STUDI PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ELEKTROLIT KOH DAN KCL TERHADAP PEMISAHAN CAMPURAN BINER ETANOL-AIR.

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ELEKTROLIT
KOH DAN KCL TERHADAP PEMISAHAN CAMPURAN
BINER ETANOL-AIR

Disusun oleh :

AVRINA KUMALASARI
M0311015

SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Sains dalam bidang ilmu kimia

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2016
i

ii


PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul ”STUDI
PENGARUH

PENAMBAHAN

ZAT

ELEKTROLIT

KOH

DAN

KCL

TERHADAP PEMISAHAN CAMPURAN BINER ETANOL-AIR” belum pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga belum pernah ditulis atau dipublikasikan oleh
orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan

dalam daftar pustaka.

Surakarta, 14 Januari 2016

AVRINA KUMALASARI

iii

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN ZAT ELEKTROLIT KOH DAN
KCL TERHADAP PEMISAHAN CAMPURAN BINER ETANOL-AIR

AVRINA KUMALASARI
Jurusan Kimia, Fakultas MIPA, Universitas Sebelas Maret
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan zat
elektrolit, KOH dan KCl, terhadap titik azeotrop kurva kesetimbangan uap-cair,
kadar destilat etanol, sifat koligatif dan sifat termodinamik yang meliputi
konstanta titik didih, perubahan energi bebas Gibbs pencampuran, perubahan
entropi pencampuran, dan perubahan entalpi penguapan pada campuran biner
etanol-air. Perubahan titik azeotrop dianalisis melalui kurva temperatur versus

komposisi campuran (T-x). Pengukuran temperatur titik didih dan titik embun dari
masing-masing komposisi dilakukan selama proses destilasi dengan menggunakan
kolom vigreux. Komposisi dari etanol-air-zat elektrolit divariasi antara 0-100%
berat etanol dan zat elektrolit sebanyak 1 mol/kg etanol pada tekanan atmosfer.
Kurva T-x hasil destilasi menunjukkan tidak adanya titik azeotrop pada
campuran etanol-air-zat elektrolit. Sementara itu, titik azeotrop terlihat pada
campuran etanol-air tanpa penambahan zat elektrolit. Kadar destilat etanol
meningkat pada campuran dengan penambahan zat elektrolit. Konstanta titik
didih, Kb, pada campuran etanol-air, etanol-air-KOH, dan etanol-air-KCl masingmasing bernilai -0,175; -0,011; -0,028. Energi bebas Gibbs pencampuran, Gmix,
etanol-air-zat elektrolit bernilai negatif, mengindikasikan bahwa reaksi
pencampuran terjadi secara spontan. Spontanitas ini didukung dengan nilai entropi
pencampuran, Smix, bernilai positif, menunjukkan adanya peningkatan
ketidakteraturan sistem. Entalpi penguapan, Hvap, pada campuran etanol-air
adalah 300,1105 kJ/mol. Entalpi penguapan naik menjadi 738,4329 kJ/mol ketika
campuran ditambah KOH dan 340,2338 kJ/mol ketika ditambah KCl yang
mengindikasikan bahwa air merupakan komponen utama dalam campuran
menjadi lebih sulit untuk menguap dan etanol lebih mudah melepas secara bebas
melalui penguapan tunggal.
Kata kunci: azeotrop, destilasi, etanol-air, kurva kesetimbangan uap-cair, sifat
koligatif, sifat termodinamik, zat elektrolit


iv

STUDY OF EFFECT OF KOH AND KCL ELECTROLYTE SUBSTANCE
ADDITION TO SEPARATION OF ETHANOL-WATER BINARY
MIXTURE
AVRINA KUMALASARI
Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences
Sebelas Maret University
ABSTRACT
The objective of this research is to analyze the effect of electrolyte addition
i.e. KOH and KCl toward azetrope point of vapor-liquid equilibrium, the ethanol
yield, colligative and thermodynamic properties are boiling point elevation
constant, Gibbs free energy change of mixing, entropy change of mixing
andenthalpy of evaporation ethanol-water binary mixture. The change of
azeotropic point is analyzed through the plot of curve of the composition of the
mixture versus temperature curve (T-x). Boiling point and dew point temperature
of each compositions were measured during distillation process. The distillation
was conducted in a vigreux column. The composition of ethanol-water-electrolyte
mixture was varied between 0-100 weight % of ethanol and 1 mol/kg ethanol of

