PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN UTANG DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

  

PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN UTANG DAN

KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN

Rezanata Rahmanto

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

  

ABSTRAK

  Penelitian ini menguji pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Objek yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan laporan keuangan dari perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) periode 2012-2016. Penelitian ini menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan hanya profitabilitas saja yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan utang dan kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Kebijakan Utang, Kebijakan Dividen

ABSTRACT

  This study aimed to examine the influence of Profitability, Debt Policy and

Dividend Policy to the Firm Value. Study objects were using financial reports of

listed companies in IHSG from 2012-2016. Multiple regression method used to

analyse the data. The result shows that only profitability affect to the firm value.

Firm value cannot be affected by debt policy and dividend policy Keywords: Firm Value, Profitability, Debt Policy, Dividend Policy.

  PENDAHULUAN

  Perkembangan perekonomian global sepanjang tahun 2012 mengalami p pertumbuhan yang lebih lambat jika dibandingkan _ dengan _ tahun _ sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi global yang melambat tersebut dipicu oleh berbagai persoalan perekonomian yang dialami oleh negara-negara maju di kawasan Eropa dan Amerika Serikat yang belum dapat diatasi. Meskipun n perekonomian global s sedang terhambat, kinerja pasar saham domestik justru menunjukkan pertumbuhan yang positif. Indeks Harga Saham Gabungan mengalami flluktuasi p poin selama tahun 2012, dan ditutup pada a level 4.316,69 pada akhir tahun 2012 atau tumbuh sebesar 12,9%.

  Adanya a pertumbuhan indeks s domestik yang positif di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global mengindikasikan b bahwa emiten-emiten d domestik mampu menunjukkan kinerja dan nilai perusahaan yang baik, sehingga meningkatkan kepercayaan investor terhadap emiten-emiten di pasar modal domestik. Nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai O harga yang _ bersedia dibayar oleh calon investor apabila perusahaan tersebut dijual. Salah satu tujuan suatu perusahaan adalah O memaksimumkan _ kekayaan o pemegang saham atau

  • investor. Memaksimumkan kemakmuran pemegang saham dapat diwujudkan dengan memaksimalkan O nilai i perusahaan.

  Profitabilitas dapat diartikan sebagai ii kemampuan perusahaan dalam tingkat t efektivitas s manajemen dalam suatu perusahaan, yang ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan n dari i penjualan n dan pendapatan investasi (Kasmir, 2012:196). Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan n kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba a selama a periode e tertentu u pada a tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa perusahaan mampu menghasilkan keuntungan perusahaan atau laba selama periode tertentu, dan akan berdampak pada meningkatnya nilai suatu perusahaan. Dalam M penelitian n ini, profitablitas diukur menggunakan proksi Return On Equity (ROE). ROE menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memperoleh h laba a setelah O pajak menggunakan modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Semakin tinggi nilai ROE, maka perusahaan dianggap mampu menciptakan keuntungan atau laba bersih dari modal sendiri yang diperoleh dari investor. Menurut Mayogi (2016), profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham.

  Kebijakan utang merupakan kebijakan yang diambil oleh perusahaan guna mendapatkan sumber dana dari pihak ketiga untuk mendanai aktivitas operasional perusahaan. Kebijakan perusahaan biasanya berkaitan dengan struktur modal, yang dapat didefinisikan sebagai gambaran proporsi antara modal yang bersumber dari utang dan modal sendiri (Fahmi, 2012:179). Penelitian ini menggunakan Debt to

  

Equity Ratio (DER) dalam mengukur r seberapa O besar r perusahaan dibiayai oleh

  utang. Perusahaan yang menggunakan utang yang tinggi akan meningkatkan produktivitas perusahaan dan akan meningkatkan nilai perusahaan. Irvaniawati (2014) menunjukkan _ bahwa o kebijakan utang berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian tersebut t juga didukung oleh penelitian dari Miftahurrohman (2014) dan Pratama & Wiksuana (2016). Namun, penelitian Ogolmagai (2013) dan Novari & Lestari (2016) menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh antara kebijakan utang terhadap nilai perusahaan.

  Sartono O (2010:281), kebijakan dividen terkait dengan keputusan perusahaan mengenai apakah h laba yang g diperoleh h perusahaan akan dibagikan kepada investor dalam bentuk dividen N atau ditahan dalam bentuk laba ditahan n untuk pembiayaan. Adanya kebijakan dividen yang memberikan dampak peningkatan dividen dari tahun menunjukkan bahwa manajer mampu mengelola perusahaan dengan ditunjukkan adanya peningkatan dividen bagi investor. Informasi tersebut secara otomatis akan mempengaruhi O permintaan dan n penawaran saham, sehingga akan menaikkan harga saham, karena adanya peningkatan nilai perusahaan.

