faktor inilah yang mengembalikan rata – rata rasio utang pertambangan di tahun – tahun selanjutnya stabil dan tidak mengalami masalah yang signifikan.
Di tahun 2008 – 2011 rata – rata rasio utang sektor pertanian terlihat berfluktuasi. Pada tahun 2008 rata – rata rasio utang sektor pertanian menurun drastis dibandingkan dengan tahun 2007, hal tersebut dikarenakan tahun 2008 perusahaan Bahtera Adimina Samudra yang memiliki rata – rata rasio utang yang sangat tinggi di tahun 2007 telah di delisting oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) tepatnya pada tanggal 25 agustus 2008 (Gustia, 2008).
Dalam hal ini terdapat beberapa ketidakkonsistenan dalam penelitian untuk meneliti faktor – faktor yang mempengaruhi kebijakan utang. Berikut tabel yang menunjukan ketidakkonsistenan tersebut :
(13)
BAB I PENDAHULUAN
4
Tabel 1.1. Ketidakkonsistenan Hasil Penelitian Terdahulu atas Pengaruh Kebijakan Dividen, Profitabilitas, Struktur Kepemilikan (Institusional dan Insider), Ukuran
Perusahaan Terhadap Kebijakan Utang No Nama Peneliti Kebijakan
Dividen Profitabilitas
Kepemilikan Insider Ukuran Perusahaan Kepemilikan Institusional 1. Indahningrum dan Handayani (2009) Positif (Tidak Signifikan) Negatif (Signifikan) Positif (Tidak
signifikan) Tidak diteliti
Positif (Signifikan) 2. Yenatie dan Destriana (2010) Negatif (Tidak signifikan) Negatif (Signifikan) Negatif (Tidak
signifikan) Tidak diteliti
Negatif (Signifikan) 3. Hadianto dan
Tayana (2010) Tidak diteliti
Negatif (Tidak Signifikan)
Tidak diteliti Tidak diteliti Tidak diteliti
4. Larasati (2011)
Negatif
(Signfikan) Tidak diteliti
Positif (Tidak signifikan)
Tidak diteliti Positif (Signifikan) 5. Steven dan
Lina (2011) Negatif (Signifikan) Negatif (Signifikan) Negatif (Tidak signifikan) Positif (Tidak Signifikan) Tidak diteliti
6. Susanto (2011) Negatif (Tidak signifikan) Negatif (Signifikan) Negatif (Signifikan) Tidak diteliti Positif (Tidak signifikan) 7. Nabela (2012)
Positif (Tidak signifikan)
Negatif
(Signifikan) Tidak diteliti Tidak diteliti
Positif (Signifikan) 8. Susilawati, Agustina dan Tin (2012) Negatif (Tidak signifikan) Negatif (Signifikan) Negatif (Tidak signifikan) Positif (Signifikan) Negatif (Tidak signifikan) 9. Hardiningsih dan Oktaviani (2012)
Tidak diteliti Positif (Signifikan)
Negatif (Tidak Signifikan)
Tidak diteliti Tidak diteliti
Dengan adanya ketidak konsistenan tersebut maka peneliti ingin mencoba untuk meneliti kembali apakah terdapat pengaruh antara kebijakan dividen, profitabilitas, struktur kepemilikan (institusional dan insider) dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan utang dengan mengadopsi keberadaan emiten pembentuk indeks LQ45 sebagai variabel moderasi seperti yang dilakukan oleh Hadianto & Tayana (2010). Hal ini dilakukan mengingat emiten yang tergabung dalam sektor primer ada juga yang terpilih menjadi emiten pembentuk indeks LQ45. Selengkapnya, daftar emiten sektor primer yang terpilih dapat dilhat pada Tabel 1.2.
