PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI Pengetahuan Siswa Mts Muhammadiyah Tawangsari Dalam Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Di Kabupaten Sukoharjo.

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI
DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI
DI KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Prndidikan Geografi

Diajukan Oleh :
SUSI APRIANA
A 610 100 106

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2014

i

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI
DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI

DI KABUPATEN SUKOHARJO
Susi Apriana, A 610 100 106
Program Studi Pendidikan Geografi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan dan kesiapsiagaan
siswa dalam menghadapi bencana gempa bumi di MTs Muhammadiyah
Tawangsari Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
deskriptif kuantitatif dengan menggunakan perhitungan presentase untuk
mengetahui pengetahuan dan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana
gempa bumi. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple
random sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara undian (acak). Populasi
siswa MTs Muhammadiyah Tawangsari adalah 171 siswa dan jumlah sampel
yang diambil dalam penelitian ini adalah 108 siswa dari kelas VIIA, VIIB, VIIC,
VIIIA, VIIIB, IXA, dan IXB yang ada pada tabel penentuan jumlah sampel dari
populasi dengan taraf kesalahan 10% (Sugiono, 2010). Pengumpulan data pada
penelitian ini dengan menggunakan angeket/kuesioner yang harus diisi oleh
responden yang telah ditetapkan oleh undian. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa untuk pengetahuan siswa kelas VII terhadap bencana gempa bumi
cenderung baik. Pengetahuan siswa kelas VIII terhadap bencana gempa bumi

cenderung baik. Pengetahuan siswa kelas IX terhadap bencana gempa bumi
cenderung baik. Sedangkan untuk hasil kesiapsiagaan siswa kelas VII dalam
menghadapi bencana gempa bumi memiliki indeks 46,42 termasuk dalam ketogori
kurang siap. Kesiapsiagaan siswa VIII dalam menghadapi bencana gempa bumi
memiliki indeks 48,48 termasuk dalam ketegori kurang siap. Kesiapsiagaan siswa
IX dalam menghadapi bencana gempa bumi memiliki indeks 61,97 termasuk
dalam ketegori hampir siap.

Kata Kunci: Bencana Gempa Bumi, Pengetahuan, Kesiapsiagaan

iv

1

terkena dampak dari bencana gempa

PENDAHULUAN
Secara geografis Kabupaten

bumi di


Kecamatan Tawangsari.

diantara

Gempa bumi tersebut merusak sarana

110o42’6,79” - 110o57’33,7” BT dan

dan prasarana yang ada di MTs

7o 32’17” – 7o 49’32” LS. (Sunyoto,

Muhammidiyah

2007:7).

Sukoharjo

diantaranya genting atap sekolah


merupakan salah satu Kabupaten

berjatuhan, lantai yang berada di

yang terkena akibat dari gempa bumi

sekolah

yang terjadi di Yogyakarta, dari

sendirinya, dan bangungunan sekolah

adanya bencana gempa bumi yang

pada retak. (sumber: Bpk Nardi,

terjadi di Kabupaten Yogyakarta

S.Pd.Wakil Kepala Sekolah MTs


pada Tahun 2006 dari adanya gempa

Muhammadiyah Tawangsari).

Sukoharjo

tersebut

terletak

Kabupaten

menimbulkan

terangkat

dengan

Pengetahuan dan kesiapsiagaan


beberapa

dampak di Kabupaten Sukoharjo

pada

Tawangsari

siswa

sangat

dibutuhkan

untuk

diantaranya 3 korban meninggal
dunia, 67 korban luka-luka, 16302
korban mengungsi, 644 rumah rusak

berat, 885 rumah rusak ringan, dan

meminimalisir adanya korban jiwa.
Siswa merupakan komponen penting
dalam jenjang pendidikan karena

72 fasilitas pendidikan.(sumber: http
://dibi.bnpbm.go.id/DesInventar/dash

siswa bisa memberikan pengaruh
yang baik kepada masyarakat sekitar

board.jsp).
Tawangsari

lingkungannya tentang apa yang

merupakan salah satu kecamatan

siswa ketahui di sekolah. Apabila


Kecamatan

yang terkena dampak dari gempa
bumi yang terjadi di Jogjakarta
berakibat

juga

pada

rusaknya

beberapa sekolah yang terdapat di
Kecamatan

Tawangsari.

