PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK MELALUI TEKNIK SOSIODRAMA TERHADAP SIKAP EMPATI SISWA KELAS VIII DI SMP SWASTA AR-RAHMAN FULL DAY SCHOOL MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.
ABSTRAK
Sari Asmaini Manik. NIM : 1102151016. Pengaruh Layanan Bimbingan
Kelompok Melalui Teknik Sosiodrama Terhadap Sikap Empati Siswa
Kelas VIII Di Smp Swasta Ar-Rahman Full Day School Medan Tahun
Ajaran 2014/2015”. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan 2014/2015.
Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui pemberian layanan bimbingan
kelompok teknik sosiodrama terhadap sikap empati siswa kelas VIII SMP ArRahman Full Day School”. Penelitian ini dilaksanakan pada 30 Juni sampai
dengan 30 Agutus 2014. Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Ar Rahman Full
day school Medan Helvetia. Jalan Brigjend. H. A. Manaf Lubis / Gaperta Ujung
No. 58 Medan.
Subjek penelitian adalah keseluruhan siswa kelas VIII-B 10 siswa yang
mempunyai kategori sikap empati rendah yang ditentukan secara purposive
sampling (penarikan sampel secara sengaja) atau rekomendasi data dari guru BK
(konselor). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket sikap
empati siswa. Angket uji coba sikap empati siswa sebanyak 30 butir pernyataan
yang diberikan kepada seluruh siswa kelas VIII-C yang berjumlah 33 siswa.
Angket sikap empati siswa yang valid sebanyak 25 butir pertanyaan yang akan
diberikan kepada 10 siswa kelas VIII-B yang mendapatkan perlakuan layanan
bimbingan kelompok teknik sosiodrama. Teknik analisis data menggunakan uji
beda (uji t).
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata Pre-test = 63,8 dan Standard
Deviasi (SD) = 5,32 sedangkan nilai rata-rata Post-test = 83,3 dan Standard
Deviasi (SD) = 4,32 dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok
teknik sosiodrama terhadap sikap empati siswa dapat mengubah sikap empati
yang rendah menjadi lebih tinggi lagi. Dari hasil hipotesis dengan harga ttabel pada
N-1 = 10-1 pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh sebesar 1,81, maka thitung > ttabel =
(9,36 > 1,81) tersebut dikatakan Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya
penelitian ini “ Ada pengaruh positif pemberian layanan bimbingan kelompok
teknik sosiodrama terhadap sikap empati siswa kelas VIII-B di SMP Swasta ArRahman Full Day School Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.
Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Teknik Sosiodrama, Sikap Empati.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan psikologi
pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
(UNIMED).
Adapun judul skripsi ini adalah ” Pengaruh Layanan Bimbingan
Kelompok Melalui Teknik Sosiodrama Terhadap Sikap Empati siswa kelas
VIII di SMP swasta Ar-rahman Full Day School Medan Tahun ajaran
2014/2015”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Drs. Edidon Hutasuhut. M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Skripsi dimana telah membimbing penulis selama
penyusunan skripsi ini
berlangsung dan dengan segala ilmu yang beliau punya, waktu, dan penuh
keikhlasan dan kesabaran.
Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
iv
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor universitas negeri
medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku dekan, bapak Prof. Dr. Yusnadi,
M.S selaku pembentu dekan I, bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku
pembantu dekan II dan bapak Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku
pembantu dekan III.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku ketua jurusan psikologi
pendidikan dan bimbingan dan juga ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
sekertaris jurusan.
4. Drs. Nasrun, MS, Dra. Nurarjani, M.Pd, dan Nani Barorah Nasution, S.Psi,
MA. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
5.
Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan Psikologi Pendidikan Dan
Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan,
saran dan motivasi kepada penulis selama berada didalam maupun di luar
perkulihan.
6. Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha
surut-menyurat.
7. Bapak Yulfikar Akmal, S.Ag, S.Pd
selaku kepala sekolah SMP Ar
Rahman Full Day school Medan, dan seluruh PKS SMP Ar Rahman Full
v
day School
Medan atas izin, bantuan dan kerjasama kepada penulis
selama penelitian di sekolah tersebut.
8. Rasa hormat dan terimakasih penulis kepada guru BK bapak Miswanto.,
S.Pd di SMP Ar Rahman Full Day School Medan serta guru-guru bidang
studi yang telah banyak membantu, membimbing dan atas sikap
kekeluargaan yang penulis terima sejak mulai melakukan penelitian
sehingga selesai di SMP Ar Rahman Full Day School Medan .
9. Khusus buat keluarga tercinta, teristimewa, tersayang kedua orang tua;
Kamsi manik (ayahanda) dan Rasta Padang (ibunda): Bina Wahyuni
Manik (kakak), Prisman Situmeang (abang), Rama Sufiah Manik (kakak),
Suhermanto (abang),
Yusril Dairianto Manik (adik) dan Liza Hartati
Manik (adik), Arya Jamarhot, Anggun DW Mutiara, Anggita Tri Latifa,
Tegar Permana Karismawan, Teguh Permana Karismawan (ponakanku
tersayang). beserta seluruh keluarga besar penulis, terimakasih atas doa,
dorongan, semangat, nasehat dan bantuan materi yang telah membantu
penulis selama mengikuti pendidikan dibangku perkulihan di universitas
negeri medan.
10. Tersayang buat kakanda Rahmat Hidayat Hasibuan yang telah memberi
impian dan semangat baru dalam hidup ku.
11. Buat teman–teman seperjuangan yang selalu memberikan doa dan
dukungan yaitu, Siti Mukminah Sinaga. S.Pd, Siti Rahmah. S.Pd, Ari
Asmida. S.Pd, Sriwahyuningsih. S.Pd, Utari Dewi Febrianty. S.Pd,
Zulhendri Suhana, Sukardi, serta semua teman-teman sekelas BK reguler
C 2010 yang tidak bisa
sebutkan satu persatu atas bantuan dan
vi
dukungannya serta yang telah memberikan semangat dalam mengerjakan
skiripsi ini. Sehingga skripsi ini diselesaikan oleh penulis. Dan Seluruh
siswa / siswi Kelas VIII-B di SMP Ar Rahman Full day school Medan
tahun ajaran 2014-2015.
Kepada seluruh pihak yang tidak dapat di sebutkan namanya satu persatu
yang telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari segi pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata
penulis mengharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang
bimbingan dan konseling.
Medan,
Penulis,
Agustus 2014
(Sari Asmaini Manik)
NIM. 1102151016
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latarbelakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 5
1.3 Pembatasan Masalah ...................................................................... 5
1.4 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
BAB II : KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 7
2.1 Kerangka Teori............................................................................... 7
2.1.1. Pengertian Empati .................................................................. 7
2.1.2. Komponen-Komponen Sikap Empati ................................... 8
2.1.3. Faktor-Faktor Sikap Empati ................................................... 10
2.1.4. Layanan Bimbingan Kelompok ............................................. 13
2.1.4.1. Pengertian Bimbingan ................................................. 14
2.1.4.2. Pengertian Kelompok .................................................. 15
2.1.4.3. Pengertian Bimbingan Kelompok ............................... 17
2.1.5. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok .................................... 17
2.1.6. Model Kelompok Dalam Layanan Bimbingan Kelompok ....... 19
2.1.7. Komponen Layanan Bimbingan Kelompok .............................. 20
2.1.8. Teknik-teknik Bimbingan Kelompok....................................... 25
2.1.8.1. Defenisi Teknik Sosiodrama ........................................... 25
2.1.8.2. Tujuan Sosiodrama .......................................................... 26
2.1.8.3. Langkah-Langkah Sosiodrama ........................................ 27
2.1.9. Tahap - Tahap Bimbingan Kelompok ....................................... 28
2.2. Kerangka Konseptual ....................................................................... 38
2.3. Hipotesis ........................................................................................... 41
BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................ 42
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................ 42
3.2. Subjek Penelitian......................................................................... 42
3.3. Operasional Variabel Penelitian.................................................. 43
3.4. Desain Penelitian ......................................................................... 43
3.5. Langkah – Langkah Penelitian .................................................... 44
3.6. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 44
3.6.1. Uji Validitas Angket ..................................................... 47
3.6.2. Uji Reliabilitas Angket ................................................. 47
3.7. Teknik Analisis Data ................................................................... 48
3.8. Persiapan Penelitian .................................................................... 49
3.9. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 50
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 51
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 51
1.1. Keadaan SMP Ar-Rahman Full Day School Medan.......... 51
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis .................................................... 52
4.2.1 Uji Validitas .................................................................... 53
4.2.2 Uji Reabilitas ................................................................... 54
4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................... 54
4.3.1. Data Pre-Test Sikap Empati Siswa ................................. 54
4.3.2. Data Post-Test Sikap Empati Siswa ................................. 55
4.4 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 57
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 58
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 61
5.1. Kesimpulan .................................................................................. 61
5.2 Saran ............................................................................................. 61
Daftar Pustaka .................................................................................................. 63
Lampiran .......................................................................................................... 65
DAFTAR TABEL
Tabel 1:
Pemberian Skor Angket ............................................................. 45
Tabel 2:
Kisi-Kisi Uji Coba Angket Sikap Empati .................................. 45
Tabel 3:
Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama 46
Tabel 4:
Hasil Kategori Sikap Empati Pada Pre-Test .............................. 55
Tabel 5:
Hasil Kategori Sikap Empati Pada Post-Test .............................. 55
Tabel 7:
Ringkasan Perhitungan Angket ..................................................70
Tabel 8:
Perhitungan Reabilitas Angket ................................................... 71
Tabel 9:
Tabulasi Data Penelitian ............................................................. 78
Tabel 10:
Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test .......................................... 81
Tabel 11:
Pengukuran Deviasi Kuartil Post-Test ........................................85
Tabel 12:
Skor Pre-Test Dan Post-Test Sikap Empati ............................... 89
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1:
Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar................................................90
Gambar 2:
Lokasi Sekolah Tampak Dari Dalam..............................................90
Gambar 3:
Siswa sedang Mengerjakan Angket……………………………… 90
Gambar 4:
Peneliti Sedang Mengawasi Siswa Mengerjakan Angke (PreTest)................................................................................................91
Gambar 5:
Siswa Sedang Mengerjakan Angket
(Post-Test)......................................................................................92
Gambar 6: Peneliti Sedang Melihat anggota Kelompok memerankan sikap
empati ............................................................................................92
Gambar 7: Peneliti Sedang Melihat anggota Kelompok memerankan sikap
Selamat pada teman ......................................................................121
Gambar 8: 10 (sepuluh) Siswa sedang menulis pesan dan kesan bimbingan
kelompok…………………………………………………………164
Gambar 13: 10 (sepuluh ) siswa sedang mengikuti bimbingan kelompok…..164
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1:
Angket Uji Coba Sikap Empati ................................................ 65
Lampiran 2:
Sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket
Sikap Empati ........................................................................... 67
Lampiran 3:
Perhitungan Validitas Angket Sikap Empati ........................... 69
Lampiran 4:
Perhitungan Rehabilitas Angket Sikap Empati ...................... 71
Lampiran 5:
Angket Penelitian Sikap Empati.............................................. 74
Lampiran 6:
Sebaran Data Penelitian Pre-Test ............................................ 76
Lampiran 7:
Sebaran Data Penelitian Post-Test ......................................... 77
Lampiran 8:
Tabulasi Data Penelitian Pre-Test (XA)
Dan Post-Test (XB) ................................................................. 78
Lampiran 9:
Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standard Deviasi (SD)
Untuk data Pre-Test................................................................. 79
Lampiran 10:
Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test ..................................... 79
Lampiran 11:
Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standard Deviasi (SD)
Untuk data Post-Test ............................................................... 83
Lampiran 12:
Pengukuran Deviasi Kuartil Post-Test .................................. 85
Lampiran 13:
Pengujian Hipotesis ............................................................... 87
Lampiran 14:
Perhitungan Peningkatan Sikap Empati ............................... 87
Lampiran 15:
Dokumen Penelitian ............................................................. 90
Lampiran 16:
Satuan Layanan Bimbingan Kelompok ................................ 93
Lampiran 17:
Satuan Layanan Bimbingan Kelompok ............................... 122
Lampiran 18:
Satuan Layanan Bimbingan Kelompok................................ 143
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah wadah untuk mencari ilmu pengetahuan bagi siswa. Selain
itu, sekolah mempunyai peranan dan tanggung jawab yang sangat penting untuk
mengembangkan siswa baik dalam bidang akademik dan tingkah laku siswa. Oleh
karena itu, sekolah tidak hanya menekankan pengembangan kemampuan kognitif
tetapi juga pengembangan kepribadian sebagai suatu yang terintegrasi secara utuh.