(14)
BAB I PENDAHULUAN
5
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan ketidakkonsisten hasil yang ditunjukkan pada Tabel 1.1, dan dengan mengadopsi keberadaan emiten pembentuk indeks LQ45 sebagai variabel moderasi, maka peneliti mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh kebijakan dividen, profitabilitas, struktur kepemilikan
(institusional dan insider), dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan utang ? 2. Apakah keberadaan emiten pembentuk indeks LQ45 memoderasi pengaruh
kebijakan dividen, profitabilitas, kepemilikan manajerial, struktur kepemilikan (instituisional dan insider), dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan utang ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 1.2 Daftar Emiten yang Menjadi Pembentuk Indeks LQ45
pada Periode 2006-2011
Kode Emiten Sektor
AALI Astra Argo Lestari Pertanian
ANTM Aneka Tambang (Persero) Pertambangan
BUMI Bumi Resources Pertambangan
CPRO Central Proteina Prima Pertanian
ENRG Energi Mega Persada Pertambangan
INCO Vale Indonesia Pertambangan
LSIP PP London Sumatra Indonesia Pertanian
MEDC Medco Energi Internasional Pertambangan
PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Pertambangan
TINS Timah (Persero) Pertambangan
(15)
BAB I PENDAHULUAN
6
1. Mengetahui pengaruh kebijakan dividen, profitabilitas, struktur kepemilikan (institusional dan insider), dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan utang. 2. Menguji keberadaan emiten pembentuk indeks LQ45 sebagai variabel yang
memoderasi pengaruh kebijakan dividen, profitabilitas, struktur kepemilikan (institusional dan insider), dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan utang. 1.4 Kegunaan Penelitian
Kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini meliputi 2 kegunaan, yaitu kegunaan teoritis dan kegunaan praktis.
A. Kegunaan teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengkonfirmasi teori dalam struktur modal, terutama agency theory, dan pecking order theory.
B. Kegunaan praktis 1. Bagi perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan utang terutama yang ada pada sektor pertambangan dan pertanian.
2. Bagi investor
Penelitian ini dapat menjadi pedoman dalam melakukan analisis saham yang akan diperjualbelikan di pasar modal dengan melihat dari sektor kebijakan utang dan struktur modal perusahaan tambang dan pertanian yang ada di Bursa Efek Indonesia.
(16)
BAB I PENDAHULUAN
7
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA Dengan adanya analisis kebijakan dividen dapat menganalisis dividend payout yang diterima oleh investor jika terbentur masalah pada kebijakan utang perusahaan.
(17)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
62 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu :
1. Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Profitabilitas, kepemilikan manajerial (insider), dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan utang, kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan utang.
2. Keberadaan perusahaan pembentuk indeks LQ45 memoderasi pengaruh kebijakan utang, kepemilikan manajerial (insider), ukuran perusahaan, kepemilikan institusional terhadap kebijakan utang.
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti hanya menggunakan sektor primer yaitu sektor pertambangan dan pertanian sebagai objek penelitiannya.
2. Masih menggunakan 5 variabel independent, sedangkan masih terdapat beberapa variabel lainnya yang berpengaruh terhadap kebijakan utang.
5.3 Saran
1. Untuk Investor :
Investor hendaknya mencari informasi yang cukup sebelum melakukan pilihan investasi pembelian saham perusahaan dengan memperhatikan presentase profitabilitas perusahaan
(18)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
63
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2. Untuk perusahaan :
Baiknya untuk perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas karena dengan profitabilitas tinggi akan mengurangi pendanaan perusahaan melalui utang.
3. Untuk peneliti selanjutnya :
Sebaiknya peneliti dapat memperluas objek penelitian dengan mencakup seluruh jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, I.S.U. (2007). PPA Pegang Nasib Citatah, artikel ini diakses melalui http://finance.detik.com/read/2007/10/01/154652/836450/6/ppa-pegang-nasib-citatah pada tanggal 6 mei 2013.
Bagus, I.S.U., (2009). BEI Gugat Pailit Bahtera Adimina, artikel ini diakses melalui http://finance.detik.com/read/2009/05/07/150637/1127878/6/bei-gugat-pailit-bahtera-adimina pada tanggal 6 mei 2013.
Bringham, E.F., & Houston, J.F. (2001). Manajemen keuangan, Edisi …, Cetakan Jakarta : Erlangga
Ghozali, Imam. 2008. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gustia, Irna (2008). Saham Bahtera Adimina Samudera Resmi Digusur BEI, artikel ini
dapat diakses melalui
http://finance.detik.com/read/2008/08/25/084605/993757/6/saham-bahtera-adimina-samudera-resmi-digusur-bei pada tanggal 15 mei 2013.