  Berhasil atau tidaknya kinerja perusahaan dapat dinilai menggunakan suatu pengukuran kinerja. Banyak sekali rasio yang digunakan dalam melakukan pengukuran kinerja keuangan perusahaan, mulai dari rasio profitabilitas, kebijakan utang, dan kebijakan dividen. Rasio-rasio tersebut digunakan untuk menilai seberapa bagus kinerja sebuah perusahaan. Kinerja perusahaan yang baik secara otomatis akan meningkatkan nilai perusahaan. Selain itu, pengukuran kinerja yang baik tidak hanya memperhatikan sisi financial, melainkan sisi kesejahteraan shareholders sebagai acuan peningkatan nilai perusahaan. Adanya metode EVA membuat pengukuran kinerja menjadi lebih akurat. Hal tersebut dikarenakan EVA mengukur nilai tambah yang mampu dihasilkan suatu perusahaan sebagai bentuk akibat dari adanya aktivitas manajemen. Selain digunakan untuk menilai kinerja perusahaan, hasil dari penggunaan EVA juga akan digunakan untuk mengetahui pengaruh yang telah diberikan oleh rasio profitabilitas, kebijakan utang, dan kebijakan dividen.

TINJAUAN PUSTAKA

  Signaling Theory

  Teori i sinyal (Signaling Theory) adalah teori yang membahas s mengenai naik turunnya harga di pasar, sehingga akan memberikan n dampak terhadap keputusan O investor (Fahmi, 2012:295). Namun adanya informasi asimetrim menjadikan manajer O tidak bisa hanya a sekedar mengumumkan informasi bagus tersebut, karena dimungkinkan manajer perusahaan lain juga akan mengumumkan O hal O yang sama, sehingga membuat investor n luar m menjadi k kurang p percaya. Investor harus menunggu beberapa lama untuk membuktikan kebenaran n dari i ucapan-ucapan manajer tersebut.

  Berdasarkan Bird in-the-hand Theory, kebijakan dividen n berpengaruh positif terhadap harga pasar saham. Artinya, jika a dividen yang dibagikan perusahaan semakin N besar, maka a harga a pasar a saham m perusahaan tersebut akan semakin tinggi d dan s sebaliknya (Sudana, 2015:193).

  Profitabilitas

  Profitabilitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba a dalam m satu periode (Deitiana, 2011). Sutomo (2014) menjabarkan profitabilitas sebagai sebuah alat _ ukur yang digunakan untuk menilai dan mengukur efektivitas O manajemen yang ditunjukkan dengan besar kecilnya tingkat laba yang diperoleh melalui

  9 hubungan terkait investasi maupun penjualan.

  Jenis-jenis rasio profitabilitas menurut Sutomo (2014): 1.

  Gross Profit Margin (GPM)

  Gross Profit Margin menunjukkan keuntungan n yang relatif terhadap

  perusahaan n dengan membagi hasil dari pengurangan penjualan bersih dan harga pokok penjualan dengan penjualan bersih.

  2. Net Profit Margin (NPM)

  Net Profit Margin merupakan n ukuran laba dengan membandingkan laba a setelah bunga dan pajak (EAT) dengan penjualan bersih.

  3. Return On Equity (ROE)

  Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang digunakan n untuk mengukur O laba bersih setelah pajak (EAT) dengan modal sendiri.

4. Return On Investment (ROI)

  Return On Investment didefinisikan sebagaii rasio yang O menunjukkan return atas jumlah H aset yang digunakan perusahaan.

  Kebijakan Utang

  Kebijakan utang adalah kebijakan yang dilakukan oleh h perusahaan guna mendanai o operasional menggunakan utang (Irvaniawati, 2014). Adanya debt yang besar akan membuat manajemen berupaya untuk meningkatkan laba agar perusahaan dapat membayar utangnya. Debt to Equity Rasio (DER) menunjukkan Menurut Pantow dkk (2015) DER dapat dirumuskan dengan :

  T otal Utang DER

  = Total Ekuitas

  Kebijakan Dividen

  Dividen merupakan bentuk pembagian keuntungan bersih perusahaan kepada investor berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (Senata, 2016). Kebijakan dividen adalah keputusan apakah h laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun n akan n dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam m bentuk laba ditahan guna pembiayaan n investasi di masa yang akan datang (Harjito dan Martono, 2013:270). Rasio o pembayaran dividen _ (Dividend Payout

  

Ratio ) menunjukkan _ presentase laba __ yang __ akan dibayarkan n kepada A investor

dalam bentuk dividen kas.

  Economic Value Added (EVA)

  Brigham m and d Houston (2001:52), EVA adalah O suatu O alat _ yang digunakan untuk mengukur tingkat __ profitabilitas _ tahun _ operasi suatu perusahaan juga mengukur kinerja manajemen berdasarkan besar kecilnya a nilai t tambah yang diciptakan dalam periode tertentu. EVA juga dapat diartikan sebagai pendekatan dalam menilai kinerja operasional p perusahaan dan alatkomunikasi O yang _ efektif F baik K untuk _ penciptaan _ nilai yang _ dapat _ dijangkau _ oleh _ manajer _ lini _ yang akhirnya mendorong kinerja perusahaan dan untuk menghubungkan dengan pasar O modal (Young dan O’Byrne, 2001:18). Menurut H Horngren, et. al., (2003:790),

  

Economic _ Value _ Added _ is _ a _ specific _ type _ of residual income

calculation _ that _ has _ recently _ attracted considerable attention . EVA merupakan

  suatu m metode e baru u untuk mengukur kinerja operasional O yang memperhatikan n kepentingan dan harapan penyedia dana yang mendasarkan suatu kinerja dalam nilai. Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan __ keuangan di Amerika Serikat, yang memperkenalkan EVA, meyakini bahwa EVA adalah kunci i dari i penciptaan nilai perusahaan.

