PENGARUH MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KOLOID DI KELAS XI IPA MAN 2 MODEL MEDAN TAHUN AJARAN 2011/2012.

(1)

TAHUN AJARAN 2011/2012

Oleh: Lili Imaniar NIM 408131068

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2012


(2)

Judul : Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid di Kelas XI IPA MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran 2011/2012

Nama Mahasiswa : Lili Imaniar

NIM : 408131068

Program Studi : Pendidikan Kimia

Jurusan : Kimia

Menyetujui:

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Simson Tarigan, M.Pd NIP. 19600223 198603 1 005

Mengetahui:

FMIPA UNIMED Jurusan Kimia

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc.,P.hD Drs. Jamalum Purba, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19641207 199103 1 002


(3)

dapat menyelesaikan perkuliahan di Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Medan sampai dengan selesainya skripsi ini.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid di Kelas XI IPA MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran 2011/2012” diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Simson Tarigan, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi ini yang telah banyak memberikan masukan dan saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini, Bapak Drs. Wesly Hutabarat, M.Sc, Ibu Dr. Retno D. Suyanti, M.Si dan Ibu Dra. Ida Duma Riris, M.Si selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan berupa kritik dan saran kepada penulis. Ucapan terima kasih disampaikan kepada Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik dan kepada bapak dan Ibu dosen beserta staf pegawai jurusan Kimia FMIPA Unimed yang telah membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Kepala Sekolah dan guru Kimia MAN 2 Model Medan yang telah membantu penulis selama penelitian di sekolah tersebut. Teristimewa saya sampaikan salam cinta dan terima kasih yang tak terhingga kepada ayahanda Mhd. Johan dan ibunda Wagiyem yang telah melahirkan dan membesarkan saya dan telah memberikan kasih sayang, dukungan, bimbingan, doa, serta dana bagi penulis untuk menyelesaikan studi, begitu juga kakanda Eka Qadrina dan suami (abangda Muliyono), kakanda Evi Yulistriani dan suami (abangda Ridwan Saragih) serta adinda Eko Zuliardi sekaligus keluarga besar yang sudah berdoa dan memberi dukungan kepada saya dalam menyelesaikan studi di Unimed. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada sahabat-sahabat seperjuangan di kelas Kimia Dik A 2008 terutama


(4)

teman-teman terbaik saya, Nurul Syafiqah, Yunita Elina Sihotang, Zulfadhillah, dan Juita Riskina Siregar yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada saya. Juga my best friend Ismayanti yang selalu menemani saya dalam menyelasaikan skripsi ini. Begitu pula teman-teman satu kost kak Widi Nuril, kak Ebi, kak Sity, kak Fitri, dan adinda Era fazirah yang senantiasa menemani dan mendukung saya.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini.

Medan, Juli 2012 Penulis,

Lili Imaniar NIM. 408131068


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Ruang Lingkup Masalah 3

1.3. Rumusan Masalah 3

1.4. Batasan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 4

1.6. Manfaat Penelitian 4

1.7. Defenisi Operasional 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Belajar dan Hasil Belajar 6

2.1.1. Belajar 6

2.1.2. Hasil Belajar 7

2.2. Ciri Belajar Mengajar 8

2.3. Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep 8

2.3.1. Metode Induksi 10

2.3.2. Pandangan Konstruktivisme 12

2.3.3. Strategi Umum 14

2.3.4. Satu Model Perubahan Konsep 15

2.3.5. Analisis Pra-Konsepsi Anak 17

2.3.6. Kondisi untuk Melangsungkan Perubahan Konsep 18

2.3.7. Keunggulan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) 19 2.4. Pandangan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep pada

Pengajaran IPA 20

2.5. Langkah-Langkah Operasional Model Mengajar Menginduksi

Perubahan Konsep (M3PK) 21

2.6. Sistem Koloid 22

2.6.1. Dispersi 22


(6)

