OBJEKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI MANTAN MENPORA DALAM SKANDAL PROYEK HAMBALANG DI MEDIA ONLINE (Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kasus Dugaan Korupsi Andi Alfian Mallaranggeng Dalam Skandal Hambalang Di Media online VIVAnews.com Edisi 7,

OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI MANTAN
MENPORA DALAM SKANDAL PROYEK HAMBALANG DI MEDIA ONLINE
(Analisis Isi Objektivitas Pember itaan Kasus Dugaan Kor upsi Andi Alfian
Mallaranggeng Dalam Skandal Hambalang Di Media online VIVAnews.com
Edisi 7, 25 Desember 2012 dan 20 Februari 2013)
SKRIPSI

OLEH :

J AN ANSAR FERDIAN
0743010288

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

“OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI MANTAN
MENPORA DALAM SKANDAL PROYEK HAMBALANG DI MEDIA ONLINE
(Analisis Isi Objektivitas Pemberitaan Kasus Dugaan Korupsi Andi Alfian
Mallaranggeng Dalam Skandal Hambalang Di Media online VIVAnews.com Edisi 7, 25
Desember 2012 dan 20 Februari 2013)”
Disusun Oleh :
J AN ANSAR FERDIAN
0743010288
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Program Studi
Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 20 J uni 2013
PEMBIMBING

TIM PENGUJ I :
1. Ketua

Dra. Sumardjijati, Msi

NIP 196203231993092001

Ir. Didiek Tranggono, Msi
NIP. 195812251990011001
2. Sekertaris

Dra. Sumardjijati, Msi
NIP. 196203231993092001
3. Anggota

Dra. Herlina Sukmawati, Msi
NIP. 196412251993092001

Mengetahui,
WS. DEKAN

Dra. Sumardjijati M.Si
NIP. 196203231993092001
ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti tujukan kepada ALLAH SWT. Karena karuniaNya,
peneliti

bisa

melaksanakan

dan

menyelesaikan

penelitian

yang

berjudul


“OBJ EKTIVITAS PEMBERITAAN KASUS DUGAAN KORUPSI MENPORA
DALAM SKANDAL PROYEK HAMBALANG”. (Analisi Isi Obyektifitas
Pemberitaan Kasus dugaan korupsi Andi Alfian Mallaranggeng dalam skandal
proyek Hambalang di media online VIVAnews 7, 25 Desember dan 20 Februari
2012). Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui objektivitas berita dugaan korupsi mantan Menpora Andi
Mallaranggeng di media online VIVAnews.”
Selama melakukan penelitian ini, tak lupa peneliti menyampaikan rasa terima
kasih pada pihak-pihak yang telah membantu peneliti selama menyelesaikan skripsi
ini. Adapun peneliti sampaikan rasa terima kasih, kepada:
1. Allah SWT. Karena telah melimpahkan segala karuniaNYA, sehingga peneliti
mendapatkan kemudahan selama proses penyusunan laporan.
2. Ibu Dra. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik UPN “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Juwito, S.Sos, Msi. selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi.
4. Bapak Saifuddin Zuhri. Msi. selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi.
5. Ibu Dra. Sumardjijati, Msi. sebagai dosen pembimbing.

iii


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6. Dosen-dosen Ilmu Komunikasi yang telah banyak memberikan ilmu dan
dorongan dalam menyelesaikan penelitian ini.
Serta tak lupa peneliti memberikan rasa terima kasih secara khusus kepada:
a. Ayah, Ibu, Adik yang paling lincah telah memberikan dorongan, semangat, dan
pengertiannya bagi peneliti baik secara moril dan materiil.
b. Sahabat-sahabat terbaik yang selalu ada Bondan, Amak, jembret, Abdi, Dunk,
Patre, Hanop,Sigit yang selalu memenani imaji esok, serta masih banyak temanteman yang lain.
c. Seluruh Keluarga KINNE KOMUNIKASI (seluruh angkatan), KINETIK,
Ruang Rupa, Forum Lenteng, terimah kasih atas dukungannya dan Doanya.
d. Dan Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu-satu oleh peneliti, yang telah
membantu penyelesaian penelitian ini.
Peneliti

menyadari

bahwa


penelitian

skripsi

ini

masih

jauh

dari

kesempurnaan, maka kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah dibutuhkan
guna memperbaiki kekurangan yang ada. Akhir kata semoga penelitian ini dapat
bermanfaat bagi semua pembaca, khususnya teman-teman di Program Studi Ilmu
Komunikasi.
Surabaya, 20 Juni 2013

Peneliti


iv

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN J UDUL ...................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJ UAN ....................................................................................ii
KATA PENGANTAR .................................................................................................iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................v
DAFTAR TABEL ........................................................................................................viii
ABSTRAKSI .................................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................1
1.2 Perumusan Masalah ..............................................................................14
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................14
1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................................15
BAB II KAJ IAN PUSTAKA ...................................................................................16
2.1 Landasan Teori ......................................................................................16

2.1.1 Pers Dalam Kaidah Jurnalistik........................................16
2.1.2 Pengertian Dan Fungsi Pers ............................................20
2.1.3 Teori Kebebasan Pers .....................................................23
2.2 Pengertian Media Massa Dan Komunikasi Massa .............................35

v

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.3 Jurnalisme Online Sebagai Media Massa ............................................38
2.4 Berita .....................................................................................................44
2.5 Objektivitas Berita ................................................................................51
2.5.1 Konsep Penyajian Berita ................................................56
2.6 Kerangka Berpikir.................................................................................59
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................61
3.1 Definisi Operasional .............................................................................61
3.1.1 Berita Kasus Dugaan Korupsi Andi Mallaranggeng .............61
3.2 Kategorisasi Objektivitas Pers ...................................................... ......63
3.2.1 Akurasi Pemberitaan .....................................................64