  Hanafi dan Putri (2013), EVA dapat dihitung dengan _ menggunakan _ rumus

  EVA = NOPAT

  X Capital) – (c * Sumber : Hanafi dan Putri (2013) *

  Keterangan : c = (Weighted Average Cost of Capital), merupakan rata-rata tertimbang biaya utang dan biaya ekuitas. NOPAT = (Net Operating Profit After Tax), laba operasi setelah pajak.

  Apabila nilai EVA >0 maka terdapat t tambahan nilai secara ekonomis ke dalam perusahaan (bisnis) tersebut. Jika EVA <0, maka tidak terdapat nilai tambah kedalam perusahaan tersebut, karena laba yang tersedia tidak bisa memenuhi harapan n investor. Apabila nilai EVA =0, maka secara ekonomis perusahaan n mencapai Break Even Point, karena laba yang tersedia digunakan untuk membayar kewajiban kepada investor, baik pemegang saham maupun kreditur.

  Hipotesis

  Dari uraian diatas, maka peneliti mengembangkan hipotesis sebagai berikut:

1 H : Terdapat pengaruh positif antara profitabilitas s terhadap nilai perusahaan

  H

  2 : Terdapat p pengaruh antara kebijakan utang terhadap nilai perusahaan

  H 3 : Terdapat pengaruh antara Kebijakan Dividen terhadap nilai perusahaan.

  METODE PENELITIAN Jenis Penelitian

  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif didefinisikan sebagai s suatu u metode e penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, teknik pengambilan sampel dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif /statistik dengan tujuan guna menguji hipotesis yang sudah ditetapkan (Sugiyono, 2015:14).

   Jenis dan Sumber Data

  Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, sedangkan sumber data terdaftar r dalam m Bursa Efek Indonesia periode 2012

  • – 2016.

  Populasi dan Sampel Penelitian

  Sugiyono (2015:117), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

  Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam indeks Bursa Efek Indonesia periode 2012

  • – 2016. Penelitian ini menggunakan teknik

  

purposive samplnig . Purposive sampling merupakan teknik penentuan sampel

  dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:124). Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya :

  1. Perusahaan terdaftar dalam indeks Bursa Efek Indonesia berturut-turut (tanpa delisting ) selama tahun penelitian.

  2. Perusahaan membayarkan dividen berturut-turut selama tahun penelitian

  

Tabel 1

Penentuan Sampel

  No Keterangan Jumlah

  1 Populasi: Perusahaan yang terdaftar dalam indeks BEI berturut-turut

  453 periode 2012-2016.

  2 Perusahaan yang tidak membayarkan dividen berturut-turut 388 selama tahun penelitian.

  Jumlah Sampel Akhir

  65 Sumber : Peneliti (2017) Berdasarkan kriteria yang ditentukan, terdapat 75 perusahaan yang memenuhi kriteria dan dapat digunakan sebagai sampel dalam penelitian. Berikut adalah daftar perusahaan yang memenuhi kriteria sampel.

  DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Bebas Profitabilitas

  Profitabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh keuntungan atau laba. Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan ROE sebagai alat ukur dengan rumus :

  Earning After Taxes ROE =

  Total Equity Sumber: Sudana (2015:25)

  Kebijakan Utang Kebijakan Utang dapat dihitung menggunakan Debt to Equity ratio, yaitu dengan membagi total utang perusahaan dengan total ekuitas.

  T

otal Utang

  = DER Total Ekuitas

  Sumber: Pantow et al (2015) Kebijakan Dividen Pengukuran Kebijakan Dividen dalam penelitian ini menggunakan DPR

  (Dividend Payout Ratio), yang dapat didefinisikan sebagai presentase laba yang dibayarkan kepada investor dalam bentuk kas. DPR dihitung dengan rumus :

  Sumber : Irvaniawati (2014) Variabel Terikat

  Penelitian ini menggunakan variabel Nilai Perusahaan sebagai variabel terikat. Nilai perusahaan dapat diproksikan dengan Economic Value Added (EVA), yang merupakan nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatan selama periode tertentu, sehingga dapat dijadikan cara untuk menilai kinerja keuangan perusahaan. Rumus dalam menghitung EVA sebagai berikut :

  EVA = NOPAT x Capital) – (WACC Sumber : Hanafi dan Putri (2013)

  Sebelum menghitung EVA menggunakan rumus utama, terlebih dahulu harus menghitung komponen pembentuk EVA, diantaranya :

  Menghitung Biaya Utang (Cost Of Debt = kD) kd = Beban Bunga / Total utang dimana, kd = biaya utang

  Biaya utang setelah pajak dihitung menggunakan rumus:

  kD = (1 – t) kd

  keterangan : kD = Biaya utang setelah pajak t = Tarif Pajak

  Menghitung Biaya Ekuitas (Cost Of Equity = kE)

  Rumus yang digunakan dalam menghitung biaya ekuitas adalah :

  EPS kE = P Keterangan : kE = Biaya Ekuitas EPS = Laba Per Lembar Saham P = Harga Saham Sekarang

  Menghitung Struktur Modal Total Utang =

  Proporsi Utang (%) = X 100% Total Modal

Total Ekuitas

Proporsi Ekuitas (%) =

  = X 100%

Total Modal

  Menghitung WACC WACC = (WD X kD) + (WE X kE)

  Keterangan : WD = Proporsi utang WE = Proporsi Ekuitas (modal sendiri)

  Menghitung NOPAT

  NOPAT didefinisikan sebagai laba operasi setelah pajak yang menunjukkan hasil penciptaan nilai di dalam sebuah perusahaan.

