Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
TUGAS AKHIR
FIRMAN NUGRAHA 102407012
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli
Madya
FIRMAN NUGRAHA 102407012
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
PERSETUJUAN
Judul
Kategori Nama NIM Program Studi Departemen Fakultas
: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
: Tugas Akhir : Firman Nugraha : 102407012 : D3 Statistika : Matematika : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Sumatera Utara
Diluluskan di
Medan,
Juli 2013
Diketahui/Disetujui oleh: Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,
Pembimbing
Prof. Dr. Tulus, M.Si. PhD NIP. 19620901 198803 1 002
Dra. Djakaria Sebayang, M.Si NIP. 19511227 198503 1 002
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan,
Juli 2013
FIRMAN NUGRAHA 102407012
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs Djakaria Sebayang, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si. PhD dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Burhanuddin, Ibu Salnah dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar
Halaman ii iii iv v vii ix
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Batasan dan Rumusan Masalah 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6 Metodologi Peneltian 1.7 Tinjauan Pustaka 1.8 Sistem Penulisan
1 1 4 4 5 5 5 7 8
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Perindustrian 2.1.1 Klasifikasi Industri Berdasarkan Kriteria 2.2 Konsep Dasar Analisa Regresi 2.3 Persamaan Regresi 2.3.1 Persamaan Regresi Linier Sederhana
10 10 11 15 16 16
Universitas Sumatera Utara
2.4 Standar Error Estimasi 2.5 Uji F pada Regresi Linier Ganda 2.6 Koefisien Determinasi 2.7 Koefisien Korelasi 2.8 Uji Signifikan Parameter Regresi Individual
Bab 3 Gambaran Umum Badan Pusat Statistik 3.1 BPS (Badan Pusat Statistik) 3.2 Visi dan Misi BPS 3.2.1 Visi BPS 3.2.2 Misi BPS 3.3 Struktur Organisasi BPS Provinsi Sumatera Utara 3.4 Job Description
Bab 4 Analisis Data 4.1 Pengolahan Data 4.2 Standar Error Estimasi 4.3 Uji F pada Regresi Linier Ganda 4.4 Koefisien Determinasi 4.5 Perhitungan Korelasi Antar Variabel Y Dengan X1
Bab 5 Implementasi Sistem Pengertian Implementasi Sistem 5.2 Mengenal Program SPSS 5.3 Mengaktifkan Program SPSS 5.4 Mengoperasikan SPSS 5.5 Pemasukan Data 5.6 Analisis Regresi dan Korelasi Dengan SPSS 5.7 Output Program SPSS
19 20 21 22 24
26 26 26 26 27 27 28
31 31 40 41 47 48
53 5.1 53 53 54 55 56 58 60
Universitas Sumatera Utara
Bab 6 Penutup 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran
Daftar Pustaka
63 64
65
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Kerja, Industri Besar dan Sedang Tabel 4.2 Tampilan SPSS Persamaan Regresi Tabel 4.3 Harga Untuk Menghitung Koefisien b0, b1, b2, dan b3 Tabel 4.5 Tampilan SPSS Persamaan Garis Regresi Ganda Tabel 4.6 Harga Untuk Uji Keberartian Regresi Tabel 4.7 Harga Untuk Uji Keberartian Regresi Tabel 4.8 Tampilan SPSS Model Summary Tabel 4.9 Tampilan Output Korelasi
31 33 35 42 43 44 47 48
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Tampilan Membuka SPSS Gambar 5.2 Tampilan Awal SPSS Gambar 5.3 Memasukkan Data ke SPSS Gambar 5.4 Mengimport Data Dari Ms. Excel Gambar 5.5 Tampilan Memasukkan Data pada Ms. Excel Gambar 5.6 Tampilan Data Yang Telah di Import dari Ms. Excel Gambar 5.7 Tampilan Pada Jendela Editor Regression Gambar 5.8 Kotak Dialog Linier Regression Gambar 5.9 Kotak Dialog Linier Regression: Options Gambar 5.10 Kotak Dialog Linier Regression: Statistics Gambar 5.11 Output Hasil Korelasi Gambar 5.12 Output Variabel Entered Gambar 5.13 Model Summary dari Hasil Regresi Gambar 5.14 Output Hasil Anova Gambar 5.15 Hasil Koefisien dari Regresi
54 55 57 57 58 58 59 59 60 60 61 61 61 62 62
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional, dan melalui pergeseran struktur kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier (TriWidodo,2006). Pembangunan ekonomi mutlak diperlukan oleh suatu Negara dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, dengan cara mengembangkan semua bidang kegiatan yang ada di suatu negara. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang merata.
Dalam pelaksanaan pembangunan, pertumbuhan yang tinggi merupakan sasaran utama bagi negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama suatu periode tertentu tidak lepas dari perkembangan masing-masing sektor atau subsektor yang ikut membentuk nilai tambah perekonomian suatu daerah.
Perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan. Rencana pembangunan memuat berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di seluruh sektor atau sub sektor. Setiap kegiatan yang akan
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan membutuhkan tenaga kerja yang sesuai. Perencanaan tenaga kerja memuat perkiraan permintaan atau kebutuhan dan penawaran atau penyediaan tenaga kerja, serta kebijakan maupun program ketenagakerjaan yang diperlukan dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan.
Perencanaan tenaga kerja dapat dilakukan pada tahap perusahaan, lembaga pemerintah atau unit organisasi swasta lainnya. Perencanaan tenaga kerja seperti ini disebut perencanaan tenaga kerja mikro. Pemerintah biasanya juga membuat perencanaan tenaga kerja dalam cakupan wilayah tertentu maupun secara nasional. Jenis perencanaan tenaga kerja seperti itu dikenal sebagai perencanaan tenaga kerja makro, nasional atau perencanaan tenaga kerja regional.
Sistem perencanaan tenaga kerja menunjukkan kedudukan perencanaan tenaga kerja dalam kerangka perencanaan pembangunan secara keseluruhan. Perencanaan pembangunan yang disertai dengan data kependudukan dan informasi pasar kerja merupakan masukan utama dalam penyusunan perencanaan tenaga kerja. Hasil perencanaan tenaga kerja adalah berupa rencana tenaga kerja.
Dalam sistem perencanaan pembangunan yang melihat perencanaan tenaga kerja sebagai bagian integral dari perencanaan pembangunan, maka proses perencanaan tenaga kerja akan melibatkan instansi. Proses perencanaan tenaga kerja itu sendiri menunjukkan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan perencanaan tenaga kerja.
industri sering identik dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau barang baku menjadi barang setengah jadi atau
Universitas Sumatera Utara
barang jadi. Istilah industri sering juga disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Industri juga menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial, karena kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara maupun daerah.
Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Pada dasarnya, pengkalsifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan.
Berbicara mengenai kegiatan prindustrian maka dapat dihubungkan dengan Jumlah Tenaga Kerja yang merupakan faktor utama dalam menghasilkan suatu produktivitas dalam usaha industri tersebut. Tenaga kerja dalam perindustrian sangat berperan aktif dalam proses kegiatan pengolahan suatu kegiatan ekonomi untuk mengubah barang dasar secara mekanis atau kimia, sehingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Sehingga barang tersebut menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir.
Dengan demikian penulis tertarik untuk meneliti pengaruh banyaknya jumlah tenaga kerja industri besar dan industri sedang di Sumatera Utara tahun 2011. Sehingga penulis membuat judul penelitian “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar Dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan sebelumnya terdapat beberapa permasalahan antara lain: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara banyaknya jumlah tenaga kerja
terhadap industri besar dan sedang di Provinsi Sumatera Utara, 2. Industri besar dan sedang yang dimaksud dalam penelitian ini dijelaskan
menurut jumlah perusahaan industri, biaya output, dan nilai tambah berdasarkan hasil pasar, 3. Variabel-variabel yang dianalisis adalah banyaknya jumlah perusahaan industri, biaya output, dan nilai tambah berdasarkan hasil pasar.