Muhammadiyah


MTs

Tawangsari

merupakan salah satu sekolah yang

sekolah memberikan materi tentang
kesipasiagaan

serta

memberikan

arahan simulasi kepada siswa untuk
menghadapi bencana gempa bumi,
sehingga

pengetahuan

dan


2

kesiapsiagaan bencana gempa bumi
di sekolah sangatlah penting guna

mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia
pada

mengurangi resiko bencana gempa
bumi

yang

bertujuan

untuk

jenjang,


dan

2006:36)
Bencana merupakan peristiwa
atau

rangkaian

peristiwa

Berdasarkan latar belakang di

mengancam

dan

maka

kehidupan

masyarakat

penulis

jenis

pendidikan tertentu. (Wiji Suwarno,

meminimalisir korban jiwa.

atas,

jalur,

melakukan

yang

mengganggu
yang

penelitian terhadap tersebut dengan

disebabkan baik oleh faktor alam

mengambil judul PENGETAHUAN

atau faktor non-alam maupun faktor

SISWA MTS MUHAMMADIYAH

manusia

TAWANGSARI

DALAM

timbulnya korban jiwa manusia,

BENCANA

kerusakan lingkungan, kerugian harta

GEMPA BUMI DI KABUPATEN

benda, maupun dampak psikologis.

SUKOHARJO.

(Krisna S. Pribadi, dkk, 2008).

KESIAPSIAGAAN

Berdasarkan

latar

sehingga

mengakibatkan

Macam-macam Bencana

belakang

Pertama

masalah dan pembatasan masalah

bencana

alam

maka dapat dirumuskan masalah

adalah

penelitian sebagai berikut:

oleh

1.

Bagaimana pengetahuan siswa

peristiwa yang disebabkan oleh alam,

MTs

Muhammadiyah

antara lain berupa gempa bumi,

Tawangsari terhadap bencana

tsunami, gunung meletus, banjir,

gempa bumi?

kekeringan, angin topan, dan tanah

2.

Bagaimana
siswaMTs

kesiapsiagaan
Muhammadiyah

Tawangsaridalam

menghadapi

atau

serangkaian

longsor.
Kedua bencana non alam
bencana

yang

diakibatkat

oleh

non alam yang antara lain berupa

LANDASAN TEORI
Peserta didik adalah anggota
yang

peristiwa

peristiwa atau serangkaian peristiwa

bencana gempa bumi?

masyarakat

bencana yang diakibatkan

berusaha

kegagalan

teknologi,

gagal

3

modernisasi, epidemic dan wabah

bencana,

penyakit.

koordinasi dalam kondisi tanggap

Ketiga bencana sosial adalah
bencana

yang

diakibatkan

oleh

peristiwa atau serangkaian peristiwa
yang

diakibatkan

meliputi

konflik

kelompok

dan

masyarakat

bagaiman

melalukan

darurat, serta bagaimana melakukan
evakuasi dari daerah yang terkena
bencana ke daerah yang aman.

manusia

yang

LIPI-UNESCO/ISDR (2006),

sosial

antar

terdapat 5 (lima) faktor kritis yang

komunitas

disepakati sebagai parameter untuk

antar

serta

terror.

(Lilik

mengukur

kesiapsiagaan

individu

untuk mengantisipasi bencana alam

Kurniawan, 2001: 2)
Gempa bumi adalah getaran

khususnya

gempa

dalam bumi yang terjadi sebagai

sebagai berikut:

akibat dari terlepasnya energy yang

a.

bumi,

adalah

Pengetahuan dan sikap terhadap

terkumpul secara tiba-tiba dalam

resiko bencana

batuan yang mengalami deformasi.

Pengetahuan

(Djauhari Noor, 2006: 136).

menjadi faktor utama dalam

Kesiapsiagaan

kesiapsiagaan, biasanya dapat

tindakan

yang

merupakan

dilakukan

yang

mempengaruhi

dalam

sikap

dan

masyarakat

untuk

siaga

dalam

rangka mengantisipasi suatu bencana

kepedulian

untuk memastikan bahwa tindakan

siap

yang dilakukan dapat dilaksananakan

mengantisipasi bencana.
b.

secara tepat dan efektif.

