OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH GUBERNUR BANTEN RATUT ATUT CHOSIYAH DI MEDIA ONLINE VIVANEWS.COM.

OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI
YANG DILAKUKAN OLEH GUBERNUR BANTEN RATUT
ATUT CHOSIYAH DI MEDIA ONLINE VIVANEWS.COM

SKRIPSI

Oleh :
ADI DWI PRASETYO
NPM : 0843310283

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN“ JAWA TIMUR
F AKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, dan karuniaNya kepada saya
sehingga skripsi dengan judul “OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS DUGAAN
KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH GUBERNUR BANTEN RATUT ATUT
CHOSIYAH DI MEDIA ONLINE VIVANEWS.COM”, dapat diselesaikan dengan baik.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Dra. SUMARDJIJATI, M.Si, selaku Dosen
Pembimbing utama yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat
serta motivasi kepada saya. Dan saya juga banyak berbagai pihak, baik itu berupa moril, spiritual
maupun materil, untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Ir. TEGUH SOEDARTO, MP Rektor Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
2. Dr. Ir. RAMDAN HIDAYAT, MS Wakil Rektor II Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
3. Ir. MU’TASIM BILLAH, MS Wakil Rektor III Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
4. Dra. Hj. SUPARWATI, M.Si Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas

Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
5. JUWITO, S.Sos, M.Si Ketua Progam Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
6. Drs. SAIFUUDIN ZUHRI, MSI Sekertaris Progam Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
7. Ir. H. DIDIEK TRANGGONO, MSI, Dosen Penguji atas kritik dan saran yang telah
diberikan.
8. Para Dosen serta para staff, yang telah memberikan ilmu selama saya menempuh mata
kuliah sebagai mahasiswa di Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik Universitas Pembangunan Nasional “ Veteran” Jawa Timur.
Saya menyadari bahwa di dalam penyusunan skripsi ini banyak terdapat kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharpkan demi
kesempurnaan penulisaan skripsi ini. Akhirnya, dengan segala keterbatasan yang saya
miliki semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak umunya dan saya pada
khusunya.

Surabaya, 10 Mei 2014
Adi.Dwi.Prasetyo

iii


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
HALAMAN J UDUL ........................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI .......................................

ii

KATA PENGANTAR ......................................................................

iii

ABSTRAK .........................................................................................

iv


BAB I :

BABII :

PENDAHULUAN ..........................................................................

1

1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ..............................................................

7

1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................

7


1.4. Kegunaan Penelitian .............................................................

7

KAJIAN PUSTAKA ......................................................................

9

2.1. Penelitian Terdahulu .............................................................

9

2.2. Media Online.........................................................................

10

2.2.1. Karakteristik Media Online ...................................

11


2.2.2. Jurnalisme Online ..................................................

12

2.3. Berita .....................................................................................

13

2.3.1. Nilai Berita .............................................................

17

2.3.2. Syarat-Syarat Berita ...............................................

23

2.4. Objektifitas ............................................................................

26


2.4.1. Objektifitas Media .................................................

28

2.5. Kerangka Berpikir ................................................................

39

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III :

METODE PENELITIAN ...............................................................

41

3.1.


Pendekatan Penelitian ........................................................

41

3.1.1. Kategorisasi Objektifitas Berita............................

42

3.1.1.1.

Faktual ...................................................

42

3.1.1.2.

Imparsial ................................................

46


Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel ............

46

3.2.1. Populasi ..................................................................

46

3.2.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel .................

47

3.3.

Teknik Pengumpulan Data ................................................

47

3.4.


Teknik Analisis Data .........................................................

48

BAB IV : ANALISA DAN PEMBAHASAN………………………………

49

3.2.

4.1.

Gambaran Objek Penelitian……………………..............

49

4.1.1. Profile Vivanews.com ............................................

49


4.2.

Penyajian Berita .................................................................

50

4.3.

Analisa Data .......................................................................

56

4.3.1. Berita 1 ....................................................................

57

4.3.2. Berita 2 ....................................................................

62

4.3.3. Berita 3 ....................................................................

67

4.3.4. Berita 4 ....................................................................

71

4.3.5. Berita 5 ....................................................................

75

Pembahasan ........................................................................

80

4.4.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V :

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................

82

5.1.

Kesimpulan .........................................................................

82

Saran ....................................................................................

83

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................

84

LAMPIRAN……………. ....................................................................................

86

5.2.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Abstr ak
Pada saat ini objektivitas pemberitaan merupakan perdebatan lama dalam
studi media. Media sudah semestinya memberikan gambaran atau realitas yang ada di
sekitar yang dirangkai dalam sebuah berita secara objektif kepada masyarakat,
termasuk pemberitaan Ratu Atut pada kasus dugaan suap dirinya dan keluarganya
selaku pemegang pemerintahan di daerah Banten.
Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan
untuk membuat deskripsi secara sistematik, faktual, akurat tentang fakta serta sifat
yang dimiliki suatu populasi yang diteliti. penelitian difokuskan pada objektivitas
berita tentang kasus dugaan korupsi Gubernur Banten, Ratu Atut di media online
vivanews. Untuk dapat melihat penerapan obyektifitas pemberitaan pada vivaanews
media online.
Dari keseluruhan hasil analisa berita tersebut dapat disimpulkan bahwa
pernberitaan kasus dugaan korupsi yang dilakukan oleh Ratu Atut selaku Gurbernur
Banten disimpulkan telah memenuhi standart objektifitas yang ditetapkan. Setelah
dianalisa dari dimensi akurasi, fairness dan validitas dan telah memenuhi standar dari
Rachma Ida.
Kata Kunci : Objektivitas, berita, deskriptif dan media online.