Masa ini berlangsung dari usia sekitar 12 sampai 18 tahun. Pada masa ini, remaja
mulai mengalami perubahan dari anak-anak menjadi manusia dewasa. Masa ini
juga merupakan masa remaja belajar dan berkembang untuk mengenali diri dan
lingkungan sekitarnya.(Harlock, 2011 : 206).
Menurut Budiningsih (2004 : 53) bahwa masa remaja tingkat empati
paling lanjut muncul ketika mereka sanggup memahami kesulitan-kesulitan yang
ada dilingkungannya, dan menyadari bahwa situasi atau status seseorang dalam
kehidupaan.
Menurut Harlock, (2011 : 209) Tugas perkembangan yang harus dicapai
pada masa ini diantaranya adalah mencapai hubungan baru dan lebih matang
dengan teman sebaya baik pria dan wanita, sampai dengan mencapai peran social
pria dan wanita, mencapai kemandirian emosial dari orangtua dan orang dewasa
lainnya. Masa perkembangan seorang individu mengalami perkembangan dalam
berbagai aspek dalam dirinya dan perubahan tuntutan lingkungan terhadap
dirinya. Diperlukan penyesuaian diri untuk menghadapi perubahan-perubahan
tersebut. Remaja membutuhkan dukungan moril maupun material, sekaligus
pembinaan dan arahan menuju aktifitas positif dan kreatif baik dalam sektor
pendidikan maupun pengembangan potensi dan keterampilannya. Sekolah adalah
salah satu tempat pembentukan karakter anak yang matang dan penuh tanggung
jawab. Misi besar ini tentu memiliki banyak hambatan yang tidak ringan. Salah
satunya adalah permasalahan terkait emosi remaja. Pendidikan yang dilaksanakan
di sekolah akan selalu terkait dengan perkembangan siswa, baik dalam taraf
akademik maupun non akademik. Di sekolah siswa tentunya akan bergelut dan
berlomba mengejar nilai-nilai akademiknya, dalam kesempatan yang sama pula
mereka juga belajar mengembangkan kepribadian dan karakter yang baik salah
satunya adalah sikap-sikap empati yang harus dimiliki setiap siswa.
Menurut Taufik (2012:41), empati adalah suatu aktifitas untuk memahami
apa yang difikirkan dan dirasakan orang lain, serta yang dirasakan dan difikirkan
kepada orang yang bersangkutan terhadap kondisi yang dialaminya. Menurut
Mulyana (2005:87) empati adalah berada pada posisi orang lain sebagai simpati
dan berpartisipasi menempatkan diri kita dalam posisi orang lain. Empati
memberikan sumbangan guna terciptanya hubungan yang saling mempercayai
karena empati mengkomunikasikan sikap penerimaan dan pengertian terhadap
perasaan
orang lain secara tepat. Empati pada diri siswa merupakan bagian
penting dari social competency (kemampuan sosial).
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMP Ar-Rahman full
day school Helvetia banyak siswa yang kurang peduli terhadap kesusahan orang
lain contohnya tidak peduli dengan teman yang sedang mengalami kesedihan
seperti tinggal kelas atau mendapatkan nilai yang rendah. dan tidak peduli dalam
hal sosial contohnya ada teman sakit namun tidak mau berinisiatif untuk
menjenguk.
Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru BK SMP Ar-Rahman
Full Day School Medan Helvetia pada hari senin tanggal 26 Mei 2014 ditemui
siswa mengalami masalah yang berkaitan dengan empati, khususnya dikelas VIIIB, yang ditunjukkan dengan banyak siswa yang memiliki sikap kurang peduli
terhadap teman sekelas, contohnya dikelas terdapat teman yang kurang paham
pelajaran matematika, ia bertanya pada teman yang lain, namun teman tersebut
tidak merespon bahkan mencemoohkannya.
Dari kasus diatas dapat dilakukan tindakan
melalui bimbingan dan
konseling, dalam bimbingan dan konseling terdapat pula layanan orientasi,
informasi, penempatan dan penyaluran, bimbingan belajar, konseling individu,
bimbingan kelompok, konseling kelompok. Didalam penelitian ini peneliti
mengambil layanan bimbingan kelompok.
Menurut Sukardi dan Kusmawati
(2008 : 10) “bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinkan sejumlah
peserta didik secara bersama-sama memperoleh bahan dari nara sumber tertentu
(terutama guru pembimbing atau konselor) yang berguna untuk menunjang
kehidupan sehari-hari baik individu sebagai pelajar, anggota keluarga, dan
masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan”.
Menurut Prayitno dan Amti. E (2004 : 309) “kegiatan bimbingan
kelompok adalah kegiatan yang berupa penyampaian informasi yang tepat
mengenai masalah pendidikan, pekerjaan, pemahaman pribadi. Informasi tersbut
diberikan terutama dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan
pemahaman diri individu dan pemahaman terhadap orang lain”.
Bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik diantaranya yaitu teknik
home room, diskusi kelompok, psikodrama, sosiodrama, karya wisata dan
organisasi murid, peneliti cenderung mengambil teknik sosiodrama. Sosiodrama
menurut Ahmadi, A dan Supriyono, W (2004 : 123) adalah “suatu cara dalam
bimbingan yang memberikan kesempatan pada murid-murid untuk bermain
peran/mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan seseorang seperti
yang dilakukan dalam hubungan sosial sehari – hari di masyarakat dan untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,
permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia”.
Berdasarkan masalah di atas maka peniliti merasa penting untuk
menjadikan masalah ini suatu penelitian ilmiah dengan menetapkan judul
“Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Sosiodrama terhadap
Sikap Empati Siswa Kelas VIII-B SMP Ar-Rahman Full Day School Medan
Tahun Ajaran 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dilihat identifikasi masalah dalam
penelitian ini, yaitu:
a. Ketidakpahaman terhadap makna dari empati itu sendiri
b. Kurang peduli terhadap kesusahan orang lain
c. Tidak peduli dalam hal sosial sehingga dapat mempengaruhi
rendahnya tingkat empati yang enggan merasakan posisi yang tidak
menyenangkan bagi siswa serta terbiasa hidup serba berkecukupan.
d. Kurangnya
empati.
layanan bimbingan kelompok yang menumbuhkan
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda maka perlu adanya
batasan masalah yang akan diteliti. Melihat luasnya ruang lingkup yang berkaitan
dengan empati siswa, maka dalam penilitian ini peniliti membatasi masalah pada
“Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Sosiodrama terhadap
Sikap Empati siswa Kelas VIII-B SMP Ar-Rahman Full Day School Medan
Tahun Ajaran 2013/2014”.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat ditentukan rumusan masalah
pada penelitian ini, yaitu apakah ada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok
Melalui Teknik Sosiodrama terhadap Sikap Empati siswa Kelas VIII-B SMP ArRahman Full Day School Medan Tahun Ajaran 2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah mengetahui Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik
Sosiodrama terhadap Sikap Empati siswa Kelas VIII-B SMP Ar-Rahman Full Day
School Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Pentingnya suatu penelitian didasarkan atas manfaat yang dapat diperoleh
dari penelitian tersebut. Dari penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut:
Manfaat konseptual
Mengembangkan pelayanan bimbingan dan konseling, sebagai bahan
masukan dan wawasan bagi orang lain. Sebagai bahan masukan dan sumber
referensi bagi peneliti yang lain yang akan melakukan penelitian dibidang yang
sama. Hasil penelitian ini sebagai alternatif untuk meningkatkan sikap empati
terhadap siswa di SMP Ar-Rahman Full Day School Medan.
Manfaat Praktis
Sebagai pertimbangan dalam meningkatkan kualitas dan mutu sekolah
untuk melahirkan siswa yang berkualitas dan bersikap baik terhadap sesama.
Membantu siswa yang memiliki sikap empati yang rendah dengan melakukan
layanan bimbingan kelompok. Serta sebagai masukan dalam membantu untuk
meningkatkan sikap empati dengan bantuan dari kelompok.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test
mempunyai rata-rata (M) = 63,8 dan Standard Deviasi (SD) = 5,32 sedangkan
post-test rata-rata (M) = 83,3 dan Standard Deviasi (SD) = 4,32. Sehingga
diperoleh hipotesis 9,36 thitung > ttabel = ( 9,36 > 1,81 ), maka dapat disimpulkan
bahwa sikap empati siswa kelas VIII-B SMP Ar-Rahman Full Day School Medan
dapat ditingkatkan dengan menggunakan pemberian layanan bimbingan kelompok
teknik sosiodrama Tahun Ajaran 2014/2015.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,
antaranya
1.
Bagi pihak sekolah hendaknya lebih memperhatikan sikap empati siswa,
salah satunya dengan cara mengadakan bimbingan kelompok melalui teknik
sosiodrama serta memfasilitasi jalannya kegiatan bimbingan konseling
disekolah.
2.
Guru pembimbing hendaknya mengadakan kegiatan pemberian layanan
bimbingan kelompok teknik sosiodrama yang lebih
menarik dengan
mengadakan games dan juga membuat layanan bimbingan kelompok diluar
ruangan sehingga siswa tidak jenuh mengikuti kegiatan tersebut didalam
kelas saja.
3.
Untuk para siswa yang mempunyai sikap empati rendah, hendaknya mau
mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk
meningkatkan sikap empati siswa.
Lampiran 1
ANGKET SIKAP EMPATI SISWA
Tulislah nama lengkap dan kelas beserta usia anda dengan jelas pada kolom yang disediakan
dibawah ini. dan berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan diri anda.
NAMA
:
KELAS
:
USIA
:
“ Setiap jawaban atau respon yang anda berikan akan merupakan bantuan yang tidak ternilai
besarnya bagi penelitian kami. Untuk bantuan tersebut, sebelum dan sesudah kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya”.
“Utamakan kejujuran dan selamat bekerja”
Keterangan :
Sangat sering
Sering
Jarang
Tidak pernah
: (SS)
: (S)
: (J)
: (TP)
NO
1.
PERNYATAAN
Saya dapat merasakan perasaan teman saya yang sedang berduka cita.
2
Saya dapat merasakan hal kesusahan yang dialami teman saya yang sedang
mendapatkan nilai rendah di hasil ujiannya.
Saya dapat memikirkan atas kesusahan yang dialami oleh teman saya.
Saya tidak mau memikirkan hal susah yang sedang menimpa teman saya
karena tidak ada untungnya .
Saya dapat merasakan kesedihan yang dialami oleh teman saya yang sedang
sakit parah dan tidak bisa mengikuti ujian.
Saya dapat memahami perasaan yang dialami oleh teman saya, yang sedang
kehilangan barang berharga miliknya.
Saya dapat merasakan dan merespon perasaan teman saya yang sedang
kecewa karena kalah dalam perlombaan antar sekolah.
Saya sadar bahwa didunia ini manusia hidup haruslah saling membantu dan
3
4
5
6
7
8
SS
S
J
TP
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
tolong - menolong karena manusia saling membutuhkan agar kita bisa
merasakan yang orang lain rasakan.
Saya sedih melihat keadaan teman saya yang tinggal kelas.
Saya bersedia menjadi tempat curhat saat teman saya sedang membutuhkan
saya, dan saling bertukar pikiran atau pendapat.
Saya dapat dengan mudah merasakan atau merespon teman saya yang sedang
mengalami masalah.
Saya malas ikut menjenguk teman yang sedang sakit karena hanya akan
menghabiskan waktu saya.
Saya malas dan tidak mau ikut pusing memikirkan masalah yang sedang
dialami oleh teman saya.
Saya tidak dapat merasakan kesulitan yang sedang dialami oleh teman saya
mengarjakan tugas individu, karena membuat saya capek.
Saya tak perduli dengan perasaan sedih yang dialami teman saya yang sedang
menangis, dan lebih baik saya menghindar.
Saya memberikan kata selamat pada teman saya yang sedang bahagia, begitu
pula ucapan yang menenangkan saat teman saya kesusahan.
Saya hanya mau menolong teman saya yang menguntungkan untuk saya,
sedangkan teman yang lain kesusahan saya tak perduli.
Saya akan mengatakan ucapan “yang semangat y teman”. Pada teman saya
yang sedang sedih karena mendapatkan nilai rendah di ujiannya.
Saya mau menolong dan membantu mengajari teman saya yang tidak
mengerti dalam pelajaran yang saya bisa.
Saya tidak bisa merasakan emosi kesedihan teman saya yang sedang
menangis.
Saya tidak mau simpati terhadap teman saya yang sedang sakit.