dimiliki

dan

Kebijakan dan Panduan

Kesiapsiagaan lebih ditujukan

Kebijakan dan panduan sangat

untuk menghadapi kondisi sesaat

berkaitan dengan kesiapsiagaan

setelah

untukmengantisipasi

bencana

pemulihan

kembali

normal.Upaya-upaya
dilakukan
kesiapsiagaan

pada
ini

dan

upaya
kekondisi

yang

dapat
tahapan

diantaranya

membersiapkan diri untuk melalukan
pertolongan pertama setelah terjadi

alam

sangat

bencana

penting

dan

merupakan upaya konkrit untuk
melaksanakan

kegiatan

siaga

bencana.
c. Rencana untuk Keadaan Darurat

4

Rencana ini menjadibagian yang
penting

dalam

terutama

kesiapsiagaan,

berkaitan

evakuasi,

agar

Sumber Daya.

dengan

Sumber daya yang tersedia, baik

dan

sumber daya manusia (SDM),

korban

maupun pendanaan dan sarana –

pertolongan

penyelamatan,

e. Kemampuan untuk Memobilisasi

bencana dapat diminimalkan.

prasarana penting untuk keadaan

Upaya

krusial,

darurat merupakan potensi yang

terutamapada saat terjadi bencana

dapat mendukung atau sebaliknya

dan hari-hari pertama

menjadi

ini

sangat

setelah

kendala

dalam

bencana sebelum bantuan dari

kesiapsiagaan

pemerintahdan dari pihak luar

alam.Karena

datang.

sumber daya menjadi faktor yang

peringatan
informasi

itu,

mobilisasi

penting (LIPI – UNESCO/ISDR,

d. Sistim Peringatan Bencana
Sistim

bencana

tanda

2006:13-14).

dan

distribusi

Berdasarkan

akan

terjadinya

buku Pendidikan Siaga Bencana oleh

Dengan

Krishna S. Pribadi, dkk, mengenai

inimeliputi

bencana.

ketetapan

tingkat

dalam

peringatanbencana ini, masyarakat

pengukuran

pengetahuan

dapat melakukan tindakan yang

bencana gempa bumi maka indikator

tepat untuk mengurangi korban

yang digunakan adalah:

jiwa,harta benda dan kerusakan

1. Pengertian gempa bumi

lingkungan. Untuk itu diperlukan

2. Fenomena dan Karakteristik
Gempa

latihan dan simulasi, apa yang
harus

dilakukan

mendengarperingatan,
dan

bagaimana

apabila

3. Penyebab Gempa Bumi

kemana

4. Kekuatan Gempa Bumi

harus

5. Bahaya Susulan Gempa Bumi
Tingkat kesiapsiagaan siswa

menyelamatkan diri dalam waktu
tertentu, sesuai dengan lokasi

dapat

digambarkan

oleh

indeks

dimana masyarakat sedang berada

gabungan dari 5 parameter yang

saat terjadinya peringatan.

terdapat pada lipi-unesco (2006)
yaitu indeks Pengetahuan dan sikap

5

terhadap resiko bencana, Kebijakan

kepada 108 siswa yang terdiri dari

dan

untuk

kelas VII terdiri dari 3 kelas yaitu

keadaan darurat bencana, Sistim

kelas VIIA, VIIB, VIIC, VIII terdiri

peringatan

dari 2 kelas yaitu kelas VIIIA, VIIIB,

Panduan,

Rencana

bencana,

Kemampuan

untuk memobilisasi

dan IX terdiiri

sumber daya.

kelas IXA, IXB.

dari 2 kelas yaitu

METODE PENELITIAN
Metode

yang

digunakan

dalam penelitian ini adalah deskriptif
kuantitatif

yaitu

menggunakan
presentase.

dengan

Tabel

sampel

Nilai

No

Nilai

Kategori

Indeks
1

80-100

Sangat

yang digunakan dalam penelitian ini

siap

adalah Simple Random Sampling

2

65-79

Siap

yaitu teknik pengambilan sampel

3

55-64

Hampir

menggunakan

undian

Populasi

(acak).

siswa

MTs

siap
4

40-54

Kurang

Muahammadiyah Tawangsari adalah
171 siswa dan jumlah sampel yang
digunakan

dalam

penelitian

ini

adalah 108 siswa dengan taraf
kesalahan 10% (Sugiono, 2013).
Pengumpulan
penelitian

ini

angket/kuesioner.