1.3 Batasan dan Rumusan Masalah Untuk mengarahkan penelitian ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju maka perlu dibuat pembatasan ruang lingkup permasalahan yaitu mengetahui ada tidaknya hubungan antara industri terhadap jumlah tenga kerja di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 dengan menggunakan Analisis regresi linier ganda dan korelasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, penulis merumuskan permasalahan apakah terdapat pengaruh hubungan yang signifikan antara jumlah tenaga kerja industri besar dan sedang di Sumatera Utara, dan faktor-faktor apakah yang sangat besar dalam mempengaruhi jumlah tenaga kerja industri besar dan sedang di Sumatera Utara 2011.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian merupakan salah satu cara memperoleh data yang kemudian dapat digunakan untuk mengetahui gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Dengan adanya data yang lengkap akan dapat digunakan untuk membuat keputusan atau memecahkan suatu persoalan.
Adapun penelitian yang hendak dicapai penulis adalah untuk melihat atau menganalisis hubungan antara banyaknya jumlah tenaga kerja industri besar dan sedang di Provinsi Sumatera Utara tahun 2011.
1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi antara lain :
1) Memberikan atau menambah wawasan bagi penulis, terutama dalam penerapan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan menyatukan materi perkuliahan dengan objek permasalahan yang dijadikan materi pembahasan.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihak yang berkepentringan.
3) Melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya.
1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian kepustakaan
Universitas Sumatera Utara
Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh
data dan informasi dari perpustakaan dengan cara membaca buku-buku
referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan
tugas akhir.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini, telah dilakukan oleh penulis
dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari kantor Badan Pusat
Statistika (BPS) Provinsi Sumatera Utara Jl.
. Data
yang dikumpulkan tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk
angka – angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas
tentang sekumpulan data tersebut.
3. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis multiple regresi
linier ( Analisa Regresi Berganda ) dan korelasi. Analisis multiple regresi
linier yang lebih dikenal regresi linier ganda merupakan perluasan dari
regresi linier sederhana, pada regresi linier ganda variable independen lebih
dari satu variable yang dihubungkan dengan satu variable dependen.
Regresi Linier ganda adalah persamaan garis lurus ( regresi linier )
untuk memprediksi variable dependen ( numerik ) dari beberapa variable
independen ( numeric dan kategorik ). Jenis data pada regresi linier ganda
untuk variable dependen harus numeric, sedangkan untuk variable
independen boleh semua numeric atau campuran numeric dengan
kategorik. Dimana data numeric terdiri dari data interval dan data ratio,
sedangkan data kategorik terdiri dari data ordinal dan nominal.
Universitas Sumatera Utara
Pada analisis regresi berganda dihubungkan beberapa variable independen dengan satu variable dependen pada waktu yang bersamaan. Model persamaan regresi linier ganda adalah :
Λ
Y = ao + a1 x1 + a2 x2 + .... + ak xk
Dimana :
Λ
Y = variabel tidak bebas (dependent)
= koefisien regresi
= variabel bebas (independent)
Koefisien-koefisien ao,...,ak dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
Y1 = ao n + a1 X 1i + a2 X 2i + ... + ak X ki X 1iYi = ao X 1i + a1 ( X 1i ) 2 + a2 X 1i X 2i + ... + ak X 2iYi = ao X 2i + a1 X 1i X 2i + a2 ( X 2i ) 2 + ... + ak ........ X kiYi = ao X ki + a1 X 1i X ki + a2 X 2i X ki + ... + ak
X 1i X ki X 2i X ki
( X ki )
Dimana koefisien regresi linier berganda dari variable – variable tersebut penulis akan mencari nilai dan pengaruhnya masing – masing terhadap variable terikat dengan menggunakan aplikasi SPSS 17.
1.7 Tinjauan Pustaka Kegiatan industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, sehingga menjadi barang jadi atau barang setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang
Universitas Sumatera Utara
lebih tinggi nilainya. Dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir, termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling).
Perusahaan atau usaha industri merupakan suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Penggolongan sektor industri pengolahannya semata-semata hanya didasarkan kepada banyaknya tenaga kerja yang bekerja di perusahaan industri tersebut, tanpamemperhatikan apakah perusahaan itu menggunakan mesin tenaga atau tidak, serta tanpa memperhatikan besarnya modal perusahaan tersebut.
1.8 Sistematika Penulisan Untuk memenuhi target yang ditentukan dan memperoleh hasil yang maksimal dalam penyusunan tugas akhir nanti, penulis membagi penulisan tugas akhir ini dalam lima bab. Masing-masing bab terdiri dari beberapa subbab, yaitu sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang penulisan, permasalahan yang ditimbulkan, maksud dan tujuan, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Universitas Sumatera Utara
Tinjauan teoritis dijelaskan dan dibahas mengenai pengertian-pengertian yang menyangkut dengan penelitian tugas akhir dan perumusan masalah. BAB 3 : GAMBARAN UMUM Gambaran umum menjelaskan keadaan kantor dimana tempat penulis mengambil data, dan juga memberikan gambaran berupa job descrition, serta bagan atau struktur kantor tempat dimana penulis mengambil data. BAB 4 : PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan mengenai pembahasan dan analisa data untuk mengetahui pengaruh banyaknya jumlah tenaga kerja industri besar dan industri sedang di Provinsi Sumatera Utara. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan cara penggunaan rumus-rumus yang dipakai dengan menggunakan program aplikasi SPSS 17.0. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Hasil dari analisa dan pendugaan pada bab-bab sebelumnya dirangkumkan pada bab ini. Selain kesimpulan, pada bab ini juga memberikan saran-saran yang bersifatnya membangun untuk peningkatan indeks pembangunan manusia.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Perindustrian Industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan dan ketekunan kerja, serta penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai, yang berhubungan dari usaha-usaha untuk mencukupi kebutuhan ekonomi yang mempunyai hubungan dengan hasil bumi. Seperti pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Sehingga kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.
Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru, yang mata pencaharian hidup dilakukan secara berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi. Untuk menjadi pengrajin dan tukang dalam perindustrian yang baik dibutuhkan pengadaan pola pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajianan dan pertukangan menjadi daya jual yang tinggi di pasaran. Sehingga tukang atau juru yang disebut sekarang ini sebagai tenaga kerja industri mendapatkan nilai ekonomi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam kehidupan sosial.
Universitas Sumatera Utara
Istilah industri sering identik dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau barang baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Iustilah industri sering juga disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Industri juga menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial, karena kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara maupun daerah.
Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Pada dasarnya, pengkalsifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan.
Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut. Semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin berane- karagam jenis industrinya.
2.1.1 Klasifikasi Industri Berdasarkan Kriteria Adapun klasifikasi industri berdasarkan kriteria masing-masing adalah sebagai berikut: 1. Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan Baku
Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan pada proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
Universitas Sumatera Utara
a. Industri Ekstraktif Industri Ekstraktif yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya, industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.
b. Industri Nonekstraktif Industri Nonekstraktif yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain. Misalnya, industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
c. Industri Fasilitatif Industri fasilitatif disebut juga industri tertier, kegiatan industrinya adalah menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya, perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
2. Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja Berdasarkan tenga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri Rumah Tangga Industri Rumah Tangga yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 4 orang, ciri-ciri ini industri ini memiliki modal yangsangat terbatas. Tenaga kerja berasl dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya, industri anyaman (industri kerajinan), industri tempe dan tahu (industri makan).