Saya enggan merasakan dan mencoba menempatkan diri saya dalam masalah
yang sedang dialami oleh teman saya.
Saya dapat menunjukkan sikap empati saya terhadap teman dengan
membantunya.
Saya perduli dan mau menunjukkan rasa empati saya terhadap orang lain
dalam hal apapun.
Saya merasa berat hati memberikan ucapan selamat pada teman saya yang
sedang bahagia karena mendapatkan juara kelas.
Saya malas membantu mengajari teman saya yang bingung mengerjakan
tugas dikelas.
Saya sulit menunjukkan sikap empati pada teman saya dalam hal apapun.
Saya tidak dapat merasakan hal senang dan sedih yang dialami oleh teman
saya.
Saya malas memikirkan masalah teman saya, karena hanya membuat saya
pusing dan repot.
Saya enggan untuk menunjukkan sikap empati pada teman saya dalam
keadaan senang maupun sedih.
Lampiran 3
Perhitungan Validitas Angket Sikap Empati Siswa
Validitas butir angket Sikap Empati siswa dihitung dengan rumus Product Moment, yaitu
:
N X
rxy =
N XY X Y
2
X
2
N Y
2
Y
2
Untuk mengetahui validitas angket sikap empati siswa, r-hitung dibandingkan dengan r-tabel
pada taraf signifikansi 5%.
Sebagai contoh, perhitungan koefesien korelasi antara item nomor 1 dengan skor total
sebagai berikut :
∑X
80
;
∑Y
∑ X2 =
210
;
∑ Y2 =
247184
∑ XY =
6909
;
N
33
=
Sehingga rhitungadalah :
r
33..6989 80..2838
33.210 (80) 2 33.247184 28382
227964 227040
r
6930 64008157072 8054244
r
(530)(102828)
r
3597
3597
54498840
=
=
2838
r
3597
7382,332
r 0,487
Secara lengkap di bawah ini disajikan hasil perhitungan validitas angket meningkatkan
sikap empati siswa.
Tabel 8. Ringkasan Perhitungan Angket Meningkatkan Sikap Empati Siswa
No.
No
rhitung
rtabel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
rhitung
Status
Item
rtabel
Status
Item
0,487
0,006
0,651
0,344
0,601
0,642
0,003
0,049
0,651
0,652
2,328
0,921
0,907
0,716
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
0,809
0,506
2,765
0,498
1,118
0,063
0,494
0,756
0,499
0,542
0,443
0,496
0,501
-1,193
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
15
0,344
0,447
Valid
30
0,371
0,344
Valid
Setelah rhitung dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% dan N=33, maka dari
30 butir angket yang diujicobakan dinyatakan 5 butir tidak valid yaitu: 2, 7, 8, 21, dan 29,
sehingga 25 butir yang valid digunakan untuk menjaring data penelitian.
Lampiran 4
Perhitungan Reliabilitas Angket Meningkatkan Sikap Empati Siswa
Reliabilitas (keterandalan) angket meningkatkan sikap empati siswa dihitung dengan
menggunakan rumus alpha :
r11
2
n S t pi qi
=
2
St
n 1
Untuk mencari varians butir digunakan rumus :
σ =
2
2
i
i 2
Sebagai contoh perhitungan, dari data uji coba angket meningkatkan empati siswa dapat
dihitung item nomor 1 sebagai berikut :
∑X
=
80
∑X2
=
210
N
=
33
Sehingga varians butir nomor 1 diperoleh :
σ2 =
2
80
210
33
33 0,487
Berikut ini disajikan secara lengkap hasil perhitungan varians setiap butir angket
meningkatkan sikap empati siswa.
Tabel 6. Perhitungan Realibilitas Angket Meningkatkan Sikap Empati Siswa
No. Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
σb2
No. Item
16
0,487
17
-
18
0,651
19
0,344
20
0,601
21
0,642
22
-
23
-
24
0,651
25
0,652
26
2,328
27
0,921
28
0,907
29
0,716
30
0,447
∑ σb2 = 19,15
σb2
0,809
0,506
2,765
0,498
1,118
0,494
0,756
0,499
0,542
0,443
0,496
0,501
0,371
Varians total dihitung dengan rumus :
σt 2 =
Yt
2
Yt 2
dari data uji coba diperoleh :
∑Yt = 2838
N
;
∑Y2t = 247184
= 33
Sehingga varians total adalah :
(2838) 2
247184
33
σt 2 =
33
0,798
= 94,424
Maka reliabilitas angket :
19,15
33
r11
1
33 1 94,424
= 0,824
Sehingga diperoleh reliabilitas angket sikap empati siswa r11 = 0,824. Setelah
dibandingkan dengan indeks korelasi termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Lampiran 5
ANGKET SIKAP EMPATI SISWA
Tulislah nama lengkap dan kelas beserta usia anda dengan jelas pada kolom yang disediakan
dibawah ini. dan berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan diri anda.
NAMA
:
KELAS
:
USIA
:
“ Setiap jawaban atau respon yang anda berikan akan merupakan bantuan yang tidak ternilai
besarnya bagi penelitian kami. Untuk bantuan tersebut, sebelum dan sesudah kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya”.
“Utamakan kejujuran dan selamat bekerja”
Keterangan :
Sangat sering : (SS)
Sering
: (S)
Jarang
: (J)
Tidak pernah : (TP)
NO
PERNYATAAN
1. Saya dapat merasakan perasaan teman saya yang sedang berduka cita.
2. Saya dapat memikirkan atas kesusahan yang dialami oleh teman saya.
3. Saya tidak mau memikirkan hal susah yang sedang menimpa teman saya karena
tidak ada untungnya .
4. Saya dapat merasakan kesedihan yang dialami oleh teman saya yang sedang
sakit parah dan tidak bisa mengikuti ujian
5. Saya dapat memahami perasaan yang dialami oleh teman saya, yang sedang
kehilangan dompetnya.
6. Saya tidak mau mengerti dengan keadaan teman yang sedang kesusahan.
7. Saya bersedia menjadi tempat curhat saat teman saya sedang membutuhkan
saya, dan saling bertukar pikiran atau pendapat.
8. Saya dapat dengan mudah merasakan atau merespon teman saya yang sedang
mengalami masalah.
9. Saya tidak mau ikut menjenguk teman yang sedang sakit karena hanya akan
menghabiskan waktu saya.
10. Saya tidak mau ikut pusing memikirkan masalah yang sedang dialami oleh
teman saya.
11. Saya merasa tidak mampu menjalani hidup ini sendiri, tanpa membutuhkan
orang lain. Oleh karena itu saya harus bisa bersikap empati terhadap sesama.
12. Saya tak perduli dengan perasaan sedih yang dialami teman saya yang sedang
menangis.
13. Saya memberikan kata selamat pada teman saya yang sedang bahagia karena
memenangkan lomba disekolah.
14. Saya tidak mau menolong teman saya yang sedang kesusahan karena itu hanya
merepotkan diri saya.
15. Saya tidak bisa merasakan kesusahan yang dialami oleh teman saya, karena
tidak ada manfaatnya untuk saya.
16. Saya membantu mengajari teman saya yang tidak mengerti dalam pelajaran
yang saya bisa.
17. Saya tidak bisa merasakan emosi kesedihan teman saya yang sedang menangis.
18. Saya mampu merasakan dan mencoba menempatkan diri saya dalam masalah
yang sedang dialami oleh teman saya.
19. Saya dapat menunjukkan sikap empati saya terhadap teman dengan
membantunya.
20. Saya tidak mau menunjukkan rasa empati saya terhadap orang lain dalam hal
apapun.
21. Saya merasa berat hati memberikan ucapan selamat pada teman saya yang
sedang bahagia karena mendapatkan juara kelas.
22. Saya mencoba menenangkan perasaan teman saya yang sedang sedih karena
kehilangan barang berharga miliknya.
23. Saya sulit menunjukkan sikap empati pada teman saya.
24. Saya dapat melakukan simpati dan empati terhadap teman yang sedang bahagia karena
mendapatkan juara kelas setiap tahunnya.
25. Saya dapat memahami dan merasakan hal sedih yang dialami oleh teman saya.
SS
S
J
TP
Lampiran 8
Tabel 9
Tabulasi Data Penelitian
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
Pre-Test
Pre-Test
Post-Test
Post-Test
(XA)
(XA2)
(XB)
(XB2)
60
3600
80
6400
72
5184
86
7396
68
4624
79
6241
55
3025
88
7744
67
4489
90
8100
61
3721
79
6241
69
4761
85
7225
66
4356
84
7056
60
3600
85
7225
60
3600
77
5929
638
40960
833
69557
Lampiran 9
Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) Pre-Test
a. Rata – rata (M)
Harga rata – rata dihitung dengan rumus :
M=
Keterangan :
M
= Harga Rata – rata
∑X
= jumlah aljabar X
N
= jumlah sampel
Dari lampiran 6 diperoleh :
∑XA = 638
N = 10
∑XA2 = 40960
Maka M =
638
63,8
10
b. Standard Deviasi (SD)
Untuk menghitung Standard Deviasi dari variabel penelitian digunakan rumus :
SD X
( N2 ) () 2
N ( N 1)
Keterangan :
∑X = Jumlah aljabar dari data X
X2 = Jumlah aljabar Kuadrat X
N = Jumlah sampel
SD X
SD X
(10.40960) (638) 2
10(10 1)
2556
90
SD X 28,4
SDX = 5,32
Lampiran 10
Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test
Tabel 10
Hasil Kategori Meningkatkan Sikap Empati Siswa berdasarkan pengukuran
Bimbingan Kelompok Pada Pre-Test
NO
Pre-Test
1
55
2
60
3
60
4
60
5
61
6
66
7
67
8
68
9
69
10
72
1. Letak K1 =
Kategori Angket
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
1
4
K1 =
6 1
1,75
4
Jadi K1 terletak pada data antara nomor 1 dan nomor 2 yaitu:
K1 =
55 60
57,5
2
2. Letak K2 =
2( 1)
4
K2 =
2(6 1)
3,5
4
Jadi K2 terletak pada data antara nomor 3 dan nomor 4 yaitu:
K2 =
3. Letak K3 =
60 60
60
2
3( 1)
4
K3 =
3(6 1)
5,25
4
Jadi K3 terletak pada data antara nomor 5 dan nomor 6 yaitu:
K3 =
61 66
63,5
2
K1 = 57,5 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Rendah
K2 = 60 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Sedang
K3 = 63,5 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Tinggi
Lampiran 11
Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) Post-Test
a. Rata – rata (M)
Harga rata – rata dihitung dengan rumus :
M=
Keterangan :
M
= Harga Rata – rata
∑X
= jumlah aljabar X
N
= jumlah sampel
Dari lampiran 7 diperoleh :
∑XB = 833
N = 10
∑XB2 = 69557
Maka M =
833
83,3
10
b. Standard Deviasi (SD)
Untuk menghitung Standard Deviasi dari variabel penelitian digunakan rumus :
SD X
( N2 ) () 2
N ( N 1)
Keterangan :
∑X = Jumlah aljabar dari data X
X2 = Jumlah aljabar Kuadrat X
N = Jumlah sampel
SD X
SD X
(10.69557) (833) 2
10(10 1)
1681
90
SD X 18,67
SDX = 4,32
Lampiran 12
Pengukuran Deviasi Kuartil Post - Test
Tabel 11
Hasil Kategori Meningkatkan Sikap Empati Siswa berdasarkan pengukuran
Bimbingan Kelompok Pada Post-Test
NO
Post-Test
1
77
2
79
3
79
4
80
5
84
6
85
7
85
8
86
9
88
10
90
4. Letak K1 =
Kategori Angket
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
1
4
K1 =
6 1
1,75
4
Jadi K1 terletak pada data antara nomor 1 dan nomor 2 yaitu:
K1 =
77 79
78
2
5. Letak K2 =
2( 1)
4
K2 =
2(6 1)
3,5
4
Jadi K2 terletak pada data antara nomor 3 dan nomor 4 yaitu:
K2 =
6. Letak K3 =
79 80
79,5
2
3( 1)
4
K3 =
3(6 1)
5,25
4
Jadi K3 terletak pada data antara nomor 5 dan nomor 6 yaitu:
K3 =
85 85
85
2
K1 = 78 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Siswa Rendah
K2 = 79,5 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Siswa Sedang
K3 = 85 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Siswa Tinggi
Lampiran 13
Pengujian Hipotesis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dicari mean beda dan simpangan
baku beda yaitu membuat tabel tabulasi data pre-test dan post-test.