data

siap
5

Kurang

Belum

dari 40

siap

Sumber: Jan Sopaheluan dalam buku
Lipi Unesco/ISDR (2006)

dalam

menggunakan
Analisa

Indeks

Kesiapsiagaan

perhitungan
Pengambilan

1

yang

HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Pengetahuan Siswa
MTs

Muhammadiyah

digunakan dalam penelitian ini untuk

Tawangsari Terhadap Bencana

mengetahui tingkat pengetahuan dan

Gempa Bumi

kesiapsiaagaan
Muhammadiyah

siswa

MTs

Tawangsari

menggunkan deskriptif kuantitatif
yang berupa angket yang dibagikan

a. Pengetahuan Siswa Kelas VII
Terhadap
Bumi

Bencana

Gempa

6

Pengetahuan siswa kelas VII

23%, TS (tidak setuju) 11% dan

MTs Muhammadiyah Tawangsari

siswa yang menjawab STS (sangat

tentang bencana gempa bumi pada

tidak setuju) 4%.Pada parameter

parameter pengertian gempa bumi

bahaya

susulan

gempa

bumi

yang menggunakan responden 47

dengan

jawaban

siswa

yang

siswa dengan alternatif jawaban

menjawab SS (sangat setuju) 51%,

siswa yang menjawab SS (sangat

S

setuju) 38%, S (setuju) 28%, TT

ragu/tidak tahu) 0%, TS (tidak

(ragu-ragu/tidak tahu) 21%, TS

setuju)

(tidak setuju) 13% dan siswa yang

menjawab

menjawab

setuju) 6%.

setuju)

STS

0%.

(sangat

Pada

tidak

(setuju)

38%,

4%

dan
STS

TT

(ragu-

siswa

yang

(sangat

tidak

parameter

fenomena dan karakteristik gempa

b. Pengetahuan Siswa Kelas VIII

bumi dengan jawaban siswa yang

Terhadap

menjawab SS (sangat setuju) 6%,

Bumi

Bencana

Gempa

S (setuju) 9%, TT (ragu-ragu/tidak

Pengetahuan siswa kelas VIII MTs

tahu) 38%, TS (tidak setuju) 32%

Muhammadiyah Tawangsari tentang

dan siswa yang menjawab STS

bencana gempa bumi pada parameter

(sangat tidak setuju) 15%.Pada

pengertian

parameter penyebab gempa bumi

menggunakan responden 30 siswa

dengan

yang

dengan alternatif jawaban siswa yang

menjawab SS (sangat setuju) 77%,

menjawab SS (sangat setuju) 40%, S

S

(ragu-

(setuju) 50%, TT (ragu-ragu/tidak

ragu/tidak tahu) 0%, TS (tidak

tahu) 10%, TS (tidak setuju) 0% dan

setuju)

jawaban

(setuju)

siswa

23%,

TT

gempa

bumi

yang

siswa

yang

siswa yang menjawab STS (sangat

(sangat

tidak

tidak setuju) 0%. Pada parameter

parameter

fenomena dan karakteristik gempa

kekuatan gempa bumi dengan

bumi dengan jawaban siswa yang

jawaban siswa yang menjawab SS

menjawab SS (sangat setuju) 3%, S

(sangat setuju) 34%, S (setuju)

(setuju) 10%, TT (ragu-ragu/tidak

28%, TT (ragu-ragu/tidak tahu)

tahu) 60%, TS (tidak setuju) 23%

0%

menjawab
setuju)

dan
STS

0%.Pada

7

dan siswa yang menjawab STS

menjawab SS (sangat setuju) 26%, S

(sangat

1%.Pada

(setuju) 68%, TT (ragu-ragu/tidak

parameter penyebab gempa bumi

tahu) 6%, TS (tidak setuju) 0% dan

dengan

yang

siswa yang menjawab STS (sangat

menjawab SS (sangat setuju) 90%, S

tidak setuju) 0%. Pada parameter

(setuju) 3%, TT (ragu-ragu/tidak

fenomena dan karakteristik gempa

tahu) 7%, TS (tidak setuju) 0% dan

bumi dengan jawaban siswa yang

siswa yang menjawab STS (sangat

menjawab SS (sangat setuju) 0%, S

tidak setuju) 0%.Pada parameter

(setuju) 6%, TT (ragu-ragu/tidak

kekuatan

dengan

tahu) 48%, TS (tidak setuju) 23%

jawaban siswa yang menjawab SS

dan siswa yang menjawab STS

(sangat setuju) 30%, S (setuju) 57%,

(sangat

TT (ragu-ragu/tidak tahu) 10%, TS

parameter penyebab gempa bumi

(tidak setuju) 3% dan siswa yang

dengan

menjawab STS (sangat tidak setuju)

