ANAKEM Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Kemiskinan Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006-2011.

ANA
ALISIS FA
AKTOR-F
FAKTOR
R YANG M
MEMPENG
GARUHI JUMLAH
H
KEM
MISKINA
AN KABUP
PATEN/K
KOTA DI PROVINS
SI JAWA TENGAH
H
TAHU
UN 2006-20011

NASKA
AH PUBLIK
KASI


Dissusun Oleh :
ANINDA
A AULA ZU
UKHRUFAN
NNISA ADD
DINA
B3
300100025

FAKULTAS EK
KONOMI D
DAN BISN
NIS
UNIIVERSITA
AS MUHA
AMMADIY
YAH SUR
RAKARTA
A

2014

ABSTRAK
Kemiskinan adalah masalah mendasar yang menjadi pusat perhatian pemerintah di negara
manapun. Di hampir semua negara-negara berkembang, standar terutama penduduknya
cenderung sangat rendah, salah satunya terwujud dalam tingkat pendapatan yang sangat rendah
atau kemiskinan hidup. Salah satu masalah pembangunan di Jawa Tengah adalah kemiskinan
menurun lambat disebabkan oleh kurangnya akses ke pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan
modal. Masalah lainnya adalah produktivitas pertanian tidak efektif, mata pencaharian petani
miskin dan kurangnya kontrol atas fungsi pergeseran lahan pertanian menjadi lahan non
pertanian. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara sektor pertanian,
pertumbuhan ekonomi, dan pertumbuhan penduduk terhadap kemiskinan di Jawa Tengah. Kedua
deskriptif dan analisis ekonometri telah dilakukan melalui pendekatan efek tetap pada data panel
dari 35 kabupaten / kota di Jawa Tengah, dari tahun 2006 hingga 2011.
Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa pangsa sektor pertanian dan Produk Domestik
Regional Bruto berpengaruh signifikan atau berpengaruh positif dalam menurunkan kemiskinan.
Di sisi lain, sektor industri dan jumlah penduduk belum terbukti dapat mengurangi kemiskinan
secara efektif.
Oleh karena itu, pemerintah perlu mengambil kebijakan modernisasi pertanian melalui
pengembangan teknologi pertanian, penyediaan bahan dan alat-alat produksi, serta menyediakan

pasar untuk produk-produk pertanian. Pembangunan ekonomi berbasis pada industri UKM dan
padat karya perlu didorong, untuk memberikan kesempatan kerja. Pemerintah juga perlu
memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat menjangkau semua lapisan
masyarakat. Pemerintah juga perlu mengembangkan teknologi yang dapat meningkatkan
produktivitas tenaga kerja. Selain itu, pertumbuhan penduduk yang biasanya terjadi pada
keluarga miskin masih perlu dikendalikan.
Kata Kunci : Sektor Pertanian, Sektor Industri, Pertumbuhan Penduduk, Produk Domestik
Regional Bruto, dan Kemiskinan.

PENDAHULUAN
Kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dalam pembangunan oleh semua negara di
dunia terutama negara berkembang. Kemiskinan di pengaruhi oleh berbagai faktor yang
saling berkaitan antara lain pendapatan, penagngguran, kesehatan, pendidikan dll. Mengacu
pada strategi nasional penanggulangan kemiskinan SNPK , kemiskinan tidak hanya sebatas
kemampuan ekonomi tetapi sebagai ketidakmampuan seseorang dalam memenuhi hak-hak
dasarnya dalam mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat.
Kemiskinan membawa dampak negatif pada timbulnya masalah-masalah sosial yang
menghambat keberhasilan pembangunan dalam suatu wilayah.
kemiskinan ini dapat dikatakan


sebagai indikator utama keterbelakangan atas

ketertinggalan dalam suatu wilayah atau negara. Banyak negara mulai concern untuk
mengatasi masalah kemiskinan menjadai tujuan utama dalam pembangunan. Hasil dari upaya
penanggulan kemiskinan di Jawa Tengah memperlihatkan pengaruh yang positif. Hal ini
terlihat dari jumlah maupun persentase penduduk miskin yang mengalami pola yang
menurun. Akan tetapi, upaya tersebut belum sepenuhnya berhasil. Bila dibandingkan dengan
provinsi lain yang ada di Pulau Jawa khususnya, Jawa Tengah merupakan salah satu
provinsi dengan jumlah penduduk miskin yang tinggi.
Perkembangan sektor industri pengolahan di Jawa Tengah sedikit berbeda dengan
sektor pertanian. Jika sektor pertanian cenderung menurun, di sisi lain sektor industri
pengolahan justru mengalami tren kenaikan, meskipun terjadi fluktuasi. Pada tahun 2003,
sektor industri pengolahan menyumbang 32,01% dari total PDRB. Setelah mengalami
fluktuasi naik turun, angka ini mampu mencapai 32,83% pada 2009. Hal ini menjadi salah
satu indikasi bahwa sektor industri pengolahan telah menggeser peranan sektor pertanian

dalam perekonomian daerah yang berkaitan dengan peralihan struktur perekonomian
masyarakat Jawa Tengah dari orientasi pada sektor primer (pertanian) kepada orientasi sektor
sekunder (industri).