Universitas Sumatera Utara
b. Industri Kecil Industri kecil yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, ciri-ciri industri kecil adalah memeliki modal yang relatif kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya, industri batubara, dan industri pengolahan rotan.
c. Industri Sedang Industri sedang yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja berjumlah 20 sampai 99 orang, ciri-ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerjanya memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan memiliki kemampuan menagerial tertentu. Misalnya, industri koveksi, industri bordir, dan industri keramik.
d. Industri Besar Industri besar yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dai 100 orang, ciri-ciri undustri besar adalah memiliki modal yang besar dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemampuan dan kelayakan (fit and profertest). Misalnya, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
3. Klasifikasi Industri Berdasarkan Lokasi Unit Usaha Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri. Bedasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri Berorientasi Pada Pasar (Market Oriented Industry)
Universitas Sumatera Utara
Industri berorientasi pada pasar yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen. b. Industri Berorientasi Pada Tenaga Kerja (Employment Oriented Industry) Industri berorientasi pada tenaga kerja yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah memiliki angkatan kerja tetapi kurang dalam hal pendidikannya. c. Industri Yang Berorientasi Pada Pengolahan (Supply Oriented Industry) Industri yang berorientasi pada pengolahan yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya, industri semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat dengan sumber posfat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan Indaramayu (dekat dengan kilang minyak. d. Industri Yang Berorientasi Pada Bahan Baku Industri yang berorientasi pada bahan baku yaitu yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku, misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan dengan lahan tebu. e. Industri Yang Tidak Terikat Oleh Persyaratan Lain (Footloose Industry) Industri yang tidak terikat oleh persyaratan lain yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat dari wacana yang diatas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya, industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Konsep Dasar Analisa Regresi Analisa regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dinamakan analisis regresi linier sederhana yang dirumuskan : Y = a + bX. Nilai a adalah konstanta dan nilai b adalah koefisien regresi untuk variabel X.
Kofisien regresi (b) adalah kontribusi besarnya perubahan nilai variabel bebas (X), semakin besar nilai koefisien regresi, maka kontribusi perubahan juga semakin besar dan sebaliknya akan semakin kecil nilai koefisien regresi, maka kontribusi perubahan juga semakin kecil. Kontribusi perubahan variabel X juga ditentukan oleh koefisien regresi positif atau negative.
Analisa regresi juga merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut juga sebagai analisis prediksi. Karena merupakan prediksi, maka nilai prediksi tidak selalu tepat dengan nilai riilnya, semakin kecil tingkat penyimpangan antara nilai prediksi dengan nilai riilnya, maka semakin tepat persamaan regresi yang dibentuk.
Sehingga dapat didefinisikan bahwa analisa regresi adalah metode statistika digunakan menentukan kemungkinan bentuk hubungan antara variabel – variabel, untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari suatu variabel lain yang belum diketahui.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Persamaan Regresi Analisis regresi digunakan apabila ada korelasi antara satu atau beberapa variabel bebas dengan variabel terikat (dependen ). Variabel bebas dapat berupa data kontinu maupun kategori. Persamaan regresi adalah suatu persamaan matematis yang mendefinisikan hubungan antara dua variabel. Persamaan regresi yang digunakan untuk membuat taksiran mengenai variabel dependent disebut persamaan regresi estimasi, yaitu suatu formula matematis yang menunjukkan hubungan keterkaitan antara satu atau beberapa variabel yang nilainya sudah diketahui dengan satu variabel lain yang nialainya belum diketahui.
Sifat hubungan antar variabel dalam persamaan regresi merupakan hubungan sebab akibat (causal relationship). Oleh karena itu, sebelum menggunakan persamaan regresi dalam menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel, maka perlu diyakini terlebih dahulu bahwa secara teoritis atau perkiraan sebelumnya, dua atau lebih variabel tersebut memiliki hubungan sebab akibat.
2.3.1 Persamaan Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana yaitu suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk persamaan antara variabel bebas tunggal dengan variabel bebas tak tunggal. Regresi linier sederhana hanya memiliki satu peubah bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.
Universitas Sumatera Utara
Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Bentuk umum dari persamaan regresi linier sederhana untuk populasi adalah sebagai berikut:
(2.1) Dimana:
= subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan = intercept = koefisien regresi = variabel bebas = pengaruh galat atau residu Untuk regresi linier yang menggunakan lebih dari dua variabel independent maka persamaan yang digunakan adalah:
(2.2) Bentuk data yang akan diolah ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Bentuk Umum Data Observasi
Universitas Sumatera Utara
Dari table 2.1 dapat dilihat bahwa Y1 berpasangan dengan X11, X21, …, Xk1 dan Y2 berpasangan dengan X12, X22, …, Xk2 dan umumnya data Yn berpasangan dengan X1n, X2n, …, Xkn.
Dengan penelitian ini, penulis menggunakan regresi linier berganda 4 variabel, yaitu satu variable tak bebas (dependent variable) dan tiga variable bebas (independent variable).
Persamaan regresi berganda dengan tiga variable bebas ditaksir oleh:
(2.3)
Keterangan:
= nilai estimasi Y
= nilai Y pada perpotongan antara garis linier dengan sumbu vertical Y
, , = nilai variable independent
, , = slope yang berhubungan dengan nilai X1, X2, dan X3
Dan diperoleh persamaan normal yaitu:
!"""""" #
!!!
Universitas Sumatera Utara
!! ! ! !! !! ! ! ! ! ! ! ! ! ! (2.4) !! ! !! !! !
Harga-harga b0, b1, b2, b3 yang telah didapat kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan 2.4 sehingga diperoleh model regresi linier berganda Y atas X1, X2, dan X3
2.4 Standar Error Estimasi
Dalam persamaan model regresi yang diperoleh, maka antara nilai Y dengan akan menimbulkan perbedaan hasil yang sering disebut sebagai standard error of estimation (s). atau kesalahan estimasi standar yang dirumuskan dengan:
$ %&'(
(2.5)
Atau
$)*
+
, - !. !/ """"
.+.
Keterangan:
= nilai data hasil pengamatan
= nilai hasil regresi
0 = ukuran sampel
(2.6)
Universitas Sumatera Utara
1 = banyak variable bebas
2.5 Uji F pada Regresi Linier Ganda
Pengujian hipotesis bagi koefisien-koefisien regresi linier berganda dapat dilakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengukian regresi linier perlu dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel tak bebas.
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. HO : b1 = b2 = b3 = ... = bk = 0, (X1, X2, ..., Xk tidak mempengaruhi Y)
H1 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan
nol atau
mempengaruhi Y.
2. Menentukan taraf nyata dan Ftabel dengan derajat kebebasan v1 = k dan v2 =
n-k-1
3. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima bila Fhitung "2 Ftabel
H0 ditolak bila Fhitung 3 Ftabel
4. Menentukan nilai statistik F dengan rumus:
45!6
789 :
+ 789 $ - ;+; /
(2.7)
Dimana:
JKreg
= jumlah kuadrat regresi
JKres
= jumlah kuadrat residu (sisa)
(n – k – 1) = derajat kebebasan
Universitas Sumatera Utara
JKreg = b1 )!< ! + b2 )!< ! + bk )!< ! Keterangan:
" " "=" > " " "=" > " " "=" >
789 $ - ! = !/ 5. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.
(2.8) (2.9)
2.6 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan R2 untuk menguji regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel. Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui proporsi keberagaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas X yang ada di dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka R2 akan ditentukan dengan rumus:
? 789 :
)!
(2.10)
)! " ! = - /
(2.11)
Keterangan:
JKreg = jumlah kuadrat regresi 2.7 Koefisien Korelasi
Universitas Sumatera Utara
Analisis Korelasi adalah alat yang dapat digunakan untuk menghitung adanya derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Hubungan antara variabel ini dapat berupa hubungan yang kebetulan belaka, tetapi dapat juga merupakan hubungan sebab akibat.