Abstr act
Now debate objectivity in news media studies. The media is supposed to give
you an idea or the reality that there are around which are arranged in a news
objectively to the public, including the news of Ratu Atut on the alleged bribery
himself and his family as a shareholder governments in Banten.
This study used descriptive research that bertujuanmembuat systematic
description, factual, accurate facts and properties owned by the population studied.
research focused on the objectivity of the news about the alleged corruption case
Banten Governor, Ratu Atut headline in the online media. To be able to see the
application of the headline news objectivity online media.
From the overall results of the analysis of the news can be concluded that
reporting corruption cases committed by the Queen as Governor of Banten concluded
Ratu Atut has met defined standards of objectivity. After analysis of the dimensions
of accuracy, fairness and validity and has met the standards of Rachma Ida.
Keywords: Objectivity, news, descriptive and online media.

iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah
Pada zaman sekarang masyarakat modern seperti saat ini banyak yang
merasa bahwa peranan dan pengaruh informasi dan komunikasi sangat terasa.
Perkembangan teknologi informasi saat ini sangatlah pesat, hampir seluruh
kegiatan atau aktifitas manusia mengunakan teknologi informasi dan sudah
banyak teknologi informasi yang manfaat nya pun sudah terasa dalam kehidupan
sehari-hari. Hampir setiap kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat selalu
memerlukan informasi sehingga hanya orang atau bangsa yang mempunyai
banyak informasi yang dapat berkembang dengan pesat.

Media massa merupakan sarana manusia dalam menyampaikan dan
menerima informasi. Dalam hal ini media massa memiliki peran sentral dalam
membentuk opini public akan sebuah pemberitaan yang dipublikasikan, baik
melalui media cetak (surat kabar/koran, majalah, tabloid, buku dan lain-lain), dan
media elekronik (televisi, radio, dan internet) pesan dan komunikasi yang
berlangsung antara media dan khalayak lebih condong membahas masalah politik,
ekonomi, sosial budaya masyarakat, dan hiburan sesuai dengan orientasi media
tersebut(Onong 2003:21).

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Ada beberapa kepentingan ikut “berbicara”, yang akhirnya memberi bentuk
pada kebenaran yang disampaikan. Di sini media massa dituntut untuk
menyampaikan kebenaran melalui pemberitaan secara objektif, dengan sikap tidak
memihak. Objektivitas mempunyai peranan yang sangat penting dan tidak boleh
dianggap remeh, terutama dalam kaitannya dengan kualitas informasi. Sebagai
salah satu prinsip penilaian, objektivitas memang hanya mempunyai cakupan
yang lebih kecil, tetapi objektivitas sangat penting diperhatikan dalam sebuah
pemberitaan. Objektivitas pada umumnya berkaitan dengan berita dan informasi,
objektivitas juga seringkali dihubungkan dengan isi dan juga objektivitas
diperlukan untuk mempertahankan kredibilitas.

Definisi ojektivitas adalah metode penyajian berita yang benar, tidak
berpihak dan berimbang dan dipakai untuk menghadirkan suatu gambaran dunia
yang sedapat mungkin jujur dan cermat dalam batas-batas praktik jurnalistik
karena tujuan dari jurnalisme sendiri adalah melaporkan fakta, namun tugas ini
bukan pekerjaan sederhana. Setiap berita memiliki tingkat obyektivitas yang
berbeda-beda pada tiap media. Masing-masing media memiliki kebijakan
redaksional yang berbeda satu sama lain, yang menyebabkan terjadinya perbedaan
menyangkut isi berita karena perbedaan penyediaan space atau kebijakan
redaksional, yang menyebabkan terjadinya perbedaan tingkat obyektivitas.

Objektivitas menurut mcQuail (1994:130) lebih merupakan cita-cita yang
diterapkan seutuhnya. Dalam suatu sistem media massa yang memiliki banyak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

keanekaragaman eksternal, terbuka kesempatan dalam penyajian informasi yang
memihak, meski sumber tersebut harus bersaing dengan sumber informasi lainnya
yang menyatakan dirinya obyektif. Meskipun demikian tidak sedikit media yang
mendapatkan tuduhan “media itu tidak obyektif”, sehingga definisi tentang
objektivitas berita sangat beragam, namun secara sederhana dapat dijelaskan
bahwa berita yang obyektif adalah berita yang menyajikan fakta, tidak berpihak
dan tidak melibatkan opini dari wartawan.

Dalam perjalanannya pemberitaan melalui media massa yang semestinya
objektif menjadi subjektif, mulai dari pencarian berita, peliputan, penulisan
sampai penyuntingan berita, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang
objektivitas media dalam pemberitaan. Selain akurat berita harus lengkap, adil,
dan berimbang. Kemudian berita pun harus tidak mencampurkan fakta dan opini
sendiri atau dalam bahasa akademis berita harus objektif. Karena berita memliki
power untuk membentuk opini publik, jadi sesuatu yang ditulis oleh media harus
memenuhi

unsur-unsur

diatas

agar

tidak

ada

pihak

yang

dirugikan.

(Kusumaningrat 2006 : 47)

Masalah objektivitas pemberitaan merupakan perdebatan lama dalam studi
media. Media seperti pada media online sudah semestinya memberikan gambaran
atau realitas yang ada di sekitar yang dirangkai dalam sebuah berita secara
objektif kepada khalayaknya, jika sebuah berita tidak objektif maka dapat
dikatakan bahwa media ‘menipu’ khalayaknya. Media harus dapat memberikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

gambaran dan realitas citra sosial yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.
Media online merupakan media yang cukup mudah untuk diakses oleh semua
orang selalu update setiap harinya.

Dalam Penyajian berita kasus dugaan korupsi Gubernur Banten, Ratu Atut
di media online Vivanews, terdapat empat edisi pemberitaan. Pemberitaan
Vivanews pada edisi Sabtu 12 Oktober 2013 memuat berita tentang Tata Dinasti
Ratu Atut yang memiliki Kekuasaan di Provinsi Banten, Gubernur Banten Ratu
Atut Chosiyah dalam kasus dugaan suap pengurusan sengketa Pilkada Kabupaten
Lebak, Banten.
Edisi Rabu 16 Oktober 2013 memberikan pemberitaan mengenai
Pemerintahan jika nantinya Ratu atut terbukti bersalah. Pemberitaan tersebut
menunjukan bahwa adanya keunutungan politik dari partai lain diluar dari partai
Golkar.
Vivanews edisi 30 oktober 2013 dengan judul “Priyo : Ratu Atut Belum
Tentu Bersalah”Dalam berita tersebut Ketua DPP Golkar, Priyo Budi Santoso
berpendapat bahwa Ratu Atut belum tentu bersalah karena tidak ada bukti yang
cukup kuat.
Penyajian Berita Vivanews edisi pada 6 November 2013, masih
memberitakan dalam keterkaitan dugaan kasus suap Ratu Atut, Gubernur Banten,
Kali ini media memuat tentang ajudan orang nomor satu di Banten. Dalam kasus
suap pengurusan sengketa Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi Komisi
Pemberantasan Korupsi memeriksa Nur Aisah Kinanti sebagai saksi. Nur Aisah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