Hadianto, B., & Tayana, C. (2010). Pengaruh Risio Sistematik, Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Jenis Perusahaan Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Pertambangan : Pengujian Hipotesis Static-Trade off. Jurnal Akuntansi, (2) 1, 15-39.
Hanafi, mamduh. (2005). Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE – UGM, YOGYAKARTA.
Hardiningsih, P., & Oktaviani, R.M. (2012). Determinan Kebijakan Hutang (Dalam Agency Theory dan Pecking Order Theory). Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan (1) 1, 11-24.
Hartono, J. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman – pengalaman, Edisi 2004/2005, Cetakan Pertama, BPFE UGM, Yogyakarta. Hermawan, A. 2006. Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif , Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Indahningrum, P, & Handayani, R. (2009). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dividen, Pertumbuhan Perusahaan, Free cash flow
(20)
65
dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, (11) 3, 189-207.
Larasati, E. (2011). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan. Jurnal Ekonomi Bisnis (10) 2, 103-107.
Maarif, Syamsul (2008). Produsen marmer PT Citatah Tbk berhasil membukukan laba bersih Rp 4,110 miliar hingga pertengahan tahun ini, artikel ini dapat diakses melalui http://m.inilah.com/read/detail/57669/citatah-raih-laba-bersih-rp-41-m pada tanggal 15 mei 2013.
Nabela, Y. (2012). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Properti dan REAL ESTATE di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen (1),l 1-8.
Nugroho, B.A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Sartono, R.A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : BPFE
– YOGYAKARTA.
Steven & Lina. (2011). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi (13) 3, 163-181.
Sunjoyo, dkk,. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Penerbit Alfabeta, Bandung. Susanto, Y.K. (2011). Kepemilikan Saham, Kebijakan Dividen, Karakteristik
Perusahaan, Risiko Sistimatik, Set Peluang Investasi dan Kebijakan Hutang. Jurnal Bisnis dan Akuntansi (13) 3, 195-210.
Susilawati, C.D.K., Agustina, L., & Tin, S. (2012). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan (16) 2, 178-187.
Sutrisno. (2000). Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta. Ekonisia.
Taswan. (2011). Konsekuensi Informasi Asimetris Dalam Perkreditan Dan Penanganannya Pada Lembaga Perbankan. Fokus Ekonomi (10) 3, 226 – 234. Wibisono, A. (2005). Produksi Marmer Turun, Citatah Sulit Penuhi Permintaan Pasar,
(21)
http://finance.detik.com/read/2005/09/30/201608/452542/6/produksi-marmer-turun-citatah-sulit-penuhi-permintaan-pasar pada tanggal 6 mei 2013.
Yenatie & Destriana, N. (2010). Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Nonkeuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, (12) 1, 1-16.
(1)
BAB I PENDAHULUAN
7
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
Dengan adanya analisis kebijakan dividen dapat menganalisis dividend payout yang diterima oleh investor jika terbentur masalah pada kebijakan utang perusahaan.
(2)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
62
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu :
1. Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Profitabilitas, kepemilikan manajerial (insider), dan ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap kebijakan utang, kepemilikan institusional memiliki pengaruh positif terhadap kebijakan utang.
2. Keberadaan perusahaan pembentuk indeks LQ45 memoderasi pengaruh kebijakan utang, kepemilikan manajerial (insider), ukuran perusahaan, kepemilikan institusional terhadap kebijakan utang.
5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Peneliti hanya menggunakan sektor primer yaitu sektor pertambangan dan pertanian sebagai objek penelitiannya.
2. Masih menggunakan 5 variabel independent, sedangkan masih terdapat beberapa variabel lainnya yang berpengaruh terhadap kebijakan utang.
5.3 Saran
1. Untuk Investor :
Investor hendaknya mencari informasi yang cukup sebelum melakukan pilihan investasi pembelian saham perusahaan dengan memperhatikan presentase profitabilitas perusahaan
(3)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
63
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 2. Untuk perusahaan :
Baiknya untuk perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas karena dengan profitabilitas tinggi akan mengurangi pendanaan perusahaan melalui utang.