Untuk mencari korelasi antara variabel Y dan X dapat dirumuskan sebagai berikut:
@ ABCDC.- ABC/- DC/
,E ACF.- AB/FGE DCF.- DB/FG
(2.12)
Untuk menghitung korelasi antara variabel tak bebas dengan tiga buah variabel bebas masing-masing adalah:
1. Koefisien korelasi antara Y dan X1
@H
ABCDC.- ABC/- DC/ ,E ABFC.- ABC/FGE DCF.- DC/FG
2. Koefisien korelasi antara Y dan X1
@H
AFCDC.- AFC/- DC/ ,E AFFC.- AFC/FGE DCF.- DC/FG
3. Koefisien korelasi antara Y dan X3
@H
AICDC.- AIC/- DC/ ,E AIFC.- AIC/FGE DCF.- DC/FG
(2.13) (2.14) (2.15)
Sedangkan untuk menghitung korelasi variabel bebas masing-masing adalah: 1. Koefisien korelasi antara X1 dan X2
Universitas Sumatera Utara
@ ABCAFC.- ABC/- AFC/
,E ABFC.- ABC/FGE AFFC.- AFC/FG
2. Koefisien korelasi antara X1 dan X3 @ ABCAIC.- ABC/- AIC/
,E ABFC.- ABC/FGE AIFC.- AIC/FG
3. Koefisien korelasi antara X2 dan X3
@
AFCAIC.- AFC/- AIC/
"
,E AFFC.- AFC/FGE AIFC.- AIC/FG
(2.16) (2.17) (2.18)
Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada suatu variabel akan diikuti oleh perubahan variabel lain, baik dengan arah yang sama maupun dengan arah yang berlawanan. Hubungan antara variabel dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis hubungan sebagai berikut:
1. Korelasi Postif Terjadinya korelasi positif apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama atau berbanding lurus. Artinya, apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang lain.
2. Korelasi Negatif Korelasi negatif terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan variabel yang lain dengan arah yang berlawanan atau berbanding terbalik. Artinya, apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan penurunan pada variabel yang lain dan sebaliknya.
3. Korelasi Nihil Korelasi nihil terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti pada perubahan variabel yang lain dengan arah yang tidak teratur (acak).
Universitas Sumatera Utara
Koefisien korelasi nihil adalah =J 2 @ 2 J* Jika dua variabel berkorelasi negatif maka nilai koefisien korelasi akan mendekati -1. Jika dua variabel tidak berkorelasi akan mendekati 0, sedangkan jika dua variabel berkorelasi positif maka koefisien korelasi akan mendekati +1.
Untuk lebih memudahkan mengetahui seberapa jauh derajat keeratan antara variabel tersebut, dapat dilihat pada perumusan berikut ini: -1,00"2 r 2 -0,80 berarti berkorelasi kuat secara negatif; -0,79 2 r 2 -0,50 berarti berkorelasi sedang sacara negatif; -0,49"2 r 2 0,49 berarti berkorelasi lemah; 0,50"2 r 2 0,79 berarti berkorelasi sedang secara positif; 0,80"2 r 2 1,00 berarti berkorelasi kuat secara positif.
2.8 Uji Signifikan Parameter Regresi Individual Meskipun telah diberikan cara uji keberartian regresi dalam uji F, namun belum diketahui bagaimana keberartian adanya setiap variabel bebas dalam regresi itu. Oleh karena itu untuk mengetahui bagaimana keberartian adanya setiap variabel bebas dalam regresi perlu diadakan pengujian mengenai b1, b2, b3. Pengujian dapat dirumuskan dengan hipotesa sebagai berikut: HO: variabel X tidak mempengaruhi Y; H1: variabel X mempengaruhi Y.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan kekeliruan baku taksiran KLH M,
jumlah kuadrat-kuadrat N dengan N
= >N dan koefisien korelasi ganda
Universitas Sumatera Utara
antar variabel bebas Xi. Dengan harga-harga ini dibentuk kekeliruan baku koefisien b1, dengan persamaan:
$!
O $) +
P " " "=" > " " "=" >
(2.8)
Universitas Sumatera Utara
789 $ - ! = !/ 10. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.
(2.9)
2.6 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan R2 untuk menguji regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel. Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui proporsi keberagaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas X yang ada di dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka R2 akan ditentukan dengan rumus:
? 789 :
)!
(2.10)
)! " ! = - /
(2.11)
Keterangan:
JKreg = jumlah kuadrat regresi 2.7 Koefisien Korelasi
Analisis Korelasi adalah alat yang dapat digunakan untuk menghitung adanya derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Hubungan antara variabel ini dapat berupa hubungan yang kebetulan belaka, tetapi dapat juga merupakan hubungan sebab akibat.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mencari korelasi antara variabel Y dan X dapat dirumuskan sebagai berikut:
@ ABCDC.- ABC/- DC/
,E ACF.- AB/FGE DCF.- DB/FG
(2.12)
Untuk menghitung korelasi antara variabel tak bebas dengan tiga buah variabel bebas masing-masing adalah:
4. Koefisien korelasi antara Y dan X1
@H
ABCDC.- ABC/- DC/ ,E ABFC.- ABC/FGE DCF.- DC/FG
5. Koefisien korelasi antara Y dan X1
@H
AFCDC.- AFC/- DC/ ,E AFFC.- AFC/FGE DCF.- DC/FG
6. Koefisien korelasi antara Y dan X3
@H
AICDC.- AIC/- DC/ ,E AIFC.- AIC/FGE DCF.- DC/FG
(2.13) (2.14) (2.15)
Sedang
TUGAS AKHIR
FIRMAN NUGRAHA 102407012
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli
Madya
FIRMAN NUGRAHA 102407012
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013
Universitas Sumatera Utara
PERSETUJUAN
Judul
Kategori Nama NIM Program Studi Departemen Fakultas
: Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011
: Tugas Akhir : Firman Nugraha : 102407012 : D3 Statistika : Matematika : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Sumatera Utara
Diluluskan di
Medan,
Juli 2013
Diketahui/Disetujui oleh: Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,
Pembimbing
Prof. Dr. Tulus, M.Si. PhD NIP. 19620901 198803 1 002
Dra. Djakaria Sebayang, M.Si NIP. 19511227 198503 1 002
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dari beberapa ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
Medan,
Juli 2013
FIRMAN NUGRAHA 102407012
Universitas Sumatera Utara
PENGHARGAAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011.
Terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs Djakaria Sebayang, M.Si selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya selama penyusunan tugas akhir ini. Terimakasih kepada Bapak Drs. Faigiziduhu Bu’ulolo, M.Si dan Bapak Drs. Suwarno Ariswoyo, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi D3 Statistika FMIPA USU, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si. PhD dan Ibu Dra. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Bapak Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada Bapak Burhanuddin, Ibu Salnah dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI
Persetujuan Pernyataan Penghargaan Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar
Halaman ii iii iv v vii ix
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Identifikasi Masalah 1.3 Batasan dan Rumusan Masalah 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6 Metodologi Peneltian 1.7 Tinjauan Pustaka 1.8 Sistem Penulisan
1 1 4 4 5 5 5 7 8
Bab 2 Landasan Teori 2.1 Perindustrian 2.1.1 Klasifikasi Industri Berdasarkan Kriteria 2.2 Konsep Dasar Analisa Regresi 2.3 Persamaan Regresi 2.3.1 Persamaan Regresi Linier Sederhana
10 10 11 15 16 16
Universitas Sumatera Utara
2.4 Standar Error Estimasi 2.5 Uji F pada Regresi Linier Ganda 2.6 Koefisien Determinasi 2.7 Koefisien Korelasi 2.8 Uji Signifikan Parameter Regresi Individual
Bab 3 Gambaran Umum Badan Pusat Statistik 3.1 BPS (Badan Pusat Statistik) 3.2 Visi dan Misi BPS 3.2.1 Visi BPS 3.2.2 Misi BPS 3.3 Struktur Organisasi BPS Provinsi Sumatera Utara 3.4 Job Description
Bab 4 Analisis Data 4.1 Pengolahan Data 4.2 Standar Error Estimasi 4.3 Uji F pada Regresi Linier Ganda 4.4 Koefisien Determinasi 4.5 Perhitungan Korelasi Antar Variabel Y Dengan X1
Bab 5 Implementasi Sistem Pengertian Implementasi Sistem 5.2 Mengenal Program SPSS 5.3 Mengaktifkan Program SPSS 5.4 Mengoperasikan SPSS 5.5 Pemasukan Data 5.6 Analisis Regresi dan Korelasi Dengan SPSS 5.7 Output Program SPSS
19 20 21 22 24
26 26 26 26 27 27 28
31 31 40 41 47 48
53 5.1 53 53 54 55 56 58 60
Universitas Sumatera Utara
Bab 6 Penutup 6.1 Kesimpulan 6.2 Saran
Daftar Pustaka
63 64
65
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Jumlah Tenaga Kerja, Industri Besar dan Sedang Tabel 4.2 Tampilan SPSS Persamaan Regresi Tabel 4.3 Harga Untuk Menghitung Koefisien b0, b1, b2, dan b3 Tabel 4.5 Tampilan SPSS Persamaan Garis Regresi Ganda Tabel 4.6 Harga Untuk Uji Keberartian Regresi Tabel 4.7 Harga Untuk Uji Keberartian Regresi Tabel 4.8 Tampilan SPSS Model Summary Tabel 4.9 Tampilan Output Korelasi
31 33 35 42 43 44 47 48
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR
Gambar 5.1 Tampilan Membuka SPSS Gambar 5.2 Tampilan Awal SPSS Gambar 5.3 Memasukkan Data ke SPSS Gambar 5.4 Mengimport Data Dari Ms. Excel Gambar 5.5 Tampilan Memasukkan Data pada Ms. Excel Gambar 5.6 Tampilan Data Yang Telah di Import dari Ms. Excel Gambar 5.7 Tampilan Pada Jendela Editor Regression Gambar 5.8 Kotak Dialog Linier Regression Gambar 5.9 Kotak Dialog Linier Regression: Options Gambar 5.10 Kotak Dialog Linier Regression: Statistics Gambar 5.11 Output Hasil Korelasi Gambar 5.12 Output Variabel Entered Gambar 5.13 Model Summary dari Hasil Regresi Gambar 5.14 Output Hasil Anova Gambar 5.15 Hasil Koefisien dari Regresi
54 55 57 57 58 58 59 59 60 60 61 61 61 62 62
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, meratakan pembagian pendapatan masyarakat, meningkatkan hubungan ekonomi regional, dan melalui pergeseran struktur kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier (TriWidodo,2006). Pembangunan ekonomi mutlak diperlukan oleh suatu Negara dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, dengan cara mengembangkan semua bidang kegiatan yang ada di suatu negara. Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang merata.
Dalam pelaksanaan pembangunan, pertumbuhan yang tinggi merupakan sasaran utama bagi negara berkembang. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi selama suatu periode tertentu tidak lepas dari perkembangan masing-masing sektor atau subsektor yang ikut membentuk nilai tambah perekonomian suatu daerah.
Perencanaan tenaga kerja merupakan bagian integral dari perencanaan pembangunan. Rencana pembangunan memuat berbagai kegiatan yang akan dilaksanakan di seluruh sektor atau sub sektor. Setiap kegiatan yang akan
Universitas Sumatera Utara
dilaksanakan membutuhkan tenaga kerja yang sesuai. Perencanaan tenaga kerja memuat perkiraan permintaan atau kebutuhan dan penawaran atau penyediaan tenaga kerja, serta kebijakan maupun program ketenagakerjaan yang diperlukan dalam rangka menunjang keberhasilan pelaksanaan pembangunan.
Perencanaan tenaga kerja dapat dilakukan pada tahap perusahaan, lembaga pemerintah atau unit organisasi swasta lainnya. Perencanaan tenaga kerja seperti ini disebut perencanaan tenaga kerja mikro. Pemerintah biasanya juga membuat perencanaan tenaga kerja dalam cakupan wilayah tertentu maupun secara nasional. Jenis perencanaan tenaga kerja seperti itu dikenal sebagai perencanaan tenaga kerja makro, nasional atau perencanaan tenaga kerja regional.
Sistem perencanaan tenaga kerja menunjukkan kedudukan perencanaan tenaga kerja dalam kerangka perencanaan pembangunan secara keseluruhan. Perencanaan pembangunan yang disertai dengan data kependudukan dan informasi pasar kerja merupakan masukan utama dalam penyusunan perencanaan tenaga kerja. Hasil perencanaan tenaga kerja adalah berupa rencana tenaga kerja.
Dalam sistem perencanaan pembangunan yang melihat perencanaan tenaga kerja sebagai bagian integral dari perencanaan pembangunan, maka proses perencanaan tenaga kerja akan melibatkan instansi. Proses perencanaan tenaga kerja itu sendiri menunjukkan langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam pelaksanaan perencanaan tenaga kerja.
industri sering identik dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau barang baku menjadi barang setengah jadi atau
Universitas Sumatera Utara
barang jadi. Istilah industri sering juga disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Industri juga menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial, karena kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara maupun daerah.
Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Pada dasarnya, pengkalsifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan.
Berbicara mengenai kegiatan prindustrian maka dapat dihubungkan dengan Jumlah Tenaga Kerja yang merupakan faktor utama dalam menghasilkan suatu produktivitas dalam usaha industri tersebut. Tenaga kerja dalam perindustrian sangat berperan aktif dalam proses kegiatan pengolahan suatu kegiatan ekonomi untuk mengubah barang dasar secara mekanis atau kimia, sehingga menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Sehingga barang tersebut menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir.
Dengan demikian penulis tertarik untuk meneliti pengaruh banyaknya jumlah tenaga kerja industri besar dan industri sedang di Sumatera Utara tahun 2011. Sehingga penulis membuat judul penelitian “Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Tenaga Kerja Industri Besar Dan Sedang Di Provinsi Sumatera Utara”.
Universitas Sumatera Utara
1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan sebelumnya terdapat beberapa permasalahan antara lain: 1. Apakah ada pengaruh yang signifikan antara banyaknya jumlah tenaga kerja
terhadap industri besar dan sedang di Provinsi Sumatera Utara, 2. Industri besar dan sedang yang dimaksud dalam penelitian ini dijelaskan
menurut jumlah perusahaan industri, biaya output, dan nilai tambah berdasarkan hasil pasar, 3. Variabel-variabel yang dianalisis adalah banyaknya jumlah perusahaan industri, biaya output, dan nilai tambah berdasarkan hasil pasar.
1.3 Batasan dan Rumusan Masalah Untuk mengarahkan penelitian ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang dituju maka perlu dibuat pembatasan ruang lingkup permasalahan yaitu mengetahui ada tidaknya hubungan antara industri terhadap jumlah tenga kerja di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2011 dengan menggunakan Analisis regresi linier ganda dan korelasi.
Berkaitan dengan hal tersebut, penulis merumuskan permasalahan apakah terdapat pengaruh hubungan yang signifikan antara jumlah tenaga kerja industri besar dan sedang di Sumatera Utara, dan faktor-faktor apakah yang sangat besar dalam mempengaruhi jumlah tenaga kerja industri besar dan sedang di Sumatera Utara 2011.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian Penelitian merupakan salah satu cara memperoleh data yang kemudian dapat digunakan untuk mengetahui gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Dengan adanya data yang lengkap akan dapat digunakan untuk membuat keputusan atau memecahkan suatu persoalan.
Adapun penelitian yang hendak dicapai penulis adalah untuk melihat atau menganalisis hubungan antara banyaknya jumlah tenaga kerja industri besar dan sedang di Provinsi Sumatera Utara tahun 2011.
1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi antara lain :
1) Memberikan atau menambah wawasan bagi penulis, terutama dalam penerapan ilmu yang didapat di bangku kuliah dengan menyatukan materi perkuliahan dengan objek permasalahan yang dijadikan materi pembahasan.
2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihak yang berkepentringan.
3) Melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Ahli Madya.
