ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA Tn. P DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA.

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A DENGAN
MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA Tn. P DI WILAYAH
KERJA PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mendapat Gelar
Ahli Madya Keperawatan

Disusun oleh :
WIJI HARYANTI
J 200 070 005

JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2010
i

BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah penyakit yang bisa
menyerang siapa saja, baik muda maupun tua, entah orang kaya maupun
miskin. hipertensi merupakan penyakit mematikan didunia. Namun hipertensi
tidak bisa secara langsung membunuh penderitanya, melainkan dapat memicu
terjadinya penyakit lain yang tergolong kelas berat alias mematikan. Laporan
komite nasional pencegahan, deteksi, evaluasi dan penanggulangan hipertensi
menyatakan bahwa tekanan darah tinggi dapat meningkatkan resiko serangan
jantung, gagal ginjal, gagal jantung dan stroke (Adib, 2009).
Tekanan darah tinggi atau hipertensi sering disebut sebagai “ silent
killer (pembunuh diam- diam)”, sebab seseorang dapat mengidap hipertensi
selama bertahun- tahun tanpa menyadarinya sampai terjadi kerusakan organ
vital yang cukup berat yang bahkan dapat menyebabkan kematian. 70%
penderita hipertensi tidak merasakan gejala apa- apa, sehingga tidak
mengetahui dirinya menderita hipertensi sampai ia memeriksakan tekanan
darahnya ke dokter. Namun, sebagian lagi ada yang mengeluh pusing,
kenceng di tengkuk, dan sering berdebar- debar (Adib, 2009).
Hipertensi serimg menyebabkan perubahan pada pembuluh darah,
yang mengakibatkan makin tingginya tekanan darah. oleh sebab itu,


1

pengobatan dini pada hipertensi sangatlah penting, karena dapat menegah
timbulnya komplikasi pada beberapa organ tubuh, seperti jantung, ginjal dan
otak. Penyelidikan epidemiologis membuktikan bahwa tingginya tekanan
darah berhubungan erat dengan morbiditas dan mortalitas penyakit
kardiovaskuler (Mutakin, 2009).
Penyakit hipertensi ini tahun demi tahun terus mengalami peningkatan.
Tidak hanya di Indonesia, namun juga di dunia. Sebanyak satu milyar orang di
dunia atau satu dari empat orang dewasa menderita penyakit ini. Bahkan,
diperkirakan jumlah penderita hipertensi akan meningkat menjadi 1,6 milyar
menjelang tahun 2025. Oleh karena itu diperlukan penanganan serius oleh
berbagai pihak untuk menekan angka kematian pada penderita hipertensi
(Adib,2009).
Di Amerika Serikat dilaporkan terjadi pada kurang lebih 50 juta
penduduk dan diseluruh dunia kira-kira 1 milliar. Hipertensi mempunyai
hubungan yang erat dengan resiko kejadian penyakit kardiovaskuler. Dimana
pada tekanan darah (TD) yang lebih tinggi maka akan lebih besar pula
kemungkinan terjadinya penyakit ginjal,stroke, serangan jantung ,dan gagal
jantung. Prevalensi hipertensi akan terus meningkat bila tidak ada parameter

untuk melakukan tindakan pencegahan yang efektif (Tjokroprawiro,2007).
Hipertensi merupakan salah satu factor resiko paling berpengaruh
sebagai penyebab penyakit jantung (kardiovaskuler). Karena itu, tidak heran
jika penderita penyakit jantung kini mencapai lebih dari 800juta orang di

2

seluruh dunia. Kurang lebih 10 – 30% penduduk dewasa dihampir semua
Negara mengalami penyakit hipertensi, dan sekitar 50 – 60% penduduk
dewasa

dapat

dikategorikan

sebagai

mayoritas

utama


yang

status

kesehatannya akan menjadi lebih baik bila dapat dikontrol tekanan darahnya
(Adib,2009).
Berdasarkan laporan dari dinas kesehatan propinsi jawa tengah, kasus
tertinggi hipertensi adalah kota semarang yaitu sebesar 67.101 kasus ( 19,56)
disbanding dengan jumlah keseluruhan hipertensi dikabupaten atau kota lain
di jawa tengah. Apabila dilihat berdasarkan jumlah kasus keseluruhan dikota
semarang terdapat proporsi yang lebih besar yaitu 53,69. Sedangkan kasus
tertinggi kedua adalah kabupaten klaten yaitu sebesar 36.002 kasus (10,49)
dan apabila dibandingkan dengan jumlah keseluruhan dikabupaten banyumas
adalah sebesar 57,01%. Kasus ini Pling sedikit dijumpai dikabupaten tegal
yaitu 516 kasus (0,15%). Rata- rata kasus hipertensi jawa tengah adalah
9.800,54 kasus ( dari profil kesehatan propinsi jawa tengah,2004).
Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk membuat karya tulis
ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Gangguan
Sistem Kardiovaskular : Hipertensi pada Tn.P.