adalah pegawai negeri sipil di Pemerintah Provinsi Banten dan juga ajudan
Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah yang sudah lebih dulu diperiksa KPK.Aisah
di periksa bersama Asisten Daerah III Pemprov Banten Zainal Mutaqin. Zainal
juga akan diperiksa sebagai saksi. Pemeriksaan tersebut berkaitan dengan kasus
suap sengketa Pilkada Lebak yang melibatkan Wawan yang merupakan adik Ratu
Atut disangka menyuap Akil Mochtar Rp 1 miliar melalui Susi, pengacara dan
orang kepercayaan Akil.
Jumat 20 desember Vivanews memuat berita bahwa Gubernur Banten
tersebut telah menjadi tersangka kasus korupsi. Komisi Pemberantasan Korupsi
menjadwalkan akan melakukan pemerikasaan terhadap Gubernur banten hari
ini.”ujar juru bicara KPK, Johan Budi.
Vivanews adalah portal yang melayani informasi dan berita dengan
mengutamakan kecepatan serta kedalaman. Media online ini diperbaharui selama
24 jam dalam sepekan, memadukan teks, foto, video dan suara. Vivanews juga
berupaya menerapkan standar jurnalisme berkualitas dalam meliput peristiwa
nasional dan internasional. Selain hadir di layar computer pribadi, media online
tersebut juga bisa diakses melalui telephone seluler, smartphone, dan tablet.

VIVA.co.id merupakan portal kepada situs-situs:

1.

VIVAnews (news.viva.co.id), berisi info tentang peristiwa baik dari
nusantara maupun mancanegara, politik, ekonomi dan bisnis, olahraga,
iptek, otomotif, wawancara, sorot, dan focus.

2.

VIVAbola (bola.viva.co.id), berisi info tentang sepak bola baik dari

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

nusantara maupun mancanegara termasuk komunitas tim favorit,
klasemen, live score, statistik pertandingan, foto dan video jalannya
pertandingan sepak bola.
3.

VIVAlife (life.viva.co.id), berisi info tentang selebriti baik dari nusantara
maupun mancanegara, gaya hidup, kesehatan dan seks, perjalanan, dan
aneka jajanan dan dampaknya terhadap kesehatan.

4.

VIVAlog (log.viva.co.id), berisi traffic blog-blog terbaik dan paling
menarik di Indonesia untuk berbagi, mempromosikan, dan meningkatkan
kualitasnya.

5.

VIVAforum (forum.viva.co.id), merupakan tempat diskusi daring antar
komunitas pengguna tentang berbagai hal

6.

VIVAsocio

(socio.viva.co.id),

merupakan

tempat

jejaring

sosial

pemasangan iklan baris antar komunitas pengguna.

( http://id.wikipedia.org/wiki/VIVA.co.id)
Berdasarkan uraian diatas maka penelit ingin meneliti apakah vivanews
dapat menjaga objektivitasnya dalam memberitakan Ratu Atut, pada kasus dugaan
korupsi dirinya dengan keluarganya selaku pemegang pemerintahan di daerah
Banten. Alasan peneliti menggunakan media online vivanews pada berita kasus
korupsi Ratu Atut dikarenakan media vivanews merupakan salah satu media
massa milik Ketua Umum Golkar, Abu Rizal Bakrie, dan juga wanita nomor satu
di Banten tersebut juga anggota dari partai Golkar.
Partai Golkar dengan Ketua Umum Aburizal Bakrie juga menjadi salah
satu konglomerasi media di Indonesia. Bakrie Group menaungi tiga televisi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

nasional, TV ONE, ANTV,dan Sport One. Selain itu juga media online
Vivanews.com. Konglomerasi media di Bakrie Group ini masuk dalam naungan
Viva Group. ( http://idmultimediajournalism.wordpress.com/2012/11/01/vivanews-golkar-arb/ )

1.2.Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas yang melandasi
penelitian ini, maka penelitian dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah
Objektivitas media online Vivanews dalam memberitakan kasus dugaan korupsi
yang dilakukan oleh Gubernur Banten Ratu Atut”

1.3.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui objektivitas berita kasus dugaan korupsi yang dilakukan
Gubernur Banten Ratu Atut di media online Vivanews.

1.4.Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan teoritis : Menambah kajian ilmu komunikasi yang berkaitan dengan
penelitian obyektivitas berita, sehingga hasil penelitin ini diharapkan bisa
menjadi landasan pemikiran untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Kegunaan praktis : Melalui penelitian ini diharapkan bahwa media online
dapat menjadi sarana pembentuk opini public, dan dapat menjadi saran dan
masukan bagi praktisi media cetak agar menerapkan standar jurnalisme yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

netral. Selain itu diharapkan agar ViVAnews dapat melakukan penulisan
secara objektif dan apa adanya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1.

Penelitian Terdahulu
Peneliti menggunakan penelitian terdahulu untuk digunakan sebagai

referensi pendukung pembuatan penelitian kasus objektivitasnya berita Ratu Atut,
pada kasus dugaan suap yang melibatkan dirinya dengan keluarganya selaku
pemegang pemerintahan di daerah Banten. dalam buku jurnal, yaitu ”Jurnal Ilmu
Komunikasi”.
Dalam ”Jurnal Ilmu Komunikasi” volume 8, nomor 1, September –
Desember 2011. Dengan judul Kecenderungan Objektivitas Pemberitaan Epidemi
Virus H5N1dalam International Herald Tribune Online. Didapatkan 10 berita
(58,8%) dari 17 berita yang menggunakan fakta psikologis dalam pemberitaannya.
Tingginya persentase

fakta psikologis,

menunujukkan

bahwa wartawan

menyususn berita-berita tersebut bukan dengan bahan baku yang berupa
peristiwa/kejadian nyata/faktual melainkan dengan bahan baku berupa interpretasi
subjektif (pernyataan/opini) terhadap fakta/gagasan. Terutama ditemukan dalam
pemuatan pernyataan - pernyataan yangberasal dari kalangan elit politik atau
praktisi medis.Hal tersebut menunjukkan bahwa, seperti yang dikatakan
Sumadiria, berita yang diturunkan kepada khalayak merupakanrealitas tangan
kedua