menjawab SS (sangat setuju) 65%, S

0%.Pada parameter bahaya susulan

(setuju) 26%, TT (ragu-ragu/tidak

gempa bumi dengan jawaban siswa

tahu) 6%, TS (tidak setuju) 0% dan

yang menjawab SS (sangat setuju)

siswa yang menjawab STS (sangat

87%, S (setuju) 13%, TT (ragu-

tidak setuju) 3%.Pada parameter

ragu/tidak tahu) 0%, TS (tidak

kekuatan

setuju) 0% dan siswa yang menjawab

jawaban siswa yang menjawab SS

STS (sangat tidak setuju) 0%.

(sangat setuju) 13%, S (setuju) 52%,

tidak

setuju)

jawaban

gempa

siswa

bumi

c. Pengetahuan Siswa Kelas IX
Terhadap

Bencana

Gempa

tidak

setuju)

jawaban

gempa

23%.Pada

siswa

bumi

yang

dengan

TT (ragu-ragu/tidak tahu) 26%, TS
(tidak setuju) 10% dan siswa yang
menjawab STS (sangat tidak setuju)

Bumi
Pengetahuan siswa kelas IX MTs

0%.Pada parameter bahaya susulan

Muhammadiyah Tawangsari tentang

gempa bumi dengan jawaban siswa

bencana gempa bumi pada parameter

yang menjawab SS (sangat setuju)

pengertian

yang

52%, S (setuju) 48%, TT (ragu-

menggunakan responden 31 siswa

ragu/tidak tahu) 0%, TS (tidak

gempa

bumi

dengan alternatif jawaban siswa yang

8

setuju) 0% dan siswa yang menjawab
STS (sangat tidak setuju) 0%.
2. Analisis

Kesiapsiagaan

Berdasarkan analisis data yang
digunakan peneliti untuk mengkaji

Siswa

kesiapsiagaan siswa kelas VIII MTs

MTs Muhammadiyah Tawangsari

Muhammadiyah Tawangsari dalam

Dalam

menghadapi bencana gempa bumi

Menghadapi

Bencana

Gempa Bumi

dengan menggukan hasil indeks.

a. Kesiapsiagaan Siswa Kelas
VII

dalam

Menghadapi

Bencana Gempa Bumi

Berikut indeks siswa kelas VIII
MTs Muhammadiyah Tawangsari.
Indeks

Berdasarkan analisis data yang
digunakan peneliti untuk mengkaji

x 100

=

kesiapsiagaan siswa kelas VII MTs
Muhammadiyah Tawangsari dalam

=

menghadapi bencana gempa bumi

siap)

dengan

Hasil dari perhitungan indeks

menggukan

hasil

x100 = 48.48 (kurang

indeks.Berikut indeks siswa kelas

di

VII

kesiapsiagaan

MTs

Muhammadiyah

Tawangsari.

atas,

di

kelas

VIII

c. Kesiapsiagaan Siswa Kelas
IX

=

siswa

indeks

adalah 48.48 (kurang siap).

Indeks=

=

diketahui

dalam

Menghadapi

Bencana Gempa Bumi

x 100

Berdasarkan analisis data yang

x100 = 46.42 (kurang

digunakan peneliti untuk mengkaji

siap)

kesiapsiagaan siswa kelas XI MTs

Hasil dari perhitungan indeks

Muhammadiyah Tawangsari dalam

atas,

menghadapi bencana gempa bumi

diketahui

indeks

kesiapsiagaan siswa kelas VII adalah
46.42 (kurang siap).

Berikut indeks siswa kelas IX

b. Kesiapsiagaan Siswa Kelas
VIII

dalam

dengan menggukan hasil indeks.