1.6 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian kepustakaan
Universitas Sumatera Utara
Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh
data dan informasi dari perpustakaan dengan cara membaca buku-buku
referensi dan bahan-bahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan
tugas akhir.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini, telah dilakukan oleh penulis
dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari kantor Badan Pusat
Statistika (BPS) Provinsi Sumatera Utara Jl.
. Data
yang dikumpulkan tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk
angka – angka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas
tentang sekumpulan data tersebut.
3. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis multiple regresi
linier ( Analisa Regresi Berganda ) dan korelasi. Analisis multiple regresi
linier yang lebih dikenal regresi linier ganda merupakan perluasan dari
regresi linier sederhana, pada regresi linier ganda variable independen lebih
dari satu variable yang dihubungkan dengan satu variable dependen.
Regresi Linier ganda adalah persamaan garis lurus ( regresi linier )
untuk memprediksi variable dependen ( numerik ) dari beberapa variable
independen ( numeric dan kategorik ). Jenis data pada regresi linier ganda
untuk variable dependen harus numeric, sedangkan untuk variable
independen boleh semua numeric atau campuran numeric dengan
kategorik. Dimana data numeric terdiri dari data interval dan data ratio,
sedangkan data kategorik terdiri dari data ordinal dan nominal.
Universitas Sumatera Utara
Pada analisis regresi berganda dihubungkan beberapa variable independen dengan satu variable dependen pada waktu yang bersamaan. Model persamaan regresi linier ganda adalah :
Λ
Y = ao + a1 x1 + a2 x2 + .... + ak xk
Dimana :
Λ
Y = variabel tidak bebas (dependent)
= koefisien regresi
= variabel bebas (independent)
Koefisien-koefisien ao,...,ak dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
Y1 = ao n + a1 X 1i + a2 X 2i + ... + ak X ki X 1iYi = ao X 1i + a1 ( X 1i ) 2 + a2 X 1i X 2i + ... + ak X 2iYi = ao X 2i + a1 X 1i X 2i + a2 ( X 2i ) 2 + ... + ak ........ X kiYi = ao X ki + a1 X 1i X ki + a2 X 2i X ki + ... + ak
X 1i X ki X 2i X ki
( X ki )
Dimana koefisien regresi linier berganda dari variable – variable tersebut penulis akan mencari nilai dan pengaruhnya masing – masing terhadap variable terikat dengan menggunakan aplikasi SPSS 17.
1.7 Tinjauan Pustaka Kegiatan industri adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, sehingga menjadi barang jadi atau barang setengah jadi dan atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang
Universitas Sumatera Utara
lebih tinggi nilainya. Dan sifatnya lebih dekat kepada pemakai akhir, termasuk dalam kegiatan ini adalah kegiatan jasa industri dan pekerjaan perakitan (assembling).
Perusahaan atau usaha industri merupakan suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggung jawab atas usaha tersebut.
Penggolongan sektor industri pengolahannya semata-semata hanya didasarkan kepada banyaknya tenaga kerja yang bekerja di perusahaan industri tersebut, tanpamemperhatikan apakah perusahaan itu menggunakan mesin tenaga atau tidak, serta tanpa memperhatikan besarnya modal perusahaan tersebut.
1.8 Sistematika Penulisan Untuk memenuhi target yang ditentukan dan memperoleh hasil yang maksimal dalam penyusunan tugas akhir nanti, penulis membagi penulisan tugas akhir ini dalam lima bab. Masing-masing bab terdiri dari beberapa subbab, yaitu sebagai berikut:
BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini penulis menguraikan latar belakang penulisan, permasalahan yang ditimbulkan, maksud dan tujuan, pembatasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB 2 : TINJAUAN TEORITIS
Universitas Sumatera Utara
Tinjauan teoritis dijelaskan dan dibahas mengenai pengertian-pengertian yang menyangkut dengan penelitian tugas akhir dan perumusan masalah. BAB 3 : GAMBARAN UMUM Gambaran umum menjelaskan keadaan kantor dimana tempat penulis mengambil data, dan juga memberikan gambaran berupa job descrition, serta bagan atau struktur kantor tempat dimana penulis mengambil data. BAB 4 : PEMBAHASAN Pada bab ini dijelaskan mengenai pembahasan dan analisa data untuk mengetahui pengaruh banyaknya jumlah tenaga kerja industri besar dan industri sedang di Provinsi Sumatera Utara. BAB 5 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan cara penggunaan rumus-rumus yang dipakai dengan menggunakan program aplikasi SPSS 17.0. BAB 6 : KESIMPULAN DAN SARAN Hasil dari analisa dan pendugaan pada bab-bab sebelumnya dirangkumkan pada bab ini. Selain kesimpulan, pada bab ini juga memberikan saran-saran yang bersifatnya membangun untuk peningkatan indeks pembangunan manusia.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Perindustrian Industri adalah bidang yang menggunakan keterampilan dan ketekunan kerja, serta penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Maka industri umumnya dikenal sebagai mata rantai, yang berhubungan dari usaha-usaha untuk mencukupi kebutuhan ekonomi yang mempunyai hubungan dengan hasil bumi. Seperti pertanian, perkebunan, dan pertambangan yang berhubungan erat dengan tanah. Sehingga kedudukan industri semakin jauh dari tanah, yang merupakan basis ekonomi, budaya, dan politik.
Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru, yang mata pencaharian hidup dilakukan secara berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi. Untuk menjadi pengrajin dan tukang dalam perindustrian yang baik dibutuhkan pengadaan pola pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajianan dan pertukangan menjadi daya jual yang tinggi di pasaran. Sehingga tukang atau juru yang disebut sekarang ini sebagai tenaga kerja industri mendapatkan nilai ekonomi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dalam kehidupan sosial.
Universitas Sumatera Utara
Istilah industri sering identik dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah barang mentah atau barang baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Iustilah industri sering juga disebut sebagai kegiatan manufaktur (manufacturing). Industri juga menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang sifatnya produktif dan komersial, karena kegiatan ekonomi yang luas maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk tiap negara maupun daerah.
Pada umumnya, makin maju tingkat perkembangan perindustrian di suatu negara atau daerah, makin banyak jumlah dan macam industri, dan makin kompleks pula sifat kegiatan dan usaha tersebut. Pada dasarnya, pengkalsifikasian industri didasarkan pada kriteria yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pangsa pasar, modal, atau jenis teknologi yang digunakan.
Selain faktor-faktor tersebut, perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga turut menentukan keanekaragaman industri negara tersebut. Semakin besar dan kompleks kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi, maka semakin berane- karagam jenis industrinya.
2.1.1 Klasifikasi Industri Berdasarkan Kriteria Adapun klasifikasi industri berdasarkan kriteria masing-masing adalah sebagai berikut: 1. Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan Baku
Tiap-tiap industri membutuhkan bahan baku yang berbeda, tergantung pada apa yang akan dihasilkan pada proses industri tersebut. Berdasarkan bahan baku yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi:
Universitas Sumatera Utara
a. Industri Ekstraktif Industri Ekstraktif yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya, industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.
b. Industri Nonekstraktif Industri Nonekstraktif yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain. Misalnya, industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
c. Industri Fasilitatif Industri fasilitatif disebut juga industri tertier, kegiatan industrinya adalah menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya, perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
2. Klasifikasi Industri Berdasarkan Tenaga Kerja Berdasarkan tenga kerja yang digunakan, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri Rumah Tangga Industri Rumah Tangga yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja kurang dari 4 orang, ciri-ciri ini industri ini memiliki modal yangsangat terbatas. Tenaga kerja berasl dari anggota keluarga, dan pemilik atau pengelola industri biasanya kepala rumah tangga itu sendiri atau anggota keluarganya. Misalnya, industri anyaman (industri kerajinan), industri tempe dan tahu (industri makan).