(second

hand

reality)

yang

sangat

rentan

terhadap

intervensi

danmanipulasi.(Sumadiria, 2005). Intervensi dan manipulasi tersebut dapat saja
terjadi karena wartawan sebagai pengumpul fakta bisa jadi memandang suatu

9
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

peristiwa dengan cara pandangnya sendiri yang diwujudkan dalam teks berita
yang ditulisnya. Berita tersebut merupakan hasil interaksinya dengan peristiwa itu
sendiri dan juga interaksinya dengan nara sumber. Interaksi ini yang dapat
mempengaruhi kembali cara pandangnyaterhadap realita yang sudah dilihatnya
dan memunculkan interpretasi-interpretasisubjektif wartawan yang kemudian
dituangkan ke dalam teks berita.
Melalui hasil penelitian diketahui bahwa International Herald Tribune
Onlin emasih belum dapat memenuhi hal tersebut. Terbukti bahwa hanya ada satu
dimensi saja yang mendapat porsi tinggi dalam pemberitaannya, yaitu dimensi
kesehatan. Menunjukkan bahwaInternational Herald Tribune Online belum dapat
menghadirkan kelengkapan dimensidalam pemberitaannya mengenai virus H5N1
(flu burung) yang melanda Indonesia sehingga khalayak tidak dapat mengetahui
secara lengkap apa dampak dan relasi peristiwa yang diberitakan dengan bidang
bidang lain dalam kehidupan dan lingkungan khalayak selain dimensi kesehatan.
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa sebagaian besar berita mengenai virus
H5N1 (flu burung) yang melanda Indonesia dalam International Herald Tribune.

2.2.

Media Online
Media Online adalah sebutan umum untuk sebuah bentuk media yang

berbasis

telekomunikasi

dan

multimedia

(baca-komputer

dan

internet).

Didalamnya terdapat portal, website (situs web), radio-online, TV-online, pers
online, mail-online, dll, dengan karakteristik masing-masing.Salah satu desain
media online yang paling umum diaplikasikan dalam praktik jurnalistik modern

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

sekarang ini adalah berupa situs berita. Situs berita atau portal informasi sesuai
dengan namanya merupakan pintu gerbang informasi yang memungkinkan
pengakses informasi memperoleh aneka fitur fasilitas teknologi online dan berita
didalamnya. Content-nya merupakan perpaduan layanan interaktif yang terkait
informasi secara langsung, misalnya tanggapan langsung, pencarian artikel, forum
diskusi, dll; dan atau yang tidak berhubungan sama sekali dengannya, misalnya
games, chat, kuis, dll.Van Dijk menyatakan bahwa salah satu bagian dari New
Media adalah “Network Society”. “Network society” adalah formasi sosial yang
berinfrastuktur dari kelompok, organisasi dan komunitas massa yang menegaskan
bentuk awal dari organisasi dari segala segi (individu, grup, organisasi, dan
kelompok sosial). Dengan kata lain, aspek mendasar dari formasi teori ini adalah
semua yang memiliki hubungan yang luas secara kolektifitas. Apa yang dimaksud
dengan Network society juga menuai pendapat yang beragam dari masyarakat.
Sebagian besar orang beranggapan bahwa sosial dan jaringan media adalah bentuk
lurus dari organisasi.

2.2.1. Karakteristik Media Online
1. Kapasitas luas halaman web bisa menampung naskah sangat panjang
2. Pemuatan dan editing naskah bisa kapan saja dan di mana saja.
3. Jadwal terbit bisa kapan saja bisa, setiap saat.
4. Cepat, begitu di upload langsung bisa diakses semua orang.
5. Menjangkau seluruh dunia yang memiliki akses internet.
6. Aktual, berisi info aktual karena kemudahan dan kecepatan penyajian.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

7. Update, pembaruan informasi terus dan dapat dilakukan kapan saja.
8. Interaktif, dua arah, dan ”egaliter” dengan adanya fasilitas kolom komentar,
chat room, polling, dsb.
9. Terdokumentasi, informasi tersimpan di ”bank data” (arsip) dan dapat
ditemukan melalui ”link”, ”artikel terkait”, dan fasilitas ”cari” (search).
10. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink) yang berkaitan dengan informasi
tersaji.

2.2.2. J urnalisme Online
1. Kehadiran media online memunculkan ”generasi baru” jurnalistik, yakni
jurnalisme online (online journalism) disebut juga cyber journalism.
2. Per definisi, jurnalisme online merupakan proses penyampaian informasi
dengan menggunakan media internet (website). Kamus bebas Wikipedia
mendefinisikan jurnalisme online sebagai ”pelaporan fakta yang diproduksi
dan disebarkan melalui internet”(reporting of facts produced and distributed
via the Internet).”
3. Jurnalisme online adalah ”jurnalisme judul” karena perilaku pembaca yang
umumnya ”headline reader” atau ”lead reader” – perilaku yang juga berlaku
bagi pembaca koran. Tubuh berita biasanya diformat dalam bentuk singkat
dan padat. Kelengkapan informasi tetap terjaga karena ada ”berita/tulisan
terkait” (linkage).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.3.

Berita
Pengertian Berita secara sosiologis, berita adalah semua hal yang terjadi di

dunia. Dalam gambaran yang sederhana, seperti dilukiskan dengan baik oleh para
pakar jurnalistik, berita adalah apa yang ditulis surat kabar, apa yang disiarkan
radio, dan apa yang ditayangkan televisi. Berita menampilkan fakta, tetapi tidak
setiap fakta merupakan berita. Berita biasanya menyangkut orang-orang, tetapi
tidak setiap orang bisa dijadikan berita. Berita merupakan sejumlah peristiwa yang
terjadi di dunia, tetapi hanya sebagian kecil saja yang dilaporkan. Banyak orang
mendefinisikan berita sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing. Dengan
kata lain, dapat dikatakan bahwa belum ada definisi berita secara universal. Untuk
memperkuat penyajian atas peristiwa apa yang sedang kita pantau dan bagaimana
menyajikannya, reporter pencari berita harus mempunyai definisi sendiri
mengenai lingkup pekerjaannya. Dalam buku Here’s the News yang dihimpun
oleh Paul De Maeseneer, berita didefinisikan sebagai informasi baru tentang
kejadian yang baru, penting, dan bermakna (signifikan), yang berpengaruh pada
para pendengarnya serta relevan dan layak dinikmati oleh mereka. Definisi berita
tersebut mengandung unsur-unsur yang :
a. Baru dan penting,
b. Bermakna dan berpengaruh,
c. Menyangkut hidup orang banyak,
d. Relevan dan menarik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Definisi lain dari berita, menurut Doug Newson dan James A. Wollert
dalam Media Writing : News for the Mass Media (1985:11) mengemukakan
dalam definisi sederhana, berita adalah apa saja yang ingin dan perlu diketahui
orang atau lebih luas lagi oleh masyarakat (dalam Sumadiria, 2005:64). Dengan
melaporkan berita, media massa memberikan informasi kepada masyarakat
mengenai apa yang mereka butuhkan. Batasan-batasan yang diberikan oleh tokohtokoh lain mengenai berita, yang dikutip Assegaff, 1983 (dalam Mondry,
2008:132-133) antara lain sebagai berikut :
1. M. Lyle Spencer, dalam buku News Writing menyebutkan, berita merupakan
kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar
pembaca.
2. Williard