  

NOPAT = Laba Sebelum Pajak - Beban Pajak

  Sumber: Sulistyawati (2008)

  Menghitung Capital Capital = Modal Utang + Modal Sendiri

  Teknik Pengumpulan Data

  Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data a sekunder r yang diperoleh dari i Bursa Efek Indonesia (BEI), serta studi kepustakaan n dengan n mengumpulkan data-data, buku, artikel, dan jurnal yang berkaitan dengan n penelitian.

  Teknik Analisis Data

  Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini merupakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan alat statistik deskriptif dan pengujian hipotesis. Statistik deskriptif digunakan untuk memberikan deskripsi mengenai variabel- variabel penelitian yang terdiri dari harga saham, profitabilitas, kebijakan dividen, dan nilai perusahaan. Berikut langkah-langkah yang digunakan dalam melakukan analisis data, yakni sebagai berikut : 1.

   Perhitungan Data

  Pada tahap perhitungan data, data variabel independen dihitung menggunakan rumus yang telah ditentukan untuk dianalisis pada uji asumsi klasik, uji model regresi, dan koefisien determinasi.

2. Uji Asumsi Klasik

  Analisis regresi linear berganda mewajibkan data-data yang dihitung untuk memenuhi syarat uji asumsi klasik. Menurut Ghozali (2016:105-166), terdapat 4 regresi, yakni normalitas, multikoleniaritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

a. Uji Normalitas

  Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam metode regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam uji normalitas, penelitian n ini secara statistik menggunakan alat analisis Kolomogorov-

  Pedoman yang akan digunakan dalam Smirnov. pengambilan n kesimpulan n adalah sebagai berikut: a.

  d data normal.

  Jika nilai sig (2-tailed) > 0,05 ; maka distribusi b.

  i data a tidak normal.

  Jika nilai sig (2-tailed) < 0,05 ; maka distribusi b.

   Uji Multikolineritas

  Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji a apakah h model regresi ditemukan adanya korelasi antar r variabel bebas (independen). Model regresi yang g baik seharusnya a tidak terjadi adanya korelasi antara 358actor358e independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas didalam model regresi dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance, dimana a tolerance adalah nilai 1-R². R² disini adalah h koefisien determinasi dari regresi atas s suatu 358actor358e bebas terhadap sisa 358actor358e bebas lainnya.

  Tolerance mengukur variabilitas 358actor358e independen yang terpilih yang

  tidak k dijelaskan oleh 358actor358e independen lainnya. Setelah angka

  tolerance diperoleh selanjutnya dicari a angka VIF. Angka VIF (Variance

  Inflation Factor ) yang merupakan lawan atau kebalikan dari tolerance.

  Dengan demikian semakin tinggi nilai tolerance maka semakin rendah derajat kolinearitas yang terjadi. Sedangkan n untuk VIF, semakin rendah nilai VIF maka semakin rendah derajat t kolinearitas yang terjadi. Batasan nilai maksimum VIF yang bisa digunakan untuk menjustifikasi i adanya kolineritas adalah 10.

  c. Uji Autokorelasi

  Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Autokorelasi muncul karena (Ghozali, 2016:107). Pendeteksian ada atau tidaknya autokorelasi O menggunakan O uji Durbin-Watson.

  d. Uji Heteroskedastisitas

  Uji heteroskedastisitas b bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi perbedaan variance residual suatu periode pengamatan n ke periode pengamatan yang lain. Model L regresi yang baik adalah model regresi yang m memiliki kesamaan variance residual suatu u periode e pengamatan dengan pengamatan yang lain, atau homokesdastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan d dengan u uji 359actor359e359 salah satunya adalah h uji Glejser. Uji

  Glejser dilakukan dengan meregresikan nilai absolute residualnya terhadap

  359actor359e independen (Ghozali, 2016:137). Jika 359actor359e independen signifikan secara 359actor359e359 mempengaruhi 359actor359e dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Regresi Linier Berganda

  Analisa dalam penelitian ini menggunakan regresi linier berganda yang merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh dua 359actor359e atau lebih (359actor359e bebas) terhadap satu 359actor359e terikat (Sugiyono, 2015:388).

  1

  1

  2

  2

  3

3 Y = a + b X + b X + b X + e

  Dimana :

  Y = Nilai Perusahaan a = Konstanta b = Koefisien regresi X1 = Profitabilitas X2 = Kebijakan Utang X3 = Kebijakan Dividen e = Errors

  PENGUJIAN HIPOTESIS Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

  secara simultan atau bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. (Ghozali, 2016:171). Uji F (uji simultan) dilakukan untuk mengetahui apakah 360actor360e bebas, yaitu profitabilitas, kebijakan utang dan kebijakan dividen secara bersama- sama (simultan) berpengaruh terhadap 360actor360e dependen Nilai Perusahaan dengan α = 0,05 dan juga penerimaan atau penolakan hipotesis.

  Uji Signifikan Parameter Individual (Uji Statistik t)

  Uji 360actor360e360 T pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2016:97).