Tabel 14
Pre-test dan Post-test Sikap Empati Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
∑
Post-test
(XB-XA)
(XA)
(XB)
(D)
60
80
20
0.5
0.25
72
86
14
-5.5
30.25
68
79
11
-8.5
72.25
55
88
33
13.5
182.25
67
90
23
3.5
12.25
61
79
13
-6.5
42.25
69
85
16
-3.5
12.25
66
84
18
-1.5
2.25
60
85
25
5.5
30.25
60
77
17
-2.5
6.25
638
833
195
Xd(d-md)
∑x2 d
Pre-test
390.5
Mean beda (Md) =
Md =
195
10
Md = 19,5
Jumlah kuadrat deviasi
= 390,5
Maka harga thitung:
t
t
t
19,5
390,5
10(10 1)
19,5
4,338
19,5
2,082
t = 9,36
Harga ttabel dengan d.b = n-1 = 10-1 pada taraf nyata = 0,05 diperoleh sebesar 1,81.
Maka thitung > ttabel = (9,36 > 1,81). Maka hipotesis yang menyatakan ada pengaruh pemberian
layanan bimbingan kelompok melalui teknik sosiodrama terhadap empati siswa di kelas VIII-b
SMP Ar-Rahman Full Day School Medan Helvetia, Tahun Ajaran 2014/2015 dapat diterima.
Lampiran 14
Perhitungan Peningkatan Sikap Empati Siswa
Berdasarkan pada lampiran 6 test awal ( pre - tes ) diperoleh rata – rata sikap empati
siswa = 638 dan pada lampiran 7 test akhir ( post – test ) diperoleh rata – rata empati siswa =
833. Maka sikap empati siswa setelah mendapatkan bimbingan kelompok lebih tinggi dari pada
sebelum mendapatkan bimbingan kelompok ( 833 > 638 ).
Peningkatan internal empati siswa sebesar :
=
=
=
=
( Rata rata Post test ) ( Rata rata Pr e test )
Rata rata Pr e test
833 638
× 100 %
638
195
× 100 %
638
30, 56 %
× 100 %
Lampiran 15
DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN
Suasana depan sekolah
Peneliti Sedang Menjelaskan Cara Pengisian Angket
Peneliti Sedang Memperhatikan Siswa-Siswi Mengisi Angket
Peneliti Berfoto Bersama Guru Pembimbing SMP
Siswa-Siswi Sedang Serius Mengisi Angket
Siswa-Siswi Memerankan Sikap Empati Memberi Selamat Pada Teman Dan Saling
Memotivasi
Lampiran 16.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK(RPL)
TOPIK TUGAS
Nama sekolah
: SMP Ar-Rahman Medan Helvetia
Kelas
: VIII-B
Semester/Tahun ajaran
: 1/2014
Pertemuan
: 1 (satu)
A. Bidang bimbingan
: Pribadi dan Sosial
B. Rumusan kompetensi : siswa mampu mengerti arti dari empati dan
komponen yang ada dalam empati yang ada didalamnya.
C. Topik/Fokus
:Pengertian empati
D. Sifat topik
: Topik Tugas
E. Jenis Layanan
: Layanan Bimbingan Kelompok
F. Karakter
: Saling Menghargai
G. Fungsi layanan
: Pemahaman dan Pemeliharaan
H. Alokasi waktu
: 1 X 45
I. Tempat
: Ruang kelas
J. Sasaran
: Kelompok Kelas VIII-B SMP Ar-Rahman
K. Tujuan/indicator
:
1. Umum
Siswa dapat memahami bagaimana cara membina rasa
menghargai dengan sikap empati
2. Khusus
Setelah mengikuti laychairunisan bimbingan kelompok,
siswa dapat :
Siswa dapat membina rasa empati terhadap teman
disekolah maupun dirumah.
L. Langkah-langkah
:
a. Pembentukan
1. Ucapan salam/selamat dating
2. Doa Bersama
3. Perkenalan
4. Menjelaskan arti, tujuan, caraPELAKSANAAN, dan azas
bimbingan kelompok
5. Pengakraban
b. Peralihan
1. Menjelaskan kegiatan yang akan dijalani
2. Menenyakan apakah anggota sudah siap
3. Mempelajari suaschairunisa didalam kelompok
4. Bila perlu kembali ketahap aspek sebelumnya
c. Tahap Kegiatan
1. Pemimpin kelompok mengemukakan topic bahasan (topic
tugas)
2. Tanya jawab hal yang belum dipahami
3. Anggota membahas topik sampai tuntas (pengertian empati,
factor empati, komponen empati, manfaat empati.
4. Membahas materi
Memahami arti dari sikap empati
Mengetahui factor empati dan komponennya.
Manfaat empati dalam kehidupan
5. Setiap anggota mengemukakan apa yang akan dilakukan
setelah membahas topic tersebut (peneguhan hasrat) dan
komitmen
6. Melakukan permainan “lanjutkan ceritaku” untuk keakraban
yang lebih mendalam.
Tujuan Permainan
untuk
menciptakan
suaschairunisa
kegembiraan
dan
santai,guna mengurangi ketegangan
permainan
ini
dapat
kehangatan
kebersamaan
menimbulkan
serta
kegembiraan,
kegairahan
sehingga
kegiatan kelompok semakin mantap.
menghilangkan fikiran negatif tentang dirinya
meningkatkan percaya diri dalam melakukan setiap
kegiatan
cara bermain
Duduklah yang rapat dan berderet panjang atau dalam
bentuk lingkaran.
Fasilitator memulai sebuah cerita dengan tema bebas
Ditengah-tengah cerita, fasilitator menghentikan ceritanya,
dan menunjuk salah satu dari peserta secara acak untuk
melanjutkan ceritanya.
Kemudian peserta secara acak melanjutkan cerita dari
peserta lain.
Permainan
terus
berlanjut
sampai
semua
peserta
mendapatkan giliran bercerita.
Peserta diminta berekpresi dan berintonasi dalam bercerita.
d. Tahap Pengakhiran :
1. Pemimpin mengemukakan bahwa kegiatan ini akan diakhiri
2. Pemimpin dan anggota mengemukakan kesan dan hasil
kegiatan
3. Merencchairunisakan kegiatan lanjutan
4. Pesan dan harapan
5. Doa
6. Menyanyikan lagu sayonara
Materi Bimbingan Kelompok
Empati
A. PENGERTIAN EMPATI
Menurut Budiningsih (2004:46) Empati berasal dari kata phatos (dalam bahasa ajengani)
yang berarti perasaan yang mendalam. Istilah ini pada awalnya digunakan oleh para teoritikus
estetika untuk menjelaskan tentang kemampuan memahami pengalaman subyektif orang lain.
Allport (1965) dalam Taufik (2012:39) mendefinisikan sikap empati sebagai perubahan
imajinasi seseorang ke dalam pikiran, perasaan, dan perilaku orang lain. Allport tersebut percaya
bahwa sikap empati berada di antara kesimpulan (inference) pada satu sisi dan intuisi pada sisi
lain. Sementara itu, menurut Rogers (1951) dalam (Lesmchairunisa, 2008), sikap empati
merupakan cara mempersepsi kerangka internal dari referensi orang lain dengan keakuratan dan
komponen emosional, seolah-olah seseorang menjadi orang lain, tetapi masih menyadari.
Pendapat Rogers di atas dengan jelas menggambarkan apa yang dimaksud dengan sikap empati.
Meskipun sederhchairunisa, tetapi banyak konsep yang terkait dalam sikap empati. Memahami
orang lain dari sudut kerangka orang lain tersebut,sikap empati yang dirasakan harus juga
diekspresikan dan orang yang melakukan sikap empati harus orang yang “kuat”, harus dapat
menyingkirkan nilai-nilainya sendiri, tetapi tidak boleh terlarut di dalam nilai orang lain.
Menurut Carkhuff (dalam Budiningsih 2004 : 47) mengartikan sikap empati sebagai
kemampuan untuk mengenal, mengerti dan merasakan perasaan orang lain dengan ungkapan
ajengrbal dan perilaku, dan mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain
dansikap empati merupakan dimensi yang penting dalam proses bantuan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sikap empati adalah
sebagai kemampuan untuk mengenal, mengerti dan merasakan perasaan orang lain dengan
ungkapan ajengrbal dan perilaku namun tetap dalam hal yang wajar.
B. KOMPONEN EMPATI
1) Komponen Kognitif
Komponen kognitif merupakan komponen yang menimbulkan pemahaman terhadap
perasaan orang lain. Hal ini diperkuat oleh pernyataan beberapa ilmuan bahwa proses
kognitif sangat berperan penting dalam prosessikap empati. Secara garis besar bahwa aspek
kognitif darisikap empati meliputi aspek pemahaman atas kondisi orang lain.
2) Komponen Afektif
Empati sebagai aspek afektif merujuk pada kemampauan menyelaraskan
pengalaman emosional kepada orang lain. Aspek sikap empati ini terdiri atas simpati,
sensitivitas, dan sharing penderitaan yang dialami oleh orang lain yang diimajinasikan
seakan-akan dialami oleh diri sendiri (Colley, 1998). Selanjutnya dia menambahkan,sikap
empati afektif merupakan suatu kondisi di mchairunisa pengalaman emosi seseorang sama
dengan pengalaman emosi yang sedang dirasakan oleh orang lain, atau perasaan mengalami
bersama dengan orang lain.
3) Komponen Kognitif dan Afektif
Selain dua kategorisasi di atas, belakangan para ahli lebih memandang sikap empati
sebagai konsep multidimensional yang meliputi komponen kognitif dan afektif secara
bersama-sama (Richendoller & Weaajengr, 1994), terdiri atas komponen afektif dan kognitif
yang tidak dapat dipisahkan atau keduanya (kognitif dan afektif) dianggap sebagai satu
aspek.
4) Komponen Komunikatif
Selanjutnya, beberapa teoritikus menambahkan komponen yang ke empat dari sikap
empati yaitu komunikatif. Munculnya komponen keempat ini didasarkan pada asumsi awal
bahwa komponen afektif dan kognitif akan tetap terpisah bila keduanya tidak terjalin
komunikasi, Ridley & Lingle 1996. Teoritikus lainnya mengatakan yang dimaksud
komunikatif, yaitu prilaku yang mengekspresikan perasaan-perasaan sikap empati (Bierhoff,
2002). Komponen sikap empati komunikatif adalah ekspresi dari pikiran-pikiran sikap
empatik (intellectual empathy) dan perasaan-perasaan (empathic emitions) terhadap orang
lain yang dapat diekspresikan melalui kata-kata dan perbuatan.
Menurut Pujiyanti, (dalam Zuchdi, 7 : 2003), sikap empati terdiri atas perpaduan tiga
komponen, yakni:
a. Pemahaman terhadap orang lain dengan sensitif dan tepat, namun tetap menjaga
keterpisahan dari orang lain tersebut.
b.
Pemahaman keadaan yang mendorong munculnya perasaan tersebut.
c.
Cara berkomunikasi dengan orang lain yang membuat orang lain merasa diterima dan
dipahami.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa komponen empati adalah sikap yang
berusaha menunjukkan sikap perduli yang menimbulkan pemahaman terhadap perasaan orang
lain.
C. FAKTOR EMPATI
Adapun faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menerima empati terhadap yang lain
dikemukakan oleh Bilgis (Brodzinsky,1986:204) yaitu:
a. Sosialisasi
Sosialisasi dapat mempengaruhi empati melalui 5 cara:
1) Melalui sosialisasi seseorang mendapat pe
Sari Asmaini Manik. NIM : 1102151016. Pengaruh Layanan Bimbingan
Kelompok Melalui Teknik Sosiodrama Terhadap Sikap Empati Siswa
Kelas VIII Di Smp Swasta Ar-Rahman Full Day School Medan Tahun
Ajaran 2014/2015”. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan 2014/2015.
Penelitian ini bertujuan “Untuk mengetahui pemberian layanan bimbingan
kelompok teknik sosiodrama terhadap sikap empati siswa kelas VIII SMP ArRahman Full Day School”. Penelitian ini dilaksanakan pada 30 Juni sampai
dengan 30 Agutus 2014. Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Ar Rahman Full
day school Medan Helvetia. Jalan Brigjend. H. A. Manaf Lubis / Gaperta Ujung
No. 58 Medan.
Subjek penelitian adalah keseluruhan siswa kelas VIII-B 10 siswa yang
mempunyai kategori sikap empati rendah yang ditentukan secara purposive
sampling (penarikan sampel secara sengaja) atau rekomendasi data dari guru BK
(konselor). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket sikap
empati siswa. Angket uji coba sikap empati siswa sebanyak 30 butir pernyataan
yang diberikan kepada seluruh siswa kelas VIII-C yang berjumlah 33 siswa.