C.

Bleyer,

dalam

buku

Newspaper

Writing

and

Editing

mengemukakan, berita adalah sesuatu yang termasa yang dipilih oleh
wartawan untuk dimuat dalam surat kabar karena dia dapat menarik minat atau
mempunyai makna bagi pembaca surat kabar, atau karena dia dapat menarik
para pembaca untuk membaca berita tersebut.
3. William S. Maulsby dalam buku Getting in News menulis, berita dapat
didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari
fakta-fakta yang mempunyai arti penting dan baru terjadi, yang menarik
perhatian para pembaca surat kabar yang memuat berita tersebut.
4. Eric C. Hepwood menulis, berita adalah laporan pertama dari kejadian yang
penting dan dapat menarik perhatian umum.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

Setelah merujuk kepada beberapa definisi diatas, meskipun berbeda-beda
namun terdapat persamaan yang mengikat pada berita, meliputi : menarik
perhatian, luar biasa dan baru. Karena itu, bisa disimpulkan bahwa berita adalah
laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar, menarik dan atau
penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala seperti surat kabar,
radio, televisi, atau media online internet (Sumadiria, 2005:65).
Dengan kata lain, berita bukan hanya menunjuk pada pers atau media
massa dalam arti sempit dan tradisional, melainkan juga pada radio, televisi, film,
dan internet atau media massa dalam arti luas dan modern. Berita pada awalnya,
memang hanya milik surat kabar. Tetapi sekarang, berita juga telah menjadi
‘darah-daging’ radio, televisi dan internet. Tak ada media tanpa berita,
sebagaimana halnya tak ada berita tanpa media. Berita telah tampil sebagai
kebutuhan dasar (basic need) masyarakat modern di seluruh dunia. Berita dapat
diklasifikasikan ke dalam dua kategori, yaitu berita berat (Hard News) dan berita
ringan (Soft News). Selain itu, berita juga dapat dibedakan menurut lokasi
peristiwanya, di tempat terbuka atau di tempat tertutup. Sedangkan berdasarkan
sifatnya, berita bisa dipilah menjadi berita diduga dan berita tak diduga.
Selebihnya, berita juga bisa dilihat menurut materi isinya yang beraneka macam.
Berita berat, sesuai dengan namanya, menunjuk pada peristiwa yang
mengguncangkan dan menyita perhatian seperti kebakaran, gempa bumi,
kerusuhan, politik dll. Sedangkan berita ringan, menunjukkan pada peristiwa yang
lebih bertumpu pada unsur-unsur ketertarikan manusiawi, seperti pesta pernikahan
bintang film atau seminar sehari tentang perilaku seks bebas di kalangan remaja.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Berdasarkan sifatnya, berita terbagi atas berita diduga dan berita tak
terduga. Berita diduga adalah peristiwa yang direncanakan atau sudah diketahui
sebelumnya, seperti lokakarya, pemilihan umum, peringatan hari-hari bersejarah.
Proses penanganan berita yang sifatnya diduga disebut making news. Artinya kita
berupaya untuk menciptakan dan merekayasa berita. Proses penciptaan atau
perekayasaan berita itu dilakukan melalui tahapan perencanaan di ruang rapat
redaksi, diusulkan dalam rapat proyeksi, dikonsultasikan dengan pemimpin
redaksi, dilanjutkan dengan observasi, serta ditegaskan dalam interaksi dan
konfirmasi dilapangan. Semuanya melalui prosedur manajemen peliputan yang
baku, jelas, terstruktur dan terukur. Orang yang meliputnya disebut sebagai
reporter (pelapor). Berita tak terduga adalah peristiwa yang sifatnya tiba-tiba tidak
direncanakan, tidak diketahui sebelumnya, seperti kereta api terguling, gedung
perkantoran terbakar, bus tabrakan, kapal tenggelam, pesawat dibajak, anak-anak
sekolah disandera atau terjadi ledakan bom di pusat keramaian. Proses
penanganan berita yang sifatnya tidak diketahui dan tidak direncanakan
sebelumnya, atau yang sifatnya tiba-tiba itu disebut Hunting News. Orangnya
disebut sebagai hunter (pemburu). Pengetahuan dan pemahaman tentang
klasifikasi berita sangat penting bagi setiap reporter, editor, dan bahkan para
perencana dan konsultan media (media planer) sebagai salah satu pijakan dasar
dalam proses perencanaan (planning), peliputan (getting), penulisan (writing), dan
pelaporan serta pemuatan, penyiaran, atau penayangan berita (reporting and
publishing). Pada akhirnya, tahapan-tahapan pekerjaan jurnalistik itu sangat
diperlukan dalam kerangka pembentukan, penetapan dan pengembangan
manajemen media massa secara profesional dan visioner.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Berita adalah laporan tercepat mengenai fakta atau ide terbaru yang benar,
menarik dan atau penting bagi sebagian besar khalayak, melalui media berkala
seperti surat kabar, radio, televisi, atau media on-line internet. News (berita)
mengandung kata new yang berarti baru.Secara singkat sebuah berita adalah
sesuatu yang baru yang diketengahkan bagi khalayak pembaca atau pendengar.
Dengan kata lain, news adalah apa yang surat kabar atau majalah cetak atau apa
yang para penyiar beberkan.