  Koefisien Determinasi

  Koefisien determinasi ( ) pada dasarnya mengukur seberapa jauh kemampuan model (Profitabilitas, Kebijakan Utang dan Kebijakan Dividen) dalam menerangkan variasi 360actor360e dependen (Nilai Perusahaan). Nilai koefisien determinasi a adalah h antara nol (0) dan satu (1). Nilai yang kecil l berarti kemampuan v variabel-variabel independen (bebas) dalam menjelaskan variasi 360actor360e dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati s satu s berarti 360actor360e-variabel independen memberikan 360actor semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi 360actor360e dependen. Secara umum koefisien n determinasi untuk k data a silang (crosssection) 360actor360e rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan n untuk data runtun waktu (time series) biasanya a mempunyai nilai koefisien determinasi yang g tinggi (Ghozali, 2016:95).

  PEMBAHASAN Statistik Deskriptif

  Analisis statistik deskriptif pada sebuah penelitian digunakan untuk memberikan deskripsi atas variabel-variabel dalam penelitian.

  Nilai Perusahaan

  Berikut adalah bentuk statistik deskriptif nilai perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2012-2016 diukur menggunakan rasio EVA:

  Statistik Deskriptif Nilai Perusahaan (Rupiah Penuh) Sumber: Peneliti (2017)

  Berdasarkan tabel statistik deskriptif diatas, nilai perusahaan terendah selama tahun 2012-2016 diperoleh emiten yang berbeda tiap tahunnya. PT. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) memiliki nilai perusahaan terendah di tahun 2012 sebesar

  • –Rp 260.445.827.458.5640, disusul PT. Bank Mandiri (BMRI) di tahun 2013 dan 2016, PT. Bank Danamon (BDNM) di tahun 2014 dan PT. Handjaya Mandala Sampoerna di tahun 2015. Nilai perusahaan tertinggi tahun 2012 dan 2013 diperoleh PT. Merck Indonesia (MERK) sebesar –Rp 1.239.075.312.040 dan PT. Astra Graphia sebesar Rp 113.240.400.000. Meskipun TLKM sempat mencatat nilai perusahaan terendah di tahun 2012, namun perusahaan tersebut mampu mencatat nilai perusahaan tertinggi selama 3 tahun berturut-turut, yakni di tahun 2014-2016. Nilai rata-rata dan standart
deviasi yang diperoleh selama tahun 2012-2016 juga cenderung bergerak k secara fluktuatif.

  Profitabilitas

  Berikut ini adalah gambaran statistik deskriptif nilai ROE pada sampel perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2012-2016:

  Tabel 3 Statistik Deskriptif Profitabilitas Sumber : Peneliti (2017)

  Nilai profitabilitas yang paling g rendah g selama tahun 2012 hingga 2016 diperoleh oleh perusahaan yang berbeda. PT. Matahari Putra Prima Tbk. (MPPA) memiliki r rasio profitabilitas yang paling rendah pada tahun 2012. Tahun 2013, PT. Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) menunjukkan rasio profitabilitas yang paling rendah dibandingkan dengan n perusahaan yang lainnya. PT. Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS), selama tahun 2014-2016 mendapatkan n nilai rasio profitabilitas terendah O dibandingkan dengan emiten yang lainnya. Nilai profitabilitas S tertinggi selama tahun 2012-2016 diperoleh PT. Unilever Indonesia Tbk. (UNVR). Rata-rata profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI selama tahun 2012-2016 menurun setiap tahunnya. Meskipun menurun selama tahun 2012-2015, standart deviasi mengalami kenaikan di tahun 2016.

  Kebijakan Utang

  Berikut a adalah statistik deskriptif kebijakan utang perusahaan selama Tahun 2012-2016.

  Tabel 4 Statistik Deskriptif Kebijakan Utang Sumber: Peneliti (2017)

  PT. Indocement Tunggal Prakasa (INTP) menunjukkan nilai kebijakan utang terendah dibanding perusahaan yang lainnya selama tahun 2013-2016, sedangkan pada tahun 2012 diperoleh PT. Bisi International (BISI). PT. Adaro Energy (ADRO) dan PT. Bank Tabungan Negara (BBTN) menjadi emiten yang memiliki rasio kebijakan utang tertinggi selama tahun 2012-2016. ADRO memiliki rasio kebijakan utang terbesar tahun 2012-2014, sedangkan rasio kebijakan utang tertinggi pada tahun 2015-2016 diperoleh BBTN. Rata-rata nilai rasio kebijakan utang dan standart deviasi cenderung menurun selama tahun 2012-2016.

  Kebijakan Dividen

  Berikut adalah statistik deskriptif kebijakan utang selama tahun 2012-2016: Tabel 5

  Statistik Deskriptif Kebijakan Dividen

  Sumber : Peneliti (2017)

  Rasio kebijakan dividen selama tahun 2012-2016 diperoleh emiten yang berbeda. PT. Surya Semesta Internusa (SSIA) mendapat rasio kebijakan dividen terendah Tahun 2012 sebesar 0,43333333, sedangkan Tahun 2013, rasio kebijakan dividen terendah diperoleh PT. Adaro Energy (ADRO) sebesar 0,000027211. Tahun 2014-2016, rasio kebijakan dividen terendah diperoleh PT. Indomobil Sukses Internasional. Perolehan rasio kebijakan dividen tertinggi selama tahun 2012-2016 diperoleh oleh emiten yang berbeda tiap tahunnya. Hanya PT. Sepatu Bata Tbk.