ii

2.6.3. Kegunaan Koloid 25

2.6.4. Pembuatan Koloid 27

2.6.5. Koloid liofil dan liofob 28

2.7. Kerangka Konseptual 29

2.8. Hipotesis Penelitian 30

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 32

3.2. Populasi dan Sampel 32

3.3. Variabel dan Instrumen Penelitian 32

3.3.1. Variabel Penelitian 32

3.3.2. Instrumen Penelitian 33

3.4. Rancangan/ Desain Penelitian 36

3.5. Tehnik Pengumpulan Data atau Prosedur 38

3.6. Teknik Analisis Data 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian 43

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 43

4.1.1.1. Tingkat Kesukaran Tes 43

4.1.1.2. Daya Pembeda Tes 43

4.1.1.3. Validitas Tes 44

4.1.1.4. Reliabilitas Tes 44

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 44

4.1.2.1. Data Pretes Siswa 44

4.1.2.2. Data Posttest Siswa 45

4.1.3. Analisis Data Hasil Penelitian 45

4.1.3.1. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 45

4.1.3.2. Uji Normalitas 45

4.1.3.3. Uji Homogenitas 46

4.1.3.4. Uji Hipotesis 46

4.2. Pembahasan 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 49

5.2. Saran 49


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Perbandingan umum sistem dispersi suspensi, koloid dan larutan 23

Tabel 2.2. Beberapa Jenis Koloid 23

Tabel 2.3. Aplikasi Koloid 26

Tabel 2.4. perbandingan sifat sol hidrofil dan sol hidrofob 29

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 37

Tabel 4.1. Data Hasil Pretest Siswa 44

Tabel 4.2. Data Hasil Postest Siswa 45

Tabel 4.3. Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 45

Tabel 4.4. Uji Normalitas 46

Tabel 4.5. Uji Homogenitas 46


(8)

iii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Struktur pengajaran melakukan perubahan konsep 14

Gambar 2.2. Contoh Model Perubahan Konsep 16

Gambar 2.3. Skema Melakukan Perubahan Konsep dalam M3PK 22

Gambar 2.4. Skema Pembuatan Kedua Proses Koloid 27


(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran 51

Lampiran 2 Hand Out 65

Lampiran 3 Soal 81

Lampiran 4 Soal 83

Lampiran 5 Soal 85

Lampiran 6 Analisis Kisi Soal 86

Lampiran 7 Instrumen Penelitian yang Divalidkan 87

Lampiran 8 Kunci Jawaban Instrumen 93

Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 94

Lampiran 10 Perhitungan Daya Beda Soal 96

Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes 98

Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Tes 101

Lampiran 13 Instrumen Penelitian 103

Lampiran 14 Kunci Jawaban Instrumen Penelitian 106

Lampiran 15 Deskripsi Data Penelitian 107

Lampiran 16 Perhitungan Peningkatan Hasil Belajar (Gain) 117

Lampiran 17 Perhitungan Uji Normalitas 122

Lampiran 18 Perhitungan Uji Homogenitas 128

Lampiran 19 Perhitungan Uji Hipotesis 130

Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian 133

Lampiran 21 Daftar tabel r kritik moment 138

Lampiran 22 Daftar F dalam Uji Normalitas 139

Lampiran 23 Daftar t dalam Uji Hipotesis 140


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan MIPA pada masa sekarang mempunyai peranan yang sangat penting, karena MIPA merupakan ilmu dasar untuk tumbuh kembangnya teknologi. Namun demikian, pembelajaran MIPA yang terjadi selama ini belum mencapai hasil yang menggembirakan.

Pembelajaran berbasis budaya, khususnya pembelajaran MIPA berbasis budaya merupakan salah satu kecenderungan dalam dunia pendidikan. Model pembelajaran tersebut dilandasi pada teori konstruktivisme dari Vygotstky sebagai suatu teori belajar atau ”meaning making theory”. Dalam model pembelajaran ada yang perlu diperhatikan oleh perancang pembelajaran, yaitu jenis pengetahuan, kebermaknaan, proses belajar, penilaian terhadap hasil belajar, serta perubahan budaya pembelajaran. (Pannen Pauli, 2003).

Penurunan kualitas pendidikan (termasuk pendidikan IPA), dipengaruhi oleh beberapa faktor penyebab. Namun bagaimanapun, dalam konteks realitas internal penurunan mutu pendidikan tidak bisa dilepaskan dari kualitas interaksi/proses belajar mengajar yang berlangsung antara siswa dengan guru dalam kelas. Penguasaan prinsip dan konsep secara tuntas dan bermakna, merupakan salah satu faktor internal yang akan menentukan kualitas pendidikan dalam skala yang lebih luas (Tarigan, 2005).

IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang pengungkapan rahasia alam semesta, meliputi asal-usul alam semesta beserta isinya termasuk proses, mekanisme, sifat benda, dan peristiwa yang terjadi. Berdasarkan ini bahwa IPA terdiri dari fakta dan proses serta perubahan-perubahan di dalamnya.