2.3.1. Nilai Berita
Nilai berita (News Value) merupakan acuan yang dapat digunakan oleh
para jurnalis, yakni para reporter dan editor, untuk memutuskan fakta yang pantas
dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. Kriteria mengenai nilai berita
merupakan patokan berarti bagi reporter. Dengan kriteria tersebut, seorang
reporter dapat dengan mudah mendeteksi mana peristiwa yang harus diliput dan
dilaporkan, dan mana peristiwa yang tak perlu diliput dan harus dilupakan.
Kriteria

nilai

berita

juga

sangat

penting

bagi

para

editor

dalam

mempertimbangkan dan memutuskan, mana berita terpenting dan terbaik untuk
dimuat, disiarkan, atau ditayangkan melalui medianya kepada masyarakat luas.
Kriteria umum nilai berita, menurut Brian S. Brooks, George Kennedy,
Darly R. Moen, dan Don Ranly dalam News Reporting and Editing (1980:6-17),
menunjukkan kepada sembilan hal mengenai nilai berita. Beberapa pakar lain
menyebutkan, ketertarikan manusiawi (human interest) dan seks (sex) dalam
segala dimensi dan manifestasinya, juga termasuk ke dalam kriteria umum nilai
berita yang harus diperhatikan dengan seksama oleh para reporter dan editor

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

media massa. (Sumadiria, 2005:80) Sejumlah faktor yang membuat sebuah
kejadian memiliki nilai berita, adalah :

1. Keluarbiasaan (unusualness)
Dalam pandangan jurnalistik, berita bukanlah suatu peristiwa biasa.
Berita adalah suatu peristiwa luar biasa (news is unusual). Untuk
menunjukkan berita bukanlah suatu peristiwa biasa, Lord Northchliffe,
pujangga dan editor di Inggeris abad 18, menyatakan dalam sebuah ungkapan
yang kemudian sangat populer dan kerap dikutip oleh para teoritis dan praktisi
jurnalistik. Lord menegaskan (Mot, 1958 dalam Sumadiria, 2005:81), apabila
ada orang digigit anjing maka itu bukanlah berita, tetapi sebaliknya apabila
orang menggigit anjing maka itulah berita. Prinsip seperti itu hingga kini
masih berlaku dan dijadikan acuan para reporter dan editor dimana pun.
2. Kebaruan (newness)
Suatu berita akan menarik perhatian bila informasi yang dijadikan
berita itu merupakan sesuatu yang baru. Semua media akan berusaha
memberitakan

informasi

tersebut

secepatnya,

sesuai

dengan

periodesasinya.Namun demikian, satu hal yang perlu diketahui tentang
barunya suatu informasi, yaitu selain peristiwanya yang baru, suatu berita
yang sudah lama terjadi, tetapi kemudian ditemukan sesuatu yang baru dari
peristiwa itu, dapat juga dikatakan berita tersebut menjadi baru lagi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

3. Akibat (impact)
Berita adalah segala sesuatu yang berdampak luas. Suatu peristiwa
tidak jarang menimbulkan dampak besar dalam kehidupan masyarakat.
Kenaikan harga bahan minyak (BBM), tarif angkutan umum, tarif telepon,
bunga kredit pemilikan rumah (KPR), bagaimanapun sangat berpengaruh
terhadap anggaran keuangan semua lapisan masyarakat dan keluarga. Apa saja
yang menimbulkan akibat sangat berarti bagi masyarakat, itulah berita.
Semakin besar dampak sosial, budaya, ekonomi atau politik yang
ditimbulkannya, maka semakin besar nilai berita yang dikandungnya. Dampak
suatu pemberitaan bergantung pada beberapa hal, yakni seberapa banyak
khalayak yang terpengaruh, pmberitaan itu langsung mengena kepada
khalayak atau tidak, dan segera tidaknya efek berita itu menyentuh khalayak
media surat kabar, radio, atau televisi yang melaporkannya.
4. Aktual (timeliness)
Berita adalah peristiwa yang sedang atau baru terjadi. Secara sederhana
aktual berarti menunjuk pada peristiwa yang baru atau yang sedang terjadi.
Sesuai dengan definisi jurnalistik, media massa haruslah memuat atau
menyiarkan berita-berita aktual yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Dalam memperoleh dan menyajikan berita-berita atau laporan peristiwa yang
aktual ini, media massa mengerahkan semua sumber daya yang dimilikinya
mulai dari wartawan sampai kepada daya dukung peralatan paling modern dan
canggih untuk menjangkau nara sumber dan melaporkannya pada masyarakat
seluas dan secepat mungkin. Aktualitas adalah salah satu ciri utama media

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

massa. Kebaruan atau aktualitas itu terbagi dalam tiga kategori, yaitu :
aktualitas kalender, aktualitas waktu dan aktualitas masalah.
5. Kedekatan (proximity)
Berita adalah kedekatan, yang mengandung dua arti yaitu kedekatan
geogarfis dan kedekatan psikologis. Kedekatan geografis menunjuk pada suatu
peristiwa atau berita yang terjadi di sekitar tempat tinggal kita. Semakin dekat
suatu peristiwa yang terjadi dengan domisili kita, maka semakin terusik dan
semakin tertarik kita untuk menyimak dan mengikutinya. Sedangkan
kedekatan psikologis lebih banyak ditentukan oleh tingkat keterikatan pikiran,
perasaan, atau kejiwaan seseorang dengan suatu objek peristiwa atau berita.
6. Informasi (information)
Menurut Wilbur Schramm, informasi adalah segala yang bisa
menghilangkan ketidakpastian. Tidak setiap informasi mengandung dan
memiliki nilai berita. Setiap informasi yang tidak memiliki nilai berita,
menurut pandangan jurnalistik tidak layak untuk dimuat, disiarkan atau
ditayangkan media massa. Hanya informasi yang memiliki nilai berita atau
memberi banyak manfaat kepada publik yang patut mendapat perhatian media.
7. Konflik (conflict)
Berita adalah konflik atau segala sesuatu yang mengandung unsur atau
sarat dengan dimensi pertentangan. Konflik atau pertentangan merupakan
sumber berita yang tak pernah kering dan tak akan pernah habis. Selama orang
menyukai dan menganggap penting olah raga, perbedaan pendapat dihalalkan,
demokrasi dijadikan acuan, kebenaran masih diperdebatkan, peperangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