Menghadapi

Bencana Gempa Bumi

MTs Muhammadiyah Tawangsari
Indeks

9

=

jawaban alternatif SS (sangat setuju)

x 100

sebanyak 38%, pada parameter 2
x100 = 61,97 (hampir siap)

=

yaitu fenomena dan karakteristik
gempa

Hasil dari perhitungan indeks

bumi

siswa

cenderung

menjawab sedang dengan jawaban
alternatif TT (ragu-ragu/tidak tahu)

di

atas,

diketahui

indeks

sebanyak 38%, pada parameter 3

kesiapsiagaan siswa kelas IX adalah

yaitu penyebab gempa bumi siswa

61,97 (hampir siap).

cenderung menjawab baik dengan
jawaban alternatif SS (sangat setuju)
77%,

KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data dan

pada

kekuatan

parameter

gempa

4

bumi

yaitu
siswa

pembahasan data, maka diperoleh

cenderung mejawab baik dengan

kesimpulan

penelitian

jawaban alternatif SS (sangat setuju)

MTs

34%, pada parameter 5 yaitu bahaya

dari

pengetahuan

siswa

Muhammadiyah Tawangsari dalam

susulan

menghadapi bencana gempa bumi

cenderung menjawab baik dengan

dan

jawaban alternatif SS (sangat setuju)

Kesiapsiagaan

siswa

MTs

Muhammadiyah Tawangsari tentang

gempa

bumi

siswa

sebanyak 51%

bencana gempa bumi di Kabupaten

b. Kelas VIII

Sukoharjo dapat ditarik kesimpulan

Nilai pengetahuan siswa kelas
VIII

sebagai berikut:
1. Tingkat pengetahuan siswa MTs
Muhammadiyah
terhadap

Tawangsari

bencana gempa bumi

pada

parameter

1

yaitu

bumi

siswa

pengertian

gempa

cenderung

menjawab baik dengan

jawaban

alternatif

S

(setuju)

dikategorikan relatif.

sebanyak 50%, pada parameter 2

a. Kelas VII

yaitu fenomena dan karakteristik

Nilai pengetahuan siswa kelas

gempa

bumi

siswa

cenderung

1

yaitu

menjawab sedang dengan jawaban

bumi

siswa

alternatif TT (ragu-ragu/tidak tahu)

cenderung menjawab baik dengan

sebanyak 60%, pada parameter 3

VII

pada

pengertian

parameter
gempa

10

yaitu penyebab gempa bumi siswa

susulan

cenderung menjawab baik dengan

cenderung menjawab baik dengan

jawaban alternatif SS (sangat setuju)

jawaban alternatif SS (sangat setuju)

90%,

sebanyak 52%.

pada

kekuatan

parameter

gempa

4

bumi

yaitu
siswa

cenderung mejawab baik dengan

gempa

bumi

siswa

2. Tingkat kesiapsiagaan siswa MTs
Muhammadiyah Tawangsari dalam

jawaban alternatif S (setuju) 57%,
pada parameter 5 yaitu bahaya
susulan

gempa

bumi

siswa

cenderung menjawab baik dengan

menghadapi bencana gempa bumi.
a. Tingkat

kesiapsiagaan

MTs

siswa

Muhammadiyah

jawaban alternatif SS (sangat setuju)
Tawangsari kelas VII dalam

sebanyak 87%.

menghadapi

c. Kelas IX
Nilai pengetahuan siswa kelas IX

bumi

bencana

masih

gempa

dikategorikan

pada parameter 1 yaitu pengertian
gempa

bumi

siswa

menjawab baik

cenderung

dengan jawaban

alternatif S (setuju) sebanyak 68%,

kurang siap dengan nilai indeks
(46,42).
b. Tingkat

kesiapsiagaan

siswa

pada parameter 2 yaitu fenomena dan
karakteristik

gempa

bumi

siswa

cenderung menjawab sedang dengan
jawaban

alternatif

TT

(ragu-

MTs

Muhammadiyah

Tawangsari kelas VIII dalam
menghadapi

bencana

gempa

ragu/tidak tahu) sebanyak 48%, pada
parameter 3 yaitu penyebab gempa
bumi siswa cenderung menjawab
baik dengan jawaban alternatif SS

bumi

masih

dikategorikan

kurang siap dengan nilai indeks
(48,48).