Angket sikap empati siswa yang valid sebanyak 25 butir pertanyaan yang akan
diberikan kepada 10 siswa kelas VIII-B yang mendapatkan perlakuan layanan
bimbingan kelompok teknik sosiodrama. Teknik analisis data menggunakan uji
beda (uji t).
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata Pre-test = 63,8 dan Standard
Deviasi (SD) = 5,32 sedangkan nilai rata-rata Post-test = 83,3 dan Standard
Deviasi (SD) = 4,32 dengan demikian pemberian layanan bimbingan kelompok
teknik sosiodrama terhadap sikap empati siswa dapat mengubah sikap empati
yang rendah menjadi lebih tinggi lagi. Dari hasil hipotesis dengan harga ttabel pada
N-1 = 10-1 pada taraf nyata α = 0,05 diperoleh sebesar 1,81, maka thitung > ttabel =
(9,36 > 1,81) tersebut dikatakan Ha diterima dan Ho ditolak yang artinya
penelitian ini “ Ada pengaruh positif pemberian layanan bimbingan kelompok
teknik sosiodrama terhadap sikap empati siswa kelas VIII-B di SMP Swasta ArRahman Full Day School Medan Tahun Ajaran 2014/2015”.
Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Teknik Sosiodrama, Sikap Empati.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan jurusan psikologi
pendidikan dan bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan
(UNIMED).
Adapun judul skripsi ini adalah ” Pengaruh Layanan Bimbingan
Kelompok Melalui Teknik Sosiodrama Terhadap Sikap Empati siswa kelas
VIII di SMP swasta Ar-rahman Full Day School Medan Tahun ajaran
2014/2015”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Drs. Edidon Hutasuhut. M.Pd selaku Dosen Pembimbing
Skripsi dimana telah membimbing penulis selama
penyusunan skripsi ini
berlangsung dan dengan segala ilmu yang beliau punya, waktu, dan penuh
keikhlasan dan kesabaran.
Penulis skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan pada Program Studi Psikologi Pendidikan dan Bimbingan
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
iv
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku rektor universitas negeri
medan.
2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S selaku dekan, bapak Prof. Dr. Yusnadi,
M.S selaku pembentu dekan I, bapak Drs. Aman Simaremare, M.S selaku
pembantu dekan II dan bapak Drs.Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku
pembantu dekan III.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd selaku ketua jurusan psikologi
pendidikan dan bimbingan dan juga ibu Dra. Nurarjani, M.Pd selaku
sekertaris jurusan.
4. Drs. Nasrun, MS, Dra. Nurarjani, M.Pd, dan Nani Barorah Nasution, S.Psi,
MA. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saransaran mulai perencanaan penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.
5.
Seluruh bapak dan ibu dosen jurusan Psikologi Pendidikan Dan
Bimbingan yang telah banyak memberikan ilmu, bimbingan, dukungan,
saran dan motivasi kepada penulis selama berada didalam maupun di luar
perkulihan.
6. Seluruh Staff dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
Medan atas kerjasama dan bantuan kepada penulis terutama dalam usaha
surut-menyurat.
7. Bapak Yulfikar Akmal, S.Ag, S.Pd
selaku kepala sekolah SMP Ar
Rahman Full Day school Medan, dan seluruh PKS SMP Ar Rahman Full
v
day School
Medan atas izin, bantuan dan kerjasama kepada penulis
selama penelitian di sekolah tersebut.
8. Rasa hormat dan terimakasih penulis kepada guru BK bapak Miswanto.,
S.Pd di SMP Ar Rahman Full Day School Medan serta guru-guru bidang
studi yang telah banyak membantu, membimbing dan atas sikap
kekeluargaan yang penulis terima sejak mulai melakukan penelitian
sehingga selesai di SMP Ar Rahman Full Day School Medan .
9. Khusus buat keluarga tercinta, teristimewa, tersayang kedua orang tua;
Kamsi manik (ayahanda) dan Rasta Padang (ibunda): Bina Wahyuni
Manik (kakak), Prisman Situmeang (abang), Rama Sufiah Manik (kakak),
Suhermanto (abang),
Yusril Dairianto Manik (adik) dan Liza Hartati
Manik (adik), Arya Jamarhot, Anggun DW Mutiara, Anggita Tri Latifa,
Tegar Permana Karismawan, Teguh Permana Karismawan (ponakanku
tersayang). beserta seluruh keluarga besar penulis, terimakasih atas doa,
dorongan, semangat, nasehat dan bantuan materi yang telah membantu
penulis selama mengikuti pendidikan dibangku perkulihan di universitas
negeri medan.
10. Tersayang buat kakanda Rahmat Hidayat Hasibuan yang telah memberi
impian dan semangat baru dalam hidup ku.
11. Buat teman–teman seperjuangan yang selalu memberikan doa dan
dukungan yaitu, Siti Mukminah Sinaga. S.Pd, Siti Rahmah. S.Pd, Ari
Asmida. S.Pd, Sriwahyuningsih. S.Pd, Utari Dewi Febrianty. S.Pd,
Zulhendri Suhana, Sukardi, serta semua teman-teman sekelas BK reguler
C 2010 yang tidak bisa
sebutkan satu persatu atas bantuan dan
vi
dukungannya serta yang telah memberikan semangat dalam mengerjakan
skiripsi ini. Sehingga skripsi ini diselesaikan oleh penulis. Dan Seluruh
siswa / siswi Kelas VIII-B di SMP Ar Rahman Full day school Medan
tahun ajaran 2014-2015.
Kepada seluruh pihak yang tidak dapat di sebutkan namanya satu persatu
yang telah membantu peneliti secara langsung maupun tidak langsung dalam
menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak terdapat kelemahan baik dari segi isi
maupun tata bahasa, karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari segi pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Akhir kata
penulis mengharapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
terutama dalam dunia pendidikan pada umumnya dan khusus dalam bidang
bimbingan dan konseling.
Medan,
Penulis,
Agustus 2014
(Sari Asmaini Manik)
NIM. 1102151016
vii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latarbelakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 5
1.3 Pembatasan Masalah ...................................................................... 5
1.4 Rumusan Masalah .......................................................................... 5
1.5 Tujuan Penelitian ........................................................................... 5
1.6 Manfaat Penelitian ......................................................................... 5
BAB II : KAJIAN PUSTAKA .......................................................................... 7
2.1 Kerangka Teori............................................................................... 7
2.1.1. Pengertian Empati .................................................................. 7
2.1.2. Komponen-Komponen Sikap Empati ................................... 8
2.1.3. Faktor-Faktor Sikap Empati ................................................... 10
2.1.4. Layanan Bimbingan Kelompok ............................................. 13
2.1.4.1. Pengertian Bimbingan ................................................. 14
2.1.4.2. Pengertian Kelompok .................................................. 15
2.1.4.3. Pengertian Bimbingan Kelompok ............................... 17
2.1.5. Tujuan Layanan Bimbingan Kelompok .................................... 17
2.1.6. Model Kelompok Dalam Layanan Bimbingan Kelompok ....... 19
2.1.7. Komponen Layanan Bimbingan Kelompok .............................. 20
2.1.8. Teknik-teknik Bimbingan Kelompok....................................... 25
2.1.8.1. Defenisi Teknik Sosiodrama ........................................... 25
2.1.8.2. Tujuan Sosiodrama .......................................................... 26
2.1.8.3. Langkah-Langkah Sosiodrama ........................................ 27
2.1.9. Tahap - Tahap Bimbingan Kelompok ....................................... 28
2.2. Kerangka Konseptual ....................................................................... 38
2.3. Hipotesis ........................................................................................... 41
BAB III : METODE PENELITIAN ................................................................ 42
3.1. Jenis Penelitian ............................................................................ 42
3.2. Subjek Penelitian......................................................................... 42
3.3. Operasional Variabel Penelitian.................................................. 43
3.4. Desain Penelitian ......................................................................... 43
3.5. Langkah – Langkah Penelitian .................................................... 44
3.6. Teknik Pengumpulan Data .......................................................... 44
3.6.1. Uji Validitas Angket ..................................................... 47
3.6.2. Uji Reliabilitas Angket ................................................. 47
3.7. Teknik Analisis Data ................................................................... 48
3.8. Persiapan Penelitian .................................................................... 49
3.9. Lokasi dan Waktu Penelitian ...................................................... 50
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 51
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................ 51
1.1. Keadaan SMP Ar-Rahman Full Day School Medan.......... 51
4.2 Pengujian Persyaratan Analisis .................................................... 52
4.2.1 Uji Validitas .................................................................... 53
4.2.2 Uji Reabilitas ................................................................... 54
4.3 Deskripsi Data Hasil Penelitian ................................................... 54
4.3.1. Data Pre-Test Sikap Empati Siswa ................................. 54
4.3.2. Data Post-Test Sikap Empati Siswa ................................. 55
4.4 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 57
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ....................................................... 58
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 61
5.1. Kesimpulan .................................................................................. 61
5.2 Saran ............................................................................................. 61
Daftar Pustaka .................................................................................................. 63
Lampiran .......................................................................................................... 65
DAFTAR TABEL
Tabel 1:
Pemberian Skor Angket ............................................................. 45
Tabel 2:
Kisi-Kisi Uji Coba Angket Sikap Empati .................................. 45
Tabel 3:
Pemberian Layanan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama 46
Tabel 4:
Hasil Kategori Sikap Empati Pada Pre-Test .............................. 55
Tabel 5:
Hasil Kategori Sikap Empati Pada Post-Test .............................. 55
Tabel 7:
Ringkasan Perhitungan Angket ..................................................70
Tabel 8:
Perhitungan Reabilitas Angket ................................................... 71
Tabel 9:
Tabulasi Data Penelitian ............................................................. 78
Tabel 10:
Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test .......................................... 81
Tabel 11:
Pengukuran Deviasi Kuartil Post-Test ........................................85
Tabel 12:
Skor Pre-Test Dan Post-Test Sikap Empati ............................... 89
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1:
Lokasi Sekolah Tampak Dari Luar................................................90
Gambar 2:
Lokasi Sekolah Tampak Dari Dalam..............................................90
Gambar 3:
Siswa sedang Mengerjakan Angket……………………………… 90
Gambar 4:
Peneliti Sedang Mengawasi Siswa Mengerjakan Angke (PreTest)................................................................................................91
Gambar 5:
Siswa Sedang Mengerjakan Angket
(Post-Test)......................................................................................92
Gambar 6: Peneliti Sedang Melihat anggota Kelompok memerankan sikap
empati ............................................................................................92
Gambar 7: Peneliti Sedang Melihat anggota Kelompok memerankan sikap
Selamat pada teman ......................................................................121
Gambar 8: 10 (sepuluh) Siswa sedang menulis pesan dan kesan bimbingan
kelompok…………………………………………………………164
Gambar 13: 10 (sepuluh ) siswa sedang mengikuti bimbingan kelompok…..164
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1:
Angket Uji Coba Sikap Empati ................................................ 65
Lampiran 2:
Sebaran Data Perhitungan Uji Coba Angket
Sikap Empati ........................................................................... 67
Lampiran 3:
Perhitungan Validitas Angket Sikap Empati ........................... 69
Lampiran 4:
Perhitungan Rehabilitas Angket Sikap Empati ...................... 71
Lampiran 5:
Angket Penelitian Sikap Empati.............................................. 74
Lampiran 6:
Sebaran Data Penelitian Pre-Test ............................................ 76
Lampiran 7:
Sebaran Data Penelitian Post-Test ......................................... 77
Lampiran 8:
Tabulasi Data Penelitian Pre-Test (XA)
Dan Post-Test (XB) ................................................................. 78
Lampiran 9:
Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standard Deviasi (SD)
Untuk data Pre-Test................................................................. 79
Lampiran 10:
Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test ..................................... 79
Lampiran 11:
Perhitungan Rata-Rata (M), Dan Standard Deviasi (SD)
Untuk data Post-Test ............................................................... 83
Lampiran 12:
Pengukuran Deviasi Kuartil Post-Test .................................. 85
Lampiran 13:
Pengujian Hipotesis ............................................................... 87
Lampiran 14:
Perhitungan Peningkatan Sikap Empati ............................... 87
Lampiran 15:
Dokumen Penelitian ............................................................. 90
Lampiran 16:
Satuan Layanan Bimbingan Kelompok ................................ 93
Lampiran 17:
Satuan Layanan Bimbingan Kelompok ............................... 122
Lampiran 18:
Satuan Layanan Bimbingan Kelompok................................ 143
xi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sekolah adalah wadah untuk mencari ilmu pengetahuan bagi siswa. Selain
itu, sekolah mempunyai peranan dan tanggung jawab yang sangat penting untuk
mengembangkan siswa baik dalam bidang akademik dan tingkah laku siswa. Oleh
karena itu, sekolah tidak hanya menekankan pengembangan kemampuan kognitif
tetapi juga pengembangan kepribadian sebagai suatu yang terintegrasi secara utuh.