masih terus berkecambuk di berbagai belahan bumi, dan perdamaian masih
sebatas angan-angan, selama itu pula konflik masih akan tetap menghiasi
halaman surat kabar, mengganggu pendengaran karena disiarkan radio dan
menusuk mata karena selalu ditayangkan di televisi. Ketika terjadi
perselisihan antara dua individu yang makin menajam dan tersebar luas, serta
banyak orang yang menganggap perselisihan tersebut dianggap penting untuk
diketahui, maka perselisihan yang semula urusan individual, berubah menjadi
masalah sosial. Disanalah letak nilai berita konflik. Tiap orang secara naluriah,
menyukai konflik sejauh konflik itu tak menyangkut dirinya dan tidak
mengganggu kepentingannya. Berita konflik, berita tentang pertentangan dua
belah pihak atau lebih, menimbulkan dua sisi reaksi dan akibat yang
berlawanan. Ada pihak yang setuju (pro) dan ada juga pihak yang kontra.
8. Orang Penting (news maker, prominence)
Berita adalah tentang orang-orang penting, orang-orang ternama,
pesohor, selebriti, publik figur. Orang-orang penting, orang-orang terkemuka,
dimana pun selalu membuat berita. Jangankan ucapan dan tingkah lakunya,
namanya saja sudah membuat berita. Teori jurnalistik menegaskan, nama
menciptakan berita (names makes news). Di Indonesia, apa saja yang
dikatakan dan dilakukan oleh pejabat, bintang film, bintang sinetron,
penyanyi, penari, pembawa acara, dan bahkan para koruptor sekalipun, selalu
dikutip pers. Kehidupan para publik figur memang dijadikan ladang emas bagi
pers dan media massa terutama televisi. Mereka menabur perkataan dan
mengukuhkan

perbuatan,

sedangkan

pers

melaporkan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dan

22

menyebarluaskannya. Semua dikemas lewat sajian acara paduan informasi dan
hiburan (information dan entertainment), maka jadilah infotainment.
Masyarakat kita sangat menyukai acara-acara ringan semacam ini.
9. Kejutan (suprising)
Kejutan adalah sesuatu yang datangnya tiba-tiba di luar dugaan, tidak
direncanakan, di luar perhitungan, tidak diketahui sebelumnya. Kejutan bisa
menunjuk pada ucapan dan perbuatan manusia. Bisa juga menyangkut
binatang dan perubahan yang terjadi pada lingkungan alam, benda-benda mati.
Semuanya bisa mengundang dan menciptakan informasi serta tindakan yang
mengejutkan, mengguncang dunia, seakan langit akan runtuh, bukit akan
terbelah dan laut akan musnah.
10. Ketertarikan Manusiawi (human interest)
Kadang-kadang suatu peristiwa tak menimbulkan efek berarti pada
seseorang, sekelompok orang, atau bahkan lebih jauh lagi pada suatu
masyarakat tetapi telah menimbulkan getaran pada suasana hati, suasana
kejiwaan, dan alam perasaannya. Peristiwa tersebut tidak menguncangkan,
tidak mendorong aparat keamanan siap-siaga atau segera merapatkan barisan
dan tak menimbulkan perubahan pada agenda sosial-ekonomi masyarakat.
Hanya karena naluri, nurani dan suasana hati kita merasa terusik, maka
peristiwa itu tetap mengandung nilai berita. Para praktisi jurnalistik
mengelompokkan kisah-kisah human interest ke dalam berita ringan, berita
lunak (soft news).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

11. Seks
Berita adalah seks; seks adalah berita. Sepanjang sejarah peradaban
manusia, segala hal yang berkaitan dengan perempuan pasti menarik dan
menjadi sumber berita. Seks memang identik dengan perempuan. Perempuan
identik dengan seks. Dua sisi mata uang yang tak terpisahkan, selalu menyatu.
Tak ada berita tanpa perempuan, sama halnya dengan tak ada perempuan
tanpa berita. Di berbagai belahan dunia, perempuan dengan segala aktifitasnya
selalu layak muat, layak siar, layak tayang. Segala macam berita tentang
perempuan, tentang seks, selalu banyak peminatnya. Selalu dinanti dan
bahkan dicari. Seks bisa menunjuk pada keindahan anatomi perempuan, seks
bisa menyentuh masalah poligami. Seks begitu akrab dengan dunia
perselingkuhan para petinggi negara hingga selebriti. Dalam hal-hal khusus,
seks juga kerap disandingkan dengan kekuasaan. Seks juga sumber bencana
bagi kedudukan dan jabatan seseorang.

2.3.2. Syarat Berita
Wartawan atau reporter tugasnya sama, mencari informasi yang menarik
dan akhirnya dapat ditulis menjadi sebuah berita. Tidak mungkin bagus tulisan
seorang wartawan atau sebuah reportase yang disampaikan reporter bila dia tidak
mengerti sama sekali tentang persoalan yang diinformasikannya. Ada beberapa
prinsip dasar yang harus diketahui oleh wartawan atau reporter dalam menulis
berita, salah satunya adalah syarat berita. Dapat diketahui bahwa syarat berita
harus :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

1. Fakta.
Berita merupakan fakta, bukan karangan (fiksi) atau dibuat-buat. Ada
beberapa faktor yang menjadikan berita tersebut fakta, yaitu kejadian nyata,
pendapat (opini) narasumber dan pernyataan sumber berita. Opini atau
pendapat pribadi wartawan atau reporter yang dicampuradukkan dalam
pemberitaaan yang ditayangkan bukan merupakan suatu fakta dan bukan karya
jurnalistik.
2. Obyektif.
Sesuai dengan keadaan sebenarnya, tidak boleh dibumbui sehingga
merugikan pihak yang diberitakan. Reporter atau wartawan dituntut adil, jujur
dan tidak memihak, apalagi tidak jujur secara yuridis merupakan sebuah
pelanggaran kode etik jurnalistik.
3. Berimbang.
Berita biasanya dianggap berimbang apabila wartawan atau reporter
memberi informasi kepada pembacanya, pendengarnya atau pemirsanya
tentang semua detail penting dari suatu kejadian dengan cara yang tepat. Porsi
harus sama, tidak memihak atau tidak berat sebelah. Reporter harus mengabdi
pada kebenaran ilmu atau kebenaran berita itu sendiri dan bukan mengabdi
pada sumber berita (check, re-check and balance) yang perlu didukung dengan
langkah konfirmasi dari pihak-pihak yang terkait dalam pemberitaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