3.2.2 Fairnes dan Ketidakberpihakan Pemberitaan ...............66
3.2.3 Validitas Keabsahan Pemberitaan ................................66
3.3 Popolasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel......................... ......68
3.3.1 Popolasi ...................................................................... ......68
3.3.2 Sampel Dan Teknik Penarikan Sampel .................... ......68
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................69
3.5 Teknik Analisis Data .............................................................................70

vi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................71
4.1 Gambaran Umum Perusahaan ..............................................................71
4.1.1 Gambaran Singkat Media Online VIVAnews .............................71
4.2 Penyajian Data dan Analisis Data.........................................................75
4.2.1 Pemberitaan VIVAnews Tanggal 07/12/2012 ............................75
4.2.2 Pemberitaan VIVAnews Tanggal 25/12/2012 ............................81
4.2.3 Pemberitaan VIVAnews Tanggal 20/02/2013 ............................87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...........................................................................................93
5.2 Saran ......................................................................................................95
Daftar Pustaka ................................................................................................................96
Lampiran .........................................................................................................................98

vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Berita 1 ...........................................................................................................80
Tabel 4.2 Berita 2 ...........................................................................................................86
Tabel 4.3 Berita 3 ...........................................................................................................91
Tabel Rangkuman 4.4 ....................................................................................................92

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
J an Ansar Ferdian. Objektivitas Pemberitaan Kasus Dugaan Korupsi Andi
Alfian Mallar anggeng dalam Proyek Hambalang (Analisis Isi Objektivitas
Pemberitaan Kasus Dugaan Korupsi Andi Mallaranggeng dalam Proyek Hambalang
di Media Online VIVAnews Periode 07, 25 Desember 2012 dan 20 Februari 2013)
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui objektifitas berita pada
media online VIVAnews dalam berita kasus dugaan korupsi Andi mallaranggeng
dalam proyek Hambalang 2012.
Landasan teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah jurnalisme online
sebagai media massa, Pengertian Dan Fungsi Pers, teori kebebasan pers, objektifitas
berita.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode riset kuantitatif,
yang menggunakan analisis isi dari Rachma Ida. Populasi dalam penelitian adalah
seluruh berita yang telah di Upload dalam situs VIVAnews tentang kasus dugaan
korupsi Andi Mallaranggeng dalam proyek Hambalang pada tanggal 07, 25
Desember 2012 dan 20 Februari 2013.
Hasil dari penelitian ini adalah pemberitaan di VIVAnews tentang kasus
dugaan korupsi Andi Mallaranggeng dalam proyek Hambalang belum bisa dikatakan
objektif dikarenkan berita yang ditampilkan belum cover both side dan tidak
memenuhi unsur kategori objektifitas Rachma Ida.
Kata Kunci : analisis isi berita, objektifitas, hambalang, Andi mallaranggeng,
VIVAnews,

ABSTRACT
Jan Ansar Ferdian. Objectivity of Reporting Cases of Alleged Corruption
Andi Mallaranggeng In The Project of Hambalang (Case Reporting Content Analysis
Objectivity of Reporting Cases of Alleged Corruption Andi Mallaranggeng In The
Project of Hambalang in Online Media VIVAnews Dated 07, 25 December 2012 and
20 February 2013 ).
The purpose of this study was to determine the objectivity of news in the
online media VIVAnews in cases of alleged corruption Andi Mallarangggeng in the
project of Hambalang 2012
Theoretical bases used in this study is online journalism as mass media, and
understanding the function of press, the theory of freedom press.

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

The method used in this research is a quantitative research method, which
uses content analysis of Rachma Ida, The population is all the news that has been
uploaded to the site news.
The results of this study is not to say objective because the news shown not to
cover both side and yet fully the element of category objective method of Rachma Ida
Keywords:Cases Reporting Content Analysis, Objectivity, Hambalang, Andi
Mallaranggeng, VIVAnews

x

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam masyarakat modern seperti sekarang ini peranan dan pengaruh
informasi dan komunikasi sangat terasa. Tidak ada kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat yang tidak memerlukan informasi. Kenyataan tersebut tidak dapat
dipungkiri kebenarannya. Hanya orang atau bangsa yang mempunyai banyak
informasi yang dapat berkembang dengan pesat. Dalam hal ini negara yang memiliki
kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi akan lebih
memperoleh kesempatan memiliki sistem komunikasi yang dapat menunjang
kepentingan nasionalnya, ideologinya, dan pandangan hidupnya.
Sebaliknya negara yang tidak mempunyai kemampuan mengembangkan
teknologi dan infrastruktur akan berada dalam posisi yang lemah dalam
mengembangkan sistem komunikasinya. Komunikasi sering kali merupakan sarana
pertukaran informasi antara pihak yang tidak sama tinggi (sederajat), menguntungkan
pihak yang lebih kuat, lebih kaya dan lebih lengkap fasilitasnya. Perbedaan di dalam
kekuasaan dan kekayaan, disengaja atau tidak mempunyai akibat dan pengaruh pada
struktur dan arus informasi.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah
data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi
yang relevan, objektif, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan
pribadi, pendidikan, bisnis, pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis
untuk pengambilan keputusan.
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data,
sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya
sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat
disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi
informasi dan teknologi komunikasi ini adalah mendapatkan informasi untuk
kehidupan pribadi seperti informasi atau berita tentang politik, kesehatan, sains,
teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan sebagainya. Sarana kerjasama antara
pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa
mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor
lainnya yang dapat menghambat pertukaran pikiran.
Perkembangan teknologi informasi dan teknologi komunikasi memacu suatu
cara baru dalam kehidupan dan kebutuhan untuk mendapatkan informasi,
perkembangan teknologi dalam bidang komunikasi ini mengakibatkan kegiatan
komunikasi atau transformasi informasi dan pesan dapat dilakukan dengan mudah
dan informasi atau berita dapat diterima dengan cepat. Sekarang ini media massa pun
semakin semarak menghadirkan situs-situs dan blog yang tersaji dalam website yang
dikenal dengan istilah media online (jurnalistik online).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Jurnalistik online adalah tipe baru jurnalistik karena sejumlah fitur dan
karakteristik berbeda dari jurnalisme konvensional. Fitur – fitur uniknya
mengemukan adalah teknologinya, menawarkan kemungkinan tidak terbatas dalam
memproses dan menyebarkan berita. Dalam buku Journalism and New Media
karangan J. pavlik menyebut tipe baru jurnalisme ini sebagai “ contextualized
journalism “, karena mengintegrasikan tiga fitur komunikasi yang unik : kemampuan
– kemampuan multimedia bedasarkan platform digital, kualitas – kualitas interakti
komunikasi online dan fitur – fitur yang ditatanya ( Santana, 2005 : 137 ). Jurnalistik
online didefinisikan sebagai suatu proses pelaporan fakta yang diproduksi dan
didistribusikan melalui saluran internet. Pada dasarnya jurnalistik konvensional dan
jurnalistik online tidak berbeda jauh, yang membedakan hanya medium
penyebarluasannya saja. Dari segi sifat, keduanya sama- sama dituntut untuk
menyajikan berita paling up to date secepat mungkin dan se actual mungkin. Karena
dalam media online ketepatan dan kecepatan dalam penyebaran dan pengeluaran
berita meupakan kewajiban yang harus dilakukan dari setiap media online sehingga
masyarakat akan percaya dan beranggapan bahwa media tersebut menjadi dan
menampilkan berita hangat yang sedang terjadi, jadi intinya setiap ada informasi atau
peristiwa terbaru, mereka langsung melaporkannya.
Perbedaan yang paling jelas terletak pada media dan mekanisme efisiensi
pencarian, pengolahan dan penyebaran beritanya. Jurnalistik online merupakan
jurnalistik yang menganut proses pencarian, pengolahan dan penyebaranluasan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