  (BATA) yang memperoleh rasio kebijakan dividen selama 2 tahun berturut-turut, yakni di tahun 2012-2013. Tahun 2014-2016 diperoleh PT. Adira Dinamika Multifinance (ADMF) sebesar 3,409090909, PT. Timah Tbk. (TINS) sebesar 18,35571429, dan PT. Handjaya Mandala Sampoerna (HMSP) sebesar 20,22727273.

UJI ASUMSI KLASIK

  Uji asumsi klasik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah untuk menguji

  1

  1

  2

  2

  3

  X + b X + b X + e Keterangan : Y = Nilai Perusahaan a = Konstanta

3 Y = a + b

  1

  2

  3

  b , b , b = Koefisien Regresi

  X

  1 = Profitabilitas

  X

  2 = Kebijakan Utang

  X

  3 = Kebijakan Dividen

  e = Error a.

   Uji Normalitas

Tabel 6

Uji Normalitas

  

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Sumber: Peneliti (2017) Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik kolmogorov-

  

smirnov . Hasil uji normalitas disajikan n dalam m Tabel 6. Nilai signifikansi yang

  diperoleh berada diatas 5% (0,005), yaitu sebesar 0,738. Jadi, dapat disimpulkan bahwa data telah terdistribusi secara normal.

  b. Uji Multikolinearitas

Tabel 7

Uji Multikolinearitas

  Sumber: Peneliti (2017)

  Ada atau tidaknya multikolinearitas dari sebuah data dapat ditentukan dari nilai tolerance dan nilai VIF (Variance Inflation Factor). Nilai tolerance yang melebihi angka 0,10 atau nilai VIF yang tidak melebihi angka 10 menunjukkan bahwa data tidak mengandung adanya multikolinearitas (Ghozali, 2016:103). Tabel 8 adalah hasil pengujian multikolinearitas. Tabel 7 menunjukkan n bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF yang lebih kecil dari 10. Dapat t disimpulkan bahwa tidak terjadi adanya multikolinearitas.

  c. Uji Autokorelasi

  Pengujian untuk menentukan ada atau tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson (DW Test)

  

Tabel 8

Uji Autokorelasi Sumber: Peneliti (2017) Pada Tabel 8 nilai d (Durbin-Watson) sebesar 1,850 dengan nilai du sebesar 1,73792. Karena nilai d (1,850) yang lebih besar dari nilai du (1,73792), dan lebih kecil dari nilai 4-du (2,262), maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi positif maupun negatif.

d. Uji Heteroskedastisitas

  Penelitian ini menggunakan metode uji glejser untuk menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Hasil pengujian heteroskedastisitas ditampilkan dalam Tabel 9 dibawah ini:

  Tabel 9 Uji Heteroskedastisitas

  Sumber: Peneliti (2017) Nilai signifikansi dari setiap variabel menunjukkan angka yang lebih besar dari 0,05, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data tidak mengandung heteroskedastisitas.

  2 Uji Koefisien Determinasi (R ) Tabel 10

  2 Uji Koefisien Determinasi (R )

  Sumber: Peneliti (2017) Pengukuran seberapa besar kontribusi pengaruh variabel independen terhadap

  2

  variabel dependen mengacu pada nilai koefisien determinasi atau R (Adjusted R

  

Square ). Nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan pada Tabel 10 adalah sebesar

  0,113. Artinya, sebanyak 11,3% nilai perusahaan mampu dijelaskan oleh variabel independen yang terdiri dari profitabilitas, kebijakan utang, dan kebijakan dividen. Sisanya (100% - 11,3% = 88,7%) dijelaskan . oleh variabel independen . yang lainnya.

  Uji Signifikansi Pengaruh Simultan (Uji F)

Tabel 11

Uji F

  Sumber: Peneliti (2017)

  Nilai signifikansi yang muncul pada Tabel 11 adalah sebesar 0,001. Karena nilai signifikansi pada tabel jauh h lebih kecil o dari angka 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel profitabilitas, kebijakan utang, dan kebijakan dividen secara bersama-sama berpengaruh terhadap nilai perusahaan

  Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Tabel 12

Uji t

  Sumber: Peneliti (2017) Berdasarkan tampilan uji t yang ditunjukkan pada Tabel 12, variabel profitabilitas memiliki nilai signifikansi sebesar 0,000 dan koefisien sebesar 1,044.

  Dari ketiga variabel independen, hanya variabel profitabilitas saja yang nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05. Artinya, secara parsial hanya variabel profitabilitas saja yang berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan. Nilai signifikansi dari variabel kebijakan utang (sebesar 0,925) dan variabel kebijakan dividen (sebesar 0,219) yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh dari variabel kebijakan utang dan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan.

  Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

  Hipotesis pertama menguji bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hasil pengujian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan. Artinya, besarnya nilai perusahaan dipengaruhi oleh besarnya tingkat profitabilitas dari perusahaan tersebut. Perusahaan dalam menjalankan bisnis nya memiliki tujuan jangka panjang dan jangka pendek. Tujuan jangka panjang adalah untuk jangka pendek yang harus dimiliki oleh perusahaan adalah mengelola sumber daya secara efisien agar dapat memaksimalkan laba yang diperoleh. Peningkatan laba juga akan membuat perusahaan tersebut menjadi profitable, sehingga mampu memberikan imbalan bagi para calon pemegang saham.