4. Lengkap.
Berita yang lengkap adalah berita yang memuat jawaban atas
pertanyaan who, what, why, when, where, dan how. Terkait dengan rumus
umum penulisan berita yakni 5W+1H :
1) What : Peristiwa apa yang terjadi (unsur peristiwa)
2) When : Kapan peristiwa terjadi (unsur waktu)
3) Where : Dimana peristiwa terjadi (unsur tempat)
4) Who : Siapa yang terlibat dalam kejadian (unsur orang/manusia)
5) Why : Mengapa peristiwa terjadi (unsur latar belakang/sebab)
6) How : Bagaimana peristiwa terjadi (unsur kronologis peristiwa)
5. Akurat.
Tepat, benar dan tidak terdapat kesalahan. Akurasi sangat berpengaruh
pada penilaian kredibilitas media maupun reporter itu sendiri. Akurasi berarti
ketepatan bukan hanya pada detail spesifik tetapi juga kesan umum, cara detail
disajikan dan cara penekannya. Ada juga pendapat dari James B. Roston
dalam bukunya “Your Newspaper” menyebutkan, bahwa berita itu haruslah
benar, lengkap, tidak berat sebelah dan aktuil. Hal itu berbeda dengan
pendapat lainnya, baik F. Fraser Bond maupun Grant Milnor Hyde. Malahan
Mitchell V. Charnley mengatakan, bahwa kebenaran dari suatu berita adalah
untuk menjamin kepercayaan pembaca (the accuracy of news is in effect taken
for guaranted by news consumer). Mengenai lengkap atau “balance” dalam
berita tidak lain adalah agar pembaca memperoleh gambaran sebenarnya dari
peristiwa itu. Tentang objektifitas atau tidak berat sebelah dalam pemberitaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

merupakan satu hal paling penting dalam jurnalistik modern (dalam Danan
Djaja, 1985:90).

2.4.

Objektifitas
Secara ideal setiap berita yang di sajikan dalam suatu media harus

memenuhi unsur objektifitas. Berita yang objektif adalah berita yang disajikan
yang tidak di sisipi oleh opini dari penulis berita. Sehingga berita tersebur sesuai
kenyataan dan berimbang,tidak mengandung keberpihakan.
Objektifitas merupakan etika dan moral yang harus di pegang teguh oleh
media dalam menjalankan profesi jurnalistik. Dalam salah satu pasal 3 kode etik
jurnalistik wartawan yang di keluarkan oleh Asosiasi Jurnalistik Indonesia pada
tahun 2006, dikatakan bahwa wartawan Indonesia selalu menguji informasi,
memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang
menghakimi, serta menerapkan azaz praduga tak bersalah.
Dari ketentuan tersebut maka dapat diberikan tafsiran sebagai berikut :
1. Menguji informasi, berani melakukan cek and ricek tentang kebenaran informasi.
2. Berimbang adalah memberikan ruang atau waktu pemberitaan kepada masingmasing pihak secara proposional.
3. Opini yang menghakimi adalah pendapat pribadi wartawan. Hal ini berbeda dengan
opini interpretative, yaitu pendapat yang berupa interprestasi wartawan atas fakta.
4. Azaz praduga tak bersalah adalah prinsip tidak menghakimi seseorang.
Setiap berita yang di suguhkan harus dapat dipercaya dan menarik
perhatian khalayak, tidak mengganggu perasaan dan pendapat khalayak. Berita

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluru

Dokumen yang terkait

Objektivitas Pemberitaan Dugaan kasus Korupsi Nazaruddin di Koran tempo

5 75 87

KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG PEREMPUAN KORUPTOR (Analisis Framing Pemberitaan Kasus Korupsi Ratu Atut Chosiyah pada Detik.com dan Kompas.com Edisi 18-24 Desember 2013)

0 5 23

Pemberitaan Penetapan Ratu Atut Chosiyah Sebagai Tersangka Korupsi (Analisis Framing Pemberitaan Penetapan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Sebagai Tersangka Korupsi pada VIVAnews dan Tempo.co Periode 17 – 20 Desember 2013).

0 2 13

PEMBERITAAN PENETAPAN RATU ATUTCHOSIYAH SEBAGAI TERSANGKA KORUPSI Pemberitaan Penetapan Ratu Atut Chosiyah Sebagai Tersangka Korupsi (Analisis Framing Pemberitaan Penetapan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Sebagai Tersangka Korupsi pada VIVAnews dan Te

0 3 15

PENDAHULUAN Pemberitaan Penetapan Ratu Atut Chosiyah Sebagai Tersangka Korupsi (Analisis Framing Pemberitaan Penetapan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Sebagai Tersangka Korupsi pada VIVAnews dan Tempo.co Periode 17 – 20 Desember 2013).

0 4 22

DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN Pemberitaan Penetapan Ratu Atut Chosiyah Sebagai Tersangka Korupsi (Analisis Framing Pemberitaan Penetapan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Sebagai Tersangka Korupsi pada VIVAnews dan Tempo.co Periode 17 – 20 Desember 2013).

0 4 16

PENUTUP Pemberitaan Penetapan Ratu Atut Chosiyah Sebagai Tersangka Korupsi (Analisis Framing Pemberitaan Penetapan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, Sebagai Tersangka Korupsi pada VIVAnews dan Tempo.co Periode 17 – 20 Desember 2013).

0 4 63

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI MANTAN MENPORA DALAM SKANDAL PROYEK HAMBALANG DI MEDIA ONLINE (Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kasus Dugaan Korupsi Andi Alfian Mallaranggeng Dalam Skandal Hambalang Di Media online VIVAnews.com Edisi 7,

0 0 106

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI MANTAN MENPORA DALAM SKANDAL PROYEK HAMBALANG DI MEDIA ONLINE (Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kasus Dugaan Korupsi Andi Alfian Mallaranggeng Dalam Skandal Hambalang Di Media online VIVAnews.com Edisi 7,

0 0 25

OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI YANG DILAKUKAN OLEH GUBERNUR BANTEN RATUT ATUT CHOSIYAH DI MEDIA ONLINE VIVANEWS.COM

0 0 16