3. Untuk peneliti selanjutnya :
Sebaiknya peneliti dapat memperluas objek penelitian dengan mencakup seluruh jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
(4)
64
DAFTAR PUSTAKA
Bagus, I.S.U. (2007). PPA Pegang Nasib Citatah, artikel ini diakses melalui http://finance.detik.com/read/2007/10/01/154652/836450/6/ppa-pegang-nasib-citatah pada tanggal 6 mei 2013.
Bagus, I.S.U., (2009). BEI Gugat Pailit Bahtera Adimina, artikel ini diakses melalui http://finance.detik.com/read/2009/05/07/150637/1127878/6/bei-gugat-pailit-bahtera-adimina pada tanggal 6 mei 2013.
Bringham, E.F., & Houston, J.F. (2001). Manajemen keuangan, Edisi …, Cetakan Jakarta : Erlangga
Ghozali, Imam. 2008. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi Keempat. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Gustia, Irna (2008). Saham Bahtera Adimina Samudera Resmi Digusur BEI, artikel ini
dapat diakses melalui
http://finance.detik.com/read/2008/08/25/084605/993757/6/saham-bahtera-adimina-samudera-resmi-digusur-bei pada tanggal 15 mei 2013.
Hadianto, B., & Tayana, C. (2010). Pengaruh Risio Sistematik, Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Jenis Perusahaan Terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Pertambangan : Pengujian Hipotesis Static-Trade off. Jurnal Akuntansi, (2) 1, 15-39.
Hanafi, mamduh. (2005). Manajemen Keuangan. Yogyakarta : BPFE – UGM, YOGYAKARTA.
Hardiningsih, P., & Oktaviani, R.M. (2012). Determinan Kebijakan Hutang (Dalam Agency Theory dan Pecking Order Theory). Dinamika Akuntansi, Keuangan dan Perbankan (1) 1, 11-24.
Hartono, J. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan Pengalaman – pengalaman, Edisi 2004/2005, Cetakan Pertama, BPFE UGM, Yogyakarta. Hermawan, A. 2006. Penelitian Bisnis: Paradigma Kuantitatif , Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Indahningrum, P, & Handayani, R. (2009). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dividen, Pertumbuhan Perusahaan, Free cash flow
(5)
65
dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, (11) 3, 189-207.
Larasati, E. (2011). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Kebijakan Dividen Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan. Jurnal Ekonomi Bisnis (10) 2, 103-107.
Maarif, Syamsul (2008). Produsen marmer PT Citatah Tbk berhasil membukukan laba bersih Rp 4,110 miliar hingga pertengahan tahun ini, artikel ini dapat diakses melalui http://m.inilah.com/read/detail/57669/citatah-raih-laba-bersih-rp-41-m pada tanggal 15 mei 2013.
Nabela, Y. (2012). Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Properti dan REAL ESTATE di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen (1),l 1-8.
Nugroho, B.A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Penerbit Andi, Yogyakarta.
Sartono, R.A. (2001). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : BPFE
– YOGYAKARTA.
Steven & Lina. (2011). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan Manufaktur. Jurnal Bisnis dan Akuntansi (13) 3, 163-181.
Sunjoyo, dkk,. 2013. Aplikasi SPSS untuk SMART Riset. Penerbit Alfabeta, Bandung. Susanto, Y.K. (2011). Kepemilikan Saham, Kebijakan Dividen, Karakteristik
Perusahaan, Risiko Sistimatik, Set Peluang Investasi dan Kebijakan Hutang. Jurnal Bisnis dan Akuntansi (13) 3, 195-210.
Susilawati, C.D.K., Agustina, L., & Tin, S. (2012). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Utang Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan (16) 2, 178-187.
Sutrisno. (2000). Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta. Ekonisia.
Taswan. (2011). Konsekuensi Informasi Asimetris Dalam Perkreditan Dan Penanganannya Pada Lembaga Perbankan. Fokus Ekonomi (10) 3, 226 – 234. Wibisono, A. (2005). Produksi Marmer Turun, Citatah Sulit Penuhi Permintaan Pasar,
(6)
66
http://finance.detik.com/read/2005/09/30/201608/452542/6/produksi-marmer-turun-citatah-sulit-penuhi-permintaan-pasar pada tanggal 6 mei 2013.
Yenatie & Destriana, N. (2010). Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Nonkeuangan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Bisnis dan Akuntansi, (12) 1, 1-16.