Universitas Sumatera Utara
b. Industri Kecil Industri kecil yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5 sampai 19 orang, ciri-ciri industri kecil adalah memeliki modal yang relatif kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau masih ada hubungan saudara. Misalnya, industri batubara, dan industri pengolahan rotan.
c. Industri Sedang Industri sedang yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja berjumlah 20 sampai 99 orang, ciri-ciri industri sedang adalah memiliki modal yang cukup besar, tenaga kerjanya memiliki keterampilan tertentu, dan pimpinan memiliki kemampuan menagerial tertentu. Misalnya, industri koveksi, industri bordir, dan industri keramik.
d. Industri Besar Industri besar yaitu industri dengan jumlah tenaga kerja lebih dai 100 orang, ciri-ciri undustri besar adalah memiliki modal yang besar dihimpun secara kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki keterampilan khusus, dan pimpinan perusahaan dipilih melalui uji kemampuan dan kelayakan (fit and profertest). Misalnya, industri besi baja, dan industri pesawat terbang.
3. Klasifikasi Industri Berdasarkan Lokasi Unit Usaha Keberadaan suatu industri sangat menentukan sasaran atau tujuan kegiatan industri. Bedasarkan pada lokasi unit usahanya, industri dapat dibedakan menjadi: a. Industri Berorientasi Pada Pasar (Market Oriented Industry)
Universitas Sumatera Utara
Industri berorientasi pada pasar yaitu industri yang didirikan mendekati daerah persebaran konsumen. b. Industri Berorientasi Pada Tenaga Kerja (Employment Oriented Industry) Industri berorientasi pada tenaga kerja yaitu industri yang didirikan mendekati daerah pemusatan penduduk, terutama daerah memiliki angkatan kerja tetapi kurang dalam hal pendidikannya. c. Industri Yang Berorientasi Pada Pengolahan (Supply Oriented Industry) Industri yang berorientasi pada pengolahan yaitu industri yang didirikan dekat atau ditempat pengolahan. Misalnya, industri semen di Palimanan Cirebon (dekat dengan batu gamping), industri pupuk di Palembang (dekat dengan sumber posfat dan amoniak), dan industri BBM di Balongan Indaramayu (dekat dengan kilang minyak. d. Industri Yang Berorientasi Pada Bahan Baku Industri yang berorientasi pada bahan baku yaitu yang didirikan di tempat tersedianya bahan baku, misalnya: industri konveksi berdekatan dengan industri tekstil, industri pengalengan ikan berdekatan dengan pelabuhan laut, dan industri gula berdekatan dengan lahan tebu. e. Industri Yang Tidak Terikat Oleh Persyaratan Lain (Footloose Industry) Industri yang tidak terikat oleh persyaratan lain yaitu industri yang didirikan tidak terikat oleh syarat-syarat dari wacana yang diatas. Industri ini dapat didirikan di mana saja, karena bahan baku, tenaga kerja, dan pasarnya sangat luas serta dapat ditemukan di mana saja. Misalnya, industri elektronik, industri otomotif, dan industri transportasi.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Konsep Dasar Analisa Regresi Analisa regresi adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dinamakan analisis regresi linier sederhana yang dirumuskan : Y = a + bX. Nilai a adalah konstanta dan nilai b adalah koefisien regresi untuk variabel X.
Kofisien regresi (b) adalah kontribusi besarnya perubahan nilai variabel bebas (X), semakin besar nilai koefisien regresi, maka kontribusi perubahan juga semakin besar dan sebaliknya akan semakin kecil nilai koefisien regresi, maka kontribusi perubahan juga semakin kecil. Kontribusi perubahan variabel X juga ditentukan oleh koefisien regresi positif atau negative.
Analisa regresi juga merupakan suatu teknik untuk membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk membuat perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering disebut juga sebagai analisis prediksi. Karena merupakan prediksi, maka nilai prediksi tidak selalu tepat dengan nilai riilnya, semakin kecil tingkat penyimpangan antara nilai prediksi dengan nilai riilnya, maka semakin tepat persamaan regresi yang dibentuk.
Sehingga dapat didefinisikan bahwa analisa regresi adalah metode statistika digunakan menentukan kemungkinan bentuk hubungan antara variabel – variabel, untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari suatu variabel lain yang belum diketahui.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Persamaan Regresi Analisis regresi digunakan apabila ada korelasi antara satu atau beberapa variabel bebas dengan variabel terikat (dependen ). Variabel bebas dapat berupa data kontinu maupun kategori. Persamaan regresi adalah suatu persamaan matematis yang mendefinisikan hubungan antara dua variabel. Persamaan regresi yang digunakan untuk membuat taksiran mengenai variabel dependent disebut persamaan regresi estimasi, yaitu suatu formula matematis yang menunjukkan hubungan keterkaitan antara satu atau beberapa variabel yang nilainya sudah diketahui dengan satu variabel lain yang nialainya belum diketahui.
Sifat hubungan antar variabel dalam persamaan regresi merupakan hubungan sebab akibat (causal relationship). Oleh karena itu, sebelum menggunakan persamaan regresi dalam menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel, maka perlu diyakini terlebih dahulu bahwa secara teoritis atau perkiraan sebelumnya, dua atau lebih variabel tersebut memiliki hubungan sebab akibat.
2.3.1 Persamaan Regresi Linier Sederhana Regresi linier sederhana yaitu suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan matematis dalam bentuk persamaan antara variabel bebas tunggal dengan variabel bebas tak tunggal. Regresi linier sederhana hanya memiliki satu peubah bebas X yang dihubungkan dengan satu peubah tak bebas Y.
Universitas Sumatera Utara
Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh satu variabel independen terhadap variabel dependen. Bentuk umum dari persamaan regresi linier sederhana untuk populasi adalah sebagai berikut:
(2.1) Dimana:
= subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan = intercept = koefisien regresi = variabel bebas = pengaruh galat atau residu Untuk regresi linier yang menggunakan lebih dari dua variabel independent maka persamaan yang digunakan adalah:
(2.2) Bentuk data yang akan diolah ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 2.1 Bentuk Umum Data Observasi
Universitas Sumatera Utara
Dari table 2.1 dapat dilihat bahwa Y1 berpasangan dengan X11, X21, …, Xk1 dan Y2 berpasangan dengan X12, X22, …, Xk2 dan umumnya data Yn berpasangan dengan X1n, X2n, …, Xkn.
Dengan penelitian ini, penulis menggunakan regresi linier berganda 4 variabel, yaitu satu variable tak bebas (dependent variable) dan tiga variable bebas (independent variable).
Persamaan regresi berganda dengan tiga variable bebas ditaksir oleh:
(2.3)
Keterangan:
= nilai estimasi Y
= nilai Y pada perpotongan antara garis linier dengan sumbu vertical Y
, , = nilai variable independent
, , = slope yang berhubungan dengan nilai X1, X2, dan X3
Dan diperoleh persamaan normal yaitu:
!"""""" #
!!!
Universitas Sumatera Utara
!! ! ! !! !! ! ! ! ! ! ! ! ! ! (2.4) !! ! !! !! !
Harga-harga b0, b1, b2, b3 yang telah didapat kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan 2.4 sehingga diperoleh model regresi linier berganda Y atas X1, X2, dan X3
2.4 Standar Error Estimasi
Dalam persamaan model regresi yang diperoleh, maka antara nilai Y dengan akan menimbulkan perbedaan hasil yang sering disebut sebagai standard error of estimation (s). atau kesalahan estimasi standar yang dirumuskan dengan:
$ %&'(
(2.5)
Atau
$)*
+
, - !. !/ """"
.+.
Keterangan:
= nilai data hasil pengamatan
= nilai hasil regresi
0 = ukuran sampel
(2.6)
Universitas Sumatera Utara
1 = banyak variable bebas
2.5 Uji F pada Regresi Linier Ganda
Pengujian hipotesis bagi koefisien-koefisien regresi linier berganda dapat dilakukan secara serentak atau keseluruhan. Pengukian regresi linier perlu dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara bersamaan memiliki pengaruh terhadap variabel tak bebas.