informasi melalui fasilitas dalam internet. Akan tetapi dalam jurnalistik online tidak
terpaku pada kaidah bahasa yang digunakan dalam jurnalistik secara umum.
Karakteristik jurnalistik online yang paling terasa meskipun belum tentu disadari
adalah kemudahan bagi penerbit maupun masyarakat untuk membuat peralihan waktu
penerbitan dan pengaksesan. Penerbit online bisa menerbitkan maupun mengarsip
artikel – artikel untuk dapat dilihat saat ini maupun nanti. Ini sebenarnya dapat
dilakukan oleh jurnalistik konvensional, namun jurnalistik online dimungkinkan
untuk melakukannya lebih mudah dan cepat karena informasi yang disebarluaskan
bisa lebih cepat daripada jurnalistik konvensional.
Ketika produk media massa sampai kepada masyarakat sesungguhnya
merupakan hasil “ rekontruksi realita”. Bahwa peristiwa yang disaksikan atau
dialami oleh reporter dan juru kamera diproses melalui editing dan re-editing
penyuntingan ulang, baik oleh repoter dan juru kamera maupun oleh editor dan
redaktur maupun pemimpin redaksi. Suatu proses yang cukup kompleks meskipun
berlangsung cepat. Ini yang disebut sebagai rekontruksi atas realita ( Pareno, 2005 : 4
).
Tidak setiap informasi mengandung dan memiliki nilai berita, Setiap
informasi yang tidak memiliki nilai berita, menurut pandangan jurnalistik tidak layak
untuk dimuat, disiarkan atau ditayangkan di media massa. Hanya informasi yang
memiliki nilai berita atau memberi banyak manfaat kepada public yang patut
mendapat perhatian media. Jadi secara garis besar media telah menjadikan dunia ini

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

sebagai “ global village “ , media atau institusi berita menyajikan peristiwa –
peristiwa atau berita dari mana pun dan dari bagian dunia manapun dalam media
online tersebut jadi seakan – akan dunia ini kecil seperti sebuah desa.
Dengan banyaknya aneka ragam media informasi akibat perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi, pembaca harus lebih selektif dalam memilih
media mana yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Media atau pers seharusnya bisa
menambah pengetahuan pembacanya dengan menyajikan informasi yang utuh tidak
bersifat memihak salah satu sumber berita (flournoy 1986 : 48). Dalam hal ini unsur
objektivitas informasi dan berita yang dikemas sedemikian rupa oleh media atau pers
menjadi hal yang dipertanyakan.
Objektivitas mempunyai peranan yang sangat penting dan tidak boleh
dianggap remeh, terutama dalam kaitannya dengan kualitas informasi. Sebagai salah
satu prinsip penilaian, objektivitas memang hanya mempunyai cakupan yang lebih
kecil, tetapi objektivitas sangat penting diperhatikan dalam sebuah pemberitaan.
Objektivitas pada umumnya berkaitan dengan berita dan informasi, objektivitas juga
seringkali dihubungkan dengan isi dan juga objektivitas diperlukan untuk
mempertahankan kredibilitas.
Definisi ojektivitas sendiri adalah metode yang dipakai untuk menghadirkan
suatu gambaran dunia yang sedapat mungkin jujur dan cermat dalam batas-batas
praktik jurnalistik. Tujuan dari jurnalisme sendiri adalah melaporkan kebenaran,
namun tugas ini bukan pekerjaan sederhana. Ada beberapa kepentingan ikut