B. Identifikasi Masalah
Adapun identitas masalah yang di ajukan dalam karya tulis ilmiah ini
bagaimana penatalaksanaan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah
utama gangguan kardiovaskuler hipertensi.
3

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mendapatkan gambaran dan pengalaman yang nyata dalam melaksanakan
asuhan keperawatan keluarta Tn.A pada Tn.P dengan hipertensi di desa
purwosari dengan menggunakan pendekatan proses asuhan keperawatan
yang meliputi: pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
2. Tujuan Khusus
Penulis mampu:
a. Melakukan

pengkajian

keperawatan


keluarga

dengan

masalah

hipertensi.
b. Menentukan diagnose keperawatan keluarga dengan masalah hipertensi.
c. Merencanakan tindakan keperawatan keluarga dengan

masalah

hipertensi.
d. Melaksanakan

tindakan

keperawatan


keluarga

dengan

masalah

hipertensi.
e. Melaksanakan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
keperawatan keluarga dengan hipertensi.

D. Manfaat
1.

Keilmuan / teori.
Menambah ilmu terutama dalam keperawatan keluarga yang berhubungan
dengan penyakit hipertensi.

4

2.


Bagi perawat / mahasiswa.
Bagi pendidikan ilmu keperawatan sebagai bahan bacaan dan menambah
wawasan bagi mahasiswa kesehatan khususnya mahasiswa ilmu
keperawatan dalam hal pemahaman asuhan keperawatan hipertensi.

3.

Bagi masyarakat / keluarga.
Bagi masyarakat dapat memberikan gambaran tanda- tanda dan gejala
serta penyebab penyakit hipertensi di suatu masyarakat sehingga dapat
melakukan pencegahan.

5

Dokumen yang terkait

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.S DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA NY.S Asuhan keperawatan keluarga tn.s dengan masalah utama hipertensi pada ny.s di dukuh sidosari, krajan, gatak, sukoharjo wilayah kerja puskesmas gatak.

0 1 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. R DENGAN MASALAH UTAMA KEHAMILAN DENGAN HIPERTENSI Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. R Dengan Masalah Utama Kehamilan Dengan Hipertensi Pada Ny. J Di Desa Ngemplak Wilayah Kerja Puskesmas Kartasura.

0 1 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.H DENGAN MASALAH UTAMA “DIABETES MELITUS” KHUSUSNYA PADA TN.H, DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JAYENGAN SURAKARTA.

0 5 7

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S DENGAN MASALAH UTAMA HIPERTENSI PADA Tn. S DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BANYU ANYAR SURAKARTA.

0 1 5

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. P DENGAN MASALAH UTAMA: GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. P DENGAN MASALAH UTAMA: GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN (PASCA STROKE NON HEMORAGIK ) PADA TN.P DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGSARI, SUKOHAR

0 0 10

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN PERSYARAFAN : Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A Dengan Masalah Utama Gangguan Persyarafan : Stroke Non Hemoragik Pada Tn. A Di Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Sukoharjo.

0 2 11

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A DENGAN MASALAH UTAMA GANGGUAN PERSYARAFAN : Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A Dengan Masalah Utama Gangguan Persyarafan : Stroke Non Hemoragik Pada Tn. A Di Wilayah Kerja Puskesmas Grogol Sukoharjo.

0 2 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. J DENGAN MASALAH UTAMA : GANGGUAN SISTEM PERSARAFAN Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. J Dengan Masalah Utama : Gangguan Sistem Persarafan Pasca Stroke Pada Tn. J Di Wilayah Kerja Puskesmas Sangkrah Surakarta.

0 1 17

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A KHUSUSNYA PADA NY.A DENGAN MASALAH UTAMA: Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A Khususnya Pada Ny.A Dengan Masalah Utama: Hamil Dengan Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan, Surakarta.

0 0 13

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. A KHUSUSNYA PADA NY.A DENGAN MASALAH UTAMA: Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A Khususnya Pada Ny.A Dengan Masalah Utama: Hamil Dengan Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Gajahan, Surakarta.

0 2 13