electrolyte at atmospheric pressure.
The T-x distillation curves shows that the azeotrope point is not existed in
ethanol-water-electrolyte mixture. Meanwhile, the azeotrope point is existed in
ethanol-water without electrolyte addition. The yield of ethanol increased due to
electrolyte addition. The boiling point elevation constant, Kb, of ethanol-water,
ethanol-water-KOH, ethanol-water-KCl mixture are -0,175; -0,011; -0,02,
respectively. The Gibbs free energy change of mixing, Gmix, of ethanol-waterelectrolyte mixture is negative. It indicate that mixing process occurred
spontaneously. The spontaneity is also supported by the value of the entropy of
mixing, Smix, which is positive. It refers to the increasing of irregularity,
confirming the spontaneity of mixing process. Meanwhile, the enthalpy of
evaporation, Hvap, of ethanol-water mixture 300,1105 kJ/mol. The enthalpy
increase to 738,4329 kJ/mol when KOH was added and the enthalpy value
is340,2338 kJ/mol when KCl was added. It indicate that water as main component
in the mixture became more difficult to vaporize and led ethanol to be freely
released through single evaporation.
Keywords: azeotrope, colligative properties, distillation, electrolyte substance,
ethanol-water, vapor-liquid equilibrium curve, thermodynamic
properties

v


MOTTO

…Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan (Al
Mujadilah: 11)
Ketika engkau sudah berada di jalur menuju Allah, maka berlarilah. Jika sulit bagimu, maka
berlari kecil lah. Jika kamu lelah berjalanlah. Jika itupun tak mampu, merangkaklah. Namun,
jangan pernah berbalik arah atau berhenti (Imam Syafi’i).
…Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk. Dan
Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan (AdhDhuhaa: 7-8)

vi

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukur, karya kecil ini saya persembahkan untuk :
Ibu dan kakek tercinta, Sri Setyowati dan Marjuki yang tak henti memberikan kasih sayang,
motivasi dan doa yang tulus ikhlas dan penuh kesabaran
Keluarga besar di Semarang yang ikut mendukung dan mendoakanku

Dosen-dosen yang telah membimbingku
Sahabat sepanjang masa, Ira Sari Natasya, Dine Wahyu Prima, Aulia Fitri Jayanti, Rahayu
Manolita, Diana Ghozali, Donny Fisca, Imroatu Sholihah, yang ikut menyemangati,
menghibur dan mendoakanku
Teman-teman Astatin Forces, Az-Zafiroh dan tim KKN Desa Brajan Kecamatan Mojosongo,
Boyolali yang ikut mendukung dan menyemangatiku

vii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan nikmat-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat memperoleh gelar sarjana.
Sholawat serta salam senantiasa penulis haturkan kepada suri tauladan terbaik,
Nabi Muhammad SAW.
Penulis menyadari bahwa penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan pihak-pihak lain, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Prof. Ari Handono Ramelan, M.Sc., Ph.D selaku Dekan FMIPA UNS.
2. Dr. Triana Kusumaningsih, M.Si selaku Kepala Program Studi Kimia FMIPA
UNS.

3. Dr. Khoirina Dwi Nugrahaningtyas, M.Si selaku Pembimbing I skripsi yang
telah memberikan banyak bimbingan dan bantuan dalam penyelesaian skripsi.
4. Dr. Fitria Rahmawati selaku Pembimbing II skripsi yang selalu memberikan
banyak bimbingan dan bantuan dalam penyelesaian skripsi.
5. Dr. Eddy Heraldy, M.Si selaku Pembimbing Akademis yang telah memberikan
saran dan motivasinya selama konsultasi.
6. Seluruh dosen Kimia FMIPA UNS yang telah mencurahkan ilmu kimia dan
ilmu tentang kehidupan.
7. Ibu, kakek dan seluruh keluarga yang selalu mendoakan dan menyemangati.
8. Sahabat-sahabat di Semarang, teman-teman tim penelitian katalis, temanteman Kimia 2011, kakak-kakak dan adik-adik tingkat Kimia FMIPA UNS
atas dukungan dan bantuannya.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penulisan skripsi
ini.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi menunjang skripsi ini menjadi lebih baik.Semoga ini
bermanfaat bagi pembaca.
Surakarta, 14 Januari 2016
Avrina Kumalasari

viii


DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................