  Hasil penelitian yang diperoleh ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Mayogi (2016), Dewa (2014) dan Pramana dan Mustanda (2016) yang menyatakan adanya pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

  Pengaruh Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan

  Hipotesis kedua dalam penelitian ini menguji pengaruh kebijakan utang terhadap nilai perusahaan. Hasilnya, tidak terdapat pengaruh antara kebijakan utang terhadap nilai perusahan. Kebijakan utang yang diterapkan perusahaan tidak akan berpengaruh terhadap naik maupun turunnya nilai perusahaan. Beberapa a perusahaan menggunakan hutang yang cukup besar dalam membiayai operasional perusahaan. Adanya pendanaan dari pihak eksternal diyakini mampu membuat perusahaan semakin produktif dan terpacu dalam meningkatkan kinerja, yang nantinya juga berdampak meningkatnya nilai perusahaan. Namun, komposisi hutang yang tinggi juga dapat berdampak buruk apabila komposisi hutang yang digunakan tidak sebanding dengan laba yang diperoleh setiap tahunnya. Bahkan akan berakibat lebih buruk apabila proporsi hutang lebih besar dibandingkan dengan jumlah ekuitas yang dimiliki perusahaan. Selain itu, banyaknya 368actor fundamental lain yang lebih diutamakan dalam menentukan naik atau turunnya nilai suatu perusahaan n membuat k kebijakan utang g tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian dari Irvaniawati (2014) dan

  Pratama & Wiksuana (2016) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara kebijakan utang terhadap nilai perusahaan.

  Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan

  Hipotesis ketiga menguji adanya pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan. Hasil uji memperlihatkan nilai signifikansi kebijakan dividen sebesar 0,219 atau lebih besar dari 0,05. Artinya, besar kecilnya nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh kebijakan dividen. Kebijakan dividen tidak dapat dipisah dari akan dibagikan kepada pemegang saham atau O akan N ditahan N untuk kebutuhan investasi di masa yang akan datang. Adanya proyek investasi yang nantinya akan menguntungkan perusahaan di masa yang akan datang dan akan meningkatkan nilai perusahaan akan membuat jumlah dividen yang akan dibagikan relatif kecil. Kebutuhan likuiditas juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Apabila manajemen ingin tetap memelihara likuiditas untuk mengantisipasi adanya ketidakpastian, kemungkinan dividen yang dibagian tidak terlalu besar.

  Hasil pengujian ini sejalan dengan penelitian dari Sumanti & Mangantar (2015) dan Miftahurrohman (2014) yang menyatakan tidak terdapat pengaruh antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan. Namun hasil ini bertolak belakang dengan penelitian dari Hunjra et al. (2014) dan Senata (2016) yang sepakat bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

  SIMPULAN

  Berdasarkan hasil pengujian dan analisis terhadap profitabilitas, kebijakan utang, kebijakan dividen, dan nilai perusahaan, maka _ dapat d disimpulkan bahwa:

  1. Profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya, semakin tinggi tingkat profitabilitas yang diperoleh suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula nilai i perusahaan n di mata investor maupun calon investor.

  2. Kebijakan utang tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut menandakan bahwa naik maupun turunnya nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh kebijakan utang yang diambil oleh perusahaan tersebut.

  3. Kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Artinya, kebijakan dividen dari suatu perusahaan tidak mempengaruhi nilai perusahaan tersebut.

  SARAN

  Berdasarkan n hasil p penelitian _ yang diperoleh, maka peneliti memberikan n saran _ sebagai berikut: Hasil penelitian dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi emiten-emiten dalam mengelola operasional untuk perusahaan, khususnya meningkatkan kemampuan perusahaan dalam meningkatkan keuntungan atau laba perusahaan dalam satu periode.

2. Hasil penelitian ini dapat menjadi pertimbangan bagi para investor dalam menentukan emiten yang akan menjadi tempat untuk berinvestasi.

  3. Bagi penelitian selanjutnya, sebaiknya dapat memperluas sampel penelitian dengan meneliti indeks bursa saham di luar Indonesia, dan memperlluas variabel bebas dengan menggunakan variabel Market Value Aded

DAFTAR PUSTAKA

  Bank Indonesia. 2012. Laporan Perekonomian Indonesia

  diakses tanggal 19 Desember 2016).

  Brigham, Eugene. F dan Houston, Joel .F. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga. Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi (Online). Vol.

  13(1): hal. 57-66. Dewa, Gatot Putra. 2014. Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Luas Pengungkapan CSR sebagai Variabel Moderasi. Accounting Analysis Journal (Online). Vol. 3(1): hal. 62-69.

  Fahmi, Irham. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan Ke-2. Bandung: Alfabeta. Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23.

  Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Hanafi, Agustina dan Putri, Leonita. 2013. Penggunaan Economic Value Added

  (EVA) untuk Mengukur Kinerja dan Penentuan Struktur Modal Optimal pada Perusahaan Telekomunikasi (Go Publik). Jurnal Manajemen dan Bisnis Universitas Sriwijaya (Online) . Vol. 11(2): hal. 83-98.

  Harjito, Agus dan Martono. 2013. Manajemen Keuangan. Cetakan Ketiga. Horngren, et al. 2003. Cost Accounting : A Managerial Emphasis International . Eleventh Edition. Prentice Hal India Publishing.