Pengetahuan IPA tidak begitu saja dapat diberikan kepada anak, tetapi guru harus merancang dan menerapkan model pembelajaran IPA yang secara efektif dapat mengaktifkan siswa dan mampu meningkatkan penguasaan konsep siswa. Pengetahuan siswa berdasarkan berbagai penelitianyang dilakukan ternyata mampu mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima dam mempelajari


(11)

konsep yang akan diajarkan, karena kemampuan awal siswa merupakan indikator kualitas pendidikan sebelumnya dan kematangan siswa memulai belajar.

Jadi, salah satu aspek yang harus dibenahi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan adalah kualitas interaksi proses belajar mengajar dalam kelas. Dalam hal ini, peranan metode dalam interaksi/proses belajar mengajar yang berlangsung antara siswa dengan guru sangat signifikan.

Salah satu esensi yang dapat dijabarkan dari tujuan pembangunan nasional, khususnya dalam pendidikan IPA, dikaji dari konteks tugas guru sebagai ujung tombak pelaksana kebijakan pendidikan adalah agar merancang dan menyusun metode dan pendekatan yang tepat, sehingga ia dapat menjalankan tugasnya secara efektif dan efisien, dan anak didiknya memiliki pemahaman yang tuntas dan bermakna terhadap materi.

Peranan guru yang utama adalah menciptakan situasi dan iklim yang sebaik mungkin, yang memungkinkan siswa memahami proses dan struktur yang tercakup dalam materi yang diajarkan, memahami sistematika dan urutan kronologis, dan menolong siswa pada saat dan cara yang tepat. (Tarigan, 1999).

Sulitnya mencapai pemahaman bagi siswa dalam pembelajaran sains seharusnya menggiring para guru untuk berpikir cermat dalam mendesain pembelajaran. Salah satunya adalah dengan mempertimbangkan pengetahuan awal dalam perancangan pembelajaran sains.

Dalam konteks pendidikan Ilmu Pengtahuan Alam, tujuan pengajaran IPA dipandang sebagai suatu proses dan upaya guru (mengajar) untuk membantu siswa agar siswa mengerti, memehami gejala, fenomena serta permasalahan dalam alam dan mampu memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. Artinya, dalam diri siswa terjadi perubahan konsep. Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan kualitas manusia seutuhnya adalah misi pendidikan yang menjadi tanggung jawab guru yang profesional guru. Pengembangan kualitas manusia ini menjadi suatu keharusan terutama dalam era globalisasi dewasa ini (Tarigan, 2007).

Model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah model mengajar berlandaskan pemikiran kontruktivisme. Mereka beranggapan bahwa pengetahuan


(12)

3

itu dibangun dalam pikiran siswa oleh siswa itu sendiri. Jadi tugas guru yang paling utama adalah menginduksi konsep awal siswa dan melakukan perubahan konsep. (Tarigan, 1999)

Salah satu keuntungan dari model mengajar menginduksi perubahan konsep adalah tugas guru akan menjadi lebih mudah, karena siswa sendiri yang bekerja keras memperoleh pengetahuannya. Yang terjadi selama ini bahwa guru yang lebih berperan agar siswa memperoleh pengetahuan. Berdasarkan uraian tersebut dapat kita lihat bahwa proses belajar mengajar (PBM) harus bertolak dari pengetahuan awal siswa.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melakukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Koloid di Kelas XI IPA MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran 2011/2012”

1.2.Ruang Lingkup Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka ruang lingkupnya adalah pengaruh model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) Simson Tarigan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Koloid di kelas XI MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran 2011/2012.

1.3.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka permasalahan yang akan penulis pecahkan dalam penelitian ini adalah apakah pengaruh model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) Simson Tarigan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Koloid di kelas XI MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran 2011/ 2012.


(13)

1.4.Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah diantaranya pada: 1. Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)

Simson Tarigan terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa. 2. Materi pokok yang dikaji adalah Sistem Koloid.

3. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap MAN 2 Model Medan T.A 2011 / 2012.

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) Simson Tarigan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Koloid di kelas XI MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran 2011/ 2012.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

a. sebagai bahan perbandingan bagi pihak yang ingin meneliti tentang model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) Simson Tarigan. b. sebagai bahan masukan bagi penulis sebagai calon guru bidang studi kimia

dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

c. menjadi bahan masukan bagi guru-guru untuk menerapkan model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) Simson Tarigan dalam proses belajar mengajar.