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

“berbicara”, yang akhirnya memberi bentuk pada kebenaran yang disampaikan. Di
sini pers dituntut untuk menyampaikan kebenaran melalui pemberitaan secara
objektif, dengan sikap tidak memihak. Berita yang disampaikan kepada khalayak
mungkin saja tidak objektif, maka di sini objektivitas pemberitaan penting untuk
diperhatikan. Definisi objektivitas pemberitaan itu sendiri adalah penyajian berita
yang benar, tidak berpihak dan berimbang.
Definisi tentang objektivitas berita sangat beragam, namun secara sederhana
dapat dijelaskan bahwa berita yang obyektif adalah berita yang menyajikan fakta,
tidak berpihak dan tidak melibatkan opini dari wartawan. Objektivitas menurut
mcQuail (1994 : 130) lebih merupakan cita-cita yang diterapkan seutuhnya. Dalam
sistem media massa yang memiliki keanekaragaman eksternal, terbuka kesempatan
untuk penyajian informasi yang memihak, meski sumber tersebut harus bersaing
dengan sumber informasi lainnya yang menyatakan dirinya obyektif. Meskipun
demikian tidak sedikit media yang mendapatkan tuduhan “media itu tidak obyektif”.
Masalah objektivitas pemberitaan merupakan perdebatan klasik dalam studi
media. Media massa seperti media online sudah semestinya memberikan gambaran
atau realitas yang ada di sekitar yang dirangkai dalam sebuah berita secara objektif
kepada khalayaknya, jika sebuah berita tidak objektif maka dapat dikatakan bahwa
media ‘menipu’ khalayaknya. Media memberikan gambaran dan realitas citra sosial
yang dibaurkan dengan berita dan hiburan. Dalam perjalanannya pemberitaan dalam
media yang semestinya objektif menjadi subjektif, mulai dari pencarian berita,
peliputan, penulisan sampai penyuntingan berita, sehingga perlu dilakukan penelitian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

tentang objektivitas media dalam pemberitaan. Selain akurat berita harus lengkap,
adil, dan berimbang. Kemudian berita pun harus tidak mencampurkan fakta dan opini
sendiri atau dalam bahasa akademis berita harus objektif. Karena berita memliki
power untuk membentuk opini publik, jadi sesuatu yang ditulis oleh media harus
memenuhi unsur-unsur diatas agar tidak ada pihak yang dirugikan.(Kusumaningrat
2006 : 47).
Media online VIVAnews merupakan salah satu media massa online yang up
to date tiap jamnya, dimana berita-berita yang dimuat adalah berita-berita yang
sedang berlangsung. Salah satu topik yang menarik adalah pemberitaan “Skandal
Proyek Hambalang”, dimana kasus mulai terbuka dan menemui babak baru serta
memunculkan nama-nama populer di dalam kabinet indonesia bersatu jilid II atas
dugaan keterlibatannya didalam proyek hambalang. Yakni mundurnya Menpora Andi
Mallaranggeng pasca pencekalan terhadap dirinya oleh Komisi Pemberantas Korupsi
(KPK). Dengan adanya hal tersebut, pemberitaan skandal Hambalang

menjadi

menarik dan seringkali menjadi berita utama dalam suatu pemberitaan di semua
media massa termasuk di dalamnya Vivanews.
Kejelasan mengenai skandal proyek hambalang Komisi Pemberantas Korupsi
(KPK) kembali melanjutkan pengusutan kasus korupsi sarana dan prasarana olahraga
Hambalang, Bogor, Jawa Barat. KPK menilai ada kejanggalan dalam proses
penganggaran proyek Hambalang tersebut. Anggaran yang semula diajukan 125
miliar bisa meningkat signifikan menjadi 1,2 triliun. Seakan memulai babak baru

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi menyatakan bahwa Menteri
Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Mallarangeng sebagai tersangka kasus dugaan
korupsi proyek Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Bersama dengan itu pada hari Jumat
(7/12/2012) VIVAnews mengeluarkan berita dengan judul “Andi Mallaranggeng
bantah terlibat kasus Hambalang” berikut kutipan berita VIVAnews tanggal 7
Desember.
Andi Alfian Mallarangeng, mundur sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga,
Andi menghormati keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi, yang menetapkan
dirinya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Pusat
Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang,
Kabupaten Bogor, JawaBarat. Namun ia membantah terlibat dalam kasus itu. “Saya
yakin apa yang diberitakan di media massa tidak benar. Selama menjadi menteri dan
sepanjang karir profesional saya, saya menjalankan tugas sebenar-benarnya dan
selurus-lurusnya,” kata Andi dalam konferensi pers di kantor Kementerian Pemuda
dan Olahraga, Jumat 7 Desember 2012. “Sejak mahasiswa, saya ingin menegakkan
pemberantasan korupsi di Indonesia. Sampai hari ini, idealisme itu masih dalam dan
saya pegang teguh,” ujar Andi. Untuk itu ia siap bekerja sama penuh dengan KPK
untuk menuntaskan kasus Hambalang, dan berkonsentrasi menyelesaikan kasus
hokum yang membelitnya itu. Selain menetapkan Andi sebagai tersangka, KPK juga
mencegah Andi ke luar negeri. Surat permohonan cegah ke luar negeri itu dikirim

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

KPK ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM tanggal 3
Desember 2012. (Sumber : Vivanews).
Pemberitaan VIVAnews tangga 25 Desember 2012 dengan judul, “ Kami
Akan Bongkar Kekuatan Besar Dibalik Hambalang” Berita yang disajikan
VIVAnews kali ini merupakan opini dari Rizal Mallaranggeng menyangkut
hambalang dan ketidaktahuan Andi dalam proyek mega Hambalang. Pendapatnya
mulai dari dua mentri terkait yakni Menpora dan Mentri Pekerjaan Umum tidak
pernah menandatangani aliran dana namun dana tetap dicairkan, Menkeu Agus
Martowardojo dan Wamenkeu yang saat itu menjabat Dirjen anggaran Anny
ratnawati yang bertanggung-jawab atas aliran dana Hambalang, Peraturan Menteri
Keuangan No. 56/2010 dan Peraturan Menteri PU No. 45/2007 yang tidak pernah ada
tanda tangan dari dua Mentri terkait, Rizal juga menyatakan tuduhan dari KPK tidak
jelas, dan mengatakan tiga keanehan yang terjadi antara kemenpora dan kemenkeu,
jelas Rizal mengaku ingin membela kakak dan adiknya. (Sumber : VIVAnews)
Pemberitaan VIVAnews tanggal 20 Februari 2013 dengan judul, “Hambalang,
Audit BPK dan Jawaban Menkeu” . Pada berita ini VIVAnews menggambarkan
situasi tentang bagaimana jawaban Menkeu, Agus Martowardojo terkait skandal
hambalang. Agus Martowardojo, diperiksa KPK sebagai saksi untuk mantan
Menpora Andi Mallaranggeng. Menkeu diperiksa menyangkut kewenangannya dalam
menyetujui anggaran proyek tahun jamak Hambalang. Mekanisme tahun jamak
dilakukan jika suatu kementerian atau lembaga negara ingin mengerjakan proyek