Masa ini berlangsung dari usia sekitar 12 sampai 18 tahun. Pada masa ini, remaja
mulai mengalami perubahan dari anak-anak menjadi manusia dewasa. Masa ini
juga merupakan masa remaja belajar dan berkembang untuk mengenali diri dan
lingkungan sekitarnya.(Harlock, 2011 : 206).
Menurut Budiningsih (2004 : 53) bahwa masa remaja tingkat empati
paling lanjut muncul ketika mereka sanggup memahami kesulitan-kesulitan yang
ada dilingkungannya, dan menyadari bahwa situasi atau status seseorang dalam
kehidupaan.
Menurut Harlock, (2011 : 209) Tugas perkembangan yang harus dicapai
pada masa ini diantaranya adalah mencapai hubungan baru dan lebih matang
dengan teman sebaya baik pria dan wanita, sampai dengan mencapai peran social
pria dan wanita, mencapai kemandirian emosial dari orangtua dan orang dewasa
lainnya. Masa perkembangan seorang individu mengalami perkembangan dalam
berbagai aspek dalam dirinya dan perubahan tuntutan lingkungan terhadap
dirinya. Diperlukan penyesuaian diri untuk menghadapi perubahan-perubahan
tersebut. Remaja membutuhkan dukungan moril maupun material, sekaligus
pembinaan dan arahan menuju aktifitas positif dan kreatif baik dalam sektor
pendidikan maupun pengembangan potensi dan keterampilannya. Sekolah adalah
salah satu tempat pembentukan karakter anak yang matang dan penuh tanggung
jawab. Misi besar ini tentu memiliki banyak hambatan yang tidak ringan. Salah
satunya adalah permasalahan terkait emosi remaja. Pendidikan yang dilaksanakan
di sekolah akan selalu terkait dengan perkembangan siswa, baik dalam taraf
akademik maupun non akademik. Di sekolah siswa tentunya akan bergelut dan
berlomba mengejar nilai-nilai akademiknya, dalam kesempatan yang sama pula
mereka juga belajar mengembangkan kepribadian dan karakter yang baik salah
satunya adalah sikap-sikap empati yang harus dimiliki setiap siswa.
Menurut Taufik (2012:41), empati adalah suatu aktifitas untuk memahami
apa yang difikirkan dan dirasakan orang lain, serta yang dirasakan dan difikirkan
kepada orang yang bersangkutan terhadap kondisi yang dialaminya. Menurut
Mulyana (2005:87) empati adalah berada pada posisi orang lain sebagai simpati
dan berpartisipasi menempatkan diri kita dalam posisi orang lain. Empati
memberikan sumbangan guna terciptanya hubungan yang saling mempercayai
karena empati mengkomunikasikan sikap penerimaan dan pengertian terhadap
perasaan
orang lain secara tepat. Empati pada diri siswa merupakan bagian
penting dari social competency (kemampuan sosial).
Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti di SMP Ar-Rahman full
day school Helvetia banyak siswa yang kurang peduli terhadap kesusahan orang
lain contohnya tidak peduli dengan teman yang sedang mengalami kesedihan
seperti tinggal kelas atau mendapatkan nilai yang rendah. dan tidak peduli dalam
hal sosial contohnya ada teman sakit namun tidak mau berinisiatif untuk
menjenguk.
Hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan guru BK SMP Ar-Rahman
Full Day School Medan Helvetia pada hari senin tanggal 26 Mei 2014 ditemui
siswa mengalami masalah yang berkaitan dengan empati, khususnya dikelas VIIIB, yang ditunjukkan dengan banyak siswa yang memiliki sikap kurang peduli
terhadap teman sekelas, contohnya dikelas terdapat teman yang kurang paham
pelajaran matematika, ia bertanya pada teman yang lain, namun teman tersebut
tidak merespon bahkan mencemoohkannya.
Dari kasus diatas dapat dilakukan tindakan
melalui bimbingan dan
konseling, dalam bimbingan dan konseling terdapat pula layanan orientasi,
informasi, penempatan dan penyaluran, bimbingan belajar, konseling individu,
bimbingan kelompok, konseling kelompok. Didalam penelitian ini peneliti
mengambil layanan bimbingan kelompok.
Menurut Sukardi dan Kusmawati
(2008 : 10) “bimbingan kelompok adalah layanan yang memungkinkan sejumlah
peserta didik secara bersama-sama memperoleh bahan dari nara sumber tertentu
(terutama guru pembimbing atau konselor) yang berguna untuk menunjang
kehidupan sehari-hari baik individu sebagai pelajar, anggota keluarga, dan
masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam pengambilan keputusan”.
Menurut Prayitno dan Amti. E (2004 : 309) “kegiatan bimbingan
kelompok adalah kegiatan yang berupa penyampaian informasi yang tepat
mengenai masalah pendidikan, pekerjaan, pemahaman pribadi. Informasi tersbut
diberikan terutama dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan
pemahaman diri individu dan pemahaman terhadap orang lain”.
Bimbingan kelompok memiliki beberapa teknik diantaranya yaitu teknik
home room, diskusi kelompok, psikodrama, sosiodrama, karya wisata dan
organisasi murid, peneliti cenderung mengambil teknik sosiodrama. Sosiodrama
menurut Ahmadi, A dan Supriyono, W (2004 : 123) adalah “suatu cara dalam
bimbingan yang memberikan kesempatan pada murid-murid untuk bermain
peran/mendramatisasikan sikap, tingkah laku atau penghayatan seseorang seperti
yang dilakukan dalam hubungan sosial sehari – hari di masyarakat dan untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan fenomena sosial,
permasalahan yang menyangkut hubungan antara manusia”.
Berdasarkan masalah di atas maka peniliti merasa penting untuk
menjadikan masalah ini suatu penelitian ilmiah dengan menetapkan judul
“Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Sosiodrama terhadap
Sikap Empati Siswa Kelas VIII-B SMP Ar-Rahman Full Day School Medan
Tahun Ajaran 2014/2015”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dilihat identifikasi masalah dalam
penelitian ini, yaitu:
a. Ketidakpahaman terhadap makna dari empati itu sendiri
b. Kurang peduli terhadap kesusahan orang lain
c. Tidak peduli dalam hal sosial sehingga dapat mempengaruhi
rendahnya tingkat empati yang enggan merasakan posisi yang tidak
menyenangkan bagi siswa serta terbiasa hidup serba berkecukupan.
d. Kurangnya
empati.
layanan bimbingan kelompok yang menumbuhkan
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda-beda maka perlu adanya
batasan masalah yang akan diteliti. Melihat luasnya ruang lingkup yang berkaitan
dengan empati siswa, maka dalam penilitian ini peniliti membatasi masalah pada
“Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik Sosiodrama terhadap
Sikap Empati siswa Kelas VIII-B SMP Ar-Rahman Full Day School Medan
Tahun Ajaran 2013/2014”.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, dapat ditentukan rumusan masalah
pada penelitian ini, yaitu apakah ada Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok
Melalui Teknik Sosiodrama terhadap Sikap Empati siswa Kelas VIII-B SMP ArRahman Full Day School Medan Tahun Ajaran 2013/2014?
1.5. Tujuan Penelitian
Bertitik tolak dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini
adalah mengetahui Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Melalui Teknik
Sosiodrama terhadap Sikap Empati siswa Kelas VIII-B SMP Ar-Rahman Full Day
School Medan Tahun Ajaran 2013/2014.
1.6. Manfaat Penelitian
Pentingnya suatu penelitian didasarkan atas manfaat yang dapat diperoleh
dari penelitian tersebut. Dari penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut:
Manfaat konseptual
Mengembangkan pelayanan bimbingan dan konseling, sebagai bahan
masukan dan wawasan bagi orang lain. Sebagai bahan masukan dan sumber
referensi bagi peneliti yang lain yang akan melakukan penelitian dibidang yang
sama. Hasil penelitian ini sebagai alternatif untuk meningkatkan sikap empati
terhadap siswa di SMP Ar-Rahman Full Day School Medan.
Manfaat Praktis
Sebagai pertimbangan dalam meningkatkan kualitas dan mutu sekolah
untuk melahirkan siswa yang berkualitas dan bersikap baik terhadap sesama.
Membantu siswa yang memiliki sikap empati yang rendah dengan melakukan
layanan bimbingan kelompok. Serta sebagai masukan dalam membantu untuk
meningkatkan sikap empati dengan bantuan dari kelompok.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV yaitu pre-test
mempunyai rata-rata (M) = 63,8 dan Standard Deviasi (SD) = 5,32 sedangkan
post-test rata-rata (M) = 83,3 dan Standard Deviasi (SD) = 4,32. Sehingga
diperoleh hipotesis 9,36 thitung > ttabel = ( 9,36 > 1,81 ), maka dapat disimpulkan
bahwa sikap empati siswa kelas VIII-B SMP Ar-Rahman Full Day School Medan
dapat ditingkatkan dengan menggunakan pemberian layanan bimbingan kelompok
teknik sosiodrama Tahun Ajaran 2014/2015.
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disarankan pada beberapa pihak,
antaranya
1.
Bagi pihak sekolah hendaknya lebih memperhatikan sikap empati siswa,
salah satunya dengan cara mengadakan bimbingan kelompok melalui teknik
sosiodrama serta memfasilitasi jalannya kegiatan bimbingan konseling
disekolah.
2.
Guru pembimbing hendaknya mengadakan kegiatan pemberian layanan
bimbingan kelompok teknik sosiodrama yang lebih
menarik dengan
mengadakan games dan juga membuat layanan bimbingan kelompok diluar
ruangan sehingga siswa tidak jenuh mengikuti kegiatan tersebut didalam
kelas saja.
3.
Untuk para siswa yang mempunyai sikap empati rendah, hendaknya mau
mengikuti kegiatan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama untuk
meningkatkan sikap empati siswa.
Lampiran 1
ANGKET SIKAP EMPATI SISWA
Tulislah nama lengkap dan kelas beserta usia anda dengan jelas pada kolom yang disediakan
dibawah ini. dan berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan diri anda.
NAMA
:
KELAS
:
USIA
:
“ Setiap jawaban atau respon yang anda berikan akan merupakan bantuan yang tidak ternilai
besarnya bagi penelitian kami. Untuk bantuan tersebut, sebelum dan sesudah kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya”.
“Utamakan kejujuran dan selamat bekerja”
Keterangan :
Sangat sering
Sering
Jarang
Tidak pernah
: (SS)
: (S)
: (J)
: (TP)
NO
1.
PERNYATAAN
Saya dapat merasakan perasaan teman saya yang sedang berduka cita.
2
Saya dapat merasakan hal kesusahan yang dialami teman saya yang sedang
mendapatkan nilai rendah di hasil ujiannya.
Saya dapat memikirkan atas kesusahan yang dialami oleh teman saya.
Saya tidak mau memikirkan hal susah yang sedang menimpa teman saya
karena tidak ada untungnya .
Saya dapat merasakan kesedihan yang dialami oleh teman saya yang sedang
sakit parah dan tidak bisa mengikuti ujian.
Saya dapat memahami perasaan yang dialami oleh teman saya, yang sedang
kehilangan barang berharga miliknya.
Saya dapat merasakan dan merespon perasaan teman saya yang sedang
kecewa karena kalah dalam perlombaan antar sekolah.
Saya sadar bahwa didunia ini manusia hidup haruslah saling membantu dan
3
4
5
6
7
8
SS
S
J
TP
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
tolong - menolong karena manusia saling membutuhkan agar kita bisa
merasakan yang orang lain rasakan.
Saya sedih melihat keadaan teman saya yang tinggal kelas.
Saya bersedia menjadi tempat curhat saat teman saya sedang membutuhkan
saya, dan saling bertukar pikiran atau pendapat.
Saya dapat dengan mudah merasakan atau merespon teman saya yang sedang
mengalami masalah.
Saya malas ikut menjenguk teman yang sedang sakit karena hanya akan
menghabiskan waktu saya.
Saya malas dan tidak mau ikut pusing memikirkan masalah yang sedang
dialami oleh teman saya.
Saya tidak dapat merasakan kesulitan yang sedang dialami oleh teman saya
mengarjakan tugas individu, karena membuat saya capek.
Saya tak perduli dengan perasaan sedih yang dialami teman saya yang sedang
menangis, dan lebih baik saya menghindar.