1.7.Defenisi Operasional

Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) merupakan salah satu model pembelajaran menginduksi perubahan konsep, dimana dalam model ini perubahan ditekankan pada tiga aspek utama, yaitu : Intelligiblity yang artinya konsep itu memilik arti/makna dalam diri siswa. Aspek yang kedua adalah Plausibility artinya siswa yakin bahwa konsep yang diterimanya itu benar. Aspek yang ketiga yaitu Fruitfullness yang artinya konsep itu memberikan “buah” bagi


(14)

5

dirinya. Dengan kata lain konsep tersebut bisa diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Tarigan, 2007).

Hasil belajar merupakan indikator dari belajar, maksudnya dengan hasil belajar maka dapat diketahui perkembangan dari belajar apakah telah mencapai tujuan belajar atau belum. Menurut Sudjana (1995:2) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimilki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil belajar tidak dilihat secara terpisah-pisah, melainkan komprehensif (Suprijono, 2010).


(15)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran M3PK pada materi pokok Koloid di kelas XI lebih tinggi dari pada yang diberi pengajaran tanpa menggunakan model M3PK. 2. Hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan model

pembelajaran M3PK pada materi pokok Koloid di kelas XI lebih rendah dari pada yang diberi pengajaran tanpa menggunakan model M3PK. 3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang yang diberi pengajaran

dengan menggunakan model M3PK dan tanpa menggunakan model M3PK pada materi koloid di kelas XI MAN 2 Model Medan tahun pembelajran 2011/2012.

5.2. Saran

Adapun saran yang dikemukakan penulis dari penelitian ini adalah:

1. Pemanfaatan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di sekolah karena dengan menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) dapat memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan dapat saling bekerja sama sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Guru hendaknya lebih mengembangkan potensinya dengan menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) karena apabila bimbingan guru tidak sesuai dengan kesiapan intelektual siswa, maka dapat merusak struktur pengetahuan siswa tersebut.

3. Agar para pembaca dan kaum intelektual lainnya berkenan untuk melakukan penelitian lanjutan sehubungan dengan penelitian ini pada lokasi dan objek yang berbeda.


(16)

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2002), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi V, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah dan Zaia, (1996), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,

(2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian

Kependidikan, FMIPA, Unimed, Medan.

Purba, M.A., (2007), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan

Konsep (M3PK) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Konsep Mol di Kelas X SMA Yayasan Perguruan Budi Medan, Skripsi,

FMIPA, Unimed, Medan.

Purba, H., (2011), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep

(M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Silitonga, P.M., (2006), Statistik, Fmipa Unimed, Medan. Sudarmo, U., (2004) Kimia Sma 2, Erlangga, Jakarta.

Sudjana., (1992), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Tarigan, S., (2005), Langkah-langkah Operasional Penerapan M3PK (Model

Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep) dalam Proses Belajar Mengajar, Resume, Program Pasca Sarjana, Unimed, Medan.

Tarigan, S., (2005), Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Sebagai Salah Satu Alternatif Model Pembelajaran dalam Pendidikan IPA,

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 40 (x1) : 23-29.

Tarigan, S., (2010), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa dalam Pokok Bahasan Ikatan Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia 2 (1) : 27-34.

Widodo, A., (2007), Kontruktivisme dan Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan


(17)

empat bersaudara. Pada Tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 095556 Sinaksak dan lulus pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di MTs Negeri Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di MA Negeri Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis diterima diprogram Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Kegiatan penulis di luar jam kuliah yakni penulis pernah terlibat dalam organisasi UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam). Kemudian selain berorganisasi penulis juga pernah mengajar baik di lingkungan mata kuliah (PPL Terpadu) maupun di lingkungan masyarakat (private less), dan juga pernah mengikuti berbagai seminar di kampus UNIMED.


(18)