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

untuk jangka waktu lebih dari satu tahun, dan nilainya tidak bisa dipisahkan. Langkah
itu, juga dilakukan agar kementerian tidak perlu setiap tahun melakukan tender ulang.
Menkeu menjelaskan anggaran proyek hambalang yang semula 125 Milliar menjadi
2,5 Triliun dikarenakan perubahan rancangan yang merupakan inisiatif di
Kementerian Pemuda dan Olahraga. Di mana, lanjutnya, Menpora dan jajarannya
yang mendesain satu proyek yang semula bernama bernama P3ON menjadi P3SON.
Agus juga menjelaskan bahwa pembengkakan anggaran itu telah dibicarakan oleh
Kementrian Pemuda dan OlahRaga dengan Komisi X DPR sejak tahun 2010, dan
proses diskusi ini tidak melibatkan Menkeu. (Sumber : VIVAnews).
Berita di atas merupakan kutipan perkembangan skandal kasus hambalang
yang melibatkan Menpora, Andi Alfian Mallaranggeng dari media online VIVAnews
dalam proses beberapa upload selama tiga kali yaitu pada tanggal 7, 25 Desember
2012 dan 20 Februari 2013. Dalam penulisan berita tersebut judul berita dituliskan
dengan ukuran besar. Menurut Junaedhi (1991 : 29) berita yang ditulis dengan huruf
ukuran besar pada judulnya merupakan berita utama atau berita istimewa. Berita
utama dilakukan seselektif mungkin sesuai dengan kebijaksanaan redaksionalnya, dan
sesuatu yang dianggap paling pantas diketahui oleh masyarakat pada saat itu.
Sebuah berita bisa dikatakan obyektif bila memenuhi beberapa unsur,
diantaranya adalah tidak memihak, transparan, sumber berita yang jelas, tidak ada
tujuan atau misi tertentu, dilihat dari beberapa unsur tersebut Penulis mencurigai
banyak sekali berita tentang keterlibatan Andi Mallaranggeng dalam skandal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Hambalang yang disajikan oleh Vivanews belum memenuhi unsur-unsur obyektivitas
atau bisa dikatakan bahwa berita tersebut tidak obyektif.
Berikut uraian latarbelakang kecurigaan penulis terhadap pemberitaan yang
dilakukan Vivanews tentang skandal Hambalang yang melibatkan mantan Menpora
Andi Mallaranggeng, VIVAnews adalah portal berita daring (dalam jaringan) yang
dikelola oleh PT. Viva Media Baru, anak perusahaan PT Visi Media Asia, Tbk yang
juga mengelola bisnis penyiaran (antv, tvOne, dan sportOne). PT Visi Media Asia
adalah kelompok usaha media milik Bakrie Grup yang didirikan sejak tahun 2004.
Komisaris utamanya sejak tahun 2011 adalah Annindya Bakrie. Dan yang menjabat
Presiden Komisaris dari VIVAnews adalah Rizal Mallaranggeng.
Annindya bakrie yang merupakan anak sulung dari Aburizal bakrie ketua
umun Partai Golkar, dimana Golkar menempatkan diri sebagai partai oposisi dari
pemerintah tentu saja akan mendapat keuntungan apabila VIVAnews menuntun opini
publik dengan menjadikan skandal Hambalang adalah kesalahan dari pemerintah
yang notaben tersangkanya merupakan orang dari partai incumben (Demokrat). serta
Rizal Mallaranggeng sebagai adik kandung dari Andi Mallaranggeng ini tidak pernah
diam ataupun bersifat defensif, justru sebaliknya Rizal kerap membela kakaknya di
sejumlah wawancara sebagai juru bicara keluarga Mallaranggeng.
Pernyataan-pernyataan Rizal di media banyak membela dan melindungi Andi,
bahkan pendapat pribadinya pun beberapakali pernah di upload oleh banyak media
termasuk didalamnya VIVAnews. Melihat dari hubungan ini pemberitaan tentang
kerlibatan Andi Mallaranggeng didalam VIVAnews sangat memungkinkan berita