ii

HALAMAN PERNYATAAN ...................................................................

iii

HALAMAN ABSTRAK .............................................................................

iv


HALAMAN ABSTRACT ..........................................................................

v

HALAMAN MOTTO .................................................................................

vi

PERSEMBAHAN ......................................................................................

vii

KATA PENGANTAR ................................................................................

viii

DAFTAR ISI ..............................................................................................

ix


DAFTAR TABEL .......................................................................................

xi

DAFTAR GAMBAR .................................................................................

xii

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xiii

DAFTAR SIMBOL ....................................................................................

xiv

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

1

1.1

Latar Belakang Masalah .....................................................

1

1.2

Perumusan Masalah ............................................................

3

1.3

Tujuan Penelitian .................................................................

5

1.4

Manfaat Penelitian ...............................................................

5

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................

6

2.1

Tinjauan Pustaka .................................................................

6

2.1.1 Sistem Biner ........................................................................

6

2.1.2 Azeotrop .............................................................................

11

2.1.3 Metode Pemisahan Sistem Biner .........................................

12

2.1.4 Sifat Koligatif dan Sifat Termodinamik ..............................

18

2.1.5 Kromatografi Gas.................................................................

24

2.2

Kerangka Pemikiran ............................................................

25

2.3

Hipotesis ..............................................................................

26

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................

27

3.1

Metode Penelitian ................................................................

27

3.2

Tempat dan Waktu Penelitian .............................................

27

3.3

Alat dan Bahan ....................................................................

27

3.4

Prosedur Penelitian ..............................................................

27

3.5

Teknik Pengumpulan dan Analisis Data .............................

28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................

30

4.1

Kesetimbangan Uap-Cair Sistem Biner Etanol-Air ............

30

4.2

Kesetimbangan Uap-Cair Etanol-Air-Zat Elektrolit ...........

32

4.3

Konstanta Titik Didih (Kb) Campuran Etanol-Air dan Etanol-AirZat Elektrolit ........................................................................

4.4

Energi Bebas Gibbs dan Entropi Campuran Etanol-Air dan EtanolAir-Zat Elektrolit .................................................................

4.5

35

37

Entalpi Penguapan Campuran Etanol-Air dan Etanol-Air - Zat
Elektrolit ..............................................................................

40

BAB V PENUTUP.....................................................................................

43

5.1

Kesimpulan ..........................................................................

43

5.2

Saran ....................................................................................

43

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

44

LAMPIRAN ................................................................................................

48

x

DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 2.1 Data pengukuran sistem biner methanol-air pada 1 atm ............

8

Tabel 2.2 Energi ikat antara entrainer dengan air atau etanol ....................

15

Tabel 4.1 Nilai energi bebas Gibbs pencampuran (ΔGmix) .........................

37

Tabel 4.2 Nilai entropi pencampuran (ΔSmix) .............................................

38

xi

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kurva temperatur versus komposisi sistem biner ..................

8

Gambar 2.2 Kurva T-x sistem biner methanol-air pada 1 atm ...................

9

Gambar 2.3 Kurva destilasi 91 Al Gasoline ..............................................

9

Gambar 2.4 Kurva destilasi dan T-x campuran biner etanol-benzena .......

10

Gambar 2.5 Kurva T-x dengan titik didih maksimal dan minimal ............

11

Gambar 2.6 Kurva kesetimbangan uap-cair campuran etanol-air .............

12

Gambar 2.7 Selektivitas etanol terhadap air pada konsetrasi tertentu dengan
berbagai campuran entrainer pada 298,2 K ...........................
Gambar 2.8 Kurva x-y dan volatilitas relatif etanol-air+[EMIM]+[Ac]-+KAc

14
15

Gambar 2.9 Struktur geometri dari (a)etanol+air (b) etanol+KAc (c) air+KAc (d)
etanol+[EMIM]+[Ac]- (e) air+[EMIM]+[Ac]- (f)
etanol+[EMIM]+[Ac]- +KAc (g) air+[EMIM]+[Ac]-+KAc ...