THE EFFECT OF MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TO IMPROVED STUDENTS LEARNING RESULT IN

SUBJECT SYSTEM KOLOID ON STUDENT CLASS XI IPA MAN 2 MODEL MEDAN IN 2011/2012

ACADEMIC YEAR

Lili Imaniar (NIM 408131068) ABSTRACT

The aim of this research is knowing about the effect of student learning result with use model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) simson tarigan in system koloid on student class xi ipa in man 2 model medan in 2011/2012 academic year. Population of this research is all the student in class XI IPA in MA Negeri 2 Model Medan in 2011/2012 academic year is 180 students and distributed in 6 classes. The sample is class XI IPA-2 as a control class is 38 students and class XI IPA-3 as a experiment class is 39 students. The sample is take by using the purpossive sampling. The instrument is learning result test. For 40 question was obtained 4 easy question, 29 moderate question and 7 hard question. For 40 question was obtained 0 question have capacity difference very good, 7 question have capacity difference good, 12 question have capacity difference enough, and 21 question have capacity difference bad. The learning result test validity is test by using r product moment formula. By using the formula was obtained 24 question valid and 16 question invalid. The learning result test reliability is account by using KR-20 formula and the result rhitung is 0,82 and rtabel for n = 40 is 0,361 in significance level α = 0,05. the result rhitung > rtabel, so test is Reliable. The hipotetic research is test by using thitung test on significance level α = 0,05 free dgree (dk) = ni + n2 – 2. The result of the research showed that model mengajar menginduksi perubahan konsep can improved the learning result. This is proved by gain 50% for experiment class and gain 37%for control class. The hypothetical test also proved that tcount (9,64) > ttabel (1,68) on α = 0,05 level. Thus, H0 is refused and Ha is accepted. It means that there is an effect of the student result that thought by using model mengajar menginduksi perubahan konsep in the subject of system koloid on student class XI IPA in MA Negeri 2 Medan in 2011/2012 Academic year.


(1)

1.4.Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi masalah diantaranya pada: 1. Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK)

Simson Tarigan terhadap peningkatan hasil belajar kimia siswa. 2. Materi pokok yang dikaji adalah Sistem Koloid.

3. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap MAN 2 Model Medan T.A 2011 / 2012.

1.5.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) Simson Tarigan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi pokok Koloid di kelas XI MAN 2 Model Medan Tahun Ajaran 2011/ 2012.

1.6.Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan dalam penelitian ini adalah :

a. sebagai bahan perbandingan bagi pihak yang ingin meneliti tentang model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) Simson Tarigan. b. sebagai bahan masukan bagi penulis sebagai calon guru bidang studi kimia

dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

c. menjadi bahan masukan bagi guru-guru untuk menerapkan model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) Simson Tarigan dalam proses belajar mengajar.

1.7.Defenisi Operasional

Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) merupakan salah satu model pembelajaran menginduksi perubahan konsep, dimana dalam model ini perubahan ditekankan pada tiga aspek utama, yaitu : Intelligiblity yang artinya konsep itu memilik arti/makna dalam diri siswa. Aspek yang kedua adalah Plausibility artinya siswa yakin bahwa konsep yang diterimanya itu benar. Aspek yang ketiga yaitu Fruitfullness yang artinya konsep itu memberikan “buah” bagi


(2)

5

dirinya. Dengan kata lain konsep tersebut bisa diterapkannya dalam kehidupan sehari-hari (Tarigan, 2007).

Hasil belajar merupakan indikator dari belajar, maksudnya dengan hasil belajar maka dapat diketahui perkembangan dari belajar apakah telah mencapai tujuan belajar atau belum. Menurut Sudjana (1995:2) bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dimilki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja. Artinya, hasil belajar tidak dilihat secara terpisah-pisah, melainkan komprehensif (Suprijono, 2010).


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian dan hasil analisis data penelitian, dapat disimpulkan bahwa :

1. Hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan model pembelajaran M3PK pada materi pokok Koloid di kelas XI lebih tinggi dari pada yang diberi pengajaran tanpa menggunakan model M3PK. 2. Hasil belajar siswa yang diberi pengajaran dengan menggunakan model

pembelajaran M3PK pada materi pokok Koloid di kelas XI lebih rendah dari pada yang diberi pengajaran tanpa menggunakan model M3PK. 3. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa antara yang yang diberi pengajaran

dengan menggunakan model M3PK dan tanpa menggunakan model M3PK pada materi koloid di kelas XI MAN 2 Model Medan tahun pembelajran 2011/2012.

5.2. Saran

Adapun saran yang dikemukakan penulis dari penelitian ini adalah:

1. Pemanfaatan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) hendaknya dioptimalkan dalam pembelajaran di sekolah karena dengan menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) dapat memotivasi minat belajar siswa untuk aktif dan dapat saling bekerja sama sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.

2. Guru hendaknya lebih mengembangkan potensinya dengan menggunakan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) karena apabila bimbingan guru tidak sesuai dengan kesiapan intelektual siswa, maka dapat merusak struktur pengetahuan siswa tersebut.