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

yang disajikan akan sangat subjektif dan memiliki unsur politik bahkan mempunyai
tujuan tertentu. Di era sekarang media massa dan wartawan loyalitasnya sangat
dipertanyakan, antara mementingkan publik atau loyal terhadap institusinya.
Pemberitaan VIVAnews tanggal 07 Desember 2012, dengan judul “Andi
Mallaranggeng Bantah Terlibat Kasus Hambalang” disini VIVAnews menggangkat
sosok seorang Andi mempuyai idealisme menegakkan pemberantasan korupsi dan
akan bekerjasama penuh dengan KPK. Berita ini juga dipenuhi dengan opini pribadi
seorang Andi, jelas sekali disini VIVAnews melakukan pencitraan publik terhadap
seorang Andi Mallaranggeng.
Pemberitaan VIVAnews pada tanggal 25 Desember 2012, dengan judul , “
Kami Akan Bongkar Kekuatan Besar Dibalik Hambalang” amat sangat jelas dimana
seorang Rizal Mallaranggeng menggunakan kekuatanya sebagi Presiden Komisaris
dari VIVAnews untuk membentuk opini publik.
Pemberitaan VIVAnews tanggal 20 Februari 2013, dengan judul “Hambalang,
Audit BPK dan Jawaban Menkeu” Dalam berita ini VIVAnews menampilkan
pendapat pribadi Rizal Mallranggeng tentang kewenangan dari Menkeu terhadap
anggaran Hambalang, dan menggabungkan hasil audit BPK untuk menyerang
Menkeu. Rizal merupakan jubir keluarga Mallaranggeng dan ironisnya Rizal juga
menjabat sebagai Presiden Komisaris VIVAnews.
Dengan ini maka berita dan informasi yang disajikan sangat dipertanyakan
unsur objektivitasnya. serta suatu berita yang disajikan tidak obyektif hanya akan
menguntungkan salah satu pihak dan akan merugikan pihak lain.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Untuk dapat memahami ketimpangan arus informasi penulis sengaja memilih
media online VIVAnews. Media online VIVAnews dipilih sebagai obyek penelitian
karena merupakan situs berita terpercaya di Indonesia, dan readership Vivanews
mencapai 3 juta per harinya, dan juga menjadi peringkat 14 tertinggi lembaga survey
alexa.com untuk seluruh content di Indonesia dan 876 untuk dunia. ( www.
wikipedia. com ), Berita di VIVAnews tak hanya bisa diakses melalu internet, tapi
juga bisa melalui mobile phone (handphone).
Penulis lebih memilih media online VIVAnews karena media ini adalah
media situs berita yang besar dan memiliki readership yang tinggi angkanya, dengan
tingginya readership secara otomatis peminat situs berita tersebut paling ramai dilihat,
dikunjungi oleh masyarakat, dengan tinggih nya tinggkat pembaca maka VIVAnews
mempunyai kekuatan besar dalam mempengaruhi opini publik terutama di era
komputerisasi saat ini.
Alasan kedua, karena VIVAnews adalah portal berita daring (dalam jaringan)
yang dikelola oleh PT. Viva Media Baru, anak perusahaan PT Visi Media Asia, Tbk
yang juga mengelola bisnis penyiaran (antv, tvOne, dan sportOne). PT Visi Media
Asia adalah kelompok usaha media milik Bakrie Grup, dengan Annindya bakrie
sebagi komisaris utama dan Presiden Komisaris dari VIVAnews sendiri adalah Rizal
Mallaranggeng yang merupakan adik kandung dari Andi Mallaranggeng. Dalam hal
ini unsur objektifitas dari VIVAnews sangat menarik untuk diteliti, karena adanya
kekuatan dan wewenang antara dua sosok tersebut dalam mempengaruhi arah
pemberitaannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah analisis isi sehingga
diperoleh pemahaman yang akurat dan penting. Analisisnya adalah berita di surat
kabar yang analisis ini digunakan untuk mengkaji pesan-pesan di media (flournoy,
1986 : 12). Pemanfaatan ilmu komunikasi media massa dapat diperoleh secara tepat
implementasi di lapangan atas obyektivitas pemberitaan dari surat kabar yang
menjadi subyek penelitian (McQuail, 1994 : 179).

1.2.

Per umusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas yang melandasi penelitian

ini, maka penelitian dirumuskan sebagai berikut : “Bagaimanakah Objektivitas berita
dugaan korupsi Andi Mallaranggeng dalam proyek Hambalang di media online
VIVAnews.”
1.3.

Tujuan penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui objektivitas berita “Kasus dugaan korupsi Andi Alfian
Mallaranggeng dalam proyek Hambalang, Bogor Jawa Barat di Media online
VIVAnews.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

1.4.

Manfaat penelitian

1. Kegunaan teoritis : Menambah kajian ilmu komunikasi yang berkaitan dengan
penelitian obyektivitas berita, sehingga hasil penelitin ini diharapkan bisa
menjadi landasan pemikiran untuk penelitian-penelitian selanjutnya.
2. Kegunaan praktis : penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan bagi
redaksi VIVAnews dalam memberitakan dugaan korupsi Andi Mallaranggeng
dalam proyek Hambalang di VIVAnews secara objektif tidak memihak,
transparan, serta sumber berita yang jelas. Dan Melalui penelitian ini
diharapkan bahwa media online dapat menjadi sarana pembentuk opini public,
serta menjadi saran dan masukan bagi praktisi media online agar menerapkan
standar jurnalisme yang netral.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Pers Dalam Kaidah J urnalistik
Ketika semua orang memiliki hak suara, maka mereka pun merasa ikut
berkepentingan dengan jalannya pemerintahan. Setiap orang dengan intensitas
yang berbeda-beda, mulai ikut berpartisipasi dalam urusan publik. Dalam kaitan
inilah pers menjadi sangat penting untuk menjaga sistem politik. Pers juga
menjadi sumber informasi atau pendidik, sumber nilai-nilai budaya baru,
sekaligus sumber hiburan. (Rivers, 2004:51)
Ada dua pengertian pers, yaitu pers dalam arti sempit dan pers dalam arti
luas. Pers dalam arti sempit adalah media massa cetak seperti surat kabar,
majalah, tabloid mingguan, dan sebagainya. Sedangkan pers dalam arti luas
meliputi media massa cetak elektronik antara lain radio dan televisi, sebagai
media yang menyiarkan karya jurnalistik. ( Effendy, 2000:90)
Jadi secara tegas, pers adalah lembaga atau badan atau organisasi yang
menyebarkan berita sebagai karya jurnalistik kepada khalayak. Pers dan
jurnalistik dapat diibaratkan sebagai raga dan jiwa. Pers adalah aspek raga, karena
ia berwujud, konkret atau nyata, oleh karena itu dapat diberi nama. Sedangkan
jurnalistik adalah aspek jiwa, karena ia abstrak, merupakan kegiatan daya hidup
yang menghidupi aspek pers itu sendiri.
16