Saya memberikan kata selamat pada teman saya yang sedang bahagia, begitu
pula ucapan yang menenangkan saat teman saya kesusahan.
Saya hanya mau menolong teman saya yang menguntungkan untuk saya,
sedangkan teman yang lain kesusahan saya tak perduli.
Saya akan mengatakan ucapan “yang semangat y teman”. Pada teman saya
yang sedang sedih karena mendapatkan nilai rendah di ujiannya.
Saya mau menolong dan membantu mengajari teman saya yang tidak
mengerti dalam pelajaran yang saya bisa.
Saya tidak bisa merasakan emosi kesedihan teman saya yang sedang
menangis.
Saya tidak mau simpati terhadap teman saya yang sedang sakit.
Saya enggan merasakan dan mencoba menempatkan diri saya dalam masalah
yang sedang dialami oleh teman saya.
Saya dapat menunjukkan sikap empati saya terhadap teman dengan
membantunya.
Saya perduli dan mau menunjukkan rasa empati saya terhadap orang lain
dalam hal apapun.
Saya merasa berat hati memberikan ucapan selamat pada teman saya yang
sedang bahagia karena mendapatkan juara kelas.
Saya malas membantu mengajari teman saya yang bingung mengerjakan
tugas dikelas.
Saya sulit menunjukkan sikap empati pada teman saya dalam hal apapun.
Saya tidak dapat merasakan hal senang dan sedih yang dialami oleh teman
saya.
Saya malas memikirkan masalah teman saya, karena hanya membuat saya
pusing dan repot.
Saya enggan untuk menunjukkan sikap empati pada teman saya dalam
keadaan senang maupun sedih.
Lampiran 3
Perhitungan Validitas Angket Sikap Empati Siswa
Validitas butir angket Sikap Empati siswa dihitung dengan rumus Product Moment, yaitu
:
N X
rxy =
N XY X Y
2
X
2
N Y
2
Y
2
Untuk mengetahui validitas angket sikap empati siswa, r-hitung dibandingkan dengan r-tabel
pada taraf signifikansi 5%.
Sebagai contoh, perhitungan koefesien korelasi antara item nomor 1 dengan skor total
sebagai berikut :
∑X
80
;
∑Y
∑ X2 =
210
;
∑ Y2 =
247184
∑ XY =
6909
;
N
33
=
Sehingga rhitungadalah :
r
33..6989 80..2838
33.210 (80) 2 33.247184 28382
227964 227040
r
6930 64008157072 8054244
r
(530)(102828)
r
3597
3597
54498840
=
=
2838
r
3597
7382,332
r 0,487
Secara lengkap di bawah ini disajikan hasil perhitungan validitas angket meningkatkan
sikap empati siswa.
Tabel 8. Ringkasan Perhitungan Angket Meningkatkan Sikap Empati Siswa
No.
No
rhitung
rtabel
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
rhitung
Status
Item
rtabel
Status
Item
0,487
0,006
0,651
0,344
0,601
0,642
0,003
0,049
0,651
0,652
2,328
0,921
0,907
0,716
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
0,809
0,506
2,765
0,498
1,118
0,063
0,494
0,756
0,499
0,542
0,443
0,496
0,501
-1,193
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
0,344
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Tidak Valid
15
0,344
0,447
Valid
30
0,371
0,344
Valid
Setelah rhitung dibandingkan dengan rtabel pada taraf signifikansi 5% dan N=33, maka dari
30 butir angket yang diujicobakan dinyatakan 5 butir tidak valid yaitu: 2, 7, 8, 21, dan 29,
sehingga 25 butir yang valid digunakan untuk menjaring data penelitian.
Lampiran 4
Perhitungan Reliabilitas Angket Meningkatkan Sikap Empati Siswa
Reliabilitas (keterandalan) angket meningkatkan sikap empati siswa dihitung dengan
menggunakan rumus alpha :
r11
2
n S t pi qi
=
2
St
n 1
Untuk mencari varians butir digunakan rumus :
σ =
2
2
i
i 2
Sebagai contoh perhitungan, dari data uji coba angket meningkatkan empati siswa dapat
dihitung item nomor 1 sebagai berikut :
∑X
=
80
∑X2
=
210
N
=
33
Sehingga varians butir nomor 1 diperoleh :
σ2 =
2
80
210
33
33 0,487
Berikut ini disajikan secara lengkap hasil perhitungan varians setiap butir angket
meningkatkan sikap empati siswa.
Tabel 6. Perhitungan Realibilitas Angket Meningkatkan Sikap Empati Siswa
No. Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
σb2
No. Item
16
0,487
17
-
18
0,651
19
0,344
20
0,601
21
0,642
22
-
23
-
24
0,651
25
0,652
26
2,328
27
0,921
28
0,907
29
0,716
30
0,447
∑ σb2 = 19,15
σb2
0,809
0,506
2,765
0,498
1,118
0,494
0,756
0,499
0,542
0,443
0,496
0,501
0,371
Varians total dihitung dengan rumus :
σt 2 =
Yt
2
Yt 2
dari data uji coba diperoleh :
∑Yt = 2838
N
;
∑Y2t = 247184
= 33
Sehingga varians total adalah :
(2838) 2
247184
33
σt 2 =
33
0,798
= 94,424
Maka reliabilitas angket :
19,15
33
r11
1
33 1 94,424
= 0,824
Sehingga diperoleh reliabilitas angket sikap empati siswa r11 = 0,824. Setelah
dibandingkan dengan indeks korelasi termasuk dalam kategori sangat tinggi.
Lampiran 5
ANGKET SIKAP EMPATI SISWA
Tulislah nama lengkap dan kelas beserta usia anda dengan jelas pada kolom yang disediakan
dibawah ini. dan berilah tanda ceklis (√) pada kolom jawaban yang sesuai dengan diri anda.
NAMA
:
KELAS
:
USIA
:
“ Setiap jawaban atau respon yang anda berikan akan merupakan bantuan yang tidak ternilai
besarnya bagi penelitian kami. Untuk bantuan tersebut, sebelum dan sesudah kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya”.
“Utamakan kejujuran dan selamat bekerja”
Keterangan :
Sangat sering : (SS)
Sering
: (S)
Jarang
: (J)
Tidak pernah : (TP)
NO
PERNYATAAN
1. Saya dapat merasakan perasaan teman saya yang sedang berduka cita.
2. Saya dapat memikirkan atas kesusahan yang dialami oleh teman saya.
3. Saya tidak mau memikirkan hal susah yang sedang menimpa teman saya karena
tidak ada untungnya .
4. Saya dapat merasakan kesedihan yang dialami oleh teman saya yang sedang
sakit parah dan tidak bisa mengikuti ujian
5. Saya dapat memahami perasaan yang dialami oleh teman saya, yang sedang
kehilangan dompetnya.
6. Saya tidak mau mengerti dengan keadaan teman yang sedang kesusahan.
7. Saya bersedia menjadi tempat curhat saat teman saya sedang membutuhkan
saya, dan saling bertukar pikiran atau pendapat.
8. Saya dapat dengan mudah merasakan atau merespon teman saya yang sedang
mengalami masalah.
9. Saya tidak mau ikut menjenguk teman yang sedang sakit karena hanya akan
menghabiskan waktu saya.
10. Saya tidak mau ikut pusing memikirkan masalah yang sedang dialami oleh
teman saya.
11. Saya merasa tidak mampu menjalani hidup ini sendiri, tanpa membutuhkan
orang lain. Oleh karena itu saya harus bisa bersikap empati terhadap sesama.
12. Saya tak perduli dengan perasaan sedih yang dialami teman saya yang sedang
menangis.
13. Saya memberikan kata selamat pada teman saya yang sedang bahagia karena
memenangkan lomba disekolah.
14. Saya tidak mau menolong teman saya yang sedang kesusahan karena itu hanya
merepotkan diri saya.
15. Saya tidak bisa merasakan kesusahan yang dialami oleh teman saya, karena
tidak ada manfaatnya untuk saya.
16. Saya membantu mengajari teman saya yang tidak mengerti dalam pelajaran
yang saya bisa.
17. Saya tidak bisa merasakan emosi kesedihan teman saya yang sedang menangis.
18. Saya mampu merasakan dan mencoba menempatkan diri saya dalam masalah
yang sedang dialami oleh teman saya.
19. Saya dapat menunjukkan sikap empati saya terhadap teman dengan
membantunya.
20. Saya tidak mau menunjukkan rasa empati saya terhadap orang lain dalam hal
apapun.
21. Saya merasa berat hati memberikan ucapan selamat pada teman saya yang
sedang bahagia karena mendapatkan juara kelas.
22. Saya mencoba menenangkan perasaan teman saya yang sedang sedih karena
kehilangan barang berharga miliknya.
23. Saya sulit menunjukkan sikap empati pada teman saya.
24. Saya dapat melakukan simpati dan empati terhadap teman yang sedang bahagia karena
mendapatkan juara kelas setiap tahunnya.
25. Saya dapat memahami dan merasakan hal sedih yang dialami oleh teman saya.
SS
S
J
TP
Lampiran 8
Tabel 9
Tabulasi Data Penelitian
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
Pre-Test
Pre-Test
Post-Test
Post-Test
(XA)
(XA2)
(XB)
(XB2)
60
3600
80
6400
72
5184
86
7396
68
4624
79
6241
55
3025
88
7744
67
4489
90
8100
61
3721
79
6241
69
4761
85
7225
66
4356
84
7056
60
3600
85
7225
60
3600
77
5929
638
40960
833
69557
Lampiran 9
Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) Pre-Test
a. Rata – rata (M)
Harga rata – rata dihitung dengan rumus :
M=
Keterangan :
M
= Harga Rata – rata
∑X
= jumlah aljabar X
N
= jumlah sampel
Dari lampiran 6 diperoleh :
∑XA = 638
N = 10
∑XA2 = 40960
Maka M =
638
63,8
10
b. Standard Deviasi (SD)
Untuk menghitung Standard Deviasi dari variabel penelitian digunakan rumus :
SD X
( N2 ) () 2
N ( N 1)
Keterangan :
∑X = Jumlah aljabar dari data X
X2 = Jumlah aljabar Kuadrat X
N = Jumlah sampel
SD X
SD X
(10.40960) (638) 2
10(10 1)
2556
90
SD X 28,4
SDX = 5,32
Lampiran 10
Pengukuran Deviasi Kuartil Pre-Test
Tabel 10
Hasil Kategori Meningkatkan Sikap Empati Siswa berdasarkan pengukuran
Bimbingan Kelompok Pada Pre-Test
NO
Pre-Test
1
55
2
60
3
60
4
60
5
61
6
66
7
67
8
68
9
69
10
72
1. Letak K1 =
Kategori Angket
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
1
4
K1 =
6 1
1,75
4
Jadi K1 terletak pada data antara nomor 1 dan nomor 2 yaitu:
K1 =
55 60
57,5
2
2. Letak K2 =
2( 1)
4
K2 =
2(6 1)
3,5
4
Jadi K2 terletak pada data antara nomor 3 dan nomor 4 yaitu:
K2 =
3. Letak K3 =
60 60
60
2
3( 1)
4
K3 =
3(6 1)
5,25
4
Jadi K3 terletak pada data antara nomor 5 dan nomor 6 yaitu:
K3 =
61 66
63,5
2
K1 = 57,5 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Rendah
K2 = 60 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Sedang
K3 = 63,5 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Tinggi
Lampiran 11
Perhitungan Harga Rata-Rata (M), Standard Deviasi (SD) Post-Test
a. Rata – rata (M)
Harga rata – rata dihitung dengan rumus :
M=
Keterangan :
M
= Harga Rata – rata
∑X
= jumlah aljabar X
N
= jumlah sampel
Dari lampiran 7 diperoleh :
∑XB = 833
N = 10
∑XB2 = 69557
Maka M =
833
83,3
10
b. Standard Deviasi (SD)
Untuk menghitung Standard Deviasi dari variabel penelitian digunakan rumus :
SD X
( N2 ) () 2
N ( N 1)
Keterangan :
∑X = Jumlah aljabar dari data X
X2 = Jumlah aljabar Kuadrat X
N = Jumlah sampel
SD X
SD X
(10.69557) (833) 2
10(10 1)
1681
90
SD X 18,67
SDX = 4,32
Lampiran 12
Pengukuran Deviasi Kuartil Post - Test
Tabel 11
Hasil Kategori Meningkatkan Sikap Empati Siswa berdasarkan pengukuran
Bimbingan Kelompok Pada Post-Test
NO
Post-Test
1
77
2
79
3
79
4
80
5
84
6
85
7
85
8
86
9
88
10
90
4. Letak K1 =
Kategori Angket
Rendah
Rendah
Sedang
Sedang
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
1
4
K1 =
6 1
1,75
4
Jadi K1 terletak pada data antara nomor 1 dan nomor 2 yaitu:
K1 =
77 79
78
2
5. Letak K2 =
2( 1)
4
K2 =
2(6 1)
3,5
4
Jadi K2 terletak pada data antara nomor 3 dan nomor 4 yaitu:
K2 =
6. Letak K3 =
79 80
79,5
2
3( 1)
4
K3 =
3(6 1)
5,25
4
Jadi K3 terletak pada data antara nomor 5 dan nomor 6 yaitu:
K3 =
85 85
85
2
K1 = 78 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Siswa Rendah
K2 = 79,5 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Siswa Sedang
K3 = 85 Artinya Siswa Memiliki Sikap Empati Siswa Tinggi
Lampiran 13
Pengujian Hipotesis
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dicari mean beda dan simpangan
baku beda yaitu membuat tabel tabulasi data pre-test dan post-test.