Faktor lain yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan adalah

pendidikan. Teori pertumbuhan baru menekankan pentingnya peranan pemerintah terutama
dalam meningkatkan pembangunan modal manusia (human capital) dan mendorong
penelitian dan pengembangan untuk meningkatkan produktivitas manusia. Untuk itu perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui apakah ada hubungan antara sektor
pertanian dan sektor industri pengolahan dengan penurunan kemiskinan di Jawa Tengah.
Selain itu, analisis juga melibatkan faktor-faktor lain yang secara teoritis dianggap
berpengaruh terhadap kemiskinan seperti pertumbuhan ekonomi, pendidikan serta
pertumbuhan penduduk.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang kemiskinan
dengan judul “Analisis Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Kemiskinan
Kabupaten/Kota Di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2006-2011”
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah dalam penelitian ini maka tujuan penelitian yaitu :
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pangsa sektor pertanian terhadap jumlah
penduduk miskin Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Tengah tahun 2006-2011.
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pangsa sektor industri pengolahan terhadap
penurunan jumlah penduduk miskin Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Tengah tahun
2006-2011.

3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh produk domestik regional bruto terhadap
jumlah penduduk miskin Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Tengah tahun 2006-2011.

4. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh jumlah penduduk tehadap jumlah penduduk
miskin Kabupaten/Kota di provinsi Jawa Tengah tahun 2006-2011.

TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori
1. Pengertian kemiskinan
Definisi tentang kemiskinan telah mengalami perluasan, sering dengan semkain
kompleksnya faktor penyebab, indikator maupun permasalahan lain yang melingkupinya.
Kemiskinan tidak ada lagi hanya dianggap sebagai dimensi ekonomi melainkan telah meluas
hingga ke dimensi sosial, kesehatan, pendidikan, dan politik.
2. Peranan sektor pertanian
Pertanian mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi di
Indonesia. Pentingnya peranan ini menyebabkan bidang ekonomidiletakkan pada
pembangunan ekonomi dengan titik berat sektor pertanian.
3. Peranan sektor Indutri
Pada umumnya negara berkembang memandang sektor industri sebagai sektor yang
penting bagi pertumbuhan. Pandangan ini didasarkan pada penelitian-penelitian empiris bahwa

negara-negara yang telah maju dan kaya ternyata lebih banyak menekankan pada sektor industri
(Suryana, 2000).
4. Produk Domestik Regional Bruto
Pendapatan regional adalah tingkat (besarnya) pendapatan masyarakat pada wilayah
analisis. Menganalisis suatu region atau membicarakan pembangunan regional tidak mungkin
terlepas dari membahas tingkat pendapatan wilayah maupun pendapatn rata-rata masyarakat
pada wilayah tersebut.
Hasil perhitungan PDRB disajikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan.
Perhitungan atas dasar berlaku (at currebnt Prince) merupakan jumlah seluruh nilai barang

dan jasa akhir yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam suatu periode
tertentu,biasanya dalam satu tahun yang dinilai dengan harga tahun yang bersangkutan. dan
5. Teori Pertumbuhan Ekonomi
a. Adam Smith
Teori Adam Smith ini beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya
bertumpu pada adanya pertambahan penduduk. Dengan adanya pertambahan penduduk maka
akan terdapat pertambahan output atau hasil. Teori Adam Smith ini tertuang dalam bukunya
yang berjudul : An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.
b. Keynes
c. Teori Neo-Klasik

d. Harrod-Domar
e. Schumpeter, dan
f. David Ricardo
6. Jumlah Penduduk
Pengertian jumlah penduduk adalah Suatu wilayah dapat disebut negara apabila
memenuhi empat unsur pembentuk negara, unsur ini yang akan mempengaruhi
perkembangan negara yang bersangkutan.
Pertumbuhan Penduduk adalah perubahan jumlah penduduk di suatu wilayah tertentu pada
waktu tertentu dibandingkan waktu sebelumnya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
pertambuhan penduduk:
1. Kelahiran (Fertilitas),
2. Kematian (Mortalitas
3. Perpindahan (Migrasi )

METODE PENELITIAN
Penelitian diambil dari 35 kabupaten/ kota di provinsi Jawa Tengah dengan periode waktu
2006-2011. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang berupa data agregat dari 35
kabupaten/kota Jawa Tengah Data penelitian ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik provinsi
Jawa Tengah.Dalam penelitian ini maka penelitian yang digunakan adalah penelitian
kepustakaan yaitu penelitian yang dilakukan melalui bahan- bahan kepustakaan berupa bukubuku literature, tulisan tulisan ilmiah dan laporan yang berkaitan dengan topik yang akan

diteliti. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan melakukan pencatatan data
time series yaitu tahun 2006-2011. Penelitian ini menggunakan analisis ekonometrika yaitu
dengan menggunakan data panel. Variabel penelitiannya adalah Pertrumbuhan ekonomi ,
Kemiskinan, Sektor Pertanian, Sektor industri Pengolahan, dan Pertumbuhan penduduk.
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan regresi data panel dengan alat pengolahan data menggunakan
program Eviews8. Untuk mengetahui pengaruh AGRI (pangsa sektor pertanian), IND (pangsa
sektor industri), PDRB (produk domestik regional bruto), dan POP (jumlah penduduk) terhadap
POV (jumlah kemiskinan) mengggunkan pendekatan model yang meliputi: Pendekatan
Common Effect (Poold Least Square), Pendekatan Fixed Effect, dan PendekatanRandom Effect.
ketiga model tersebut dicari model yang terbaik. Dari ketiga pendekatan model tersebut yang
paling baik adalah Fixed Effect karena, Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini, analisis
secara partial menunjukkan bahwa pangsa sektor pertanian tidak berpengaruh terhadap jumlah
kemiskinan pada tingkat singinifikansi 0,05, namun pada tingkat signifikansi 0,10 pangsa
sektor pertanian berpengaruh karena nilai probabilitas 0.053