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Sedangkan pengertian pers di Indonesia tercantum dalam Undang-undang
No.11 Tahun 1966 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers dan Undang-undang
No. 21 Tahun 1982 tentang Perubahan Atas Undang-undang no. 11 Tahun 1966.
dalam Undang –undang tersebut dinyatakan sebagai berikut:
”Pers adalah lembaga kemasyarakatan, alat perjuangan
nasional yang mempunyai karya sebagai salah satu
media komunikasi massa, yang bersifat umum berupa
penerbitan yang teratur waktu terbitnya dilengkapi atau
tidak diperlengkapi dengan alat-alat milik sendiri berupa
percetakan alat-alat foto, klise, mesin-mesin stencil atau
alat-alat tehnik lainnya.”
Jadi berdasarkan definisi pers diatas jelas tercantum bahwa pers harus
mempunyai idealisme, yakni bahwa pers Indonesia merupakan alat perjuangan
nasional, bukan sekedar penjual berita hanya untuk mencari keuntungan finansial.
Tugas dan fungsi pers adalah mewujudkan keinginan manusia yang haus
akan kebutuhan informasi tersebut melalui medianya. Tetapi fungsi pers bukan
hanya itu, menurut Kusumaningrat fungsi pers yang lebih detail adalah sebagai
berikut:
1. Fungsi Informatif
Yaitu memberikan informasi atau berita kepada khalayak dengan cara
yang teratur. Pers menghimpun berita yang dianggap berguna dan
penting bagi orang banyak dan kemudian menuliskan dengan katakata. Pers memberitakan suatu kejadian pada saat itu dan tidak
menutup kemungkinan bahwa pers juga memperingatkan khalayaknya
tentang peristiwa yang diduga akan terjadi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2. Fungsi Kontrol ( fungsi watchdog )
Pers harus memberitakan apa yang berjalan dengan baik dan tidak
berjalan dengan baik. Fungsi ini harus dilakukan dengan lebih aktif
oleh pers daripada oleh kelompok organisasi masyarakat lain seperti
LSM, dan lain sebagainya.
3. Fungsi Interpretatif dan Direktif
Pers harus menceritakan kepada masyarakat tentang arti suatu kejadian
(biasanya melalui tajuk rencana atau tulisan latar belakang) dan jika
diperlukan, pers juga memberitahukan tindakan yang seharusnya
diambil oleh masyakarat dan memberikan alasan mengapa harus
bertindak.
4. Fungsi Menghibur
Mereka menceritakan kisah yang menarik dan lucu untuk khalayak
ketahui (humor, drama serta musik) meskipun kisah itu tidak terlalu
penting.
5. Fungsi Regeneratif
Pers membantu menyampaikan warisan sosial kepada generasi baru
terjadi proses regenerasi dari angkatan yang sudah tua kepada
angkatan yang lebih muda dengan cara menceritakan bagaimana
sesuatu itu dilakukan dimasa lampau, bagaimana dunia dijalankan
sekarang, bagaimana itu diselesaikan dan apa yang dianggap dunia itu
benar atau salah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

6. Fungsi Pengawalan Hak-Hak Warga Negara
Pers harus menjaga baik-baik jangan sampai timbul tirani golongan
mayoritas dimana golongan mayoritas itu menguasai dan menekan
golongan mayoritas. Pers harus bekerja berdasarkan teori tanggungjawab dan menjamin hak setiap pribadi untuk didengar dan diberi
penenerangan sesuai dengan yang dibutuhkannya. Dalam beberapa hal
khalayak hendaknya diberi kesempatan untuk menulis kritik dalam
media terhadap segala sesuatu yang berlangsung dalam kehidupan
masyarakat, bahkan juga tidak menutup kemungkinan untuk
mengkritik medianya sendiri.
7. Fungsi Ekonomi
Pers juga dapat berfungsi secara ekonomi yaitu dengan cara melayani
sistem ekonomi melalui iklan
8. Fungsi Swadaya
Untuk memelihara kebebasan yang murni, pers berkewajiban untuk
memupuk kekuatan modalnya sendiri agar tidak ditempatkan dibawah
kehendak siapa saja yang mampu membayarnya sebagai balas jasa.
( Kusumaningrat, 2005 : 27-29 )
Hubungan pers sebagai media yang menjembatani masyarakat dan sistem
pemerintahan mempunyai hubungan yang berkesinambungan dan saling
menguntungkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.1.2. Pengertian dan Fungsi Pers
Pers berasal dari perkataan belanda pers yang artinya menekan atau
mengepres. Kata pers merupakan padanan dari kata press dalam bahasa inggris
berarti menekan atau mengepres. Jadi, secara harfiah kata pers atau press
mengacu pada pengertian komunikasi yang dilakukan dengan perantara barang
cetakan. Tetapi, sekarang kata pers atau press ini digunakan untuk merujuk semua
kegiatan jurnalistik, terutama kegiatan yang berhubungan dengan menghimpun
berita, baik oleh wartawan media elektronik maupun wartawan media cetak
(kusumaningrat, 2006 : 17).
Pers mengandung dua arti, arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit pers
hanya menunjuk kepada media cetak berkala : surat kabar, majalah, dan tabloid,
sedangkan pers dalam arti luas pers bukan hanya menunjuk pada media cetak
berkala melainkan juga mencakup media elektronik auditif dan media elektronik
audivisual berkala yakni radio, televisi, film, dan media on line internet. Pers
dalam arti luas berarti media massa. Dalam paparan ini yang akan dibahas adalah
pers dalam arti sempit, khususnya surat kabar. Surat kabar adalah media massa
paling tua dan merupakan media yang paling banyak dan luas penyebarannya
(Sumadiria 2005 : 31).
Secara yuridis formal, seperti dinyatakan dalam pasal 1 ayat (1) UU pokok
pers no. 40/1999, pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang
melaksanakan kegiatan jurnalistik meliputi mencari, memperoleh, memiliki,
menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi baik dalam bentuk tulisan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

suara, dan gambar, serta data dan grafik maupun dalam bentuk lainnya dengan
menggunakan media cetak, elektronik, dan segala jenis media yang tersedia
(Sumadiria 2005 : 32).
Pers adalah lembaga kemasyarakatan yang merupakan sub sistem dari
sistem kemasyarakatan tempat ia beroperasi, bersama-sama dengan sub sistem
lainnya. Dengan demikian maka pers tidak hidup secara mandiri, tetapi
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya.
Pers cenderung untuk mempunyai kualitas penyesuaian, yang berarti ia akan
menyesuaikan kepada perubahan dalam lingkungan demi kelangsungan hidupnya.
Apabila pers tidak mampu menyesuaikan diri kepada perubahan kondisi dan
situasi lingkungan maka ia akan mati ( Efendy, 2002 : 62 ).
Fungsi pers menurut Kusumaningrat (2006 : 27) :
1. Fungsi Informatif, yaitu memberikan informasi atau berita kepada
khalayak ramai dengan cara yang teratur . pers menghimpun berita yang
dianggap

berguna

dan

penting

bagi

orang

banyak

mekudian

menuliskannya dengan kata-kata.
2. Fungsi Kontrol, yaitu pers masuk ke balik panggung kejadian untuk
menyelidiki

pekerjaan

pemerintah

atau

perusahaan,

pers

harus

memberitakan apa yang berjalan baik maupun yang berjalan tidak baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