(sangat setuju) 65%, pada parameter
4 yaitu kekuatan gempa bumi siswa
cenderung mejawab baik dengan
jawaban alternatif S (setuju) 52%,
pada parameter 5 yaitu bahaya

c. Tingkat

kesiapsiagaan

MTs
Tawangsari

siswa

Muhammadiyah
kelas

IX

dalam

11

menghadapi
bumi

bencana

masih

gempa

dikategorikan

a. Sekolah diharapkam

memberikan materi tentang
pendidikan

hampir siap dengan nilai indeks

dalam

kesiapsiagaan

matapelajaran

sekolah

(61,97).

bertujuan

meningkatkan
IMPLIKASI

siswa

Hasil penelitian yang telah
dilakukan peneliti diharapkan dapat
menambah

pengetahuan

kesiapsiagaan

untuk

pengetahuan

sehingga

meminimalisir
korban

jiwa

di

dapat

banyaknya
di

kalangan

siswa dan membuat jalur
evakuasi

untuk

terhadap

mempermudah siswa untuk

bencana gempa bumi.perlu dilakukan

mengikuti prosedur yang ada

juga

siswa

dan

dapat

adanya

tambahan

materi

pelajaran mengenai bencana alam,
non alam, dan bencana sosial supaya
siswa memahami tentang bencana.
Diharapakan

pembuatan

jalaur

evakuasi dilaksanakan di sekolah
supaya dapat digunakan sebagai

sehingga

meminimalisir

korban jiwa.
b. Sekolah

diharapkan

mengikutsertakan
dalam

dapat
siswa

berpartisipasi

melakukan

tindakan

simulasi/pelatihan/workshop
di sekolah agar siswa dapat
mengetahui

cara

untuk

menghadapi bencana gempa

pemberian arah untuk siswa sehingga

bumi di sekolah dan apa saja

dapat meminimalisir korban jiwa

yang harus dilakukan dalam
simulasi/pelatihan

yang berjatuhan.

gempa

bumi sehingga siswa sudah
mengetahui

SARAN

tindakan

apa

yang harus dilakukan dan
1. Bagi

Pihak

Sekolah

Muhammadiyah Tawangsari

MTs

dapat melindungi diri dari
gempa bumi sehingga dapat

12

meminimalisir

banyaknya

korban jiwa.
2. Saran

untuk

Tawangsari.

Pada penelitian ini yang diteliti
Siswa

MTs

Muhammadiyah Tawangsari
Siswa

Muhmmadiyah

diharapkan

adalah

pengetahuan

dan

kesiapsiagaan bencana gempa
lebih

bumi

sehingga

diharapkan

memperluas serta memperdalam

selanjutkan

tentang

kesiapsiagaan bencana yang

pengetahuan

kesiapsiagaan

dan

siswa

dalam

menghadapi

bencana

gempa

bumi, siswa

ikut berpartisipasi

dalam

dapat

diteliti

lain.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,

Zainal.

Evaluasi

2009.

melakukan
Pembelajaran. Bandung: PT

simulasi/pelatihan di sekolah agar

Remaja Rosdakarya.

meningkatkan pengetahuan dan
kesiapsiagaan

siswa

dalam

Anonim, 2009. Sukoharjo Dalam

menghadapi bencana gempa bumi
di

sekolah,

lingkungan

rumah
sekitar

Angka

maupun

serta

2008/2009.

Sukoharjo:

agar

menjadi seorang individu yang

Badan

Pusat

Statistik Sukoharjo.

sudah siap dalam menghadapi
Anonom, 2012. Tawangsari Dalam

bencana gempa bumi.
3.

Angka 2012. Tawangsari:

Saran untuk Peneliti lain
Hendaknya

penelitian

ini

Badan

Pusat

Statistik

dapat dilanjutkan oleh peneliti
Sukoharjo.

lain dengan memperdalam dan
memperluas lingkup penelitian.
Dalam

penelitian

yang

Anonim,

Badan

Nasional

Penanggulangan

Bencana

2012.

dilakukan ini sifatnya sangat
terbatas baik subyek penelitian
maupun

pokok

bahasan.Populasi penelitian ini
hanya peserta didik di MTs

(Senin, 30 September 2013
jam 07.00 WIB).

13

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian

Marsudi,

Suatu

2008.

Perkembangan

Peserta

Pendekatan Praktik. Jakarta:

Didik.

PT Rineka Cipta.

Universitas Muhammadiyah

Christanto, Joko. 2011. Gempa Bumi,
Kerusakan

Lingkungan,

Kebijakan

dan

Pengelolaan.