16

Gambar 2.10 Kurva fungsi Gibbs dan entropi pencampuran dari campuran biner
ideal ........................................................................................

22

Gambar 4.1 Kurva kesetimbangan uap-cair sistem biner etanol-air..........

31

Gambar 4.2 Kurva Kesetimbangan Etanol-Air-Zat elektrolit ...................

32

Gambar 4.3 Ilustrasi mekanisme reaksi dari (a) campuran etanol-air (b) campuran
etanol-air-zat elektrolit ...........................................................

33

Gambar 4.4 Grafik molalitas zat terlarut (etanol) versus kenaikan titik didih pada
campuran etanol-air ...............................................................

35

Gambar 4.5 Grafik molalitas zat terlarut (etanol+zat elektrolit (KOH dan KCl))
versus kenaikan titik didih pada campuran etanol-air-zat elektrolit 36
Gambar 4.6 Grafik Fungsi Gibbs dan Entropi Pencampuran ....................

39

Gambar 4.7 Grafik 1/T versus ln � etanol campuran etanol-air ................

40

(KOH dan KCl) ......................................................................

41

Gambar 4.8 Grafik 1/T versus ln � etanol campuran etanol-air-zat elektrolit

xii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Penentuan Volume Etanol dan Air dari Perbandingan Berat

48

Lampiran 2. Penentuan Koefisien Aktivitas (γ) dari Zat Elektrolit ...........

49

Lampiran 3. Penentuan Konstanta Titik Didih (Kb) Campuran .................

50

Lampiran 4. Penentuan Perubahan Energi Bebas Gibbs Pencampuran (∆Gmix) dan
Perubahan Entropi Pencampuran (∆Smix) ...............................

55

Lampiran 5. Penentuan Perubahan Entalpi Penguapan Campuran (∆Hvap)

58

Lampiran 6. Hasil Kromatografi Gas .........................................................

60

Lampiran 7. Penentuan Kadar Destilat Etanol Hasil Kromatografi Gas ....

64

xiii

DAFTAR SIMBOL

A

tetapan untuk larutan dengan pelarut air pada 25 oC

a

intercept

ɑ

aktivitas pelarut

b

slope

C

konstanta

c

konsentrasi ion

I

kekuatan ionik dari larutan

i

faktor Van Hoff

j

zat elektrolit (KOH dan KCl)

Kb

tetapan kenaikan titik didih

m

molalitas zat terlarut

me

molalitas zat terlarut (etanol)

mez

molalitas zat terlarut (etanol+zat elektrolit)

n

jumlah mol

n1

mol pelarut

n2

mol zat terlarut

n3

mol zat terlarut elektrolit

Po

tekanan uap pelarut murni

P1

tekanan uap jenuh pelarut

P2

tekanan uap jenuh zat terlarut

R

tetapan umum gas

r

jarak pisah antara dua partikel

T0

temperatur pelarut murni

T

temperatur campuran

��

potensial intermolecular antara dua atom atau molekul

x

kadar sampel

x

fraksi mol komponen dalam fase cair

x1

fraksi mol pelarut dalam fase cair

x2

fraksi mol zat terlarut dalam fase cair

xiv

x3

fraksi mol zat terlarut elektrolit dalam fase cair

y

luas area sampel

y

fraksi mol komponen dalam fase uap

z

muatan ion

z+

muatan ion positif

z-

muatan ion negatif

γ

koefisien aktivitas komponen

ΔGmix

perubahan energi bebas Gibbs pencampuran

ΔGvap

perubahan energi bebas Gibbs penguapan

ΔHvap

perubahan entalpi penguapan campuran

ΔP

penurunan tekanan uap jenuh pelarut

ΔSmix

perubahan entropi pencampuran

ΔSvap

perubahan entropi penguapan



ukuran kekuatan tarik-menarik dari masing-masing partikel

θ

kenaikan titik didih

ν

jumlah muatan positif dan negative

σ

ukuran dari kedekatan dua partikel nonbonding

xv