3. Fungsi Interpretatif dan Direktif, yaitu pers harus menceritakan kepada
masyarakat tentang arti suatu kejadian, biasanya dilakukan pers melalui
tajuk rencana atau tulisan-tulisan latar belakang.
4. Fungsi Menghibur, yaitu para wartawan menuturkan kisah-kisah dunia
dengan hidup dan menarik.
5. Fungsi Regeneratif, yaitu pers membantu menyampaikan warisan sosial
kepada generasi baru agar terjadi proses regenerasi dari angkatan yang
sudah tua kepada angkatan yang lebih muda.
6. Fungsi Pengawalan Hak-hak Warga Negara, yaitu mengawal dan
mengamankan hak-hak pribadi.
7. Fungsi Ekonomi, yaitu melayani sistem ekonomi melalui iklan. Tanpa
radio, televisi, majalah, dan surat kabar, maka beratlah untuk dapat
mengembangkan perekonomian sepesat seperti sekarang.
8. Fungsi Swadaya, yaitu pers mempunyai kewajiban untuk memupuk
kemampuannya sendiri agar ia dapat membebaskan dirinya dari pengaruhpengaruh serta tekanan-tekanan dalam bidang keuangan.
Lebih lanjut Sumadiria ( 2005 : 32-35 ) menjelaskan bahwa ada lima
fungsi pers yang unversal, kerena fungsi ini dapat ditemukan pada setiap negara di
dunia yang menganut paham demokrasi, kelima fungsi tersebut adalah :
1. Informasi ( to inform ), menyampaikan informasi secepat-cepatnya kepada
masyarakat yang seluas-luasnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2. Edukasi ( to educate ), apapun informasi yang disampaikan oleh pers
hendaknya dalam kerangka mendidik.
3. Koreksi (to influence), pers akan senantiasa menyalak ketika melihat
berbagai penyimpangan dan ketidak-adilan dalam suatu masyarakat atau
negara.
4. Rekreasi ( to entertaint ), menghibur, pers harus memerankan dirinya
sebagai wahana rekreasi yang menyenangkan sekaligus yang menyehatkan
bagi semua lapisan masyarakat.
5. Mediasi ( to mediate ), mediasi artinya penghubung. Bisa juga disebut
sebagai mediator atau fasilitator.
2.1.3. Teori Kebebasan Pers
Fred S.Siebert, Theodore Peterson dan Wilbur Scramm dalam bukunya
berjudul Four Theoris of the Press menyebutkan empat teori pers, yaitu;
Authoritarian press, Lebertarian press, social responsibility press dan Soviet
Communist perss. Khusus teori yang terakhir, Soviet Communist Press,
sebenarnya

pengembangan

dari

Authoritarian

Press,

sedangan

Social

Responsibility Press merupakan perkembangan dari Libertarian Press. Berikut ini
merupakan penjelasan dari keempat teori itu yang dikutip dari berbagai sumber
{(Effendi, 2004:62-63),(Bungin, 2007:289-292),(Nurudin, 2004:72-76),(Tankard
& Severin, 2005:373-383),(Ardianto, 2005:54-60)}.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

1. Authoritarian Press (per s otoriter)
Teori otoriter adalah pers yang mendukung dan menjadi kepanjangan
tangan kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa dan melayani negara.
Teori ini muncul setelah mesin cetak ditemukan dan menjadi dasar
perkembangan pers komunis soviet. Dikenal sebagai sistem tertua yang
lahir sekitar abad 15-16 pada masa pemerintahan absolut. saat itu , apa
yang disebut kebenaran (truth) adalah milik beberapa gelintir penguasa
saja. Karena itu fungsi pers adalah dari puncak turun kebawah.

Ketika dasar dan teori pers pertama mendukung dan menjadi kepanjangan
tangan kebijakan pemerintah yang sedang berkuasa dan melayani negara.
Mesin cetak harus memiliki izin dan dalam beberapa kondisi harus
mendapat hak ijin pemakaian khusus dari kerajaan atau pemerintah agar
bisa digunakan dalam penerbitan. Melalui penerapan hak khusus, lisensi,
sensor langsung, dan peraturan yang diterapkan sendiri dalam tubuh
serikat pemilik mesin cetak, indvidu dijauhkan dari kemungkinan
mengkritik pemerintah yang berkuasa. Dalam sistem otoriter, pers bisa
dimiliki baik secara publik maupun perorangan, namun demikian, tetap
dianggap sebagai alat untuk menyebarkan kebijakan pemerintah. Pers
lebih digunakan untuk memberi informasi kepada rakyat mengenai apa
yang penguasa pikirkan, apa yang mereka inginkan, dan apa yang harus
didukung oleh rakyat. Berbagai kejadian yang akan diberitakan dikontrol
oleh pemerintah karena kekuasaan raja sangat mutlak. Negara dengan raja
sebagai kekuatan adalah pusat segala kegiatan. Oleh karena itu, individu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

tidak penting, yang lebih penting adalah negara sebagai tujuan akhir
individu. Benito Mussolini (Italia) dan Adolf Hitler (Jerman) adalah dua
penguasa yang mewarisi sistem pers otoriter.

Saat ini penyensoran, baik oleh pemerintah maupun swasta, m