3. Agar para pembaca dan kaum intelektual lainnya berkenan untuk melakukan penelitian lanjutan sehubungan dengan penelitian ini pada lokasi dan objek yang berbeda.


(4)

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2002), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi V, Penerbit PT Bumi Aksara, Jakarta.

Djamarah dan Zaia, (1996), Strategi Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Skripsi dan Proposal Penelitian Kependidikan, FMIPA, Unimed, Medan.

Purba, M.A., (2007), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Konsep Mol di Kelas X SMA Yayasan Perguruan Budi Medan, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Purba, H., (2011), Pengaruh Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Simson Tarigan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI IPA SMA Swasta Teladan Pematangsiantar, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Silitonga, P.M., (2006), Statistik, Fmipa Unimed, Medan.

Sudarmo, U., (2004) Kimia Sma 2, Erlangga, Jakarta.

Sudjana., (1992), Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.

Tarigan, S., (2005), Langkah-langkah Operasional Penerapan M3PK (Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep) dalam Proses Belajar Mengajar, Resume, Program Pasca Sarjana, Unimed, Medan.

Tarigan, S., (2005), Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) Sebagai Salah Satu Alternatif Model Pembelajaran dalam Pendidikan IPA, Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 40 (x1) : 23-29.

Tarigan, S., (2010), Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep (M3PK) terhadap Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa dalam Pokok Bahasan Ikatan Kimia, Jurnal Pendidikan Kimia 2 (1) : 27-34.

Widodo, A., (2007), Kontruktivisme dan Pembelajaran Sains, Jurnal Pendidikan dan kebudayaan, 064 : 91-105.


(5)

empat bersaudara. Pada Tahun 1996, penulis masuk SD Negeri 095556 Sinaksak dan lulus pada tahun 2002, penulis melanjutkan sekolah di MTs Negeri Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2005. Pada tahun 2005 penulis melanjutkan sekolah di MA Negeri Pematangsiantar dan lulus pada tahun 2008. Pada tahun 2008 penulis diterima diprogram Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Kegiatan penulis di luar jam kuliah yakni penulis pernah terlibat dalam organisasi UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam). Kemudian selain berorganisasi penulis juga pernah mengajar baik di lingkungan mata kuliah (PPL Terpadu) maupun di lingkungan masyarakat (private less), dan juga pernah mengikuti berbagai seminar di kampus UNIMED.


(6)

THE EFFECT OF MODEL MENGAJAR MENGINDUKSI PERUBAHAN KONSEP (M3PK) SIMSON TARIGAN TO IMPROVED STUDENTS LEARNING RESULT IN

SUBJECT SYSTEM KOLOID ON STUDENT CLASS XI IPA MAN 2 MODEL MEDAN IN 2011/2012

ACADEMIC YEAR

Lili Imaniar (NIM 408131068) ABSTRACT

The aim of this research is knowing about the effect of student learning result with use model mengajar menginduksi perubahan konsep (M3PK) simson tarigan in system koloid on student class xi ipa in man 2 model medan in 2011/2012 academic year. Population of this research is all the student in class XI IPA in MA Negeri 2 Model Medan in 2011/2012 academic year is 180 students and distributed in 6 classes. The sample is class XI IPA-2 as a control class is 38 students and class XI IPA-3 as a experiment class is 39 students. The sample is take by using the purpossive sampling. The instrument is learning result test. For 40 question was obtained 4 easy question, 29 moderate question and 7 hard question. For 40 question was obtained 0 question have capacity difference very good, 7 question have capacity difference good, 12 question have capacity difference enough, and 21 question have capacity difference bad. The learning result test validity is test by using r product moment formula. By using the formula was obtained 24 question valid and 16 question invalid. The learning result test reliability is account by using KR-20 formula and the result rhitung is 0,82 and rtabel for n = 40 is 0,361 in

significance level α = 0,05. the result rhitung > rtabel, so test is Reliable. The hipotetic

research is test by using thitung test on significance level α = 0,05 free dgree (dk) = ni + n2

– 2. The result of the research showed that model mengajar menginduksi perubahan konsep can improved the learning result. This is proved by gain 50% for experiment class

and gain 37%for control class. The hypothetical test also proved that tcount (9,64) > ttabel

(1,68) on α = 0,05 level. Thus, H0 is refused and Ha is accepted. It means that there is an

effect of the student result that thought by using model mengajar menginduksi perubahan konsep in the subject of system koloid on student class XI IPA in MA Negeri 2 Medan in 2011/2012 Academic year.