  Edition

  Hunjra, Ahmed I., Ijaz, Muhammad S., Chani, Muhammad I., Hasan, Sabih Ul dan Mustafa, Umer. 2014. Impact of Dividend Policy, Earning per Share, Return

  on Equity, Profit after Tax on Stock Prices . International Journal of Economics and Empirical Research. Vol.2(3): hal. 109-115.

  Irvaniawati. 2014. Analisis Pengaruh Kebijakan Hutang, Kebijakan Investasi dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen (Online). Vol. 3(6): hal. 1-19.

  Kasmir. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Mayogi Dien Gusti. 2016. Pengaruh Profitabilitas, Kebijakan Dividen, dan

  Kebijakan Hutang terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset . Vol. 5(1): hal. 1-18.

  Akuntansi (Online)

  Miftahurrohman, Herni Ali HT. 2014. Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Kebijakan Dividen dan Kebijakan Utang terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Etikonomi (Online). Vol. 13(2): hal. 148-163.

  Novari, Putu Mikhy dan Lestari, Putu Vivi. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan,

  Leverage dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan pada Sektor Properti

  dan Real Estate. E-Jurnal Manajemen Unud (Online). Vol. 5(9): hal. 5671- 5694. Ogolmagai, Natalia. 2013. Leverage Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan pada Industri Manufaktur yang Go Public di Indonesia. Jurnal EMBA (Online).

  Vol. 1(3): hal. 81-89. Pantow, Mawar Sharon dan Murni, Sri dan Trang, Irvan. 2015. Analisa Pertumbuhan

  Penjualan, Ukuran Perusahaan, Return On Asset dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan yang Tercatat di Index LQ45. Jurnal EMBA (Online). Vol. 3(1): hal. 961-971. Pramana, Dwi I Gusti Ngurah Agung dan Mustanda, I Ketut. 2016. Pengaruh

  Profitabilitas dan Size terhadap Nilai Perusahaan dengan CSR sebagai Variabel Pemoderasi. E-Jurnal Manajemen Unud (Online). Vol. 5(1): hal: 561-594.

  Pratama, I Gede Gora Wira dan Wirawati, Ni Gusti Putu. 2016. Pengaruh Struktur Manajerial sebagai Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana (Online) . Vol. 15(3): hal. 1796-1825.

  Pratama, I Gusti Bagus Angga dan Wiksuana, I Gusti Bagus. 2016. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage terhadap Nilai Perusahaan dengan Profitabilitas sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Unud (Online).

  Vol. 5(2): hal. 1338-1367. Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi. Edisi Keempat.

  Cetakan Keempat. Yogyakarta: BPPE Yogyakarta. Senata, Maggee. 2016. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan yang

  Tercatat pada Indeks LQ45 Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil (Online). Vol. 6(1): hal. 73-84. Sudana, I Made. 2015. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Sumanti, Jorenza Chiquita dan Mangantar, Marjam. 2015. Analisis Kepemilikan

  Manajerial, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Dividen dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI. Jurnal EMBA (Online). Vol. 3(1): hal. 1141-1151. Sutomo, Ibnu. 2014. Analisis Rasio Profitabilitas untuk Menilai Kinerja Keuangan pada PT. Niagaraya Kreasi Lestari Banjarbaru. KINDAI (Online). Vol. 10(4): hal. 295-305. Utama, Sidharta. 1997. EVA Pengukur Penciptaan Nilai Perusahaan. Jakarta: Usahawan. Young, S. David dan O’Byrne, Stephen F. 2001. EVA & Manajemen Berdasarkan Nilai (Panduan Praktis untuk Implementasi). Jakarta: Salemba Empat.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP MODAL KERJA PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk

1 1 9

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, MODERNISASI SISTEM ADMINISTRASI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA KARANG PILANG

0 3 14

ANALISIS PENERAPAN RASIO KEUANGAN DAN EVA SEBAGAI ALAT UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PT.ASAHIMAS FLAT GLASS.Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 13

ANALISIS PERILAKU KEPATUHAN, PEMAHAMAN, DAN KEMUDAHAN WAJIB PAJAK UMKM TERHADAP PERATURAN PEMERINTAH No. 46 TAHUN 2013 PADA KPP PRATAMA MULYOREJO

0 0 13

PENGARUH INFLASI, STRUKTUR MODAL, DAN KEBIJAKAN DEVIDEN TERHADAP REAKSI PASAR SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 13

ANALISIS PERLAKUAN AKUNTANSI AKTIVA TETAP BERWUJUD DAN HUBUNGANNYA TERHADAP KEWAJARAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PT MULYA JATRA SIDOARJO

0 0 12

PENGARUH CAPITAL ADEQUECY RATION, RETURN ON ASSETS, DANA PIHAK KETIGA DAN NON PERFORMING LOAN TERHADAP PENYALURAN KREDIT PADA BANK UMUM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Dwi Mu’allifa Rakhmadani, Masyhad, Nurul Qomari

0 0 16

ANALISIS PENERAPAN SISTEM DAN PROSEDUR PENGELOLAAN ASET TETAP DALAM MENINGKATKAN PENGENDALIAN INTERN PADA CV.BINTANG TEX INDONESIA

0 0 14

PENGARUH REPUTASI KAP, OPINI AUDIT DAN KOMITE AUDIT TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2015

0 0 15

PENGARUH VARIABEL CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BAVERAGE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016

0 0 15