Strategi

Yogyakarta:

Wibowo,

FKIP

Nurjanah, dkk. 2011. Manajemen
Bencana. Jakarta: Alfabeta.
Notoatmodjo,

Soekidjo.

2007.

Promosi Kesehatan & Ilmu
Edy.

Aplikasi

SPSS

Dalam

Agung

Praktis
Penelitian.

Yogyakarta:

Harjadi, Prih. dkk. 2007. Pengenalan
Karakteristik Bencana Dan
Mitigasinya

Indonesia.

Di

Jakarta:

Direktorat Mitigasi.
Masyhur.

Perilaku.

Jakarta:

Pengantar

PT

Reneka Cipta.
Noor,

Djauhari.

2006.

Lingkungan.

Gava Media

Upaya

Surakarta:

Surakarta.

Liberty.

Irsyam,

Saring.

Geologi

Yogyakarta:

Graha Ilmu.
Pribadi, Krishna. dkk. 2008. Buku
Pegangan

Guru

Sekolah

Siaga Bencana. Bandung:
ITB.
Suwarno, Wiji. 2006. Dasar-Dasar

Rekayasa Gempa. Jakarta: ITB.

Ilmu

Kurniawan, Lilik. dkk. 2001. Indeks

Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Rawan Bencana Indonesia.
Jakarta: BNPB.

Pendidikan.

Sopaheluwakan, Jan. dkk. 2006.
Kajian

Kesiapsiagaan

14

Masyarakat

dalam

Mengantisipasi

Bencana

Gempa Bumi & Tsunami.
Jakarta: Unesco.
Sugiyono, 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan R
& D. Bandung: Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009.
Metode

Penelitian

Pendidikan. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Sunyoto, dkk. 2007. Study Potensi
Pengembangan Pariwisata
Di Kabupaten Sukoharjo.
Sukoharjo:

Pemerintah

Kabupaten Sukoharjo.
Yunus, Ahmad. 2006. Penyebab
Gempa
Aktif,

Adanya
Tidak

Tsunami.

Patahan

Akan
Senin,

Ada
30

September 2013 jam 07.00
WIB).

Dokumen yang terkait

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Siswa Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara.

1 5 19

PENGETAHUAN DAN KESIAPSIAGAAN SISWA DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Siswa Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara.

0 2 18

PENDAHULUAN Pengetahuan Dan Kesiapsiagaan Siswa Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi Di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara.

0 3 6

PENGETAHUAN SISWA MTS MUHAMMADIYAH TAWANGSARI DALAM KESIAPSIAGAAN BENCANA GEMPA BUMI Pengetahuan Siswa Mts Muhammadiyah Tawangsari Dalam Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Di Kabupaten Sukoharjo.

0 5 19

PENDAHULUAN Pengetahuan Siswa Mts Muhammadiyah Tawangsari Dalam Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 8

KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA GEMPA BUMI DI SEKOLAH SMA MUHAMMADIYAH 2 DELANGGU Kesiapsiagaan Siswa Terhhadap Bencana Gempa Bumi Di Sekolah SMA Muhammadiyah 2 Delanggu.

0 1 15

KESIAPSIAGAAN SISWA SMK MUHAMMADIYAH 1 WEDI KLATEN DALAM MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI Kesiapsiagaan Siswa SMK Muhammadiyah 1 Wedi Klaten Dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi.

0 2 18

KESIAPSIAGAAN SISWA TERHADAP BENCANA GEMPA BUMI ( Kesiapsiagaan Siswa Terhadap Bencana Gempa Bumi (Suatu Kajian dari Perspektif Pendidikan di SMP Muhammadiyah 7 Bayat Klaten).

0 1 15

KESIAPSIAGAAN SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 8 SURAKARTA TERHADAP BENCANA GEMPA BUMI Kesiapsiagaan Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 8 Surakarta Terhadap Bencana Gempa Bumi.

0 1 14

PENGARUH PENYULUHAN KESIAPSIAGAAN MENGHADAPI BENCANA GEMPA BUMI TERHADAP PENGETAHUAN SISWA DI SD MUHAMMADIYAH TRISIGAN MURTIGADING SANDEN BANTUL NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Penyuluhan Kesiapsiagaan Menghadapi Bencana Gempa Bumi terhadap Pengetahuan Siswa

0 0 18