Langkah-langkah pengujiannya adalah sebagai berikut:
1. HO : b1 = b2 = b3 = ... = bk = 0, (X1, X2, ..., Xk tidak mempengaruhi Y)
H1 : minimal ada satu parameter koefisien regresi yang tidak sama dengan
nol atau
mempengaruhi Y.
2. Menentukan taraf nyata dan Ftabel dengan derajat kebebasan v1 = k dan v2 =
n-k-1
3. Menentukan kriteria pengujian
H0 diterima bila Fhitung "2 Ftabel
H0 ditolak bila Fhitung 3 Ftabel
4. Menentukan nilai statistik F dengan rumus:
45!6
789 :
+ 789 $ - ;+; /
(2.7)
Dimana:
JKreg
= jumlah kuadrat regresi
JKres
= jumlah kuadrat residu (sisa)
(n – k – 1) = derajat kebebasan
Universitas Sumatera Utara
JKreg = b1 )!< ! + b2 )!< ! + bk )!< ! Keterangan:
" " "=" > " " "=" > " " "=" >
789 $ - ! = !/ 5. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.
(2.8) (2.9)
2.6 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan R2 untuk menguji regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel. Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui proporsi keberagaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas X yang ada di dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka R2 akan ditentukan dengan rumus:
? 789 :
)!
(2.10)
)! " ! = - /
(2.11)
Keterangan:
JKreg = jumlah kuadrat regresi 2.7 Koefisien Korelasi
Universitas Sumatera Utara
Analisis Korelasi adalah alat yang dapat digunakan untuk menghitung adanya derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Hubungan antara variabel ini dapat berupa hubungan yang kebetulan belaka, tetapi dapat juga merupakan hubungan sebab akibat.
Untuk mencari korelasi antara variabel Y dan X dapat dirumuskan sebagai berikut:
@ ABCDC.- ABC/- DC/
,E ACF.- AB/FGE DCF.- DB/FG
(2.12)
Untuk menghitung korelasi antara variabel tak bebas dengan tiga buah variabel bebas masing-masing adalah:
1. Koefisien korelasi antara Y dan X1
@H
ABCDC.- ABC/- DC/ ,E ABFC.- ABC/FGE DCF.- DC/FG
2. Koefisien korelasi antara Y dan X1
@H
AFCDC.- AFC/- DC/ ,E AFFC.- AFC/FGE DCF.- DC/FG
3. Koefisien korelasi antara Y dan X3
@H
AICDC.- AIC/- DC/ ,E AIFC.- AIC/FGE DCF.- DC/FG
(2.13) (2.14) (2.15)
Sedangkan untuk menghitung korelasi variabel bebas masing-masing adalah: 1. Koefisien korelasi antara X1 dan X2
Universitas Sumatera Utara
@ ABCAFC.- ABC/- AFC/
,E ABFC.- ABC/FGE AFFC.- AFC/FG
2. Koefisien korelasi antara X1 dan X3 @ ABCAIC.- ABC/- AIC/
,E ABFC.- ABC/FGE AIFC.- AIC/FG
3. Koefisien korelasi antara X2 dan X3
@
AFCAIC.- AFC/- AIC/
"
,E AFFC.- AFC/FGE AIFC.- AIC/FG
(2.16) (2.17) (2.18)
Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada suatu variabel akan diikuti oleh perubahan variabel lain, baik dengan arah yang sama maupun dengan arah yang berlawanan. Hubungan antara variabel dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis hubungan sebagai berikut:
1. Korelasi Postif Terjadinya korelasi positif apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan perubahan variabel yang lain dengan arah yang sama atau berbanding lurus. Artinya, apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan peningkatan variabel yang lain.
2. Korelasi Negatif Korelasi negatif terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti dengan variabel yang lain dengan arah yang berlawanan atau berbanding terbalik. Artinya, apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti dengan penurunan pada variabel yang lain dan sebaliknya.
3. Korelasi Nihil Korelasi nihil terjadi apabila perubahan pada variabel yang satu diikuti pada perubahan variabel yang lain dengan arah yang tidak teratur (acak).
Universitas Sumatera Utara
Koefisien korelasi nihil adalah =J 2 @ 2 J* Jika dua variabel berkorelasi negatif maka nilai koefisien korelasi akan mendekati -1. Jika dua variabel tidak berkorelasi akan mendekati 0, sedangkan jika dua variabel berkorelasi positif maka koefisien korelasi akan mendekati +1.
Untuk lebih memudahkan mengetahui seberapa jauh derajat keeratan antara variabel tersebut, dapat dilihat pada perumusan berikut ini: -1,00"2 r 2 -0,80 berarti berkorelasi kuat secara negatif; -0,79 2 r 2 -0,50 berarti berkorelasi sedang sacara negatif; -0,49"2 r 2 0,49 berarti berkorelasi lemah; 0,50"2 r 2 0,79 berarti berkorelasi sedang secara positif; 0,80"2 r 2 1,00 berarti berkorelasi kuat secara positif.
2.8 Uji Signifikan Parameter Regresi Individual Meskipun telah diberikan cara uji keberartian regresi dalam uji F, namun belum diketahui bagaimana keberartian adanya setiap variabel bebas dalam regresi itu. Oleh karena itu untuk mengetahui bagaimana keberartian adanya setiap variabel bebas dalam regresi perlu diadakan pengujian mengenai b1, b2, b3. Pengujian dapat dirumuskan dengan hipotesa sebagai berikut: HO: variabel X tidak mempengaruhi Y; H1: variabel X mempengaruhi Y.
Untuk menguji hipotesis ini digunakan kekeliruan baku taksiran KLH M,
jumlah kuadrat-kuadrat N dengan N
= >N dan koefisien korelasi ganda
Universitas Sumatera Utara
antar variabel bebas Xi. Dengan harga-harga ini dibentuk kekeliruan baku koefisien b1, dengan persamaan:
$!
O $) +
P " " "=" > " " "=" >
(2.8)
Universitas Sumatera Utara
789 $ - ! = !/ 10. Membuat kesimpulan apakah H0 diterima atau ditolak.
(2.9)
2.6 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi yang dinyatakan dengan R2 untuk menguji regresi linier berganda yang mencakup lebih dari dua variabel. Koefisien determinasi adalah untuk mengetahui proporsi keberagaman total dalam variabel tak bebas Y yang dapat dijelaskan atau diterangkan oleh variabel-variabel bebas X yang ada di dalam model persamaan regresi linier berganda secara bersama-sama. Maka R2 akan ditentukan dengan rumus:
? 789 :
)!
(2.10)
)! " ! = - /
(2.11)
Keterangan:
JKreg = jumlah kuadrat regresi 2.7 Koefisien Korelasi
Analisis Korelasi adalah alat yang dapat digunakan untuk menghitung adanya derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Hubungan antara variabel ini dapat berupa hubungan yang kebetulan belaka, tetapi dapat juga merupakan hubungan sebab akibat.
Universitas Sumatera Utara
Untuk mencari korelasi antara variabel Y dan X dapat dirumuskan sebagai berikut:
@ ABCDC.- ABC/- DC/
,E ACF.- AB/FGE DCF.- DB/FG
(2.12)
Untuk menghitung korelasi antara variabel tak bebas dengan tiga buah variabel bebas masing-masing adalah:
4. Koefisien korelasi antara Y dan X1
@H
ABCDC.- ABC/- DC/ ,E ABFC.- ABC/FGE DCF.- DC/FG
5. Koefisien korelasi antara Y dan X1
@H
AFCDC.- AFC/- DC/ ,E AFFC.- AFC/FGE DCF.- DC/FG
6. Koefisien korelasi antara Y dan X3
@H
AICDC.- AIC/- DC/ ,E AIFC.- AIC/FGE DCF.- DC/FG
(2.13) (2.14) (2.15)
Sedang