Tabel 14
Pre-test dan Post-test Sikap Empati Siswa
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
∑
Post-test
(XB-XA)
(XA)
(XB)
(D)
60
80
20
0.5
0.25
72
86
14
-5.5
30.25
68
79
11
-8.5
72.25
55
88
33
13.5
182.25
67
90
23
3.5
12.25
61
79
13
-6.5
42.25
69
85
16
-3.5
12.25
66
84
18
-1.5
2.25
60
85
25
5.5
30.25
60
77
17
-2.5
6.25
638
833
195
Xd(d-md)
∑x2 d
Pre-test
390.5
Mean beda (Md) =
Md =
195
10
Md = 19,5
Jumlah kuadrat deviasi
= 390,5
Maka harga thitung:
t
t
t
19,5
390,5
10(10 1)
19,5
4,338
19,5
2,082
t = 9,36
Harga ttabel dengan d.b = n-1 = 10-1 pada taraf nyata = 0,05 diperoleh sebesar 1,81.
Maka thitung > ttabel = (9,36 > 1,81). Maka hipotesis yang menyatakan ada pengaruh pemberian
layanan bimbingan kelompok melalui teknik sosiodrama terhadap empati siswa di kelas VIII-b
SMP Ar-Rahman Full Day School Medan Helvetia, Tahun Ajaran 2014/2015 dapat diterima.
Lampiran 14
Perhitungan Peningkatan Sikap Empati Siswa
Berdasarkan pada lampiran 6 test awal ( pre - tes ) diperoleh rata – rata sikap empati
siswa = 638 dan pada lampiran 7 test akhir ( post – test ) diperoleh rata – rata empati siswa =
833. Maka sikap empati siswa setelah mendapatkan bimbingan kelompok lebih tinggi dari pada
sebelum mendapatkan bimbingan kelompok ( 833 > 638 ).
Peningkatan internal empati siswa sebesar :
=
=
=
=
( Rata rata Post test ) ( Rata rata Pr e test )
Rata rata Pr e test
833 638
× 100 %
638
195
× 100 %
638
30, 56 %
× 100 %
Lampiran 15
DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN
Suasana depan sekolah
Peneliti Sedang Menjelaskan Cara Pengisian Angket
Peneliti Sedang Memperhatikan Siswa-Siswi Mengisi Angket
Peneliti Berfoto Bersama Guru Pembimbing SMP
Siswa-Siswi Sedang Serius Mengisi Angket
Siswa-Siswi Memerankan Sikap Empati Memberi Selamat Pada Teman Dan Saling
Memotivasi
Lampiran 16.
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK(RPL)
TOPIK TUGAS
Nama sekolah
: SMP Ar-Rahman Medan Helvetia
Kelas
: VIII-B
Semester/Tahun ajaran
: 1/2014
Pertemuan
: 1 (satu)
A. Bidang bimbingan
: Pribadi dan Sosial
B. Rumusan kompetensi : siswa mampu mengerti arti dari empati dan
komponen yang ada dalam empati yang ada didalamnya.
C. Topik/Fokus
:Pengertian empati
D. Sifat topik
: Topik Tugas
E. Jenis Layanan
: Layanan Bimbingan Kelompok
F. Karakter
: Saling Menghargai
G. Fungsi layanan
: Pemahaman dan Pemeliharaan
H. Alokasi waktu
: 1 X 45
I. Tempat
: Ruang kelas
J. Sasaran
: Kelompok Kelas VIII-B SMP Ar-Rahman
K. Tujuan/indicator
:
1. Umum
Siswa dapat memahami bagaimana cara membina rasa
menghargai dengan sikap empati
2. Khusus
Setelah mengikuti laychairunisan bimbingan kelompok,
siswa dapat :
Siswa dapat membina rasa empati terhadap teman
disekolah maupun dirumah.
L. Langkah-langkah
:
a. Pembentukan
1. Ucapan salam/selamat dating
2. Doa Bersama
3. Perkenalan
4. Menjelaskan arti, tujuan, caraPELAKSANAAN, dan azas
bimbingan kelompok
5. Pengakraban
b. Peralihan
1. Menjelaskan kegiatan yang akan dijalani
2. Menenyakan apakah anggota sudah siap
3. Mempelajari suaschairunisa didalam kelompok
4. Bila perlu kembali ketahap aspek sebelumnya
c. Tahap Kegiatan
1. Pemimpin kelompok mengemukakan topic bahasan (topic
tugas)
2. Tanya jawab hal yang belum dipahami
3. Anggota membahas topik sampai tuntas (pengertian empati,
factor empati, komponen empati, manfaat empati.
4. Membahas materi
Memahami arti dari sikap empati
Mengetahui factor empati dan komponennya.
Manfaat empati dalam kehidupan
5. Setiap anggota mengemukakan apa yang akan dilakukan
setelah membahas topic tersebut (peneguhan hasrat) dan
komitmen
6. Melakukan permainan “lanjutkan ceritaku” untuk keakraban
yang lebih mendalam.
Tujuan Permainan
untuk
menciptakan
suaschairunisa
kegembiraan
dan
santai,guna mengurangi ketegangan
permainan
ini
dapat
kehangatan
kebersamaan
menimbulkan
serta
kegembiraan,
kegairahan
sehingga
kegiatan kelompok semakin mantap.
menghilangkan fikiran negatif tentang dirinya
meningkatkan percaya diri dalam melakukan setiap
kegiatan
cara bermain
Duduklah yang rapat dan berderet panjang atau dalam
bentuk lingkaran.
Fasilitator memulai sebuah cerita dengan tema bebas
Ditengah-tengah cerita, fasilitator menghentikan ceritanya,
dan menunjuk salah satu dari peserta secara acak untuk
melanjutkan ceritanya.
Kemudian peserta secara acak melanjutkan cerita dari
peserta lain.
Permainan
terus
berlanjut
sampai
semua
peserta
mendapatkan giliran bercerita.
Peserta diminta berekpresi dan berintonasi dalam bercerita.
d. Tahap Pengakhiran :
1. Pemimpin mengemukakan bahwa kegiatan ini akan diakhiri
2. Pemimpin dan anggota mengemukakan kesan dan hasil
kegiatan
3. Merencchairunisakan kegiatan lanjutan
4. Pesan dan harapan
5. Doa
6. Menyanyikan lagu sayonara
Materi Bimbingan Kelompok
Empati
A. PENGERTIAN EMPATI
Menurut Budiningsih (2004:46) Empati berasal dari kata phatos (dalam bahasa ajengani)
yang berarti perasaan yang mendalam. Istilah ini pada awalnya digunakan oleh para teoritikus
estetika untuk menjelaskan tentang kemampuan memahami pengalaman subyektif orang lain.
Allport (1965) dalam Taufik (2012:39) mendefinisikan sikap empati sebagai perubahan
imajinasi seseorang ke dalam pikiran, perasaan, dan perilaku orang lain. Allport tersebut percaya
bahwa sikap empati berada di antara kesimpulan (inference) pada satu sisi dan intuisi pada sisi
lain. Sementara itu, menurut Rogers (1951) dalam (Lesmchairunisa, 2008), sikap empati
merupakan cara mempersepsi kerangka internal dari referensi orang lain dengan keakuratan dan
komponen emosional, seolah-olah seseorang menjadi orang lain, tetapi masih menyadari.
Pendapat Rogers di atas dengan jelas menggambarkan apa yang dimaksud dengan sikap empati.
Meskipun sederhchairunisa, tetapi banyak konsep yang terkait dalam sikap empati. Memahami
orang lain dari sudut kerangka orang lain tersebut,sikap empati yang dirasakan harus juga
diekspresikan dan orang yang melakukan sikap empati harus orang yang “kuat”, harus dapat
menyingkirkan nilai-nilainya sendiri, tetapi tidak boleh terlarut di dalam nilai orang lain.
Menurut Carkhuff (dalam Budiningsih 2004 : 47) mengartikan sikap empati sebagai
kemampuan untuk mengenal, mengerti dan merasakan perasaan orang lain dengan ungkapan
ajengrbal dan perilaku, dan mengkomunikasikan pemahaman tersebut kepada orang lain
dansikap empati merupakan dimensi yang penting dalam proses bantuan.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, peneliti menyimpulkan bahwa sikap empati adalah
sebagai kemampuan untuk mengenal, mengerti dan merasakan perasaan orang lain dengan
ungkapan ajengrbal dan perilaku namun tetap dalam hal yang wajar.
B. KOMPONEN EMPATI
1) Komponen Kognitif
Komponen kognitif merupakan komponen yang menimbulkan pemahaman terhadap
perasaan orang lain. Hal ini diperkuat oleh pernyataan beberapa ilmuan bahwa proses
kognitif sangat berperan penting dalam prosessikap empati. Secara garis besar bahwa aspek
kognitif darisikap empati meliputi aspek pemahaman atas kondisi orang lain.
2) Komponen Afektif
Empati sebagai aspek afektif merujuk pada kemampauan menyelaraskan
pengalaman emosional kepada orang lain. Aspek sikap empati ini terdiri atas simpati,
sensitivitas, dan sharing penderitaan yang dialami oleh orang lain yang diimajinasikan
seakan-akan dialami oleh diri sendiri (Colley, 1998). Selanjutnya dia menambahkan,sikap
empati afektif merupakan suatu kondisi di mchairunisa pengalaman emosi seseorang sama
dengan pengalaman emosi yang sedang dirasakan oleh orang lain, atau perasaan mengalami
bersama dengan orang lain.
3) Komponen Kognitif dan Afektif
Selain dua kategorisasi di atas, belakangan para ahli lebih memandang sikap empati
sebagai konsep multidimensional yang meliputi komponen kognitif dan afektif secara
bersama-sama (Richendoller & Weaajengr, 1994), terdiri atas komponen afektif dan kognitif
yang tidak dapat dipisahkan atau keduanya (kognitif dan afektif) dianggap sebagai satu
aspek.
4) Komponen Komunikatif
Selanjutnya, beberapa teoritikus menambahkan komponen yang ke empat dari sikap
empati yaitu komunikatif. Munculnya komponen keempat ini didasarkan pada asumsi awal
bahwa komponen afektif dan kognitif akan tetap terpisah bila keduanya tidak terjalin
komunikasi, Ridley & Lingle 1996. Teoritikus lainnya mengatakan yang dimaksud
komunikatif, yaitu prilaku yang mengekspresikan perasaan-perasaan sikap empati (Bierhoff,
2002). Komponen sikap empati komunikatif adalah ekspresi dari pikiran-pikiran sikap
empatik (intellectual empathy) dan perasaan-perasaan (empathic emitions) terhadap orang
lain yang dapat diekspresikan melalui kata-kata dan perbuatan.
Menurut Pujiyanti, (dalam Zuchdi, 7 : 2003), sikap empati terdiri atas perpaduan tiga
komponen, yakni:
a. Pemahaman terhadap orang lain dengan sensitif dan tepat, namun tetap menjaga
keterpisahan dari orang lain tersebut.
b.
Pemahaman keadaan yang mendorong munculnya perasaan tersebut.
c.
Cara berkomunikasi dengan orang lain yang membuat orang lain merasa diterima dan
dipahami.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa komponen empati adalah sikap yang
berusaha menunjukkan sikap perduli yang menimbulkan pemahaman terhadap perasaan orang
lain.
C. FAKTOR EMPATI
Adapun faktor yang mempengaruhi seseorang dalam menerima empati terhadap yang lain
dikemukakan oleh Bilgis (Brodzinsky,1986:204) yaitu:
a. Sosialisasi
Sosialisasi dapat mempengaruhi empati melalui 5 cara:
1) Melalui sosialisasi seseorang mendapat pe